• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANG SAUDARA DI AMERIKA SERIKAT TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERANG SAUDARA DI AMERIKA SERIKAT TAHUN"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PERANG SAUDARA DI AMERIKA SERIKAT

TAHUN 1861-1865

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... i

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 2 1.3 Tujuan ... 2 BAB II PEMBAHASAN

2.1 Latar Belakang dan Proses terjadinya Perang Saudara di Amerika Serikat tahun 1861-1865... 3 2.2 Dampak Perang Saudara di Amerika Serikat tahun 1861-1865... 8 BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ... 11 3.2 Saran ... 11 DAFTAR RUJUKAN ... 12

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perang Saudara atau yang biasa disebut dengan The Civil War merupakan salah satu peristiwa yang terjadi antara warga negara Amerika Utara dan Amerika Selatan. Peperangan ini terjadi antara tahun 1861-1865. Wijaya (tanpa tahun: 4) menjelaskan bahwa “Dalam usaha untuk mengembangkan wilayah kekuasaan kaum kulit putih, kaum pribumi Indian dikabarkan telah dijadikan korban. Melalui kekuatan militer, pemusnahan, penyingkiran serta pembangunan daerah reservasi, kaum pribumi Indian disingkirkan. Diskriminasi terhadap kaum berwarna

merupakan salah satu sebab terjadinya perang saudara antara negara bagian-negara bagian Utara dan Selatan”

Pihak Utara (Union) menginginkan penghapusan perbudakan karena dianggap sebagai pelanggaran Deklarasi Amerika Serikat sedangkan pihak Selatan (Konfederasi) menginginkan untuk tetap mempertahankan sistem perbudakan untuk tenaga perkebunan yang merupakan basis perekonomian mereka. Perbedaan pandang ini menimbulkan perang yang berkelanjutan. Perang berlangsung selama empat tahun dan pada akhirnya perang saudara ini dapat diakhiri dengan

kemenangan pihak Utara dalam menghapuskan perbudakan di Amerika. Meskipun perbudakan berhasil dihapuskan setelah kekalahan negara selatan, namun tetap saja diskriminasi warna kulit masih terjadi hingga pertengahan abad ke 20. Perang saudara telah membawa dampak yang berkepanjangan. Soetopo (2010: 39) “Perang telah meninggalkan warisan kebencian setempat yang telah dipertajam oleh kebijakan rekontruksi yang keras menyusul kemenangan pihak utara”.

Proses munculnya diskriminasi warna kulit hingga perkembangan

diskriminasi tersebut menarik untuk dikaji lebih dalam lagi, karena tidak jarang di dalam masyarakat kita sendiri praktek diskriminasi masih ada di dalam kehidupan sehari-hari. Dari latar belakang yang telah dipaparkan penulis menyimpulkan makalah dengan judul Perang Saudara di Amerika Serikat pada tahun 1861-1865.

(4)

2

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah dipaparkan, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:

A. Bagaimana Latar Belakang dan Proses terjadinya Perang Saudara di Amerika Serikat tahun 1861-1865?

B. Bagaimana Dampak Perang Saudara di Amerika Serikat tahun 1861-1865?

1.3 Tujuan

Dari rumusan yang telah dipaparkan, maka tujuannya adalah sebagai berikut:

A. Mengetahui latar belakang dan proses terjadinya Perang Saudara di Amerika Serikat pada tahun 1861-1865

(5)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Latar Belakang dan Proses terjadinya Perang Saudara di Amerika Serikat tahun 1861-1865

Diawali karena adanya penggolongan penduduk Amerika pada masa kolonial. Pada masa itu penduduk dibuat menjadi beberapa golongan atau kelas, yang mirip dengan susunan kelas yang ada di Inggris. Seperti yang dijelaskan oleh Soetopo (2010:3)

Golongan teratas, disebut golongan aristokrat, terdiri dari

pedagang dan pemilik perkebunan yang kaya dan menguasai kehidupan ekonomi,politik, agama dan perilaku panutan. Sebgian besar dari penduduk Amerika terdiri dari petani merdeka, pemilik toko, seniman dan pengrajin, dan profesional. Golongan ketiga adalah para pekerja harian, buruh tani, pembantu rumah tangga. Diluar itu masih ada para budak Negro.

