BANGUN TIDUR DUNIA TERASA BERPUTAR BANGUN TIDUR DUNIA TERASA BERPUTAR
LBM 2_SGD 5_THT LBM 2_SGD 5_THT
STEP 1 STEP 1
Tinnitus : bunyi berdenging yang Tinnitus : bunyi berdenging yang abnormal pada telinga,biasanya sering padaabnormal pada telinga,biasanya sering pada SNHL.bentuknya bs berdenging/dengar suara vascular.tinitus dapat berasal dari
SNHL.bentuknya bs berdenging/dengar suara vascular.tinitus dapat berasal dari dalam dandalam dan luar(mendengar suara dengan intensitas tinggi).
luar(mendengar suara dengan intensitas tinggi). STEP 2
STEP 2
Mengapa terjadi pusing,mual,terasa berputar saat bangun tidur?Mengapa terjadi pusing,mual,terasa berputar saat bangun tidur?
Mengapa disertai kurang pendengaran dan tinnitus?Mengapa disertai kurang pendengaran dan tinnitus?
Apa hubungannya riwayat hipertensi dan kadar kolesterol total yang tinggi?Apa hubungannya riwayat hipertensi dan kadar kolesterol total yang tinggi?
Test2 apa saja yang berhubungan dengan koTest2 apa saja yang berhubungan dengan ko ndisi pasien tersebut?ndisi pasien tersebut?
Gangguan keseimbangan apa saja yang disertai Gangguan keseimbangan apa saja yang disertai riwayat jatuh dan kejang demam?riwayat jatuh dan kejang demam?
Jelaskan bagaimana Anatomi dan fisiologi organ keseimbangan ?Jelaskan bagaimana Anatomi dan fisiologi organ keseimbangan ?
Apa diagnosis sementara?:gangguan keseimbanganApa diagnosis sementara?:gangguan keseimbangan
STEP 3 STEP 3
Mengapa terjadi pusing,mual,terasa berputar saat bangun tidur?Mengapa terjadi pusing,mual,terasa berputar saat bangun tidur?
Gangguan pada sistem vestibularis, yang terdiri dari cerebellum, batang otak, danapparatus Gangguan pada sistem vestibularis, yang terdiri dari cerebellum, batang otak, danapparatus vestibularis di tel
vestibularis di tel inga; mengakibatkan teraktivasinya inga; mengakibatkan teraktivasinya reseptor trigger reseptor trigger zone yang terdapatzone yang terdapat pada pons (batang otak) sehingga menimbulkan rasa tidak enak di epigastrium, lalu keluar pada pons (batang otak) sehingga menimbulkan rasa tidak enak di epigastrium, lalu keluar suara tidak enak (retching) selanjutnya yang terjadi adalah muntah.
suara tidak enak (retching) selanjutnya yang terjadi adalah muntah. http://www.scribd.com/doc/44629617/Lap-tutor-Kasus-8
http://www.scribd.com/doc/44629617/Lap-tutor-Kasus-8
Sistem vestibuler sangat sensitif terhadap perubahan konsentrasi O2 dalam darah, oleh Sistem vestibuler sangat sensitif terhadap perubahan konsentrasi O2 dalam darah, oleh karena itu perubahan aliran darah yang mendadak dapat menimbulkan vertigo. Vertigo tidak karena itu perubahan aliran darah yang mendadak dapat menimbulkan vertigo. Vertigo tidak akan timbul bila hanya ada perubahan konsentrasi O2 saja, tetapi harus ada faktor lain yang akan timbul bila hanya ada perubahan konsentrasi O2 saja, tetapi harus ada faktor lain yang menyertainya, misalnya sklerosis pada salah satu auditiva interna, atau salah satu arteri menyertainya, misalnya sklerosis pada salah satu auditiva interna, atau salah satu arteri tersebut terjepit. Dengan demikian bila ada perubahan konsentrasi O2, hanya satu sisi saja tersebut terjepit. Dengan demikian bila ada perubahan konsentrasi O2, hanya satu sisi saja yang mengadakan penyesuaian, akibatnya terdapat perbedaan elektro potensial antara yang mengadakan penyesuaian, akibatnya terdapat perbedaan elektro potensial antara vestibuler kanan dan kiri akibatnya ak
vestibuler kanan dan kiri akibatnya ak an terjadi serangan vertigo berupa pusing.an terjadi serangan vertigo berupa pusing. Ilmu Penyakit THT FK UI
Ilmu Penyakit THT FK UI
Mengapa disertai kurang pendengaran dan tinnitus?Mengapa disertai kurang pendengaran dan tinnitus?
