• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektivitas Pembelajaran Kooperatif dengan Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) pada Kelas VIII di SMP Negeri 1 Kediri Lombok Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Efektivitas Pembelajaran Kooperatif dengan Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) pada Kelas VIII di SMP Negeri 1 Kediri Lombok Barat"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Efektivitas Pembelajaran Kooperatif dengan Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) pada Kelas VIII di SMP Negeri 1 Kediri Lombok Barat

Naf’anudiniyah, Ahmad Raksun, dan I Gde Mertha Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Mataram

Email: ahmadunram@yahoo.co.id

Abstract: The objective of this research is to isvestigate the effectiveness of Cooperative Learning with surrounding environment exploration approach in increasing the student,s achievement at SMPN 1 Kediri grade VIII. This research is quasi experiment research. The research population are all student of SMPN 1 Kediri grade VIII. While the sample of this research consists of two classes which are class VIIID as the experimented class, and class VIIIH as the controlling class. The research sample is determinated through cluster random sampling. The data is analyzed by using t test. The result of t teast on student academic achievement shows t calculation is 1.682 and t-table on α = 5% is 1.47. Since the t calculation > t-table,

therefore, Ho is rejected and Ha is accepted. The result of classical student mastery learning in experimented class shows the value is 87,88% while in controlling class is 66,66%. Thus , it can be concluded that cooperative learning by applying Surrounding Environment Exploration approach is effective for the improving of student academic achievement in biology subject at SMPN 1 Kediri grade VIII.

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran kooperatif pada pembelajaran biologi dengan pendekatan jelajah alam sekitar (JAS) dalam meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas VIII SMPN 1 Kediri. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen (eksperimen semu). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Kediri. Sampel penelitian terdiri dari 2 kelas yaitu kelas VIIID sebagai kelas eksperimen dan kelas VIIIH sebagai kelas kontrol. Pengambilan sampel dengan teknik cluster random sampling. Hasil analisis menggunakan uji t diperoleh t-hitung = 1,68 dan t-tabel pada α = 5% adalah 1,47. Karena t-hitung> t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hasil analisis ketuntasan belajar siswa secara klasikal pada kelas eksperimen = 87,80% dan pada kelas kontrol = 66,60%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif dengan pendekatan jelajah alam sekitar efektif dalam meningkatkan hasil belajar biologi siswa kelas VIII SMPN 1 Kediri.

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif, Jelajah Alam Sekitar. Pendahuluan

Peningkatkan kualitas pembelajaran, model pembelajaran dan sumber belajar merupakan faktor yang sangat menentukan dalam men-capai tujuan pembelajaran. Penentuan model pembelajaran dan sumber belajar yang tepat oleh guru sangat diperlukan agar pembela-jaran berlangsung sesuai dengan materi pe-lajaran yang akan diajarkan dan sesuai de-ngan tingkat perkembade-ngan berfikir siswa. Medel dan sumber belajar yang tepat di-harapkan mampu meningkatkan minat dan aktivitas belajar siswa sehingga siswa bela-jar dalam suasana yang menyenangkan

de-ngan pencapaian hasil belajar yang optimal (Aqib, 2003).

Pada saat sekarang ini pembelajaran yang berlangsung di Sekolah Menengah Pertama khususnya pada mata pelajaran biologi di SMPN 1 Kediri, pelaksanaan pembelajaran masih berpusat pada guru (Teacher Centered Learning), belum ter-pusat pada siswa (Student Centered Lear-ning). Suasana belajar seperti ini menyebab-kan siswa kurang aktif dalam belajar se-hingga pencapaian hasil belajar belum opti-mal. Untuk memperbaiki kualitas pembela-jaran dan meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa diperlukan adanya model pem-belajaran yang tepat. Salah satu model

(2)

pembelajaran yang dapat meningkatkan akti-vitas siswa adalah pembelajaran kooperatif.

