• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN E-BOOK INTERAKTIF BERBASIS REPRESENTASI KIMIA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON-ELEKTROLIT. (Skripsi) Oleh FAJAR ARRASYID

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGEMBANGAN E-BOOK INTERAKTIF BERBASIS REPRESENTASI KIMIA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON-ELEKTROLIT. (Skripsi) Oleh FAJAR ARRASYID"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN E-BOOK INTERAKTIF BERBASIS REPRESENTASI KIMIA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN

NON-ELEKTROLIT

(Skripsi)

Oleh

FAJAR ARRASYID

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2017

(2)

ABSTRAK

PENGEMBANGAN E-BOOK INTERAKTIF BERBASIS REPRESENTASI KIMIA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN

NON-ELEKTROLIT Oleh

FAJAR ARRASYID

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan, mendeskripsikan karakteristik respon guru dan siswa, serta mengetahui kendala-kendala dan faktor-faktor pen-dukung dari e-book interaktif berbasis representasi kimia. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan menurut Borg, W.R & Gall, M.D. dengan subyek penelitian yaitu e-book interaktif berbasis representasi kimia. Berdasarkan hasil validasi terhadap e-book yang dikembangkan, diperoleh kategori sangat tinggi pada aspek kesesuaian isi dengan kurikulum dan aspek ke-menarikan dari segi desain, perpaduan warna, gambar, dan animasi. Hasil respon guru terhadap kedua aspek tersebut memiliki kategori sangat tinggi. Hasil respon siswa terhadap aspek kemenarikan dari segi desain, perpaduan warna, gambar, dan animasi juga memiliki kategori sangat tinggi dengan respon positif yang di-berikan dari guru dan siswa. Dari hasil penelitian, dapat ditampilkan e-book hasil pengembangan valid dan layak untuk digunakan.

(3)

PENGEMBANGAN E-BOOK INTERAKTIF BERBASIS REPRESENTASI KIMIA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN

NON-ELEKTROLIT

Oleh Fajar Arrasyid

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Kimia

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2017

(4)
(5)
(6)
(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kota Metro, pada tanggal 10 Mei 1994 sebagai putra dari Bapak Lulut Handoko dan Ibu Sriwidati.

Pendidikan formal diawali di TK Yosodadi Metro pada tahun 1999, SD Negeri 4 Metro dan SD Negeri 2 Bandar Sribhawono tahun 2000, kemudian dilanjutkan ke jenjang sekolah menengah pertama di SMP Negeri 1 Bandar Sribhawono pada tahun 2006, kemudian di SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono pada tahun 2009.

Tahun 2012 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. Selama menjadi mahasiswa, penulis pernah bertanggung jawab seba-gai Asisten Praktikum Kimia Komputasi dan Asisten Pembelajaran Kimia Ber-basis ICT. Penulis juga aktif di organisasi Himasakta sebagai Anggota Divisi Seni dan Kreativitas periode 2013-2014 dan pada organisasi FPPI sebagai Ang-gota Divisi Seni dan Kreativitas periode 2013-2014.

(8)

PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan karunia yang telah diberikan-Nya kepada Penulis.

Dengan kerendahan hati dan rasa sayang yang tulus, kupersembahkan lembaran-lembaran kertas yang sederhana ini untuk :

AYAH DAN IBU

Kalian merupakan pahlawan tanpa tanda jasa di kehidupan aku. Semoga Allah SWT selalu melindungi dan menuntun setiap langkah kalian dan

(9)

MOTTO

Musuh yang paling berbahaya di atas dunia ini adalah penakut dan bimbang. Teman yang paling setia, hanyalah keberanian dan keyakinan yang teguh.

( Andrew Jackson )

Para Pejuang harus berhasil membangun‘bunker’dalam jiwa mereka. Tempat kunci-kunci daya hidup mereka tersembunyi dengan aman. Itulah yang membuat mereka selalu tampak santai dalam kesibukan, tersenyum dalam kesedihan, tenang

di bawah tekanan, bekerja dalam kesulitan, optimis di depan tantangan dan gembira dalam segala situasi.

( Anis Matta )

Reach for science, and to gain knowledge learn to calm and patient ( Fajar Arrasyid )

(10)

SANWACANA

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul“Pengembangan E-book Interaktif Berbasis Representasi Kimia Pada Materi Larutan Elektrolit dan Non-elektrolit”sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana pendidikan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Muhammad Fuad, M.Hum., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA dan Ibu Dr. Ratu Betta Rudibyani, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Kimia. 3. Ibu Dra. Nina Kadaritna, M.Si., selaku dosen Pembimbing satu skripsi atas

kesediaan dan keikhlasannya memberikan bimbingan, saran, dan kritik untuk skripsi ini.

4. Ibu Lisa Tania, S.Pd.,M.Sc., selaku dosen Pembimbing Akademik dan dosen Pembimbing dua skripsi atas bimbingan yang telah diberikan kepada penulis selama masa studi serta kesediaan dan keikhlasannya memberikan bimbingan, saran, dan kritik untuk skripsi ini.

5. Ibu Dr. Noor Fadiawati, M.Si., atas masukkan dan perbaikan yang telah diberikan.

(11)

6. Bapak Andrian Saputra, S.Pd., M.Sc., atas kesediaannya sebagai validator e-book serta seluruh dosen Pendidikan Kimia atas ilmu yang telah diberikan.

7. Ayah dan Ibu atas semangat, kasih sayang dan doanya yang telah diberikan. 8. Teman-teman di Pendidikan Kimia angkatan 2012 kelas A atas warna dan

senan-dung ukhuwah yang diberikan untuk kehidupan selama dikampus.

9. Keluarga KKN-KT Pekon Banjarmasin, Andi, Wulan, Desti, Dina, Nuke, Marlia, Lela, Erlinda, dan Annisa atas keceriaan dan kekeluargaan yang diberikan. 10. Tim skripsi, Ekayana, Besta, dan Apriyani. Serta seluruh keluarga Pendidikan

Kimia Univaersitas Lampung, kakak tingkat dan adik tingkat di Pendidikan Kimia atas dukungan, doa, dan semangat yang telah diberikan.

Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi besar harapan semoga skripsi ini dapat bermanfaat. Amin.