Perdagangan budak-budak Afrika berkembang selama masa pemerintahan kolonial untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga kerja yang luas di Amerika. Dalam Black (2004 : 189) menyebutkan bahwa “antara tahun 1783 dan 1860 di Amerika Serikat berkembang dua masyarakat wilayah yang sangat berbeda, di Utara tumbuh masyarakat Industri dan di Selatan tumbuh masyarakat agraris”.

Untuk wilayah Amerika Serikat ini mereka tumbuh sebagai masyarakat industri yang sudah menjalankan sistem kredit dan perbankan liberal danjuga protektif, namun sangat bertentangan dengan masyarakt di wilayah Amerika Selatan, dalam masyarakat di Amerika Selatan ini mereka tumbuh sebagai masyarakat agraris, disana mereka menentang penjualan tanah milik umum, berpajak import tinggi, dan juga masih memperbolehkan perbudakan.

Amerika Serikat tumbuh secara cepat dalam wilayah dan penduduk, yang terjadi antara tahun 1800-1870, Soetopo (2010 : 31). Maka dari itu ditahun 1860 Amerika Serikat terpecah menjadi beberapa negara bagian bebas , dalam Black (2004 : 189) “ 18 negara bagian ‘bebas’ terutama di Utara dan 15 negara bagian ‘budak’ terutama di Selatan”. Akibat inilah munculya masalah perbudakan antara Amerika Serikat dengan Amerika Selatan, peristiwa tersebut biasa disebut dengan perang saudara/ perang budak, dalam Brinkley (2007:368) “ wich would

(6)

guarantee the permanent existence of slavery in the slave states and would satisfy

(7)

4

Southern demands on such issues as fugitive slaves and slavery in the District of Columbia”.

Perang saudara di Amerika serikat tahun 1861-1865 dilatarbelakangi oleh adanya keinginan Amerika utara untuk

menghapuskan perbudakan, namun di sisi lain Amerika Selatan menolak penghapusan perbudakan dengan beberapa pertimbangan. Pada bulan Maret 1861 negara-negara bagian Selatan dengan resmi menyatakan terpisah dari Union. Pada masa itu pemerintahan berada di bawah kepemimpinan Abraham Lincoln. Pisahnya Negara selatan dari Union membuat presiden Lincoln berupaya keras untuk mengembalikan keutuhan Amerika Serikat. Lincoln menyatakan bahwa dirinya akan menggunakan cara-cara kekerasan (militer) untuk mempertahankan kesatuan AS, dalam Usis (tanpa tahun 103) “ rakyat masing-masing pihak memasuki peperangan dengan harapan besar akan mencapai kemenangan yang cepat”.

Perang saudara ini merupakan perpecahan nasional yang terjadi didalam negara yang sedang tumbuh ini, dalam Soetopo (2010 : 33) “ perpecahan nasional yang timbul di negara bagian Selatan yang memperkerjakan budak-budak nergo, perbudakan jelas tidak sesuai dengan harapan ideal dan tradisi bangsa Amerika”. Pernyataan tersebut mendapat dukungan dari partai Demokrat di. Utara yang dipimpin oleh Stephen Douglas. Pernyataan perang yang diakukan ini bukanlah pelanggaran terhadap Hak Kongres untuk menyatakan perang sebab perang yang terjadi di AS adalah perang dalam negara bukan perang antar dua negara.

Adanya perang saudara yang pro dan kontra di sebabkan karena adanya kebijakan pelarangan perbudakan dikarenakan , Amerika Selatan merupakan pemasok utama pabrik tekstil Inggris Soetopo ( 2010:35). Dalam hal ini dimana Amerika selatan masih terus membutuh kan buruh guna untuk mengerjakan pintalan yang untuk membuat kapas. Maka dari itu pada tahun 1800 ekspor kapas mereka meningkat dan pada tahun 1859 ekspor kapas itu meningkat pesat,begitu pula para buruhnyapun juga mengikuti perkembangan yang pesat, sebab

(8)

5

utara, dari situlah dalam Gavian (1945 : 278) menyebutkan “Confilcting economic interests of North and South”

