• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PGSD 1003460 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PGSD 1003460 Chapter3"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

24 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) atau disebut classroom action research. Menurut Arikunto

dkk (Arikunto. dkk, 2008, hlm. 58) “PTK adalah penelitian yang dilakukan di

kelas dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan mutu praktik pembelajaran”.

Dengan melakukan PTK, guru dapat memperbaiki praktik-praktik pembelajaran

sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif. PTK juga dapat menjembatani

kesenjangan antara teori dan praktik pendidikan. Dalam PTK guru harus bertindak

sebagai peneliti dengan fokus penelitian berupa kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan penjelasan tersebut, PTK (Penelitian Tindakan Kelas) adalah metode

penelitian yang dilakukan oleh guru ketika menghadapi suatu permasalahan di

kelasnya berkaitan dengan proses dan hasil belajar dan kemudian dilakukan

perbaikan dengan memberikan sebuah tindakan dengan tujuan untuk mencapai

perbaikan proses dan hasil pembelajaran sehingga kualitas pembelajaran di kelas

dapat meningkat.

Tujuan utama PTK adalah untuk memecahkan permasalahan yang terjadi

di dalam kelas. Kegiatan penelitian ini tidak hanya bertujuan untuk memecahkan

masalah di kelas, tetapi sekaligus mencari jawaban ilmiah mengapa hal tersebut

dapat dipecahkan dengan tindakan yang dilakukan. PTK juga bertujuan untuk

meningkatkan kegiatan nyata guru dalam pengembangan profesionalismenya.

Secara lebih rinci Arikunto dkk (Arikunto dkk, 2008, hlm. 61) mengemukakan

tujuan PTK antara lain sebagai berikut:

1. Meningkatkan mutu, isi, masukan, proses, serta hasil dan pembelajaran

di sekolah.

2. Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya mengatasi masalah

pembelajaran dan pendidikan di dalam dan di luar kelas.

(2)

25

4. Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah

sehingga tercipta sikap proaktif di dalam melakukan perbaikan mutu

pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan (suistainable).

Pada intinya PTK bertujuan untuk memperbaiki berbagai persoalan

nyata dan praktis dalam peningkatan mutu pembelajaran di kelas yang dialami

dalam interaksi antara guru dengan siswa yang sedang belajar. PTK dilaksanakan

sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas pendidikan

terutama proses dan hasil belajar siswa pada level kelas. Penelitian formal yang

selama ini banyak dilakukan, pada umumnya belum menyentuh langsung

persoalan nyata yang dihadapi guru di kelas. Selain meningkatkan kualitas

pembelajaran, PTK juga berguna bagi guru untuk menguji suatu teori

pembelajaran, apakah sesuai dengan kelas yang dihadapi atau tidak. Melalui PTK

guru dapat memilih dan menerapkan teori atau strategi pembelajaran yang paling

sesuai dengan kondisi kelasnya. Hal ini perlu disadari karena setiap proses

pembelajaran biasanya dihadapkan pada konteks tertentu yang bersifat khusus.

Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa PTK merupakan

metode penelitian yang paling cocok bagi guru maupun calon guru untuk

memperbaiki kualitas pembelajaran di kelas karena hasil penelitian bermanfaat

langsung bagi peneliti, yaitu guru.

B. Model Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan model daur siklus yang

dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart. Desain model Kemmis dan Mc

Taggart ini menggunakan sistem spiral refleksi diri yang mencakup empat

komponen, yaitu: rencana (planning), tindakan (action), observasi (observation)

dan refleksi (reflection). Keempat komponen yang berupa untaian tersebut

dipandang sebagai satu siklus. Oleh karena itu pengertian siklus adalah satu

putaran kegiatan yang terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.

