• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA Menyiapakan Pendidikan Matematika dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) Surabaya, Sabtu 14 Mei 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA Menyiapakan Pendidikan Matematika dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) Surabaya, Sabtu 14 Mei 2016"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

ii SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA 2016

“Menyiapakan Pendidikan Matematika dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)”

Surabaya, Sabtu 14 Mei 2016

Editor:

1. H. Sunyoto Hadi Prayitno, Drs., S.T., M.,Pd 2. Sri Rahayu, Dra., S.Si., M.Pd

3. Lidya Lia Prayitno, S.Pd., M.Pd 4. Erlin Ladyawati, S.Pd., M.Pd 5. Liknin Nugraheni, S.Si., M.Pd 6. Nur Fathonah, S.Pd., M.Pd

Published by: Adi Buana University Press Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Sekretariat: Jl. Ngagel Dadi III-B/37 Surabaya, 60245. Telp: 031-5041097

www.unipasby.ac.id, E-Mail: unipasby@gmail.com Adi Buana

(3)

iii SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA 2016

“Menyiapakan Pendidikan Matematika dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)”

Editor : 1. H. Sunyoto Hadi Prayitno, Drs., S.T., M.,Pd 2. Sri Rahayu, Dra., S.Si., M.Pd

3. Lidya Lia Prayitno, S.Pd., M.Pd 4. Erlin Ladyawati, S.Pd., M.Pd 5. Liknin Nugraheni, S.Si., M.Pd 6. Nur Fathonah, S.Pd., M.Pd Desain Sampul : Drs. Prayogo, M.Kom

Layout : Eko Sugandi, S.Pd

Diterbitkan Oleh:

Adi Buana University Press

Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Sekretariat: Jl. Ngagel Dadi III-B/37 Surabaya, 60245. Telp : 031-5041097

Fax : 031-5042804 Website : unipasby.ac.id

e-maIL : unipasby@gmail.com

ISBN: 978-979-9559-72-3

Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apapun, secara elektronis maupun mekanis, termasuk memfotokopi, merekam, atau dengan teknik perkam lainnya, tanpa izin tertulis dari penerbit.

Adi Buana

(4)

iv KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas petunjuk, rahmat, serta hidayah-Nya sehingga Seminar Nasional Pendidikan Matematika 2016 telah dsiusun. Prosiding ini disusun dengan maksud agar dapat dijadikan pedoman bagi panitia dan peserta Seminar Nasional Pendidikan Matematika 2016 yang diselenggarakan oleh jurusan Pendidikan Matematika FKIP Universitas PGRI Adi Buana Surabaya pada tanggal 14 Mei 2016. Prosiding ini antara lain memuat makalah utama dan kumpulan makalah-makalah peserta pemakalah Seminar Nasional Matematika 2016.

Kami menyadari bahwa panduan ini dapat diwujudkan berkat kerjasama, partisipasi, dan bantuan dari berbagai pihat. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselenggaranya Seminar Nasional Pendidikan Matematika 2016 ini.

Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam prosiding ini.

Surabaya, 14 Mei 2016

(5)

vii Kelas E

No. Nama Makalah Jumlah Institusi

1 Feny Rita Fiantika, M.Pd.

1

Oktav Rivinograha Dhitayana2

1 Universitas Nusantara

PGRI Kediri

2 Moh. Ali Murtado 1 Universitas Nusantara PGRI Kediri

3 Nor Asyriah 1 Muhammadiyah Malang Universitas

4

Ria Rohmaa1

Rizka Alifiani2

1 Universitas PGRI Adi

Buana

5

Rajib Syahrul Hamdi1

Rachmah Islachah Agustina2

1 Universitas PGRI Adi

Buana

6 Nerva Nur Opticia

1

Anna Wahyu Hidayah2

1 Universitas PGRI Adi

Buana

7 Mukhlis

1

Sari Sekar Arum2

1 Universitas PGRI Adi

Buana

8 Fitri Dian Yanti

1

Anis Chairunnisa2

1 Universitas PGRI Adi

Buana

9 Muhammad Imam Sai‟in

1

Anugrah Suhermawan2

1 Universitas PGRI Adi

Buana

10 Ninik Mutianingsih Uzlifah 1 Universitas PGRI Adi Buana

Kelas F

No. Nama Makalah Jumlah Institusi

1 Feny Rita Fiantika, M.Pd.

1

Elmi Hardiyanti Dewi2

1 Universitas Nusantara

PGRI Kediri

2 Ryan Nizar Zulfikar 1 Muhammadiyah Malang Universitas

3 Aprilia Damayanti

1

Amelia Savitri2

1 Universitas Negeri

Surabaya

4 Sri Rahmawati Fitriatien 1 Universitas PGRI Adi Buana

5 Restu Ria Wantika, S.Pd, M.Si 1 Universitas PGRI Adi Buana

6 Riky Prasetia Wijaya¹ Ainur Rosita² 1 Universitas PGRI Adi Buana

7 Rani Kurnia Putri 1 Universitas PGRI Adi Buana

8 Rizky Verdyanto Pratomo 2 -

9 Aditya Kurniawan 2 -

(6)

