• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nama : dr. Ida Bagus Semadi Putra, Sp.OG Lahir : Karangasem, 25 Nopember 1965 Alamat : Jl. Gatsu IV Blok IX No.6 Dps Telp : LINE :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Nama : dr. Ida Bagus Semadi Putra, Sp.OG Lahir : Karangasem, 25 Nopember 1965 Alamat : Jl. Gatsu IV Blok IX No.6 Dps Telp : LINE :"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : dr. Ida Bagus Semadi Putra, Sp.OG

Lahir : Karangasem, 25 Nopember 1965

Alamat : Jl. Gatsu IV Blok IX No.6 Dps

Telp

: 08123816898

LINE

: semadiputra

PIN BB : 75BDBF83

Email :

[email protected]

Pekerjaan : Pemilik Klinik Nurjaya dan

(2)

Dr. Ida Bagus Semadi Putra, Sp.OG

Workshop HUT IDI ke-64

IDI Wilayah Bali/Cabang Denpasar

(3)

Apa itu PROMOSI?

Upaya memberitahukan / menawarkan produk /

jasa kepada calon konsumen agar tertarik dan mau

membeli / memakainya untuk meningkatkan

(4)

PROMOSI yankes menurut

konsumen

Kering

Terlalu ilmiah

Tak menyentuh aspek emosi pasien

Tidak atraktif

(5)

PROMOSI yankes menurut

medis

Tidak perlu atau tidak terlalu penting

Terbatas, ribet, terlalu banyak aturan

Tidak adil:

Patuh vs Pelanggar

Medis vs Alternatif

Nasional vs Asing

Mahal, hasil tidak jelas

(6)

Bagaimana menurut anda?

Promosi penting atau tidak?

Butuh promosi atau tidak?

Bagaimana caranya?

Tujuan tercapai

Mudah

Murah

(7)

be innovative!

break the shackle

but don’t break

(8)

TETAPKAN TUJUAN PROMOSI KLINIK ANDA

PAHAMI KONDISI KLINIK ANDA

PAHAMI KONSUMEN & CALON KONSUMEN

PAHAMI RAMBU-RAMBU YANG ADA

(9)

Menyebarkan informasi pruduk / jasa

Menaikkan / menjaga stabilitas penjualan

Meraih pelanggan baru

Menjaga loyalitas pelanggan

Menunjukkan diferensiasi dan keunggulan

Membangun citra produk / jasa

(10)

BRAND

TEMPAT LAYANAN

JENIS LAYANAN

KEUNGGULAN & KELEBIHAN

DIFERENSIASI

KEKURANGAN & KETERBATASAN

(11)

TARGET PASAR

Demografi

Sosial Ekonomi

Besar dan sebarannya

Gaya hidup

Cara berkomunikasi

KEBUTUHAN

(12)

Kode Etik Profesi Kesehatan

Etika Pariwara Indonesia

PERMENKES 1787 Th 2010 tentang IKLAN

(13)

Pasal 4

Setiap dokter harus menghindarkan diri dari

perbuatan yang bersifat

memuji diri.

Penjelasan

Pasal 4

Hal-hal berikut merupakan contoh yang

dipandang bertentangan dengan etik :

1.

Menggunakan gelar yang tidak menjadi haknya.

2.

Mengiklankan kemampuan, atau kelebihan yang

dimilikinya baik lisan maupun dalam tulisan.

(14)
(15)

2.10.1 Iklan Klinik, poliklinik, atau rumah sakit

diperbolehkan hanya jika ia ditampilkan sebagai

entitas bisnis yang menawarkan jenis jasa dan

atau fasilitas yang tersedia.

(Lihat juga

Penjelasan)

2.10.2 Iklan klinik, poliklinik, atau rumah sakit

tidak boleh menampilkan tenaga profesional

medis apa pun, ataupun segala atributnya, secara

jelas ataupun tersamar.

2.10.3 Klinik, poliklinik, atau rumah sakit tidak

boleh mengiklankan /promosi penjualan dalam

bentuk apapun.

(16)

Jasa Penyembuhan Alternatif

2.11.1 Iklan penyembuhan alternatif hanya

diperbolehkan beriklan bila telah memiliki

ijin yang diperlukan.

2.11.2 Iklan penyembuhan alternatif tidak

boleh menyalahgunakan simbol, ayat atau

ritual keagamaan sebagai prasyarat

penyembuhannya.

.

(17)
(18)

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK

INDONESIA NOMOR:

1787/MENKES/PER/XII/2010 TENTANG IKLAN

DAN PUBLIKASI PELAYANAN KESEHATAN

Dianggap sebagai angin segar bagi

dunia promosi layanan kesehatan

(19)
(20)

5. Promosi layanan kesehatan adalah

fundamental, yang mengacu kepada :

Falsafah promosi, setiap institusi/pelaku Layanan

kesehatan harus berada pada koridor kompetisi

yang sehat.

Misi promosi, tidak hanya ditujukan untuk

meningkatkan pengguna jasa (yang sekaligus akan

meningkatkan pendapatan), akan tetapi juga harus

sejalan dengan manfaat sosialnya.

Sistem promosi, bukan hanya menjual, tetapi

sekaligus akan meningkatkan pengetahuan anggota

masyarakat untuk memilih bentuk layanan

kesehatan yang paling tepat bagi dirinya.

(21)

1. Informatif :

Relevan dg berbagai pelayanan dan program rumah

sakit yang efektif bagi pasien / konsumen.

2. Edukatif :

Memperluas cakrawala khalayak ramai ttg berbagai

fungsi dan Program rumah sakit, penyelenggaraan

3. Preskriptif :

Memberi petunjuk-petunjuk kepada masyarakat dan

pasien tentang peran pasien dalam proses diagnosis

dan terapi

4. Preparatif :

Membantu pasien/keluarga pasien dalam proses

pengambilan keputusan

Kesemuanya ini harus diberikan secara kongkret dan

berdasarkan Kodersi RS Indonesia.

Lanjutan….

(22)

1. Bila belum terbukti kebenarannya (belum evidence-based).

2. Membandingkan dengan institusi lain.

3. Pernyataan yang bersifat memuji diri sendiri (laudatory)

misalnya : hanya satu-satunya, yang pertama, terbaik dan

pernyataan lain yang sejenis.

4. Membujuk misalnya dengan kalimat seperti diskon, 5 kali

berobat, 1 kali gratis

5. Mencantumkan prestasi dan reputasi dokter, misalnya sudah

berpengalaman sekian tahun dan mempunyai reputasi

internasional, baru pulang belajar di luar negeri, dan

sebagainya.

6. Menjanjikan hasil pelayanan / pengobatan.

7. Menyesatkan pasien dengan pernyataan yang tidak sesuai

dengan kenyataan.

8. Menggunakan referensi dan organisasi kesehatan/RS/dokter

pribadi, misalnya: di rumah sakit kami telah digunakan alat

tertentu untuk 100 kasus dengan keberhasilan 90%

(23)

9. Larangan pengiklanan yang sudah berlaku secara

umum

10. Praktek percaloan;

11. Mengiklankan rumah sakit di radio / TV / Bioskop

12. Memasang iklan pada brosur supermarket, buku

cerita, dan sebagainya;

13. Melakukan promosi door to door, dijalan raya,

tempat-tempat umum, transportasi umum seperti

membagikan brosur, booklet, leaflet, kemasan

produk, bahan audiovisual, sampel produk, dan

presentasi penjualan;

14. Melakukan Talk Show yang didampingi oleh

perusahaan obat;

15. Promosi alat kesehatan yang ada di rumah sakit.

(24)

1.

Pencatuman Harga Dalam Promosi Rs

2.

Iklan Internet Tak Boleh Untuk Sarana

Konsultasi Jarak Jauh (Telemedisine)

3.

Larangan Iklan RS Yang tak Berdomisili Di

Indonesia

4.

Larangan Iklan Diskon

5.

Larangan Testimoni

6.

Pelarangan Penggunaan Tenaga Kesehatan

Sebagai Model Iklan

7.

Larangan Iklan Di Tempat Umum

8.

Mengiklankan di radio/tv/bioskop

(25)

Leaflet dan brosur (di rumah sakit, seminar, tidak di

tempat umum):

Penjelasan tentang biaya harus jelas dan harus

disebutkan biaya tersebut mencakup jenis

pelayanan apa saja.

Harga dapat ditulis tetapi tidak membandingkan

dengan harga sebelumnya.

Bila memang lebih murah maka dapat ditulis

harga khusus.

Dapat pula menyebutkan nama dan keahlian

dokter serta jam praktek.

Bila ada penjelasan yang lebih detail dapat ditulis :

Untuk keterangan lebih lanjut, anda dapat

menghubungi petugas rumah sakit.

(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)

LARANGAN PROMOSI DISKON

(33)

1.

Harus selalu tetap mencerminkan jatidiri rumah

sakit sebagai institusi yang memiliki tanggung

jawab sosial.

2.

Penampilan tenaga profesi.

Dokter, ahli farmasi, tenaga medis, dan

paramedis lain atau atribut-atribut profesinya

tidak boleh digunakan untuk mengiklankan jasa

pelayanan kesehatan/rumah sakit dan alat-alat

kesehatan

3.

Menghargai hak-hak pasien sebagai pelanggan

(34)

Leaflet dan brosur (di rumah sakit, seminar, tidak di

tempat umum):

Penjelasan tentang biaya harus jelas dan harus disebutkan

biaya tersebut mencakup jenis pelayanan apa saja.

Harga dapat ditulis tetapi tidak membandingkan dengan

harga sebelumnya.

Bila memang lebih murah maka dapat ditulis harga

khusus.

Dapat pula menyebutkan nama dan keahlian dokter serta

jam praktek.

Bila ada penjelasan yang lebih detail dapat ditulis : Untuk

keterangan lebih lanjut, anda dapat menghubungi petugas

rumah sakit.

(35)
(36)
(37)
(38)
(39)

•Center of Excellence.

•In-Patient Department.

•Out-Patient Department.

•Emergency & Trauma Center. •Medical Check-Up. •Radiology, Laboratory, Diagnostic, Pharmacy.

Affordability.

Accessibility.

Provide quality service - intangible, at reasonable price.

• Contact point between

customer and service provider.

• Accessibility, ease & convenience. • Ideally located. • Information of medical service offered. • Marketing communication.

• Rely a lot on favourable word of mouth.

• Brand awareness.

(40)
(41)
(42)
(43)

Advertising Public Relation Targeted Sales Sales Promotion Direct Promotion Promotion Mix Menentukan Target Market Menentukan Tujuan Promosi Menentukan Budget Promosi Mendesain Promotion

(44)

Advertising Public Relation Targeted Sales Sales

Promotion Promotion Direct

Print and

Broadcast Ads

Press kits

Presentation Marketing

Gifts

Catalogs

Brochures &

Booklets

Seminars

Program Incentive

Free vouchers

Mailings

Posters &

Leaflets

Reports Annual

Shows Fair & Trade

Shows Fair & Trade

Telemarketing

Hospital

Directories

Donations Charitable -

Exhibition

E-mail

Billboards

Publications

-

Marketing Mass Program

SMS blast

Display

Signage

Relations Community -

Program Continuity

Website

Audiovisual

Material

Identify Media - - -

Logo

Clinical News - - -

(45)

1.

Lompatan teknologi

komunikasi dan informasi

yang memunculkan berbagai

wujud pesan dan media

periklanan baru

2.

Akses masyarakat dalam

mendapatkan informasi

yankes yang sangat luas

Kebutuhan untuk promosi

faskes yang menyeluruh dan

terpadu  memunculkan

ide-ide baru dalam

mepromosikan yankes

(46)

A

w

arenes

s

• Advertorial

• Leaflet

• Expo / Exhibition

Inter

est

• Seminar • New Product • Klinik Tour (Kunjungan WHO) • Mass Marketing

D

esir

e

• Family Testimony • Easy Payment • Package of services • Discount price • Call Center

A

ct

ion

• Reminder • Birthday Card • Patient Testimony • Best Service • Customer Service training

(47)
(48)

Persaingan kompetitif  Continuous Quality

Improvement  kekeluargaan

Survive  harus melakukan pemasaran untuk bersaing

dan bertahan.

Sustainability  menjaga kelangsungan usaha dan

menghasilkan pendapatan yang optimal dan menekan

cost.

(49)

Marketing Strategi :

Komunikatif

Unik dan inovatif

Sesuai dengan Etika dan Peraturan

Promosi yang mengutamakan

Patient Safety

Output promosi adalah

Patient Satisfaction, Patient

Comfort dan Affordable Price

(50)

Referensi

Dokumen terkait