• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA PROSES PENYAMPAIAN PESAN DENGAN MEMANFAATKAN SIMBOL KONSEP SMART HOTEL DI AREA LOBI STELLA DIBA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISA PROSES PENYAMPAIAN PESAN DENGAN MEMANFAATKAN SIMBOL KONSEP SMART HOTEL DI AREA LOBI STELLA DIBA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISA PROSES PENYAMPAIAN PESAN DENGAN MEMANFAATKAN SIMBOL KONSEP SMART HOTEL DI AREA LOBI

STELLA DIBA

Jurusan Marketing Communication, School of Communication, Bina Nusantara University

Jln. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat, 11480 Telp. (62-21) 5345830

Email Penulis : arla_stella@live.com Nama Mahasiswa : Stella Diba

Nama Doses Pembimbing : Elsye Rumondang Damanik, SE.,M.Si

Abstract

The purpose of this research is to understand the message delivery process using symbol and to uncover its barriers of message delivery process at lounge area Blue Sky Hotel. To solve the research problems, this study applied descriptive approach methodology. The research method that being used is qualitatif with the simbolic interaction approach, the type of research is descriptive, the method of the research is qualitative, the technique of data gathering are observation, interviews, documentation, the technique of informan deciding is purposive sampling, the technique of data analysis is interactive, the technique of data validation is sources triangulation. The research problems discussed using communication theory, interpersonal communication, symbolic interaction theory, symbol concept, Schramm process through smart hotel concept symbol in lobby area has it’s own interpretation through design to make the smart hotel concept alive. I fell that the smart hotel concept is suppose to have and apply the usage of the modern minimalise attributes in lobby area in the process of communication through symbols. The conclussion of this research is the hotel willkepp doing innovation to the design in the lobby area to lift up the smart hotel concept. The hotel will keep continuing what has been done to “communicate” the smart hotel concept in lobby area to attract the customers.(S).

Keywords : Analysis, Message Delivery Process, Symbol, Smart Hotel, Qualitative Descriptive

(2)

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami proses penyampaian pesan dengan memanfaatkan simbol konsep smart hotel di area lobi dan memahami kendala yang dihadapi dalam proses penyampaian pesan dengan memanfaatkan simbol konsep smart hotel di area lobi. Penelitian ini termasuk penelitian dengan tipe/jenis penelitian deskriptif. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan interaksi simbolik, tipe penelitian deskriptif, metode penelitian kualitatif, teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi, teknik penentuan informan purposive sampling, teknik analisis data interaktif, teknik keabsahan data triangulasi sumber. Permasalahan penelitian dibahas dengan dengan memanfaatkan teori komunikasi, komunikasi interpersonal, reori interaksi simbolik, konsep simbol, proses penyampaian pesan dan model komunikasi Schramm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses penyampaian pesan melalui simbol konsep smart hotel di area lobi mempunyai intepretasi sendiri melalui desain agar menciptakan konsep smart hotel tersebut menjadi hidup. Pemberian atribut-atribut minimalis moderen di area lobi dalam proses komunikasi melalui simbol dirasa menjadi hal memang sepatutnya dimiliki oleh konsep smart hotel. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pihak hotel tetap akan melakukan inovasi terhadap desain di area lobi tersebut untuk mengangkat konsep smart hotel tersebut. Pihak hotel akan terus melanjutkan apa yang sudah dilakukan untuk “mengkomunikasikan” konsep smart hotel di area lobi untuk menarik pelanggan.(S).

Kata Kunci: Analisa, Penyampaian Pesan, Simbol, Smart Hotel, Qualitative Descriptive

PENDAHULUAN

Sebuah lobi hotel perlu untuk memiliki konsep. Sekarang ini muncul istilah smart hotel di kota-kota besar yang sering ditemui. Contohnya smart hotel di Jakarta yaitu Hotel Amaris. Hotel tersebut memiliki konsep smart hotel yang konsep desain di area lobinya juga sama dengan di Hotel Blue Sky, yaitu semua dari desain, dan karyawan adalah smart.