Wilayah utara menentang terjadinya perbudakan, sedangkan wilayah selatan pro perbudakan. Sikap orang kulit putih di utara yang anti perbudakan itu menggunakan beberapa alasan, di antaranya bahwasannya perbudakan sesama umat manusia jelas bertentangan dengan Declaration of Independence. Semua manusia mendapatkan hak yang sama baik dalam bidang pendidikan, politik, agama, ekonomi, sosial maupun budaya. Lloyd Garrison dalam menentang perbudakan berdasarkan pada prinsip tersebut yakni setiap umat manusia mendapat hak kebebasan dan persamaan. William Ellery Channing dalam menentang perbudakan didasarkan ajarn teologi dan prinsip moral bahwa setiap manusia tidak boleh dipersamakan dengan barang.

Sedangkan sebagian besar warna kulit putih di wilayah selatan yang pro dengan perbudakan mengganggap bahwa orang-orang Negro yang bekerja di perkebunan-perkebunan kehidupannya lebih baik daripada kebebasan yang diberikan kulit putih di utara. Rakyat kulit putih di bagian selatan yakin bahwa perbudakan penting untuk menjamin supermasi orang-orang kulit putih dan merupakan sumber penghasilan negara yang didasarkan atas sistem perkebunan yang memerlukan tenaga kerja yang banyak.

Tokoh-tokoh yang pro dengan perbudakan memiliki dasar untuk mempertahankan budak diantaranya adalah William Harper yang mengatakan bahwa perbudakan dapat menyebabkan manusia menjadi beradab. Tokoh lain adalah para pendeta di wilayah Amerika Serikat bagian selatan diantaranya seperti Dr.B.M. Palmer, Uskup Stephen Eliet dan James Thronwell yang didasarkan atas interpretasi kitab injil bahwa Tuhan telah menganugerahkan tanah kepada orang-orang kulit putih di wilayah selatan sedangkan Tuhan menciptakan bangsa Negro sebagai pekerja kasar, kotor, dan jenis-jenis pekerjaan berat (Krisnadi, 2012: 160)

(9)

5

(10)

6

mengatasnakamakan agama dan sosial sebenarnya merupakan alasan untuk mempertahankan posisi ekonomi yang sebagian besar bergantung pada tenaga kerja orang-orang kulit hitam.

Kesimpulan pertentangan perbudakan ini dapat disimpulkan bahwa adanya kepentingan politik. Krisnadi (2012: 158) memaparkan bahwa “Negara di bagian utara yang menentang perbudakan mempunyai tendensi politik yakni mempertahankan bentuk Union sedangkan negara di Selatan lebih condong pada bentuk pemerintahan Konfederasi”

Kegiatan anti perbudakan ini sebenarnya sudah terjadi pada pertengahan abad XVIII, tokohnya adalah Johns Wolman dan Anthony Benezet. Sebelum 1800, orang-orang abolisi hitam Prince Hall, Benyamin Banneker, Ablosom Jenes dan Richard Allan mulai menyuarakan anti perbudakan dan mendirikan the Free African Society of Philadelphia. Para pemimpin gerakan abolisi hitam berusaha membantu ke arah pembebasan bangsanya yang masih menjadi budak. Pusat gerakan abolisi hitam terdapat di daerah Philadelpia yang merupakan organisasi lokal dan regional yang didirikan pada abad XIX. Untuk menyuarakan anti

perbudakan ini, organisasi ini menerbitkan surat kabar orang-orang kulit hitam yang berjudul Freedom’s Journal pada 1827 yang dirintis oleh Samoel Cornish.

Pemimpin-pemimpin gerakan anti perbudakan ini juga membentuk gerakan abolisi yang terorganisir dengan baik yang terkenal dengan nama the Underground Railroad. Gerakan ini terdapat di daerah Indiana, Illinois, Ohio dan Pennsylvania. Gerakan itu membantu para budak untuk

melarikan diri pada malam hari. Untuk melarikan diri, mereka biasanya menyamar menjadi sebagai pengasuh anak-anak dengan cara membawa bayi-bayi kulit putih agar tidak dicurigai atau dengan menyamar menjadi wanita atau sebaliknya.

