• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN Bahan Bangunan Bata

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN Bahan Bangunan Bata"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN BAHAN BANGUNAN

LAPORAN BAHAN BANGUNAN

UJI BATA MERAH

UJI BATA MERAH

(Laporan ini ditujukan untuk memenuhi

(Laporan ini ditujukan untuk memenuhi salah satu nilai mata salah satu nilai mata kuliah bahan bangunan)kuliah bahan bangunan)

Disusun Oleh Disusun Oleh ::

R

Rdd.

. A

Azzm

mi

i A

Abbdduullllaahh

111111111111002222

R

Reessa

a B

Buuddi

i SSuussiillaa

111111111111002233

Reza

Reza Fazri

Fazri

111111024

111111024

R

Riikka

a N

Nuurrhhaaeetti

i A

Agguussttiinnii

111111111111002255

Rima

Rima Riva’atul

Riva’atul Munawaroh

Munawaroh SM

SM

111111026

111111026

R

Riizzkki

i

A

Arriiyyaa

111111111111002277

Rizwan

Rizwan komarudin

komarudin

111111028

111111028

R

Ruulli

i

A

Agguunngg

111111111111002299

Sinta

Sinta Resti

Resti P

P

111111030

111111030

W

Wiinndda

a IInnddaah

h PPeerrttiiw

wii

111111111111003311

Y

Yuullyyaanna

a N

Nuurraaeennii

111111111111003322

Konstuksi Gedung I A 2011 Konstuksi Gedung I A 2011

JURUSAN TEKNIK SIPIL

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2012

2012

(2)

KATA PENGANTAR 

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan karunia- Nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan Praktek Bata Merah tepat pada waktunya.

Laporan Praktek Bata Merah ini disusun sebagai salah satu syarat tugas mata kuliah pada semester I, yang diwajibkan kepada mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung, serta sebagai dasar evaluasi yang berdasarkan hasil-hasil kegiatan perkuliahan yang telah dijalani dan sebagai tambahan pengetahuan bagi penulis sendiri.

Praktek Pengujian Bata tersebut diantaranya : 1. Uji Ukuran dan Tampak Luar 

2. Uji Kadar Garam 3. Uji Daya Resap Air  4. Uji Kuat Tekan

Penulisan laporan ini dapat diselesaikan tidak lepas dari bimbingan, arahan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan kali ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terkait dalam penulisan laporan Praktek ini.

Akhir kata, penulis berharap agar laporan ini dapat bermanfaat dan dapat memberikan sumbangan ilmu pengetahuan bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Penulis mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dimasa yang akan datang. Atas segala  perhatiannya, penulis mengucapkan terima kasih.

Bandung, 3 Januari 2012

Penulis

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...

i

DAFTAR ISI ...

ii

BAB I PENDAHULUAN ...

1

1.1 Latar Belakang ...

1

1.2 Tujuan ...

2

1.3 Metodologi ... ...2 1.4 Sistematika Pembahasan ... ...2

BAB II DASAR TEORI ...

4

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN ...

6

3.1 Pengujian ...

6

BAB IV HASIL ...

9

BAB V PENUTUP ...

12

5.1 Kesimpulan ...

12

5.2 Saran ...

13

(4)

DAFTAR PUSTAKA ...

14

ii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Latar belakang Program Studi Diploma III diharapkan akan menjadi tenaga ahli teknik  yang mampu menjembatani bidang Teknik Sipil antara lulusan SMK dengan lulusan Sarjana S1. Dan sebagai ahli madya, para lulusan Program Studi Diploma III diharapkan menjadi tenaga kerja yang terampil dan siap pakai dibidangnya.

Untuk mencapai tujuan tersebut, tentu banyak dibutuhkan bekal yang tidak saja yang  bersifat teori yang telah diterima di bangku kuliah dan hanya berbekal buku – buku lainnya,

namun juga yang bersifat praktik pengujian bahan bangunan.

Oleh karena itu, Politeknik Negeri Bandung khususnya jurusan Teknik Sipil mewajibkan mahasiswa Teknik Sipil untuk mengikuti salah satu kegiatan perkuliahan yaitu Praktek Pengujian Bahan. Praktek pengujian bahan bangunan adalah salah satu mata kuliah wajib di Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandun yang dilaksanakan pada awal semester I dan juga sebagai salah satu prasyarat kelulusan pada semester I.

(5)

Dengan adanya Praktek Pengujian Bahan Bangunan ini diharapkan mahasiswa dapat menambah wawasan dan mengetahui sifat bahan bangunan yang sebenarnya. Mahasiswa juga diarahkan untuk melihat, mengamati pekerjaan teknis maupun non teknis, mencatat dan mendokumentasikan sebuah kegiatan praktek yang ada atau yang sedang berlangsung, kemudian ikut melaksanakan pekerjaan yang sedang berlangsung serta mencoba membandingkan kenyataan yang ada di lapangan dengan bekal teori yang telah didapatkan dalam kegiatan perkuliahan. Kemudian hasil pengamatan dan pendokumentasian ini dituliskan dan dilampirkan dalam format sebuah laporan.

Adapun topik yang diambil dari Praktek Pengujian Bahan Bangunan ini, yaitu PRAKTEK UJI BATA MERAH.

1

1.2. Tujuan

Tujuan umum dari Praktek Pengujian Bahan Bangunan adalah mahasiswa memperoleh pengetahuan dan pemahaman atas masalah yang kelak dihadapi di lapangan sehingga mampu membentuk skala sikap sebagai Civil Engineering  yang

 professional.

Tujuan khusus dari Praktek Pengujian Bahan Bangunan, diantaranya adalah mengetahui metoda pengujian pada bahan bangunan.

1.3. Metodologi

Metode pengumpulan data yang dipergunakan untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :

1. Melakukan studi literatur, yaitu mencari data atau keterangan yang dibutuhkan dari buku–buku atau teori yang diperoleh dari materi-materi kuliah yang telah diberikan.

2. Meninjau dan melaksanakan secara langsung proses pengujian bahan  bangunan.

(6)

3. Dokumentasi pelaksanaan pekerjaan berupa foto-foto dan lampiran-lampiran yang disajikan sebagai pelengkap dari laporan.

4. Mengadakan tanya jawab secara langsung dan diskusi dengan pembimbing laboraturium yang terlibat dalam praktek dan juga melakukan bimbingan selama  pelaksanaan Praktek.

2 1.4. Sistematika Pembahasan

Untuk mempermudah pemahaman mengenai laporan Praktek Pengujian Bahan Bangunan ini, maka penulis menyajikan laporan ini dalam beberapa bab, terdiri dari :

BAB I PENDAHULUAN

Membahas mengenai latar belakang Praktek Pengujian Bahan Bangunan, maksud dan tujuan Praktek Pengujian Bahan Bangunan, ruang lingkup  pembahasan, metodologi pengumpulan data dan sistematika penulisan Praktek 

Pengujian Bahan Bangunan. BAB II DASAR TEORI

Membahas tentang spesifikasi, syarat mutu dari bata merah. BAB III TINJAUAN PELAKSANAAN PENGUJIAN

Membahas tentang pekerjaan dilakukan di laboratorium. BAB IV HASIL

Membahas mengenai hasil yang didapat dari praktikum. BAB V PENUTUP

(7)

Membahas mengenai kesimpulan dari laporan Praktek serta saran-saran atas  pelaksanaan praktikum.

3

BAB II

DASAR TEORI

Batu bata merah adalah salah satu unsur bangunan dalam pembuatan konstruksi  bangunan yang terbuat dari tanah liat ditambah air dengan atau tanpa bahan campuran lain melalui beberapa tahap pengerjaan, seperti menggali, mengolah, mencetak, mengeringkan, membakar pada temperature tinggi hingga matang dan berubah warna, serta akan mengeras seperti batu jika didinginkan hingga tidak dapat hancur lagi bila direndam dalam air.

Definisi batu bata merah menurut NI-10, SII-0021-78 sebagai berikut:

Batu bata merah adalah suatu unsur bangunan yang diperuntukkan pembuatan konstruksi  bangunan dan yang dibuat dari tanah dengan atau tanpa campuran bahan-bahan lain, dibakar 

cukup tinggi, hingga tidak dapat hancur lagi bila direndam dalam air (NI-10, 1978).

Batu bata merah adalah unsur bangunan yang digunakan untuk membuat suatu  bangunan. Bahan bangunan untuk membuat batu bata merah berasal dari tanah liat dengan atau tanpa campuran bahan-bahan lain yang kemudian dibakar pada suhu tinggi hingga tidak  dapat hancur lagi apabila direndam dalam air (SII-0021-78).

(8)

Batu bata merah adalah batu buatan yang terbuat dari suatu bahan yang dibuat oleh manusia supaya mempunyai sifat-sifat seperti batu. Hal tersebut hanya dapat dicapai dengan memanasi (membakar) atau dengan pengerjaan-pengerjaan kimia

(Djoko Soejoto, 1954).

Batu bata merupakan salah satu bahan material sebagai bahan pembuat dinding. Batu bata terbuat dari tanah liat yang dibakar sampai berwarna kemerah-merahan. Bata merah merupakan suatu unsur bangunan yang diperuntukkan pembuatan kontruksi  bangunan dan yang dibuat dari tanah liat atau tanpa campuran bahan-bahan lain, dibakar 

cukup tinggi hingga tidak dapat hancur lagi apabila direndam dalam air (NI-10). Menurut Frick (1980), bata merah merupakan hasil industri rumah yang dilakukan oleh rakyat menggunakan bahan-bahan dasar seperti lempung, sekam padi dan air.

4

Kualitas batu bata merah dapat dibagi atas tiga tingkatan dalam hal kuat tekan dan  penyimpangan ukuran menurut NI-10, 1978:6 yaitu:

1. Batu bata merah mutu tingkat I dengan kuat tekan rata-rata lebih besar dari 100 kg/cm2 dan

ukurannya tidak ada yang menyimpang.

2. Batu bata merah mutu tingkat II dengan kuat tekan rata-rata antara 100 kg/cm2 sampai 80

kg/cm2dan ukurannya yang menyimpang satu buah dari sepuluh benda percobaan.

3. Batu bata merah mutu tingkat III dengan kuat tekan rata-rata antara 80 kg/cm2 sampai 60

kg/cm2dan ukurannya menyimpang dua buah dari sepuluh benda percobaan.

Beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam produksi batu bata lempung jenis bakar, antara lain (NI-10,1978):

a) Tampak luar, bentuk yang disyaratkan pada batu bata jenis ini adalah berbentuk prisma segi empat panjang, mempunyai sudut siku dan tajam permukaan rata dan tidak menampakkan adanya retak, warna, dan bunyi nyaring

(9)

 b) Ukuran batu bata harus sesuai dengan standar NI-10 (1978) yaitu: M-5a (190 x 90 x 65 mm), M-5b (190 x 140 x 65 mm) dan M-6 (230 x 110 x 55 mm). Pada standar pengukuran,  penyimpangan terbesar yang dibolehkan untuk masing-masing panjang, lebar dan tebal

maksimum antara 3% - 5%

c) Penyerapan air dari 10 buah benda uji tidak lebih dari 15% d) Kadar garam tidakboleh lebih dari 50%.

5

BAB III

CARA PROSEDUR DAN PELAKSANAAN

3.1 Alat dan Bahan

No

. Alat Gambar

Keterangan dan Spesifikasi

1 Bata merah Bahan yang akan di uji

2 Jangka sorong Alat ukur dengan ketelitian

(10)

3 Timbangan Untuk menimbang berat

 bahan yang akan di uji.

4 Waterpass Untuk menentukan kerataan.

5 Palu Digunakan untuk uji suara

6 Penggaris siku Untuk menentukan tingkat

kesikuan

6 3.2 Cara pengujian

• PENGUKURAN PANJANG DAN LEBAR 

1. Pisahkan bata untuk pengukuran, kemudian beri nomor pada setiap bata sebanyak 5  buah.

2. Ukur panjang dan lebar bata tersebut dengan menggunakan jangka sorong pada kedua sisi bata. Pengukuran dilakukan sebanyak 3 kali untuk panjang dan 3 kali untuk  lebar, kemudian diambil rata-rata dari panjang dan lebar tersebut.

3. Catat hasil pengukuran pada tabel, kemudian hitung panjang rata-rata, tinggi rata-rata, dan lebar rata-rata pada setiap masing-masing bata.

(11)

1. Timbang setiap bata dengan menggunakan timbangan. 2. Catat hasil timbangan pada table.

• PENGUJIAN TAMPAK LUAR 

A. UJI RATA

1. Gunakan bata pada pengukuran panjang di atas untuk uji rata.

2. Periksa tiap bata apakah memiliki kerataan atau tidak dengan cara menaruh waterpas di atas bata.

3. Catat hasil pada tabel. B. Uji RETAK 

1. Gunakan bata pada pengukuran panjang di atas untuk uji retak.

2. Periksa tiap bata apakah memiliki retak atau tidak,dan periksa jenis retaknya, termasuk retak rambut atau retak dalam.

3. Catat hasil pada tabel. C. Uji WARNA

1. Gunakan bata pada pengukuran panjang di atas untuk uji warna. 2. periksa warna kelima bata tersebut

3. catat hasil pada tabel. D. UJI SIKU TAJAM

1. Gunakan bata pada pengukuran di atas untuk uji siku tajam.

2. Periksa tiap bata apakah memiliki siku ketajaman atau tidak dengan menggunakan penggaris siku pada tiap sisi bata tersebut.

(12)

7

• UJI SERAP AIR 

1. siapkan sebuah bata untuk uji resap air 

2. oven bata selama satu hari.

3. lalu timbang bata yang sudah di oven tersebut.

4. setelah ditimbang letakan bata pada sebuah wadah yang sudah di isi air dengan

kedalaman 1 cm selama satu menit.

5. timbang bata yang seudah di rendam

7. catat hasil pengujian

• UJI KUAT TEKAN

1. Siapkan satu buah bata untuk pengujian.

2. Buat adukan dengan cara mencampurkan pasir dan semen dengan perbandingan 1:3 di campur dengan air.

3. Siapkan bata, kemudian potong bata tersebut menjadi dua bagian.

4. kemudian simpan bata di atas kaca lalu simpan mortar pada sampai menempel dengan cetakan kayu. Simpan sampai kering hingga siap dipakai untuk uji tekan.

• UJI KADAR GARAM

1. Siapkan satu buah bata untuk pengujian kadar garam. 2. Oven bata selama satu hari.

3. Lalu timbang bata yang sudah di oven tersebut.

4. Siapkan wadah yang sudah di isi air dengan kedalaman satu cm. 5. Celupkan bata di atas wadah secara berdiri.

(13)

6. Perhatikan perubahan bata selama beberapa hari, apabila terdapat putih-putih dibata maka kualitas bata tersebut kurang bagus. Semakin banyak putih-putih maka

semakin jelek kualitas bata tersebut.

8

BAB IV

HASIL

1. Bata Merah Pejal

 Note : 1. Retak(√) : rambut

2. Rata (√) :rata

3. warna(√) :merata

2. Bata Merah Berlubang

Ukuran dan Tampak Luar

Ukuran (cm) Tampak Luar

No Panjang Lebar Tinggi Berat (Kg) Retak Rata Siku Tajam Warna Nyaring

1 2 3 4 5 Rata-Rata

(14)

 Note : 1. Retak(√) : rambut

2. Rata (√) :rata

3. warna(√) :merata

9

3. Bata Merah Berongga

 Note : 1. Retak(√) : rambut

2. Rata (√) : rata 3. warna(√) : merata SECTION RATE

 No. Jenis Bata

Luas Bidang Berat

Awal (gr) Berat Setelah 1 Menit (gr) Section Rate (gr/dm2/menit) P (dm) L (dm) 1. Bata Pejal

Ukuran dan Tampak Luar

Ukuran (cm) Tampak Luar

No Panjang Lebar Tinggi Berat(Kg) Tebal kelopak Dala Retak Rata Siku Tajam Warna Nyaring m Luar 1 2 3 4 5 Rata-rata

Ukuran dan Tampak Luar

Ukuran (cm) Tampak Luar

No Panjang Lebar Tinggi Berat(Kg) DalamTebal kelopak Luar Retak Rata Siku Tajam Warna Nyaring

1 23,961 11,206 11,16 2,9035 1,136 1,290 √ √ √ √ 2 24,095 10,816 10,759 3,0883 1,376 1,492 √ √ √ 3 24,531 11,543 11,53 3,2678 1,31 1,26 √ √ √ 4 23,5436 11,0706 10,2726 2,4343 1,158 1,188 √ √ √ 5 24,568 11,410 11,24 3,2190 1,490 1,470 √ √ Rata -rata 24,139 11,209 10,992 2,9825 1,294 1,34

(15)

2. Bata Berlubang 3. Bata  berongga 3,1928 3.2129 0,62 %* *SECTION RATE : 3,2129 - 3,1928 x 100 % = 0,62 % 3,1928 • KADAR GARAM

 No. Jenis Bata Kadar Garam (%)

1. Bata Pejal

2. Bata Berlubang

3. Bata Berongga

10

• UJI KUAT TEKAN BATA

NO NO/KODE BENDA UJI TANGGALUJI

DIMENSI (mm)

LUAS (mm2)

BEBAN KEKUATAN TEKAN BRUTO (Mpa) UMUR 

P L T BERAT MAKS INDIVIDU RATA-RATA MINIMUM

(hari) (KN) (kN)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 BATU BATA PEJAL 14/12/2011

2 BATU BATA BERLUBANG 14/12/2011

3

BATU BATA BERONGGA

(MIRING) 14/12/2011 240 112,76

112,9

2 378 27062,4 378

BATU BATA BERONGGA

(16)

11

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang kami dapatkan setelah melakukan praktikum diantaranya 1. Bata Merah Pejal

• Bata merah yang kami uji telah memenuhi syarat ukuran M-6

• Bata merah yang kami uji masuk ke dalam bata merah tingkat I

• Bata merah yang kami uji telah memenuhi syarat mutu tampak luar, tapi tidak 

memenuhi tampak luar retak, karena bata merah yang kami uji terlihat adanya retak rambut.

• Bata merah yang kami uji memenuhi kualifikasi section rate.

• Bata merah yang kami uji memenuhi kualifikasi kadar garam.

2. Bata Merah Berlubang

• Bata merah ini termasuk ke dalam bata merah tingkat I

• Bata merah yang kami uji telah memenuhi syarat mutu tampak luar, tapi tidak 

memenuhi tampak luar retak, karena bata merah yang kami uji terlihat adanya retak rambut.

• Bata merah yang kami uji memenuhi kualifikasi section rate.

(17)

3. Bata Merah Berongga

• Bata merah yang kami uji masuk ke dalam bata merah tingkat I

• Bata merah yang kami uji telah memenuhi syarat mutu tampak luar, tapi tidak 

memenuhi tampak luar retak, karena bata merah yang kami uji terlihat adanya retak rambut.

• Bata merah yang kami uji memenuhi kualifikasi section rate.

• Bata merah yang kami uji memenuhi kualifikasi kadar garam.

12

5.2 Saran

Untuk para pembaca, jika ingin membuat laporan sebaiknya mempersiapkan laporan tersebut lebih matang agar mendapatkan hasil yang maksimal dengan susunan yang lebih sistematis.

(18)

13

DAFTAR PUSTAKA

• WWW.GOOGLE.COM • WWW.ILMUSIPIL.COM

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu kesalahan juga banyak terdapat dalam penempatan alat karena semestinya praktikan menentukan posisi alat yang tepat agar dapat membidik banyak titik tetapi yang

Berdasarkan bukti audit yang diperoleh, auditor harus menyimpulkan apakah, menurut pertimbangan auditor, terdapat suatu ketidakpastian material yang terkait

P ENERAPAN A LGORITMA A* DALAM M ENENTUKAN R UTE T ERPENDEK DI K OMPLEKS G ELORA B UNG K ARNO Program yang telah dibuat dapat digunakan untuk mencari rute terpendek antar

Mengacu kepada Kebijakan (Rencana Strategis/Rencana Jangka Panjang) Pembangunan Industri Nasional (1a), Kebijakan mengenai 32 jenis industri prioritas dan pembangunan

POLA ASUH TERHADAP STUNTING Hasil dari penelitian Basri Aramico, Toto Sudargo dan Joko Susilo (2013) mengenai hubungan pola asuh dengan status gizi yang mengakibatkan

Hal tersebut juga sejalan dengan pendapatan responden (p= 0.003) yang berarti, semakin tinggi pendapatan seseorang, maka semakin rendah distress diabetesnya.. Adapun

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah semakin tinggi penambahan tepung kunyit dan tepung temulawak maka akan menurunkan konsumsi pakan, pertambahan