Pada pembelajaran kooperatif siswa dikondisikan secara berkelompok sehingga siswa akan memperoleh kesempatan yang lebih untuk bertanya baik kepada sesama anggota kelompoknya maupun kepada guru. Pembelajaran berkelompok akan dapat memacu siswa untuk bekerja sama, saling membantu satu sama lain dalam meng-integrasikan pengetahuan-pengetahuan baru dengan pengetahuan yang telah dimilikinya dengan anggota kelompok masing-masing (Nurhadi & Senduk 2003).

Mata pelajaran Sains Biologi dalam pembelajarannya berkenaan dengan gejala-gejala alam baik yang berupa benda maupun peristiwa alam. Sumber belajar dari alam sangatlah diperlukan karena sumber belajar berupa alam sekitar dapat memudahkan siswa untuk belajar. Pembelajaran dengan memanfaatkan alam sekitar akan memberi-kan kesempatan kepada guru untuk tidak hanya bercerita secara verbal tetapi guru dapat membawa siswa untuk mengamati media real di alam sehingga pengetahuan yang diperoleh siswa lebih bersifat konkrit dan siswa dapat lebih memahami materi yang diajarkan. Cara tersebut dapat ditem-puh dengan membawa siswa keluar kelas untuk menjelajah alam sekitar seperti labo-ratorium alam, hutan wisata atau lingkungan sekitar sekolah yang mendukung materi yang diajarkan pada saat itu (Kartijono dkk, 2005).

Jelajah Alam Sekitar (JAS) meru-pakan pendekatan pembelajaran yang mene-kankan pada pemanfaatan lingkungan alam di sekitar kehidupan siswa, baik lingkungan fisik, sosial, maupun budaya sebagai obyek

belajar biologi yang fenomenanya dipelajari melalui kerja ilmiah (Mariyanti, 2006). Konseptualisasi dan pemahaman diperoleh siswa tidak hanya secara langsung dari guru atau buku, akan tetapi juga ditekankan melalui kegiatan ilmiah, seperti mengamati, mengumpulkan data, membandingkan, memprediksi, membuat pertanyaan, meran-cang kegiatan, membuat hipotesis, dan membuat laporan secara komprehensif.

Pendekatan yang diterapkan dalam pembelajaran Biologi melalui penerapan Jelajah Alam Sekitar memberikan ruang gerak dan kesempatan kepada siswa untuk melakukan eksplorasi melalui kegiatan-ke-giatan yang relevan, sehingga memung-kinkan siswa merekonstruksi kembali pema-haman konseptualnya, dengan demikian siswa akan terlatih untuk selalu berupaya mengembangkan penalaran dan kreativitas-nya yang nantikreativitas-nya dapat meningkatkan pemahamannya menjadi lebih baik.

Dengan adanya permasalahan me-ngenai pembelajaran biologi yang masih berpusat pada guru (Teacher Centered Learning) dan pembelajaran Biologi yang dilakukan cenderung belum bervariasi ka-rena masih menggunakan metode ceramah, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Efektifitas Pembelajaran Kooperatif Dengan Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) Pada Kelas VIII Di SMP Negeri 1 Kediri”.

Berdasarkan uraian diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagai-mana Efektivitas Pembelajaran Kooperatif dengan Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) pada Kelas VIII di SMP Negeri 1 Kediri?. Selanjutnya tujuan yang hendak dicapai adalah untuk mengetahui Efektivitas

(3)

Pembelajaran Kooperatif dengan Pende-katan Jelajah Alam Sekitar (JAS) pada Kelas VIII Di SMP Negeri 1 Kediri.

Metode Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode quasy eksperimen. Quasy eksperimen adalah eksperimen yang memi-liki perlakuan (treatments), pengukuran-pe-ngukuran dampak (outcome measures), dan unit-unit eksperimen (eksperimental unit)

namun tidak menggunakan penempatan se-cara acak (random assignment) dalam menciptakan pembandingan untuk menyim-pulkan adanya perubahan akibat perlakuan (Cook dan Campbell, 1979).

