• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mendengar : Pembitjaraan-pembitjaraan dalam sidang Pleno tanggal, 25- Djuli -1968

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Mendengar : Pembitjaraan-pembitjaraan dalam sidang Pleno tanggal, 25- Djuli -1968"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL NO. 01/1968

Tentang : Lambang Daerah Kabupaten Gunungkidul DEWAN PERWILAN RAKJAT DAERAH GOTONG

ROJONG KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Menimbang : Bahwa perlu segera meningkatkan Surat Keputusan Dewan Perwakilan Rakjat Daerah Gotong-Rojong Kabupaten Gunungkidul

No. : 7/Kpts/1968 mendjadi Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang-undang No. : 18/1965

2. Undang-undang No.: 15/1950 Jo Peraturan Pemerintah No. : 32/1950

3. Surat Mendagri No . : Des/53/1/3 tanggal : 25 Mei 1966

4. Surat Departemen Dalam Negeri tgl. : 25 Djuli 1967 No. : Pemda 10/9/29

5. Surat Keputusan Dewan Perwakilan Rakjat Daerah Gotong Rojong Kabupaten Gunungkidul No.: 15/Kpts/1967. tanggal . 16-Djuli-1967

Mendengar : Pembitjaraan-pembitjaraan dalam sidang Pleno tanggal , 25- Djuli -1968

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul, tentang : Lambang Daerah Kabupaten Gunungkidul”.

BAB I Makna Lambang

Pasal 1

Lambang Daerah Kabupaten Gunungkidul mengandung makna kepribadian Bangsa Indonesia, tjiri-tjiri jang mempunjai pengertian positip bagi Daerah Gunungkidul dan jang selalu dapat membangkitkan semangat membangun bagi rakjat dan lain sebagainja.

BAB II

Bentuk, Isi Dan Warna Lambang. Pasal 2

1. Bentuk pokok dari pada Lambang Daerah Kabupaten Gunungkidul merupakan sebuah perisai jang digajakan/distilear berwarna dasar hidjau muda dengan pelisir berwarna putih.

2. Perbandingan ukuran Lambang Daerah Kabupaten Gunungkidul sebagaimana tertjantum dalam lampiran pendjelasan Peraturan Daerah ini.

Pasal 3

Pada perisai terlukis 13 matjam benda dan sebuah slogan jang berbunji : “ Dhaksinarga Bhumi Karta “ dengan tata letak setjara artistic terdiri dari :

1. Bintang berwarna kuning emas, jang bersudut 5 (lima).

(2)

3. Pohon beringin bertjabang 3 (tiga) dan berakar 5(lima). 4. Sebuah roda bergigi berwarna putih kerak.

5. Sebuah busur panah jang berwarna Merah Putih, dengan talinja berwarna kuning.

6. Setangkai padi dengan 5 (lima) butir padi berwarna kuning emas, dengan dua helai daun.

7. Setangkai bunga kapas dengan daunja berdjumlah 4 (empat) buah, bunga berwarna putih perak dan 8 helai daunja berwarna hidjau tua. 8. Sepasang burung lawet, berwarna hitam

9. Sebilah keris luk 5 berwarna kuning emas

10. Sederetan bukit berwarna hitam berdjumlah 8 buah, dan di atasnja terdapat langit berwarna biru muda.

11. Lautan dengan 17 gelombang berwarna putih perak 12. Setangakai rumput laut berwarna tjoklat

13. Sehelai pita kuning jang bertuliskan “Gunungkidul”

BAB III

Makna bentuk, Isi dan Warna Lambang Pasal 4

1. Perisai sebagai alat penangkis serangan musuh/untuk melindungi diri. 2. Bintang bersudut 5 (lima) berwarna kuning emas, mengingatkan akan

keagungan Tuhan Jang Maha Esa sebagai sumber segala perikehidupan dan penghidupan serta “ Sangkan paraning dumadi”

3. Lukisan pohon beringin jang melambangkan Pengajoman, tempat berteduh bagi Rakjat jang memerlukan pimpinan dan perlindungan dengan 5

(lima) akar dasar jang berarti, bahwa kepemimpinan didalam Daerah Kabupaten Gunungkidul berdasarkan dan berlandaskan Falsafah Negara Republik Indonesia : Pantjasila.

Pohon beringin bertjabang 3 (tiga) melambangkan, bahwa Pemerintah sebagai pelindung dari Rakjat mempunjai 3 bidang :

Legislative, Executive, Judicative sesuai dengan Undang-undang Dasar 1945 pasal 25.

Pohon beringin mempunjai sulur (akar angin) 8 buah(sebelah menjebelah pokok pohon 4 buah sulur) berarti, bahwa membina dan memimpin maupun memerintah Rakjat mengulurkan tangannja dan

memberikan kesempatan kepada Rakjat untuk turut serta setjara actief dalam pemerintahan dengan djalan melaksanakan dan memberikan :

Sosial controle, Sosial support, Sosial participasion dan Sosial responcisibility sehingga dapat tertjapai koordinasi, integrasi, synchronisasi dan symplifikasi.

4. Roda bergigi, dalam naungan/pengajoman Pemerintah, Rakjat

Gunungkidul giat membangun di segala bidang jang dilukiskan dengan sebuah roda bergerigi berwarna putih perak, karena pembangunan tersebut dilaksanakan dengan kesutjilan lahir batin.

Roda tersebut tidak bulat (hanja dilukiskan sebagian) karena

pembangunan itu selalu ada sepandjang djaman dan tidak akan selesai-selesai.

5. Lukisan busur panah berwarna merah putih berarti bahwa Rakjat Gunungkidul gigih berdjuang melawan semua penghambat-penghambat pembangunan disegala bidang dan gangguan alam jang ada dalam

semangat kesatuan dan persatuan jang digambarkan dengan warna-warna Sang Saka, Bendera Pusaka kit : Merah Putih.

(3)

6. Setangkai daun ketela pohon (singkong) menggambarkan hasil produksi pangan terbanjak Daerah Gunungkidul.

7. Sepasang burung lawet berwarna hitam menggambarkan salah satu hasil Daerah Gunungkidul jang tinggi nilai harganja Sarang burung. Selain itu burung lawet adalah burung jang tahan hidup di tempat jang sangat sulit, namun memberikan hasil jang berguna jang tinggi nilainja.

Demikian pula Rakjat Gunungkidul, meskipun daerah tempat tinggalnja tandus dan sangat sulit, namun dengan semangat jang sangat tinggi, penuh keinsjafan dan rasa tanggung djawab terhadap generasi jang akan dating selalu berusaha dengan sekuat tenaga menghasilkan kerja konstruktifef produktief.

8. Keris luk 5, dapur : Pandawa, berwarna kuning emas, mewudjukkan sendjata ampuh dan naluri ditangan Rakdjat dan Pemimpin-pemimpinnja dalam menghadapi segala tantangan dan rintangan itu dan musuh-musuh revolusi serta musuh-musuh Negara.

9. Sederetan bukit berdjumlah 8 buah bukit menggambarkan keadaan daerah Gunungkidul jang berbukit-bukit dan tandus. Daerah tersebut perlu didjadikan Daerah jang makmur, dengan djalan dihidjaukan kembali, hal mana dilaksanakan oleh Rakjat dengan segala kemantapan dan keteguhan hati. Bukit berdjumlah 8 buah melambangkan “Hastha-Dharma” jang harus dilaksanakan setiap karjawan didalam Daerah Kabupaten Gunungkidul untuk membawa madjunja Rakjat dan Daerah.

Adapun isi dan maksud “Hastah-Dharma”setiap karjawan di dalam Daerah Kabupaten Gunungkidul adalah :

1) Pengajoman seluruh Rakjat tanpa membedakan golongan, aliran dan Agama.

2) Pemberi petundjuk dan bimbingan kepada Rakjat menundjukkan ketertiban dan keamanan umum.

3) Penjuluh di dalam gelap dan penolong didalam penderitaan bagi seluruh lapisan masjarakat, sehingga tertjapai ketenangan dan ketenteraman lahir dan bathin.

4) Pembina semangat kehidupan masjarakat sehingga terdjelma sifat dan sikap dinamis konstruktief, korektief.

5) Pembangkit dan pemupuk daja tjipta menudju kearah kesedjahteraan masjarakat.

6) Bersifat sabar, tekun, ulet dan bidjaksana agar dapat menampung dan mentjarikan penjelesaian segala persoalan hidup dan kehidupan Rakjat sehari-hari.

7) Penggerak segala kegiatan masjarakat menudju tertjapainja masjarakat adil makmur jang diridloi Tuhan Jang Maha Esa.

8) Pemberantas kedjahatan dan kemaksiatan dengan djalan bertindak tegas, adil dan djudjur tanpa pandang bulu dan harus menjadi teladan didalam kebaikan lahir dan batin dan kemaslahatan.

10. Setangkai padi berisi 5 butir padi berwarna kuning emas melambangkan kemakmuran bangsa Indonesia umunja dan chususnja jang ditjita-tjitakan Rakjat Gunungkidul dalam bidang pangan.

11. Setangkai kapas berbunga 4 buah dan berdaun 8 helai melambangkan kemakmuran bangsa Indonesia umunja dan Kabupaten Gunungkidul pada chususnja, dalam bidang sandang.

12. Lukisan lautan dengan ombak/gelombang berdjumlah 17 berwarna putih perak, menggambarkan bahwa Daerah Kabupaten Gunungkidul

berbatasan lautan Indonesia jang kaja-raja

13. Rumput laut jang digambarkan berwarna tjoeklat, mewujudkan hasil Gunungkidul jang penting.

(4)

14. Sehelai pita kuning jang bertuliskan “Gunungkidul”sebagai penundjuk bahwa Lambang tersebut milik Daerah Kabupaten Gunungkidul.

15. Warna-warna melambangkan sifat-sifat sebagai berikut :

a) Kuning/kuning emas :keluruhan jang bidjaksana atau tjendikia. b) Hidjau : Do’a harapan dan kepertjajaan.

c) Biru : Ketaatan, kesetiaan.

d) Hitam : Kemantapan, keteguhan dan kekekalan. e) Merah : Berani jang gagah perkasa

f) Putih : Kesutjian jang bersih tanpa pamrih. g) Tjokelat : Kokok, sentausa.

BAB IV

Kedudukan/Fungsi Lambang Pasal 5

Lambang Daerah Kabupaten Gunungkidul merupakan tanda resmi bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Gunungkidul.

Pasal 1 : 6

Tentang pemasangan Lambang Daerah Kabupaten Gunungkidul pemakaian, serta penggunaannja dalam berbagai-bagai keperluan diatur dengan Peraturan Daerah tersendiri.

BAB V PENUTUP

Peraturan Daerah ini mulaiberlaku pada hari pengundangannja. Wonosari, 25 Djuli 1968

Dewan Perwakilan Rakjat Daerah Gotong Rojong Kabupaten Gunungkidul

Wakil Ketua III ttd

(5)

LAMPIRAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL NO. : 1/1968

Pendjelasan atas Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul. Tentang : “Lambang Daerah Kabupaten Gunungkidul”

Pendjelasan Umum : Dengan tidak mengurangi arti dan fungsi serta kedudukan Lambang Negara Republik Indonesia dan Lambang Pemerintah Daerah jang lebih atas, Pemerintah Daerah Kabupaten Gunungkidul perlu memiliki sebuah Lambang Daerah jang metjerminkan segi-segi positief/ideal keadaan Daerah Kabupaten Gunungkidul serta tjiri-tjiri kepribadian dan hasrat/tjita-tjita Rakjatnja.

Pasal 1 : a. Lambang ini beralogan : Dhaksinarga Bhumi Karta. Dhaksinarga dari kata-kata: Dhaksina=Selatan, Kidul dan Argha =Gunung, dirangkai mendjadi satu kata =Dhaksinarga jang berarti Gunungkidul.

