• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJIP) TAHUN 2019 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI JAWA TENGAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJIP) TAHUN 2019 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI JAWA TENGAH"

Copied!
71
0
0

Teks penuh

(1)

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI JAWA TENGAH

LAPORAN KINERJA

INSTANSI PEMERINTAH

(LKJIP) TAHUN 2019

(2)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

RINGKASAN EKSEKUTIF

I. PENDAHULUAN

A. GAMBARAN UMUM ORGANISASI

B. PERMASALAHAN UTAMA YANG DIHADAPI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN

C. SISTEMATIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

II. PERENCANAAN KINERJA

A. PERENCANAAN STRATEGIS

B. PERJANJIAN KINERJA (PK) TAHUN 2019

III. AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI B. REALISASI ANGGARAN

IV. PENUTUP

A. TINJAUAN UMUM CAPAIAN KINERJA B. PERMASALAHAN/KENDALA

(3)

RINGKASAN EKSEKUTIF

Dalam era reformasi dan globalisasi perubahan demi perubahan di tubuh pemerintah Republik Indonesia terus terjadi. Muncul berbagai perkembangan, baik positif maupun negatif. Namun yang pasti masyarakat sudah semakin dewasa dan pintar mengamati jalannya roda pemerintahan. Akibatnya, tuntutan agar pemerintahan senantiasa dapat mewujudkan birokrasi yang akuntabel dan transparan senantiasa terus menguat.

Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Peraturan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah menyebutkan bahwa setiap Instansi Pemeritah wajib menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP).

Berdasarkan acuan dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2019-2023 dan Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah, penyusunan LKjIP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah didasarkan pada indikator kinerja yang ada yang ditetapkan lewat tujuan dan sasaran yang direncanakan. Realisasi dan dilaporkan dalam LKjIP ini adalah realisasi dari pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2019 berdasarkan perjanjian kinerja yang telah disusun pada Tahun 2019.

(4)

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah pada

Tahun 2019 menetapkan 7 (tujuh) program,78 (tujuh puluh delapan)

kegiatan yang merupakan penjabaran dari tujuan pembangunan kelautan dan perikanan yang telah ditetapkan dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 80.271.107.000,-

Hasil capaian kinerja tahun 2019 merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan kinerja sesuai dengan visi dan misi Dinas Kelautan dan Perikanan Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah. Visi dan misi tersebut merupakan acuan untuk menetapkan sasaran, kebijakan, program dan kegiatan yang sifatnya strategis yang merupakan target tahunan yang tertuang di dalam LKJiP Tahun 2019 Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah.

Harapan kami dengan LKjIP ini semua kegiatan dapat dipertanggungjawabkan secara transparan dan diharapkan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan, sehingga program di tahun mendatang dapat disusun lebih matang, agar dapat mencapai tujuan yang lebih efektif, efisien, dan ekonomis serta bisa lebih akuntabel dan transparan.

KEPALA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI JAWA TENGAH

Ir. FENDIAWAN TISKIANTORO, M.Si

Pembina Utama Muda NIP. 19650117 199010 1 001

(5)

BAB I PENDAHULUAN

A. Gambaran Dinas Kelautan Dan Perikanan

A.1. Tugas Pokok Dan Fungsi

Tugas pokok dan fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah, sesuai Peraturan Gubernur Nomor 75 tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah adalah sebagai berikut : 1. Dinas Kelautan dan Perikanan mempunyai tugas pokok

melaksanakan urusan pemerintahan bidang kelautan dan perikanan yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan yang ditugaskan kepada Daerah.

2. Untuk menyelenggarakan tugas pokok yang dimaksud, Dinas Kelautan dan Perikanan menyelenggarakan fungsi :

a. Perumusan kebijakan Bidang Perikanan Budidaya, Perikanan Tangkap, Kelautan Pesisir dan Pengawasan, Penyuluhan dan Usaha Kelautan Perikanan;

b. Pelaksanaan kebijakan Bidang Perikanan Budidaya, Perikanan Tangkap, Kelautan Pesisir dan Pengawasan, Penyuluhan dan Usaha Kelautan Perikanan;

(6)

c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Bidang Perikanan Budidaya, Perikanan Tangkap, Kelautan Pesisir dan Pengawasan, Penyuluhan dan Usaha Kelautan Perikanan; d. Pelaksanaan dan pembinaan administrasi kepada seluruh

unit kerja di lingkungan Dinas; dan

e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur, sesuai tugas dan fungsinya.

Untuk menunjang pencapaian tugas pokok dan fungsinya, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah ditopang oleh struktur/susunan organisasi adalah sebagai berikut :

1. Kepala Dinas

Kepala Dinas bertugas untuk memimpin pelaksanaan tugas dan fungsi, sebagaimana tersebut di atas.

2. Sekretariat

Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan Dinas.

Untuk menyelenggarakan tugas pokoknya, Sekretariat

mempunyai fungsi:

♣ Penyiapan bahan koordinasi kegiatan di lingkungan Dinas; ♣ Penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana

(7)

♣ Penyiapan bahan pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi ketatausahaan, kepegawaian, hukum, keuangan, kerumahtanggaan, kerja sama, hubungan masyarakat, arsip dan dokumentasi di lingkungan Dinas; ♣ Penyiapan bahan koordinasi, pembinaan dan penataan

organisasi dan tata laksana di lingkungan Dinas;

♣ Penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan sistem

pengendalian intern pemerintah (SPIP) dan pengelolaan informasi dan dokumentasi;

♣ Penyiapan bahan pengelolaan barang milik/kekayaan Daerah dan pelayanan pengadaan barang/jasa di lingkungan Dinas; dan

♣ Penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan sesuai dengan

lingkup tugasnya;

♣ Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala

Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Sekretariat membawahkan : a. Subbagian Program:

Bertugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang program; menyiapkan bahan pengoordinasian kebijakan teknis di bidang program; menyiapkan bahan pengendalian program dan kegiatan di lingkungan Dinas; menyiapkan bahan pengelolaan data dan informasi di bidang program; menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang program; dan melakukan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan.

(8)

b. Subbagian Keuangan:

Bertugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang keuangan; menyiapkan bahan pengoordinasian kebijakan teknis di bidang keuangan; menyiapkan bahan pelaksanaan verifikasi dan pembukuan; menyiapkan bahan pengelolaan data dan informasi di bidang keuangan; menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang keuangan; dan melakukan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan.

c. Subbagian Umum dan Kepegawaian:

Bertugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang umum dan kepegawaian; menyiapkan bahan pengoordinasian kebijakan teknis di bidang umum dan kepegawaian; menyiapkan bahan pengelolaan kepegawaian di lingkungan Dinas; menyiapkan bahan pengelolaan rumah tangga dan aset di lingkungan Dinas: menyiapkan bahan kerjasama dan kehumasan di lingkungan Dinas; menyiapkan bahan pengelolaan kearsipan dan dokumentasi di lingkungan Dinas; menyiapkan bahan pelaksanaan organisasi, hukum dan ketatalaksanaan di lingkungan Dinas; menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang umum dan kepegawaian; dan melakukan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan.

3. Bidang Kelautan, Pesisir dan Pengawasan

Bidang Kelautan, Pesisir, dan Pengawasan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi dan

(9)

pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang konservasi, pendayagunaan pesisir dan pulau-pulau kecil, pengelolaan ruang laut dan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Bidang Kelautan, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil mempunyai fungsi :

♣ Penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang konservasi, pendayagunaan pesisir dan pulau-pulau kecil; ♣ Penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan

pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang pengelolaan ruang laut; dan

♣ Penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan.

Bidang Kelautan, Pesisir dan Pengawasan, membawahkan:

a. Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, bertugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang konservasi, pendayagunaan pesisir dan pulau-pulau kecil.

b. Seksi Pengelolaan Ruang Laut, bertugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan

(10)

pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang pengelolaan ruang laut.

4. Bidang Perikanan Tangkap

Bidang Perikanan Tangkap mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang pengelolaan sumber daya ikan dan kenelayanan, pengendalian penangkapan ikan, kapal perikanan dan alat penangkapan ikan serta kepelabuhan perikanan.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Bidang Perikanan Tangkap mempunyai fungsi :

♣ penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang pengelolaan sumber daya ikan dan kenelayanan;

♣ penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang pengendalian penangkapan ikan, kapal perikanan dan alat penangkapan ikan; dan

♣ penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang kepelabuhan perikanan.

Bidang Perikanan Tangkap, membawahkan:

a. Seksi Pengendalian Penangkapan Ikan, Kapal Perikanan dan Alat Penangkapan Ikan, bertugas melakukan penyiapan

(11)

kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang pengendalian penangkapan ikan, kapal perikanan dan alat penangkapan ikan.

b. Seksi Kepelabuhan dan Kenelayanan, bertugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang kepelabuhan dan kenelayanan.