Adanya hipertensi akan mengakibatkan iskemia yang disebabkan spasme pembuluh darah Adanya hipertensi akan mengakibatkan iskemia yang disebabkan spasme pembuluh darah atau karena proses arteriosklerosis sehingga lumen dari pembuluh darah menjadi sempit, atau karena proses arteriosklerosis sehingga lumen dari pembuluh darah menjadi sempit, dan otot dari lapisan media menjadi atrofi. Penyempitan lumen pembuluh darah ini dan otot dari lapisan media menjadi atrofi. Penyempitan lumen pembuluh darah ini menyebabkan penurunan perfusi jaringan dan penurunan kemampuan sel otot untuk menyebabkan penurunan perfusi jaringan dan penurunan kemampuan sel otot untuk
beraktivitas, selanjutnya akan terjadi hipoksia jaringan yang menyebabkan kerusakan sel-sel rambut.
Yang menyebabkan kurang pendengaran. Tinitus disebabkan karena adanya gangguan vaskularisasi pembuluh darah yang menyebabkan suara
–
suara pada telingahttp://dokterrizy.blogspot.com/2011/03/diabetes-hipertensi-dan-gangguan.html
Apa hubungannya riwayat hipertensi dan kadar kolesterol total yang tinggi?
Adanya hipertensi dan kolesterol tinggi akan mengakibatkan iskemia yang disebabkan spasme pembuluh darah atau karena proses arteriosklerosis sehingga lumen dari pembuluh darah menjadi sempit, dan otot dari lapisan media menjadi atrofi. Penyempitan lumen pembuluh darah ini menyebabkan penurunan perfusi jaringan termasuk pada jaringan organon vestibularis pada telinga yang menyebabkan gangguan keseimbangan
http://dokterrizy.blogspot.com/2011/03/diabetes-hipertensi-dan-gangguan.html
Test2 apa saja yang berhubungan dengan ko ndisi pasien tersebut? Uji Romberg
Uji berjalan Past Pointing Tes
Posturografi berdiri memandang ke suatu titik, kemudian diberi perlakuan. Dilihat adakah perubahan posisi tubuh
ENGnistagmus Ilmu Penyakit THT FK UI Tes kursi Bahrany
Tes kalori
Fisiologi Kedokteran Ganong
Gangguan keseimbangan apa saja yang disertai riwayat jatuh dan kejang demam? BPPV(BENIGNA PAROKSIMAL POSISION VERTIGO)
labyrintitis mastoiditis Trauma kapitis Meningitis Ilmu Penyakit THT FK UI Stroke Epilepsy http://www.permatacibubur.com/en/see.php?id=Artikel3&lang=id
Jelaskan bagaimana Anatomi dan fisiologi organ keseimbangan ? Anatomi
Struktur bangunan telinga penunjang keseimbangan ( system vestibuler ) terdiri dari macula utrikuli, macula saculi yang keduanya terdapat dalam vestibulum dan Krista ampularis yang terletak pada canalis semicircularis serta N. vestibularis. Ke semuanya itu ada pada telinga dalam ( labyrin ).
Pada gerakan linier diatur oleh :
1. Utriculus ( macula utriculi )horizontal 2. Sacculus ( macula sacculi (vertical
Pada pergerakan sudut diatur oleh Krista ampularis pada canalis semicircularis. Krista ampularis dibagi menjadi 3 yaitu :
1. Krista ampularis superiorpercepatan anguler bidang frontal 2. Krista ampularis lateralpercepatan anguler bidang horizontal 3. Krista ampularis posterior percepatan anguler bidang sagital ILMU Penyakit THT FK UNDIP
Fisiologi
Sistem keseimbangan merupakan kelompok organ yang selalu bekerja sama dalam mempertahankan tubuh dan keseimbangan baik dalam keadaan statis (diam) maupun dinamis (bergerak). Secara anatomi sistem keseimbangan terdiri dari sistem vestibuler, visual (penglihatan) dan propioseptif (somatosensorik). Sistem vestibuler dibagi menjadi dua yaitu vestibuler perifer dan sentral. Sistem vestibuler perifer terdiri dari organ vestibuler yang terdapat di telinga dalam, nervus vestibularis (N VIII) dan ganglion vestibularis. Sedangkan sistem vestibuler sentral terdiri dari nukleus vestibularis di batang otak, serebelum, talamus dan korteks serebri.
