• Tidak ada hasil yang ditemukan

Muhammad Syahrial 1* Kata Kunci : Kompresi, File Teks, File Gambar, Algoritma Inverted Elias Delta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Muhammad Syahrial 1* Kata Kunci : Kompresi, File Teks, File Gambar, Algoritma Inverted Elias Delta"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Hal: 281-288

Penerapan Algoritma Inverted Elias Delta Pada Aplikasi

Penyimpanan File Terkompresi

Muhammad Syahrial1*

1Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Program Studi Teknik Informatika, Universitas Budi Darma, Medan, Indonesia Email: 1*msyahrial284@gmail.com

Abstrak

Ukuran file teks dan file gambar terkadang relatif besar dimana semakin banyak karakter didalam file teks dan semakin baik kualitas gambar yang dihasilkan, maka ukuran biner pada teks dan ukuran pixel pada gambar juga akan semakin besar. Dengan ukuran file yang sangat besar, pada saat melakukan proses pemindahan akan membutuhkan waktu yang lebih lama dan bisa saja proses pemindahan gagal karena media ruang penyimpanan melebihi batasnya. Adapun Solusi dalam permasalahan diatas adalah bagaimana file yang berukuran besar tersebut dapat dikompresi guna untuk mempercepat pemindahan dan penyimpanan file tersebut. kompresi pada file teks dan file gambar dilakukan dengan memperkecil ukuran file tersebut dengan proses mengurangi bit pada file yang akan disimpan, akan tetapi tidak menghilangkan data informasi didalamnya. Dengan melakukan kompresi, data yang besar akan berkurang ukurannya sehingga dapat menghemat ruang penyimpanan. Dalam penelitian ini, algoritma yang digunakan adalah Inverted Elias Delta, dengan menggunakan algoritma tersebut, hasil kompresi akan menguntungan dalam melakukan pengiriman dan pemindahan file teks dan file gambar akan semakin mudah.

Kata Kunci : Kompresi, File Teks, File Gambar, Algoritma Inverted Elias Delta

1. PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi ilmu komputer pada saat sekarang ini sangat cepat. Ruang penyimpanan misalnya, sekarang kita sudah bisa melakukan penyimpanan data digital kedalam sebuah media penyimpanan digital seperti harddisk ataupun media cloud storage seperti dropbox, google drive dan lain sebagainya. Kecepatan waktu proses pemindahan data dari media penyimpanan ke media penyimpanan lain adalah hal yang sangat dibutuhkan pada saat ini. Selain kecepatan perpindahan data, penggunaan ruang kosong pada media penyimpanan juga perlu di maksimalkan agar penggunaan ruang kosong media penyimpanan digital dapat digunakan dengan baik.

Terbatasnya kapasitas kosong pada media penyimpanan digital dan banyaknya data digital yang menumpuk didalam lingkungan dunia kerja mengakibatkan penuhnya ruang kosong di dalam media penyimpanan digital. Salah satu cara untuk memaksimalkan ruang kosong pada media penyimpanan digital adalah dengan megalihkan tempat penyimpanan data dari penyimpanan digital ke aplikasi penyimpanan online dengan bantuan dari cloud storage sebagai wadah penampung data digitalnya. File yang berukuran besar tentu akan memperlambat proses pemindahan data yang mau kita simpan. Oleh karena itu, sebelum dilakukan pengalihan tempat penyimpanan data, terlebih dahulu ukuran data diperkecil sebelum dilakukan penyimpanan ke dalam cloud storage, agar proses pemindahan data bisa semakin cepat. Kompresi data merupakan sebuah proses untuk mengurangi ukuran bit pada suatu file atau dokumen menjadi lebih kecil dari ukuran data sebelumnya (data asli). Karena itulah, kompresi data merupakan hal yang tepat dalam melakukan proses pemindahan data serta efisiensi dalam memaksimalkan kapasitas penyimpanan data atau dokumen.

Pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Rudi Hartono pada tahun 2015, penelitian tentang penyimpanan file online ini sudah membuktikan bahwa

Penyimpanan file bisa dilakukan dengan menggunakan cloud storage dropbox yang terhubung ke dalam aplikasi dengan penggunaan bahasa pemrograman visual basic 6.0 untuk enkripsi file yang ada di cloud storage dropbox dengan menggunakan metode Vertical Bit Rotation (VBR)[1]. Kemudian penelitian yang diteliti oleh Hanhan Kurniawan dan Rinda Cahyana pada tahun 2015, telah berhasil membuktikan bahwa penerapan yang dilakukan terhadap perangkat lunak owncloud mampu menunjang penyimpanan data akademik yang terintegrasi dengan perangkat teknologi informasi. Dengan menggunakan perangkat lunak owncloud tersebut dapat menunjang penyimpanan data baik berupa video, audio, image, teks agar dapat diakses di jaringan internet[2].

