• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Makroskopik, Mikroskopik dan Minyak Atsiri Ekstrak N-Heksan Daun Kemangi Lombok (Ocimum Sp.), Selasih (Ocimum basillicum L.) dan Lampes (Ocimum sanctum L.) - Ubaya Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Makroskopik, Mikroskopik dan Minyak Atsiri Ekstrak N-Heksan Daun Kemangi Lombok (Ocimum Sp.), Selasih (Ocimum basillicum L.) dan Lampes (Ocimum sanctum L.) - Ubaya Repository"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

iv

ANALISIS MAKROSKOPIK, MIKROSKOPIK DAN MINYAK ATSIRI EKSTRAK N-HEKSAN DAUN KEMANGI LOMBOK (Ocimum Sp.), SELASIH (Ocimum basillicum L.) DAN LAMPES (Ocimum sanctum L.)

Tanti Rianita Febriana, 2010

Pembimbing : (I) Sajekti Palupi (II) Anna Rijanto

ABSTRAK

Selasih (Ocimum basillicum L.), Lampes (Ocimum sanctum L.) dan Kemangi Lombok (Ocimum Sp.) dari suku Lamiaceae merupakan tanaman yang dapat digunakan sebagai obat. Salah satu kandungan utama pada tanaman tersebut adalah minyak atsiri. Oleh sebab itu pada penelitian ini dilakukan pengamatan makroskopik, mikroskopik, profil Kromatografi Lapis Tipis (KLT) serta profil Kromatografi Gas-Spektra Massa (KG-MS). Pengamatan makroskopik Selasih memiliki daging daun sedikit tebal, tangkai daun berwarna hijau berbentuk bulat, warna daun hijau tua. Lampes memiliki daun daging tipis, tangkai daun berwarna hijau muda, berbentuk bulat, berambut halus dan Kemangi lombok memiliki daun daging sangat tebal, tangkai daun berwana hijau keunguan berbentuk persegi empat, berambut halus. Pengamatan mikroskopik Selasih memiliki rambut penutup terdiri 4 sampai 6 sel, Lampes memiliki rambut penutup terdiri 2 sampai 6 sel, Kemangi Lombok memiliki rambut penutup terdiri 1-6 sel dengan ukuran besar. Selasih, Lampes dan Kemangi Lombok memiliki bentuk Stomata diasitik dan rambut kelenjar tipe Lamiaceae. Profil KLT masing-masing menunjukkan jumlah noda yang sama yaitu terdapat 10 noda dengan nilai Rf berbeda dan warna berbeda. Hasil analisis Kromatografi Gas dengan menggunakan gas Helium, kolom Rastek Rxi-5MS, panjang kolom 30 meter, suhu injektor 290.00ºC suhu kolom 80.0ºC, tekanan 16.5 kPa, kecepatan alir 3.0 mL/menit, pengion EI didapatkan kandungan minyak atsiri pada Selasih terdapat 7 puncak yang memiliki waktu retensi 9.036; 13.280; 13.848; 18.192; 18.609; 19.847; 20.213, Lampes terdapat 4 puncak yang memiliki waktu retensi 17.238; 17.411; 18.030; 20.384; 26.809 dan Kemangi Lombok terdapat 3 puncak yang memiliki waktu retensi 13.962; 17.886; 12.299. Pada Selasih, Lampes dan Kemangi Lombok terdapat kandungan minyak atsiri yang sama yaitu Caryophyllene oxide, Spinacen dan Methyl ester

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pada hasil uji kesukaan terhadap penampilan gel (Gambar 9) secara umum diketahui bahwa formula gel antiseptik tangan minyak atsiri daun kemangi disukai oleh

Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak atsiri daun selasih ungu (Ocimum sanctum Linn ) memiliki aktivitas antibakteri terhadap S. aureus diperoleh harga KBM (Kadar Bunuh

Kesimpulan: Efektivitas minyak atsiri daun kemangi sampai dengan konsentrasi 0,5% v/v sebagai antiseptik untuk higiene tangan tidak memiliki aktivitas antibakteri

Pada Tabel 2 menunjukkan hasil uji sitotoksik tunggal ekstraksi daun kemangi yang memiliki aktivitas sebagai ekstrak untuk antikanker kategori sedang dengan IC 50

Uji sifat fisik lilin aromaterapi pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi kombinasi minyak atsiri daun kemangi (Ocimum sanctum L)

Hasil penelitian menunjukkan minyak atsiri kombinasi dari daun kemangi ( Ocimum basilicum L.) dan daun jeruk purut ( Citrus hystrix D.C) memiliki aktivitas antibakteri

Efektivitas minyak atsiri daun kemangi sampai dengan konsentrasi 0,5% v/v sebagai antiseptik untuk higiene tangan tidak memiliki aktivitas antibakteri sebaik alcohol

Simpulan: Ekstrak daun kemangi (Ocimum sanctum L.) memiliki efektivitas dalam menghambat pertumbuhan Neisseria gonorrhoeae secara in vitro pada konsentrasi 80% dan