5. Bidang Usaha dan Pengembangan Komoditas

Bidang Usaha dan Pengembangan Komoditas mempunyai tugas penyiapan perumusan kebijakan, pengoordinasian, pemantauan, evaluasi serta pelaporan di usaha dan pengembangan komoditas kelautan dan perikanan bidang produksi perikanan budidaya, sarana dan prasarana perikanan budidaya serta kesehatan ikan dan lingkungan budidaya.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Bidang Usaha dan Pengembangan Komoditas mempunyai fungsi :

♣ penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan usaha dan logistik; dan

♣ penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang bina mutu dan diversifikasi produk.

(12)

Bidang Usaha dan Pengembangan Komoditas membawahkan: a. Seksi Pengembangan Komoditas, bertugas melakukan

penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan komoditas.

b. Seksi Logistik, Bina Mutu dan Diversifikasi Produk, bertugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang logistik, bina mutu dan diversifikasi produk.

6. Cabang Dinas

Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan sebagian tugas dinas sub urusan pengawasan dan konservasi, rehabilitasi, perijinan meliputi rekomendasi ijin lokasi, ijin pengolahan perairan pesisir, ijin reklamasi, ijin budidaya ikanm ijin pengolahan hasil kelautan dan perikanan di wilayah kerjanya.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok yang dimaksud, Cabang Dinas mempunyai fungsi:

♣ penyusunan rencana teknis operasional sub urusan pengawasan dan monservasi, rehabilitasi, perijinan meliputi rekomendasi ijin lokasi, ijin pengelolaan perairan pesisir, ijin reklamasi, ijin budidaya ikan, ijin pengolahan hasil kelautan dan perikanan;

(13)

♣ koordinasi dan pelaksanaan teknis operasional sub urusan pengawasan dan konservasi, rehabillitasi, perijinan meliputi rekomendasi ijin lokasi, ijin pengelolaan perairan pesisir, ijin reklamasi, ijin budidaya ikan, ijin pengolahan hasil kelautan dan perikanan;

♣ evaluasi dan pelaporan di bidang pengendalian pelaksanaan sub urusan;

♣ pengelolaan ketatausahaan; dan

♣ pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai tugas dan fungsinya.

Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan terdiri atas: 1. Cabang Dinas Kelautan Wilayah Barat

2. Cabang Dinas Kelautan Wilayah Timur 3. Cabang Dinas Kelautan Wilayah Selatan

Adapun Struktur Organisasi Cabang Dinas sebagai berikut: a. Kepala Balai;

b. Subbagian Tata Usaha;

c. Seksi Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan; d. Seksi Konservasi, Rehabilitasi dan Perizinan Sumber Daya

Kelautan dan Perikanan; dan e. Kelompok Jabatan Fungsional

(14)

7. UPT – Balai Pengujian Mutu Hasil Perikanan (BPMHP)

UPT BPMHP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah terdiri dari:

Unit Pelaksana Teknis (UPT) di atas mempunyai tugas melaksanakan tugas teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu Dinas di bidang pengujian dan penerapan mutu hasil perikanan.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, UPT-BPMHP mempunyai fungsi :

♣ penyusunan rencana teknis operasional di bidang pengujian dan penerapan mutu hasil perikanan;

♣ koordinasi dan pelaksanaan kebijakan teknis operasional di bidang pengujian dan penerapan mutu hasil perikanan;

♣ evaluasi dan pelaporan di bidang pengujian dan penerapan mutu hasil perikanan;

♣ pengelolaan ketatausahaan; dan

♣ pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai tugas dan fungsinya.

Struktur Organisasi UPT-BPMHP sebagai berikut: a. Kepala Balai;

b. Subbagian Tata Usaha;

c. Seksi Pengujian Mutu Hasil Perikanan; d. Seksi Penerapan Mutu Hasil Perikanan; dan

(15)

e. Kelompok Jabatan Fungsional

8. UPT-Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kelas A

Unit Pelaksana Teknis (UPT)-PPP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah terdiri dari:

1. Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tegalsari Kota Tegal Kelas A;

2. Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Klidang Lor Kab. Batang Kelas A;

3. Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Morodemak Kab. Demak Kelas A;

4. Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Bajomulyo Kab. Pati Kelas A;

5. Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tasikagung Kab. Rembang Kelas A;

6. Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Logending Kab. Kebumen Kelas A;

Unit Pelaksana Teknis tersebut di atas mempunyai tugas teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu Dinas di bidang operasional pelabuhan dan kesyahbandaran serta tata kelola dan pelayanan usaha.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, UPT-PPP mempunyai fungsi:

(16)

♣ penyusunan rencana teknis operasional di bidang operasional pelabuhan dan kesyahbandaran serta tata kelola dan pelayanan usaha;

♣ koordinasi dan pelaksanaan kebijakan teknis operasional di bidang operasional pelabuhan dan kesyahbandaran serta tata kelola dan pelayanan usaha;

♣ evaluasi dan pelaporan di bidang operasional pelabuhan dan kesyahbandaran serta tata kelola dan pelayanan usaha;

♣ pengelolaan ketatausahaan; dan

♣ pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai tugas dan fungsinya.

Adapun Struktur Organisasi UPT-PPP sebagai berikut: a. Kepala Pelabuhan;

b. Subbagian Tata Usaha;

c. Seksi Operasional Pelabuhan dan Kesyahbandaran; d. Seksi Tata Kelola dan Pelayanan Usaha; dan

e. Kelompok Jabatan Fungsional.

9. UPT-Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kelas B

Unit Pelaksana Teknis (UPT)-PPP Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah terdiri dari:

1. Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Asemdoyong Kab.

(17)

2. Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Wonokerto Kab.

Pekalongan Kelas B;

3. Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tawang Kab. Kendal Kelas

B;

4. Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Karimunjawa Kab. Jepara

Kelas B;

5. Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Larangan kelas B

Unit Pelaksana Teknis tersebut di atas mempunyai tugas teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu Dinas di bidang operasional pelabuhan dan kesyahbandaran serta tata kelola dan pelayanan usaha.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, UPT-PPP Kelas B mempunyai fungsi:

♣ penyusunan rencana teknis operasional di bidang operasional pelabuhan dan kesyahbandaran serta tata kelola dan pelayanan usaha;

♣ koordinasi dan pelaksanaan kebijakan teknis operasional di bidang operasional pelabuhan dan kesyahbandaran serta tata kelola dan pelayanan usaha;

♣ evaluasi dan pelaporan di bidang operasional pelabuhan dan kesyahbandaran serta tata kelola dan pelayanan usaha;

♣ pengelolaan ketatausahaan; dan

♣ pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai tugas dan fungsinya.

(18)

Adapun Struktur Organisasi UPT-PPP sebagai berikut: a. Kepala Pelabuhan;

b. Subbagian Tata Usaha;

c. Kelompok Jabatan Fungsional.

10. UPT- Balai Budidaya Ikan Air Payau dan Laut (BBIAPL)

Unit Pelaksana Teknis di atas mempunyai tugas pokok melaksanakan tugas teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu Dinas di bidang produksi dan penerapan teknologi serta pelayanan usaha dan jasa.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, UPT-BBIAPL mempunyai fungsi :

♣ penyusunan rencana teknis operasional di bidang produksi dan penerapan teknologi serta pelayanan usaha dan jasa; ♣ koordinasi dan pelaksanaan kebijakan teknis operasional di

bidang produksi dan penerapan teknologi serta pelayanan usaha dan jasa;

♣ evaluasi dan pelaporan di bidang produksi dan penerapan teknologi serta pelayanan usaha dan jasa;

♣ pengelolaan ketatausahaan;

♣ pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai tugas dan fungsinya.

Adapun Struktur Organisasi UPT BBIAPL adalah sebagai berikut: a. Kepala Balai;

(19)

b. Subbagian Tata Usaha;

c. Seksi Produksi dan Penerapan Teknologi; d. Seksi Pelayanan Usaha dan Jasa; dan e. Kelompok Jabatan Fungsional

11. UPT- Balai Laboratorium Pengujian Kesehatan Ikan dan Lingkungan

Balai Laboratorium Pengujian Kesehatan Ikan dan Lingkungan (BPKIL) merupakan unsur pelaksana tugas teknis operasional dan /atau kegiatan teknis penunjang tertentu di bidang Laboratorium Pengujian Kesehatan Ikan dan Lingkungan Perairan dengan melaksanakan fungsi:

a. Penyusunan rencana teknis operasional di bidang pengujian dan pengendalian hama dan penyakit;

b. Koordinasi dan pelaksanaan teknis operasional di bidang pengujian dan pengendalian hama dan penyakit’

c. Evaluasi dan pelaporan di bidang pengujian dan pengendalian hama dan penyakit;

d. Pengelolaan ketatausahaan; dan

e. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai tugas dan fungsinya

(20)

Struktur organisasi Balai Laboratorium Pengujian Kesehatan Ikan dan Lingkungan (BPKIL), terdiri atas:

a. Kepala Balai;

b. Subbagian Tata Usaha;

c. Seksi Pengujian dan Pengendalian Hama Penyakit; d. Seksi Kesehatan Ikan dan Lingkungan; dan

e. Kelompok Jabatan Fungsional

12. Kelompok Jabatan Fungsional

Sekretariat, Bidang-bidang Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, Perikanan Tangkap, Perikanan Budidaya dan Usaha Kelautan dan Perikanan,

UPT serta Kelompok Jabatan Fungsional berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Bagan organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah dapat dilihat pada Gambar 2.1.