Ada banyak algoritma yang bisa digunakan didalam kompresi file, diantaranya yaitu Huffman, Lempel Ziv Welch (LZW), Dynamic Markov Compression (DMC), Arithmetic coding, Run Length Encoding (RLE) dan algoritma lainnya. Dari sekian banyak algoritma yang bisa digunakan dalam kompresi file, penulis memilih algoritma Inverted Elias Delta untuk diangkat sebagai topik penelitian guna untuk mengetahui bagaimana kinerja kompresi apabila diterapkan kedalam sebuah aplikasi penyimpanan file. 2. TEORITIS

A. Kompresi

File kompresi dimaksudkan sebagai file-file yang

digabungkan menjadi satu dengan tujuan untuk memperoleh ukuran file yang lebih kecil dibandingkan dengan file aslinya. File yang dikompresi memungkinkan file lebih cepat ketika di-download dan lebih banyak data yang tersimpan dalam media penyimpanan eksternal[4].

(2)

Hal: 281-288 B. Algoritma Inverted Elias Delta

Inverted Elias Delta adalah kebalikan dari Elias Delta Code. Elias Delta Code adalah sebuah algoritma kompresi yang dibuat oleh Peter Elias menggunakan kode yang telah di buat sebelumnya, yaitu Elias Gamma Code[11].

Dari pengertian algoritma Inverted Elias Delta di atas, dapat penulis simpulkan bahwa Inverted Elias Delta adalah algoritma yang dikembangkan dari algoritma sebelumnya yaitu algoritma Elias Delta Code yang diciptakan oleh Peter Elias yang dimana perhitungannya yaitu, kebalikan dari Elias Delta Code.

Pada Elias Gamma Code, ada tambahan kode dalam unary (α). Dalam kode berikutnya δ (delta), ditambahkan pada panjang kode dalam biner (β). Maka Elias Delta Code, yang juga untuk bilangan bulat positif, sedikit lebih kompleks. Untuk membangun kode Inverted Elias Delta, lakukan pengkodean Elias Delta Code terlebidahulu, kemudian lakukan pembalikan kode dari hasil pengkodean Elias Delta Code tersebut. Misalnya, 0 dibalikkan jadi 1 atau 1 dibalikkan jadi 0 sehingga kode Inverted Elias Delta dapat dibuat dari hasil pembalikan kode Elias Delta Code tersebut.

Aturan untuk mengkodekan sebuah bilangan dengan menggunakan Elias Delta Code adalah sebagai berikut : 1. Tuliskan n dalam bentuk bilangan biner. Biner n

diumpamakan dengan b.

2. Hitung jumlah bit pada b nya, kemudian tuliskan dalam bentuk bilangan biner. Jumlah bit pada b diumpamakan dengan M.

3. Tuliskan M dalam bentuk bilangan biner. Biner M diumpamakan dengan Mb.

4. hapus satu bit yang paling kiri dari biner n atau yang disebut dengan b, kemudian tuliskan b yang sudah dihapus satu bit dari sebelah kiri tersebut. b yang sudah dihapus satu bit dari sebelah kiri tersebut diumpamakan dengan L.

5. Kemudian lakukan perhitungan dengan menggunakan rumus di bawah ini [11]:

Δ = (length(Mb) – 1) * “0” + Mb + L Keterangan :

b = decimal to biner (n) M = len (b)

Mb = decimal to biner (M) Len (Mb) = jumlah digit (Mb)

L = b yang sudah dihapus satu digit nilai biner yang paling kiri

C. File Teks

File teks merupakan file yang berisi

informasi-informasi yang di sajikan dalam bentuk teks yang merupakan kumpulan dari karaktek-karakter atau string yang menjadi satu kesatuan sedangkan string merupakan tipe data yang digunakan untuk menggambarkan atau mempresentasikan kumpulan karakter (huruf,angka,symbol). Data yang berasal dari dokumen pengolah kata, angka yang digunakan dalam perhitungan, nama dan alamat dalam basis data merupakan

contoh masukan data teks yang terdiri dari karakter, angka dan tanda baca [5].

3. ANALISA A. Analisa Masalah

Pada tahap ini akan membahas proses kompresi file teks dan file gambar dimana kompresi akan dilakukan dengan algoritma Inverted Elias Delta. Inverted Elias Delta sendiri merupakan algoritma kompresi yang akan merubah ukuran suatu file menjadi ukuran lebih kecil dari ukuran file aslinya. Model kompresi file dengan menggunakan algoritma Inverted Elias Delta yaitu, dengan membangun biner Inverted Elias Delta dulu, kemudian mengganti biner file yang akan dikompres menjadi biner dari Inverted Elias Delta yang telah dibangun dengan catatan data pada file yang akan dikompres tersebut sudah diurutkan secara descending berdasarkan frekuensinya.

Analisa yang dilakukan dari proses cara kerja algoritma Inverted Elias Delta hanya mengarah pada kompresi file teks dengan ekstensi *.txt dan file gambar dengan ekstensi *.bitmap, dengan proses yang tergantung pada banyaknya jumlah karakter pada teks dan besarnya pixel pada gambar. Proses awal analisa kompresi dilakukan pada file teks dengan menggunakan algoritma Inverted Elias Dela, setelah dilakukan proses kompresi hingga outputnya didapatkan, maka output dari hasil kompresi tersebut disimpan ke sistem, begitu juga dengan proses kompresi yang dilakukan pada file gambar.

B. Penerapan Algoritma Inverted Elias Delta

Sebelum melakukan proses kompresi menggunakan algoritma Inverted Elias Delta, penulis menentukan string yang akan digunakan. Misalkan file teks berisi string “MUHAMMAD SYAHRIAL PARINDURI”. Harus di ketahui terlebih dahulu bawah string “MUHAMMAD SYAHRIAL PARINDURI” terdiri dari 27 karakter, dimana 1 karakter tersebut sama dengan ( = ) 1 byte dan 1 byte sama dengan ( = ) 8 bit, maka total string sebelum dikompresi adalah 27 byte atau sama dengan ( = ) 216 bit.

Gambar 1. String yang Akan Dikompres

Untuk mengetahui ukuran dari string “MUHAMMAD SYAHRIAL PARINDURI”, dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Ukuran String Sebelum Dikompres

Char ASCII Code

ASCII

Biner Bit Frekuensi

Bit x Frekuensi

(3)

Hal: 281-288 Char ASCII

Code

ASCII

Biner Bit Frekuensi

Bit x Frekuensi U 85 01010101 8 2 16 H 72 01001000 8 2 16 A 65 01000001 8 5 40 D 68 01000100 8 2 16 Sp 32 00100000 8 2 16 S 83 01010011 8 1 8 Y 89 01011001 8 1 8 R 82 01010010 8 3 24 I 73 01001001 8 3 24 L 76 01001100 8 1 8 P 80 01010000 8 1 8 N 78 01001110 8 1 8 Jumlah 216

Berdasarkan kode ASCII, satu karakter bernilai delapan bit bilangan biner. Sehingga 27 karakter pada string mempunyai nilai biner sebanyak 216 bit. Sebelum melakukan proses kompresi, karakter tersebut diurutkan terlebih dahulu secara descending. Pengurutan secara descending dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Ukuran String Sebelum Dikompres Bentuk Descending

Char ASCII Code

ASCII Biner

Bit Frekuensi Bit x Frekuensi A 65 01000001 8 5 40 M 77 01001101 8 3 24 R 82 01010010 8 3 24 I 73 01001001 8 3 24 U 85 01010101 8 2 16 H 72 01001000 8 2 16 D 68 01000100 8 2 16 Sp 32 00100000 8 2 16 S 83 01010011 8 1 8 Y 89 01011001 8 1 8 L 76 01001100 8 1 8 P 80 01010000 8 1 8 N 78 01001110 8 1 8 Jumlah 216

Untuk membangun kode Inverted Elias Delta selalu diumpamakan dengan n=1, 2, 3. Untuk n ≥ 1, gunakan rumus di bawah ini.

Δ = (length(Mb) – 1) * “0” + Mb + L Keterangan :

b = decimal to biner (n) M = len (b)

Mb = decimal to biner (M) Len (Mb) = jumlah digit (Mb)

L = b yang sudah dihapus satu digit nilai biner yang paling kiri n = 1 b = 1 M = 1 Mb = 1 L = -

Elias Delta Code = (len (Mb) – 1) * “0” + Mb + L = (1 – 1) * “0” + “1” = “0” + ”1”

= 01 Inverted Elias Delta = 10 n = 2

b = 10 M = 2 Mb = 10 L = 0

Elias Delta Code = (len (Mb) – 1) * “0” + Mb + L = (2 – 1) * “0” + “10” + “0” = “0” + ”10” + “0”

= 0100 Inverted Elias Delta = 1011 n = 3

b = 11 M = 2 Mb = 10 L = 1

Elias Delta Code = (len (Mb) – 1) * “0” + Mb + L = (2 – 1) * “0” + “10” + “1” = “0” + ”10” + “1”

= 0101 Inverted Elias Delta = 1010

Dari hasil perhitungan diatas, maka dapat dilihat kode Inverted Elias Delta pada tabel 3.3. berikut ini.

