• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ngatemi, Kader IMP Terbaik DKI Jakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Ngatemi, Kader IMP Terbaik DKI Jakarta"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BHAKTI SOSIAL MERIAHKAN HARGANAS XII

BKKBN DKI JAKARTA

Jakarta, Juli 2005.

Jakarta sebagai Ibu Kota Negara dan Pusat Pemerintahan adalah barometer keberhasilan pembangunan di negeri tercinta Indonesia. Untuk tahun ini Peringatan Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) XII secara nasional di selenggarakan di Jakarta. Tepatnya di Lapangan Monumen Nasional (MONAS) Jakarta pada tanggal 3 Juli 2005. Sebagai kelaziman, BKKBN propinsi yang “ketiban sampur”(ketempatan) acara demikian otomatis menjadi supersibuk berbagai persiapan untuk meramaikan dan menyukseskan peringatan hari bersejarah tersebut.

Kepala BKKBN DKI Jakarta Dra.Kasmiyati Msc menjawab pertanyaan KBI GEMARI berkata meski pihaknya disibukkan dengan kegiatan di tingkat nasional demikian, Pemda DKI dalam hal ini BKKBN DKI dengan leading sektor PKK Prop. DKI.Jakarta yang dikenal akrab dengan warganya menyelenggarakan berbagai kegiatan. Salah satunya adalah Kegiatan Bhakti Sosial. Sedangkan pemilihan Kader unggulan dilakukan sejak tingkat wilayah kota.

Ketua Umum Panitia Penyelenggara HARGANAS XII, Ny Susiati Ma’ruf. 29 Juni 2005 mencanangkan peresmian kegiatan Bhakti Sosial dalam rangkaian Peringatan HARGANAS XII DKI Jakarta di halaman Kantor Kecamatan Pulo Gadung, Kotamadya Jakarta Timur, Jakarta. Kegiatan menyemarakkan Peringatan Harganas HARGANAS Propinsi DKI Jakarta tersebut disaksikan Kepala BKKBN Pusat Dr.Sumaryati Aryoso.

(2)

Menurut Ketua Tim Penggerak PKK DKI Jakarta Ny Rini Sutiyoso, Bhakti Sosial yang diselenggarakan pada peringatan Harganas XII ini merupakan wujud nyata dari tekad Pemerintah dan TP PKK Propinsi DKI Jakarta dalam mewujudkan keluarga sejahtera, maju dan mandiri sebagai bangunan dasar terwujudnya masyarakat yang partisipatif, berakhlak dan berbudaya sejalan dengan tema peringatan Harganas XII tahun 2005 yaitu Ketahanan Keluarga Pilar Pembangunan Bangsa.

Pelayanan dan bantuan yang diberikan dalam penyelenggaraan Bhakti Sosial Harganas XII Propinsi DKI Jakarta ini, ungkap Rini, antara lain memberikan pengobatan gratis bagi 800 pasien, pemeriksaan gigi dan mulut bagi 100 pasien, pelayanan operasi katarak bagi 20 pasien, khitanan massal bagi 100 anak, donor darah sebanyak 50 – 100 orang, pelayanan KB, pemberian bantuan paket sembako sebanyak 100 paket, penyerahan bantuan pendidikan anak asuh, Pemberian Kartu Sehat dengan pelayanan cuma-cuma bagi keluarga tidak mampu dan lain-lain.

Unsur terpenting dari peringatan Harganas, menurut Kepala BKKBN Pusat Dr. Sumarjati Aryoso, adalah penghayatan makna dari keluarga itu sendiri. Dalam membina keluarga agar tercipta keluarga sejahtera ada PKK yang setia mengayomi masyarakat khususnya memberdayakan kaum perempuan. Tetapi bila peran PKK belum “membumi”, diharapkan ada kesadaran dari keluarga untuk memiliki pendidikan cukup, bagaimana merawat anak dengan baik agar anak tidak kekurangan gizi, pemberian imunisasi lengkap dan lain-lain.

“Salah satu tujuan dari Hari Keluarga ini utamanya menyadarkan keluarga membina keluarganya masing-masing,” tambah Sumarjati. Dalam upaya membina keluarga itu, BKKBN memiliki tri bina (tiga pokok binaan) yaitu Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR) dan Bina

(3)

Keluarga Lansia (BKL). Fokus perhatian terhadap keluarga miskin pun tak kalah gencar dilakukan melalui pelayanan KB gratis untuk keluarga miskin, pemberdayaan ekonomi dengan UPPKS.