Secara umum sistem vestibuler berperan sebagai pemberi informasi dari dalam (internal reference) yaitu memberitahu otak tentang bagaimana posisi kepala kita berorientasi terhadap ruangan di sekitarnya. Di lain pihak sistem visual dan propioseptik/somatosensorik berperan sebagai pemberi informasi dari luar (external references). Sistem visual berperan memberi tahu otak tentang posisi tubuh terhadap lingkungan berdasarkan sudut dan jarak dengan obyek sekitarnya, sedangkan sistem propioseptik memberitahu otak tentang titik tumpu beban tubuh. Ketiga sistem tersebut selalu bekerja sama dalam mempertahankan keseimbangan tubuh. Jika ada perbedaan antara informasi dari dalam dan informasi dari luar, maka otak akan terganggu dalam memberikan suatu persepsi gerakan, sehingga terjadilah gangguan keseimbangan. Jadi sistem keseimbangan adalah usaha tubuh (vestibuler, visual dan propioseptik) untuk mempertahankan tubuh agar tetap seimbang pada titik tumpunya dari pengaruh gaya gravitasi dan berat badan baik dalam keadaan diam (statis) dan bergerak (dinamis). Jika sistem keseimbangan kita (vestibuler, visual dan propioseptik) terserang suatu penyakit atau gangguan dan tubuh tidak bisa menanggulanginya (melakukan kompensasi) maka terjadilah gangguan keseimbangan.
http://www.permatacibubur.com/en/see.php?id=Artikel3&lang=id
Keseimbangan dan orientasi tubuh seseorang thd lingkungan disekitarnya tergantung pada input sensorik dari reseptor vestibular labirin, organ visual dan proprioseptif. Gabungan informasi ketiga reseptor sensorik tersebut akan diolah di SSP, sehingga menggambarkan keadaan posisi tubuh pada saat itu.
Labirin terdiri dari labirin statis yaitu utrikulus dan sakulus yang merupakan pelebaran labirin membrane yg tdp dlm vestibulum labirin tulang. Pada tiap pelebarannya terdapat macula utrikulus yg didlmnya terdapat sel2 reseptor keseimbangan. Labirin kinetic terdiri dari tiga kanalis semusirkularis dimana pada tiap kanalis terdapat pelebaran yg berhub. Dg utrikulus dsbt ampula.
Di dalamnya terdpt Krista ampularis yg terdiri dari sel2 reseptor keseimbangan dan seluruhnya tertutup oleh suatu substansi gelatin yg dsbt kupula.
Gerakan / perubahan kepala dan tubuh akan menimbulkan perpindahan cairan endolimfa di labirin dan selanjutnya silia sel rambut menekuk. Tekukan silia menyebabkan permeabilitas membrane sel berubah, sehingga ion kalsium akan masuk ke dalam sel yang menyebabkan terjadinya proses depolarisasi dan akan merangsang pelepasan neurotransmitter eksitator yg selanjutnya akan meneruskan impuls sensoris melalui saraf aferen ke pusat keseimbangan diotak. Sewaktu berkas silia terdorong kearah berlawanan, maka terjadi hiperpolarisasi.
Organ vestibular berfungsi sbg transduser yg mengubah energy mekanik akibat rangsangan otolit dan grakan endolimfa didlm kanalis semisirkularis menjadi energy biolistrik, sehingga dapat member informasi mengenai perubahan posisi tubuh akibat percepatan linier / percepatan sudut. Dengan demikian dpt member informasi mengenai semua gerak tubuh yg sedang berlangsung.
Ilmu Penyakit THT FK UI
Alur perjalanan informasi berkaitan dengan fungsi AKT melewati tahapan sebagai berikut.
Tahap Transduksi.
Rangsangan gerakan diubah reseptor (R) vestibuler (hair ceel ), R. visus (rod dancone cells) dan R proprioseptik, menjadi impuls saraf. Dari ketiga R tersebut, R vestibuler menyumbang informasi terbesar disbanding dua R lainnya, yaitu lebih dari 55%.
Mekanisme transduksihari cellsvestibulum berlangsung ketika rangsangan gerakan membangkitkan gelombang pada endolyimf yang mengandung ion K (kalium). Gelombang endolimf akan menekuk rambut sel (stereocilia) yang kemudian membuka/menutup kanal ion K bila tekukan stereocilia mengarah ke kinocilia (rambut sel terbesar) maka timbul influks ion K dari endolymf ke dalamhari cellsyang selanjutnya akan mengembangkan potensial aksi. Akibatnya kanal ion Ca (kalsium) akan terbuka dan timbul ion masuk ke dalamhair cells.Influks ion Ca bersama potensial aksi merangsangn pelepasan neurotransmitter (NT) ke celah sinaps untuk menghantarkan (transmisi) impuls ke neuron berikutnya, yaitu saraf aferen vestibularis dan selanjutnya menuju ke pusat AKT.
Tahap Transmisi
Impuls yang dikirim dari haircells dihantarkan oleh saraf aferen vestibularis menuju ke otak dengan NT-nya glutamate
Tahap Modulasi
Modulasi dilakukan oleh beberapa struktur di otak yang diduga pusat AKT, antara lain
· Inti vestibularis · Vestibulo-serebelum · Inti okulo motorius · Hiptotalamus
· Formasio retikularis
· Korteks prefrontal dan imbik
Struktur tersebut mengolah informasi yang masuk dan memberi respons yang sesuai. Manakala rangsangan yang masuk sifatnya berbahaya maka akan
disensitisasi. Sebaliknya, bila bersifat biasa saja maka responsnya adalah habituasi
Tahap Persepsi
Tahap ini belum diketahui lokasinya FISIOLOGI
Informasi yang berguna untuk alat keseimbangan tubuh akan ditangkap oleh respetor vestibuler visual dan propioseptik. Dan ketiga jenis reseptor tersebut, reseptor vestibuler yang punya kontribusi paling besar, yaitu lebih dari 50% disusul kemudian reseptor visual dan yang paling kecil konstibusinya adalah propioseptik(2)
Arus informasi berlangusng intensif bila ada gerakan atau perubahan gerakan dari kepala atau tubuh, akibat gerakan ini menimbulkan perpindahan cairan endolimfe di labirin dan selanjutnya bulu (cilia) dari sel rambut ( hair cells) akan menekuk. Tekukan bulu menyebabkan permeabilitas membran sel berubah sehingga ion Kalsium menerobos masuk kedalam sel (influx). Influx Ca akan menyebabkan terjadinya depolarisasi dan juga merangsang pelepasan NT eksitator (dalam hal ini glutamat) yang selanjutnya akan meneruskan impul sensoris ini lewat saraf aferen (vestibularis) ke pusat-pusat alat keseimbangan tubuh di otak (2).
Guerdy memberi skema arus impuls di pusat pusat alat keseimbangan tubuh ini sebagai berikut :
Pusat Integrasi alat keseimbangan tubuh pertama diduga di inti vertibularis menerima impuls aferen dari propioseptik, visual dan vestibuler. Serebellum selain merupakan pusat integrasi kedua juga diduga merupakan pusat komparasi informasi yang sedang berlangsung dengan informasi gerakan yang sudah lewat, oleh karena memori gerakan yang pernah dialami masa lalu diduga tersimpan di vestibuloserebeli. Selai serebellum, informasi tentang gerakan juga tersimpan di pusat memori prefrontal korteks serebri http://idmgarut.wordpress.com/2009/02/27/vertigo/
Apa diagnosis sementara?:gangguan keseimbangan GANGGUAN KESEIMBANGAN
1. VERTIGO Definisi :
sensasi berputar/pusing yang merupakan suatu gejala penderita,biasanya merasakan benda disekitar bergerak dan memutar/bergerak naik turun karena gangg.keseimbangannya.bisa objektif bisa subjektif.