Penelitian ini telah dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kediri. Variabel bebas pene-litian ini adalah pembelajaran kooperatif dengan pendekatan jelajah alam sekitar (JAS) sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kediri. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kediri tahun 2010/2011 yang berjumlah 264 orang dan terbagi menjadi delapan kelas. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VIIID sebagai kelas eksperimen dan kelas VIIIH sebagai kelas kontrol yang ditentukan dengan teknik Cluster Random Sampling.

Jenis data yang diperoleh adalah data kuantitatif dan data kualitatif, yang terdiri atas hasil belajar siswa, keaktifan siswa selama pembelajaran berlangsung, perfor-mance guru dalam pelaksanaan model pembelajaran kooperatif dengan pendekatan jelajah alam sekitar (JAS). Sedangkan sum-ber data dari penelitian ini adalah siswa dan guru. Data hasil belajar siswa diambil de-ngan memberikan tes hasil belajar yang di-laksanakan pada akhir pembelajaran. Data tentang keaktifan siswa dan performance

guru dalam kegiatan pembelajaran diperoleh menggunakan lembar observasi. Selanjutnya untuk mengevaluasi ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal dilakukan analisis data menggunakan rumus ketuntasan belajar aspek kognitif (Ali, 1998).

Hasil Penelitiaan Data Hasil Pre-test

Untuk mengetahui kemampuan awal siswa kelas VIII SMPN 1 Kediri dalam memahami materi hama dan penyakit tanaman maka dilakukan pre-test. Pengambilan data untuk

pre-test menggunakan instrument pengum-pulan data yang berupa tes objektif sebanyak 25 soal pilihan ganda dan 10 soal isian singkat. Data hasil pre-test siswa terdapat pada tabel 1.

Tabel 1. Data Hasil Analisis pre-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

No Kelas N ∑X x SD Nilai tertinggi Nilai terendah 1 Eksperimen 33 1976 59.87879 2,23469 90 37 2 Kontrol 33 1786 54.12121 2,02669 75 15

(4)

Data Nilai Beda post-test dan pre-test

Hasil post-test merupakan hasil yang di peroleh dari test akhir pembelajaran. Ber-dasarkan hasil post-test kelas eksperimen dan kontrol maka diperoleh nilai tertinggi 97 dan terendah 48 pada kelas eksperimen

dengan nilai rata-rata 77,36. Sedangkan pada kelas kontrol diperoleh nilai tertinggi 88 dan terendah 38 dengan nilai rata-rata 68. Gambaran yang jelas tentang hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol ditun-jukkan pada pada tabel 2.

Tabel 2. Data Analisis nilai beda pos-test kelas eksperimen dan kelas Kontrol

No Kelas N Nilai

terendah

Nilai

tertinggi Beda Rata-rata

1 Eksperimen 33 48 97 49 77,36364

2 Kontrol 33 38 88 50 68

Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

Selanjutnya data ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3. Data Hasil Analisis Ketuntasan Belajar Aspek Kognitif

No Aspek Kognitif Kelas Eksperimen Kelas Kontrol 1 Nilai Terendah 48 38 2 Nilai Tertinggi 96 88 3 Rata-Rata Kelas 77,36 68 4 Ketuntasan Klasikal 87,80% 66,60%

Data Aktifitas Siswa dan Performance Guru dalam Mengajar

Data hasil analisis lembar observasi aktivitas siswa dalam belajar dan forpormance guru dalam mengajar disajikan pada tabel 4 dan 5.

Tabel 4. Hasil Analisis Lembar Observasi Aktivitas Siswa Kelas VIIID dan VIIIH

Pendekatan Skor rata-rata kategori Pertemuan I Pertemuan II Jelajah Alam Skitar (JAS) 41 (sangat aktif) 45 (sangat aktif) Tanpa Jelajah Alam Sekitar (JAS) 37 (aktif) 40 (aktif)

Tabel 5. Hasil Analisis Lembar Observasi Aktivitas Guru

Kelas Skor rata-rata kategori Pertemuan I Pertemuan II VIIID (Kelas Eksperimen) 40 (sangat baik) 42 (sangat baik) VIIIH (Kelas Kontrol) 36 (baik) 38 (baik)

Hasil Uji Hipotesis (Uji-t)

Dari hasil analisis data menggunakan uji t diperoleh t-hitung = 1,68 dan t-tabel pada taraf kepercayaan 95% dan dk = 64 adalah 1,47 (t-hitung > t-tabel). Dengan demikian maka Ha diterima dan Ho ditolak, sehingga dapat dikatakan bahwa Pembelajaran Kooperatif dengan Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) efektif dalam meningkatkan hasil belajar biologi siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kediri Kabupaten Lombok Barat

(5)

Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Efektifitas Pembelajaran Kooperatif dengan mengunakan Pendekatan Jelajah Alam Se-kitar (JAS) dalam meningkatkan hasil bela-jar IPA siswa kelas VIII SMPN 1 Kediri. Penyajian kegiatan pembelajaran yang ku-rang bervariasi baik pada pendekatan, model, maupun media pembelajaran dapat menimbulkan kejenuhan siswa terhadap materi dan kegiatan pembelajaran, apalagi dalam pembelajaran biologi yang menurut sebagian siswa cendrung membosankan ka-rena materinya sangat banyak. Faktor kebo-sanan bisa disebabkan oleh pendekatan mengajar yang tidak sesuai dengan materi pembelajaran sehingga mengakibatkan per-hatian dan motivasi siswa menurun. Per-hatian dan motivasi yang menurun dapat berakibat pada menurunnya prestasi belajar siswa. Untuk itu diperlukan keterampilan guru IPA biologi dalam memvariasikan pendekatan, model, maupun media pem-belajaran yang digunakan. Menggunakan variasi diartikan sebagai perbuatan guru da-lam konteks proses belajar mengajar yang bertujuan mengatasi kebosanan siswa, se-hingga dalam proses belajarnya siswa senan-tiasa menunjukan ketekunan, keantusiasan, serta berperan secara aktif sehingga dapat meningkatkan prestasi belajarnya.

Hasil penelitian menunjukan adanya perbedaan hasil belajar biologi siswa pada kelas eksperimen yang diajarkan dengan penerapan pendekatan jelajah alam sekitar (JAS) dan hasil belajar biologi siswa pada kelas kontrol yang diajarkan dengan pene-rapan pendekatan eksperimen kelas. Hal ini nampak pada nilai rata–rata siswa pada kelas

eksperimen yang diberikan pembelajaran de-ngan menerapkan pendekatan jelajah alam sekitar sebesar 77,36 sedangkan pada kelas kontrol dengan menggunakan eksperimen kelas sebesar 68.

Keberhasilan proses pembelajaran juga dapat dilihat dari analisis ketuntasan belajar siswa secara klasikal. Pada kelas eksperimen ketuntasan belajar secara kla-sikal sebesar 87,80% sedangkan untuk kelas kontrol sebesar 66,60%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ada peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam pembela-jaran materi hama dan penyakit tanaman melalui pembelajaran kooperatif dengan pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS).

Hasil observasi performance guru dalam penerapan rencana pembelajaran dengan memanfaatkan kebun sekolah dan apotik hidup sebagai sumber belajar materi hama dan penyakit tanaman melalui pem-belajaran Kooperatif dengan pendekatan JAS di kelas VIIID (kelas eksperimen)pada petemuan I dan pertemuan II yaitu sebesar 40 dan 42 (sangat baik). Sedangkan untuk VIIIH (kelas kontrol) petemuan I dan II yaitu sebesar 36 dan 38 (baik).

Berdasarkan hasil observasi suasana belajar siswa pada kelas eksperimen (VIIID) pada pertemuan I skor total untuk semua aspek yang diamati yaitu sebesar 41 (sangat aktif), dan pada pertemuan ke II skor total untuk semua aspek yang diamati sebesar 45(sangat aktif). Sedangkan untuk kelas kontrol (VIIIH) skor total secara klasikal berturut-turut untuk pertemuan I dan II yaitu sebesar 37 (aktif) dan 40 (aktif). Skor total yang diperoleh kemudian diolah menjadi nilai suasana belajar siswa yang menun-jukkan hasil yang baik yaitu sebesar 82 dan

(6)

90 untuk kelas eksperimen, 74 dan 80 untuk kelas kontrol. Hal ini menggambarkan bah-wa sisbah-wa telah melaksanakan pembelajaran dengan sangat tertib.