xi

Anugrah Suhermawan2 KELAS XI DI MAN SIDOARJO TAHUN AJARAN 2015-2016.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA.

Nopita Inggara Wati1

Ferdina Maulida Maharani2

PERBANDINGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN

PERBANDINGAN SISWA KELAS VII SMP KARTIKA IV-11 SURABAYA

194

Fitri Dian Yanti1

Anis Chairunnisa2

PENGARUH MEDIA MICROSOFT MATHEMATICS DAN GEOGEBRA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

DI SMPN 43 SURABAYA

203

Mukhlis1

Sari Sekar Arum2

KEMAMPUAN SISWADALAM MENYELESAIKAN MASALAH OPERASI ALJABAR KELAS VIIISMP JALAN

JAWA SURABAYA

211

Panji Wicaksono¹ Gresma Rinais Oktaviani²

PENERAPAN METODE MIND MAPPING PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS SISWA KELAS VIII-D SMP

NEGERI 40 SURABAYA TAHUN AJARAN 2015-2016

221

KEMAMPUAN SISWA SMP NEGERI 48 SURABAYA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA OPERASI ALJABAR DITINJAU DARI KECERDASAN MAJEMUK

229

Riky Prasetia Wijaya¹ Ainur Rosita²

ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI MODEL THINK TALK WRITE (TTW) KELAS X

SMA ANTARTIKA SIDOARJO PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR TIGA VARIABEL

239

Nerva Nur Opticia1

Anna Wahyu Hidayah2

PROFIL GAYA BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SMA ANTARTIKA SIDOARJO TAHUN

AJARAN 2015-2016

250

Dia Luxiana Isnawati[1]

Intan Fitriyani[2]

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STAD DENGAN PERMAINAN WHEEL OF FORTUNE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X DI SMK NEGERI 3 SURABAYA

266

Leni Rahmawati 1

Sri Rahayu, M. Pd 2

POLA PIKIR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MENGGUNAKAN TAHAPAN POLYA BERDASARKAN GENDER DAN KEMAMPUAN

MATEMATIKA

275

Ninik Mutianingsih MEMBANDINGKAN DIMENSI METRIK DAN DIMENSI

METRIK BINTANG

286

Rizky Verdyanto Pratomo PERKALIAN MATRIKS DENGAN ALGORITMA DIVIDE

AND CONQUER DAN ALGORITMA STRASSEN1

PEMILIHAN DRILL AND PRACTICE METHOD SEBAGAI

(7)

287 MEMBANDINGKAN DIMENSI METRIK DAN

DIMENSI METRIK BINTANG

Ninik Mutianingsih1, UzlifahAsrining Ummah2 ninikmutia27@gmail.com1 uzlifahrizky@gmail.com2

(FKIP-PendidikanMatematikaUniversitas PGRI AdiBuana Surabaya) ABSTRAK

Diberikan graf terhubung dengan himpunan simpul dan u . Jarak antara dan , dinotasikan , didefinisikan sebagai panjang lintasan terpendek dari ke pada . Jika

adalah himpunan bagian dari dan , maka representasi terhadap

adalah . Jika untuk setiap

berbeda, maka disebut sebagai himpunan pembeda (resolving set) dari . Jika simpul-simpul di membentuk graf bintang, maka himpunan pembeda disebut himpunan pembeda bintang (star

resolving set). Dimensi metrik bintang (star metric dimension) adalah kardinalitas

minimum dari himpunan pembeda bintang dan dinotasikan dengan . Penelitian ini yaitu membandingkan dimensi metrik dan dimensi metrik bintang. Hasil penelitian diperoleh perbedaan karakteristik dari dimensi metrik dan dimensi metrik bintang.

Kata kunci: dimensi metrik, dimensi metrik bintang,himpunan pembeda, himpunan pembeda bintang.

Abstract

Let a connected graph with vertex set and . The distance between and , denoted by , is defined as the length of the shortest path from to in . If is a subset of and , then the representation of with respect to is

. If for every are

different, then is a resolving set of . If the vertices in to form star graph, then resolving set is a star resolving set. Star metric dimension is a minimum cardinality from star resolving set and denoted by . This study is comparing dimensional metric and star metric

(8)

288 dimensions. The research to find out by differences for characteristics of metric dimensions and star metric dimensions.

Key words: metric dimension, star metric dimension, resolving set, star resolving set.

PENDAHULUAN A. LatarBelakang

Teori Graf mulai dikenal pada saat seorang matematikawan bangsa Swiss,bernama Leonhard Euler melalui tulisannya yang berisi tentang upaya pemecahan masalah jembatan Konigsberg yang sangat terkenal di Eropa.berhasil mengungkapkan Misteri Teka-Teki Jembatan Konigsberg pada tahun 1736 (sekarang bernama Kaliningrad) (Ibrahim dkk, 2013). Buku pertama yang menulis tentang teori graf adalah “Therie der endlichen und unendlichen Graphen” oleh

Konig pada tahun 1936.Jembatan Konigsberg ditunjukkan pada Gambar 1.1 (a), sedangkan untuk representai dari jembatan ditunjukkan pada Gmbar 1.1 (b).

(a) (b)

Gambar 1.1 (a) Jembatan Konigsberg (b) Graf yang merepresentasikan Jembatan Konigsberg (Dewi, 2013)

Dalam tulisannya, Euler mencoba solusi atas permasalahan bagaimana menyeberangi semua jembatan itu tepat satu kali dari tempat berangkat sampai kembali ketempat semula. Pada permasalahan yang diungkapkan oleh Euler, simpul digunakan untuk mempresentasikan lokasi daratan yang dihubungkan oleh jembatan-jembatan. Sedangkan tiap jembatan dipresentasikan dengan sisi. Hasil dari penelitiannya tersebut adalah seseorang tidak mungkin berjalan melalui ketujuh jembatan masing-masing satu kali dan kembali ketempat asal keberangkatan (Dewi, 2013).

Suatu graf terdiri atas dua himpunan, yaitu himpunan tak kosong ( ) yang unsur-unsurnya disebut simpul (vertices) dan himpunan (mungkin kosong)

(9)

289 ( ) yang unsur-unsurnya disebut sisi (edges), sedemikian hingga setiap sisi dalam ( ) merupakan pasangan dari simpul-simpul di ( ), yang dinotasikan ( )(Ibrahim dkk, 2013). adalah banyaknya simpul atau anggota dari graf (vertex-set) disebut order dari graf . | adalah banyaknya sisi atau anggota dari graf (edge-set) disebut size dari graf .

Sebuah graf dikatakan terhubung (connected) jika untuk sebarang dua simpul berbeda di terdapat sebuah lintasan yang menghubungkan kedua simpul tersebut. Jarak antara simpul dan didefinisikan sebagai panjang lintasan terpendek dari ke dan dinotasikan ( ). Diameter dari suatu graf didefinisikan sebagai nilai ( ) * ( )+ atau jarak terbesar dari sebarang dua simpul di ( ) dan dinotasikan ( ).

Dimensi metrik pertama kali dikenalkan oleh Harary dan Melter pada tahun 1966, kajian tentang dimensi metrik menjadi sebuah NP.complete problem artinya tidak mudah untuk mendapatkan dimensi metrik dari suatu graf bentuk tertentu. Oleh karena itu, untuk mendapatkan dimensi metrik bentuk graf tertentu ataupun kelas tertentu dilakukan analisis dari subkelas terlebih dahulu agar lebih mudah mencari dimensi metrik dari graf secara umum (Permana, 2012).

Beberapa aplikasi dari himpunan pembeda pada ilmu kimia yaitu untuk mempresentasikan senyawa kimia (Chartrand, 2000).Contoh aplikasi dari dimensi metriklainnya adalah untuk meminimalkan pemasangan sensor kebakaran di sebuah gedung, seperti pada penelitian Wahyudi (2012).

Penelitian terdahulu tentang dimen simetrik yaitu oleh Chartrand, dkk dengan judul “Resolvability in Graph and The Metric Dimension of a Graph”

tahun 2000 dan Saputro, dkk dengan judul “The Metric Dimension of A Complete

-Partite Graph and Its Products”. Selain itu ada juga penelitian dimensi metrik

yang dilakukan oleh Bangkit Joko Widodo dengan judul Dimensi Metrik pada

Graf Sun, Graf Helm, dan Graf Double Cones, oleh Wildan Habibi dengan judul

Dimensi Metrik Graf Kincir dan oleh Johanes Arief Puromo dengan judul

Dimensi Metrik Pada Pengembangan Graph Kincir. Penelitian tentang dimensi

metrik bintang yaitu oleh Ninik Mutianingsih dengan judul Dimensi Metrik

(10)

290 telah dilakukan, maka pada penelitian ini yaitu membandingkan dimensi metrik dan dimensi metrik bintang.

B. RumusanPertanyaan

Berdasarkan uaraian latar belakang, masalah yang dikaji adalah membandingkan dimensi metric dan dimensi metric bintang.

C. TujuanPenelitian

Tujuan dari penelitian ini, yaitu memperoleh perbedaan karakteristik dari dimensi metric dan dimesi metric bintang.

D. ManfaatPenelitian

Manfaat dari penulisan tesis ini, yaitu sebagai acuan penelitian selanjutnya tentang graf, khususnya dimensi metrik dan dimensi metrik bintang.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian untuk mendapatkan perbedaan karakteristik dari dimensi metric dan dimensi metrik bintang adalah sebagai berikut:

a. Studi Literatur

Pada tahap ini, dilakukan studi literatur dari buku, jurnal, dan penelitian sebelumnya mengenai dimensi metrik dan dimensi metric bintang.

b. Analisis

Kegiatan yang dilakukan antara lain:

1. Mendapatkan himpunan pembeda dan himpunan pembeda bintang.

2. Mendapatkan dimensi metrik dan dimensi metric bintang. Pada tahap ini diperoleh batas atas dan batas bawah, jika batas atas dan batas bawah sama, maka bisa didapatkan dimensi metric dan dimensi metrik bintang .

c. Melakukan evaluasi terhadap analisis yang sudah dilakukan yaitu dari hasil pada tahap sebelumnya akan dbuktikan menggunakan kajian dimensi metrik bintang dan teorema dimensi metrik bintang.

(11)

291 HASIL PENELITIAN

Dari hasil kajian yang sudah dilakukan, diperoleh perbedaan karakteristik dari dimensi metrik dan dimensi metrik bintang yaitu pada tahap mendapatkan himpunan pembedanya.

PEMBAHASAN A. DimensiMetrik

Diberikan suatu graf terhubung . Misalkan dua simpul dan adalah simpul-simpul pada graf terhubung . Jarak antara dua simpul dan didefinisikan sebagai panjang lintasan terpendek dari ke pada dan dinotasikan ( ). Jika diberikan suatu himpunan terurut yaitu * + dari simpul-simpul dalam graf terhubung dan simpul di ( ) maka representasi dari simpul terhadap adalah:

( ) ( ( ) ( ) ( ))

Jika ( ) untuk setiap simpul ( ) berbeda atau jika representasi di berbeda antara simpul satu dengan simpul yang lainnya, maka dikatakan sebagai himpunan pembeda dari . Himpunan pembeda dengan kardinalitas) minimum disebut himpunan pembeda minimum. Kardinalitas minimum dari himpunan pembeda disebut dimensi metrik dari dan dinotasikan ( ) (Chartrand, dkk., 2000). Dengan demikian dimensi metrik dari graf adalah kardinalitas minimum dari himpunan pembeda .

Sebagai contoh untuk mendapatkan dimensi metrik Sebagai contoh, diberikan sebuah graf gir dengan yang diberikan pada Gambar 1.2. Untuk mendapatkan dimensi metrik pada graf gir , maka harus menentukan batas atas dan batas bawah dimensi metric dari graf tersebut. Berikut akan dibahas dimenis metric dari graf gir .

c v1 w1 v2 v3 v4 w2 w3 w4

(12)

292 Gambar 1.2 Graf Gir

Untuk mendapatkan batas atas dimensi metrik ( ), misalkan * + diperoleh representasi:

i. Simpul-simpul bukan elemen yaitu: ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ii. Simpul-simpul elemen yaitu ( ) ( ) dan ( ) ( )

Terlihat dari hasil diatas bahwa semua simpul yang bukan elemn mempunyai representasi yang berbeda.Sedangkan simpul dan yang merupakan elemen dari pasti memiliki representasi yang berbeda, yang membedakan adalah posisi padarepresentasinya.Akan tetapi belim tentu memiliki kardinalitas yang minimum. Oleh karena itu, dapat dikatakan sebagai batas atas dimensi metrik ( ) atau dapat ditulis ( ) .

Untukbatasbawah, kurang dari 2 misalkan . Chartranddkk (2000) telahmembuktikanbahwa ( ) jika dan hanya jika . Oleh karena bukan lintasan, maka ( ) .Olehkarena ( ) , maka dapat dikatakan ( ) .

B. Graf Bintang

Sebelum membahas tentang dimensi metrik bntang terlebih dahulu kita membahas tentang graf bintang. Graf bintang adalah graf dengan simpul. Memiliki satu simpul pusat yang terhubung dengan simpul lainnya (Darmaji, 2012).Gambar 1.3 adalah contoh dari graf bintang.

(13)

293 Gambar 1.3 (a) Graf Bintang atau graf Trivial (b) Graf Bintang (c) Graf

Bintang (d) Graf Bintang

C. Dimensi Metrik Bintang

Pengembangan dimensi metrik dapat dilakukan dengan menambahkan syarat tertentu pada himpunan pembeda * +. Pada penelitian ini dibahas syarat yang harus terpenuhi pada himpunan . Jika simpul-simpul di membentuk graf bintang, maka himpunan pembeda * + dinamakan himpunan pembeda bintang dan dinotasikan dengan . Himpunan pembeda bintang dengan banyak anggota minimum disebut dimensi metrik bintang dan dinotasikan ( ) (Mutia, 2015). Dengan demikian, dimensi metrik bintang adalah banyak anggota minimum dari himpunan pembeda bintang

.

Contoh dari dimensi metric bintang yaitu diberikan sebuah graf gir dengan seperti pada Gambar 1.2. Untuk mendapatkan dimensi metrik bintang pada graf gir , maka harus menetukan batas atas dan batas bawah dimensi metrik bintang dari graf tersebut. Dimensi metrik bintang mensyaratkan bahwa semua simpul elemen harus membentuk bintang dan memiliki kardinalitas yang minimum. Berikut akan dibahas dimensi metrik bintang pada graf gir .

Untuk mendapatkan batas atas dimensi metrik bintang ( ), misalkan * + dan ditunjukkan bahwa semua simpul di mempunyai representasi yang berbeda terhadap . Berikut adalah hasil observasi dari graf . Simpul-simpul yang bukan elemen adalah dan diperoleh representasi simpul sebagai berikut:

( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )

(14)

294 Terlihat dari hasil observasi diatas bahwa semua simpul yang bukan elemen mempunyai representasi yang berbeda. Sedangkan simpul yang merupakan elemen dari memiliki representasi yang bebeda dan yang membedakan adalah posisi pada representasi ketiga simpul tersebut, yaitu ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ). Jadi

* + merupakan himpunan pembeda bintang dengan kardinalitas sama dengan dan simpul-simpul elemen membentuk graf bintang . Akan

tetapi, belum tentu memiliki kardinalitas yang minimum. Oleh karena itu, dapat dikatakan sebagai batas atas dimensi metrik bintang ( ) atau dapat ditulis ( ) .

Untuk mendaptkan batas bawah, akan ditunjukkan bahwa jika kurang dari , misalkan maka pasti terdapat sedikitnya dua simpul yang mempunyai representasi sama. Perhatikan dua kasus berikut:

i. Simpul elemen adalah simpul pusat dan simpul tepi. Jika demikian, maka terdapat sedikitnya dua simpul yang memiliki representasi sama. Tanpa mengurangi keumuman, misalkan * + maka sedikitnya terdapat dua simpul yang mempunyai representasi sama, yaitu ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) dan ( ) ( ) ( ).

ii. Simpul elemen adalah simpul tepi dan simpul tambahan. Jika demikian, maka terdapat sedikitnya dua simpul yang memiliki representasi sama. Tanpa mengurangi keumuman, misalkan * + maka sedikitnya terdapat dua simpul dengan representasi yang sama, yaitu ( ) ( ) ( ).

Dari kasus i dan ii menunjukkan bahwa dengan bukan merupakan himpunan pembeda bintang. Oleh karena itu, batas bawah dimensi metrik bintang ( ) .

Oleh karena batas atas dan batas bawah dimensi metrik bintang ( ) . Jadi dimensi metrik bintang ( ) . Graf bintang yang dibentuk oleh himpunan pembeda bintang adalah graf bintang , seperti pada Gambar 1.3.

(15)

295

v1

w1 w6

Gambar 1.3 Graf Bintang

SIMPULAN

Dari hasil kajian yang sudah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa perbedaan yang diperoleh yaitu pada tahap menentukan himpunan pembeda. Yaitu untuk mendapatkan dimensi metric ( ) kita bisa menentukan himpunan pembeda disemua titik tanpa harus membentuk graf bintang, sedangkan untuk mendapatkan dimensi metrik bintang ( ) kita harus menentukan himpunan pembeda bintang yang terhubung dan membentuk graf bintang .

SARAN

Dimensi metric dan dimensi metric bintang untuk sebarang graf terhubung adalah masalah terbuka. Untuk mendapatkan dimensi metric dan dimensi metric bintang bisa diperoleh pada sebarang graf terhubung.

DaftarPustaka

Amalia, R. (2012). Dimensi Partisi pada Graf Serupa Roda dengan Penambahan

Anting.Tugas Akhir, Jurusan Matematika FMIPA Institut Teknologi

Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya.

Chartrand, G., Eroh, L., Johnson, M., & Oellermann, O. (2000). Resolving in Graph and The Metric Dimension of a Graph. Discrete Applied

Mathematics(105), 99-113.

Darmaji. (2012). Dimensi Partisi Graph Multipartit dan Graph Hasil Corona Dua

(16)

296 Dewi, N. R. (2013). Pelabelan Total Super (a, d) Sisi Antimagic pada Graf Siput.

Skripsi, FKIP Universitas Jember, Jember.

Gross, J., & Yellen, J. (2006). Graph Theory and Its Aplications (second

edition).Chapman & Hall/CRC Taylor & Francis Graph, New York.

Habibi,W. (2011). Dimensi Metrik Garf Kincir. Skirpsi, Jurusan Matematika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Malang.

Harraay, F., & Melter, R. (1976). On The Metric Dimension of a Graph. Ars

combin. 2 1076, 191-195.

Ibrahim, N. (2013). Pengantar Kombinatorika & Teori Graf. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Mutia, N. (2015). Dimensi Metrik Bintang dari Graf Serupa Roda.Tesis, Jurusan Matematika FMIPA Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya.

Permana, A. (2012). Dimensi Metrik Graf Pohon Bentuk Tertentu. Jurnal

Politeknik Pomits, 1(1), 1-4.

P. A. Johanes. (). Dimensi Metrik pada Pengembangan Graph Kincir dengan Pola Tugas Akhir, Jurusan Matematika FMIPA Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya.

Slamin. (2009). DESAIN JARINGAN Pendekatan Teori Graf. Jember University Press, Jember.

Wahyudi, S. (2012). Dimensi Metrik Pengembangan Graf Kincir Pola K1+mK6 dan aplikasi Dimensi Metrik untuk Meminimumkan Pemasangan Sensor Kebakaran Sebuah Gedung. Seminar Nasional Pascasarjana (SNPS XII)

ITS, Surabaya, 12 Juli 2012.

Widodo, B. (2013). Dimensi Metrik pada Graf Sun, Graf Helm, dan Graf Double

Cones.Skripsi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Referensi

Dokumen terkait

proses, sistem pendidikan nasional peka terhadap dinamika kehidupan pada perubahan dunia global. 3 Hal ini berhubungan dengan perkembangan zaman. Aspek Globalisasi ini membentuk

penelitian, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara ketiga komponen sikap (kognitif, afektif dan konatif) dan kedua komponen (individual dan

Izin Gangguan (HO) yang selanjutnya disebut Izin adalah izin gangguan yang diberikan kepada orang pribadi atau badan dilokasi tertentu yang menimbulkan bahaya, kerugian dan gangguan,

(2) Orientasi bangunan, Jarak antar-bangunan, Tipe bangunan, Struktur bangunan, Massa bangunan, Bentuk atap, dan Fasade bangunan merupakan unsur kearifan lokal

Dalam repertoar karawitan, kata mlèsèt mengacu pada teknik atau cara memainkan instrumen kenong dan kempul pada bagian nada tertentu yang berbeda dengan nada pada instrumen

I.H RANGKAIAN ELEKTRONIKA M.HARI PURWIDIANTORO,ST,MM R.1.2.3 T PM PROYEK MULTIMEDIA DANY FAJAR KSW, S.KOM.. 7

Melalui proses ini nampaknya tujuan utama dan manfaat Lesson Study sebagaimana dikemukakan Rusman (2011) berhasil dicapai. Tujuan utama Lesson Study tersebut adalah

Berdasarkan Peraturan Komisi Nomor 10 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Nomor 13 Tahun 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan