• Tidak ada hasil yang ditemukan

- 1 - WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 44 TAHUN2020 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "- 1 - WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 44 TAHUN2020 TENTANG"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

jdih.pontianakkota.go.id

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK

NOMOR 44 TAHUN2020 TENTANG

PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN WALIKOTA NOMOR 92 TAHUN 2019 TENTANG PEMBERIAN TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTAPONTIANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PONTIANAK,

Menimbang : a. bahwa Tambahan Penghasilan Pegawai diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil dan Calon Pegawai Negeri Sipil dalam rangka meningkatkan disiplin, motivasi kerja dan kesejahteraan pegawai berdasarkan beban kerja, prestasi kerja, kondisi kerja, kelangkaan profesi dan/atau pertimbangan objektif lainnya;

b. bahwa dalam rangka mengoptimalkan pemberian tambahan penghasilan bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kota Pontianak, maka Peraturan Walikota Nomor 92 Tahun 2019 tentang Pemberian Tambahan Penghasilan Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kota Pontianaksebagaimana telah diubah dengan Peraturan Walikota Nomor 3 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Walikota Nomor 92 Tahun 2019 tentang Pemberian Tambahan Penghasilan Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kota Pontianak perlu dilakukan penyesuaian;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Walikota Nomor 92 Tahun 2019 tentang Pemberian Tambahan Penghasilan Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kota Pontianak;

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun1945;

2. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1965 tentang Pembentukan Daerah TingkatIITanahLaut, DaerahTingkatIITapindan Daerah Tingkat II Tabalong dengan Mengubah Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang- Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesiaNomor 2756);

(2)

jdih.pontianakkota.go.id

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4287);

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4355);

5. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049);

6. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor5494);

7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor5679);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor5135);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pemberian dan Pemanfaatan Insentif Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5161);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 121, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5258) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 77, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6340);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang PerangkatDaerah(LembaranNegaraRepublikIndonesia

Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor5887) sebagaimana telah diubah denganPeraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 187, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor6402);

(3)

jdih.pontianakkota.go.id

12. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor6037) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6477);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor6322);

14. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor21 Tahun 2010 tentang Ketentuan PelaksanaanPeraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil;

15. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negaradan ReformasiBirokrasiNomor34 Tahun2011 tentang Pedoman Evaluasi Jabatan;

16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah;

17. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 061-5449 Tahun 2019 tentang Tata Cara Persetujuan Menteri Dalam Negeri Terhadap Tambahan Penghasilan Pegawai Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Pemerintah Daerah;

18. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kota Pontianak Tahun 2016 Nomor 7, Tambahan Lembaran Daerah Kota Pontianak Nomor149);

19. Peraturan Walikota Nomor 31 Tahun 2018 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kota Pontianak(Berita Daerah Kota Pontianak Tahun 2018 Nomor 31);

20. Peraturan Walikota Nomor 92 Tahun 2019 tentang Pemberian Tambahan Penghasilan Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kota Pontianak (Berita Daerah Kota Pontianak Tahun 2019 Nomor 92) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Walikota Nomor 30 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Walikota Nomor 92 Tahun 2019 tentang Pemberian Tambahan Penghasilan Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kota Pontianak (Berita Daerah Kota Pontianak Tahun 2020 Nomor 30);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN WALIKOTA NOMOR 92 TAHUN 2019 TENTANG PEMBERIAN TAMBAHAN PENGHASILAN KEPADA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTAPONTIANAK.

(4)

jdih.pontianakkota.go.id

Pasal I

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Walikota Nomor 92 Tahun 2019 tentang Pemberian Tambahan Penghasilan Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kota Pontianak (Berita Daerah Kota Pontianak Tahun 2019Nomor 92) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Walikota Nomor 3 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Walikota Nomor 92 Tahun 2019 tentang Pemberian Tambahan Penghasilan Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kota Pontianak (Berita Daerah Kota Pontianak Tahun 2020 Nomor 3), diubah sebagai berikut:

1. Ketentuan Pasal 1 angka 8 diubah dan ditambah 2 (dua) angka yaitu angka 9, angka 22, angka 23 dan angka 24, sehingga Pasal 1 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 1

Dalam Peraturan Walikota ini, yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah KotaPontianak.