Ngatemi, Kader IMP Terbaik DKI Jakarta Dalam rangka memperingati Hari Keluarga Nasional XII tahun 2005 lalu, sekitar 60 Kader Terbak Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) yang tersebar di 31 provinsi, diterima Kepala BKKBN Pusat Dr.Sumaryati Aryoso. Satu diantaranya Ngatemi, Kader IMP Terbaik DKI Jakarta. Dari hasil pertemuan ini terlihat semangat kebersamaan mereka untuk memberdayakan masyarakat sekitarnya.

Beruntung, Kader IMP terpilih tersebut berkesempatan mengikuti puncak peringatan Harganas dan mendengarkan langsung pesan-pesan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 3 Juli 2005. Kader IMP terbaik demikian memang memiliki “nilai jual” tinggi di masyarakatnya. Terbukti, dengan dana minim yang disediakan pemerintah daerah atau bahkan tak ada dana sekalipun, mereka tetap ikhlas membangun desa

Berkurangnya jumlah Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) yang merupakan bagian dari IMP di sejumlah daerah, memang memprihatinkan tetapi bukan lah sesuatu yang mengerikan. Karena, para kader yang aktif membina masyarakat banyak ditarik menjadi abdi masyarakat sebagai pejabat di kecamatan, kelurahan dan sebagainya. Bahkan, ada beberapa kabupaten/kota berani mengangkat PLKB sebagai tenaga honorer karena kerja keras mereka di lapangan.

Seperti halnya Kader IMP Terbaik Jakarta, sejak menjadi kader Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) tahun 1995 di Kelurahan Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, Ngatemi berhasil membawa nama wilayahnya sebagai pemilik kader IMP terbaik sebanyak tiga kali. Sebagai kader IMP terbaik tahun 2005 tingkat Provinsi DKI Jakarta, Ngatemi optimis program Keluarga Berencana di daerahnya dapat terwujud menjadi Keluarga Berkualitas.

Ngobrol dengan KBI Gemari dapat disimak semangat juang tanpa lelah, tanpa pamrih merupakan semangat hidup yang terus dijalani oleh wanita kelahiran Blitar, Jawa Timur, 2 Februari 1964 ini. Terlahir dari pasangan sederhana Honi dan Tuminah sejak kecil dikenal rajin menimba ilmu dari lingkungan sekitarnya. Meski hanya berbekal ijazah pendidikan terakhir SMA di Blitar, Ngatemi selalu berusaha menambah pengetahuan dengan mengikuti kursus pelatihan-pelatihan ketrampilan atau pendidikan pengetahuan tentang program pembangunan.

(4)

Begitu pula saat suaminya, Khoiri, memboyong Ngatemi untuk hijrah ke Jakarta pada tahun 1985. Panggilan hatinya segera bangkit melihat daerah di sekitar tempat tinggalnya seperti hidup segan mati tak mau, khususnya dalam program KB. Banyak program yang harus dijalankan Ngatemi untuk menjadi perpanjangan tangan program pemerintah kepada masyarakat, antara lain ia berusaha mengoordinir ibu-ibu yang mau menjadi Pembantu Pembina KB (PPKB) di RT tepatnya pada tahun 1998.

Ngatemi ibu empat anak mengaku pekerjaan ini sangat menarik dan merupakan tantangan yang perlu ditekuni secara profesional. Berbekalkeyakinan itu tidak aneh kalau kemudian tetapi ia dapat menggordinir berbagai kegiatan dengan baik, sehingga program-program pemerintah dapat diterapkan di lingkungan RW 013 Kelurahan Duri Kosambi, Kecamatan Cengkareng, Kotamadya Jakarta Barat. “Dengan adanya sosialisasi terus menerus, Tribina BKKBN kini menjadi BKB Padu karena semua kegiatan banyak dilakukan di Pos Yandu. Remajanya kita rekrut untuk diberikan penyuluhan-penyuluhan baik di tingkat kelurahan maupun kecamatan. Untuk kelompok lanjut usia (lansia), ada Posyandu lansia dengan kegiatan pengajian, tensi darah dan olahraga lansia,” tutur Ngatemi menjawab pertanyaan KBI GEMARI.

Ditambahkan, kegiatan yang juga menjadi perhatiannya adalah Posyandu. Di tempat itu pula ibu-ibu muda diberi pengarahan tentang Gerakan Sayang Ibu (GSI) untuk ibu-ibu-ibu-ibu hamil. Ngatemi, juga tidak bosan-bosannya mengajak pasangan subur untuk ber KB. Ngatemi bersyukur, sekarang mulai banyak masyarakat yang memilih IUD dengan adanya pelayanan gratis di kelurahan. Kepada mereka juga diberikan motivasi bahwa memakai kontrasepsi jangka panjang merupakan pilihan aman.

