• Tidak ada hasil yang ditemukan

Intan Ayuningtyas Hapsari 22010112140028 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Intan Ayuningtyas Hapsari 22010112140028 BAB III"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar 9. Cara sampling
Tabel 2. Definisi operasional
Tabel 3. Konversi dosis manusia dan antar jenis hewan53
Gambar 10. Alur penelitian

Referensi

Dokumen terkait

peritoneum tikus diambil untuk dilakukan pemeriksaan NO makrofag.. 5) Kelompok P1 diberi pakan standar dan paparan asap rokok dengan dosis dua kali dalam sehari pada pagi dan

Kelompok perlakuan dengan ekstrak mengkudu 500 mg/kgBB mendapat dosis konversi 30 mg/ 200g BB tikus, sedangkan kelompok perlakuan dengan dosis 1000 mg/kgBB mendapat dosis

Pemberian Aspirin(AAS) dilakukan pada kelompok tikus yang mendapat perlakuan terdiri dari 10 ekor tikus jantan secara per oral menggunakan sonde lambung dengan

Administrasi secara per oral (menggunakan sonde lambung) kombinasi parasetamol dosis 9 mg dan tramadol dosis 0,9 mg dalam bentuk cair 3 kali sehari selama 14 hari.. Mg

21 ekor tikus wistar jantan dibagi secara simple random sampling menjadi 3 kelompok yaitu kontrol (K) yang tidak diberi parasetamol, perlakuan-1 (P1) yang

Membandingkan jumlah kadar SGPT tikus wistar jantan pada kelompok kontrol terhadap kelompok perlakuan yang diberi parasetamol dosis analgesik selama 2

Besar sampel hewan coba untuk masing-masing sampel adalah 3 dimana jumlah pengamatan 12 ekor untuk masing-masing kelompok yaitu sampel tikus untuk kelompok kontrol 1 yang diberi NaCl