(21)

Gambar 1.1 Bagan Organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan

Provinsi Jawa Tengah

A.2 SUMBERDAYA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN Jumlah Pegawai

Pada Tahun 2019 Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah memiliki jumlah pegawai sebanyak 272 orang. Sejumlah pegawai tersebut tersebar di seluruh bidang dan UPT dibawah Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah.

(22)

orang, Golongan II sebanyak 51 orang, Golongan III sebanyak 184 orang dan Golongan IV sebanyak 25 orang.

(23)

Tabel 1.1 Rekapitulasi Jumlah Pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2019

JUMLAH

4+9+14+19+25 JML JML JML JML JML

5-8 a b c d 10-13 a b c d 15-18 a b c d 20-24 a b c d e 26-30 a b c a b c a b

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44

1 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN 76 3 0 0 3 0 7 0 0 7 0 54 1 14 21 18 12 6 5 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 1 15 6 29 22 0 44 32 2 PELABUHAN PERIKANAN PANTAI TEGALSARI 22 4 0 0 3 1 5 0 0 4 1 12 2 1 4 5 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0 5 1 12 0 0 11 11 3 PELABUHAN PERIKANAN PANTAI ASEMDOYONG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 PELABUHAN PERIKANAN PANTAI WONOKERTO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 PELABUHAN PERIKANAN PANTAI KLIDANGLOR 8 0 0 0 0 0 2 1 1 0 0 5 0 2 2 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 0 1 2 0 8 0 6 PELABUHAN PERIKANAN PANTAI TAWANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 PELABUHAN PERIKANAN PANTAI MORODEMAK 6 0 0 0 0 0 2 0 0 2 0 3 0 0 0 3 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 3 1 0 5 1 8 PELABUHAN PERIKANAN PANTAI BAJOMULYO 11 0 0 0 0 0 2 0 0 2 0 8 0 1 2 5 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 6 1 0 9 2 9 PELABUHAN PERIKANAN PANTAI TASIKAGUNG 9 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 7 0 2 0 5 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 6 0 0 9 0 10 PELABUHAN PERIKANAN PANTAI KARIMUNJAWA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 11 PELABUHAN PERIKANAN PANTAI LOHGENDING 12 0 0 0 0 0 2 0 0 1 1 10 1 5 0 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 1 3 0 0 11 1 12

BALAI PENGUJIAN DAN PENERAPAN MUTU HASIL

PERIKANAN SEMARANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 13

BALAI PENGUJIAN DAN PENERAPAN MUTU HASIL

PERIKANAN PEKALONGAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 14

BALAI PENGAWASAN DAN KONSERVASI SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN

PANTAI UTARA BARAT DAN PANTAI SELATAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 15

BALAI PENGAWASAN DAN KONSERVASI SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN

PANTAI UTARA TIMUR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 16 BALAI BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 17 BALAI BUDIDAYA IKAN AIR PAYAU DAN LAUT 17 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 13 1 5 2 5 2 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 3 1 11 1 0 11 6 18

UNIT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

KELAUTAN PERIKANAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 19 PANGKALAN PENDARATAN IKAN LARANGAN 6 1 0 1 0 0 3 0 0 3 0 2 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 4 0 1 0 0 5 1 20 PELABUHAN PERIKANAN PANTAI ASEMDOYONG 6 0 0 0 0 0 2 1 0 1 0 4 0 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2 0 3 0 0 4 2 21 PELABUHAN PERIKANAN PANTAI WONOKERTO 6 0 0 0 0 0 2 0 0 2 0 4 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 2 1 0 5 1 22 PELABUHAN PERIKANAN PANTAI TAWANG 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 0 3 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 1 1 1 0 4 2 23 PELABUHAN PERIKANAN PANTAI KARIMUNJAWA 10 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 8 3 4 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 6 0 1 1 0 8 2 24 CABANG DINAS KELAUTAN WILAYAH TIMUR 8 0 0 0 0 0 2 0 0 2 0 5 1 0 0 4 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 6 0 0 5 3 25 CABANG DINAS KELAUTAN WILAYAH BARAT 10 0 0 0 0 0 4 1 0 2 1 5 1 1 0 3 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 4 1 3 1 0 6 4 26 CABANG DINAS KELAUTAN WILAYAH SELATAN 7 0 0 0 0 0 2 0 0 2 0 4 0 1 1 2 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 1 4 0 0 4 3 27

BALAI LABORATORIUM PENGUJIAN KESEHATAN

IKAN DAN LINGKUNGAN 48 3 0 0 3 0 11 1 1 4 5 29 5 11 5 8 2 1 1 0 0 0 3 0 0 0 0 1 0 1 1 0 3 4 19 2 20 2 0 36 14 28 BALAI PENGUJIAN MUTU HASIL PERIKANAN 24 0 0 0 0 0 5 2 0 2 1 17 0 8 4 5 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 6 4 7 5 0 13 11

GOL III

I II III IV GOL I GOL II

SAR-JANA S.2 S.3 L P JENIS KELAMIN

KET SD

NO INSTANSI

PEGAWAI CALON PEGAWAI

ABRI

TINGKAT PENDIDIKAN SLTP SLTA SAR-MUD

(24)

Sarana Informasi Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah berupa

sarana informasi portal berupa website dengan alamat akses

http://dkp.jatengprov.go.id dan Email: dkp@jatengprov.go.id Sarana informasi ini dimaksudkan untuk meningkatkan layanan informasi pembangunan kelautan dan perikanan di Provinsi Jawa Tengah.

Gambar 1.2 Tampilan Website Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa

(25)

B. Permasalahan Utama Yang Dihadapi Dinas Kelautan Dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah

Adapun permasalahan utama yang dihadapi oleh Dinas Kelautan dan

Perikanan Provinsi dalam pelaksanaan tugas pokok fungsi adalah

1. Pemberlakuan regulasi pembatasan penggunaan alat tangkap cantrang berdampak terjadinya konflik nelayan;

2. Terjadinya moral hazard nelayan agar terbebas dari pengurusan dokumen perijinan dan pembayaran retribusi dengan cara penurunan Gross Tonase (GT) kapal hingga <10 GT;

3. Menurunnya kualitas benih bermutu karena terdampak musim kemarau panjang;

4. Menurunnya kualitas produk olahan berbahan baku ikan (dari hasil tangkapan dan budidaya);

5. Masih tingginya pelanggaran pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan.

C. Sistematika Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan Kinerja Istansi Pemerintah (LKJIP) Dinas Kelautan Dan Perikanan Provinsi Jawa Tengahtahun 2019 Disusun Dengan Sistematika Sebagai Berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini disajikan penjelasan umum dinas kelautan dan perikanan provinsi jawa tengah, dengan penekanan kepada aspek strategis serta permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi.

BAB II PERENCANAAN KINERJA

pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang bersangkutan.

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Organisasi

Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja dinas kelautan dan perikanan provinsi jawa tengah untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis dinas kelautan dan perikanan provinsi jawa tengah sesuai

(26)

kinerja strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut :

1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;

2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini

dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir;

3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan

target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis dinas kelautan dan perikanan provinsi jawa tengah;

4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional

(jika ada);

5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau

peningkatan/penurunan kinerja serta alternative solusi yang telah dilakuka;

6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya;

7. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun

kegagalan pencapaian pernyataan kinerja, dan ditambahkan solusi kegagalan atau penurunan kinerja sebagai bentuk rencana aksi, dari setiap sasaran strategis.

B. Realisasi Anggaran

Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja dinas kelautan dan perikanan provinsi jawa tengah sesuai dengan dokumen perjanjian kinerja.

BAB IV PENUTUP

Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan dinas kelautan dan perikanan provinsi jawa tengah untuk meningkatkan kinerjanya. Lampiran :

1) Perjanjian kinerja

(27)

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

A. Perencanaan strategis.

Berdasarkan RPJMD 2018 – 2023 dan rencana strategis (RENSTRA) dinas kelautan dan perikanan provinsi jawa tengah tahun 2018 – 2023, renstra adalah sebuah dokumen perencanaan lima tahunan yang akan dijadikan acuan bagi perencanaan tahunan selama kurun waktu tahun 2018 – 2023.

Pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan memiliki permasalahan yang berpotensi mengancam kelestarian sumber daya ikan dan lingkungan, keberlanjutan mata pencaharian masyarakat di bidang perikanan dan ketahanan pangan. Penentuan permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan dinas kelautan dan perikanan provinsi jawa tengah menjadi awal dalam merumuskan isu-isu strategis. Isu-isu strategis tersebut akan sangat membantu dalam merumuskan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan 5 (lima) tahun ke depan. Rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif pun akan lebih reliable dengan berdasar pada identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan dinas kelautan dan perikanan provinsi jawa tengah.

1. VISI

Sesuai dengan visi gubernur dan wakil gubernur, maka visi pembangunan daerah jangka menengah provinsi jawa tengah tahun 2018-2023 adalah:

Menuju jawa tengah sejahtera dan berdikari

“(tetep) mboten korupsi, mboten ngapusi”

Visi pembangunan daerah jawa tengah tahun 2018-2023 merupakan keberlanjutan dari cita-cita pembangunan jawa tengah tahun 2013-2018. Makna yang terkandung dalam visi sebagai berikut:

(28)

a. Sejahtera

Masyarakat Jawa Tengah Sejahtera adalah masyarakat yang tercukupi segala kebutuhan dasarnya secara adil dan merata berprinsip pada peri kemanusiaan dan peri keadilan. Masyarakat sejahtera juga terbebas dari ketidakmerdekaan, kebodohan, kesakitan, kelaparan, serta ancaman dari perlakuan atau tindak kekerasan fisik maupun non fisik. Dalam lingkungan masyarakat yang sejahtera akan tercipta hubungan sosial yang nyaman dan aman, tanpa adanya diskriminasi SARA, serta tercipta relasi yang dinamis, saling menghargai, saling pengertian, dan toleransi yang tinggi. Ketercukupan kebutuhan masyarakat juga didukung dengan pemenuhan prasarana dan sarana dasar, pelayanan publik, ruang publik, transportasi, serta teknologi yang harus disediakan secara cukup dan menerus, untuk mencapai kemajuan dan perkembangan kehidupan masyarakat yang lebih baik dan sejahtera. b. Berdikari

Berdikari merupakan sebuah tujuan agar masyarakat mampu memenuhi segala kebutuhan dasarnya secara mandiri dan cukup. Dengan begitu, berdikari menjadi sebuah metode untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan lingkungan hidupnya berbasis modal pokok milik sendiri, baik sumberdaya alam, manusia, sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Sedangkan sumberdaya yang berasal dari luar merupakan tambahan apabila diperlukan. Perwujudan masyarakat Jawa Tengah yang sejahtera dan berdikari dilandasi semangat dan nilai utama Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi. Nilai ini dimanifestasi dalam sikap, tindakan, dan laku seluruh masyarakat Jawa Tengah untuk dapat bersama mencapai kesejahteraan yang berdikari.

2. MISI

Dalam rangka upaya menuju pencapaian visi pembangunan daerah Jawa Tengah tahun 2018-2023, ditetapkan misi pembangunan daerah yaitu:

(29)

1. Membangun masyarakat Jawa Tengah yang religius, toleran dan guyub untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia

Misi ini menggambarkan sebuah kondisi yang ingin diciptakan dalam rangka mewujudkan masyarakat yang sejahtera, tercermin dari rasa aman dan nyaman yang dirasakan dalam kehidupan masyarakat. Kondisi yang tercipta merupakan manifestasi implementasi nilai-nilai religius dalam kehidupan masyarakat. Membangun masyarakat Jawa Tengah yang religius, toleran, dan guyup ini adalah dengan menciptakan kondisi obyektif yang memungkinkan interaksi antar umat beragama untuk saling menghormati dan menghargai satu sama lain, mendorong keberagaman, kebhinekaan, dan toleransi dalam kerangka kesatuan.

Upaya yang dilakukan antara lain dengan menguatkan pemahaman keberagaman dan kebhinekaan sejak usia dini, mengembangkan ruang-ruang publik untuk membangun komunikasi antar masyarakat melalui kegiatan seni dan rekreasi, serta mendorong kearifan lokal dalam bentuk gerakan-gerakan masyarakat termasuk gerakan gotong royong. Dalam misi ini terkandung tujuan untuk menciptakan kehidupan masyarakat Jawa Tengah yang aman dan nyaman, tanpa ada konflik sosial maupun agama, bahkan konflik SARA, dan tercipta kohesi sosial masyarakat yang baik.

2. Mempercepat reformasi birokrasi yang dinamis serta memperluas sasaran ke pemerintahan Kabupaten/Kota

Misi kedua ini bertujuan untuk semakin mempercepat implementasi reformasi birokrasi secara optimal, yang pada periode sebelumnya telah terwujud dalam membaiknya tata kelola pemerintahan Jawa Tengah berlandaskan nilai “Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi”. Dalam lima tahun kedepan, reformasi birokrasi diharapkan semakin diperluas sampai ke pemerintah kabupaten/kota di Jawa Tengah.

Reformasi birokrasi yang diharapkan kedepan adalah pada tiga dimensi

utama yaitu pelayanan publik yang semakin dinamis, efektivitas dan efisiensi manajemen pemerintahan, kapasitas kelembagaan, serta manajemen sumber daya manusia aparatur yang semakin baik. Pelayanan publik yang dinamis

(30)

responsif. Open government dilakukan dengan perkuatan keterbukaan informasi publik, transparansi, partisipasi publik dalam penyelenggaraan pemerintahan, serta meningkatkan komunikasi dan serapan aspirasi publik. Sedangkan pemerintahan yang responsif tercermin dalam respon pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota dalam menghadapi aduan dan persoalan riil masyarakat, dengan cepat dan tepat, baik dalam bentuk kebijakan maupun kegiatan. Pelayanan publik yang dinamis, terbuka, dan responsif diikat dalam satu tagline pelayanan yang mudah, murah, cepat, serta didukung inovasi dan teknologi informasi.

Efektivitas dan efisiensi manajemen pemerintahan tergambarkan dalam

proses perencanaan, penganggaran, serta evaluasi pembangunan yang akuntabel. Manajemen pembangunan Jawa Tengah kedepan tidak hanya fokus pada kerja tetapi kinerja, dan berorientasi pada hasil (outcome). Untuk itu perlu juga dilakukan pengawasan dalam prosesnya, sejak dimulainya proses perencanaan, implementasi hingga evaluasi.

Agar dapat melaksanakan manajemen pemerintahan yang baik dan

bersih maka dibutuhkan kelembagaan/organisasi yang tepat dan didukung dengan penataan sistem manajemen sumberdaya manusia aparatur yang baik. Manajemen sumber daya manusia aparatur yang baik terejawantahkan dalam bentuk integritas aparatur yang dibangun melalui kompetensi dan etika menuju integritas pribadi dan institusi, mendorong birokrasi yang inovatif, dan dijamin dalam quality assurance aparatur.

3. Memperkuat kapasitas ekonomi rakyat dan membuka lapangan kerja baru untuk mengurangi kemiskinan dan pengangguran.

Misi ini adalah untuk mengarahkan kebijakan program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam rangka menurunkan jumlah penduduk miskin, yang didukung oleh perekonomian daerah yang stabil, berkualitas, inklusif, dan menyebar.

Program pengentasan kemiskinan difokuskan kepada kelompok sasaran utama, seperti petani, nelayan, pelaku UKM dan pekerja. Program pengentasan kemisikinan tersebut perlu didukung oleh pertumbuhan ekonomi

(31)

menyebar di seluruh wilayah Jawa Tengah, memperhitungkan kelestarian lingkungan dan keberlangsungan ketersediaan sumber daya, melibatkan seluruh kelompok masyarakat dengan mengutamakan peran dan kontribusi kelompok masyarakat yang kurang beruntung, dan menghapus praktek ekonomi biaya tinggi. Program pengentasan kemiskinan ke depan juga diarahkan untuk fokus pada pendidikan dan kesehatan terutama bagi rumah tangga miskin pada dua desil terbawah, serta masyarakat terlantar melalui penyediaan data BDT yang telah tervalidasi dengan sebaran pada wilayah kabupaten/kota miskin di Jawa Tengah. Perluasan lapangan pekerjaan juga menjadi penting bukan hanya untuk mengatasi pengangguran, namun juga bagaimana meningkatkan produktivitas tenaga kerja untuk bisa bekerja lebih dari 15 jam per minggu.