Pengaruh penerapan pembelajaran koperatif dengan Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) untuk meningkatkan hasil belajar siswa dapat juga dilihat dari hasil

uji-t. Hasil analisis uji-t menunjukkan bah-wa t-hitung lebih besar di bandingkan de-ngan t-tabel, dimana perolehan tersebut yaitu t-hitung > t-tabel (1,68 > 1,47). De-ngan demikian terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar kelas ekspe-rimen dan kelas kontrol. Dari uraian tersebut dapat dikatakan bahwa penerapan Pembela-jaran Kooperatif dengan Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) efektif dalam mening-katkan hasil belajar biologi siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Kediri.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil peneltian Raksun (2009) yang me-nyimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar mahasiswa Program Studi Pendidi-kan Fisika pada matakuliah Biologi Dasar, selanjutnya Sari (2012) menyimpulkan bah-wa hasil belajar peserta didik yang diberi pembelajaran dengan pendekatan jelajah alam sekitar lebih baik daripada yang diberi pembelajaran dengan pendekatan konven-sional, Prasetyanegara dkk (2012) menyim-pulkan bahwa penerapan pendekatan jelajah alam sekitar dapat meningkatkan hasil be-lajar siswa negeri Tulang Bawang dan Rini (2012) menyimpulkan bahwa penerapan pendekatan jelajah alam sekitar dapat me-ningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa SDN 02 Boto pada mata pelajaran IPA.

Meningkatnya aktivitas dan hasil belajar siswa disebabknan karena pada pem-belajaran kooperatif siswa dikondisikan secara berkelompok sehingga siswa memi-liki kesempatan yang lebih untuk menga-jukan pertanyaan baik kepada anggota ke-lompoknya maupun kepada guru. Pembe-lajaran berkelompok dapat memacu siswa untuk bekerja sama, saling membantu satu sama lain dalam mengintegrasikan penge-tahuan-pengetahuan baru dengan pengeta-huan yang telah dimilikinya. Selain itu me-ningkatnya hasil belajar siswa juga disebab-kan karena pada pembelajaran dengan menggunakan pendekatan jelajah alam sekitar (JAS) siswa dapat melihat langsung objek yang dipelajari dalam bentuk objek nyata atau realistis. Pembelajaran dengan memanfaatkan alam sekitar dapat mencip-takan suasana belajar dimana guru tidak hanya menjelaskan materi pembelajaran secara verbal tetapi dapat membawa siswa menjelajah alam sekitar untuk mengamati media real sehingga pengetahuan yang diperoleh siswa lebih bersifat konkrit dan siswa dapat lebih memahami materi yang diajarkan.

Mariyanti (2006) mengemukakan bahwa dalam implementasinya penjelajahan alam sekitar merupakan suatu kegiatan alternatif dalam pembelajaran biologi. Kegiatan ini mengajak subjek didik aktif mengeksplorasi lingkungan sekitarnya untuk mencapai kecakapan kognitif, afektif, dan psikomotornya sehingga memiliki pengua-saan ilmu dan keterampilan, penguapengua-saan berkarya, penguasaan sikap, dan penguasaan bermasyarakat. Lingkungan sekitar dalam hal ini bukan saja sebagai sumber belajar tetapi menjadi obyek yang harus

(7)

diuntung-kan sebagai akibat adanya kegiatan pembe-lajaran. Pembelajaran jelajah alam sekitar (JAS) berbasis pada akar budaya, dikem-bangkan sesuai metode ilmiah dan dieva-luasi dengan berbagai cara.

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pem-bahasan maka dapat disimpulkan bahwa Pembelajaran Kooperatif dengan Pendeka-tan Jelajah Alam Sekitar (JAS) efektif dalam meningkatkan hasil belajar biologi siswa pada kelas VIII di SMP Negeri 1 Kediri Kabupaten Lombok Barat.