Bandar Lampung, Februari 2017 Penulis,

(12)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Ruang Lingkup Penelitian ... 8

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 10

A. Sumber Belajar ... 10 B. Media Pembelajaran ... 11 C. E-book ... 12 D. Pembelajaran Interaktif ... 14 E. Representasi Kimia ... 16 F. Analisis Konsep ... 17

III. METODOLOGI PENELITIAN ... 18

A. Metode Penelitian ... 18

(13)

C. Sumber Data Penelitian ... 20

D. Instrumen Penelitian ... 21

E. Alur Penelitian ... 22

F. Teknik Pengumpulan Data ... 26

G. Teknik Analisis Data ... 27

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 30

A. Hasil Studi Pendahuluan ... 30

1. Hasil Studi Pustaka ... 30

2. Hasil Studi Lapangan ... 31

B. Hasil Perancangan Produk E-book ... 34

1. Konstruksi E-book ... 34

2. Struktur Materi E-book ... 38

C. Pengembangan E-book ... 38

D. Hasil Validasi ... 47

E. Hasil Uji Coba Terbatas Pada Guru dan Siswa ... 49

F. Karakteristik E-book ... 52

G. Kendala-Kendala dalam Pengembangan Produk ... 54

H. Faktor Pendukung dalam Pengembangan Produk ... 54

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 55

A. Kesimpulan ... 55

B. Saran ... 57

DAFTAR PUSTAKA ... 58

LAMPIRAN Lampiran 1. Analisis Konsep ... 62

(14)

Lampiran 3. Persentase Angket Analisis Kebutuhan ... 70

Lampiran 4. Story Board E-book ... 74

Lampiran 5. Tabulasi Hasil Angket Kesesuaian Isi Validator ... 75

Lampiran 6. Persentasi Hasil Angket Kesesuaian Isi Validator ... 77

Lampiran 7. Tabulasi Hasil Angket Kemenarikan Validator ... 79

Lampiran 8. Persentasi Hasil Angket Kemenarikan Validator ... 81

Lampiran 9. Tabulasi Hasil Angket Kesesuaian Isi Guru ... 83

Lampiran 10. Persentasi Hasil Angket Kesesuaian Isi Guru ... 85

Lampiran 11. Tabulasi Hasil Angket Kemenarikan Guru ... 87

Lampiran 12. Persentasi Hasil Angket Kemenarikan Guru ... 89

Lampiran 13. Tabulasi Hasil Angket Kemenarikan Siswa ... 91

(15)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Penskoran pada angket uji kesesuaian dan uji kemenarikan... 26 2. Tafsiran skor (persentase) angket ... 28 3. Hasil validasi ahli terhadap e-book yang dikembangkan ... 46

(16)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Langkah - langkah metode Research and Development (R&D) ... 18

2. Alur Penelitian ... 22

3. Struktur materi dalam e-book yang dikembangkan ... 37

4. a. cover luar e-book sebelum perubahan revisi ... 38

b. cover dalam e-book setelah mengalami perubahan revisi ... 38

5. Kompetensi dasar 3.8 dan indikator yang akan dicapai ... 39

6. a. Bagian pendahuluan sebelum perubahan revisi ... 43

b. Bagian pendahuluan setelah mengalami perubahan revisi ... 44

7. a. Gambar submateri pertama sebelum perubahan revisi ... 45

(17)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap tingkat satuan pendidikan pasti ingin memberikan fasilitas yang terbaik agar proses pembelajaran yang sesuai dengan standar proses dapat tercipta sehing-ga nantinya akan dihasilkan lulusan yang berkompeten, yang siap bersaing dalam dunia global. Berdasarkan Permendikbud Republik Indonesia No.65 tahun 2013 tentang standar proses, sumber belajar dapat berupa buku, media cetak dan elek-tronik, alam sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan. Sumber belajar meru-pakan salah satu faktor penting dalam menunjang proses pembelajaran. Sumber belajar merupakan suatu daya yang bisa dimanfaatkan guna kepentingan proses belajar mengajar baik secara langsung maupun tidak langsung, sebagian atau ke-seluruhan (Sudjana dan Rivai dalam Huda, 2009). Sumber belajar merupakan as-pek penting dalam proses pembelajaran yang menunjang siswa dalam memahami suatu ilmu yang akan dipelajari.

Sumber belajar sesungguhnya memiliki banyak jenis. Saat ini, dengan perkem-bangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang semakin maju, sumber belajar yang dapat menunjang proses pembelajaran dapat dipadukan dengan TIK (Warsita, 2008). Penggunaan TIK menurut Eskawati dan Sanjaya dalam Huda (2012) adalah sebuah cara yang efektif dan efisien dalam menyampaikan

(18)

2

informasi. Pembelajaran kimia saat ini dapat didukung oleh sumber belajar yang terintegrasi dengan sistem komputerisasi seperti e-learning, e-book, dan media pembelajaran dengan animasi. Kemudian menurut Haris (2011) salah satu inovasi dari sumber belajar yang dipadukan dengan TIK dalam pembelajaran kimia di se-kolah adalah buku digital atau e-book. E-book dikenal juga sebagai buku digital yaitu versi elektronik dari buku, jika buku pada umumnya terdiri dari kumpulan kertas yang dapat berisikan teks atau gambar, maka buku elektronik berisikan in-formasi digital yang juga dapat berwujud teks atau gambar. Haris (2011) juga menyatakan bahwa ribuan buku telah diubah dan disesuaikan dengan format digi-tal, buku langka dan klasik telah berubah format dari kumpulan kertas dan cetakan menjadi format digital yang dapat diakses dimana saja dan kapan saja dengan menggunakan perangkat elektronik.

E-book biasanya bersifat informatif, namun ada pula e-book tidak hanya bersifat informatif tetapi juga bersifat interaktif. E-book yang bersifat interaktif memiliki beberapa peran penting, salah satunya meningkatkan keaktifan siswa (Abiwara, 2014). E-book interaktif berisi jaringan unit informasi digital yang terdiri dari teks, grafik, video, animasi atau suara dan soal-soal yang semuanya dikemas da-lam bentuk visualisasi animasi flash yang dipadukan dada-lam satu program dan di-lengkapi dengan warna, suara dan musik (Djan, 2003). Sumber belajar interaktif didesain sedemikian rupa agar siswa dimungkinkan dapat terlibat secara aktif dan berinteraksi yang artinya siswa memberi respon dan pembelajaran bersifat inter-aktif (Warsita, 2008). Melalui e-book interinter-aktif inilah dapat menunjang siswa un-tuk lebih berperan aktif dalam proses pembelajaran kimia khususnya pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit.

(19)

3

Berdasarkan analisis kebutuhan yang telah dilakukan di 3 SMA di Bandar Lam-pung dan 1 SMA di LamLam-pung Utara, diperoleh sebanyak 75% guru belum pernah menggunakan e-book dalam proses pembelajaran IPA di sekolah. Bahan ajar yang digunakan oleh semua guru tersebut dalam proses pembelajaran adalah buku cetak dari penerbit, bahan ajar yang dibuat sendiri serta bahan ajar dari media in-ternet, menurut mereka buku cetak dari penerbit, bahan ajar yang dibuat sendiri serta bahan ajar dari media internet sudah sesuai dengan kurikulum yang berlaku walaupun bahan ajar tersebut belum bersifat interaktif.

Pembelajaran yang dilakukan oleh guru belum melibatkan representasi kimia, karena dari semua guru belum mengetahui pembelajaran dengan representasi kimia. Semua guru belum pernah membuat e-book, dan menyatakan perlunya pengembangan e-book yang bersifat interaktif dan berbasis representasi kimia agar dapat mempermudah proses pembelajaran, e-book yang diharapkan oleh semua guru dapat berisi animasi yang menarik, bahasa yang komunikatif, materi yang sesuai dengan kurikulum, serta evaluasi yang dapat menampilkan jawaban. Kendala yang dihadapi saat menggunakan e-book adalah beberapa siswa tidak memiliki notebook, sehingga hanya guru yang menggunakan e-book tersebut.

Selain guru, diwawancarai juga 40 siswa dari ke-4 SMA tersebut. Semua siswa menyatakan bahwa guru menfasilitasi sumber belajar pada materi larutan elektro-lit dan nonelektroelektro-lit, sumber belajar tersebut merupakan buku paket cetak dari berbagai penerbit serta memperbolehkan siswa mengakses dari media internet. Sebanyak 60% siswa menyatakan menemukan kesulitan dalam memahami materi larutan elektrolit dan nonelektrolit menggunakan sumber belajar buku paket cetak

(20)

4

dan mengakses dari media internet, namun walaupun merasa kesulitan, 60% siswa menyatakan buku paket cetak dan mengakses dari media internet cukup mem-bantu dalam proses pembelajaran, siswa menyatakan buku paket cetak atau bahan belajar yang digunakan masih kurang menarik dari segi gambar dan tampilannya, serta bahasa yang kurang komunikatif, 63% siswa menjawab kurang aktif dalam proses pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar tersebut, serta 70% siswa menyatakan bahwa perlunya perbaikan bahan ajar yang digunakan, sehingga da-pat lebih membuat siswa aktif dan mudah untuk memahami materi. Persentase siswa yang menyatakan perlunya pengembangan e-book yang bersifat interaktif yang memuat gambar serta animasi yang menarik, dan evaluasi yang dapat di lihat jawabannya sebanyak 88% dari 40 siswa. Untuk materi larutan elektrolit dan nonelektrolit, umumnya sumber belajar yang digunakan saat ini merupakan buku cetak dari penerbit tertentu yang bersifat informatif dan tidak interaktif. Beberapa siswa dan guru telah ada yang menggunakan Buku Sekolah Elektronik (BSE) serta mengunduh dari media internet, BSE serta media dari internet hanya bersifat informatif sehingga tidak bersifat interaktif.

Penelitian sebelumnya juga telah dilakukan oleh Yulianti dkk., (2015) mengem-bangkan e-book interaktif laju reaksi berbasis representasi kimia yang berkriteria sangat baik ditinjau dari aspek kesesuaian ini materi, aspek grafika dan aspek ke-terbacaan yang semua persentasenya diatas 90%. Nur’aini dkk.,(2015) mengem -bangkan e-book interaktif asam basa berbasis representasi kimia yang layak di-gunakan pada materi asam basa. Huda dkk., (2015) mengembangkan e-book interaktif termokimia berbasis representasi kimia yang disusun semenarik

(21)

5

mungkin dengan disertai video, animasi interaktif, contoh soal, latihan soal serta pembahasannya, rangkuman materi dan soal evaluasi.

Sebagaimana telah dipaparkan oleh Johnstone dalam Chittleborough (2004), bah-wa sumber belajar yang efektif dalam pembelajaran kimia adalah sumber belajar yang merepresentasikan ketiga level, diantaranya level makroskopis, level sub-mikroskopis, dan level simbolik. Salah satu bentuk inovasi sumber belajar yang merepresentasikan ketiga level tersebut yaitu e-book interaktif berbasis represen-tasi kimia. E-book Interaktif yang dimaksud adalah e-book yang disertai animasi, gambar-gambar yang berkaitan dengan materi larutan elektrolit dan nonelektrolit, serta soal latihan interaktif di tiap akhir sub bab yang sudah dapat diketahui nilai siswa yang mengerjakan soal latihan tersebut. Sehingga diharapkan e-book ter-sebut dapat membantu siswa dalam memahami materi larutan elektrolit dan non-elektrolit. Oleh karena itu, peneliti perlu melakukan pengembangan e-book inter-aktif berbasis representasi kimia yang berjudul pengembangan e-book interinter-aktif berbasis representasi kimia pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit yang juga sebelumnya penelitian berbasis representasi kimia untuk materi tersebut belum ada.

Sesuai dengan hasil penelitian pendahuluan yang telah dilakukan, maka perlu di-lakukan Pengembangan E-Book Interaktif Berbasis Representasi Kimia pada Materi Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit.

(22)

6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana karakteristik e-book interaktif pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit berbasis representasi kimia yang dikembangkan?

2. Bagaimana respon guru mengenai aspek kesesuaian isi dan aspek grafika pada e-book interaktif pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit berbasis re-presentasi kimia?

3. Bagaimana respon siswa mengenai aspek keterbacaan pada e-book interaktif pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit berbasis representasi kimia? 4. Apa saja kendala-kendala yang dihadapi selama proses pengembangan e-book

interaktif pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit berbasis representasi kimia?

5. Apa saja faktor-faktor pendukung yang membantu dalam proses pengembang-an e-book interaktif pada materi larutpengembang-an elektrolit dpengembang-an nonelektrolit berbasis representasi kimia?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut :

1. Mengembangkan e-book interaktif pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit berbasis representasi kimia.

2. Mendeskripsikan karakteristik dari e-book interaktif pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit berbasis representasi kimia yang dikembangkan.

(23)

7

3. Mendeskripsikan respon guru mengenai aspek kesesuaian isi dan kemenarikan dari e-book interaktif pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit berbasis representasi kimia yang dikembangkan.

4. Mendeskripsikan respon siswa terhadap aspek kemenarikan dari e-book inter-aktif pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit berbasis representasi kimia yang dikembangkan.

5. Mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam proses pengembangan e-book interaktif pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit berbasis representasi kimia yang dikembangkan.

6. Mengetahui faktor-faktor pendukung yang membantu dalam proses pengemba-ngan e-book interaktif pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit berbasis representasi kimia.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini mengembangkan e-book interaktif materi larutan elektrolit dan nonelektrolit berbasis representasi kimia dan memiliki manfaat sebagai berikut : 1. Manfaat bagi siswa

a. sebagai sumber belajar yang lebih inovatif, efisien, dan menarik karena dilengkapi dengan soal-soal yang bersifat interaktif yang lebih

representatif.

b. sebagai alternatif sumber belajar siswa dalam mencapai kompetensi dasar pada pembelajaran IPA (kimia) di sekolah, khususnya materi larutan elektrolit dan nonelektrolit.

(24)

8

2. Manfaat bagi guru

a. sebagai salah satu sumber belajar yang dapat digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran interaktif, sehingga dapat membantu menciptakan interaksi antara siswa dan sumber belajar.

b. sebagai sumber referensi mengenai representasi kimia dalam pembelajaran IPA (kimia) di sekolah, khususnya pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit.

3. Manfaat bagi sekolah

a. menjadi sumber informasi, literatur dalam upaya meningkatkan mutu pem-belajaran IPA (kimia) di sekolah.

b. menjadi salah satu alat pendidikan yang digunakan secara langsung dalam proses pembelajaran IPA (kimia) di sekolah.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah

1. E-book dikenal juga sebagai buku digital yaitu versi elektronik dari buku, jika buku pada umumnya terdiri dari kumpulan kertas yang dapat berisikan teks atau gambar, maka buku elektronik berisikan informasi digital yang juga dapat berwujud teks atau gambar (Haris, 2011).

2. E-book interaktif merupakan sebuah buku digital atau sumber belajar yang da-pat membuat siswa berinteraksi dengan sumber belajar melalui video, serta so-al-soal yang interaktif.

(25)

9

3. Representasi kimia adalah macam-macam dari level makroskopik, submikros-kopik dan simbolik dalam ilmu kimia yang diciptakan dan terus diperbarui un-tuk merefleksikan suatu rekontruksi teori dan eksperimen kimia (Wu, 2003).

(26)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Sumber Belajar

1. Pengertian sumber belajar

Sumber belajar adalah segala sesuatu yang mendukung terjadinya proses belajar, termasuk sistem pelayanan, bahan pembelajaran dan lingkungan, menurut Asso-ciation for Education and Communication Technology (AECT). Sumber belajar tidak hanya terbatas pada bahan dan alat, tetapi juga mencakup tenaga, biaya, dan fasilitas. Dalam kegiatan belajar, sumber belajar dapat digunakan, baik secara ter-pisah maupun terkombinasi, sehingga mempermudah anak didik dalam mencapai tujuan belajar atau kompetensi yang harus dicapainya (Tim Penyusun, 2007.a.).

Mulyasa (2004) berpendapat bahwa sumber belajar dapat dirumuskan sebagai se-gala sesuatu yang dapat memberikan kemudahan kepada siswa dalam memperoleh sejumlah informasi, pengetahuan, pengalaman dan keterampilan dalam proses be-lajar mengajar. Namun disisi lain Warsita (2008) memiliki pendapat lain bahwa sumber belajar adalah semua komponen sistem instruksional baik yang secara kh-usus dirancang maupun yang menurut sifatnya dapat dipakai atau dimanfaatkan dalam kegiatan pembelajaran.

(27)

11

2. Jenis sumber belajar

Sumber belajar berdasarkan perancangannya dibagi menjadi dua, yaitu :

a) Sumber belajar yang dirancang (learning resources by design), sumbersum-ber yang secara khusus dirancang atau dikembangkan sebagai “komponen sistem instruksional”untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal.

b) Sumber belajar yang dimanfaatkan (learning resources by utililization), sum-ber belajar yang tidak didesain khusus untuk keperluan pembelajaran dan ke-berdayaannya dapat ditemukan, diterapkan dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran (Tim Penyusun, 2007.b.).

B. Media Pembelajaran

Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusuk kembali informasi visual atau verbal (Arsyad, 2011).

Pengertian media menurut Sadiman (2002) adalah :

Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.

Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksi-onal atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut media pembelajaran. Penggunaan istilah “pembelajaran”sebagai pengganti istilah lama

(28)

12

“mengajar”melainkan“membelajarkan”peserta didik agar mau belajar. Tugas guru dalam proses pembelajaran, disamping menyampaikan informasi juga ber-tugas mendiagnosis kesulitan belajar siswa, menyeleksi materi ajar mensupervisi kegiatan belajar, menstimulasi kegiatan belajar siswa, memberikan bimbingan belajar, mengembangkan dan menggunakan strategi dan metode (Arsyad, 2012).

Adapun, konstribusi media pembelajaran menurut Kemp and Dayton dalam Arsyad (2011) adalah :

1. Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih setandar 2. Pembelajar akan lebih menarik

3. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar 4. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek

5. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan

6. Proses pembelajaran dapat dilaksanakan kapanpun dan dimanapun diperlukan 7. Peran guru berubah kearah yang positif

Dari beberapa penjelasan mengenai media dan pembelajaran di atas, maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah suatu alat, bahan ataupun berbagai macam komponen yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar untuk me-nyampaikan pesan dari guru kepada siswanya untuk memudahkan siswa dalam menerima suatu konsep. Salah satu bentuk media pembelajaran yang berupa me-dia elektronik yang dapat digunakan saat proses pembelajaran di sekolah adalah buku elektronik atau disebut dengan E-book.

C. E-book

1. Pengertian e-book

E-book atau electronic book adalah buku teks yang dikonversi menjadi format di-gital, e-book juga memiliki pengertian sebagai lingkungan belajar yang memiliki

(29)

13

aplikasi yang mengandung database multimedia sumber daya instruksional yang menyimpan presentasi multimedia tentang topik dalam sebuah buku (Shiratuddin, 2003). Dalam pengembangannya e-book telah banyak perubahan menjadi lebih interaktif, yang kemudian disebut e-book interaktif. E-Book dikatakan interaktif apabila terjadi bentuk komunikasi dua arah yang berlangsung antara e-book dan pembaca (Munir, 2008).

2. Manfaat e-book

Manfaat e-book yang akan diperoleh apabila menulis, membuat, serta mempubli-kasikan, yaitu sebagai berikut :

a) Ukuran fisik kecil, dapat disimpan dalam penyimpanan data (Harddisk, CD, USB) sehingga tidak mengambil banyak tempat (ruangan yang besar). b) Mudah dibawa. Melalui cakram DVD, USB dan media penyimpanan

lain-nya.

c) Tidak lapuk. Format digital dari e-book dapat bertahan sepanjang masa de-ngan kualitas yang tidak berubah.

d) Mudah diproses. Format e-book yang ada saat ini memungkinkan akan hal tersebut.

e) Dapat dibaca oleh orang yang tidak mampu/tidak bisa membaca. Isi dari e-book dapat“dibacakan” olehsebuah komputer dengan menggunakan text to speech synthesizer.

f) Mudah digandakan. Untuk membuat ribuan copy dari e-book dapat dilakukan dengan murah, mudah dan cepat.

(30)

14

g) Mudah dalam pendistribusian. Pengiriman e-book dari Amerika ke Indonesia atau ke Inggris dapat dilakukan dalam periode menit, buku langsung dapat di-baca pada saat itu juga.

h) Interaktif. Dalam e-book dapat ditampilkan ilustrasi multimedia.

i) Kecepatan publikasi. E-book hanya memerlukan waktu beberapa jam saja. j) Ragam e-reader. Banyak e-book reader yang tersedia di pasaran, baik

me-lalui PC, gadget e-reader dan lainnya.

k) Mendukung penghijauan. Dalam buku“How to Go Green Books”bahwa jika suatu penerbit menjual 1 juta copy buku dengan masing-masing 250 lembar halaman per copy-nya untuk satu judul buku, maka hal itu berarti diperlukan sebanyak 12.000 pohon untuk memproduksi 1 buku saja. Coba dengan sebuah e-book, bakal tidak ada pohon yang ditebang (Haris, 2011).

D. Pembelajaran Interaktif

Dalam proses pembelajaran interaktif terjadi beberapa bentuk komunikasi, yaitu komunikasi satu arah (one ways communication), dua arah (two ways communica-tion), dan banyak arah (multi ways communication) berlangsung antara guru dan peserta didik. Pengajar akan menyampaikan materi pelajaran dan peserta didik akan memberikan respon terhadap materi tersebut. Dalam pembelajaran inter-aktif, pengajar akan menerima umpan balik atau respon peserta didik terhadap materi yang telah disampaikan dan akan memberikan penguatan (reinforcement) terhadap hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik (Munir, 2008).

Kemudian Syah (1998), berpendapat bahwa pembelajaran interaktif adalah dalam proses belajar mengajar keterlibatan siswa harus secara totalitas, artinya

(31)

15

melibatkan pikiran, penglihatan, pendengaran, dan psikomotor (keterampilan, sa-lah satunya sambil menulis). Dalam proses mengajar seseorang guru harus me-ngajak siswa untuk mendengarkan, menyajikan media yang dapat dilihat, mem-beri kesempatan untuk menulis dan mengajukan pertanyaan/tanggapan sehingga dialog kreatif menunjukkan proses belajar mengajar yang interaktif.

Adapun syarat-syarat yang harus diperhatikan oleh guru dalam menggunakan mo-del pembelajaran interaktif menurut Sabari (2005), adalah sebagai berikut : a) Model pembelajaran yang digunakan harus dapat membangkitkan motivasi,

minat atau gairah belajar anak didik.

b) Model pembelajaran yang digunakan dapat merangsang keinginan anak didik untuk belajar lebih lanjut seperti melakukan interaksi dengan guru dan anak didik lainya.

c) Model pembelajaran harus dapat memberikan kesempatan bagi anak didik un-tuk memberikan tanggapan terhadap materi pelajaran yang disampaikan. d) Model pembelajaran harus dapat menjamin perkembangan kegiatan

kepriba-dian anak didik.

e) Model pembelajaran yang digunakan harus dapat mendidik anak didik dalam tehnik belajar sendiri dan cara memperoleh pengetahuan melalui usaha priba-di.

f) Model pembelajaran yang digunakan harus dapat menanamkan dan mengem-bangkan nilai-nilai dan sikap anak didik dalam kehidupan sehari-hari.

(32)

16

E. Representasi Kimia

Representasi kimia adalah macam-macam dari level makroskopik, submikrosko-pik dan simbolik dalam ilmu kimia yang diciptakan dan terus diperbarui untuk merefleksikan suatu rekontruksi teori dan eksperimen kimia (Wu, 2003). Peneliti-an di bidPeneliti-ang pendidikPeneliti-an kimia telah mendiskusikPeneliti-an adPeneliti-anya tiga level representasi kimia yang dipaparkan oleh Johnstone dalam Chittleborough (2004), yaitu level makroskopik, level submikroskopik dan level simbolik.

1. Level makroskopik adalah sesuatu yang nyata dan dapat dilihat.

2. Level submikroskopik adalah berdasarkan pengamatan yang nyata tetapi masih memerlukan teori untuk menjelaskan apa yang terjadi pada level molekuler dan menggunakan representasi model teoritis.

3. Level simbolik adalah representasi dari suatu kenyataan, bisa berupa gambar, simbol atau rumus.

Umumnya pembelajaran kimia hanya membatasi pada dua level representasi, ya-itu makroskopik dan simbolik. Level berpikir mikroskopik dipelajari terpisah dari dua tingkat berpikir lainnya, siswa diharapkan dapat mengintegrasikan sendiri de-ngan melihat gambar-gambar, animasi/video yang ada dalam buku tanpa pengara-han dari guru. Selain itu, siswa juga lebih banyak belajar memecahkan soal mate-matis tanpa mengerti dan memahami materi yang dikerjakan dalam soal. Keber-hasilan siswa dalam memecahkan soal matematis dianggap bahwa siswa telah me-mahami konsep kimia. Padahal, banyak siswa yang berhasil memecahkan soal matematis tetapi tidak memahami konsep kimianya karena hanya menghafal algo-ritmanya. Siswa cenderung hanya menghafalkan representasi submikroskopik dan simbolik yang bersifat abstrak (dalam bentuk deskripsi kata-kata) akibatnya tidak mampu untuk membayangkan bagaimana proses dan struktur dari suatu zat yang mengalami reaksi.

(33)

17

Pemahaman seseorang terhadap kimia ditunjukkan oleh kemampuannya menyam-paikan kembali dan menghubungkan antara fenomena makroskopik, dunia sub-miskroskopik dan representasi simbolik. Kemampuan pemecahan masalah kimia sebagai salah satu keterampilan berpikir tingkat tinggi menggunakan kemampuan representasi secara ganda (multiple) atau kemampuan pembelajar‘bergerak’ anta-ra berbagai mode representasi kimia. Representasi submikroskopik merupakan faktor kunci pada kemampuan tersebut. Ketidakmampuan merepresentasikan aspek submikroskopik dapat menghambat kemampuan memecahkan permasalah-an ypermasalah-ang berkaitpermasalah-an dengpermasalah-an fenomena makroskopik dpermasalah-an representasi simbolik (Chittleborough & Treagust, 2007).

F. Analisis Konsep Materi Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

Analisis konsep merupakan suatu prosedur yang dikembangkan untuk menolong guru dalam merencanakan urutan-urutan pengajaran bagi pencapaian konsep. Prosedur ini telah digunakan secara luas oleh Markle dan Tieman serta Klausemer dkk. Analisis konsep dilakukan melalui tujuh langkah, yaitu menentukan nama a-tau label konsep, definisi konsep, jenis konsep, atribut kritis, atribut variabel, po-sisi konsep, contoh, dan non contoh (Herron dkk dalam Fadiawati, 2011). Ada-pun analisis konsep materi larutan elektrolit dan non-elektrolit untuk pengem-bangan e-book ini dapat dilihat pada lampiran 1.

(34)

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan pada pengembangan e-book interaktif pada materi larutan elektrolit dan non-elektrolit adalah metode penelitian dan pengem-bangan atau Research and Development (R&D). Menurut Borg, W.R & Gall, M.D. dalam Sukmadinata (2011), penelitian dan pengembangan atau Research and Developmen merupakan metode untuk mengembangkan dan menguji suatu produk tertentu.

Menurut Brog & Gall dalam Sukmadinata (2011), terdapat 10 langkah dalam pelaksanaan Research & Development. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut : penelitian dan pengumpulan informasi (research and information collec-ting); perencanaan (planning); pengembangan produk (develop premilinary from of product); uji coba pendahuluan (preliminary field testing); revisi hasil uji coba (main field testing); uji coba lapangan (main field testing); revisi produk hasil uji lapangan (operasional product revision); uji pelaksanaan lapangan (operasional field testing); revisi produk akhir (final product revision); disminasi dan pendis-tribusian (dissemination and distribution). Adapun langkah-langkah dalam pe-ngembangan dapat digambarkan sebagai berikut :

(35)

19

Gambar 1. Langkah-langkah metode Research and Development (R&D)

Penelitian dan pengembangan yang akan dilakukan oleh peneliti hanya sampai de-ngan tahap revisi hasil uji coba (main field testing). Hal ini disebabkan oleh ke-terbatasan waktu dan kemampuan peneliti untuk melakukan tahap-tahap selanjut-nya. Langkah-langkah penelitian selanjutnya dapat dilanjutkan untuk penelitian berikutnya. Produk yang dihasilkan dalam pengembangan ini adalah e-book inter-aktif berbasis representasi kimia pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit. Produk ini dihasilkan dengan memanfaatkan teknologi komputer.

Penelitian & pengumpulan informasi Perencanaan Pengembangan Produk Uji coba pendahuluan Revisi hasil uji

coba Uji coba lapangan Revisi produk hasil uji lapangan Uji pelaksanaan lapangan Revisi produk akhir Desiminasi dan pendistribusian

(36)

20

B. Lokasi dan Subjek Penelitian

Lokasi pada penelitian ini dilakukan di Bandar Lampung. Subjek pada penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek uji coba dan subjek penelitian. Sub-jek studi pendahuluan adalah guru mata pelajaran kimia dan siswa kelas XI IPA di empat sekolah yang terdiri dari dua SMA Negeri, satu SMA Swasta di Bandar Lampung yaitu SMA Negeri 3, SMA Negeri 16, SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung, serta satu SMA Negeri di Lampung Utara yaitu SMA Negeri 1 Bukit Kemuning. Subjek uji coba penelitian adalah guru mata pelajaran kimia dan sis-wa XI IPA di SMA di Lampung Timur. Sedangkan subjek penelitian ini adalah e-book interaktif berbasisi representasi kimia pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit.

C. Sumber Data Penelitian

Adapun sumber data dalam penelitian ini berasal dari siswa dan guru. Pada taha-pan studi pendahuluan, sumber data berasal dari 4 guru kimia dan 40 siswa dari 2 SMA Negeri, 1 SMA Swasta di Bandar Lampung dan 1 SMA Negeri di Lampung Utara. Data tersebut berupa angket analisis kebutuhan yang diberikan kepada gu-ru dan siswa. Sedangkan pada tahapan uji coba terbatas, peneliti menggunakan angket dalam pengumpulan data. Pada tahapan ini, sumber data yang digunakan berupa 1 guru kimia dan 20 siswa di salah satu SMA di Lampung Timur. Hasil respon guru dan siswa yag didapat dari tahap uji coba terbatas ini digunakan se-bagai acuan untuk revisi e-book. Selanjutnya dari hasil revisi tersebut dilakukan uji keterlaksanaan e-book pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit di SMA di Lampung Timur.

(37)

21

D. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat yang memiliki fungsi untuk mempermudah pelaksanaan se-suatu. Oleh karena itu, instrumen pengumpulan data merupakan alat yang digu-nakan oleh pengumpul data untuk melaksadigu-nakan tugasnya mengumpulkan data (Arikunto, 1997). Adapun instrumen yang dirancang dan disusun oleh peneliti adalah sebagai berikut.

1. Instrumen pada studi pendahuluan

Instrumen yang digunakan dalam studi pendahuluan ini adalah angket analisis kebutuhan. Angket analisis kebutuhan ini diberikan untuk guru dan siswa. Angket terhadap guru diberikan untuk mengetahui kebutuhan e-book interak-tif pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit. Angket terhadap siswa diberikan untuk mengidentifikasi kebutuhan e-book interaktif pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit.

2. Instrumen pada validasi ahli a. Instrumen uji kesesuaian isi

Instrumen uji kesesuaian isi e-book kimia berupa angket uji kesesuaian yang mencakup uji kesesuaian materi. Uji ini digunakan untuk mengetahui validi-tas aspek isi materi yang telah dibuat.

b. Instrumen uji kemenarikan desain e-book

Istrumen uji kemenarikan desain e-book kimia berupa angket uji kemenarikan desain e-book. Angket ini digunakan untuk memvalidasi kemenarikan desain e-book, perpaduan warna, gambar, dan animasi (gambar bergerak) pada e-book yang dibuat.

(38)

22

c. Instrumen tanggapan guru

Instrumen ini berupa angket yang digunakan untuk mengetahui tanggapan guru kimia SMA terhadap kesesuaian isi dan kemenarikan e-book pembela-jaran kimia yang dikembangkan.

Angket tanggapan guru ini terdiri dari pernyataan-pernyataan terkait dengan aspek kesesuaian isi dan kemenarikan e-book yang dikembangkan. Angket ini dilengkapi dengan kolom komentar untuk menuliskan tanggapan dan ko-lom saran untuk menuliskan masukan terhadap perbaikan e-book. Sehingga dari kritik dan saran tersebut akan dijadikan acuan untuk memperbaiki e-book interaktif pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit.

d. Instrumen tanggapan siswa

Instrumen ini berupa angket yang digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa mengenai kemenarikan e-book.

Angket tanggapan siswa ini terdiri dari pernyataan-pernyataan yang terkait dengan aspek kemenarikan e-book yang dikembangkan. Angket ini dileng-kapi dengan kolom kritik agar siswa dapat menuliskan tanggapan dan saran yang dapat menyempurnakan pengembangan e-book interaktif ini.

E. Alur Penelitian

Adapun tahapan dari pengembangan e-book interaktif berbasis representasi kimia pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit ini dapat dilihat dari gambar beri-kut ini :

(39)

23

Gambar 2. Alur penelitian

Berdasarkan alur penelitian di atas, maka dapat dijelaskan langkah-langkah yang dilakukan pada penelitian ini sebagai berikut :

1. Studi pendahuluan

Tahap pertama dari penelitian ini adalah studi pendahuluan. Studi pendahu-luan adalah tahap awal atau persiapan untuk pengembangan. Tujuan dari stu-di pendahuluan adalah menghimpun data tentang konstu-disi yang ada sebagai bahan perbandingan atau bahan dasar untuk produk yang dikembangkan. Studi pendahuluan terdiri dari :

StudiLapangan AnalisisKebutuhan

StudiKepustakaan/Literatur - Analisis SK dan KD

- Pengembangan Silabus - Pembuatan Analisis Konsep - Pembuatan RPP

- Literatur e-book

- Kriteria e-book yang baik - E-book interaktif berbasis

representasi kimia

- Angket guru dan siswa di tiga SMA di Bandar Lampung dan satu SMA di Lampung Utara mengenai penggunaan e-book yang digunakan dalam proses pembelajaran.

- Analisis e-book yang digunakan guru dan siswa.

- Penyusunan draf e-book dalam bentuk word - Menyisipkan gambar - Menginput draf kedalam

flipbook maker untuk di ubah menjadi e-book dan menyisipkan video, soal flash, serta gambar

Uji Coba Terbatas Representasi Sub-mikroskopis Hasil Revisi Berdasarkan Masukan

Ahli. Validasi Ahli Analisis Data Kesimpulan Revisi Pengembangan E-book

(40)

24

a) Studi kepustakaan/literatur

Studi ini dtunjukan untuk menemukan konsep-konsep atau landasan-landasan teoritis yang memperkuat suatu produk yang akan dikembangkan. Dalam ta-hap ini, yang dilakukan adalah menganalisis materi SMA tentang larutan elektrolit dan nonelektrolit. Analisis ini dilakukan dengan mengkaji Silabus kimia SMA tentang materi elektrolit dan nonelektrolit yaitu, Standar Isi (SI), yang meliputi Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang terdapat pada KTSP.

Selanjutnya penelitian dilakukan dengan menganalisis e-book pembelajaran yang digunakan di sekolah. Analisis yang dilakukan meliputi kelebihan dan kekurangan e-book pembelajaran yang ada. Hal ini salah satu dasar pengem-bangan e-book berbasis representasi kimia.

b) Studi lapangan/analisis kebutuhan

Studi ini ditujukan untuk mengetahui kebutuhan e-book di sekolah dan kebu-tuhan pengembangan e-book interaktif. Analisis kebukebu-tuhan tersebut dilaku-kan di 3 SMA di Bandar Lampung dan 1 SMA di Lampung Utara. Analisis kebutuhan ini dilakukan dengan melakukan penyebaran angket tehadap 1 guru kimia dan 10 siswa kelas XI pada masing-masing sekolah. Analisis ke-butuhan dari studi lapangan ini menjadi dasar pengembangan e-book inter-aktif berbasis representasi kimia pada materi larutan elektrolit dan nonelektro-lit.