4. Menjadikan rakyat Jawa Tengah lebih sehat, lebih pintar, lebih berbudaya dan mencintai lingkungan

Misi keempat mengarah pada kualitas dan daya saing sumberdaya

manusia Jawa Tengah, agar semakin sehat, pintar, berbudaya, dan lebih mencintai lingkungan. Era globalisasi yang semakin terbuka menuntut kualitas sumberdaya manusia yang mampu bersaing secara kompetitif dalam kompetensi dan kualifikasi. Bonus demografi yang saat ini telah dialami oleh Jawa Tengah dapat dijadikan sebagai peluang sekaligus tantangan, bagaimana kedepan modal sosial ini akan menempatkan Jawa Tengah sebagai salah satu daerah dengan sumberdaya manusia yang mampu bersaing. Sehingga diharapkan, dapat memberikan dampak pertumbuhan ekonomi yang semakin baik, dan menciptakan masyarakat Jawa Tengah yang semakin sejahtera.

Tidak hanya tentang kualitas dan daya saing sumberdaya manusia yang diharapkan, namun juga bagaimana membentuk karakter masyarakat Jawa Tengah yang semakin berbudaya. Di tengah arus keterbukaan informasi dunia yang nyata kemudian bagaimana masyarakat Jawa Tengah tetap kuat menjaga etika dan norma serta nilai budaya asli Jawa Tengah, serta menjaga kearifan lokal sejak dini.

(32)

A. Tujuan Dan Sasaran A. Tujuan

Tujuan adalah penyataan tentang hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah, memecahkan permasalahan yang dihadapi, dan menangani isu strategis daerah yang ada. Tujuan harus bersifat realistis dan dapat dicapai.

Tujuan dalam Renstra ini diartikan sebagai sesuatu yang akan dicapai dan merupakan penjabaran dari pokok-pokok misi Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah.

Tujuan jangka menengah Renstra Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018 – 2023 adalah sebagai berikut :

1. Berkaitan dengan Pelayanan : “Meningkatnya Laju Pertumbuhan PDRB Atas Harga Konstan Sub Sektor Perikanan” dengan indikator tujuan Laju pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan sub sektor perikanan (%). 2. Berkaitan dengan kesekretariatan : “Meningkatkan tata kelola organisasi

perangkat daerah urusan pemerintahan daerah bidang kelautan dan perikanan” dengan indikator tujuan Nilai Kepuasan Masyarakat (angka).

B. Sasaran

Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai dan rasional untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan. Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan, sehingga tujuan dapat dijabarkan lebih dari satu sasaran.

Sasaran jangka menengah Renstra Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah adalah sebagai berikut :

1. Terwujudnya Pengelolaan Sumberdaya Kelautan Perikanan Yang Partisipatif, Bertanggungjawab dan Berkelanjutan, indikator sasaran : produksi perikanan (ton/tahun), tingkat konsumsi ikan (kg/kap/tahun) dan produksi garam (ton/tahun), Nilai Tukar Nelayan (NTN), Nilai Tukar Pembudidaya (NTPi);

(33)

kelautan perikanan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di sektor perikanan (%);

3. Meningkatnya kualitas pelayanan perangkat daerah indikator sasaran : Nilai Kepuasan Masyarakat Dinas Kelautan dan Perikanan (Angka); 4. Meningkatnya akuntabilitas kinerja perangkat daerah indikator sasaran :

(34)

L K J i P D i n a s K e l a u t a n d a n P e r i k a n a n P r o v i n s i J a w a T e n g a h T a h u n 2 0 1 9

P a g e 33 | 65 Tujuan dan sasaran serta indikator dan targetnya diuraikan dalam tabel berikut :

Tabel 2.1

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan

Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Satuan Kondisi Awal Target Capaian Kondisi Akhir

Tujuan dan Sasaran (2017/2018)

2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 Meningkatnya Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan Sub Sektor Perikanan Laju Pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan

sub sektor perikanan (%) % 0 0 1 1,20 1,30 1,40 1,50 1,50

Terwujudnya Pengelolaan Sumberdaya Kelautan Perikanan Yang Partisipatif, Bertanggungja wab dan Berkelanjutan Produksi Perikanan (Ton/Tahun) Ton 923.626,34 956.601,65 857.758,41 900.646 945.678,64 992.962,58 1.042.610,71 1.042.610,71

(35)

L K J i P D i n a s K e l a u t a n d a n P e r i k a n a n P r o v i n s i J a w a T e n g a h T a h u n 2 0 1 9 P a g e 34 | 65 Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Satuan Kondisi Awal Target Capaian Kondisi Akhir

Tujuan dan Sasaran (2017/2018)

2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023

Tingkat Konsumsi Ikan Jawa Tengah

(Kg/Kap/Thn)

kg/kapita/

tahun 29,19 30,65 30,50 31,27 32,05 32,85 33,67 33,67

Produksi Garam (Ton) Ton 307.249,18 762.381,61 322.611,64 338.742,22 355.679,33 373.463,29 392.136,46 392.136,46

Nilai Tukar Nelayan

(NTN) - 109,98 118,22 105 106 107 108 109 109

Nilai Tukar Pembudidaya

Ikan (NTPi) - 99,72 101,14 101 101 101 101 101 101 Terwujudnya Kedaulatan Dalam Pengelolaan Sumberdaya Kelautan Perikanan Persentase kepatuhan pelaku usaha Kelautan Perikanan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan

(36)

L K J i P D i n a s K e l a u t a n d a n P e r i k a n a n P r o v i n s i J a w a T e n g a h T a h u n 2 0 1 9

P a g e 35 | 65 Untuk tujuan dan sasaran, serta indikatornya yang berkaitan dengan kesekretariatan, ditetapkan sebagai berikut :

Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Satuan Kondisi Awal Target Capaian Kondisi Akhir

Tujuan dan Sasaran (2017/2018)

2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023

Meningkatkan tata kelola

organisasi perangkat daerah Nilai Kepuasan Masyarakat Angka 0 0 60 62 64 66 68 68

Meningkatnya kualitas pelayanan perangkat daerah

Nilai Kepuasan Masyarakat

Dinas Kelautan dan Perikanan Angka 0 0 60 62 64 66 68 68

Meningkatnya akuntabilitas kinerja perangkat daerah

Nilai Sakip Dinas Kelautan

(37)

B. Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2019

Perjanjian Kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja kegiatan

tahunan, sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan. Di dalamnya ditetapkan rencana capaian kinerja tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran. Penyusunan ini seiring dengan agenda penyusunan kebijakan anggaran serta merupakan komitmen seluruh anggota organisasi untuk mencapainya dalam tahun tertentu. Berbagai kegiatan telah dilaksanakan guna mendorong tercapainya sasaran-sasaran yang diharapkan dapat tercapai tahun 2019. Dengan tercapainya sasaran yang ditargetkan akan mempercepat terwujudnya Tujuan Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan, yang akan berkontribusi pada pencapaian Visi dan Misi Provinsi Jawa Tengah. Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2019 dituangkan ke dalam 7 (tujuh) program, yaitu Program Manajemen Administrasi Pelayanan Umu, Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah, Program Perencanaan dan Evaluasi Kinerja, Program Pengembangan Perikanan Tangkap, Program Usaha dan Pengembangan Komoditas, Program Pengelolaan Ruang Pesisir dan Laut, Program Pengawasan, Pengelolaan Sumber daya Kelautan dan Perikanan dan Program Penguatan Daya Saing dan Logistik Hasil Kelautan dan Perikanan, kemudian dijabarkan ke dalam 78 (tujuh puluh delapan) kegiatan yang didukung oleh APBD Provinsi Jawa Tengah sebesar Rp. 80.271.107.000,- (delapan puluh miyar dua ratus tujuh puluh satu juta serratus tujuh ribu rupiah), dengan komposisi : Anggaran pendukung langsung pencapaian Sasaran Strategis sebesar Rp. 56.412.000.000,- dan anggaran pendukung tidak langsung (administrasi perkantoran) sebesar Rp. 23.859.107.000,-. Masing-masing program kemudian dijabarkan lebih lanjut ke dalam uraian kegiatan indikator hasil kinerja dan rencana tingkat capaian (target).

Tujuan disusunnya Perjanjian Kinerja adalah :

1. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah untuk meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur. 2. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur.

(38)

3. Sebagaidasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi. 4. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring, evaluasi

dan supervisi atasperkembangan/kemajuan kinerja penerima amanah. 5. Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kerja pegawai (SKP).

Secara singkat gambaran mengenai keterkaitan antara Sasaran, Indikator dan Target Kinerja yang telah disepakati antara Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2019, secara lengkap tercantum pada

(39)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2019

A. Capaian Kinerja Organisasi

Sebagai tindak lanjut pelaksanaan peraturan pemerintah nomor 8 tahun 2006 tentang pelaporan keuangan dan kinerja instansi pemerintah dan peraturan presiden nomor 29 tahun 2014 tentang sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, serta peraturan menteri pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi nomor 53 tahun 2014 tentang petunjuk teknis perjanjian kinerja, laporan kinerja instansi pemerintah dan tata cara review atas laporan kinerja instansi pemerintah, setiap instansi wajib menyusun laporan kinerja yang melaporkan progres kinerja atas mandat dan sumber daya yang digunakan.