Daftar Pustaka

Ali, M. 1998. Penelitian Kependidikan Procedure Dan Strategy. Bandung: Angkasa.

Aqib, Z. 2003. Profesionalisme Guru Dalam Pembelajaran. Surabaya: Insan Con-delia.

Cook T.D., & Campbell D.T. 1979. Quasy Eksperimentation: Design and Analysis Issues For Field Setting. Houghton Miffin Co: Boston.

Kartijono N. E., A. Marianti, dan S. Ridlo. 2005. Jelajah Alam Sekitar (JAS) Suatu Pendekatan dalam Pem-belajaran Biologi dan Implemen-tasinya. Makalah. Semarang: Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang.

Mariyanti, A. 2006. Bunga Rampai Pen-dekatan Pembelajaran Jelajah Alam Sekitar. Semarang: Jurusan Biologi FMIPA UNNES.

Nurhadi & Senduk, A.G. 2003. Pem-belajaran Kontekstual (Contextual

Teaching and Learning/CTL) dan Penerapannya dalam KBK. Sura-baya: Universitas Negeri Malang Press.

Prasetyanegara, H.T., Ifrianti, S., dan Kuswanto, E. 2012. Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik pada Materi Pengelolaan Lingkungan. Librarywalisongoac.id/ digilib/gdl.php?mod=brose&op=rea. Diakses tanggal 12 Nopember 2013. Raksun, A. 2009. Implementasi

Pembela-jaran Kooperatif Untuk Mening-katkan Motivasi dan Hasil Belajar Mahasiswa Program Studi Pendidi-kan Fisika Pada Matakuliah Biologi Dasar Jurnal Pijar MIPA Vol IV No.1 2009.

Rini, D.S. 2012. Penerapan Pendekatan Jelajah Alam Sekitar Pada Mata Pelajaran IPA di SDN Broto 02 Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2010/ 2012. Pascauns.ac.id/5072/1/4137A. pdf. Diakses Tanggal 13 Nopember 2013.

Sari, P. 2012. Efektivitas Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) dengan Model Pembelajaran Kooperatif Team Assisted Individualization (TAI) Pokok Bahasan Lingkungan Hidup pada Siswa M.Ts.N Slawi. Jurnal-fmipaunila ac.id/indexphp/snsmap/ article/view/382. Diakses tanggal 13 Nopember 2013.

Gambar

Tabel 1. Data Hasil Analisis pre-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Tabel 2. Data Analisis nilai beda pos-test kelas eksperimen dan kelas Kontrol

Referensi

Dokumen terkait

Sejak semula didirikan, tugas utama museum tidak hanya mengkoleksi hewan yang mati dari kebun binatang Pematang Siantar saja, namun ditujukan untuk membina koleksi fauna

Anjeun tiasa ngarancang alat Bluetooth® nu nyambung jadi alat "cangcaya" jeung terus muka konci alat Xperia™ upami nyambung ka alat eta. Jadi mun anjeun boga alat Bluetooth®

Dari gagasan-gagasan yang dikemukakan oleh Rawls tentang teori keadilan, saya menemukan setidak-tidaknya empat hal yang perlu ditanggapi secara kritis; 1) pandangan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh katup ekspansi termostatik dan pipa kapiler pada mesin pendingin siklus kompresi uap menggunakan refrigeran

Hambatan- hambatan yang ditemukan dalam menegakkan hukum perkawinan nasional adalah masih terjadinya perceraian di luar Mahkamah Syar’iyah dan terhadap perceraian tersebut

[r]

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI POLITEKNIK NEGERI

EFFEK UTAMA YANG MUNGKIN TIMBUL EFFEK UTAMA YANG MUNGKIN TIMBUL SEBAGAI AKIBAT DARI PERUBAHAN IKLIM SEBAGAI AKIBAT DARI PERUBAHAN IKLIM : :.. k et er sediaan k et er sediaan