Ketertarikan yang dimiliki disini adalah dimana Hotel Blue Sky selaku hotel bintang 3+ dan juga smart hotel yang berarti hotel bintang tiga yang mempunyai fasilitas seperti hotel bintang empat, yang secara simbolik merepresentasikan kepada pengunjung tentang konsep dari smart hotel tersebut di area lobi Hotel Blue Sky.

Fenomena dari hotel Blue Sky adalah fenomena yang menarik untuk diteliti karena di saat sekarang ini pertumbuhan di bidang perhotelan sangat menjamur dan sangat kompetitif. Disini Hotel Blue Sky berlomba untuk mempunyai keunikan tersendiri disamping servis yang bisa diacungi jempol dan juga fasilitas yang tidak kalah dengan hotel setaranya.

(3)

Ketertarikan itulah yang menciptakan penelitian akan hotel ini diteliti karena, walaupun baru beroperasi satu tahun, tetapi occupancy hotel tetap meningkat. Dari fakta-fakta tadi tersebut, juga dari media massa banyak yang menyebutkan bahwa memang Hotel Blue Sky berhak untuk mendapatkan apresiasi besar dalam peningkatan mutu yang dalam waktu yang tergolong baru sebentar yaitu satu tahun.

Definisi smart hotel adalah hotel yang mengutamakan kualitas kepada tamu walaupun harganya tidak setinggi bintang empat, tetapi bukan berarti pelayanan yang diberikan akan berkurang. Karyawannya minimal harus bisa berbahasa Inggris, dinamis, dan mampu melayani kepuasan tamu.

Rumusan Masalah:

1. Bagaimana proses penyampaian pesan dengan memanfaatkan simbol di area lobi?

2. Apa saja kendala yang dihadapi dalam proses penyampaian pesan dengan memanfaatkan simbol di area lobi?

Tujuan Penelitian :

1. Untuk memahami proses penyampaian pesan dengan memanfaatkan simbol di area lobi?

2. Untuk memahami kendala yang terjadi saat proses penyampaian pesan dengan memanfaatkan simbol di area lobi?

METODE PENELITIAN :

Pendekatan yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif bertujuan mengembangkan konsep sensitivitas pada masalah yang dihadapi, menerangkan realitas yang berkaitan dengan penelusuran teori dari bawah (grounded theory) dan mengembangkan pemahaman akan satu atau lebih dari fenomena yang dihadapi (Gunawan, 2013: 80).

Penelitian kualitatif bisa dijadikan suatu kebijakan untuk dilaksanakan demi kesejahteraan bersama, karena mengungkapkan permasalahan berbagai kehidupan. Menurut Sugiyono tahun 2005 dalam buku (Gunawan, 2013: 81) bahwa masalah dalam penelitian kualitatif bersifat sementara, tentatif, dan berkembang atau berganti setelah peneliti berada di lapangan.

(4)

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Non Verbal

Dalam mekanisme terjadinya komunikasi non verbal di area lobi hotel Blue Sky, untuk menunjukkan hotel ini adalah smart hotel adalah dengan cara pertukaran menggunakan simbol. Dan disini makna adalah tindakan yang dilakukan pihak hotel untuk memberikan makna, agar pengunjung tahu bahwasanya ini adalah smart hotel.

