• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. IMPLEMENTASI FATWA DSN-MUI No.23/DSN-MUI/III/2002 PADA POTONGAN PELUNASAN DALAM MURABAHAH DI BNI SYRIAH CABANG PEKALONGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV. IMPLEMENTASI FATWA DSN-MUI No.23/DSN-MUI/III/2002 PADA POTONGAN PELUNASAN DALAM MURABAHAH DI BNI SYRIAH CABANG PEKALONGAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

IMPLEMENTASI FATWA DSN-MUI No.23/DSN-MUI/III/2002 PADA POTONGAN PELUNASAN DALAM MURABAHAH DI BNI SYRIAH

CABANG PEKALONGAN

A. Kebijakan Besar Potongan Pelunasan Dalam Pembiayaan Murabahah Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai kebijakan dan besar potongan pelunasan yang diterapkan dalam pembiayaan murabahah pada BNI Syariah Cabang Pekalongan, sebagai salah satu kebijakan yang dijalankan pada kegiatan operasionalnya. Sebagaimana kita ketahui bahwa pembiayaan murabahah atau yang lebih sering disebut sebagai jual beli murabahah yaitu jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan atau margin yang disepakati. Dalam jual beli ini, penjual harus memberitahu harga pokok pembelian barang dan menentukan tingkat keuntungan tertentu sebagai tambahan dan menjelaskannya kepada pembeli, serta harus memberikan semua

informasi yang terkait biaya kepada pembeli.1 Jika bank mendapat potongan

(diskon) dari pemasok maka potongan itu merupakan hak nasabah. Apabila potongan tersebut terjadi setelah akad maka pembagian potongan tersebut dilakukan berdasarkan perjanjian yang dimuat dalam akad.

Pembayaran dalam murabahah dapat dilakukan secara tunai atau cicilan, dan diperkenankan adanya perbedaan dalam harga barang untuk cara

pembayaran yang berbeda.2 Karena dengan pembayaran yang dapat dilakukan

secara tunai atau tangguh, pembiayaan murabahah ini menjadi paling populer

1

Muhammad Ayub, Loc.Cit.

2

Adiwarma A. Karim, Loc.Cit.

(2)

dalam praktik pembiayaan di perbankan syariah, karena secara teknis produk ini cukup sederhana dan memberikan keuntungan baik bagi nasabah maupun pihak bank, Sederhana karena secara teknis pembiayaan ini merupakan jual beli barang secara tempo sebagaimana biasa dilakukan masyarakat, yaitu dengan nasabah diuntungkan dengan terpenuhinya kebutuhan dan kepastian harga yang tidak akan berubah selama waktu perjanjian pembiayaan, atau cicilan besarnya sama sampai pelunasan, sedangkan bank diuntungkan dengan adanya margin yang ia terima. Dalam praktiknya, pembiayaan murabahah dapat digunakan untuk tujuan modal kerja, investasi maupun konsumtif, baik berbentuk aset bergerak maupun tidak bergerak seperti mesin-mesin, rumah termasuk renovasi, perkantoran, pabrik, tanah, alat transportasi, alat-alat kantor dan lain sebagainya.

Untuk pembayaran yang dilakukan secara tangguh (cicilan), dalam pembiayaan murabahah ini pada umumnya bank memberikan kebijakan sendiri yaitu memberikan potongan pelunasan pada saat nasabah melunasi pembiayaan murabahah sebelum jatuh tempo. Untuk potongan pelunasan ini ada beberapa ketentuan, salah satunya yaitu seperti yang sudah diatur dalam fatwa DSN-MUI yaitu Fatwa No.23/DSN-DSN-MUI/III/2000 tentang potongan pelunasan dalam murabahah yang mana didalamnya dijelaskan bahwa potongan pelunasan ini boleh diberikan kepada nasabah yang melakukan pelunasan tepat waktu atau sebelum jatuh tempo dengan syarat tidak diperjanjikan dalam akad, sedangkan untuk besar potongannya sendiri merupakan kebijakan dari masing-masing bank.

(3)

Dalam prakteknya potongan pelunasan dalam pembiayaan murabahah yang dilakukan di BNI Syariah Cabang Pekalongan diberikan melalui

pertimbangan-pertimbangan yang matang dimana pertimbangan itu

menghasilkan keputusan yang tepat, dan menjadi landasan, serta dapat memaksimalkan layanan dalam produk pembiayaan murabahahnya, karena yang perlu diingat dalam memberikan potongan adalah secara prinsip tidak merugikan bank atau merugikan pemilik dana yang dihimpun, karena bank

syariah sebagai manajer investasi pemilik dana yang dihimpun.3

Adapun persyaratan untuk menjadi nasabah yang mendapatkan potongan pelunasan dalam pembiayaan murabahah di BNI Syariah Cabang Pekalongan yaitu:

1. Nasabah tersebut harus melakukan pelunasan pembayarannya sebelum jatuh tempo

2. Selama melakukan pembiayaan nasabah selalu lancar dalam pembayaran atau tidak pernah melampaui dari tanggal yang ditetapkan.

Begitu juga dalam kebijakan tentang besarnya potongan pelunasan dalam murabahah yang diberikan BNI Syariah Cabang Pekalongan, dimana Jumlah besarnya potongan tergantung kepada tingkat pengembalian normal pada dana bank yang diinvestasikan, yang merupakan biaya kesempatan dari modal.4

3

Wiroso, Loc.Cit.

4

(4)

Selain itu BNI Syariah Cabang pekalongan juga mempunyai ketentuan yang dijadikan pertimbangan untuk menetapkan besarnya potongan pelunasan

yang diberikan, yaitu:5

1. Kecepatan nasabah dalam melunasi pembayarannya.

2. Nasabah lancar, artinya nasabah selama melakukan pembayarannya tidak pernah lewat dari waktu yang ditentukan.

3. Nasabah ketika mengambil pembiayaan tidak pernah macet dalam melaksanakan kewajibannya (kewajiban pembayaran).

4. Bank menilai bahwa bisnis yang sedang dilakukan nasabah akan masih dan bisa dikembangkan (prospek bisnis menjanjikan).

B. Implementasi Fatwa DSN No.23/DSN-MUI/III/2002 Pada Potongan Pelunasan Dalam Murabahah

Adanya Fatwa DSN-MUI yang mengatur tentang kegiatan ekonomi syariah ini dibutuhkan, karena dengan dibentuknya fatwa bidang ekonomi syariah oleh DSN, diharapkan dapat menghindari adanya perbedaan ketentuan yang dibuat oleh DPS (Dewan Pengawas Syariah) pada masing-masing LKS (Lembaga Keuangan syariah). Dibentuk fatwa DSN karena tidak ada peraturan yang mengatur kegiatan ini yang berlaku untuk semua pelaku ekonomi

syariah.6 Oleh karena itu, DSN memandang perlu menetapkan fatwa tentang

murabahah untuk dijadikan pedoman oleh bank syari’ah. Salah satunya tentang potongan pelunasan dalam murabahah.

5

Wawancara dengan Bpk. Faik F. bagian Kepala Bagian Unit Pemasaran BNI Syariah Cabang Pekalongan. tanggal 04 April 2012. Jam 10:00

6

(5)

Grafik Prosentase Potongan Pelunasan Dalam pembiayaan murabahah Grafik 4.1 0 100 200 300 400 500 600 700 800 900

2010 (Jan-Des) 2011 (Jan-Des) 2012 (Jan-Mei)

Jumlah Nasabah Pembiayaan Murabahah Prosentase nasabah yang melunasi sebelum jatuh tempo Prosentase nasabah yang mendapat potongan 792 809 792 7.6% % 91% 7.9% 93% 3.1% 90%

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, BNI Syariah Cabang Pekalongan memberikan kebijakan kepada nasabah yang melakukan pelunasan sebelum jatuh tempo, yaitu berupa potongan pelunasan yang diberikan langsung pada saat nasabah tersebut melakukan pelunasan. Dan dari data yang diperoleh dari tahun 2010-2012, kebijakan mengenai potongan pelunasan dalam murabahah di BNI Syariah Cabang Pekalongan dapat dilihat dalam grafik sebagai berikut:

Berdasarkan grafik tersebut, nasabah pembiayaan murabahah di BNI Syariah Cabang Pekalongan dari tahun 2010-2012 mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut terlihat dari jumlah nasabah pembiayaan murabahah yang terus bertambah, yaitu naik sekitar 2% dari tahun 2010 sampai tahun 2012. Pembiayaan murabahah ini merupakan pembiayaan yang mempunyai porsi terbesar dari seluruh pembiayaan yang diajukan nasabah BNI Syariah Cabang Pekalongan, yaitu sekitar 70%-80% dari seluruh produk pembiayaannya.