Pembuatan laporan kinerja instansi pemerintah (lkjip) dinas kelautan dan perikanan provinsi jawa tengah ini disusun guna mengukur atau untuk menilai tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam program, kebijakan, sasaran dalam rangka mewujudkan visi dan misi gubernur dan wakil gubernur jawa tengah sebagaimana tertuang dalam dokumen rencana strategis 2018 – 2023. Laporan kinerja instansi pemerintah dinas kelautan dan perikanan provinsi jawa tengah ini menyajikan capaian kinerja setiap sasaran yang ditetapkan. Sedangkan untuk pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan target setiap indikator kinerja sasaran dengan realisasinya.

Selain pencapaian setiap sasaran, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) juga menyajikan capaian kinerja kegiatan tahun 2019. Indikator Kinerja yang digunakan untuk mengukur kinerja setiap kegiatan/proyek meliputi Indikator masukan (Input), keluaran (Output), hasil (Outcome), manfaat (Benefit) dan dampak (Impact).

(40)

Tabel 3.1 Skala Pengukuran Kinerja Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

NO SKALA CAPAIAN KINERJA KATEGORI

1 Lebih dari 100% Sangat Baik

2 75 – 100% Baik

3 55 – 74 % Cukup

4 Kurang dari 55 % Kurang

Pada tahun 2019, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah telah melaksanakan seluruh program dan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dalam upaya pencapaian kinerja indikator sasaran yang diampu. Sesuai dengan perjanjian Kinerja Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2019 dan Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah, terdapat 4 sasaran strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2019, yaitu :

Sasaran Strategis :

1. Terwujudnya Pengelolaan Sumberdaya Kelautan Perikanan Yang Partisipatif, Bertanggungjawab dan Berkelanjutan;

2. Terwujudnya Kedaulatan Dalam Pengelolaan Sumberdaya Kelautan Perikanan;

3. Meningkatnya kualitas pelayanan perangkat daerah; 4. Meningkatnya akuntabilitas kinerja perangkat daerah.

(41)

Tolak ukur capaian Sasaran Strategis Terwujudnya Pengelolaan Sumberdaya Kelautan Perikanan Yang Partisipatif, Bertanggungjawab dan Berkelanjutan, terdiri dari 5 (lima) indikator yaitu :

1. Produksi perikanan (ton/tahun), 2. Angka konsumsi ikan (kg/kap/tahun) 3. Produksi garam (ton/tahun),

4. Nilai Tukar Nelayan (NTN),

5. Nilai Tukar Pembudidaya (NTP).

Tolak ukur capaian Sasaran Strategis Terwujudnya Kedaulatan Dalam Pengelolaan Sumberdaya Kelautan Perikanan, terdiri dari 1 (satu) indikator yaitu Persentase kepatuhan pelaku usaha kelautan perikanan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di sektor perikanan (%).

Tolak ukur capaian Sasaran Strategis Meningkatnya kualitas pelayanan perangkat daerah, terdiri dari 1 (satu) indikator yaitu Nilai Kepuasan Masyarakat Dinas Kelautan dan Perikanan (Angka).

Tolak ukur capaian Sasaran Strategis Meningkatnya akuntabilitas kinerja perangkat daerah, terdiri dari 1 (satu) indikator yaitu Nilai SAKIP Dinas Kelautan dan Perikanan (Angka).

Untuk mengukur capaian kinerja pada Sasaran Keempat Strategis dimaksud maka dilakukan pengukuran kinerja sebagai berikut :

1. Sasaran Strategis Terwujudnya Pengelolaan Sumberdaya Kelautan

Perikanan Yang Partisipatif, Bertanggungjawab dan Berkelanjutan.

Tabel 3.2.

Capaian Kinerja Sasaran Strategis

Terwujudnya Pengelolaan Sumberdaya Kelautan Perikanan Yang Partisipatif, Bertanggungjawab dan Berkelanjutan

(42)

Dari tabel 3.2 diatas dapat dilihat bahwa capaian kinerja sasaran 1 tercapai sebesar 139,98% atau kategori sangat Baik. Apabila dibandingkan dengan target

No. Indikator Kinerja Real.

2018 Tahun 2019 Target Akhir Renstra (2023) % Capaian terhadap Target Akhir Renstra (2019) Target Real. % Capaian (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1. Produksi Perikanan (Ton/Tahun) 956.601,6 5 857.758,41 1.095.042,22 127,66 1.042.610.71 105,01

2. Angka Konsumsi Ikan

(Kg/Kap/Tahun) 30,65 30,50 33,58 110,09 33,67 99,73 3. Produksi Garam (Ton/Tahun) 762.381,6 1 322.611,64 793.296 245,91 392.196,46 202,27 4.

Nilai Tukar Nelayan (NTN) 118,22 105 120,68 114,93 109 110,72 5. Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) 101,14 101 102,37 101,36 101 101,36

(43)

Indikator kinerja sasaran ini merupakan indikator kinerja yang tertuang dalam Renstra 2018-2023.

Indikator sasaran produksi perikanan target 857.758,41 ton/tahun dengan realisasi 1.094.865,22 ton/tahun dengan capaian 127,66% dari target, indikator Nilai Tukar Nelayan (NTN) target 105 realisasi 120,68 dengan capaian 114,93% dari target dan indikator Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) target 101 realisasi 102,37 dengan capaian 101,36% dari target. Peningkatan capaian ketiga indikator disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya :

a. Peningkatan stok sumber daya ikan karena adanya penenggalaman rumah ikan dan menurunnya Illegal Unreported Unregulated (IUU) fishing;

b. Hasil tangkapan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia (WPP RI) – 718 Laut Arafuru, WPP – 713 Selat Makassar, WPP 711 – Laut Natuna yang didaratkan di beberapa Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) seperti Bajomulyo Pati, Tasikagung Rembang, Klidang Lor Batang dan Tegalsari Tegal. Nelayan Jawa Tengah tidak hanya melakukan penangkapan di WPP 712 – Laut Jawa untuk nelayan Pantura dan WPP 573 – Samudera Indonesia untuk nelayan Pansela. Nelayan Jawa Tengah telah melakukan operasi penangkapan ikan di berbagai wilayah perairan Indonesia untuk kapal > 30 GT dan kapal < 30 GT dengan melakukan kerjasama andon. Saat ini Provinsi Jawa Tengah telah melakukan kerjasama andon dengan (sebelas) Provinsi antara lain Jawa Timur, Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, DI Yogjakarta, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur dan Nusa Tenggara Timur.

c. Pendataan di sentra perikanan terutama Pelabuhan Perikanan dan Tempat Pelelangan Ikan semakin baik meskipun terdapat kendala masih kurang petugas enumerator;

d. Nelayan byk menggunakan freezer (refirigerator). Sehingga hasil tangkapan tdk banyak yg dibuang;

e. Pemanfaatan lahan marginal di wilayah pantai utara dan pengembangan kawasan budidaya tambak di pantai selatan (eksploitasi lahan marginal);

(44)

g. Penerapan teknologi baru (bioflok lele, biosirkulasi, mikrobubble, budidaya udang dengan kolam bulat);

h. Pengembangan kawasan perikanan ( nila salin, kampung gurami, kampung sidat dan kampung nila) untuk memacu perningkatan pembudidaya baru;

i. Pemberian bantuan stimulan perbenihan dan pembesaran ikan; j. Penerapan teknologi budidaya di Unit Pembenihan Rakyat (UPR); k. Penanganan hama dan penyakit ikan yang cepat dan tepat;

Upaya pencapaian target kinerja tersebut dengan melaksanakan target Program dan Kegiatan pendukung pencapaian sasaran yaitu :

I. Program Pengembangan Perikanan Tangkap, dengan indikator produksi perikanan tangkap target 393.150 ton/tahun realisasi 526.750,22 ton/tahun pencapaian target 133,98% dan Persentase Ketercapaian Pelayanan Kepelabuhan di 11 Pelabuhan Perikanan Pantai target 45,45%-90,91% realisasi 54,55%-100% berbeda di masing-masing Pelabuhan Perikanan Pantai. Upaya pencapaian tersebut dengan kegiatan sebagai berikut :

a. Kegiatan Pengendalian Penangkapan Ikan, Kapal Perikanan dan Alat Penangkapan Ikan, target kinerja kegiatan (a) jumlah sarana, prasarana perikanan tangkap yang diberikan kepada masyarakat 75 unit realisasi 130 unit capaian target 99,63% (b) Jumlah kapal perikanan yang terdaftar sebagai kapal perikanan <10 GT 1.000 unit realisasi 2.513 unit capaian target 251,3% (c) Jumlah dokumen statistik perikanan tangkap yang tersusun 1 dokumen realisasi 0 dokumen capaian target 0%. Kegiatan ini didukung dengan dana sebesar Rp. 2.050.000.000,- dengan realisasi anggaran Rp. 2.005.441.946,- atau terserap 97,83% dengan demikian penggunaan anggaran tersebut pada prinsipnya telah dilaksanakan sesuai perencanaan.

b. Kegiatan Kepelabuhan dan Kenelayanan, target kinerja kegiatan (a) jumlah nelayan yang terlindungi 10.000 orang realisasi 10.000 orang capaian 200% (b) jumlah KUB terfasilitasi 5 unit realisasi 5 unit capaian 100% (c) jumlah RTP yang terfasilitasi usaha 10 RTP realisasi 62 RTP capaian 620% (d) jumlah pelabuhan perikanan pantai yang melaksanakan kesyahbandaran 11 lokasi realisasi 11 lokasi capaian 100% ( e) jumlah pelabuhan perikanan

(45)

jumlah pelabuhan perikanan pantai yang menerapkan ISO 0 lokasi realisasi 0 lokasi capaian -. Kegiatan ini didukung dengan dana sebesar Rp. 7.775.000.000,- dengan realisasi anggaran Rp.7.345.995.300,- atau terserap 94,48% dengan demikian penggunaan anggaran tersebut pada prinsipnya telah dilaksanakan sesuai perencanaan.

c. Kegiatan Pengelolaan dan Pengembangan Sarana Prasarana PPP Tasikagung, target kinerja kegiatan (a) jumlah SPB yang diterbitkan 5.500 dokumen realisasi 6.351 dokumen capaian 115,47% (b) jumlah pelayanan perijinan 600 unit realisasi 591 unit capaian 98,5% (c) persentase peningkatan hasil pemanfaatan lahan dan fasilitas usaha 2% realisasi 12,7% capaian 63,5%. Kegiatan ini didukung dengan dana sebesar

Rp.1.012.000.000,- dengan realisasi anggaran Rp. 994.845.821,- atau

terserap 99,76% dengan demikian penggunaan anggaran tersebut pada prinsipnya telah dilaksanakan sesuai perencanaan.

d. Kegiatan Pengelolaan dan Pengembangan Sarana Prasarana PPP Bajomulyo, target kinerja kegiatan (a) jumlah SPB yang diterbitkan 3.200 dokumen realisasi 3.209 dokumen capaian 100,28% (b) jumlah pelayanan perijinan 150 unit realisasi 286 unit capaian 190,67% (c) persentase peningkatan hasil pemanfaatan lahan dan fasilitas usaha 2% realisasi 2% capaian 100%. Kegiatan ini didukung dengan dana sebesar

Rp.850.000.000,- dengan realisasi anggaran Rp. 836.401.439,- atau

terserap 98,40% dengan demikian penggunaan anggaran tersebut pada prinsipnya telah dilaksanakan sesuai perencanaan.

e. Kegiatan Pengelolaan dan Pengembangan Sarana Prasarana PPP Karimunjawa, target kinerja kegiatan (a) jumlah SPB yang diterbitkan 250 dokumen realisasi 727 dokumen capaian 290,8% (b) jumlah pelayanan perijinan 15 unit realisasi 29 unit capaian 193,33% (c) persentase peningkatan hasil pemanfaatan lahan dan fasilitas usaha 2% realisasi 26% capaian 1.300%. Kegiatan ini didukung dengan dana sebesar

Rp.1.000.000.000,- dengan realisasi anggaran Rp. 980.539.000,- atau

terserap 98,05% dengan demikian penggunaan anggaran tersebut pada prinsipnya telah dilaksanakan sesuai perencanaan.

(46)

f. Kegiatan Pengelolaan dan Pengembangan Sarana Prasarana PPP Morodemak, target kinerja kegiatan (a) jumlah SPB yang diterbitkan 700 dokumen realisasi 559 dokumen capaian 79,86% (b) jumlah pelayanan perijinan 70 unit realisasi 234 unit capaian 334,29% (c) persentase peningkatan hasil pemanfaatan lahan dan fasilitas usaha 2% realisasi 2,59% capaian 129,5%. Kegiatan ini didukung dengan dana sebesar

Rp.1.000.000.000,- dengan realisasi anggaran Rp. 994.845.821,- atau

terserap 99,48% dengan demikian penggunaan anggaran tersebut pada prinsipnya telah dilaksanakan sesuai perencanaan.

g. Kegiatan Pengelolaan dan Pengembangan Sarana Prasarana PPP Tawang, target kinerja kegiatan (a) jumlah SPB yang diterbitkan 5 dokumen realisasi 9 dokumen capaian 180% (b) jumlah pelayanan perijinan 10 unit realisasi 187 unit capaian 1.870% (c) persentase peningkatan hasil pemanfaatan lahan dan fasilitas usaha 2% realisasi 2% capaian 100%. Kegiatan ini didukung dengan dana sebesar Rp.750.000.000,- dengan realisasi anggaran Rp. 728.131.866,00,- atau terserap 97,08% dengan demikian penggunaan anggaran tersebut pada prinsipnya telah dilaksanakan sesuai perencanaan.

h. Kegiatan Pengelolaan dan Pengembangan Sarana Prasarana PPP Klidanglor, target kinerja kegiatan (a) jumlah SPB yang diterbitkan 2.000 dokumen realisasi 2.069 dokumen capaian 103,45% (b) jumlah pelayanan perijinan 250 unit realisasi 320 unit capaian 128% (c) persentase peningkatan hasil pemanfaatan lahan dan fasilitas usaha 2% realisasi 6% capaian 300%. Kegiatan ini didukung dengan dana sebesar Rp.950.000.000,- dengan realisasi anggaran Rp. 945.367.300,00,- atau terserap 99,51% dengan demikian penggunaan anggaran tersebut pada prinsipnya telah dilaksanakan sesuai perencanaan.

i. Kegiatan Pengelolaan dan Pengembangan Sarana Prasarana PPP Wonokerto, target kinerja kegiatan (a) jumlah SPB yang diterbitkan 5 dokumen realisasi 17 dokumen capaian 340% (b) jumlah pelayanan perijinan 30 unit realisasi 55 unit capaian 183,33% (c) persentase peningkatan hasil pemanfaatan lahan dan fasilitas usaha 2% realisasi

(47)

Rp.750.000.000,- dengan realisasi anggaran Rp. 741.894.500,- atau terserap 98,92% dengan demikian penggunaan anggaran tersebut pada prinsipnya telah dilaksanakan sesuai perencanaan.

j. Kegiatan Pengelolaan dan Pengembangan Sarana Prasarana PPP Asemdoyong, target kinerja kegiatan (a) jumlah SPB yang diterbitkan 15 dokumen realisasi 3 dokumen capaian 20% (b) persentase peningkatan hasil pemanfaatan lahan dan fasilitas usaha 2% realisasi 2,4% capaian 120%. Kegiatan ini didukung dengan dana sebesar Rp.750.000.000,- dengan realisasi anggaran Rp. 745.705.800,- atau terserap 99,43% dengan demikian penggunaan anggaran tersebut pada prinsipnya telah dilaksanakan sesuai perencanaan.

k. Kegiatan Pengelolaan dan Pengembangan Sarana Prasarana PPP Tegalsari, target kinerja kegiatan (a) jumlah SPB yang diterbitkan 2.000 dokumen realisasi 2.237 dokumen capaian 111.85% (b) jumlah pelayanan perijinan 250 unit realisasi 616 unit capaian 246,4% (c) persentase peningkatan hasil pemanfaatan lahan dan fasilitas usaha 2% realisasi 14% capaian 700%. Kegiatan ini didukung dengan dana sebesar Rp.1.350.000.000,- dengan realisasi anggaran Rp. 1.323.697.700,- atau terserap 98,05% dengan demikian penggunaan anggaran tersebut pada prinsipnya telah dilaksanakan sesuai perencanaan.

l. Kegiatan Pengelolaan dan Pengembangan Sarana Prasarana PPP Larangan, target kinerja kegiatan (a) jumlah SPB yang diterbitkan 50 dokumen realisasi 81 dokumen capaian 162% (b) jumlah pelayanan perijinan 14 unit realisasi 34 unit capaian 242,86% (c) persentase peningkatan hasil pemanfaatan lahan dan fasilitas usaha 2% realisasi 10% capaian 500%. Kegiatan ini didukung dengan dana sebesar Rp.750.000.000,- dengan realisasi anggaran Rp. 733.002.961,- atau terserap 97,73% dengan demikian penggunaan anggaran tersebut pada prinsipnya telah dilaksanakan sesuai perencanaan.

m. Kegiatan Pengelolaan dan Pengembangan Sarana Prasarana PPP Logending, target kinerja kegiatan (a) jumlah SPB yang diterbitkan 5 dokumen realisasi 8 dokumen capaian 160% (b) jumlah pelayanan perijinan

(48)

pemanfaatan lahan dan fasilitas usaha 2% realisasi 2,5% capaian 125%. Kegiatan ini didukung dengan dana sebesar Rp.1.900.000.000,- dengan

realisasi anggaran Rp. 1.865.681.000,- atau terserap 98,19% dengan

demikian penggunaan anggaran tersebut pada prinsipnya telah dilaksanakan sesuai perencanaan.