(11)

6

(12)

7

rute-rute yang ditentukan. Jarak antara stasiun yang satu dengan yang lain sekitar 10-20 mil, hal ini bertujuan agar pelarian dapat beristirahat dan menunggu malam berikutnya. Pada siang hari biasanya mereka ditempatkan di gudang-gudang barang atau di atas atap-atap rumah.

Selama periode 1800-1850, wilayah selatan tercatat telah

kehilangan seratus ribu budak yang seharga tidak kurang dari tiga puluh juta dolar. Untuk mengantisipasi hal tersebut, orang-orang kulit putih di selatan menyerukan untuk menangkapi pemimpin-pemimpin dan anggota dari organisasi tersebut. Dalam usahanya itu, mereka juga sering

melakukan pengejaran terhadap budak-budak yang melarikan diri ke utara dengan menyamar sebagai pembicara anti perbudakan, Mereka kemudian berhasil mengetahui tempat-tempat pelarian para budak.

Pada tahun 1861, 11 negara dibagian selatan diantaranya Alabama, Arkansas, Florida, Georgia, Louisinia, Missisipi, Karolina Utara, Karolina Selatan, Tennese, Texas, dan Virginia menyatakan bahwa dirinya sebagai negara Konfederensi yang tidak mengakui negara Federal. Hal ini

menyebabkan pecahnya perang. Abraham Lincon yang pada waktu itu menjabat sebagai presiden berusaha untuk mempertahankan kesatuan AS dengan cara melakukan aksi militer. Hal ini dilakukan agar negara-negara konfederasi bertekuk lutut.

Baik dalam jumlah penduduk maupun kekuatan persenjataan pihak utara melebihi pihak selatan dengan jumlah perbandingan 3: 1.

Pertempuran besar dalam perang Saudara terjadi di Bull Rum (Virginia) pada tanggal 21 Juli 1861. Untuk sementara pihak selatan memperoleh kemenangan. Mereka memiliki sejumlah jenderal perang yang tangguh. Selama 17 bulan petama, pihak selatan memenagkan kebanyakan pertempuran dengan didukung bantuan dari Inggris. Sementara itu,

kejenuhan perang dan kekalahan menurunkan semangat juang pihak utara. Namun kondisi ini tidaklah lama karena Kongres menetapkan berbagai keputusan anti perbudakan dan penyitaan. Pada September 1862, presiden Lincon mengumumkan proklamasi Emansipasi sementara yang

(13)

8

Keunggulan pihak selatan adalah memiliki jenderal yang tangguh seperti Jenderal Lee yang berhasil memaksimalkan kekuatan selatan dan membendung kekuatan utara. Sedangkan kelemahan utara adalah tidak memiliki pemimpin Jenderal yang kompeten. Selama periode perang, kebanyakan peperangan tersebut dimenangkan pihak sleatan. Namun pada akhirnya, Jenderal Lee menyerah kepada Jenderal Grant pada 9 April 1865 di gedung Pengadilan Appromattox, Virginia. Faktor kemenangan pihak utara ini disebabkan oleh jumlah kekuatan militer yang besar, pada akhirnya mereka berhasil memblokade semua pelabuhan yang berada di wilayah selatan, menguasai jalur perdagangan laut.

Seusai Perang Saudara, Presiden Lincoln mempersiapkan pengembalian bentuk federasi, membubarkan konfederasi, serta

mengampuni sejumlah tokoh yang terlibat mempertahakan bentuk negara konfederasi. Enam hari seusai Perang Saudara, pada 15 April 1865 ketika ia tengah menikmati pertunjukan seni di Ford’s Theater Ford, Washington D.C, presiden Lincoln ditembak oleh John Wilkes Booth hingga tewas (Krisnadi, 2012: 175).

2.2 Dampak Perang Saudara tahun 1861-1865

Setelah berakhirnya peristiwa perang tersebut pastilah terdapat dampak yang ditimbulkan. Ada beberapa dampak akibat perang saudara Amerika tersebut baik berupa dampak positif maupun dampak negatifnya. Adapun dampak positif yang diakibatkan dari perang dunia antara lain : 1. Semakin kuatnya rasa kesatuan Amerika Serikat dibandingkan keadaan

sebelum perang. Hal ini dikarenakan perang dimenangkan oleh pihak Utara sehingga Amerika Serikat (pemerintahan Federal) serta adanya rekonstruksi maka dapat membuktikan bertahannya kesatuan negara-negara bagian yang berada di dalamnya.