(6)

Grafik tersebut menunjukkan, bahwa di tahun 2010 prosentase nasabah yang melakukan pelunasan sebelum jatuh tempo sebesar 7.6%, dan dari nasabah tersebut yang mendapatkan potongan sebesar 91%. Ditahun 2011 prosentase nasabah yang melakukan pelunasan sebelum jatuh tempo sebesar 7.9%, dan yang mendapatkan potongan sebesar 93%. Sedangkan di tahun 2012 prosentase nasabah yang melakukan pelunasan sebelum jatuh tempo sebesar 3.1%, dan nasabah yang mendapatkan potongan sebesar 90%. Hal ini karena, pada tahun 2012 data yang diperoleh hanya dari bulan Januari sampai bulan Mei.

Nasabah BNI Syariah Cabang Pekalongan yang melakukan pelunasan murabahah sebelum jatuh tempo tidak semuanya mendapatkan potongan. Hal ini karena, jarak waktu pada saat nasabah melakukan pelunasan berdekatan dengan waktu atau tanggal jatuh tempo. Keputusan ini diambil karena setelah hasil perhitungan yang dilakukan, dana yang jika diinvestasikan pada jangka

waktu tersebut belum menghasilkan margin.7

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu nasabah BNI Syariah Cabang Pekalongan pada tanggal 3 November 2012:

Nama : Amanto Yuniawan

Alamat : Subah, Batang

Usaha : Himapatra Subah (Himapatra Inovation Multiusaha)

Pada tahun 2008 bapak Amanto mengambil pembiayaan murabahah di BNI Syariah Cabang Pekalongan sekitar lebih dari Rp. 500.000.000,00-, dengan jangka waktu 3 tahun (36 bulan). Dengan angsuran pembayarannya

7

Wawancara dengan Ibu Nurina Pangkaurian bagian pengelola pembiayaan BNI Syariah Cabang Pekalongan. tanggal 01 November 2012. Jam 09:30

(7)

dilakukan dengan bank mendebet langsung dari rekening bapak Amanto. Pada angsuran ke 32 bapak Amanto melunasi semua sisa angsuran, dan ketika pelunasan bapak Amanto mendapatkan potongan kurang lebih 3% dari sisa angsuran. Pada saat akad perjanjian, bapak Amanto sempat menanyakan tentang adanya potongan atau tidak jika pelunasan dilakukan lebih cepat sebelum akhir pembayaran jatuh tempo. Dan pihak bank saat itu hanya menjelaskan jika adanya potongan tersebut merupakan kebijakan dari bank, namun tidak menutup kemungkinan bank akan memberikan potongan.

Dokumentasi usaha bapak Amanto di lampiran.

BNI Syariah Cabang Pekalongan mengunakan fatwa DSN No.23/ DSN-MUI/III 2002 sebagai landasan syariah untuk potongan pelunasan dalam pembiayaan murabahah. Kebijakan potongan pelunasan tersebut selain karena adanya fatwa DSN tentang potongan pelunasan dalam pembiayaan murabahah, juga karena pertimbangan-pertimbangan lain, yaitu karena dengan adanya potongan pelunasan itu berarti sudah memberikan keuntungan kepada nasabah. Adanya potongan itu juga merupakan suatu penghargaan kepada nasabah karena sudah melunasi hutangnya sebelum jatuh tempo.

Cara BNI Syariah Cabang pekalongan dalam menerapkan fatwa DSN No.23 ini yaitu dengan memberikan potongan pelunasan kepada nasabah yang melunasi pembiayaan murabahah sebelum jatuh tempo, dengan tidak memperjanjikan adanya potongan pelunasan tersebut pada saat akad. Hal ini terbukti pada formulir permohonan pengajuan pembiayaan murabahah yang tidak tercantum tentang adanya potongan pelunasan yang akan diberikan, serta dari hasil wawancara dengan Bapak Amanto dimana pada saat akad tidak

(8)

diperjanjikan adanya potongan pelunasan. Dan juga dengan adanya kebijakan serta pertimbangan tentang besar potongan yang sepenuhnya pihak bank sendiri yang memutuskannya, hal ini terbukti dari peraturan yang dibuat oleh pihak bank mengenai pemberian besar potongan untuk nasabah yang mempunyai kriteria tertentu.

Untuk pengakuan dari Dewan Pengawas Syariah (DPS), yang diketuai oleh Bapak KH. Ma’ruf Amin dengan anggotanya Bapak Hasanudin yang telah disebutkan dalam Website resmi BNI Syariah, dinyatakan bahwa semua produk BNI Syariah telah melalui pengujian dari DPS sehingga memenuhi aturan

syariah.8 Hal ini menunjukkan, bahwa semua produk yang dikeluarkan BNI

Syariah termasuk cabangnya yang ada di Pekalongan yaitu BNI Syariah Cabang Pekalongan sudah sesuai dengan aturan syariah, dimana aturan ini diterbitkan dalam bentuk Fatwa Dewan syariah Nasional (DSN). Untuk salah satu fatwanya yaitu Fatwa DSN NO.23/DSN-MUI/III/2002 tentang potongan pelunasan dalam murabahah, yang dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa DPS sudah menyatakan bahwa pelaksanaan potongan pelunasan murabahah di BNI Syariah Cabang Pekalongan sudah sesuai dengan Fatwa DSN NO.23.

Dengan adanya potongan pelunasan ini BNI Syariah Cabang Pekalongan mempunyai harapan bahwa akan ada nilai positif yang diterima oleh pihak bank. Yaitu nasabah yang pernah melakukan pembiayaan murabahah dan mendapatkan potongan pelunasan, mempunyai keinginan lagi untuk mengambil pembiayaan yang sama dan melakukan pelunasannya sebelum jatuh tempo agar mendapatkan potongan kembali.

8

(9)

Manfaat dengan diterapkannya kebijakan potongan pelunasan ini bagi nasabah yaitu, BNI Syariah Cabang Pekalongan dapat mengurangi beban angsuran nasabah sebagai sebuah penghargaan karena sudah mempercepat

pelunasannya sebelum jatuh tempo.9 Dan terhadap bank sendiri yaitu,

memberikan pandangan atau persepsi masyarakat bahwa BNI Syariah Cabang Pekalongan sudah menjadi lembaga keuangan syariah yang dalam kegiatan operasionalnya sudah sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, salah satunya yaitu dalam pembiayaan murabahah yang didalamnya terdapat kebijakan potongan pelunasan yang diberikan kepada nasabah yang melakukan pelunasan sebelum jatuh tempo, yang mana untuk kebijakan ini BNI Syariah Cabang Pekalongan mejadikan Fatwa DSN yaitu Fatwa No.23/DSN-MUI/III/2000 tentang potongan pelunasan pada murabahah sebagai landasan kebijakannya.

Berdasarkan keterangan diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa mekanisme pelaksanaan potongan pelunasan dalam pembiayaan murabahah di BNI Syariah Cabang Pekalongan sudah sesuai dengan fatwa DSN-MUI, yaitu Fatwa NO.23 tentang potongan pelunasan dalam murabahah yang mana hal ini sah menurut hukum islam.

9

Wawancara dengan Bpk. Faik F. bagian Kepala Bagian Unit Pemasaran. tanggal 04 april 2012. Jam 10:00

Gambar

Grafik Prosentase Potongan Pelunasan Dalam pembiayaan  murabahah Grafik 4.1  0100200300400500600700800900
Grafik tersebut menunjukkan, bahwa di tahun 2010 prosentase nasabah  yang  melakukan  pelunasan  sebelum  jatuh  tempo  sebesar  7.6%,  dan  dari  nasabah  tersebut  yang  mendapatkan  potongan  sebesar  91%

Referensi

Dokumen terkait

Besarnya FF suatu kegiatan adalah sama dengan sejumlah waktu dimana penyelesaian kegiatan tersebut dapat ditunda tanpa mempengaruhi waktu mulai paling awal dari kegiatan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan waktu proses curing sampai pada taraf 96 jam dengan level konsentrasi sampai pada taraf 9% berpengaruh sangat nyata (P<0,01)

Masalah penelitian adalah (1) Apakah pendekatan reciprocal teaching yang mempunyai kemampuan koneksi dan komunikasi matematis siswa lebih baik bila dibandingkan siswa yang diajar

Menuntut hanya pantas untuk orang yang tak mampu.. Karena Bangsa Indonesia terdiri dari diri kita masing-masing. Termasuk diri Saya dan Anda. Optimalisasi diri adalah bentuk nyata

Metoda geotermometri dapat dipakai untuk mempre- diksi suhu reservoar secara tidak langsung dengan biaya yang tidak terlalu mahal, namun hasilnya tidak melenceng jauh

Kontraksi uterus yang sangat kuat dapat memungkinkan terjadinya laserasi atau rupture uteri, hal ini juga menggambarkan pembukaan vena, dengan pembukaan vena maka cairan

Telah diatur dalam Fatwa DSN-MUI No:17/DSN-MUI/IX/2000 tentang Sanksi Atas Nasabah Mampu yang Menunda- Nunda Pembayaran, dari fatwa inilah yang menjadi landasan hukum bagi

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana menerapkan metode pembelajaran PBL (Problem Based Learning) atau inquiry pada matakuliah Teori dan Praktek