• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dicka - Rindang PAPER-TRK P4-5A.pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Dicka - Rindang PAPER-TRK P4-5A.pdf"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS

INDONESIA

2012

Teknik Reaksi Kimia Lanjut

Pasca Sarjana

Dicka A Rahim

[ 1106107952 ]

Rindang Isnaniar Wisnu Aji

[ 1106109043 ]

(2)

2

P4 – 5 A

Reaksi fase liquid :

A + B  C

Mengikuti persamaan laju reaksi elementer dan berlangsung pada kondisi isotermal pada suatu sistem aliran. Konsentrasi aliran umpan A dan B adalah 2 M sebelum pencampuran. Laju alir volumetrik setiap aliran sistem adalah 5 dm3/min dan temperatur masuk adalah 300K. Aliran langsung dicampur sebelum memasuki reaktor. Ada dua reaktor yang tersedia. Satu reaktor CSTR berwarna abu-abu dengan volume 200 dm3 yang dapat dipanaskan sampai 77oC atau didinginkan sampai 0oC. Reaktor yang lain adalah reaktor PFR berwarna putih dengan volume 800dm3 yang dioperasikan pada 300 K yang tidak dapat dipanaskan atau didinginkan tapi dapat dicat merah atau hitam.

(note : k = 0.07 dm3/mol.min at 300 K and E = 20 kCal/mol)

A. Reaktor mana dan kondisi apa yang kamu rekomendasikan (misalnya warna, biaya, luas tempat yang tersedia, kondisi cuaca)? Jelaskan alasan pemilihannya? Lengkapi alasanmu dengan perhitungan yang sesuai. B. Berapa Lama yang akan dibutuhkan untuk mencapai konversi 90% dalam

200 dm3 Reaktor Batch dengan CA0 = CB0 = 1 M setelah dicampur pada temperatur 70 0C ?

C. Terkait dengan jawaban B jika reaktor didinginkan sampai 0 0C?

D. Berapa konversi yang akan diperoleh jika CSTR dan PFR dioperasikan pada 300 K dan disusun seri? Bagaimana jika reaktor disusun pararel dengan laju alir masing-masing adalah 5 mol/min?

(3)

3

E. Berdasarkan pada Tabel 4-1 (halaman 150), berapa volume reaktor batch yang akan dibutuhkan untuk memproses spesies A per hari dengan jumlah yang sama sebagai laju aliran reaktor untuk mencapai konversi 90%? Berdasarkan pada Tabel 1-1 (halaman 22), estimasikan biaya reaktor batch.

F. Tuliskan beberapa kalimat yang menjelaskan apa yang Anda pelajari dari soal ini dan apa yang menurut Anda menjadi inti dari permasalahan di soal ini.

Penyelesaian :

Diketahui:

Reaksi elementer fasa cair :

A B C K =0,07 dm3/mol.menit pada T = 300 K. E = 20 kcal/mol Sebelum dicampur : CAOB = 2 M Vo = 5 dm3/menit CBOB = 2 M Vo = 5 dm3/menit

(4)

4

Tipe Reaktor: CSTR

Volume 200 dm3 Warna abu-abu

Temperatur operasi maximum 77oC , Temperatur operasi minimum 0oC

PFR

Volume = 800 dm3

Warna Putih, dapat dicat merah atau hitam Dioperasikan hanya pada suhu 300 K

A. Pemilihan Jenis Reaktor

1. Berdasarkan temperatur Operasi dan Konversi

 Reaktor CSTR ( suhu operasi 77oC = 350 K)

(5)

5



2 1 1 1 2 1 1 1 2 3 2 0 2 0 2 2 0 2 1 1 1 1 exp 20.000 1 1 0.07 exp 1,987 300 350 8.4469 / .min . . . . . . 1 . 2. (1 )( ) (1 B B k E Ln k R T T E k k R T T k k dm mol FAo X V rA FA X V k CA CB FA X V k CA X X FAo X V k CAo X X X                                                 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1,2 2 1,2 ) 1 2 1 2 1 10 2 8, 4469.1.200 1 2, 0059 1 2, 0059 0 4 2.1 2.0059 ( 2, 0059) 4(1)(1) 2.1 1 1, 0798 2 0,9255 To To To V X k CAo v V X X X k CAo v V X X k CAo v X X X X X X b b ac X X X X                     