(14)

9

meluas, hal ini karena didorong juga oleh beberapa pendapatan baru dan peningkatan jumlah penduduk tersebut. Kemudian berkembang juga fasilitas umum seperti kereta api yang telah melintasi benua dan menghubungkan pantai. Selain itu Amerika Serikat juga mengisi daerah-daerahnya yang koaong mulai dari pantai Atlantik dan Pasifik yang mencapai 76 juta hingga tahun 1900, hal ini terjadi peningkatan dua kali lipat sebelum tahun 1865. Sehingga benua tersebut mulai kebanyakan penghuni, yang akhirnya mendorong terjadinya imperilaisme yang dilakukan oleh orang-orang Amerika tersebut dengan negara-negara Eropa.

3. Amerika Serikat mampu mempertahankan prinsip demokrasi. Hal ini disebabkan oleh penbghancuran perbudakan di Amerika sendiri. Selain mampu mempertahankan prinsip demokrasi tersebut Amerika Serikat juga mampu membuktikan bahwa negara Amerika adalah negara yang mampu menjunjung tinggi HAM. Setelah berakhirnya perang saudara amerika telah mampu meletakkan dasar-dasar negara dan telah terbentuk serta berkembang corak umum dari Individualisme Demokrasi. Selain itu dengan di

hapuskannya perbudakan Amerika telah mampu membuktikan bahwa merupakan negara yang menjungjung tinggi hak asasi manusia (HAM). 4. Kemudian sesudah perang saudara berakhir keadaan Amerika memungkinkan

untuk berkembang jadi negara adikuasa. Dalam buku ”Dari Koloni Djadi Salah Satu Negara Besar” karangan Franklin Escher, Jr. Dijelaskan

(15)

10

benua tidak cukup, sehingga mendorong mereka untuk berlomba-lomba dalam melakukan imperialisme dengan negara-negara Eropa.

Selain mengkibatkan dampak negatif seperti yang dipaparkan diatas, terdapat juga beberapa dampak negatif yang diakibatkan. Antara lain:

1. Hancurnya perekonomian Selatan, hal ini dikarenakan oleh rusaknya perkebunan-perkebunan akibat perang yang berlangsung selama 4 tahun. Pada saat perang berlangsing tidak jarang telah merusak alam yang di sekitar medan perang. Misalnya saja pada masyarakat di Amerika Selatan yang perekonomiannya bergantung pada alam merupakan suatu permasalahan yang cukup besar, seperti di Selatan uang dan obligasi federal tidak berharga lagi. 2. Perang yang terjadi selama 4 tahun tersebut telah menghabiskan tenaga kerja

dan menimbulkan pertumpahan darah serta menghilangkan harta benda seperti kehilangan rumah, ternak dan alat pengangkutan. Adapun korban yang meninbggal dari pihak federal sekitar 360.000 yang mana kurang lebih sama dengan korban Perang Dunia II.

3. Berpisahnya 11 negara bagian di Selatan pada waktu peristiwa pecahnya perang. Hal ini dikarenakan rekonstruksi lunak yang dilakukan oleh Lincoln ditentang oleh kongres dengan alasan jika mereka yang memisahkan diri maka harus dihukum seberat-beratnya.

4. Timbulnya rasa kebencian dari pihak Amerika Selrikat bagian Selatan terhadap orang-orang Negro yang mendapat persamaan kedudukan dengan orang kulit putih.

(16)

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Perang saudara di Amerika serikat tahun 1861-1865 dilatarbelakangi oleh adanya pertentangan antara pihak Amrika Utara dan Selatan dalam menyikapi perbudakan. Sikap orang kulit putih di utara yang anti perbudakan itu didasarkan prinsip Declaration of Independence. Semua manusia mendapatkan hak yang sama baik dalam bidang pendidikan, politik, agama, ekonomi, sosial maupun budaya. Sedangkan sebagian besar warna kulit putih di wilayah selatan yang pro dengan perbudakan mengganggap bahwa orang-orang Negro yang bekerja di perkebunan-perkebunan kehidupannya lebih baik.