ILMU THT FK UNDIP
Etiologi :
Keadaan lingkungan (mabuk darat, mabuk laut / Motion Sickness) Obat - obatan (Alkohol, Gentamisin)
Kelainan sirkulasi (gangguan fungsi otak sementara
karena berkurangnyaaliran darah ke salah satu bagian otak) Kelainan di telinga (endapan kalsium pada salah satu kanalis semisirkularis di dalam telinga bagian dalam)
Infeksi telinga bagian dalam karena bakteri o Herpes zoster
o
Labirintitis (infeksi labirin di dalam telinga)
oPeradangan saraf vestibuler
Sklerosis multiple
Patah tulang tengkorak yang disertai cedera pada labirin,
persarafannyaatau keduanya
Tumor otak
Tumor yang menekan saraf vestibular
http://www.scribd.com/doc/44629617/Lap-tutor-Kasus-8
Klasifikasi :
Berdasar letak lesi :
Vertigo central : serangan pelan,kontinyu dan berlangsung lama,tidak berpengaruh pada perubahan sikap,tidak disertai tinnitus dan kurang pendengaran,nistagmus horizontal dan vertical,disertai tanda2 SSP yang lainnya. Gangguan biasanya ada tumor pada otak,adanya gang.penyakit pembuluh darah diotak,pasca cedera kepala.
Vertigo perifer : mendadak dan episodic,berlangsung singkat,menghebat pada perubahan sikap,disertai tinnitus dan kurang pendegaran,nistagmus horizontal saja,tanpa adanya tanda2 keterlibatan SSP yang lainnya. Penyebab bisa dr infeksi virus,gang.BPPV,dan adanya komplikasi intracranial radang telinga tengah kronis.
Berdasar penyebab :
Vertigo epileptic: mengiringi/sesudah ayan Vertigo nokturna: berputar saat permulaan tidur Vertigo laringea: adanya pusing setelah batuk
Vertigo okularis: krn adanya penyakit mata khususnya kelumpuhan/ketidakseimbangan/otot bola mata
Vertigo rotatoris: semua benda disekitar seolah2 berputar Berdasar pengertiannya :
Vertigo vestibuler : true vertigo Vertigo non vestibuler : dizziness Berdasar kejadiannya :
Dikatakan vertigo spontan bila vertigo timbul tanpa pemberian rangsangan. Rangsangan timbul dari penyakitnya sendiri, misalnya pada penyakit Meniere oleh sebab tekanan endolimfa yang meninggi.
Dalam vertigo posisi, vertigo timbul disebabkan oleh perubahan posisi kepala. Vertigo timbul karena perangsangan pada kupula kanalis semisirkularis oleh debris atau pada kelainan servikal. Yang dimaksud sebagai debris ialah kotoran yang menempel pada kupula kanalis semi-sirkularis.
Pada pemeriksaan kalori juga dirasakan adanya vertigo, dan vertigo ini disebut vertigo kalori. Vertigo kalori ini penting ditanyakan pada pasien sewaktu tes kalori, supaya ia dapat membandingkan
perasaan vertigo ini dengan serangan yang pernah dialaminya. Bila sama, maka keluhan vertigonya adalah betul, sedangkan bila ternyata berbeda, maka keluhan vertigo sebelumnya patut diragukan.
ILMU THT FK UNDIP ; ILMU THT FK UI ;
http://www.scribd.com/doc/44629617/Lap-tutor-Kasus-8
Patofisiologi :
Rangsangan normal akan selalu menimbulkan gangguan vertigo, misalnya pada tes kalori. Rangsangan abnormal dapat pula menimbulkan gangguan vertigo bila terjadi kerusakan pada sistem vestibulernya, misalnya orang dengan paresis kanal akan merasa ter-ganggu bila naik perahu. Rangsangan normal dapat pula menimbulkan vertigo pada orang normal, bila situasinya berubah, misalnya da-lam ruang tanpa bobot.
Sistem vestibuler sangat sensitif terhadap perubahan konsentrasi 02 dalam darah, oleh karena itu perubahan aliran darah yang mendadak dapat menimbulkan vertigo. Vertigo tidak akan timbul bila hanya ada perubahan konsentrasi 02saja, tetapi harus ada faktor lain yang menyertainya, misalnya sklerosis pada salah satu dari arteri auditiva interna, atau salah satu arteri tersebut terjepit. Dengan demikian bila ada perubahan konsentrasi 02, hanya satu sisi saja yang mengadakan penyesuaian, akibatnya terdapat perbedaan elektro potensial antara vestibuler kanan dan kiri. Akibatnya akan terjadi serangan vertigo.
Perubahan konsentrasi 02dapat terjadi, misalnya pada hipertensi, hipotensi, spondiloartrosis servikal. Pada kelainan vasomotor, mekanisme terjadinya vertigo disebabkan oleh karena terjadi perbedaan perilaku antara arteri auditiva interna kanan dan kiri, sehingga menimbulkan perbedaan potensial antara vestibuler kanan dan kiri.
ILMU THT FK UI Manifestasi : Pusing ( berputar ) Mual Muntah Keringat dingin Nistagmus Bradikardi / takikardi Kurang pendengaran Tinitus
Kapita Selekta Kedokteran ; ILMU THT FK UI
Sentral Perifer
Awitan Bervariasi Mendadak
Sifat Tidak stabil, kepala ringan Berputar, membalik
Lamanya Konstan, bervariasi Episodic, terkai gerakan, <2-3 hari
Dapat melelahkan Jarang ya
gejala gejala
Gejala visual Diplopia, bintik buta Penglihatan kabur
Gejala telinga Tidak ada ada
Nyeri kepala Ada Tak ada, hny rasa penuh di
telinga
Efek sistemik Tak ada Mual muntah
diagnosa :
Anamnesis : Gejala
–
gejala, riwayat penyakit kardiovaskuler, riwayat obat–
obatan, RPK
PF : tekanan darah, pernafasan ( hiperventilasi ), jantung ( disritmia ), riwayat psikiatri ( stress, depresi ), status neurologis
PP :
Tes keseimbangan ( Romberg, Berjalan, Bahrany, Dix Hallpike, kalori )
Lab : darah, kolesterol, elektroensefalografi
Posturografi
http://www.scribd.com/doc/44629617/Lap-tutor-Kasus-8
Penatalaksanaan :
Terapi Rehabilitasi Vestibular
merupakan terapi fisik untuk menyebuhkan vertigo. Tujuan terapi ini adalah untuk mengurangi pusing, meningkatkan keseimbangan, dan mencegah seseorang jatuh dengan mengembalikan fungsi sistem vestibular.
Pada VRT, pasien melakukan latihan agar otak dapat menyesuaikan dan menggantikan penyebab vertigo. Keberhasilan terapi ini bergantung pada beberapa faktor pasien yang meliputi usia, fungsi kognitif (memori,
kemampuan mengikuti pentunjuk), kemampuan kordinasi dan gerak, dan kesehatan pasien secara keseluruhan (termasuk sistem saraf pusat), serta kekuatan fisik. Dalam VRT, pasien yang datang ke dokter, akan menjalani beberapa latihan yang akan melatih keseimbangan dalam tingkat yang lebih tinggi, meliputi gerakan kepala, gerakan mata, dan berjalan.
Reposisi kanalit
Menurut Akademi Neurologi Amerika (American Academy of Neurology) metode yang paling efektif untuk BPPV yang disebabkan oleh kristal kalsium di telinga bagian kanal posterior adalah menggunakan teknik reposisi kanalit (canalith repositioning) atau Epley maneuver. Pada prosedur ini, terapis (dokter) akan meminta pasien untuk menggerakkan kepala dan tubuh. Kemudian kristal kalsium akan keluar dari kanal posterior, dan masuk ke dalam kanal telinga bagian dalam yang akan diabsorpsi tubuh.
Menggunakan Obat
Infeksi telinga (misalnya otitis media, labirinitis) yang disebabkan bakteri dapat diterapi menggunakan antibotik (contohnya amoksisiillin, ceftriakson). Infeksi telinga kronik dapat menggunakan metode pembedahan
miringotomi. BPPV yang tidak menunjukkan perbaikan dengan reposisi kanalit dapat diterapi dengan pemberian meklizin. Namun, meklizin dapat menyebabkan kantuk, mulut kering, dan penglihatan kabur. Jika meklizin tidak efektif, benzodiazepin seperti klonazepam dapat diresepkan, atau antihistamin seperti prometazin dapat diberikan pada seor ang yang mengalami vertigo. Tentu saja harus di bawah pengawasan dokter dan tenaga kesehatan lain. Prometazin dapat menyebabkan kantuk, lelah, sulit tidur, dan tremor. Vertigo akibat penyakit Ménière dapat diatasi dengan diuretika serta mengurangi asupan garam. Ko rtikosteroid dapat diresepkan di awal penyakit untuk mengurangi peradangan dan menstabilkan
pendengaran. Antibiotik dapat digunakan ke telinga tengah (dengan teknik perfusi intratimpanik) untuk mengobati vertigo yang disebabkan penyakit Ménière. Vertigo yang disebabkan karena migrain, terkadang dapat diatasi dengan obat. Gangguan pembuluh darah o tak, tumor, maupun multiple sclerosis dapat diupayakan penyembuhannya dengan cara menggunakan obat, radiasi, maupun pembedahan.
http://www.ilunifk83.com/t259p45-kesehatan-telinga-hidung-tenggorokan
Komplikasi :
vertigo yang parah dapat menonaktifkan dan dapat mengakibatkan komplikasi seperti lekas marah, kehilangan harga diri, depresi , dan cedera karena jatuh http://www.facebook.com/topic.php?uid=154621369973&topic=15109
Prognosis :
Jika dapat ditangani dengan baik prognosis baik, kadang terjadi juga kekambuhan
http://www.scribd.com/doc/44629617/Lap-tutor-Kasus-8
Prognosis pasien dengan vertigo vestibular tipe perifer umumnya baik, dapat terjadi remisi sempurna. Sebaliknya pada tipe sentral, prognosis tergantung dari penyakit yang mendasarinya. Infark arteri basilar atau vertebral, misalnya, menandakan prognosis yang buruk. Semoga dengan kemajuan ilmu bedah saraf di masa yang akan datang, vertigo tak lagi menjadi momok.
http://idmgarut.wordpress.com/2009/02/27/vertigo/ 2. MENIERE
Definisi :
Penyakit ini ditemukan oleh Meniere pada tahun 1861, dan dia yakin bahwa penyakit ini berada di dalam telinga, sedangkan pada wak-tu itu para ahli banyak menduga bahwa penyakit itu berada pada otak. Pendapat Meniere dibuktikan oleh Hallpike dan Cairn tahun 1938, dengan ditemukannya hidrops endolimfa, setelah memeriksa tulang temporal pasien Meniere. Ditandai juga dengan gejala vertigo
ILMU PENYAKIT THT FK UI Etiologi :
Penyebab pasti penyakit Meniere belum diketahui. Penambahan volume endolimfa di-perkirakan oleh adanya gangguan biokimia cairan endolimfa dan gangguan klinik pada membran labirin.
ILMU PENYAKIT THT FK UI Patofisiologi :
Gejala klinis penyakit Meniere disebabkap oleh adanya hidrops endolimfa pada kaklea dan vestibulum. Hidrops yang terjadi mendadak dan hilang timbul diduga disebabkan oleh : 1. meningkatnya tekanan hidrostatik pada ujung arteri, 2. berkurangnya tekanan osmotik di dalam kapiler, 3. meningkatnya tekanan osmotik ruang ekstrakapiler, 4. jalan keluar sakus endolimfatikus tersumbat, sehing-' ga terjadi penimbunan cairan endolimfa.
Pada pemeriksaan histopatologi tulang temporal, ditemukan pelebaran dan perubahan morfologi pada membran Reissner. Terdapat penonjolan ke dalam skala vestibuli, terutama di daerah apeks koklea Helikotrema. Sakulus juga mengalami pelebaran yang dapat me-nekan utrikulus. Pada awalnya pelebaran skala media dimulai dari daerah apeks koklea, kemu-dian dapat meluas mengenai bagian tengah dan basal koklea. Hal ini yang dapat menjelas-kan terjadinya tuli saraf nada rendah pada penyakit Meniere.
ILMU PENYAKIT THT FK UI Manifestasi :
Terdapat trias atau sindrom Meniere yaitu vertigo, tinitus dan tuli sensorineural terutama nada rendah. Serangan pertama sangat berat, yaitu
vertigo disertai muntah. Setiap kali ver-usaha untuk berdiri dia merasa berputar, mual dan terus muntah lagi. Hal ini berlangsung beberapa hari sampai beberapa minggu, meski-pun keadaannya berangsur baik. Gejala yang lain menjadi tanda khusus adalah perasaan penuh di dalam telinga.
Dari keluhan vertigonya kita sudah dapat membedakan dengan penyakit yang lainnya yang juga mempunyai gejala vertigo, seperti penyakit Meniere, tumor N.VIII, sklerosis multipel, neuritis vestibuler atau Vertigo posisi paroksismal jinak(VPPJ).
Pada tumor N VIII serangan vertigo perio-dik, mula-mula lemah dan makin lama makin kuat. Pada sklerosis multipel, vertigo periodik, tetapi intensitas serangan sama pada tiap serangan. Pada neuritis vestibuler serangan vertigo tidak periodik dan makin lama makin menghilang. Penyakit ini diduga disebabkan virus. Biasanya penyakit ini timbul setelah menderita influenza. Vertigo hanya didapatkan pada permulaan penyakit. Penyakit ini akan sembuh total bila tidak disertai dengan komplikasi. Vertigo posisi paroksismal jinak (VPPJ), keluhan vertigo datang secara tiba-tiba ter-utama pada perubahan posisi kepala dan ke¬luhan vertigonya terasa sangat berat, kadang-kadang disertai rasa mual sampai muntah, berlangsung tidak lama. ILMU PENYAKIT THT FK UI
Diagnosa :
Diagnosis dipermudah dengan dibakukan-nya kriteria diagnosis, yaitu : 1. vertigo hilang timbul, 2. fluktuasi gangguan pendengaran berupa tuli saraf, 3. menyingkirkan kemung-kinan penyebab dari sentral, misalnya tumor N VIII. Bila gejala-gejala khas penyakit Meniere pada anamnesis ditemukan, maka diagnosis penyakit Meniere dapat ditegakkan.
Pemeriksaan fisik diperlukan hanya untuk menguatkan diagnosis penyakit ini. Bila dalam anamnesis terdapat riwayat fluktuasi pendengaran, sedangkan pada pemeriksaan ternyata terdapat tuli sensorineural, maka kita sudah dapat mendiagnosis penyakit Meniere, sebab tidak ada penyakit lain yang bisa menyebabkan adanya perbaikan dalam tuli sensorineural, kecuali pada penyakit Meniere. Dalam hal yang meragukan kita dapat membuktikan adanya hidrops dengan tes gliserin. Selain itu tes gliserin ini berguna untuk menentukan prognosis tindakan operatif pada pembuatan "shunt". Bila terdapat hidrops, maka operasi diduga akan berhasil dengan baik.
ILMU PENYAKIT THT FK UI Penatalaksanaan :
Pada saat datang biasanya diberikan obat-obat simtomatik, seperti sedatif, dan bila diperlukan dapat diberikan anti muntah. Bila diagnosis telah ditemukan, pengobatan yang paling baik adalah sesuai dengan penyebabnya.
Khusus untuk penyakit Meniere, diberikan obat-obat vasodilator perifer untuk Tnengurangi tekanan hidrops endolimfa. Dapat pula tekanan endolimfa ini disalurkan ke tempat lain dengan jalan operasi, yaitu membuat "shunt".
Obat-obat antiskemia, dapat pula diberikan sebagai obat alternatif dan juga diberikan obat neurotonik untuk menguatkan sarafnya.
Komplikasi : Tuli sensoneural
ILMU PENYAKIT THT FK UI Prognosis :
Penyakit ini akan sembuh total bila tidak disertai dengan komplikasi. http://www.scribd.com/doc/58470804/lbm-2-THT