2. Pemerintah Daerah adalah Walikota sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Kota Pontianak. 3. Walikota adalah WalikotaPontianak.

4. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah Warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai Aparatur Sipil Negara secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan.

5. CalonPegawai Negeri Sipil yangselanjutnyadisingkatCPNSadalahCPNS Daerah Kota Pontianak yang diangkat oleh Pejabat yang berwenang, diserahi tugas dan digaji sesuai peraturanperundang-undangan.

6. Tambahan Penghasilan Pegawai yang selanjutnya disingkat TPP adalah TPP yang diberikan kepada PNS dan CPNS dalam rangka meningkatkan disiplin,motivasi kerja dan kesejahteraan pegawai berdasarkan beban kerja, prestasi kerja, kondisi kerja, kelangkaan profesi dan/atau pertimbangan objektif lainnya.

7. Hari kerja adalah hari bagi PNS harus melaksanakan tugas pokok dan fungsinya selama jam kerja yangditentukan.

8. Jam Kerja adalah jam melaksanakan pekerjaan kedinasan.

9. Jam Kerja Efektif adalah jam kerja menurut ukuran waktu tertentu berdasarkan peraturan yang berlaku dikurangi dengan waktu istirahat. 10. Perangkat Daerah adalah Perangkat Daerah pada Pemerintahan Daerah

selakuPenggunaAnggaran/PenggunaBarang.

11. Kelas Jabatan adalah penentuan dan pengelompokan tingkat jabatan berdasarkan nilai suatu jabatan.

12. Pejabat Pelaksana Tugas yang selanjutnya disebut Plt. adalah PNS yang ditunjuk untuk melaksanakan tugas dan kewajiban pejabat struktural yang lowong.

13. Pejabat Pelaksana Harian selanjutnya disebut Plh. adalah PNS yang ditunjuk untuk melaksanakan tugas pejabat struktural yang berhalangan sementara dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari keatas.

14. Indeks Kapasitas Fiskal Daerah adalah kemampuan keuangan masing-masing daerah yang dicerminkan melalui pendapatan daerah dikurangi dengan pendapatan yang penggunaannya sudah ditentukan dan belanja tertentu.

15. Indeks Kemahalan Konstruksi adalah indeks harga yang menggambarkan tingkat kemahalan konstruksi suatu kabupaten/kota dibandingkan kota acuan.

(5)

jdih.pontianakkota.go.id

16. Indeks Penyelenggaraan Pemerintah Daerah terdiri atas variabel pengungkit dan variabel hasil terkait penyelenggaraan pemerintah daerah

17. Produktivitas kerja adalah kemampuan pegawai dalam berproduksi dibandingkan dengan input yang digunakan.

18. DisiplinKerja adalahmenaatiwaktukehadirandankepulangansesuaijam kerja yang ditentukan dan melaksanakan setiap tugas yang diberikan sesuai peraturan perundang-undangan.

19. Sasaran Kinerja Pegawai yang selanjutnya disingkat SKP adalah rencana kerja dan target yang akan dicapai oleh seorang PNS.

20. Kehadiran Pegawai adalah kehadiran pegawai untuk melaksanakan tugas kedinasan sesuai tanggung jawab dan beban kerjanya yang dibuktikan dengan memberikan tanda kehadiran sesuai ketentuan melalui mesin absensi elektronik.

21. Besaran TPP merupakan nilai TPP yang diperoleh dari penjumlahan beban kerja, prestasi kerja, kondisi kerja, kelangkaan profesi dan pertimbangan obejektif dikalikan dengan basic TPP.

22. SIM TPP-Berkinerja adalah Sistem Informasi Manajemen elektronik yang digunakan sebagai dasar perhitungan pemberian TPP PNS

23. Pejabat Penilai adalah atasan langsung PNS yang dinilai, dengan ketentuan paling rendah pejabat struktural eselon V atau pejabat lain yang ditentukan.

24. Aktivitas Harian adalah kegiatan yang dilakukan oleh PNS yang berhubungan dengan tugas dan fungsi jabatan.

25. Validasi Aktivitas Harian adalah proses pemberian penilaian oleh atasan berupa setuju atau tidak setuju setiap produktifitas yang disampaikan oleh bawahan.