Dalam penyampaian pesan konsep smart hotel di lobi Hotel Blue Sky, Suis Iswandi selaku General Manager dan key informan pada penelitian ini menjelaskan bahwa

B. Kredibilitas Sumber

Dalam Dalam mekanisme kredibilitas sumber dalam penyampaian konsep smart hotel di Hotel Blue Sky, sponsor komunikasi sangat mempengaruhi cara komunikasi diterima oleh penerima. Jika sumbernya sangat disukai dan dihormati, pesan tersebut kemungkinannya lebih besar untuk dipercaya oleh penerima. Berdasarkan wawancara dengan Suis Iswandi sebagai General Manager Hotel Blue Sky. Beliau mengatakan bahwa

C. Teori Interaksi Simbolik

Dalam penerapan interaksi simbolik konsep smart hotel di area lobi, pihak hotel selalu melakukan pembiasan makna melalui simbol-simbol yang ada di area lobi. Pemberitahuan secara halus tersebut diharapkan bisa mengedukasi pengunjung bahwasanya hotel ini adalah hotel yang mengandung konsep smart hotel.

D. Simbol

Simbol mewakili sumber acuannya dalam cara yang konvensional. Tidak terlupakan bahwa makna-makna ini dibangun atas kesepakatan sosial yang bersifat simbolik. Dalam proses penyampaian pesan konsep smart hotel di area lobi, banyak yang menjadi pusat perhatian. Salah satunya furniture dan desain interior.

(5)

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Berdasarkan uraian hasil pembahasan yang sekaligus menjawab pertanyaan penelitian dan tujuan penelitian, yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Kesimpulan pertama yang dapat diambil dari pertanyaan penelitian proses penyampaian pesan dengan memanfaatkan simbol konsep smart hotel di area lobi adalah menurut pihak Hotel Blue Sky mereka sudah melakukan apa yang seharusnya dilakukan dengan penyampaian pesan di area lobi melalui simbol.

Mereka sudah memberikan semua furnitur dan desain yang bisa dijadikan ikon dan bisa merepresentasikan konsep smart hotel di area lobi, dengan menjadikan 50 persen area lobi tersebuat adalah kaca untuk konsep eco friendly yang juga menjadi salah satu ciri dari konsep smart hotel, lalu dengan sedikit menaruh kuantiti dari kursi yang menjadi tempat untuk duduk para tamu utuk proses check in dan check out, lalu memberikan cermin agar memberikan kesan luas kepada area lobi tersebut, lalu mengedukasi setiap karyawan agar menjadi karyawan yang multi tasking, yang juga menjadi salah satu ciri dari konsep smart hotel dan yang terakhir adalah dengan tambahan konsep minimalis moderen yaitu dengan memberikan semua produk untuk desain dengan merek-merek yang terkenal dan hal itu semua adalah hal yang merepresentasikan konsep smart hotel.

Pihak hotel sangat berharap agar pengunjung hotel juga bisa menerima dan bisa memberikan kesimpulan sendiri atas usaha yang dilakukan pihak hotel untuk mencipkakan konsep smart hotel di area lobi di Hotel Blue Sky.

Pihak hotel juga akan terus memberikan perubahan agar selalu up to date terhadap furnitur yang di desain di area lobi tersebut agar pengunjung senantiasa kembali lagi dan menikmati konsep smart hotel yang minimalis moderen tersebut.

Pihak hotel bangga dengan kerja keras mereka yang hanya baru satu tahun berdiri tapi bisa bersaing dengan hotel yang jauh memiliki fasilitas yang lebih bagus dan lebih banyak dikenal orang.

2. Kesimpulan kedua yang dapat diambil dari pertanyaan penelitian tentang kendala yang dihadapi dalam proses penyampaian pesan dengan

(6)

memanfaatkan simbol konsep smart hotel di area lobi adalah rendahnya edukasi yang dimiliki oleh individu atau pengunjung yang masuk ke area lobi.

Pengunjung yang datang ke area lobi tersebut tidak tahu bahwa proses penyampaian pesan tersebut sedang terjadi. Maka dari itu mereka kebanyakan hanya diam dan apatis juga cenerung tidak perduli dengan proses penyampaian pesan tersebut.

Pengunjung hotel tidak terbiasa dengan proses penyampaian pesan dengan memanfaatkan simbol seperti itu. Salah satu penyebabnya adalah latar belakang.