Pada tahun 1861, 11 negara dibagian selatan menyatakan bahwa dirinya sebagai negara Konfederensi yang tidak mengakui negara Federal. Hal ini menyebabkan pecahnya perang. Perang dilakukan selama periode 1861-1865. Kondisi itu menyebabkan keadaan yang tidak stabil di AS. Perang itu berakhir pada tahun 1865 dengan menyerahnya Jenderal Lee (pihak selatan) pada Jenderal Grant pada 9 April 1865 di gedung

Pengadilan Appromattox, Virginia. Seusai Perang Saudara, Presiden Lincoln mempersiapkan pengembalian bentuk federasi, membubarkan konfederasi, serta mengampuni sejumlah tokoh yang terlibat

mempertahakan bentuk negara konfederasi.

Perang Saudara ini menyebabkan dampak disegala bidang baik dalam dampak negatif maupun positif. Dampak positif diantaranya adalah kemajuan AS di segala sektor, Amerika memungkinkan berkembang menjadi negara adikuasa, Amerika Serikat mampu mempertahankan prinsip demokrasi dan mempertahakan HAM. Dampak negatifnya antara lain menghabiskan tenaga kerja dan menimbulkan pertumpahan darah serta menghilangkan harta benda seperti kehilangan rumah, ternak dan alat pengangkutan.

3.2 Saran

Dari pembahasan yang telah dipaparkan oleh penulis, penulis menyadari bahwasannya masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Untuk itu penulis mengharapkan

(17)

masukan dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak untuk perbaikan makalah ini

(18)

DAFTAR RUJUKAN

Black, Jeremy. 2004. Atlas sejarah dunia. Terjemahan: aruminingsih & henny wirawan Jakarta: Erlangga.

Brinkley. A. 2007. A Survey American History. New York : MC. Graw Hill. Gavian, R. W. & William, A. H. 1945. The American Story. Boston : D.C. Heath

and Company.

Krisnadi. 2012. Sejarah Amerika Serikat. Yogyakarta: Ombak

Mass, dkk. 2005. Sejarah Amerika Serikat. Departemen Luar Negeri Amerika Serikat : Biro Program Informasi Internasional.

Soetopo. 2010. Sejarah Amerika. Diktat. Malang : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Universitas Negeri Malang.

USIS, tanpa tahun, Garis Besar Sejarah Amerika, Jakarta: Departemen Penerangan Amerika Serikat.

Wijaya, D. Pengantar sejarah Amerika.

https://www.academia.edu/7212665/Pengantar_Sejarah_Amerika diakses

pada tanggal 28 februari 2016, pukul 18:59

Referensi

Dokumen terkait

sistem ekonomi liberal sumber produksi dikuasai oleh negara, sedang sistem ekonomi sosialis sumber produksi dikuasai oleh swastaa. Amelia lulusan SMA dapat bekrja dengan upah per

Program Kesejahteraan Sosial Anak adalah upaya yang terarah, terpadu, dan berkelanjutan yang dilakukan pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam bentuk pelayanan

[r]

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Rumah Sakit Umum Daerah dr.R.Soedjono Kabupaten Lombok Timur

Menurut Zethamal dan Bitner ( dalam Nasution, 2004 : 16), jasa adalah semua aktivitas ekonomi yang hasilnya tidak merupakan produk dalam bentuk fisik atau konstruksi, yang

Arsana (2010) dalam tesisnya yang berjudul “Strategi Pengembangan Kawasan Masceti Sebagai Daya Tarik Wisata Alam Berbasis Masyarakat di Desa Medahan, Kecamatan Blahbatuh,

Skripsi dengan judul “ PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM KEAMANAN GEDUNG MELALUI JALA-JALA LISTRIK PLN BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 ” diajukan guna memenuhi kelengkapan

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Mashudi (2011), bahwa panjang akar terbaik stek pucuk pulai darat dari trubusan umur 3 bulan dihasilkan oleh media pasir :