Tabel 3. Kode Elias Delta Code dan Inverted Elias Delta n Elias Delta Code Inverted Elias Delta

1 01 10 2 0100 1011 3 0101 1010 4 01100 10011 5 01101 10010 6 01110 10001 7 01111 10000 8 0100000 1011111 9 0100001 1011110 10 0100010 1011101 11 0100011 1011100 12 0100100 1011011 13 0100101 1011010 14 0100110 1011001 15 0100111 1011000 16 01010000 10101111 17 01010001 10101110 18 01010010 10101101 19 01010011 10101100 20 01010100 10101011

(4)

Hal: 281-288 Setelah dilakukan pengurutan secara descending,

selanjutnya masuk ke tahap proses kompresi, dapat dilihat pada tabel 4. dibawah ini.

Tabel 4. Ukuran String Setelah Dikompres Menggunakan Inverted Elias Delta

N

Char Frekuensi Inverted Elias Delta Bit Bit x Frekuensi 1 A 5 10 2 10 2 M 3 1011 4 12 3 R 3 1010 4 12 4 I 3 10011 5 15 5 U 2 10010 5 10 6 H 2 10001 5 10 7 D 2 10000 5 10 8 Sp 2 1011111 7 14 9 S 1 1011110 7 7 10 Y 1 1011101 7 7 11 L 1 1011100 7 7 12 P 1 1011011 7 7 13 N 1 1011010 7 7 Jumlah 128

Dari Tabel 4. dapat di bentuk string bit dari string sebelum dikompresi yaitu “MUHAMMAD SYAHRIAL PARINDURI” menjadi string bit :

“101110010100011010111011101000010111111011110101 1101101000110101001110101110010111111011011101010 1001110110101000010010101010011”

Sebelum di dapatkan hasil akhir kompresi, dilakukan penambahan string bit itu sendiri yaitu padding bit dan flag bit. Penambahan bit (padding) dilakukan jika hasil kompresi dibagi 8 memiliki sisa. Sedangkan hasil kompresi tidak memiliki sisa atau nol maka tidak perlu adanya penambahan bit (padding). Sedangkan flag bit adalah nilai biner yang didapat dari nilai hasil padding. Flag bit memiliki jumlah nilai 8 bit biner.

Berdasarkan hasil kompresi nilai biner pada file teks menggunakan algoritma Inverted Elias Delta di dapat nilai string bit sebanyak 128 bit dimana jika bilangan tersebut dibagi 8 Jumlah bit hasil kompresi tidak memiliki sisa. Maka tidak perlu ditambah lagi padding dan flag bit, karena bit hasil kompresi habis dibagi 8. Selanjutnya lakukan pemisahan bit menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 8 bit seperti gambar di bawah ini.

10111001 01000110 10111011 10100001 01111110 11110101 11011010 00110101 00111010 11100101 11111011 01110101 01001110 11010100 00100101 01010011

Berdasarkan pada pembagian kelompok nilai biner, didapatkan 16 kelompok nilai biner baru yang sudah terkompresi. Setelah pembagian dilakukan, maka nilai yang sudah dibagi dirubah ke dalam suatu karakter dengan terlebih dahulu mencari nilai desimal dari string bit tersebut menggunakan kode ASCII untuk megetahui nilai yang sudah terkompresi. Adapun simbol yang sudah terkompresi dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 5. Hasil Kompresi yang Sudah Menjadi Simbol

Biner Nilai Desimal

Terkompresi Simbol 10111001 185 ¹ 01000110 70 F 10111011 187 » 10100001 161 ¡ 01111110 126 ~ 11110101 245 õ 11011010 218 Ú 00110101 53 5 00111010 58 : 11100101 229 å 11111011 251 û 01110101 117 u 01001110 78 N 11010100 212 Ô 00100101 37 % 01010011 83 S

Setelah nilai desimal diketahui, maka mengubah nilai desimal ke dalam suatu karakter. Karakter hasil dari proses kompresi yang dihasilkan tersimpan dalam suatu file dengan ekstensi “.ied”, dan jika file tersebut dibuka dengan aplikasi notepad, maka akan tampil karakter seperti gambar berikut :

Gambar 2. Hasil Karakter Kompresi

Dari hasil kompresi dengan algoritma Inverted Elias Delta diatas dapat dihitung kinerja dari metode tersebut menggunakan Compression Ratio (CR) yaitu:

(5)

Hal: 281-288 Compression Ratio (CR) 𝐶𝑅= 𝑈𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝐷𝑎𝑡𝑎 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝐷𝑖𝑘𝑜𝑚𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖 𝑈𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝐷𝑎𝑡𝑎 𝑆𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝐷𝑖𝑘𝑜𝑚𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖 × 100% 𝐶𝑅=128 216× 100% 𝐶𝑅= 59%

Dari hasil perhitungan compression ratio dapat disimpulkan bahwa setelah dikompres ukuran file adalah 59 % dari data sebelum di kompres.