Maka besarnya konversi (X) dari reaktor CSTR dengan temperatur operasi pada T = 77oC (350 K) adalah:

(6)

6 1 1,0798 2 0,9255 X X    Reaktor CSTR ( T operasi 0oC = 273 K) Dengan menggunakan persamaan arhenius:

2 1 1 1 2 1 1 1 2 3 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 exp 20.000 1 1 0, 07 exp 1,987 300 273 0, 0025 / .min . . 2. (1 )( ) (1 ) 1 2 1 2 To To k E Ln k R T T E k k R T T k k dm mol FAo X V rA FAo X V k CAo X B X V X X k CAo v V X X X k CAo v X                                                2 2 2 2 2 1,2 2 1,2 1 10 2 0, 0025 1 200 1 22 1 22 0 4 2 22 ( 22) 4(1)(1) 2.1 To V X k CAo v X X x x X X X X b b ac X a X                 

(7)

7

Maka diperoleh konversi reactor CSTR sebesar :

1 2 0,0455 4,55% 21,954 X X     PFR (Temperatur operasi 300 K) 2 2 2 . (1 ) . 1 . 1 (0,07).(1).(800) 1 10 10 56(1 ) 10 56 56 56 66 0,84845 84,85% dx V FAo dA CAo V o dx V kCAo X CAo V o X V X k CAo X kCAoV X V o X X X X X X X X                   

Berdasarkan hasil perhitungan nilai konversi (X) untuk reactor CSTR

(temperature operasi 77 0C dan 0 0C ) dan reactor PFR (temperature operasi 300 K) maka jenis reactor yang kami rekomendasikan adalah jenis reactor CSTR dengan temperature operasi 77 0C.

(8)

8 2. Berdasarkan Estimasi Harga Reaktor

a). Estimasi (perkiraan) harga reaktor CSTR adalah : Volume Reaktor CSTR = 200 dm3 X 1 gallon/ 3.785 dm3

= 52.8401 gallon ≈ 53 gallon

Dari Tabel 1.1 Buku Foggler diketahui harga reaktor CSTR untuk volume 50 gallon (189.25 dm3) = $ 35000. (th 2004)

Sehingga bila dilakukan pendekatan interpolasi, didapatkan prediksi harga reaktor CSTR untuk volume 53 gallon ≈ $ 37100

b). Estimasi (perkiraan ) biaya reaktor PFR adalah :

Volume PFR = 800 dm3 = 800 dm3 x 3 3 3 25158 . 28 317 . 28 1 ft dm ft ≈ 30 ft3

Dengan asumsi diameter reaktor yang digunakan 2 ft (D), maka dapat diketahui panjang reaktor PFR yang diperlukan.

Luas penampang PFR = л r2 = л (1)2 = 3,14 ft2 Panjang PFR = ft ft ft angPFR LuasPenamp VolumePFR 5 , 9 14 , 3 30 2 3   ≈ 10 ft (H)

(9)

9

Mengacu pada Cost Data (Apendix E) buku Conceptual Desing of Chemical Processes (J.M. Douglas) Halaman 574. Dapat dihitung estimasi harga reaktor PFR dengan diameter (D) 2 ft dan panjang (H) 10 ft pada tahun 2004 yaitu sebesar $ 7110.

Berdasarkan perbandingan harga untuk reaktor CSTR dan reaktor PFR

maka jenis reaktor yang kami rekomendasikan adalah jenis reaktor PFR dengan harga yang lebih murah.

3. Berdasarkan Tempat, Warna, dan Kondisi Cuaca

Warna cat pada reaktor dapat mempengaruhi penyerapan panas reaktor akibat paparan cahaya. Reaktor dengan warna abu-abu dan merah menyerap panas lebih baik bila dibandingkan reaktor yang berwarna putih. Karena warna putih bersifat memantulkan cahaya. Namun perbedaan warna ini hanya berpengaruh bila reaktor ditempatkan pada posisi outdor dan bukan di dalam ruangan (indoor). Sehingga kondisi cuaca / radiasi sinar matahari dapat mempengaruhi penyerapan panas pada reaktor.

B. Reaktor Batch (Temperatur operasi 77 0C)

Menghitung waktu untuk mencapai konversi (X) 90 % pada suhu 77 0C sebagai berikut :

0

0 1 / 1 1 dNA rA V dt NA V dNA dNA d rA V dt V dt dt dCA rA dt           

(10)

10

2 2 0 0 . . (1 ) . 1 0.9 8, 4469.1.(1 0, 9) 1, 06548 rA k rA dX k CA X dt x t k CA X menit         

Jadi waktu yang dibutuhkan oleh reactor Batch untuk mencapai konversi sebesar 90 % pada temperature 77 0C adalah 1,06548 menit.

C. Reaktor Batch (Temperatur operasi 0 0C)

Dengan perhitungan menggunakan persamaan yang sama seperti pada solusi nomor 2 untuk reactor Batch, maka diperoleh:

0

0 1 / 1 1 dNA rA V dt NA V dNA dNA d rA V dt V dt dt dCA rA dt           

Untuk reaksi orde 2:

2 2 0 0 . . (1 ) . 1 0.9 0, 0025.1.(1 0, 9) 3600 rA k rA dX k CA X dt x t k CA X menit         

(11)

11

Jadi waktu yang dibutuhkan oleh reactor Batch untuk mencapai konversi sebesar 90% pada temperature 0 0C adalah 3600 menit.

D. Reaktor CSTR dan PFR dioperasikan secara seri.

Ketika reaktor yang dihubungkan secara seri, aliran efluen reaktor pertama menjadi aliran umpan untuk reaktor kedua. sehingga definisi untuk konversi :

Konversi yang sesuai untuk kedua reactor diatas adalah:

Persamaan diatas dapat disusun ulang untuk mendapatkan persamaan laju aliran:

(12)

12

( )

Dan persamaan desain untuk PFR:

Substitusi FA2, dan diperoleh ( ) ( )

Karena FA0 adalah konstanta, maka turunannya akan menjadi nol dan dapat dihilangkan dari turunan untuk FA0X2:

( )

Mengintegrasikan atas kondisi batas PFR, maka: ∫

Sehingga konversi untuk CSTR dan PFR yang dioperasikan secara seri pada T = 300K adalah Untuk CSTR ( ) ( )( )( ) ( ) ( )( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )

(13)

13 ( ) Untuk PFR ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ∫ ( ) ∫ ( ) ( )

Reaktor CSTR dan PFR dioperasikan secara Paralel

Untuk CSTR ( )  FA0 = 5 mol/min  CA0 = 1 mol/dm 3 ( )( )( ) ( ) ( ) ( ) Untuk PFR  FA0 = 5 mol/min  CA0 = 1 mol/dm3 ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ∫ ( )

(14)

14 ( ) ( )

Jadi bila CSTR dan PFR dioperasikan secara seri, maka konversi total (akhir) adalah 86.9%.

Sementara bila kedua reactor dioperasikan secara parallel, maka konversi di CSTR hanya sebesar 55.48% dan PFR 91,07% atau bila dirata-rata konversinya adalah 73.275%.

E. Reactor batch

Untuk reactor batch dengan konversi 90% pada fasa cair, maka Neraca mol

Pers laju reaksi rA = -k CACB , orde dua

Stoikiometri (V = V0) ( ) Digabungkan menjadi, ( )

Diintegrasikan, maka estimasi waktu reaksi adalah

( ) CA0 = 2 mol/dm3 ; k = ; X = 0.9 ( ) ( )( )

Jika diasumsikan waktu yang dibutuhkan pada reactor batch untuk mengisi, mengosongkan dan memanaskan reactor adalah 3 jam, maka total waktu yang dibutuhkan per batch nya adalah 4 jam. Sehingga dalam satu hari reactor beroperasi sebanyak 6 batch per hari.

(15)

15 ( ) ( ) ( ) ( ) Sehingga ( ) ( )

Dari tabel 1-1, maka reactor yang digunakan adalah reactor dengan ukuran 500 gallon, dimana harga reactor tersebut adalah $70,000.- (harga tersebut pada tahun 2004)

F. Pelajaran yang dapat diambil dari problem diatas adalah: Problem Utama Pemilihan Reactor

Berdasarkan penjelasan diatas, maka yang mempengaruhi dalam pemilihan reactor adalah :

1. Besarnya konversi yang diinginkan

2. Kondisi operasi (dalam hal ini adalah temperatur) 3. Biaya (Cost)

4. Faktor Teknis, lingkungan, safety.

Penjelasan tentang yang dipelajari dari permasalahan diatas

1. Proses design, meliputi :

 Pemilihan bentuk dan tipe reaktor

 Penentuan ukuran reaktor (dalam hal ini volume reaktor)

2. Pembagian reaktor berdasarkan aliran fluidanya

 Reaktor Batch

(16)

16

 Reaktor Alir

3. Perancangan reaktor Batch

 Asumsi : tidak ada material yang masuk dan keluar

 Total waktu siklus dalam operasi reaktor batch tergolong lama, sewaktu hingga kita perlu memperhitungkan waktu yang

dibutuhkan untuk mengisi (tf) dan mengosongkan (te) reaktor, dan waktu yang dibutuhkan untuk membersihkan reaktor batch

dengan demikian waktu siklus reaktor batch (tt) dapat ditulis :

Ttotal = tf + te + tc + tu + tr

4. Temperatur pada reactor sangat berpengaruh terhadap laju reaksi, dimana ditunjukkan dari soal poin (b) dan (c). Saat temperature dinaikkan, kecepatan reaksi meningkat sehingga waktu yang dibutuhkan untuk reaksi semakin pendek. Sebaliknya saat temperature reactor diturunkan, reaksi berjalan lambat sehingga waktu yang dibutuhkan semakin lama.

5. Jenis reaktor akan berpengaruh terhadap konversi dan volume dari reactor. Ini ditunjukkan dari soal poin (a). Dimana untuk mendapatkan konversi diatas 95%, volume reactor yang dibutuhkan untuk CSTR lebih kecil jika dibandingkan dengan volume yang dibutuhkan pada reactor PFR.

6. Pemilihan reaktor berdasarkan Lokasi

Pemilihan lokasi pabrik secara umum bisa dikelompokkan berdasarkan dua alasan pemilihan, mendekati tempat bahan baku berada

(17)

17

atau mendekati tempat pasar berada. Alasan pemilihan tersebut perlu mempertimbangkan biaya pengiriman dan transportasi, sarana dan prasarana di daerah sekitar serta kebijakan pemerintah daerah setempat.

Pada akhirnya pemilihan lokasi mendekati bahan baku atau mendekati pasar juga berdasarkan keuntungan ekonomi (profit) dan keuntungan sosial kemasyarakatan (benefit) dari akibat pemilihan lokasi.

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh tekanan pada saat kompaksi akan menyebabkan partikel Al mengalami deformasi plastis, karena sifat logam Al yang ulet, sehingga dengan adanya deformasi

Informasi mengenai laporan yang menuduh bahwa milisi dan kelompok nasionalis telah secara aktif terlibat dalam tindakan kekerasan di provinsi Papua dan Papua Barat serta tindakan yang

Hasil dari perhitungan analisis SWOT diatas bahwa dalam pengembangan usaha pembesaran udang vanname pada tambak intensif di kecamatan Palang kabupaten Tuban memiliki

Dalam beberapa kasus, menjadi social entrepreneur dalam konteks ini mengabdi sebagai volunteer atau amil lembaga zakat belumlah menjadi pilihan utama sebagian

Pembahasan atas keputusan bisnis yang diambil oleh direksi sebagai roda penggerak jalannya perusahaan dapat memberikan gambaran lebih komprehensif untuk menilai hubungan antar organ

Perbedaan antara rantai pasokan nelayan tangkap di Kota Manado dan Kota Bitung seperti hasil observasi yang didapat adalah kelompok nelayan tangkap di Kota Manado bisa menjual

Berusaha memberikan ruang kosong dalam hati dengan cara melepaskan diri dari segala hiruk pikuk aktivitas duniawi. Secara sederhana dikatakan bahwa dengan

Motivasi yang penting dalam model ini adalah penggembangan tanggung jawab bersama untuk mencapai tujuan organisasi dengan cara setiap anggota atau karyawan menyumbangkan