Latar belakang yang dimiliki oleh setiap pengunjung berbeda-beda. Ada yang mengerti dan tahu dengan konsep penyampaian pesan konsep smart hotel seperti itu, ada juga yang tidak tahu dan hasilnya menjadi mengabaikan saja terhadap penyampaian pesan dengan memanfaatkan simbol konsep smart hotel tersebut.

Pengunjung yang memiliki pengetahuan yang sama tentang konsep smart hotel pastinya langung bertanya kepada karyawan tentang konsep hotel ini atau kegunaan dari simbol konsep smart hotel tersebut. Sebaliknya jika pengunjung yang latar belakangnya tidak tahu sama sekali mengenai penyampaian pesan konsep smart hotel dengan memanfaatkan simbol ini, mereka akan acuh pula terhadap konsep smart hotel ini.

Latar belakang adalah hal pertama yang menyebabkan kendala-kendala dalam proses penyampaian pesan dengan memanfaatkan simbol konsep smart hotel di area lobi itu terhambat.

Pihak pengunjung atau tamu tidak menyadari pentingnya pengetahuan tentang konsep smart hotel penting untuk diketahui, karena banyak keuntungan yang didapatkan pula. Jika pengunjung tahu bagaimana sistem konsep smart hotel berjalan di Hotel Blue Sky, disaat pengunjung masuk area lobi pasti akan mengetahu bahwa konsep di area lobi sama dengan konsep di setiap kamar yang ada di Hotel Blue Sky yaitu konsep minimalis moderen.

(7)

Saran

Saran Akademis

Diharapkan agar penelitian ini dapat berguna bagi mahasiswa yang melakukan penelitian serupa atau melakukan penelitian lanjutan atas topik yang sama.

1. Diharapkan agar topik ini dan pembahasan yang telah dipaparkan dapat menimbulkan rasa keiingintahuan untuk mengadakan penelitian lanjutan, dengan cara mengadakan wawancara yang lebih mendalam dengan pihak-pihak terkait guna mendapat informasi yang lebih banyak lagi.

Dengan begitu bisa disampaikan kepada semua pihak, serta mengadakan survey dengan cara mendatangi para pengunjung Hotel Blue Sky untuk menanyakan lagi perihal pengetahuan pengunjung terhadap konsep smart hotel di area lobi Hotel Blue Sky.

2. Peneliti yang akan melakukan penelitian selanjutnya, disarankan untuk mencari dan membaca referensi lain yang lebih banyak lagi sehingga hasil penelitian selanjutnya akan semakin baik serta juga bisa memperoleh ilmu yang baru dan segar.

3. Hasil penelitian ini juga diharapkan agar dapat dijadikan sebagai bahan rujukan bagi peneliti selanjutnya yaitu dalam program studi ilmu komunikasi.

Saran Praktis

Diharapkan agar penelitian ini dapat berguna bagi perusahaan dan pihak terkait lainnya yaitu:

1. Pada departemen dan pihak terkait lainnya yang bertanggung jawab penuh terhadap area lobi yaitu Public Relations, General Manager, dan F&B Coordinator agar agar dapat bekerjasama lebih baik lagi, untuk terus saling meningkatkan keeksistensian dari simbol-simbol konsep smart hotel di Hotel Blue Sky, dengan terus berkoordinasi agar terus menciptakan penyampaian pesan dengan menggunakan simbol-simbol untuk menerapkan konsep smart hotel di area lobi tersebut.

2. Khususnya pihak Public Relations yang salah satunya adalah bertugas untuk memberikan informasi kepada pengunjung tentang konsep smart hotel di Hotel Blue Sky, F&B Coordinator yang salah satu tugasnya adalah untuk memberikan pelayanan yang baik dan bisa menjelaskan tentang

(8)

konsep-konsep yang terkandung di dalam area lobi dan area lounge, dan General Manager yang salah satu tugasnya adalah tetap menjaga, memberikan pembaharuan terhadap simbol-simbol dan desain dengan cara secara berkala mengganti perabotan, untuk memberikan kesan smart hotel di area lobi dan juga memberikan penyuluhan terhadap setiap karyawan agar lebih bisa menjadi pribadi yang multi tasking di area lobi tentang konsep smart hotel. Mereka harus lebih fokus pada fungsi dan peranannya tersebut agar program penyampaian pesan dengan memanfaatkan simbol konsep smart hotel di area lobi di Hotel Blue Sky dapat dijalankan dengan baik dan tepat sasaran.