Selanjutnya proses dekompresi, hal yang dilakukan adalah menganalisa keseluruhan bit hasil dari kompresi sebelumnya. Adapun bit keseluruhan hasil kompresi dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 6. Bit Keseluruhan Hasil Kompresi

Simbol Nilai Desimal

Terkompresi Biner ¹ 185 10111001 F 70 01000110 » 187 10111011 ¡ 161 10100001 ~ 126 01111110 õ 245 11110101 Ú 218 11011010 5 53 00110101 : 58 00111010 å 229 11100101 û 251 11111011 u 117 01110101 N 78 01001110 Ô 212 11010100 % 37 00100101 S 83 01010011

Berdasarkan pada tabel di atas maka diambil seluruh nilai biner dan digabungkan menjadi

“101110010100011010111011101000010111111011110101 1101101000110101001110101110010111111011011101010 1001110110101000010010101010011”

Proses dekompresi selanjutnya adalah membaca nilai padding dan flag bit dari keseluruhan nilai bit. Kebetulan pada kasus ini keseluruhan nilai string bit tidak memiliki sisa bagi. Maka tidak ditemukan nilai padding dan flag, maka dilanjutkan dengan proses pembacaan nilai srting bit dari bit pertama atau indeks ke-0 sampai dengan bit terakhir atau indeks ke-n dari biner yang telah digabungkan. Jika ditemukan bit yang sesuai dengan tabel 3.4 di atas maka ubah string yang sesuai.

Setelah nilai n ditentukan maka dilakukan pembacaan pada indeks ke-0=”1” string 1 tidak ditemukan kesesuaian pada tabel, maka pembacaan akan beralih pada indeks selanjutnya yaitu, menambahkan indeks ke-0=”1” dengan indeks ke-1=”0”, string menjadi “10”, string tersebut juga tidak ditemukan kesesuaian pada tabel, kemudian ditambahkan lagi pada indeks ke-2=”1”, string menjadi “101”, string tersebut juga tidak ditemukan kesesuaian pada tabel, berikutnya ditambahkan lagi indeks ke-3=”1” string

menjadi “1011” sehingga didapat kesesuaian karakter pertama yaitu karakter M, maka ditulis M ke dalam string yang baru. Kemudian pembacaan akan diulangi untuk mendapatkan 27 karakter selanjutnya. Indeks ke-4=”1” tidak ditemukan kesesuaian pada Tabel maka ditambahkan dengan indeks ke-5=”0”, string menjadi “10” string tersebut juga tidak ditemukan kesesuaian pada Tabel, kemudian ditambahkan lagi dengan indeks berikutnya sampai di indeks ke-8=”0”, string menjadi “10010” sehingga ditemukan kesesuaian dengan karakter kedua yaitu, karakter U maka ditambahkan karakter U ke dalam string yang telah dibuat tadi sehingga menjadi “MU” dan begitu seterusnya sampai indeks ke-n sehingga dihasilkan String semula yaitu “MUHAMMAD SYAHRIAL PARINDURI”.

4. IMPLEMENTASI

Kebutuhan sistem merupakan program yang mencakup spesifikasi perangkat keras (hardware) dan spesifikasi perangkat lunak (software) yang dibutuhkan oleh aplikasi. Implementasi adalah pengerjaan suatu kegiatan yang bermuara pada aktifitas yang merupakan suatu proses kegiatan yang terencana dengan baik yang dilakukan dengan bersungguh-sungguh berdasarkan prosedur yang tertentu untuk mencapai suatu tujuan.

