• Tidak ada hasil yang ditemukan

I.APOBAN. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jlf_ASR MONI1:0BING DA_N EVALUASI PRNANGANAN BENTUilAN lc-eprn~-~ngan FEBRUARI20I9

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "I.APOBAN. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jlf_ASR MONI1:0BING DA_N EVALUASI PRNANGANAN BENTUilAN lc-eprn~-~ngan FEBRUARI20I9"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

I.APOBAN

Jlf_ASR MONI1:0BING DA_N

EVALUASI

PRNANGANAN BENTUilAN

lC-EPRN~

-

~NGAN

FEBRUARI20I9

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa

Tahun 2019

(2)

BAB I PENDAHULUAN

1.1LATAR BELAKANG

Dalam rangka membangun kerjasama yang harmonis dan meningkatkan kualitas

kelembagaan, kegiatan kelembagaan tidak terlepas dari hubungan dan interaksi dengan para

pemangku kepentingan serta pihak-pihak lainnya. Dalam menjalankan hubungan dan

interaksi tersebut, terdapat potensi terjadinya situasi benturan kepentingan

(conflict of

interests)

di antara masing-masing pihak. Benturan kepentingan adalah situasi atau kondisi dimana Pegawai Aparatur Sipil Negara di lingkungan PPPPTK TK dan PLB dan/atau pihak

ketiga memiliki atau patut diduga memiliki kepentingan pribadi terhadap setiap penggunaan

wewenang dalam kedudukan atau jabatannya, sehingga dapat mempengaruhi kualitas

keputusan dan/atau tindakannya. PPPPTK TK dan PLB telah mengimplementasikan

penanganan benturan kepentingan melalui penandatanganan Surat Pernyataan Potensi

Benturan Kepentingan Pejabat Struktural, perlu dilakukan suatu monitoring dan evaluasi

atas pelaksanaan penanganan benturan kepentingan selama Bulan Februari Tahun 2019

1.2 DASAR HUKUM

Dasar hukum dalam penanganan beturan kepentingan:

a. Permen PAN dan RB Republik lndoneisa No.8 Tahun 2015 tentang Pedoman Penanganan

Benturan Kepentingan di Lingkungan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi.

b. Permendikbud No. 73 Tahun 2015 tentang Penanganan Konflik Kepentingan di

Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

1.3SASARAN

Sasaran dari Monitoring dan Evaluasi Penanganan Pengaduan Masyarakat adalah seluruh

(3)

1.4 MANFAAT

Laporan penanganan Benturan Kepentingan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi unit kerja maupun Pejabat/Pegawai di lingkungan PPPPTK TK dan PLB dalam:

a. Menciptakan budaya kerja yang dapat mengenali, mencegah, dan mengatasi situasi-situasi Benturan Kepentingan secara transparan dan efisien tanpa mengurangi kinerja Pejabat/Pegawai yang bersangkutan.

b. Menegakkan integritas.

c. Mencegah terjadinya pengabaian terhadap kendali mutu atas pelaksanaan tugas dan fungsi unit kerja dan mencegah timbulnya kerugian negara.

(4)

BAB II PROSEDUR PENGUKURAN SURVEY

2.1 LOKASI DAN WAKTU PENGUMPULAN DATA

Pengumpulan data dilakukan di unit Pelayanan Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa pada saatjam kerja, dengan cara mengisi kuesioner.

2.2 SOP SURVEY BENTURAN KEPENTINGAN

Melakukan pembahasan Hasil Monev dan Tindak

Lanjutnya

2.3 PENGOLAHAN DATA

Menyusun kuesioner/ instrument penanganan

benturan kepentingan

Melaporkan ke atasan hasil yang diperoleh Menindaklanjuti Hasil benturan keoentinean • Melakukan pengumpulan data • Analisa data

Membuat laporan hasil Monev dan tindak lanjut

hasil monev

SELESAI

Metode Pengolahan Data Nilai IKM dihitung dengan menggunakan "nilai rata-rata" dari masing-masing unsur yang dinilai. Mengingat unit pelayanan mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, maka setiap unit dimungkinkan untuk menambah unsur yang dianggap rei evan.

(5)

NILAI PERSEPSI 1 2 3 4

Tabell.

Nilai Persepsi, lntervaiiKP, Interval Konversi IKM, Mutu Pelayanan dan Kinerja Unit Pelayanan NILAIINTERVAL NILAIINTERVAL MUTU

IKM KONVERSIIKM PELAYANAN

1,00-1,75 25,00-43,75 D 1,76-2,50 43,76- 62,50

c

2,51-3,25 62,51- 81,25 B 3,26-4,00 81,26- 100,00 A 2.4. GFAFIK PENILAIAN KINERJA UNIT PELAYANAN TIDAK BAlK KURANG BAlK BAlK SANGAT BAlK

Data Grafik yang kami peroleh untuk nilai Kinerja Unit Pelayanan, adalah sebagai berikut:

SANGAT BAlK

4.1 4 3.9 3.8 3.7 3.6 3.5

I

3.4

I

3.3 3.2 3.1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

RESPONDEN

(6)

Dari analisa data, dengan responden 13 orang dari perwakilan setiap Departemen dan Seksi maka diperoleh hasil monitoring dan evaluasisebagaiberikut:

Tabel2.

Rekap Hasil Monitoring dan Evaluasi Penanganan Benturan Kepentingan

NO ';.:-~.w;· •. i :.· 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 Pejabat/pegawai menerima Gratifikasi atau menerima 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

hadiah untuk menguntungkan pihak pemberi

Pemberian akses khusus kepada pejabat/pegawai atau 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4

2 pihak tertentu untuk tidak mengikuti prosedur dan

ketentuan yang seharusnya diberikan

3 Pegawai/pejabat menggunakan keputusan dan/atau 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4

tindakan yang menyalahgunakan wewenang

4 Pegawai/pejabat memberikan informasi berlebih dari yang 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4

telah ditentukan

5 Pegawai/pejabat mempunyai hubungan kekeluargaan 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4

antar pihak lainnya yang menguntungkan secara pribadi

Mengijinkan mitra kerja atau pihak lainnya memberikan 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4

6

sesuatu dalam bentuk apapun kepada pegawai/pejabat

Menerima refund dan keuntungan pribadi lainnya yang 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4

7 melebihi dan/atau bukan haknya dari pihak manapun

dalam rangka kedinasan

Bersikap diskriminatif dan tidak adil serta melakukan kolusi 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4

8 dalam pelaksanaan pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

dilingkungan PPPPTK TK dan PLB

Petugas belum mengimplementasikan hasil identifikasi 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3

9

Benturan Kepentingan beserta prosedur penanganannya

10 Unit kerja belum menindaklanjuti hasil evaluasi internal 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3

atas penanganan Benturan Kepentingan

JUMLAH SKOR 36 37 36 36 36 35 34 40 40 40 38 39 38

RATA-RATA 3.6 3.7 3.6 3.6 3.6 3.5 3.4 4 4 4 3.8 3.9 3.8

RATA-RATA NILAI 37.31

KINERJA NILAI A= SANGAT BAlK

(7)

---Rekap Saran dan Masukan

BABIV

PENUTUP

1. Masih adanya pemberian akses khusus kepada pegawai atau pihak tertentu untuk tidak mengikuti prosedur dan ketentuan yang seharusnya diberikan.

2. Masih ada pegawai memberikan informasi lebih dari yang telah ditentukan Penetapan daerah tujuan perjalanan dinas yang didasarkan kepentingan pribadi/golongan tanpa ada pertimbangan profesional.

3. Masih ada petugas belum mengimplementasikan hasil identifikasi Benturan Kepentingan beserta prosedur penanganannya

4. Masih ada unit kerja yang belum menindaklanjuti hasil evaluasi internal atas penanganan Benturan Kepentingan.

Demikian laporan Hasil Evaluasi Monitoring dan Evaluasi Penanganan Benturan Kepentingan periode bulan Februari 2019 telah selesai dilaksanakan, mudah-mudahan laporan ini akan menjadi acuan pada monitoring dan evaluasi yang akan datang.