2. Pengembangan produk e-book

Hasil studi literatur memberikan masukan tentang karakteristik penting dari produk akan dikembangkan, serta bentuk-bentuk produk yang telah

(41)

25

dikembangkan di tempat lain. Hasil analisis kebutuhan memberikan masukan ten-tang produk yang diperlukan di sekolah. Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan tersebut, peneliti dapat merumuskan suatu produk yang akan dikembangkan.

3. Validasi ahli

Validasi ahli dilakukan oleh ahli materi/isi dan ahli desain e-book. Ahli e-book dan ahli desain e-book memvalidasi produk yang dikembangkan dengan mengisi angket. Hasil validasi digunakan untuk merevisi produk yang telah dikembangkan.

4. Revisi produk

Setelah e-book divalidasi oleh ahli materi/isi dan ahli desain e-book, maka peneliti dapat melakukan revisi berdasarkan angket dan saran yang telah di-berikan oleh ahli materi dan ahli desain.

5. Uji coba terbatas

Setelah produk direvisi, maka langkah penelitian selanjutnya adalah mela-kukan uji coba terbatas. Uji coba terbatas ini dilamela-kukan untuk mengetahui tanggapan guru dan siswa terhadap e-book yang telah dilakukan. Uji coba ini dilakukan dengan pengisian angket tanggapan guru dan dan angket tanggapan siswa. Hasil uji coba terbatas ini digunakan untuk revisi berikutnya berdasar-kan tanggapan dan saran yang diberiberdasar-kan oleh guru dan siswa di sekolah. 6. Revisi produk setelah uji coba

Berdasarkan tanggapan guru mengenai kesesuaian isi dan kemenarikan ter-hadap e-book yang dikembangkan, serta tanggapan siswa mengenai keme-narikan e-book. Maka tahapan akhir yang dilakukan pada penelitian ini

(42)

26

adalah revisi e-book berbasis representasi kimia. Hasil revisi ini kemudian dikonsultasikan dan hasilnya merupakan produk akhir dari pengembangan e-book interaktf berbasis representasi kimia pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit.

F. Teknik Pengumpulan Data

Model pengembangan ini terdiri atas tiga tahap, yaitu sebagai berikut :

1. Pengumpulan data awal atau analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan yang maksud adalah analisis kebutuhan e-book pembelajaran kimia. Analisis ini di-lakukan dengan memberikan angket terhadap guru bidang studi khususnya ki-mia dan siswa untuk mengetahui e-book yang digunakan untuk mendukung proses pembelajaran.

2. Merumuskan indikator dan konsep yang sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang terdapat dalam Standar Isi dan Silabus Kimia. In-dikator yang digunakan berasal dari silabus mata pelajaran kimia. Kesesuaian antara indikator pembelajaran dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar serta konsep terhadap indikator ini kemudian didiskusikan bersama do-sen sebagai bahan pertimbangan revisi.

3. Pengumpulan data uji terbatas dan validasi ahli dengan memilih responden. Responden yang dipilih disesuaikan dengan aspek yang ingin divalidasi. a. Untuk menilai kesesuaian aspek isi/materi dan kemenarikan desain e-book

dilakukan oleh tim dosen. Data didapat dengan cara presentasi secara terbatas di depan tim dosen kemudian diminta untuk mengisi angket kesesuaian isi/materi dan kemenarikan desain e-book.

(43)

27

b. Untuk menilai tanggapan guru dan siswa terhadap e-book interaktif ber-basis representasi kimia, data didapat dengan cara menampilkan e-book kemudian diminta untuk mengisi angket yang telah disediakan.

G. Teknik Analisis Data

Adapun kegiatan dalam teknik analisis data angket kesesuaian dan kemenarikan e-book interaktif berbasis representasi kimia pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit dilakukan dengan cara :

a. Mengklasifikasi data, bertujuan untuk mengelompokkan jawaban berdasarkan pertanyaan angket.

b. Melakukan tabulasi data berdasarkan klasifikasi yang dibuat, bertujuan untuk memberikan gambaran frekuensi dan kecenderungan dari setiap jawaban ber-dasarkan pertanyaan angket dan banyaknya responden (pengisi angket). c. Memberi skor jawaban responden. Penskoran jawaban responden dalam uji

kesesuaian isi dan uji kemenarikan berdasarkan skala Likert.

Tabel 1. Penskoran pada angket uji kesesuaian isi dan uji kemenarikan untuk setiap pernyataan

NO Pilihan Jawaban Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (ST) 4

3 Kurang Setuju (KS) 3

4 Tidak setuju (TS) 2

5 Sangat tidak setuju (STS) 1

d. Mengolah jumlah skor jawaban responden. Pengolahan jumlah skor (

S )

(44)

28

Keterangan :(∑ ) = Jumlah skor.

M = Jawaban angket tiap pilihan jawaban.

∑N =Jumlah responden yang menjawab (frekuensi jawaban). jawaban angket adalah sebagai berikut :

a) Skor untuk pernyataan Sangat Setuju

(SS) Skor = 5 x jumlah responden yang menjawab b) Skor untuk pernyataan Setuju

(S) Skor = 4 x jumlah responden yang menjawab c) Skor untuk pernyataan Kurang Setuju

(KS) Skor = 3 x jumlah responden yang menjawab d) Skor untuk pernyataan Tidak Setuju

(TS) Skor = 2 x jumlah responden yang menjawab e) Skor untuk pernyataan Sangat Tidak Setuju

(STS) Skor = 1 x jumlah responden yang menjawab

e. Menghitung persentase jawaban angket pada setiap item dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

% = ∑ 100 % (Sudjana, 2005)

Keterangan : % = Persentase jawaban angket pada e-book interaktif ber-basis representasi kimia pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit.

∑ = Jumlah skor jawaban.

= Skor maksimum yang diharapkan.

f. Menghitung rata-rata persentase angket untuk mengetahui tingkat kesesuaian dan kemenarikan e-book interaktif berbasis representasi kimia pada materi la-rutan elektrolit dan nonelektrolit dengan rumus sebagai berikut :

n X Xi

% in %

(45)

29

Keterangan : %Xi = Rata-rata persentase tiap butir pertanyaan pada angket e-book interaktif berbasis representasi kimia pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit.

%Xin= Jumlah persentase tiap butir pertanyaan pada angket e-book interaktif berbasis representasi kimia pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit.

n = Jumlah pertanyaan.

g. menafsirkan skor secara keseluruhan dengan menggunakan tafsiran Arikunto (1997).

Tabel 2. Tafsiran Skor Arikunto

Skor (Persentase) Kriteria 80,1%-100% Sangat tinggi

60,1%-80% Tinggi

40,1%-60% Sedang

20,1%-40% Rendah

(46)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut :

1. E-book interaktif berbasis representasi kimia pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit dinyatakan valid dan layak digunakan. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata persentase skor oleh validator pada aspek kesesuaian isi dengan kurikulum memiliki persentase sebesar 98,66% dengan kategori sangat tinggi sedangkan pada aspek kemenarikan yang mencakup konstruksi dan keterba-caan memiliki persentase sebesar 97,14% dengan kategori sangat tinggi. Ser-ta respon guru terhadap aspek kesesuaian isi dengan kurikulum dan aspek ke-menarikan juga memiliki kategori yang sangat tinggi dengan hasil persentase pada aspek kemenarikan 84,00% dan aspek kesesuaian isi 82,86%, dan res-pon siswa terhadap aspek kemenarikan juga memiliki kategori sangat tinggi dengan hasil persentase sebesar 88,86%, respon guru dan rata-rata siswa memberikan respon positif setelah menggunakan e-book baik dalam instru-men uji terbatas maupun dalam kelas saat uji terbatas berlangsung.

2. Kendala yang dihadapi dalam pengembangan e-book interaktif berbasis re-presentasi kimia ini adalah keterbatasan waktu dalam pengembangan e-book

(47)

56

dan keterbatasan peneliti dalam menggunakan macromedia flash yang digunakan untuk menunjang e-book interaktif yang dikembangkan.

3. Faktor pendukung dalam pengembangan e-book interaktif berbasis represen-tasi kimia ini adalah sikap kooperatif dari pihak sekolah yang memudahkan peneliti untuk mendapatkan perizinan dan fasilitas laboratorium komputer un-tuk melakukan uji coba terbatas, sikap antusias guru dan sikap antusias siswa terhadap e-book hasil dari pengembangan yang diperlihatkan oleh peneliti sa-at uji coba terbsa-atas.

(48)

57

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, disarankan :

a. Perlu adanya pengembangan lebih lanjut mengenai e-book interaktif, terkait penambahan animasi pembelajaran yang lebih lengkap dan mendetail yang ditampilkan dalam e-book.

b. Perlu adanya pengembangan e-book interaktif, pada materi kimia selain larutan elektrolit dan nonelektrolit, karena untuk materi-materi pembelajaran kimia yang cukup sulit dipahami siswa, dapat terbantu dengan materi pembe-lajaran kimia yang dikemas dalam bentuk e-book, sehingga siswa tidak jenuh dalam kegiatan pembelajaran kimia dikelas.

(49)

DAFTAR PUSTAKA

Abiwara, A. T. 2014. Hubungan Pemanfaatan Buku Elektronik dengan Kreativitas dan Keaktifan Siswa dalam Belajar di Kelas XI Program Keahlian Teknik Audio Video dan Teknik Komputer Jaringan SMKN 2 Depok Sleman. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.

AECT. 1997. The Definition of Educational Technology. Washington: Education of Journal.

Arikunto, S. 1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Arsyad, A. 2011. Media Pembelajaran. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. ________. 2012. Kreatif Menggembangkan Media Pembelajaran. Referensi.

Jakata.

Borg and Gall. 2003. Educational Research. United States of America: Allyn and Bacon.

Utami, B., A. Nugroho, L. Mahardani, S. Yamtinah dan B. Mulyani. 2009. Buku Sekolah Elektronik Kimia Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat

Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Chittleborough, G.D. 2004. The Role of Teaching Models and Chemical Representations in Developing Student’s Mental Models of Chemical Phenomena. Thesis (unpublished). Science and Mathematics Education Centre. Perth: Curtin University of Technology.

Chittleborough, G. D. & Treagust D.F. 2007. The modeling ability of non-major chemistry students and their understanding of the sub-microscopic level. Chem. Edu. Res. and Prac., 8: 274-292.

Djan, J.O. 2003. Personalising Electronic Books. Journal of Digital Information, 3(4).

Eskawati, S.Y. dan Sanjaya, I.G.M. 2012. Pengembangan E-Book Interaktif pada Materi Sifat Koligatif sebagai Sumber Belajar Siswa Kelas XIIIPA. Unesa Journal of Chemical Education, 1(2): 50-53.

Fadiawati, N. 2011. Perkembangan Konsepsi Pembelajaran tentang Struktur Atom dari SMA hingga Perguruang Tinggi. Disertasi. Bandung: SPs-UPI.

(50)

59

Harnanto, A. dan Ruminten. 2009. Buku Sekolah Elektronik Kimia Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Johnstone, A.H. 1982. Macro-and Micro-Chemistry. Sch. Sci. Rev., 227 (64): 377-379.

Mulyasa, E. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Munir. 2008. Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta.

Munir. 2008. Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta.

Permana, I. 2009. Buku Sekolah Elektronik Memahami Kimia Untuk SMA/MA Kelas X Semester 1 dan 2. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Restiyowati, I. dan Sanjaya, I.G.M. 2012. Pengembangan E-book Interaktif Pada Materi Kimia Semester Genap Kelas XI SMA. Unesa Journal of Chemical Education, 1(2) : 130-135.

Sabari, A. 2005. Metode Pembelajaran Interaktif. Jakarta: Renika Cipta.

Sadiman, A.S., R. Rahardjo, A. Haryono dan Rahardjito. 2002. Media Pendidikan : Pengertian dan Pemanfaatannya. Pustekom Dikbud dan PT.Rajagrafindo Persada. Jakarta.

Shiratuddin, N. 2003. Ebook Technologyand Its Potential Application in Distance Education. Journal of Digital Information, 3(4).

Sudjana, N. dan Rivai, A. 2009. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sukmadinata, N. S. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Syah, M. 1998. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Tim Penyusun. 2007. a. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Bandung: PT. Imperial Bhakti Utama.

Tim Penyusun. 2007. b. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Depdiknas.

Warsita, B. 2008. Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta.

(51)

60

Wu, K.H. 2003. Linking the Microscopic View of Chemistry to Real Life Experiences: Intertextual in a High-School Science Classroom. Taipe: National Taiwan Normal University.

Gambar

Gambar 1. Langkah-langkah metode Research and Development (R&D)
Gambar 2. Alur penelitian
Tabel 1. Penskoran pada angket uji kesesuaian isi dan uji kemenarikan untuk setiap pernyataan
Tabel 2. Tafsiran Skor Arikunto

Referensi

Dokumen terkait

Hasil redesain kompor briket berbasis sistem kontrol menggunakan Kansei Engineering adalah kompor briket portable menggunakan sensor suhu berbasis arduino dan uji daya

cerminan bahwa gaya hidup mereka yang sederhana namun sangat kental akan budaya dan hangat dengan lingkungannya. Ibu-ibu yang berada di daerah Kabupaten Bandung

Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan rumah tangga tani padi adalah variabel harga benih dan luas lahan, sedangkan variabel lain seperti harga urea, harga

Dalam penelitian yang dilakukan luas lahan tidak berpengaruh yang signifikan terhadap pendapatan petani padi di Kecamatan Gambiran Kabupaten Banyuwangi dikarenakan

Kelima faktor tersebut diuraikan kembali menjadi faktor-faktor yang turut menjadi penyebab dari tingginya kecelakaan pesawat terbang di Pulau Papua, dengan

Faktor risiko yang secara mandiri berhubungan dengan kejadian stoke pada usia muda adalah tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik, ada riwayat hipertensi,

Satu isolat bakteri yang menghasilkan zone hambatan paling besar dan satu isolat bakteri yang paling tinggi kemampuannya menekan populasi BDB dalam media cair

De nisi ruang publik yang baru tersebut, yaitu ruang privat yang terbuka untuk dimasuki oleh orang-orang yang bukan penghuni rumah tetap, ruang yang memungkinkan terjadinya