Gambar 1. Penyerahan Bantuan Asuransi Nelayan Tahun 2019

(49)

II. Program Usaha dan Pengembangan Komoditas, dengan indikator produksi perikanan budidaya target 464.608,41 ton/tahun realisasi 532.115 ton/tahun pencapaian target 114,53%, persentase penanganan hama penyakit ikan target 100% realisasi 100% pencapaian target 100%, dan persentase peningkatan produksi benih target 5% realisasi 37,1% pencapaian target 742%. Upaya pencapaian tersebut dengan kegiatan sebagai berikut :

a. Kegiatan Pengembangan Laboratorium Pengujian Kesehatan Ikan dan Lingkungan Kelas A, target kinerja kegiatan (a) data peredaran obat ikan yang terdaftar/belum terdaftar 1 dokumen realisasi 1 dokumen capaian 100% (b) jumlah produksi benih bermutu 5.000.000 ekor realisasi 8.101.000 ekor capaian 162,02% (c) jumlah produksi induk unggul 4.000 ekor realisasi 7.254 ekor capaian 181,35% (d) jumlah laboratorium yang memenuhi standar teknis 1 unit realisasi 1 unit capaian 100% (e) jumlah penananganan hama penyakit ikan 30 kasus realisasi 30 kasus capaian 100% (f) jumlah sampel yang diuji melalui lab keskanling 300 unit realisasi 504 unit capaian 168%. Kegiatan ini didukung dengan dana sebesar Rp.2.800.000.000,-

dengan realisasi anggaran Rp. 2.786.934.760,- atau terserap 99,53%

dengan demikian penggunaan anggaran tersebut pada prinsipnya telah dilaksanakan sesuai perencanaan.

b. Kegiatan Pengembangan Budidaya Ikan Air Payau dan Laut Kelas A, target kinerja kegiatan (a) jumlah produksi benih bermutu 11.000.000 ekor realisasi 13.558.200 ekor capaian 123,26% (b) jumlah produksi ikan konsumsi air payau dan laut 6 ton realisasi 12,87% capaian 214,5%. Kegiatan ini didukung dengan dana sebesar Rp.4.000.000.000,- dengan

realisasi anggaran Rp. 3.921.618.003,- atau terserap 98,04% dengan

demikian penggunaan anggaran tersebut pada prinsipnya telah dilaksanakan sesuai perencanaan.

c. Kegiatan Pengembangan Komoditas, target kinerja kegiatan (a) jumlah dokumen statistik perikanan budidaya yang tersusun 1 dokumen realisasi 1 dokumen capaian 100% (b) jumlah unit pembenihan bersertifikat CPIB (Cara Pembenihan Ikan Yang Baik) 10 unit realisasi 13 unit capaian 130% (c) jumlah unit pembesaran ikan bersertifikat CBIB (Cara Budidaya Ikan

(50)

pakan ikan yang bersertifikat Cara Pembuatan Pakan Ikan Yang Baik (CPPIB) 1 unit realisasi 3 unit capaian 300% ( e) jumlah pokdakan yang menerima sarana dan prasarana perikanan budidaya 10 unit realisasi 12 unit capaian 120%. Kegiatan ini didukung dengan dana sebesar

Rp.4.400.000.000,- dengan realisasi anggaran Rp. 3.316.975.677,- atau

terserap 94,77% dengan demikian penggunaan anggaran tersebut pada prinsipnya telah dilaksanakan sesuai perencanaan.

Gambar 3. Penyerahan Bantuan Saprokkan Tahun 2019

Prestasi yang diraih dalam mendukung indikator sasaran peningkatan produksi perikanan adalah ditetapkannya Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah sebagai Provinsi Terbaik dalam Penerapan Logbook Penangkapan Ikan. E-logbook kapal perikanan merupakan solusi aplikasi bagi nakhkoda kapal perikanan untuk melaporkan catatan harian penangkapan ikannya secara akurat dan real time. Selain itu sebagai juara 3 SKPD yang membidangan Kelautan dan Perikanan Pelaksanaan Sinergis, Koordinasi dan Sinkronisasi Data Nasional SeHAT Nelayan Tahun 2019.

(51)

Penetapan Angka Konsumsi Ikan (AKI) adalah berdasarkan hasil Susenas (Sensus Sosial Ekonomi Nasional) yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik pada Semester ke IV tahun berjalan dengan demikian AKI Tahun 2019 baru ditetapkan pada Tahun 2020, Capaian indikator angka konsumsi ikan 33,58 kg/kap/tahun meningkat 110,09% dari target 2019 (ASEM), kenaikan disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya :

a. Produksi perikanan yang meningkat, berkembangnya kuliner berbasis menu ikan (pertumbuhan hotel, restoran, pemancingan, catering, dan penyet kaki lima); b. Tersosialisasikannya Gerakan Memasyarakatkan Konsumsi Makan Ikan

(GEMARIKAN) secara intensif kepada masyarakat dan didukung kegiatan Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (FORIKAN), serta terlaksananya lomba masak serba ikan dan lomba inovasi ikan sebagai upaya pendukung Angka Konsumsi Ikan (AKI);

c. Kenaikan produksi perikanan (tangkap dan budidaya) di Jawa Tengah;

d. Tingginya volume ekspor karena tersedianya komoditas ekspor yang melimpah dan turunnya ekspor negara- negara ASEAN lain karena kesulitan bahan baku; Upaya pencapaian target kinerja tersebut dengan melaksanakan target Program dan Kegiatan pendukung pencapaian sasaran yaitu :

I. Program Penguatan Daya Saing dan Logistik Hasil Kelautan dan Perikanan, dengan indikator persentase peningkatan dokumen kelayakan mutu target 10%/tahun realisasi 281,64% pencapaian target 2.816,4%, persentase peningkatan produksi hasil olahan ikan target 5%/tahun realisasi 8,82% pencapaian target 176,4%. Upaya pencapaian tersebut dengan kegiatan sebagai berikut :

a. Kegiatan Pengembangan Logistik, Bina Mutu dan Diversifikasi Produk target kinerja kegiatan (a) jumlah SDM pengolah perikanan yang terbina 250 orang realisasi 250 orang capaian 100% (b) Gemarikan 2.000 orang realisasi 5.000 orang capaian 250% (c) jumlah poklahsar yang dibina 10 kelompok realisasi 10 kelompok capaian 100% (d) jumlah dokumen pengembangan usaha dan logistik yang tersusun 1 dokumen realisasi 1 dokumen capaian 100%. Kegiatan ini didukung dengan dana sebesar Rp.3.300.000.000,- dengan realisasi

Gambar

Gambar 1.1 Bagan Organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan  Provinsi Jawa Tengah
Tabel 1.1   Rekapitulasi Jumlah Pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2019
Gambar 1.2  Tampilan  Website  Dinas  Kelautan  dan  Perikanan  Provinsi  Jawa  Tengah
Tabel 3.1 Skala Pengukuran Kinerja Laporan Kinerja Instansi  Pemerintah
+6

Referensi

Dokumen terkait

Belakangan, saya lihat software NTOP akan sangat menarik jika kita gunakan untuk memonitor aktiftas yang terjadi di jaringan kita karena sangat banyak sekali informasi yang dapat

Isolasi dilakukan dengan metode ekstraksi maserasi menggunakan pelarut etanol yang dilanjutkan dengan ekstraksi secara partisi dengan berbagai tingkat kepolaran pelarut

Dalam javascript, setiap kali akan menggunakan variabel, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mendeklarasikan keberadaan nama variabel.. Hal ini perlu

Data Envelopment Analysis (DEA) dengan minimum weight restriction merupakan metode yang tepat untuk memberi peringkat pada penyedia sewa truk karena metode ini

Laporan Akuntabilitas Kinerja (LKjIP) Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Way Kanan Tahun 2019 ini disusun untuk mengukur tingkat keberhasilan atau kegagalan dalam

Karena mahasiswa kelas eksperimen memiliki rata-rata tes akhir prestasi belajar FZP 51,92 yang lebih tinggi daripada kelas kontrol 45,16, maka dapat dikatakan bahwa

Membuka file basin model yang ada dengan memilih menu Edit ⇒ Basin Model ⇒ Open di layar Project Definition.. Layar

Mekanisme kerja sistem cukup sederhana, yakni ketika jari pengguna ditekankan pada layar akrilik, akan timbul distorsi pada titik sentuh sehingga webcam dapat