Langkah pertama pada setiap siklus adalah penyususunan rencana

(3)

26

pelaksanaan tindakan. Hasil pengamatan kemudian dievaluasi dalam bentuk

refleksi Apabila hasil refleksi siklus pertama menunjukan bahwa pelaksanaan

tindakan belum memberikan hasil sebagaimana diharapkan, maka berikutnya

disusun lagi rencana untuk dilaksanakan pada siklus dua. Demikian seterunya

sampai hasil yang diharapkan benar-benar tercapai. Berikut ini merupakan gambar

dari siklus penelitian tindakan kelas dalam penelitian ini:

Gambar 3.1

Siklus PTK Model Kemmis dan Mc Taggart

(Arikunto dkk, 2008, hlm. 16)

Dalam penelitian tindakan kelas, siklus merupakan daur yang dilakukan

secara bertahap dan sesuai dengan kebutuhan pembelajaran di kelas. Setiap

siklusnya memiliki tujuan pembelajaran yang telah disesuaikan dengan kebutuhan

pembelajaran yang akan diteliti.

Pengamatan

?

Siklus 1 Perencanaan

Refleksi

Pelaksanaan

Pengamatan Siklus 1 Perencanaan

(4)

27

C. Lokasi dan Subyek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN 5 Cikidang Kecamatan Lembang

Kabupaten Bandung. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III SDN 5

Cikidang Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat dengan jumlah siswa

sebanyak 10 siswa, terdiri dari 4 siswa laki-laki dan 6 siswa perempuan.

D. Definisi Operasional

Dalam bagian ini, dijelaskan secara operasional mengenai definisi dari

masing-masing kata kunci dalam penelitian ini. Adapun kata kunci yang

digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Alat Peraga Papan Berpaku

Alat peraga papan berpaku dalam penelitian ini adalah alat peraga yang

terbuat dari papan plastik yang sudah diberi lubang sebanyak 19x19=361 buah

yang tersusun secara rapih, pada lubang-lubang itu ditancapkan paku mainan

(plastik) dan diregangkan karet berwarna kuning untuk persegi dan persegi

panjang dengan satuan panjang cm, dan karet berwarna biru untuk persegi dan

persegi panjang dengan satuan panjang m, sehingga membentuk bangun datar

persegi dan persegi panjang sebagai alat peraga yang digunakan siswa untuk

menghitung keliling persegi dan persegi panjang. Dalam penelitian ini, jarak

antara satu lubang paku dengan lubang paku di sampingnya mewakili ukuran 1

satuan panjang dari persegi dan persegi panjang.

2. Kemampuan Kognitif

Kemampuan kognitif dalam penelitian ini adalah kemampuan berpikir

siswa berkaitan dengan materi keliling persegi dan persegi panjang mulai dari

tingkatan mengingat sampai pada tingkatan penerapan. Adapun indikator

kemampuan kognitif dalam penelitian ini yaitu menyatakan ulang rumus keliling

persegi dan persegi panjang, menghitung keliling persegi dan persegi panjang, dan

menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan keliling persegi dan persegi

(5)

28

Keliling persegi dan persegi panjang dalam penelitian ini adalah materi

keliling persegi dan persegi panjang yang dihitung menggunakan rumus keliling

persegi dan persegi panjang, Dalam penelitian ini, rumus keliling persegi yang

digunakan yaitu s + s + s + s = 4 x s, sedangkan rumus keliling persegi panjang

dalam penelitian ini adalah p + l + p + l = 2 x ( p + l ).

E. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data,

adapun intrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Instrumen Pembelajaran

Instrumen pembelajaran adalah instrumen yang dipakai selama

pembelajaran berlangsung. Adapun instrumen pembelajaran dalam penelitian ini

adalah:

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan penggunaan alat peraga

papan berpaku sebagai pedoman pelaksanaan pembelajaran setiap siklus.

b. Lembar Kerja Siswa (LKS) yang digunakan untuk menunjang pelaksanaan

pembelajaran dengan menggunakan alat peraga papan berpaku untuk

membantu siswa memahami materi keliling persegi dan persegi panjang

dengan cara diskusi bersama teman di kelompok.

2. Instrumen Pengumpul Data

a. Tes Pra Siklus

Tes Pra Siklus dalam penelitian ini adalah tes yang diberikan kepada

siswa sebelum dilaksanakan tindakan dengan menggunakan alat peraga papan

berpaku dalam pembelajaran.

b. Tes/evaluasi

Tes/evaluasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan

kognitif siswa yang diberikan pada setiap akhir siklus untuk mengetahui

(6)

29

panjang setelah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga

papan berpaku.

c. Lembar Observasi

Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini ada 2, lembar

observasi aktivitas guru dan lembar observasi aktivitas siswa. Lembar observasi

ini digunakan untuk mengamati proses pembelajaran yang mencakup pengamatan

aktivitas siswa dan guru saat penggunaan alat peraga papan berpaku dalam

pembelajaran.

F. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini

berpatokan pada prosedur penelitian dari Kemmis dan Mc Taggart yang terdiri

dari 4 kegiatan dalam setiap siklusnya, yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan

refleksi. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Adapun

penjabarannya adalah sebagai berikut:

1. Kegiatan awal

Pada kegiatan ini peneliti melakukan persiapan untuk observasi yang

bertujuan untuk mengidentifikasi masalah yang yang terjadi di lapangan,

rinciannya adalah sebagai berikut:

 Observasi.

 Pembuatan proposal.

 Pembuatan SK penelitian.

 Pelaksanaan Tes Pra Siklus.

2. Pelaksanaan

a. Siklus 1

(7)

30

 Membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dengan tema

peristiwa sub tema peristiwa di sekolah.

 Menyediakan alat peraga papan berpaku (papan plastik, paku plastik,

karet gelang berwarna kuning dan biru).

 Membuat instrumen tes untuk mengetahui sejauhmana kemampuan

kognitif siswa berkaitan dengan materi keliling persegi.

 Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) tentang menghitung keliling persegi

dengan menggunakan alat peraga papan berpaku.

 Membuat lembar observasi aktivitas guru dan siswa untuk mengetahui

aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran.

2) Tahap pelaksanaan

a) Kegiatan awal

 Guru mengucapkan salam.

 Melaksanakan tugas rutin, yaitu:

- Menginstruksikan ketua kelas untuk memimpin do’a bersama.

- Mengecek kehadiran siswa.

- Memeriksa kebersihan kelas.

 Guru meningkatkan motivasi siswa dengan melakukan “Tepuk Semangat”.

 Guru menyampaikan tema pembelajaran yang akan dilaksanakan.

 Guru melakukan kegiatan apersepsi.

b) Kegiatan inti

 Guru membagi siswa ke dalam 3 kelompok (3-4 orang per kelompok).

 Setiap kelompok dibagikan alat peraga papan berpaku (papan, karet dan

paku).

 Siswa bertanya jawab dengan guru mengenai pengertian keliling.

 Siswa menyimak guru mengenalkan alat peraga papan berpaku.

 Guru mendemontrasikan langkah-langkah menghitung keliling persegi

menggunakan alat peraga papan berpaku dengan melibatkan siswa.

(8)

31

- Menancapkan paku plastik pada papan berpaku.

- Meregangkan karet sesuai satuan panjang pada soal.

- Menghitung keliling persegi.

 Siswa mengerjakan LKS menghitung keliling persegi dengan

menggunakan alat peraga papan berpaku.

 Siswa dibimbing oleh guru dalam melakukan diskusi.

 Siswa dibimbing guru menyimpulkan rumus keliling persegi.

 Siswa bersama guru membahas LKS.

 Siswa menyimak guru menceritakan pengalaman mengenai peristiwa di

sekolah.

 Guru bersama siswa melakukan penyimpulan materi pembelajaran.

c) Kegiatan Akhir

 Siswa mengerjakan evaluasi secara individu.

 Guru mengakhiri pembelajaran dan mengkondisikan siswa.

 Guru menginstruksikan ketua kelas untuk memimpin do’a sebelum pulang.