Bumi =Bumi, tanah, Daerah

Karta= subur, makmur, rahaju, damai, sedjahtera

Djadi slogan : Dhaksinarga Bhumi Karta mewujudkan suatu sembojan jang mengandung harapan agar Gunungkidul mendjadi Daerah jang subur makmur, dengan djalan melaksanakan pembangunan di segala bidang dengan melaksanakan “Hastha Dharma”

b. Perisai alat untuk melindungi diri, menangkis serangan musuh berbentuk Kajon(Gunungan) jang di stileerun 5 helai, melambangkan Dasar Negara kita Republik Indonesia “Pantjasila”.Berbentuk Kajonm, sebagai lambing keagungan Kebudajaan Bangsa Indonesia. Stileering Kajon ini tidak berpuntjak runtjing, melainkan tumpul, mengingat akan bentuk Gunung-gunung sewu di Daerah Gunungkidul jang berwujud bukit-bukit/tjempluk-tjempluk. Warna dasar perisai hidjau muda karena mengandung harapan Rakdjat Gunungkidul, agar Daerah Gunungkidul jang tandus dihari-hari jang akan datang mendjadi Daerah jang hidjau subur makmur.

c. Perbandingan ukuran dari pada bentuk-bentuk jang terdapat pada Lambang Daerah adalah sebagai berikut :

tinggi perisai dengan pelisirnja =40 lebar perisai dengan pelisirnja =30

lebar pelisir =2

Djarak udjung bawah kanan dan kiri =25

Pandjang busur panah =22

Tinggi pohon beringin =16

Djarak udjung tangkai keris

dengan dasar perisai =10

Lebar pita =2

Djari-djari lingkaran daun beringin =11 Djari-djari lingkaran roda luar =8 Djari-djari lingkaran roda bagian tengah =7 Djari-djari lingkaran slogan bagian dalam =5 Djari-djari lingkaran slogan =13 Djarak titik pusat dengan dasar =22

(6)

Djarak pita bagian atas tengah

dengan dasar perisai =8

djarak udjung pita sebelah atas

dengan dasar perisai =7

Djarak pita sebelah tengah dengan dasar

perisai =5

Djarak udjung pita bagian bawah dengan

dasar perisai =4

Sedang bentuk-bentuk lainnja disesuaikan dengan perbandingan ukuran-ukuran tersebut dengan tidak meninggalkan rasa keindahan dan seni. Pasal : 2 Ombak/gelombang berdjumlah 17 dan daun kapas 8 helai bunga

kapas 4 buah dan padi 5 butir, apabila angka-angka tersebut dirangkaikan mengingatkan akan Hari Jang Keramat Jakni tanggal : Proklamasi Kemerdekaan Negara kita Republik Indonesia 17/8/1945, tanggal 17 Agustus 1945 .

Pasal : 3 (Tjukup djelas)

Pasal : 4 Setiap rakjat dan anggota Karjawan Daerah kabupaten Gunungkidul jang bernaung di bawah Lambang Daerah Kabupaten Gunungkidul, selain setia dan taat pada dasar Negara Republik Indonesia : Pantjasila, hendaknja selalu memiliki sifat-sifat watak :

a. Sutji,setia, sepi ing pamrih, rame ing gawe b. Ichlas, rela bijaksana serta tjendekia c. Berani tetapi bertanggung jawab.

Dan selalu siaga melaksanakan tugas-tugas sutji dan luhur disertai usaha dan amalan jang manfaat agar tjita-tjita jang luhur : Gunungkidul adil dan makmur dapat segera tertjapai.

Pasal : 5 (Tjukup djelas) Pasal : 6 (Tjukup djelas) Pasal : 7 (Tjukup djelas)

Wonosari, tanggal 25 Djuli 1968 Dewan Perwakilan Rakjat Daerah Gotong- Rojong Kabupaten Gunungkidul.

Wakil Ketua III ttd.

Referensi

Dokumen terkait