2. Ketentuan Pasal 5 diubah, sehingga Pasal 5 berbunyi sebagai berikut: Pasal 5

(1)PNS dan CPNS diberikan TPP setiap bulan.

(2)Pemberian TPP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut:

a. kepastian hukum dimaksudkan bahwa pemberian TPP didasarkan atas peraturan perundang-undangan;

b. akuntabel dimaksudkan bahwa TPP dapat dipertanggung jawabkan kepada masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

c. proporsionalitas dimaksudkan pemberian TPP mengutamakan keseimbangan antara hak dan kewajiban pegawai;

d. efektif dan efisien dimaksudkan bahwa pemberian TPP sesuai dengan target atau tujuan dengan tepat waktu sesuai dengan perencanaan kinerja yang ditetapkan;

e. keadilan dan kesetaraan dimaksudkan bahwa pemberian TPP harus mencerminkan rasa keadilan dan kesamaan untuk memperoleh kesempatan akan fungsi dan peran sebagai PNS;

f. kesejahteraan dimaksudkan bahwa pemberian TPP diarahkan untuk menjamin kesejahteraan PNS; dan

g. optimalisasi dimaksudkan bahwa pemberian TPP dimaksudkan untuk meningkatkan performa kerja sumber daya PNS.

3. Ketentuan Pasal 15 diubah, sehingga Pasal 15 berbunyi sebagai berikut: Pasal 15

(1) Penilaian produktivitas kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 hurufa dilakukan berdasarkan:

(6)

jdih.pontianakkota.go.id

b. penilaiandari pejabat penilai terhadap hasil pelaksanaan tugas pegawai.

(2) Aktivitas harian diukur dari kegiatan uraian tugas jabatan dalam 1 (satu) hari kerja, dengan waktu kerja efektif dalam 1 (satu) hari kerja paling sedikit 360 (tiga ratus enam puluh) menit.

(3) Sebagai dasar penilaian, setiap PNS wajib menetapkan sasaran dan target kinerja individu pada awal tahun anggaran paling lambat minggu kedua bulan Januari setiap tahunnya berupa SKP.

(4) Perhitungan pelaksanaan tugas/aktivitas harian dalam 1 (satu) hari sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, dilakukan dengan rumus:

Pemberian TPP PNS berdasarkan aktivitas harian dihitung dari hasil capaian aktivitas harian sebagaimana rumus di atas akumulasikan dalam 1 (satu) bulan.

(5) Hasil hitungan pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (10) dikategorikan sebagai berikut:

a. diatas 90 (sembilan puluh) persen kategori sangat tinggi dan dihitung 100 (seratus) persen;

b. diatas 80 (delapan puluh) persen sampai dengan 90 (sembilan puluh) persen dikategorikan tinggi dan dihitung90 (sembilan puluh) persen; c. diatas 70 (tujuh puluh) persen sampai dengan 80 (delapan puluh)

persen kategori sedang dan dihitung 80 (delapan puluh) persen; dan d. diatas 60 (enam puluh) persen sampai dengan 70 (tujuh puluh) persen

kategori cukup dan dihitung 70 (tujuh puluh) persen;

e. diatas 50 (lima puluh) persen sampai dengan 60 (tujuh puluh) persen kategori rendah dan dihitung 60 (enam puluh) persen; dan

f. dibawah 50 (lima puluh) persen kategori sangat rendah dan dihitung 0 (nol) persen.

(6) TPP PNS berdasarkan produktivitas kerja dihitung dengan rumus: TPP= besaran TPP x (60 (enam puluh) persen x (kategori capaian akumulasiaktivitas harian))

4. Ketentuan Pasal 16 diubah, sehingga Pasal 16 berbunyi sebagai berikut: Pasal 16

(1) Setiap PNS (selain Guru, Pengawas Sekolah, Penilik Sekolah dan Pamong Belajar) wajib mengisikan Aktivitas Harian secara mandiri ke dalam aplikasi SIM TPP-Berkinerja paling lambat sampai dengan 3 (tiga) hari pertama bulan berikutnya.

(2) