• Tidak ada hasil yang ditemukan

VOL 3 NO ANALISIS SISTEM KAS BERBASIS AKUNTANSI KEPERILAKUAN DALAM PELAPORAN ARUS KAS PADA PT. BANK NTT CABANG SURABAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "VOL 3 NO ANALISIS SISTEM KAS BERBASIS AKUNTANSI KEPERILAKUAN DALAM PELAPORAN ARUS KAS PADA PT. BANK NTT CABANG SURABAYA"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS SISTEM KAS BERBASIS AKUNTANSI KEPERILAKUAN DALAM PELAPORAN ARUS KAS PADA PT. BANK

NTT CABANG SURABAYA Oleh: 1 Aloisius Hama 2 Liberius Degher 3 Suparmanto 4 Suherman 5 Mita Pramesita Email: [email protected] ABSTRAK

Perilaku karyawan dan pimpinan merupakan faktor yang penting dalam sebuah perusahaan karena akan menentukan kesuksesan suatu perusahaan. Dalam perusahaan perbankan khususnya, karyawan dibagian penyusunan dan pelaporan keuangan harus lebih diperhatikan perilakunya terutama dalam mengerjakan tugas yang diberikan apakah sudah sesuai prosedur atau sistem yang diterapkan oleh perusahaan. Perusahaan itu sendiri harus memperhatikan penerapan sistem keuangan atau akuntansi perusahaan karena akan sangat mempengaruhi laporan keuangan jika para karyawan tidak bekerja sesuai dengan sistem yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh akuntansi keperilakuan terhadap sistem kas dalam pelaporan arus kas pada PT. Bank NTT Cabang Surabaya. Metode analisis menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa akuntansi keperilakuan memberikan pengaruh signifikan terhadap penerapan sistem kas perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut disarankan kepada pimpinan bank untuk perlu memberikan pengetahuan tentang akuntansi keperilakuan kepada seluruh karyawannya, sehingga dalam penerapan sistem tidak terjadi kecurangan dan penyimpangan sehingga akan memberikan pertumbuhan yang sehat pada PT. Bank NTT Cabang Surabaya.

Kata kunci: sistem kas, akuntansi keperilakuan, laporan keuangan

I. PENDAHULUAN

Perkembangan perusahaan yang sangat pesat karena kebutuhan akan laba yang besar, dan persaingan antar perusahaan yang semakin ketat, menuntut pihak manajemen untuk dapat membuat perusahaan lebih efisien dalam beroperasi, sehingga dapat terus-menerus meningkatkan kemampuan bersaing demi kelangsungan hidup perusahaan. Hal ini mengakibatkan berkembanglah akuntansi di bidang-bidang lain, seperti akuntansi biaya, akuntansi manajemen, auditing, akuntansi perpajakan, akuntansi sektor publik, sistem informasi akuntansi, akuntansi keperilakuan dan perkembangan terakhir khususnya di Indonesia adanya konsep akuntansi syariah. Hal ini sangat membantu perusahaan dalam menghasilkan informasi yang sesuai dengan tujuan perusahaan untuk menghasilkan kas dan laporan keuangan.

Sadeli (2015), menyatakan laporan keuangan adalah laporan tertulis yang memberikan informasi kuantitatif tentang posisi keuangan dan perubahan-perubahannya, serta hasil yang dicapai selama periode tertentu. Sehingga harus benar-benar relevan dan wajar. Untuk itu sistem yang digunakan harus sesuai dengan yang diterapkan dan kas perusahaan (IAI, 2015). Hampir seluruh aktivitas perusahaan berhubungan dengan kas. Kekurangan atau kelebihan kas menimbulkan berbagai masalah. Kas yang menganggur selain menimbulkan risiko penggelapan atau kecurangan dan juga akan menimbulkan kerugian penurunan nilai intrinsik. Laporan arus kas yang menjelaskan pengelolaan berupa penerimaan dan penggunaan kas dalam perusahaan dinyatakan sebagai salah satu laporan keuangan pokok yang wajib disusun untuk pengambilan keputusan ekonomi. Laporan arus kas menyajikan aliran kas masuk (cash flow in) dan aliran kas keluar (cash flow out) dalam suatu perusahaan.

Untuk itu sistem akuntansi yang diterapkan perusahaan harus dijalankan dengan sebaik-baiknya oleh seluruh karyawan karena kinerja dari para karyawan akan sangat mempengaruhi laporan keuangan terlebih laporan arus kas yang merupakan inti dari seluruh laporan aktivitas

(2)

keuangan perusahaan. Pembuat informasi atau pengguna sistem informasi adalah manusia (manajer, investor, pemerintah, dan user lainnya yang berkepentingan dengan informasi tersebut). Keberhasilan suatu sistem informasi tak lepas dari perilaku manusianya, dan perkembangan akuntansi tak lepas dari perilaku. Mendesaknya kebutuhan akuntansi dan pentingnya peranan manusia dalam bidang akuntansi maka dengan mengadopsi bidang-bidang ilmu lainnya, seperti ilmu psikologi dan sosial, lahirlah akuntansi keperilakuan. Akuntansi keperilakuan akhirnya diakui keberadaannya dan banyak bukti empiris yang dihasilkan oleh para peneliti yang ikut memperkuat bidang akuntansi keperilakuan.

Akuntansi keperilakuan (behavioral

accounting) merupakan bagian dari disiplin

ilmu akuntansi yang mengkaji hubungan antara perilaku manusia dan sistem akuntansi, serta dimensi keperilakuan dari organisasi dimana manusia dan sistem akuntansi itu berada dan diakui keberadaanya (Lubis, 2009).Akuntansi keperilakuan kemudian berkembang dan menjadi indikator yang dapat mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan salah satunya dalam pelaporan keuangan (Wijaya, 2003).

Bagi PT. Bank NTT cabang Surabaya sebagai salah satu perusahaan perbankan yang merupakan milik pemerintah NTT di Surabaya, penilaian terhadap kinerja keuangannya seharusnya menjadi fokus perhatian, baik dari pihak manajemen maupun masyarakat yang sudah membeli saham atau menjadi nasabah di bank tersebut. Selain itu visi dari PT. Bank NTT cabang Surabaya yaitu “menjadi perusahaan jasa perbankan yang profesional dan bertumbuh secara sehat”, semakin menunjukkan bahwa pertumbuhan bank yang sehat sudah menjadi hal yang selalu diutamakan. Pertumbuhan yang sehat bisa dilihat dari apakah kinerja pimpinan dan seluruh karyawan sudah berprilaku baik dan sesuai peraturan serta prosedur yang diterapkan perusahaan dalam menghasilkan laporan keuangan yang akan disajikan kepada penggunanya.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Sistem Akuntansi

Akuntansi adalah sebuah sistem informasi yang mengukur aktivitas bisnis, pemrosesan data menjadi laporan, dan mengkomunikasikan hasilnya kepada para pengambil keputusan (Pontoh, 2013). Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia adalah menghitung atau mempertanggungjawabkan. Sistem akuntansi adalah kumpulan elemen atau formulir, jurnal, buku besar, buku pembantu, dan laporan keuangan yang akan digunakan oleh manajemen untuk mencapai tujuan perusahaan. Sistem akuntansi terdiri dari input yang berupa transaksi yang dicatatkan dalam formulir (input) kemudian diproses (dengan menjurnal, membuat buku besar, membuat buku pembantu) dan hasil akhirnya (output) berupa laporan keuangan yang digunakan manajemen untuk mencapai tujuan perusahaan (Sujarweni, 2015).

Pengertian Akuntansi Keperilakuan Akuntansi keperilakuan (behavioral

accounting) merupakan bagian dari disiplin

ilmu akuntansi yang mengkaji hubungan antara perilaku manusia dan sistem akuntansi, serta dimensi keperilakuan dari organisasi dimana manusia dan sistem akuntansi itu berada dan diakui keberadaanya (Suartana, 2010).

III. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian

Penelitian menggunakan jenis penelitian asosiatif, dengan metode deskriptif kuantitatif, yaitu menggambarkan data yang diperoleh dan menganalisis data yang ada secara kuantitatif (statistik). Data deskriptif pada umumnya dikumpulkan melalui daftar pertanyaan dalam survei, wawancara, ataupun observasi (Indrawan dan Yaniawati, 2014).

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai Bank Sulutgo bagian Akuntansi dan Laporan Keuangan, bagian SDM, dan bagian Operasional yang berjumlah 35 orang. Sampel adalah sebagian dari elemen-elemen dari populasi (Indrawan dan Yaniawati, 2014). Sampel dalam

(3)

penelitian ini adalah pihak internal perusahaan yaitu karyawan bagian Akuntansi dan Laporan Keuangan, bagian SDM, dan bagian Operasional yang berjumlah 25 responden.

Metode Analisis Data

Uji Validitas dan Reliabilitas

Validitas dan reliabilitas merupakan poin penting dalam sebuah analisa data. Hal tersebut dilakukan untuk menguji apakah suatu alat ukur atau instrument penelitian (dalam hal ini data dari kuisioner) sudah

valid dan reliable.

Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi berganda pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (bebas), dengan tujuan untuk pemecahan masalah penelitian (Priyatno, 2013). Untuk melihat bagaimana pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dalam penelitian ini, model analisis yang digunakan adalah model regresi linear berganda, yang dirumuskan sebagai berikut.

Y = a + 𝖰1X1 + 𝖰2X2 + 𝖰3X3 + 𝖰4X4 + 𝖰5X5 Keterangan: Y = Sistem kas a = konstanta β = Koefisien regresi X1 = Sikap X2 = Motivasi X3 = Persepsi X4 = Pembelajaran X5 = Emosi

Definisi Operasional Variabel Sikap

Variabel ini mempengaruhi dan memiliki hubungan terhadap sistem kas perusahaan karena berkaitan langsung dengan perilaku para karyawan yang menyusun dan membuat laporan keuangan. Motivasi

Motivasi sangat berkaitan dengan kepemimpinan dan manajerial dalam perusahaan, dimana motivasi yang diberikan akan mempengaruhi kinerja dari karyawan dalam menyusun laporan keuangan dan

penerapan sistem kas perusahaan. Persepsi

Persepsi adalah bagaimana karyawan dalam suatu perusahaan melihat atau menginterprestasikan peristiwa, objek, serta manusia. Persepsi yang positif dari karyawan akan memberikan dampak yang positif juga terhadap pelaporan keuangan. Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses dimana perilaku baru diperlukan, pembelajaran terjadi sebagai hasil dari motivasi, pengalaman, dan pengulangan dalam merespon situasi dalam suatu perusahaan. Emosi

Emosi sangat memberikan peran dalam efektifnya pekerjaan yang dilakukan karyawan dalam menyusun laporan keuangan. Karyawan yang mampu mengendalikan emosinya saat bekerja pastinya akan menghasilkan pekerjaan yang maksimal.

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Uji Normalitas

Tujuan dari uji normalitas adalah untuk menguji apakah data telah terdistribusi normal atau tidak (Sugiyono, 2010:79). Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas adalah melihat Normal Probability Plot pada gambar grafik 2yang

membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Jika distribusi data adalah normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.

Sumber: Hasil Olahan Data SPSS, 2016

Gambar 2. Uji Normalitas Uji Multikolinearitas

(4)

adalah untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel bebas dengan melihat nilai

tolerance dan lawannya, dan Variance Inflation Factor (VIF). Dasar pengambilan

keputusan uji multikolinearitas adalah jika

tolerance > 0,10 sama dengan VIF < 10,00

berarti tidak terjadi multikolinearitas. Tetapi jika nilai tolerance < 0,10 sama dengan VIF > 10,00 berarti terjadi multikolinearitas. Hasil pengujian multikolinearitas disajikan pada tabel 5.

Tabel 5. Hasil Uji Multikolinearitas

Sumber: Data Hasil Olahan SPSS, 2016

Hasil perhitungan nilai tolerance menunjukkan semua variabel independen mempunyai nilai > 0.10, begitu juga dengan nilai Variance Inflation Factor (VIF) < 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi tersebut tidak terdapat multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.

Uji Heteroskedastisitas

Tujuan dari uji heteroskedastisitas adalah untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Dasar keputusan dari uji heterokedastisitas adalah jika nilai sig. > 0,05 berarti tidak terjadi heteroskedastisitas, dan jika nilai sig. < 0,05 berarti terjadi heteroskedastisitas. Hasil uji heteroskedastisitas disajikan pada tabel 6.

Tabel 6. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber: Data Hasil Olahan SPSS, 2016

Hasil dari uji heteroskedastisitas pada tabel 6 menunjukkan seluruh nilai Sig. variabel independen > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel independen tidak terjadi heteroskedastisitas.

Analisis Regresi Linear Berganda

Tujuan dari uji regresi linear berganda dilakukan adalah untuk memprediksi apakah variabel independen (X) berpengaruh terhadap variabel terikat (Y) dan seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Nilai hasil perhitungan adalah seperti pada tabel 7 berikut ini.

Tabel 7. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Sumber: Data Hasil Olahan SPSS, 2016

Hasil analisis regresi berganda, dapat dilihat persamaan regresi linear berganda adalah sebagai berikut.

Y = 2.604 - 0.081X1 + 0.025X2 + 0.027X3 + 1.936X4 - 0.031X5

Hasil persamaan regresi berganda tersebut di atas memberikan pengertian sebagai berikut ini.

1. Konstanta a sebesar 2.604 mempunyai arti bahwa jika Akuntansi Keperilakuan dengan indikator Sikap, Motivasi, Persepsi, Pembelajaran, dan Emosi konstan atau sama dengan nol (0), maka besarnya variabel Sistem Kas sebesar 2.604.

2. Nilai 𝖰1 (koefisien regresi) dari variabel X1 (Sikap) negatif (-0,081) mempunyai

(5)

mengalami penurunan sebesar 1 satuan skor maka variabel Y (Sistem Kas) juga akan ikut mengalami penurunan sebesar negatif (-0.08) dengan asumsi variabel lainnya tetap atau konstan.

3. Nilai 𝖰2 (koefisien regresi) dari variabel X2 (Motivasi) positif (0,025)

mempunyai arti bahwa jika variabel motivasi mengalami peningkatan sebesar 1 satuan skor maka variabel Y (Sistem Kas) juga akan ikut mengalami peningkatan sebesar positif (0,026) dengan asumsi variabel lainnya tetap atau konstan.

4. Nilai 𝖰3 (koefisien regresi) dari variabel X3 (Persepsi) positif (0,027) mempunyai

arti bahwa jika variabel persepsi mengalami peningkatan sebesar 1 satuan skor maka variabel Y (Sistem Kas) juga akan ikut mengalami peningkatan sebesar positif (0,027) dengan asumsi variabel lainnya tetap atau konstan. 5. Nilai 𝖰4 (koefisien regresi) dari variabel

X4 (Pembelajaran) positif (1,936)

mempunyai arti bahwa jika variabel pembelajaran mengalami peningkatan sebesar 1 satuan skor maka variabel Y (Sistem Kas) juga akan ikut mengalami peningkatan sebesar positif (1,936) dengan asumsi variabel lainnya tetap atau konstan.

6. Nilai 𝖰5 (koefisien regresi) dari variabel X5 (Emosi) negatif (-0,031) mempunyai

arti bahwa jika variabel emosi mengalami penurunan sebesar 1 satuan skor maka variabel Y (Sistem Kas) juga akan ikut mengalami penurunan sebesar negatif (-0.031) dengan asumsi variabel lainnya tetap atau konstan.

Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji t) Uji t (t-test) digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen (X) secara parsial (individu) berpengaruh atau tidak terhadap variabel dependen (Y) atau menguji signifikansi konstanta dan variabel terikat. Hasil perhitungan yang diperoleh adalah:

1. Variabel sikap tidak berpengaruh secara parsial terhadap sistem kas perusahaan. 2. Variabel motivasi berpengaruh secara

parsial terhadap sistem kas perusahaan. 3. Variabel persepsi berpengaruh secara

parsial terhadap sistem kas perusahaan. 4. Variabel pembelajaran berpengaruh secara

parsial terhadap sistem kas perusahaan. 5. Variabel motivasi tidak berpengaruh

secara parsial terhadap sistem kas perusahaan.

Koefisien Determinasi (R2)

Hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS dapat diketahui bahwa nilai koefisien determinasi (R2) adalah sebesar 0.962 atau 96,2%,

sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem kas (Y) pada PT. Bank NTT cabang Surabaya mendapat pengaruh variabel dari sikap (X1), motivasi (X2), persepsi (X3),

pembelajaran (X4), dan emosi (X5) yang

merupakan indikator dari akuntansi keperilakuan sebesar 96,2% sedangkan sisanya 3,8% mendapat kontribusi dari faktor-faktor atau variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Pembahasan

Hasil pengujian hipotesis dengan uji F dan t dapat diketahui variabel sikap, motivasi, persepsi, pembelajaran dan emosi (X) yang merupakan indikator-indikator akuntansi keperilakuan berpengaruh signifikan terhadap variabel sistem kas (Y).Hasil ini menyatakan bahwa akuntansi keperilakuan berpengaruh positif terhadap variabel sistem kas. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Indriani (2008), yang menyatakan bahwa variabel-variabel akuntansi keperilakuan dapat mempengaruhi kinerja karyawan pada suatu perusahaan. Pengujian hipotesis ini juga mendukung teori Siegel dan Marconi (1999), yang mendefinisikan akuntansi keperilakuan sebagai suatu pendekatan yang dapat mempengaruhi perilaku di dalam suatu manajemen pada suatu organisasi.

V. PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Sikap, motivasi, persepsi, pembelajaran, dan emosi berpengaruh secara simultan (bersama-sama) dan signifikan terhadap

(6)

penerapan sistem kas (akuntansi) pada PT. Bank NTT cabang Surabaya.

2. Sikap tidak berpengaruh secara parsial (individu) terhadap sistem kas (akuntansi) pada PT. Bank NTT cabang Surabaya. 3. Motivasi berpengaruh secara parsial

(individu) terhadap sistem kas (akuntansi) pada PT. Bank NTT cabang Surabaya 4. Persepsi berpengaruh secara parsial

(individu) terhadap sistem kas (akuntansi) pada PT. Bank NTT cabang Surabaya 5. Pembelajaran berpengaruh secara parsial

(individu) terhadap sistem kas (akuntansi) pada PT. Bank NTT cabang Surabaya 6. Emosi tidak berpengaruh secara parsial

(individu) terhadap sistem kas (akuntansi) pada PT. Bank NTT cabang Surabaya

Saran

Saran yang dapat diberikan adalah:

1. Bagi pihak perusahaan hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap, motivasi, persepsi, pembelajaran dan emosi yang merupakan indikator akuntansi keperilakuan sanagat memberikan pengaruh dan hubungan terhadap penerapan Sistem Kas pada PT. Bank NTT cabang Surabaya. Untuk itu staf/karyawan yang ada di perusahaan perlu dipersiapkan dengan pengetahuan tentang akuntansi keperilakuan, sehingga dalam penerapan sistem kas dan pelaporan arus kas tidak terjadi penyimpangan dan akan memberikan pertumbuhan PT. Bank NTT cabang Surabaya yang sehat sesuai dengan visi perusahaan.

2. Bagi yang ingin melakukan penelitian mengenai akuntansi keperilakuan untuk masa yang akan datang, diharapkan untuk meneliti aspek akuntansi keperilakuan dengan menggunakan indikator-indikator variabel yang lain seperti aspek keperilakuan pada perencanaan dan penganggaran, aspek keperilakuan pada pengambilan keputusan serta aspek keperilakuan pada etika akuntan.

DAFTAR PUSTAKA

Indrawan, Poppy Yaniawati.2014. Metodologi

Penelitian. Penerbit Refika Aditama,

Jakarta. Indriani, Mirna.2008. Pengaruh Variabel Perilaku Akuntansi Terhadap Kinerja Perusahaan pada Perusahaan BUMN di Banda Aceh, Jurnal Telaah

dan Riset Akuntansi, Vol.2 No.1.

file:///http://jurnal-

telaah.index.php/view/323086. Diakses tanggal 18 November 2015. Hal.80-93. Ikatan Akuntan Indonesia.2015. Standar

Akuntansi Keuangan. Penerbit Ikatan

Akuntan Indonesia, Jakarta. Lubis, Arfan Iksan.2009. Akuntansi Keperilakuan.

Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Pontoh, Winston.2013. Akuntansi Konsep dan

Aplikasi. Penerbit Halaman Moeka,

Jakarta.

Priyatno, Duwi.2013. Analisis Korelasi, Regresi, dan Multivariate Dengan SPSS.

Penerbit Gava Media, Yogyakarta.

Risuhendi.2011. Pengaruh Riset Akuntansi Keperilakuan Terhadap Pengembangan Akuntansi Keuangan. Jurnal Politeknik

Bisnis Indonesia.Vol.1 No.1.

http://jurnal.politeknik.bisnis.indonesia.id /site/?p=1108.pdf Diakses tanggal 21 Oktober 2015. Hal.20-29.

Sadeli, Lili.2015. Dasar-Dasar Akuntansi. Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Siegel, Jack Marconi.1999. Behavioral

Accounting Research Method.

Terjemahan Khomsiyah. Penerbit

Liberty, Yogyakarta.

Suartana, I Wayan.2012. Akuntansi Keperilakuan. Penerbit ANDI, Jakarta.

Sugiyono.2010. Metode Penelitian Bisnis

(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D). Penerbit Alfabeta, Bandung.

Wijaya, Kusuma.2003. Behavioral Accounting

Research. Jurnal Bisnis Akuntansi,

Vol.6. No 1. Universitas Gadja Mada, Yogyakarta.

Gambar

Tabel 5. Hasil Uji Multikolinearitas

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil pengujian dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis yang menyatakan diduga bahwa lingkungan eksternal dan sistem kontrol akuntansi berpengaruh positif

Dari pengujian hipotesis dinyatakan bahwa secara Uji F (Uji Kecocokan Model) variabel bebas Tingkat Bagi Hasil Bank Syariah (X 1 ), Tingkat Suku Bunga Bank Umum (X 2 ), dan

Berdasarkan Berdasarkan hasil pengujian pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai berikut: Berdasarkan hasil uji t, laba akuntansi dan arus kas investasi

Berdasarkan hasil pengujian regresi linier berganda antara variabel- variabel bebas yaitu motivasi (X 1 ), variabel belajar (X 2 ), sikap (X 3 ), persepsi (X 4 ), dan tingkat

Perkebunan Nusantara X Surabaya yang telah membantu dan memberikan motivasi kepada saya dalam penyusunan skripsi ini.. Para Dosen Program Studi Akuntansi yang tidak

Pada pengujian hipotesis, dapat diketahui hasil uji F untuk variabel informasi akuntansi manajemen dan sistem pengukuran kinerja (X) dengan nilai F hitung = 13,567 yang

Bagi pihak perusahaan hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap, motivasi, persepsi, pembelajaran dan emosi yang merupakan indikator akuntansi keperilakuan sanagat

Pengaruh Simultan Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan uji F dapat diketahui bahwa kualitas pelayanan, harga, dan citra perusahaan secara simultan berpengaruh