24 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) atau disebut classroom action research. Menurut Arikunto
dkk (Arikunto. dkk, 2008, hlm. 58) “PTK adalah penelitian yang dilakukan di
kelas dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan mutu praktik pembelajaran”.
Dengan melakukan PTK, guru dapat memperbaiki praktik-praktik pembelajaran
sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif. PTK juga dapat menjembatani
kesenjangan antara teori dan praktik pendidikan. Dalam PTK guru harus bertindak
sebagai peneliti dengan fokus penelitian berupa kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan penjelasan tersebut, PTK (Penelitian Tindakan Kelas) adalah metode
penelitian yang dilakukan oleh guru ketika menghadapi suatu permasalahan di
kelasnya berkaitan dengan proses dan hasil belajar dan kemudian dilakukan
perbaikan dengan memberikan sebuah tindakan dengan tujuan untuk mencapai
perbaikan proses dan hasil pembelajaran sehingga kualitas pembelajaran di kelas
dapat meningkat.
Tujuan utama PTK adalah untuk memecahkan permasalahan yang terjadi
di dalam kelas. Kegiatan penelitian ini tidak hanya bertujuan untuk memecahkan
masalah di kelas, tetapi sekaligus mencari jawaban ilmiah mengapa hal tersebut
dapat dipecahkan dengan tindakan yang dilakukan. PTK juga bertujuan untuk
meningkatkan kegiatan nyata guru dalam pengembangan profesionalismenya.
Secara lebih rinci Arikunto dkk (Arikunto dkk, 2008, hlm. 61) mengemukakan
tujuan PTK antara lain sebagai berikut:
1. Meningkatkan mutu, isi, masukan, proses, serta hasil dan pembelajaran
di sekolah.
2. Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya mengatasi masalah
pembelajaran dan pendidikan di dalam dan di luar kelas.
25
4. Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah
sehingga tercipta sikap proaktif di dalam melakukan perbaikan mutu
pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan (suistainable).
Pada intinya PTK bertujuan untuk memperbaiki berbagai persoalan
nyata dan praktis dalam peningkatan mutu pembelajaran di kelas yang dialami
dalam interaksi antara guru dengan siswa yang sedang belajar. PTK dilaksanakan
sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas pendidikan
terutama proses dan hasil belajar siswa pada level kelas. Penelitian formal yang
selama ini banyak dilakukan, pada umumnya belum menyentuh langsung
persoalan nyata yang dihadapi guru di kelas. Selain meningkatkan kualitas
pembelajaran, PTK juga berguna bagi guru untuk menguji suatu teori
pembelajaran, apakah sesuai dengan kelas yang dihadapi atau tidak. Melalui PTK
guru dapat memilih dan menerapkan teori atau strategi pembelajaran yang paling
sesuai dengan kondisi kelasnya. Hal ini perlu disadari karena setiap proses
pembelajaran biasanya dihadapkan pada konteks tertentu yang bersifat khusus.
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa PTK merupakan
metode penelitian yang paling cocok bagi guru maupun calon guru untuk
memperbaiki kualitas pembelajaran di kelas karena hasil penelitian bermanfaat
langsung bagi peneliti, yaitu guru.
B. Model Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan model daur siklus yang
dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart. Desain model Kemmis dan Mc
Taggart ini menggunakan sistem spiral refleksi diri yang mencakup empat
komponen, yaitu: rencana (planning), tindakan (action), observasi (observation)
dan refleksi (reflection). Keempat komponen yang berupa untaian tersebut
dipandang sebagai satu siklus. Oleh karena itu pengertian siklus adalah satu
putaran kegiatan yang terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.
Langkah pertama pada setiap siklus adalah penyususunan rencana
26
pelaksanaan tindakan. Hasil pengamatan kemudian dievaluasi dalam bentuk
refleksi Apabila hasil refleksi siklus pertama menunjukan bahwa pelaksanaan
tindakan belum memberikan hasil sebagaimana diharapkan, maka berikutnya
disusun lagi rencana untuk dilaksanakan pada siklus dua. Demikian seterunya
sampai hasil yang diharapkan benar-benar tercapai. Berikut ini merupakan gambar
dari siklus penelitian tindakan kelas dalam penelitian ini:
Gambar 3.1
Siklus PTK Model Kemmis dan Mc Taggart
(Arikunto dkk, 2008, hlm. 16)
Dalam penelitian tindakan kelas, siklus merupakan daur yang dilakukan
secara bertahap dan sesuai dengan kebutuhan pembelajaran di kelas. Setiap
siklusnya memiliki tujuan pembelajaran yang telah disesuaikan dengan kebutuhan
pembelajaran yang akan diteliti.