3. Pada pihak Hotel Blue Sky harus dapat lebih meningkatkan hubungan baik agar tercipta edukasi dengan cara berbaur dan bersosialisasi dengan pengunjung agar selain pengunjung atau tamu bisa lebih mengerti tentang konsep smart hotel ini, juga bisa menciptakan konsumen yang setia terhadap hotel ini dengan cara membuat event-event khas seperti hari ulang tahun Blue Sky, hari kemerdekaan, event buka bersama, dan lainnya di Hotel Blue Sky. Dengan begitu dapat membantu program proses penyampaian pesan dengan memanfaatkan simbol konsep smart hotel di area lobi berjalan dengan baik dan tepat sasaran.

Saran Umum

1. Diharapkan bagi masyarakat agar lebih memperhatikan penggunaan simbol-simbol yang terdapat di sebuah ruangan. Simbol-simbol-simbol tersebut ada dan dibuat berdasarkan maksud yang jelas, yaitu selain agar masyarakat selain terhibur dengan konsep ini, dan juga mengerti akan simbol-simbol yang merepresentasikan tentang konsep smart hotel tersebut.

2. Perlu kiranya, seseorang memiliki kejelian ketika berinteraksi dengan simbol. Karena komunikasi simbolik memang sulit untuk dimengerti bagi orang awam yang kurang tahu tentang komunikasi simbolik. Jadi dengan tidak adanya pengetahuan tersebut disarankan agar jika saat memasuki ruangan atau tempat sekiranya bisa meneliti lebih dalam dan berupaya keras atas penyampaian pesan yang sedang terjadi.

3. Dikarenakan penyampaian pesan yang terjadi terkadang memang beda oleh setiap insan. Hal seperti itu dikarenakan latar belakang yang memang berbeda pula. Dengan kata lain setiap masyarakat disarankan juga mempelajari tentang apa

(9)

itu proses komunikasi, agar penyampaian pesan yang sedang dilakukan oleh orang lain bisa tersalur dengan baik.

DAFTAR PUSATAKA A. Sumber Buku

Danesi, M. (2011). Pesan, Tanda, dan Makna. Jakarta: Jalasutra.

Gunawan, I. (2013). Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Hardjana, A. M. (2007). Komunikasi Intrapersonal dan Interpersonal. Yogyakarta: Kanisius.

Harper, D. (2014). Valuation of Hotels for Investors. New York: Routledge.

Harris, T. E., Nelson, M. D. (2008). Theory and Practices in a Global Environment 3rd Edition. New York: Lawrence Erlbaum Associates.

Ihalaw, J. (2011). Konstruksi Teori: Komponen dan Proses. Jakarta: Grasindo.

Ivancevich, J. M., Konopaske, R., Mattenson, M. T. (2005). Organizational Behaviour and Management 7th Edition. New York: The McGraw-Hill Companies.

Kumar, R. (2005). Research Methodology 2nd Edition. London: SAGE Publication Ltd.

Liliweri, A. (2005). Prasangka & Konflik Komunikasi Lintas Budaya Masyarakat Multikultur. Yogyakarta: LKiS.

__________ (2007). Makna Budaya Dalam Komunikasi Antar Budaya. Yogyakarta: LKiS.

Littlejohn, S. W., Foss, K.A. (2005). Theories of Human Communication 8th Edition. Canada: Thomson Learning Inc.

_______________________ (2011). Theories of Human Communication 10th Edition. Canada: Thomson Learning Inc.

Moleong, L. J. (2006). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Narula, U. (2006). Communication Models. New Delhi: Atlantic Ltd.