Perangkat keras adalah peralatan sistem komputer yang dapat dilihat dan dapat disentuh secara langsung. Perangkat keras yang diperlukan komputer untuk menjalankan aplikasi ini adalah sebagai berikut:

1. Processor : Intel® Core(TM) i3-6006U CPU @ 2.00GHz (4 CPUs), ~2.0GHz

2. Memory : 4096MB RAM 3. Hardisk : 500 GB 4. Keyboard

5. Mouse

Perangkat lunak adalah bagian sistem komputer yang tidak berwujud. Perangkat lunak yang diperlukan untuk membangun aplikasi ini adalah sebagai berikut:

1. Sistem operasi : Windows

2. Software : Adobe Dreamweaver CS5 A. Tampilan Pengujian

Tampilan program merupakan tampilan dari aplikasi dengan menerapkan algoritma Inverted Elias Delta pada aplikasi yang berbasis WEB. Aplikasi yang akan dijalankan telah dibagung dengan menggunakan aplikasi Adobe Dreamweaver CS5 dengan bahasa pemograman HTML dan PHP. Tampilan aplikasi program yang dibutuhkan diantaranya yaitu tampilan input dan output. Tampilan input terdiri dari interface aplikasi, tampilan output terdiri dari hasil dari proses kompresi dan dekompresi.

Tampilan input merupakan tampilan yang akan menjelaskan beberapa form aplikasi yang digunakan kebutuhan program yang dibutuhkan diantaranya yaitu form menu utama, form dokumen untuk menu unggah dan kompresi, untuk menu unduh dan dekompresi, form about me untuk informasi tentang penulis.

(6)

Hal: 281-288 Form landing page merupakan form yang pertama

kali muncul saat aplikasi dijalankan. Form landing page memiliki beberapa fungsi diantaranya adalah untuk login, register, dan about me. Adapun tampilan landing page pada aplikasi dapat dilihat pada gambar 3.

Gambar 3.Tampilan Form Menu Utama

From register merupakan form yang berfungsi sebagai tempat pembuatan akun baru pada aplikasi ini. Form register ini tampil ketika user memilih label register yang berada dibawah button login, maka aplikasi akan menuju ke form register. Ketika akun baru selesai dibuat, maka aplikasi akan masuk ke dalam menu utama sistem dan user sudah bisa melakukan aktivitas unggah dan unduh file. Adapun tampilan form register pada aplikasi dapat dilihat pada gambar 4.

Gambar 4. Tampilan Form Register

Form menu utama merupakan form yang berfungsi sebagai tempat pemilihan sub menu yang berada didalamnya. Form menu utama tampil ketika user selesai melakukan proses login ataupun selesai melakukan proses register. Form menu utama memiliki beberapa sub menu diantaranya adalah menu home, menu dokumen dan menu keluar. Adapun tampilan halaman menu utama pada aplikasi dapat dilihat pada gambar 5.

Gambar 5. Tampilan Menu Utama

Form Dokumen merupakan form yang berfungsi sebagai tempar tersimpannya file yang akan disimpan kedalam sistem dan juga sebagai tempat untuk melakukan aktivitas unggah dan unduh file. Form dokumen tampil ketika user memilih menu dokumen yang berada didalam menu utama aplikasi. Form dokumen memiliki beberapa sub menu diantaranya adalah menu unggah dan menu unduh. Adapun tampilan halaman menu dokumen pada aplikasi dapat dilihat pada gambar 6.

Gambar 6. Tampilan Menu Dokumen

Tampilan output adalah tampilan proses ketika file gambar dan file teks akan di unggah dan terkompresi hingga menampilkan hasil kompresi serta proses unduh dan dekompresi file. Berikut adalah langkah – langkah proses unggah-kompresi dan unduh-dekompresi pada file gambar dan file teks.

Pada proses penyimpanan file ini, file pertama yang akan disimpan adalah file gambar dengan jenis gambar grayscale yang berekstensi *.bmp. Adapun proses pemilihan gambar dapat dilihat pada langkah berikut ini:

Memilih file gaambar dilakukan ketika user akan melakukan proses unggah. Adapun proses pemilihan file gambar dapat dilihar pada gambar 7.

Gambar 7. Tampilan ketika memilih File Unggah Gambar Berdasarkan pada gambar 7., proses yang harus dilakukan ketika user melakukan unggah file adalah memilih tombol Upload di menu dokumen kemudian tampilan direktori komputer akan tampil dan user yang sudah memili

(7)

Hal: 281-288 dapat menekan tombol open dan gambar yang dipilih akan

tampil pada halam dokumen aplikasi.

Tampilan unggah dan kompresi file yaitu menu dokumen yang menampilkan hasil dari unggah dan kompresi file. Ada tampilan hasil kompresi gambar dapat dilihat pada gambar 8.

Gambar 8. Tampilan File Hasil Unggah dan Kompresi Proses unduh dan dekompresi yaitu proses pengembalian ukuran File pada ukuran semula sebelum unggah dan kompresi. Proses pengunduhan file dilakukan dengan cara memilih button unduh dan pilih yes pada saat muncul pop up unduhnya. Adapun proses unduh dan dekompresi dapat dilihat pada gambar 9.

