• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN HASIL JAS PRIA DENGAN MENGGUNAKAN POLA SISTEM M.H WANCIK DAN POLA SISTEM WINIFRED ALDRICH SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERBEDAAN HASIL JAS PRIA DENGAN MENGGUNAKAN POLA SISTEM M.H WANCIK DAN POLA SISTEM WINIFRED ALDRICH SKRIPSI"

Copied!
97
0
0

Teks penuh

  • Penulis:
    • Robiyati
  • Pengajar:
    • Dra. Sri Endah Wahyuningsih, M.Pd
    • Wulansari Prasetyaningtyas, S.Pd, M.Pd
  • Sekolah: Universitas Negeri Semarang
  • Mata Pelajaran: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
  • Topik: Perbedaan Hasil Jas Pria Dengan Menggunakan Pola Sistem M.H Wancik Dan Pola Sistem Winifred Aldrich
  • Tipe: skripsi
  • Tahun: 2016
  • Kota: Semarang

I. PENDAHULUAN

Bagian pendahuluan menyajikan latar belakang penelitian mengenai jas pria dan pentingnya sistem pola dalam pembuatan jas. Penelitian ini berfokus pada dua sistem pola yaitu M.H Wancik dan Winifred Aldrich, yang masing-masing memiliki karakteristik dan metode yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbedaan hasil jas pria yang dihasilkan dari kedua sistem pola tersebut. Selain itu, penulis juga menyoroti pentingnya ketelitian dalam pengukuran dan pembuatan pola untuk menghasilkan jas yang berkualitas.

1.1. Latar Belakang

Latar belakang menjelaskan bahwa busana merupakan kebutuhan pokok dan jas pria adalah salah satu jenis busana formal yang penting. Penelitian ini berfokus pada pembuatan jas pria menggunakan dua sistem pola berbeda, yaitu M.H Wancik dan Winifred Aldrich, yang masing-masing memiliki pendekatan dan hasil yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas jas yang dihasilkan dari kedua sistem tersebut.

1.2. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah menggarisbawahi bahwa meskipun jas memiliki fungsi untuk membentuk tubuh pemakai, sering kali hasil yang kurang baik terjadi akibat kesalahan dalam pengukuran dan pembuatan pola. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi perbedaan hasil jas yang dihasilkan dari dua sistem pola yang berbeda.

1.3. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dalam penelitian ini difokuskan pada perbedaan hasil jas pria yang dihasilkan dari sistem pola M.H Wancik dan Winifred Aldrich. Penelitian ini hanya mencakup jas dengan ukuran M dan L, serta tidak mencakup sistem pola lainnya.

1.4. Rumusan Masalah

Rumusan masalah mencakup dua pertanyaan utama: (1) bagaimana hasil jas pria yang dihasilkan dari pola sistem M.H Wancik dan pola sistem Winifred Aldrich, dan (2) apakah terdapat perbedaan antara kedua sistem pola tersebut dalam menghasilkan jas pria.

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil jas pria menggunakan kedua sistem pola dan untuk mengevaluasi perbedaan antara hasil yang diperoleh dari masing-masing sistem pola.

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan tentang perbedaan hasil pembuatan jas pria menggunakan kedua sistem pola, serta memberikan pengetahuan yang berguna bagi mahasiswa dan praktisi di bidang tata busana.

1.7. Penegasan Istilah

Penegasan istilah menjelaskan definisi kunci seperti 'perbedaan hasil jas' dan 'sistem pola', serta menjelaskan konteks spesifik yang digunakan dalam penelitian ini.

1.8. Sistematika Skripsi

Sistematika penulisan skripsi memberikan gambaran umum tentang struktur dokumen, termasuk bagian pendahuluan, kajian pustaka, metode penelitian, hasil penelitian dan pembahasan, serta penutup.

II. KAJIAN PUSTAKA

Bagian kajian pustaka membahas teori dan konsep yang relevan dengan penelitian ini, termasuk definisi busana tailoring, karakteristik jas pria, dan model-model jas yang ada. Penelitian ini juga mengkaji dua sistem pola yang digunakan dalam pembuatan jas, yaitu M.H Wancik dan Winifred Aldrich, serta perbedaan dalam pendekatan dan hasil yang dihasilkan dari masing-masing sistem.

2.1. Busana Tailoring

Busana tailoring adalah metode pembuatan busana yang menghasilkan produk berkualitas tinggi. Metode ini menekankan pada ketelitian dan keahlian dalam menjahit, khususnya pada jas pria yang membutuhkan detail yang presisi. Busana yang dihasilkan melalui metode ini memiliki daya tahan dan estetika yang lebih baik.

2.2. Jas Pria

Jas pria merupakan busana resmi yang dirancang untuk memberikan kesan formal dan elegan. Karakteristik jas pria meliputi penggunaan bahan berkualitas, potongan yang tegas, dan detail yang rapi. Pemilihan bahan dan teknik jahit yang tepat sangat berpengaruh terhadap hasil akhir jas.

2.3. Model Jas

Terdapat berbagai model jas yang dapat dipilih berdasarkan kebutuhan dan kesempatan. Model-model ini termasuk jas single-breasted, double-breasted, dan jas sport. Setiap model memiliki ciri khas dan teknik pembuatan yang berbeda, yang mempengaruhi penampilan dan kenyamanan pemakai.

2.4. Pembuatan Jas

Pembuatan jas melibatkan beberapa tahap, mulai dari perencanaan, pemilihan bahan, hingga proses penyelesaian. Setiap tahap memerlukan perhatian khusus untuk memastikan kualitas jas yang dihasilkan. Dalam penelitian ini, dua sistem pola yang berbeda digunakan untuk membandingkan hasil akhir jas.

2.5. Kerangka Berfikir

Kerangka berpikir dalam penelitian ini menjelaskan hubungan antara sistem pola yang digunakan dan hasil akhir jas pria. Penelitian ini berupaya untuk menunjukkan bagaimana perbedaan dalam pendekatan pola dapat mempengaruhi kualitas dan penampilan jas.

2.6. Hipotesis

Hipotesis penelitian ini menyatakan bahwa terdapat perbedaan signifikan dalam hasil jas pria yang dibuat dengan menggunakan sistem pola M.H Wancik dan Winifred Aldrich. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis tersebut melalui metode analisis yang tepat.

III. METODE PENELITIAN

Bagian metode penelitian menjelaskan desain penelitian yang digunakan, termasuk jenis penelitian, pendekatan, dan langkah-langkah eksperimen. Metode pengumpulan data dan instrumen penelitian juga diuraikan, dengan fokus pada validitas dan reliabilitas data yang diperoleh.

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan eksperimen untuk membandingkan hasil jas pria yang dihasilkan dari dua sistem pola. Jenis penelitian ini memungkinkan peneliti untuk mengontrol variabel dan mengamati perbedaan hasil secara langsung.

3.2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif, di mana data yang diperoleh dianalisis menggunakan metode statistik. Pendekatan ini memungkinkan peneliti untuk mendapatkan hasil yang objektif dan dapat diukur.

3.3. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas, yaitu sistem pola yang digunakan (M.H Wancik dan Winifred Aldrich), dan variabel terikat, yaitu hasil jas pria yang diukur berdasarkan kualitas dan penampilan.

3.4. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dilakukan melalui eksperimen, observasi, dan dokumentasi. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengamati proses pembuatan jas dan menilai hasil akhir menggunakan lembar observasi.

3.5. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian berupa lembar observasi yang digunakan untuk menilai kualitas jas pria yang dihasilkan. Validitas instrumen diuji melalui penilaian ahli, sementara reliabilitas diukur menggunakan metode reliabilitas rating.

3.6. Uji Coba Instrumen

Uji coba instrumen dilakukan untuk memastikan bahwa alat ukur yang digunakan dapat memberikan hasil yang akurat dan konsisten. Proses ini melibatkan pengujian validitas dan reliabilitas instrumen sebelum digunakan dalam penelitian.

3.7. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan adalah T-Test untuk menguji perbedaan antara dua kelompok data. Sebelum melakukan uji T, peneliti juga melakukan uji homogenitas dan normalitas untuk memastikan data memenuhi asumsi yang diperlukan.

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bagian ini menyajikan hasil penelitian yang diperoleh dari eksperimen dan analisis data. Pembahasan mencakup interpretasi hasil serta implikasi dari temuan penelitian terhadap praktik pembuatan jas pria.

4.1. Hasil Penelitian

Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan signifikan dalam kualitas jas pria yang dihasilkan dari dua sistem pola. Data yang diperoleh dari eksperimen dianalisis menggunakan T-Test, yang menunjukkan perbedaan yang jelas antara hasil jas dari kedua sistem.

4.2. Analisis Data

Analisis data mencakup uji homogenitas dan normalitas yang dilakukan sebelum melakukan uji T. Hasil analisis menunjukkan bahwa data memenuhi asumsi yang diperlukan untuk melakukan uji T, sehingga hasil yang diperoleh dapat dianggap valid.

4.3. Pembahasan

Pembahasan hasil penelitian mengaitkan temuan dengan teori yang ada dan menjelaskan implikasi dari perbedaan hasil jas pria. Penelitian ini memberikan wawasan baru tentang pentingnya pemilihan sistem pola yang tepat dalam pembuatan jas.

4.4. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian mencakup aspek-aspek yang mungkin mempengaruhi hasil, seperti keterampilan penjahit dan kualitas bahan yang digunakan. Penelitian lebih lanjut disarankan untuk mengeksplorasi sistem pola lain dan variabel tambahan.

V. PENUTUP

Bagian penutup menyajikan kesimpulan dari penelitian serta saran untuk penelitian selanjutnya. Kesimpulan menegaskan bahwa terdapat perbedaan hasil jas pria yang signifikan antara kedua sistem pola yang diteliti, sementara saran mencakup pengembangan penelitian di bidang yang lebih luas.

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan penelitian menegaskan bahwa sistem pola yang digunakan berpengaruh signifikan terhadap hasil jas pria. Penelitian ini menunjukkan bahwa pola M.H Wancik dan Winifred Aldrich menghasilkan kualitas jas yang berbeda.

5.2. Saran

Saran untuk penelitian selanjutnya mencakup eksplorasi sistem pola lain dan ukuran yang berbeda dalam pembuatan jas pria. Penelitian lebih lanjut diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang teknik dan metode dalam pembuatan busana.

Referensi Dokumen

  • Metric Pattern Cutting For Menswear ( Winifred Aldrich )
  • Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik ( Suharsimi Arikunto )
  • Reliabilitas dan Validitas ( Saifuddin Azwar )
  • Today’s Custom Tailoring ( Ethel Wynie )
  • Teori Busana ( Arifah A. Riyanto )

Gambar

Gambar 2.1 Jas single breasted dan jas Double breasted (Ratih P, 2002:49)  Jas  single-breasted  pada  umumnya  memiliki  tiga  kancing
Tabel 2.1 Ukuran Sistem Pola M.H Wancik
Gambar 2.18 Cara Mengukur Badan (Winifred Aldrich,1997:14)
Tabel 2.2 Ukuran Sistem Pola Winifred Aldrich
+3

Referensi

Dokumen terkait