Ninemeier, J. D., Hayes, D. K. (2006). Restaurant Operations Management: Principles and Practices. New Jersey: Pearson Prentice Hall.

(10)

Raco, J. R., (2010). Metode Penelitian Kualitatif Jenis, Karakteristik, dan Keunggulannya. Jakarta: PT Grasindo.

Robbins, S. P., Judge, T. A. (2008). Organizational Behaviour 12th Edition. New Jersey: Pearson Education, Inc.

Ruky, A. S. (2006). Sistem Manajemen Kinerja (Performance Management System): Panduan Praktis untuk Merancang dan Meraih Kinerja Prima. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Rumanti, M. A. (2005). Dasar-dasar Public Relations: Teori dan Praktik. Jakarta: PT Grasindo.

Schiffman, L., Kanuk, L. L. (2008). Perilaku Konsumen, ed. Ke-7. Jakarta: PT Indeks.

Sekaran, U. (2010). Research Method for Business: A Skill Building Approach 4th Edition. Danvers: John Wiley & Sons, Inc.

Steinberg, S. (2007). An Introduction to Communication Studies. Cape Town: Juta & Co, Ltd.

Stipanuk, D. M. (2006). Hospitality Fasilities Management and Design 3rd Edition. New Jersey: Prentice Hall.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suprapto, T. (2009). Pengantar Teori & Manajemen Komunikasi. Yogyakarta: Media Pressindo.

Umar, H. (2004). Metode Riset Bisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Usman, H. (2006). Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi Aksara.

Wasesa, S, A., Macnamara, J. (2010). Strategi Public Relations. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta.

West, R., Turner, L. H. (2007). Introducing Communication Theory: Analysis and Application. New York: McGraw-Hill.

_____________________ (2008). Introducing Communication Theory: Analysis and Application. New York: McGraw-Hill.

(11)

B. Sumber Jurnal

Adiati, M. P., (2011). “Overview Smart Hotel di Indonesia Yang Merupakan Trend Baru Dalam Industri Perhotelan”. Binus Business Review, 619-626.

Clarke, I., Kell, I., Schmidt, R., Vignali, C. (2011). “Thinking The Thoughts They do Symbolism and Meaning in The Consumer Experience of The British Pub”. British Food Journal, 102(9), 692-710.

Farzana, K. F. (2011). “Music and Artefacts: Symbols of Rohingya Identitiy and Everyday Resistance in Border Lands”. Austrian Journal of South-East Asian Studies, 4(2), 215-236.

Kriznik, B. (2011). “Selling Global Seoul: Competitive Urban Policy and Simbolic Recontruction of Cities”. Revija za Sociologijo, 41(3).

Mueller, A., Schade, M. (2012). Image, Sign, Identity: Jean-Marie Hoch and Visual Semiotics. The American Journal of Semiotics, 18(1-4), 237-258,289.

Ranjan, D. S. (2009). “Science of Semiotic Usage in Advertisements and Consumer’s Perception”. Journal of American Science.6(2), 6-11.

Santos, F. P. (2012). The Semiotics Conceptions of Brand and The Transactional Marketing Views. Irish Journal of Management. 32(1), 95-108.

Ten Holt, G. A., van Doorn, A. J., de RIDDER, H., Reinders, M. J. T., Hendriks, E. A. (2009). Which Fragments of a Sign Enable Its Recognition. Sign Language Studies, 9(2), 211-239, 248-249.

Zender, M., Mauricio, M. G. (2013). Improving Icon Design: Through Focus on The Role of Individual Symbols In The Construction of Meaning. Visible Language, 47(1), 66-89.

RIWAYAT PENULIS

Stella Diba lahir di Jakarta 19 Januari 1992. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara jurusan Marketing Communication Peminatan Public Relations pada tahun 2014.

Referensi

Dokumen terkait