Gambar 9. Tampilan File Unduh dan Kompresi Berdasarkan pada gambar 9, proses dekompresi dimulai dengan mengklik tombol unduh dan pilih ok pada pop up unduh yang muncul maka sistem akan memulai proses unduh-dekompresi dan menyimpan hasil unduhan yang sudah terdekompresi kedalam komputer. Hasil dekompresi adalah file awal dengan ukuran yang kembali seperti semula saat sebelum proses unggah dan kompresi.

Pada proses penyimpanan file ini, setelah selesai proses penyimpanan file gambar, selanjutnya dilakukan proses penyimpanan file teks. File teks yang akan disimpan adalah file teks yang berekstensi *txt. Adapun proses pemilihan file teks dapat dilihat pada langkah berikut ini:

Memilih file teks dilakukan ketika user akan melakukan proses unggah. Adapun proses pemilihan file teks dapat dilihar pada gambar 10.

Gambar 10. Tampilan ketika Memilih File Unggah Teks

Berdasarkan pada gambar 10, proses yang harus dilakukan ketika user melakukan unggah file adalah memilih tombol Upload di menu dokumen kemudian tampilan direktori komputer akan tampil dan user yang sudah memili dapat menekan tombol open dan gambar yang dipilih akan tampil pada halam dokumen aplikasi.

Tampilan unggah dan kompresi file yaitu menu dokumen yang menampilkan hasil dari unggah dan kompresi file. Adapun tampilan hasil kompresi teks dapat dilihat pada gambar 11.

Gambar 11. Tampilan File Teks Hasil Unggah dan Kompresi

Proses unduh dan dekompresi yaitu proses pengembalian ukuran File pada ukuran semula sebelum unggah dan kompresi. Proses pengunduhan file dilakukan dengan cara memilih button unduh dan pilih yes pada saat muncul pop up unduhnya. Adapun proses unduh dan dekompresi dapat dilihat pada gambar 11.

Gambar 11. Tampilan File Unduh dan Kompresi Berdasarkan pada gambar 11., proses dekompresi dimulai dengan mengklik tombol unduh dan pilih ok pada pop up unduh yang muncul maka sistem akan memulai proses unduh-dekompresi dan menyimpan hasil unduhan yang sudah terdekompresi kedalam komputer. Hasil dekompresi adalah file awal dengan ukuran yang kembali seperti semula saat sebelum proses unggah dan kompresi.

Pengujian sistem merupakan tahap mengidentifikasi hasil dari implementasi sistem aplikasi. Hasil pengujian terdiri dari hasil pengujian unggah-kompresi dan hasil pengujian unduh-dekompresi. Hasil pengujian berupa perbedaan antara file sebelum dan sesudah kompresi serta dekompresi

Pengujian file teks merupakan salah satu tujuan dari diterapkannya algoritma Inverted Elias Delta kedalam aplikasi penyimpanan file terkompresi. Berikut adalah hasil pengujian unggah dan kompresi file teks yang sudah diterapkan kedalam aplikasi penyimpanan file terkompresi.

(8)

Hal: 281-288 Adapun hasil pengujian file teks yang dilakukan

dapat dilihat pada tabel 7. berikut:

Tabel 7. Hasil Pengujian Kompresi File Teks

N o

Sebelum Kompresi Sesudah Kompresi File Ukur an Nama File Ukur an Nama File C r 1 500 KB aplikasi penyimpana n.txt 300 KB aplikasi penyimpana n.ied 6 0 %

Berdasarkan pada hasil pengujian pada tabel 7., menunjukan bahwa hasil kompresi file teks memiliki perbedaan ukuran ketika file teks sebelum di kompresi dan setelah dikompresi. Hal ini dapat dilihat dari Compression ratio (CR) yang memiliki nilai 60%.

Adapun hasil pengujian dekompresi dari file teks yang sudah dilakukan kompresi dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 8. Hasil Pengujian Dekompresi File Tels

N o

Gambar Kompresi Sesudah Dekompresi Nama File Ukur

an File Nama File

Ukur an 1 aplikasi penyimpana n.ied 300 KB aplikasi penyimpana n.txt 500 KB

Berdasarkan pada hasil pengujian pada tabel di atas, menunjukan bahwa hasil dekompresi mengembalikan ukuran gambar menjadi ukuran awal sebelum terjadinya kompresi.