Keberhasilan Ngatemi tidak terlepas dari dukungan Lurah Duri Kosambi Dra Ec Suci Handayani Aku Ngatemi, lurah wanita sekaligus Ketua Tim Penggerak PKK Kelurahan ini memborong semua kebutuhan akseptor untuk diberikan secara gratis bagi keluarga miskin. Tidak mengherankan bila sejak 1998 hingga tahun 2005 ini, Kader IMP terbaik diraih Kelurahan Duri Kosambi sebanyak tiga kali. Dan selama pembentukan kader IMP tahun 1998, jumlah kader tidak menyusut, tetap 8 (delapan) orang.

“Tapi sekarang bertambah 2 kader. Karena untuk kegiatan BKB yang memiliki lima kelompok umur, satu kelompok dua orang kader. Nah, untuk guru TK yang sudah tidak aktif lagi mengajar kita tarik kesini.”

Selain bekerja sebagai kader PPKB RW 013, Kelurahan Duri Kosambi, Ngatemi juga aktif dalam kegiatan organiasi PKK RW dan PKK Kelurahan. Hal ini dilakukan karena visi PKK dengan 10 program pokok PKK begitu bagus dan perlu diterapkan di lingkungan masyarakat RW 013. Untuk mempertebal iman dan taqwa, Ngatemi pun aktif di Majelis Taklim yang ada di RW 013 dan sekitarnya. Dengan kata lain, sebagai kader IMP sebenarnya Ngatemi memiliki segudang kegiatan. Antara lain, sebagai Motivator KB, menjadi tenaga pendamping kelompok UPPKS, Pembina kelompok BKB, Pembina remaja RW 013, Pelatih senam lansia, Ketua Posyandu Sedap Malam, kader Jumantik, Pengurus PKK RW 013, Pengurus Pengajian Majelis Taklim Ikatan Paguyuban Melati (IPM), Pengurus Majelis Taklim Arridho dan pengurus Majelis Taklim Nurul Iman serta Pengurus Majelis Taklim Assalam.

Melihat begitu sibuknya Ngatemi mengurus warga sekitarnya, adakah ia dibayar untuk bakti kepeduliannya selama ini? “Dulu ada sebulan Rp 5.000, tapi sejak otonomi daerah, kosong sama sekali. Tapi karena dasarnya ikhlas dari hati yang paling dalam kita lakukan semua ini suka rela saja,” cetus Ngatemi yang mengaku lebih banyak sukanya daripada duka.

Salah satu duka yang masih hangat dalam ingatan Ngatemi adalah ketika melakukan pendataan keluarga beberapa tahun lalu. Karena separuh wilayah tempat tinggalnya adalah real estate, Ngatemi

(5)

bersama kader IMP lainnya harus menempel orang-orang yang memiliki peran penting. “Pokoknya kita tempel RW sampai hansipnya, hingga kita memperoleh data yang jelas.”(RW/H.Nur)

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga untuk meningkatkan populasi dan performan reproduksi ternak lokal yang ada di provinsi Riau, perlu dilakukan perbandingan kualitas semen, kualitas hijauan

Penganalisisan terhadap data yang diperoleh, menggunakan metode mark up pricing untuk menganalisis metode penetapan harga yang digunakan oleh perusahaan dalam menetapkan harga

Campak merniliki gejala klinis khas yaitu terdiri dari 3 stadium yang masing-masing mempunyai ciri khusus: (1) stadium masa tunas berlangsung kira-kira 10-12 hari, (2)

Pencatatan dilakukan sesuai nomor rekening pembiayaan, tanggal tagihan angsuran, jumlah berapa kali nasabah menunggak, tanggal transaksi, jumlah nominal pembayaran

Mulai tahun 2013, sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 30 tahun 2012 tentang Tata Cara Pengelolaan Dana Cadangan Penjaminan Dalam Rangka

computing yang intinya adalah berinteraksi dengan komputer di mana-mana. Penyebaran informasi dari sistem yang sudah ada juga masih terlalu luas sehingga seringkali

yang dilakukan diperoleh hubungan antara pola asuh orang tua dan lingkungan masyarakat terhadap minat siswa dalam pemilihan program keahlian sangat tinggi dengan

Data nilai yang telah diperoleh dari kelas eksperimen dan kontrol dianalisis secara deskriptif kuantitatif, berupa kurva rata-rata hasil belajar kognitif, untuk