Bandung, Februari2019

Ketua TIM Ben p~ntingan,

lma astu oh, M.Pd NIP 197105301998012001

(8)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

~

PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK DAN PENDIDIKAN LUAR BIASA

INSTRUMEN EVALUASI PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN

Petunjuk Pengisian:

I. Pengisian instrumen dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:

Pilihlah satu jawaban yang paling sesuai dengan apa yang Anda

rasakan

dari penyajian lnstrumen oleh PPPPTK TK dan PLB dengan memberikan tanda akar rumput ( ~) pada

Kolom Penilaian

A

nda

,

dengan kriteria penilaian berikut:

4: Tidak Setuju; 3: Kurang Setuju; 2: Setuju; 1: Sangat Setuju

II. Pengisian kuesioner ini tidak akan mempengaruhi kondite Anda

III. Setelah dilakukan pengisian mohon kuesioner ini diserahkan kembali kepada Tim Benturan Kepentingan.

PENILAIAN NO ASPEK YANG DIEVALUASI ANDA

4 3 2 1

1 Pejabat/pegawai menerima Gratifikasi atau menerima hadiah untuk menguntungkan pihak pemberi

2 Pemberian akses khusus kepada pejabat/pegawai atau pihak tertentu untuk tidak mengikuti prosedur dan ketentuan yang seharusnya diberikan

3 Pegawai/pejabat menggunakan keputusan dan/atau tindakan yang menyalahgunakan wewenang

4 Pegawailpejabat memberikan informasi berlebih dari yang telah ditentukan

5

Pegawai/pejabat mempunyai hubtmgan kekeluargaan antar pihak lainnya yang menguntungkan secara pribadi

6 Mengijinkan rnitra kerja atau pihak lainnya memberikan sesuatu dalam bentuk apapun kepada pegawai/pejabat

7 Menerima refund dan keuntungan pribadi lainnya yang melebihi dan/atau bukan haknya dari pihak manapun dalam rangka kedinasan

8 Bersikap diskriminatif dan tidak adil serta melakukan kolusi dalam pelaksanaan pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dilingkungan PPPPTK TK dan PLB

9

Petugas belum mengimplementasikan hasil identifikasi Benturan Kepentingan beserta prosedur penanganannya

10 Unit kerja belum menindaklanjuti hasil evaluasi internal atas penanganan Benturan Kepentingan

Referensi

Dokumen terkait

Permasalahan yang terjadi saat ini yaitu guru harus memenuhi kewajiban mengajar 24 jam. Sebelumnya, beban mengajar untuk guru yang telah memiliki sertifikat guru

Dalam penelitian ini, model pembelajaran yang akan digunakan untuk mengatasi rendahnya prestasi belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Inggris adalah model pembelajaran

Activity Based Costing System pihak manajemen hotel dapat mengendalikan biaya lebih baik dan lebih detail karena metode Activity Based Costing System merupakan sistem analisis biaya

Pada umumnya pesan pada kalimat headline yang berisi keterangan “Jangan Membuang Sampah Ke Sungai/ Kali” dapat diketahui dengan baik bahwa pesan pada kalimat tersebut berisi

Gambar 3. Peserta Didik dan Guru SMK BNM Pariaman jurusan Perkantoran Permasalahan Mitra.. Sejauh ini pengaplikasian system pengetikan 10 jari belum dilaksanakan dengan

Pakan Akad : Nama pakan gadang yang terdapat di pusat. Luhak 50 Kota dengan waktu pelaksanaan hari pakannya adalah

Hasil dari identifikasi bakteri yang diperoleh pada permukaan, kolom dan dasar kolam pembenihan ikan lele dapat dilihat pada tabel 2.. Jenis Bakteri pada

Dengan meng- gabungkan ketiga kerangka pemikiran diatas, maka terdapat 5 (lima) tahapan pengembangan pada PTS yaitu tahap persiapan yang terdiri dari kegiatan perijinan,