Pengamatan
?
Siklus 1 Perencanaan
Refleksi
Pelaksanaan
Pengamatan Siklus 1 Perencanaan
27
C. Lokasi dan Subyek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN 5 Cikidang Kecamatan Lembang
Kabupaten Bandung. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III SDN 5
Cikidang Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat dengan jumlah siswa
sebanyak 10 siswa, terdiri dari 4 siswa laki-laki dan 6 siswa perempuan.
D. Definisi Operasional
Dalam bagian ini, dijelaskan secara operasional mengenai definisi dari
masing-masing kata kunci dalam penelitian ini. Adapun kata kunci yang
digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Alat Peraga Papan Berpaku
Alat peraga papan berpaku dalam penelitian ini adalah alat peraga yang
terbuat dari papan plastik yang sudah diberi lubang sebanyak 19x19=361 buah
yang tersusun secara rapih, pada lubang-lubang itu ditancapkan paku mainan
(plastik) dan diregangkan karet berwarna kuning untuk persegi dan persegi
panjang dengan satuan panjang cm, dan karet berwarna biru untuk persegi dan
persegi panjang dengan satuan panjang m, sehingga membentuk bangun datar
persegi dan persegi panjang sebagai alat peraga yang digunakan siswa untuk
menghitung keliling persegi dan persegi panjang. Dalam penelitian ini, jarak
antara satu lubang paku dengan lubang paku di sampingnya mewakili ukuran 1
satuan panjang dari persegi dan persegi panjang.
2. Kemampuan Kognitif
Kemampuan kognitif dalam penelitian ini adalah kemampuan berpikir
siswa berkaitan dengan materi keliling persegi dan persegi panjang mulai dari
tingkatan mengingat sampai pada tingkatan penerapan. Adapun indikator
kemampuan kognitif dalam penelitian ini yaitu menyatakan ulang rumus keliling
persegi dan persegi panjang, menghitung keliling persegi dan persegi panjang, dan
menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan keliling persegi dan persegi
28
Keliling persegi dan persegi panjang dalam penelitian ini adalah materi
keliling persegi dan persegi panjang yang dihitung menggunakan rumus keliling
persegi dan persegi panjang, Dalam penelitian ini, rumus keliling persegi yang
digunakan yaitu s + s + s + s = 4 x s, sedangkan rumus keliling persegi panjang
dalam penelitian ini adalah p + l + p + l = 2 x ( p + l ).
E. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data,
adapun intrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Instrumen Pembelajaran
Instrumen pembelajaran adalah instrumen yang dipakai selama
pembelajaran berlangsung. Adapun instrumen pembelajaran dalam penelitian ini
adalah:
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan penggunaan alat peraga
papan berpaku sebagai pedoman pelaksanaan pembelajaran setiap siklus.
b. Lembar Kerja Siswa (LKS) yang digunakan untuk menunjang pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan alat peraga papan berpaku untuk
membantu siswa memahami materi keliling persegi dan persegi panjang
dengan cara diskusi bersama teman di kelompok.
2. Instrumen Pengumpul Data
a. Tes Pra Siklus
Tes Pra Siklus dalam penelitian ini adalah tes yang diberikan kepada
siswa sebelum dilaksanakan tindakan dengan menggunakan alat peraga papan
berpaku dalam pembelajaran.
b. Tes/evaluasi
Tes/evaluasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan
kognitif siswa yang diberikan pada setiap akhir siklus untuk mengetahui
29
panjang setelah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga
papan berpaku.
c. Lembar Observasi
Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini ada 2, lembar
observasi aktivitas guru dan lembar observasi aktivitas siswa. Lembar observasi
ini digunakan untuk mengamati proses pembelajaran yang mencakup pengamatan
aktivitas siswa dan guru saat penggunaan alat peraga papan berpaku dalam
pembelajaran.
F. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini
berpatokan pada prosedur penelitian dari Kemmis dan Mc Taggart yang terdiri
dari 4 kegiatan dalam setiap siklusnya, yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan
refleksi. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Adapun
penjabarannya adalah sebagai berikut:
1. Kegiatan awal
Pada kegiatan ini peneliti melakukan persiapan untuk observasi yang
bertujuan untuk mengidentifikasi masalah yang yang terjadi di lapangan,
rinciannya adalah sebagai berikut:
Observasi.
Pembuatan proposal.
Pembuatan SK penelitian.
Pelaksanaan Tes Pra Siklus.
2. Pelaksanaan
a. Siklus 1
30
Membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dengan tema
peristiwa sub tema peristiwa di sekolah.
Menyediakan alat peraga papan berpaku (papan plastik, paku plastik,
karet gelang berwarna kuning dan biru).
Membuat instrumen tes untuk mengetahui sejauhmana kemampuan
kognitif siswa berkaitan dengan materi keliling persegi.
Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) tentang menghitung keliling persegi
dengan menggunakan alat peraga papan berpaku.
Membuat lembar observasi aktivitas guru dan siswa untuk mengetahui
aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran.
2) Tahap pelaksanaan
a) Kegiatan awal
Guru mengucapkan salam.
Melaksanakan tugas rutin, yaitu:
- Menginstruksikan ketua kelas untuk memimpin do’a bersama.
- Mengecek kehadiran siswa.
- Memeriksa kebersihan kelas.
Guru meningkatkan motivasi siswa dengan melakukan “Tepuk Semangat”.
Guru menyampaikan tema pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Guru melakukan kegiatan apersepsi.
b) Kegiatan inti
Guru membagi siswa ke dalam 3 kelompok (3-4 orang per kelompok).
Setiap kelompok dibagikan alat peraga papan berpaku (papan, karet dan
paku).
Siswa bertanya jawab dengan guru mengenai pengertian keliling.
Siswa menyimak guru mengenalkan alat peraga papan berpaku.
Guru mendemontrasikan langkah-langkah menghitung keliling persegi
menggunakan alat peraga papan berpaku dengan melibatkan siswa.
31
- Menancapkan paku plastik pada papan berpaku.
- Meregangkan karet sesuai satuan panjang pada soal.
- Menghitung keliling persegi.
Siswa mengerjakan LKS menghitung keliling persegi dengan
menggunakan alat peraga papan berpaku.
Siswa dibimbing oleh guru dalam melakukan diskusi.
Siswa dibimbing guru menyimpulkan rumus keliling persegi.
Siswa bersama guru membahas LKS.
Siswa menyimak guru menceritakan pengalaman mengenai peristiwa di
sekolah.
Guru bersama siswa melakukan penyimpulan materi pembelajaran.
c) Kegiatan Akhir
Siswa mengerjakan evaluasi secara individu.
Guru mengakhiri pembelajaran dan mengkondisikan siswa.
Guru menginstruksikan ketua kelas untuk memimpin do’a sebelum pulang.
3) Tahap observasi
Tahapan ini dilaksanakan bersamaan dengan tahap pelaksanaan. Peneliti
dan observer mengambil data untuk menunjang proses penelitian. Dalam
penelitian ini, kegiatan observasi yang dilakukan untuk mengamati proses
pembelajaran keliling persegi dengan menggunakan alat peraga papan berpaku.
Observasi yang dilakukan ialah mengobservasi aktivitas guru dan siswa dalam
pembelajaran. Setiap temuan yang diperoleh selama pembelajaran berlangsung
dikumpulkan melalui lembar observasi.
4) Tahap refleksi tindakan
Pada tahap ini semua data yang terkumpul dianalisis. Hasil yang
diperoleh pada kegiatan reflkesi kemudian dijadikan bahan pertimbangan untuk
32
mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu meningkatkan kemampuan kognitif siswa
dalam materi keliling persegi.
b. Siklus II
1) Tahap perencanaan
Membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dengan tema
peristiwa sub tema peristiwa di rumah dengan memperhatikan perbaikan
dari siklus I.
Menyediakan alat peraga papan berpaku.
Membuat instrumen tes untuk mengetahui sejauhmana kemampuan
kognitif siswa berkaitan dengan materi keliling persegi panjang.
Membuat LKS (Lembar Kerja Siswa) tentang menghitung keliling persegi
panjang dengan menggunakan alat peraga papan berpaku, dan menjawab
pertanyaan tentang teks “Keluarga Pak Tono”.
Membuat lembar observasi aktivitas guru dan siswa untuk mengetahui
aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran
2) Tahap pelaksanaan
a) Kegiatan Awal
Guru mengucapkan salam.
Melaksanakan tugas rutin, diantaranya:
- Menginstruksikan ketua kelas untuk memimpin do’a bersama.
- Mengecek kehadiran siswa.
- Memeriksa kebersihan kelas.
Guru meningkatkan motivasi siswa dengan melakukan “Tepuk Semangat”.
Guru menyampaikan tema pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Guru melakukan kegiatan apersepsi.
33
Siswa dibagi ke dalam kelompok dengan anggota 3-4 orang per kelompok.
Siswa membaca teks “Keluarga Pak Tono” secara berkelompok.
Siswa secara berkelompok mengerjakan LKS yang berisi pertanyaan
tentang isi teks.
Setiap kelompok dibagikan alat peraga papan berpaku (papan plastik, paku
plastik, karet biru dan kuning).
Guru mengingatkan kembali peraturan penggunaan alat peraga papan
berpaku (hasil refleksi).
Guru mendemonstrasikan penggunaan alat peraga papan berpaku.
Setiap anggota kelompok secara bergantian dilibatkan dalam kegiatan
demonstrasi guru ketika menghitung keliling persegi panjang (hasil
refleksi).
Siswa mengerjakan LKS menghitung keliling persegi panjang dengan
menggunakan alat peraga papan berpaku yang dibagikan secara
berkelompok.
Setiap kelompok dibimbing oleh guru dalam melakukan diskusi.
Setiap anggota kelompok secara bergantian diarahkan oleh guru untuk
aktif melakukan peragaan papan berpaku ketika mengerjakan LKS (hasil
refleksi)
Siswa bersama guru menyimpulkan rumus keliling persegi panjang.
Siswa bersama dengan guru membahas jawaban LKS.
Siswa diberikan kesempatan untuk menuliskan jawaban LKS di papan
tulis sebelum soal dibahas (hasil refleksi).
Guru bersama siswa meluruskan pemahaman, memberikan penguatan dan
penyimpulan.
Guru memotivasi siswa dengan memberikan reward (hasil refleksi).
c) Kegiatan Akhir
Siswa mengerjakan evaluasi secara individu.
34
Guru menginstruksikan ketua kelas untuk memimpin do’a sebelum
pulang.
3) Tahap observasi
Tahapan ini dilaksanakan bersamaan dengan tahap pelaksanaan. Peneliti
dan observer mengambil data untuk menunjang proses penelitian. Dalam
penelitian ini, kegiatan observasi dilakukan untuk mengamati proses pembelajaran
matematika tentang keliling persegi panjang dengan menggunakan alat peraga
papan berpaku. Observasi yang dilakukan ialah observasi aktivitas guru dan siswa
dalam pembelajaran. Setiap temuan yang diperoleh selama pembelajaran
berlangsung dikumpulkan melalui lembar observasi.
4) Tahap refleksi tindakan
Pada tahap ini semua data yang terkumpul dianalisis. Hasil yang
diperoleh pada kegiatan reflkesi kemudian dijadikan bahan pertimbangan untuk
menentukan apakah tujuan yang diharapkan sudah tercapai atau tidak.
3. Kegiatan akhir:
Mengolah dan menganalisis data
Membuat laporan penelitian
G. Pengolahan dan Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
kuantitif dan kualitatif.
1. Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif digunakan untuk data hasil tes kemampuan kognitif
materi keliling persegi dan persegi panjang dan hasil observasi aktivitas guru dan
35
a. Skor hasil tes
Sebelum melakukan kemampuan kognitif siswa di setiap akhir siklus,
maka ditentukan pedoman penskoran untuk setiap item soal. Aturan penskoran
yang ditetapkan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1
Aturan Penskoran Item Soal
No
Soal Kriteria Skor
1 Jawaban salah/tidak ada jawaban 0
Rumus keliling yang ditulis tepat 10
2 dan 3
Tidak ada jawaban 0
Semua ukuran sisi yan dijumlahkan sesuai soal, hasil
perhitungan keliling salah 2
Semua ukuran sisi yang dijumlahkan sesuai soal, gambar media
benar, hasil perhitungan keliling salah 4
Rumus keliling yang ditulis tepat, subtitusi ukuran sisi sesuai
soal, hasil perhitungan keliling salah, gambar media tepat, 6
Semua ukuran sisi yang dijumlahkan sesuai soal, hasil perhitungan keliling tepat, satuan panjang yang digunakan sesuai soal, gambar media benar
8 Rumus keliling tepat, subtitusi ukuran sisi sesuai dengan soal,
hasil perhitungan keliling tepat, satuan panjang yang digunakan sesuai soal, gambar media salah
Rumus keliling tepat, subtitusi ukuran sisi sesuai dengan soal, hasil perhitungan keliling tepat, satuan panjang yang digunakan sesuai soal, gambar media tepat
10
4
Tidak ada jawaban 0
Rumus keliling yang dituliskan tepat 2
Jawaban ukuran sisi/lebar tepat, tapi proses tidak
dijelaskan/salah 4
Rumus keliling tepat,subtitusi ukuran yang diketahui dari soal pada rumus keliling tepat, hasil perhitungan sisi/panjang tepat, satuan panjang dan gambar media salah/tidak dituliskan
6
Rumus keliling tepat, subtitusi ukuran yang diketahui dari soal pada rumus keliling tepat, hasil perhitungan sisi/panjang tepat, satuan panjang yang digunakan sesuai soal, gambar media salah
8
Rumus keliling tepat, subtitusi ukuran yang diketahui dari soal pada rumus keliling tepat, hasil perhitungan sisi/panjang tepat, satuan panjang yang digunakan sesuai soal, gambar media tepat
36
b. Menghitung skor setiap siswa
S =
Keterangan:
S = Skor siswa
∑S = Total skor yang diperoleh siswa
40 = Jumlah skor maksimum
c. Menghitung persentase skor
% = %
Keterangan:
% = Persentase skor
∑S = Jumlah siswa yang menjawab pada skor tertentu
= Jumlah seluruh siswa
d. Menghitung skor rata-rata kelas dengan rumus:
X =
Keterangan:
X = Skor rata-rata kelas
∑N = Jumlah skor yang diperoleh siswa
n = Jumlah siswa
e. Menghitung persentase ketuntasan belajar siswa
1. Ketuntasan belajar berdasarkan KKM
Indikator keberhasilan penelitian ini adalah Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) yang telah ditetapkan untuk kelas III SDN 5 Cikidang, yaitu 60. Siswa
dikatakan mencapai ketuntasan belajar jika sudah mencapai KKM.
2. Ketuntasan belajar klasikal
Persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal dihitung dengan
37
TB = x 100 %
Keterangan:
TB = Ketuntasan belajar
∑S≥60 = Jumlah siswa yang mendapat skor akhir lebih besar dari atau sama
dengan 60
n = Jumlah siswa
Berdasarkan ketentuan sekolah, siswa secara individual dikatakan tuntas
jika telah mendapatkan skor lebih besar dari atau sama dengan KKM yaitu 60.
Sedangkan menurut KTSP (Mashudi, 2013, hlm. 53) belajar klasikal dikatakan
baik apabila sekurang-kurangnya 85% siswa telah mencapai ketuntasan belajar.
Apabila siswa yang tuntas belajarnya hanya mencapai 75% maka secara klasikal
dikatakan cukup.
f. Menghitung peningkatan kemampuan kognitif siswa
Untuk menghitung gain skor siklus I dan siklus II dapat dihitung dengan
menggunakan rumus (Mashudi, 2013, hlm. 53):
Peningkatan kemampuan kognitif siswa dapat dihitung dengan
menggunakan nilai gain yang ternormalisasi. Menurut Hake (Mashudi, 2013, hlm.
53) gain ternormalisasi merupakan perbandingan antara skor gain yang diperoleh
siswa dengan skor gain maksimum yang dapat diperoleh. Secara matematis dapat
dituliskan:
Hasil perhitungan gain ternormalisasi tersebut kemudian
38
Tabel 3.2
Interpretasi Gain yang Ternormalisasi
Nilai (g) Interpretasi
0,00-0,30 Rendah
0,31-0,70 Sedang
0,71-1,00 Tinggi
2. Analisis Kualitatif
Analisis kualitatif digunakan pada data hasil observasi aktivitas guru dan
siswa. Data diperoleh dari deskripsi kekurangan dan kelebihan yang tergambar
dalam lembar observasi. Dari deskripsi tersebut direfleksikan dan didiskusikan
dengan para observer kemudian merencanakan perbaikan untuk siklus selanjutnya