3) Tahap observasi

Tahapan ini dilaksanakan bersamaan dengan tahap pelaksanaan. Peneliti

dan observer mengambil data untuk menunjang proses penelitian. Dalam

penelitian ini, kegiatan observasi yang dilakukan untuk mengamati proses

pembelajaran keliling persegi dengan menggunakan alat peraga papan berpaku.

Observasi yang dilakukan ialah mengobservasi aktivitas guru dan siswa dalam

pembelajaran. Setiap temuan yang diperoleh selama pembelajaran berlangsung

dikumpulkan melalui lembar observasi.

4) Tahap refleksi tindakan

Pada tahap ini semua data yang terkumpul dianalisis. Hasil yang

diperoleh pada kegiatan reflkesi kemudian dijadikan bahan pertimbangan untuk

(9)

32

mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu meningkatkan kemampuan kognitif siswa

dalam materi keliling persegi.

b. Siklus II

1) Tahap perencanaan

 Membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dengan tema

peristiwa sub tema peristiwa di rumah dengan memperhatikan perbaikan

dari siklus I.

 Menyediakan alat peraga papan berpaku.

 Membuat instrumen tes untuk mengetahui sejauhmana kemampuan

kognitif siswa berkaitan dengan materi keliling persegi panjang.

 Membuat LKS (Lembar Kerja Siswa) tentang menghitung keliling persegi

panjang dengan menggunakan alat peraga papan berpaku, dan menjawab

pertanyaan tentang teks “Keluarga Pak Tono”.

 Membuat lembar observasi aktivitas guru dan siswa untuk mengetahui

aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran

2) Tahap pelaksanaan

a) Kegiatan Awal

 Guru mengucapkan salam.

 Melaksanakan tugas rutin, diantaranya:

- Menginstruksikan ketua kelas untuk memimpin do’a bersama.

- Mengecek kehadiran siswa.

- Memeriksa kebersihan kelas.

 Guru meningkatkan motivasi siswa dengan melakukan “Tepuk Semangat”.

 Guru menyampaikan tema pembelajaran yang akan dilaksanakan.

 Guru melakukan kegiatan apersepsi.

(10)

33

 Siswa dibagi ke dalam kelompok dengan anggota 3-4 orang per kelompok.

 Siswa membaca teks “Keluarga Pak Tono” secara berkelompok.

 Siswa secara berkelompok mengerjakan LKS yang berisi pertanyaan

tentang isi teks.

 Setiap kelompok dibagikan alat peraga papan berpaku (papan plastik, paku

plastik, karet biru dan kuning).

 Guru mengingatkan kembali peraturan penggunaan alat peraga papan

berpaku (hasil refleksi).

 Guru mendemonstrasikan penggunaan alat peraga papan berpaku.

 Setiap anggota kelompok secara bergantian dilibatkan dalam kegiatan

demonstrasi guru ketika menghitung keliling persegi panjang (hasil

refleksi).

 Siswa mengerjakan LKS menghitung keliling persegi panjang dengan

menggunakan alat peraga papan berpaku yang dibagikan secara

berkelompok.

 Setiap kelompok dibimbing oleh guru dalam melakukan diskusi.

 Setiap anggota kelompok secara bergantian diarahkan oleh guru untuk

aktif melakukan peragaan papan berpaku ketika mengerjakan LKS (hasil

refleksi)

 Siswa bersama guru menyimpulkan rumus keliling persegi panjang.

 Siswa bersama dengan guru membahas jawaban LKS.

 Siswa diberikan kesempatan untuk menuliskan jawaban LKS di papan

tulis sebelum soal dibahas (hasil refleksi).

 Guru bersama siswa meluruskan pemahaman, memberikan penguatan dan

penyimpulan.

 Guru memotivasi siswa dengan memberikan reward (hasil refleksi).

c) Kegiatan Akhir

 Siswa mengerjakan evaluasi secara individu.

(11)

34

 Guru menginstruksikan ketua kelas untuk memimpin do’a sebelum

pulang.

3) Tahap observasi

Tahapan ini dilaksanakan bersamaan dengan tahap pelaksanaan. Peneliti

dan observer mengambil data untuk menunjang proses penelitian. Dalam

penelitian ini, kegiatan observasi dilakukan untuk mengamati proses pembelajaran

matematika tentang keliling persegi panjang dengan menggunakan alat peraga

papan berpaku. Observasi yang dilakukan ialah observasi aktivitas guru dan siswa

dalam pembelajaran. Setiap temuan yang diperoleh selama pembelajaran

berlangsung dikumpulkan melalui lembar observasi.

4) Tahap refleksi tindakan

Pada tahap ini semua data yang terkumpul dianalisis. Hasil yang

diperoleh pada kegiatan reflkesi kemudian dijadikan bahan pertimbangan untuk

menentukan apakah tujuan yang diharapkan sudah tercapai atau tidak.

3. Kegiatan akhir:

 Mengolah dan menganalisis data

 Membuat laporan penelitian

G. Pengolahan dan Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

kuantitif dan kualitatif.

1. Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif digunakan untuk data hasil tes kemampuan kognitif

materi keliling persegi dan persegi panjang dan hasil observasi aktivitas guru dan

(12)

35

a. Skor hasil tes

Sebelum melakukan kemampuan kognitif siswa di setiap akhir siklus,

maka ditentukan pedoman penskoran untuk setiap item soal. Aturan penskoran

yang ditetapkan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1

Aturan Penskoran Item Soal

No

Soal Kriteria Skor

1 Jawaban salah/tidak ada jawaban 0

Rumus keliling yang ditulis tepat 10

2 dan 3

Tidak ada jawaban 0

Semua ukuran sisi yan dijumlahkan sesuai soal, hasil

perhitungan keliling salah 2

Semua ukuran sisi yang dijumlahkan sesuai soal, gambar media

benar, hasil perhitungan keliling salah 4

Rumus keliling yang ditulis tepat, subtitusi ukuran sisi sesuai

soal, hasil perhitungan keliling salah, gambar media tepat, 6

Semua ukuran sisi yang dijumlahkan sesuai soal, hasil perhitungan keliling tepat, satuan panjang yang digunakan sesuai soal, gambar media benar

8 Rumus keliling tepat, subtitusi ukuran sisi sesuai dengan soal,

hasil perhitungan keliling tepat, satuan panjang yang digunakan sesuai soal, gambar media salah

Rumus keliling tepat, subtitusi ukuran sisi sesuai dengan soal, hasil perhitungan keliling tepat, satuan panjang yang digunakan sesuai soal, gambar media tepat

10

4

Tidak ada jawaban 0

Rumus keliling yang dituliskan tepat 2

Jawaban ukuran sisi/lebar tepat, tapi proses tidak

dijelaskan/salah 4

Rumus keliling tepat,subtitusi ukuran yang diketahui dari soal pada rumus keliling tepat, hasil perhitungan sisi/panjang tepat, satuan panjang dan gambar media salah/tidak dituliskan

6

Rumus keliling tepat, subtitusi ukuran yang diketahui dari soal pada rumus keliling tepat, hasil perhitungan sisi/panjang tepat, satuan panjang yang digunakan sesuai soal, gambar media salah

8

Rumus keliling tepat, subtitusi ukuran yang diketahui dari soal pada rumus keliling tepat, hasil perhitungan sisi/panjang tepat, satuan panjang yang digunakan sesuai soal, gambar media tepat

(13)

36

b. Menghitung skor setiap siswa

S =

Keterangan:

S = Skor siswa

∑S = Total skor yang diperoleh siswa

40 = Jumlah skor maksimum

c. Menghitung persentase skor

% = %

Keterangan:

% = Persentase skor

∑S = Jumlah siswa yang menjawab pada skor tertentu

= Jumlah seluruh siswa

d. Menghitung skor rata-rata kelas dengan rumus:

X =

Keterangan:

X = Skor rata-rata kelas

∑N = Jumlah skor yang diperoleh siswa

n = Jumlah siswa

e. Menghitung persentase ketuntasan belajar siswa

1. Ketuntasan belajar berdasarkan KKM

Indikator keberhasilan penelitian ini adalah Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) yang telah ditetapkan untuk kelas III SDN 5 Cikidang, yaitu 60. Siswa

dikatakan mencapai ketuntasan belajar jika sudah mencapai KKM.

2. Ketuntasan belajar klasikal

Persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal dihitung dengan

(14)

37

TB = x 100 %

Keterangan:

TB = Ketuntasan belajar

∑S≥60 = Jumlah siswa yang mendapat skor akhir lebih besar dari atau sama

dengan 60

n = Jumlah siswa

Berdasarkan ketentuan sekolah, siswa secara individual dikatakan tuntas

jika telah mendapatkan skor lebih besar dari atau sama dengan KKM yaitu 60.

Sedangkan menurut KTSP (Mashudi, 2013, hlm. 53) belajar klasikal dikatakan

baik apabila sekurang-kurangnya 85% siswa telah mencapai ketuntasan belajar.

Apabila siswa yang tuntas belajarnya hanya mencapai 75% maka secara klasikal

dikatakan cukup.

f. Menghitung peningkatan kemampuan kognitif siswa

Untuk menghitung gain skor siklus I dan siklus II dapat dihitung dengan

menggunakan rumus (Mashudi, 2013, hlm. 53):

Peningkatan kemampuan kognitif siswa dapat dihitung dengan

menggunakan nilai gain yang ternormalisasi. Menurut Hake (Mashudi, 2013, hlm.

53) gain ternormalisasi merupakan perbandingan antara skor gain yang diperoleh

siswa dengan skor gain maksimum yang dapat diperoleh. Secara matematis dapat

dituliskan:

Hasil perhitungan gain ternormalisasi tersebut kemudian

(15)

38

Tabel 3.2

Interpretasi Gain yang Ternormalisasi

Nilai (g) Interpretasi

0,00-0,30 Rendah

0,31-0,70 Sedang

0,71-1,00 Tinggi

2. Analisis Kualitatif

Analisis kualitatif digunakan pada data hasil observasi aktivitas guru dan

siswa. Data diperoleh dari deskripsi kekurangan dan kelebihan yang tergambar

dalam lembar observasi. Dari deskripsi tersebut direfleksikan dan didiskusikan

dengan para observer kemudian merencanakan perbaikan untuk siklus selanjutnya

Gambar

Gambar 3.1 Siklus PTK Model Kemmis dan Mc Taggart
Tabel 3.1 Aturan Penskoran Item Soal

Referensi

Dokumen terkait

 Perkara utama yang dilakukan oleh Nabi s.a.w ialah membetulkan akidah masyarakat Arab dengan menanamkan keimanan kepada Allah s.w.t..  Nabi s.a.w menyeru orang Arab

Dari Tabel 2 diketahui bahwa didapatkan konsentrasi garam dan lama fermentasi tidak berbeda nyata terhadap total padatan terlarut yang ada didalam kimchi

Hasil analisis terhadap keefektifan pembelajaran materi turunan fungsi yang menggunakan perangkat model pembelajaran kooperatif tipe FSLC bernuansa konstruktivisme telah

- Klik kolom Acct# diisi dengan nomor akun biaya transport - Setelah selesai, klik Record.. Pencatatan Transaksi Pengeluaran Kas Transaksi 31 ->

x Explores venture capital’s value-added contribution in the development process and commercialization of RETs (Addresses research question 3) Article 5 x Examines factors

Sesuai penelitian mengenai efektivitas model pembelajaran IMPROVE ditinjau dari kemampuan adversity quotient siswa yang telah dilakukan di SMPN di Yogyakarta, maka dapat

Pengajaran mikro merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh mahasiswa untuk mengambil mata kuliah PPL. Pengajaran mikro merupakan kegiatan praktik

[r]