5. KESIMPULAN

Kesimpulan yang bisa diambil setelah melakukan kompresi file teks dengan menerapkan algoritma Elias Gamma Code adalah Berdasarkan prosedur kompresi dengan menggunakan algoritma Inverted Elias Delta telah berhasil melakukan proses kompresi file teks berekstensi *.txt sehingga proses kompresi dapat berjalan sesuai dengan teknik kompresi. Berdasarkan penerapan algoritma Inverted

Elias Delta telah membuktikan bahwa suatu file yang

memiliki ukuran besar dapat dikompres menjadi ukuran yang lebih kecil. Berdasarkan dari hasil pengujian terhadap sistem bahwa ukuran file teks lebih kecil setelah dilakukan kompresi. Kompresi file teks dapat dirancang dan dibangun dengan menggunakan aplikasi Adobe Dreamweaver CS5 dengan menerapkan algoritma Inverted Elias Delta sehingga memudahkan penulis dalam mengkompresi ukuran file gambar dan file teks.

REFERENCES

[1] R. Hartono, “APLIKASI PENYIMPANAN FILE ONLINE

MENGGUNAKAN ALGORITMA VERTICAL BIT ROTATION ( VBR ) 32 BIT,” no. 0911579, pp. 108–112, 2015.

[2] “PENERAPAN PERANGKAT LUNAK OPEN SOURCE

OWNCLOUD SEBAGAI SERVER PENYIMPANAN DATA BERBASIS WEB Title,” pp. 1–7, 2015.

[3] H. Santoso, Membuat Multiaplikasi M/ Vb 6+cd. Jakarta: Elex Media

Komputindo.

[4] J. Enterprise, Rahasia Manajemen File. 2013.

[5] I et al., “Perancangan aplikasi kompresi menggunakan metode

shannon fano dan unary coding pada file teks,” vol. 12, no. September, pp. 306–311, 2017.

[6] C. T. Utari, P. Studi, M. Teknik, U. S. Utara, and K. Citra,

“IMPLEMENTASI ALGORITMA RUN LENGTH ENCODING

UNTUK PERANCANGANAPLIKASI KOMPRESI DAN

DEKOMPRESI,” vol. V, no. 2, pp. 24–31, 2016.

[7] E. Prayoga and K. M. Suryaningrum, “IMPLEMENTASI

ALGORITMA HUFFMAN DAN RUN LENGTH ENCODING PADA APLIKASI KOMPRESI BERBASIS WEB,” vol. IV, no. 2, pp. 92–101, 2018.

[8] D. Salomon, Data compression, vol. 3rd Editio. 2004.

[9] A. N. Nasution, J. Teknik, I. Sekolah, T. Teknik, and H. Medan,

“PENGAMANAN FILE DOKUMEN BERBASIS TEKS

MENGGUNAKAN METODE KRIPTOGRAFI ONE TIME PAD DAN ALGORITMA PERTUKARAN KUNCI DIFFIE-HELMAN. [10] Ihsan and D. P. Utomo, “Analisis Perbandingan Algoritma

Even-Rodeh Code Dan Algoritma Subexponential Code Untuk Kompresi File Teks,” KOMIK (Konferensi Nas. Teknol. Inf. dan Komputer), vol. 4, no. 1, 2020.

[11] S. R. Saragih and D. P. Utomo, “Penarapan Algoritma Prefix Code Dalam Kompresi Data Teks,” KOMIK (Konferensi Nas. Teknol. Inf. dan Komputer), vol. 4, no. 1, 2020.

[12] Lamsah and D. P. Utomo, “Penerapan Algoritma Stout Codes Untuk Kompresi Record Pada Databade Di Aplikasi Kumpulan Novel,” KOMIK (Konferensi Nas. Teknol. Inf. dan Komputer), vol. 4, no. 1, 2020.

Gambar

Gambar 1. String yang Akan Dikompres
Gambar 3.Tampilan Form Menu Utama
Gambar 10. Tampilan ketika Memilih File Unggah Teks

Referensi

Dokumen terkait

Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 10 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bantul

[r]

tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada DPRD dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan

Penelitian ini mengangkat masalah submodul (A,B)-invarian dan submodul ketercapaian yang muncul dari suatu masalah dalam teori sistem linear atas daerah ideal utama (d.i.u) yang

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Bupati Bantul tentang Perubahan Atas Keputusan Bupati Bantul Nomor

Microsoft Power Point akan membantu sebuah gagasan menjadi lebih menarik dan jelas tujuannya jika dipresentasikan karena Microsoft Power Point akan membantu dalam pembuatan

Teknologi Mekanik, Mekanika Teknik dan Elemen Mesin 144 C3.. Teknik Mekanik Mesin

menggunakan MS Word untuk bekerja (mengetik).Jendela utama terdiri dari jendela dokumen. (tempat untuk memasukkan teks dan penyuntingan) dan jendela perintah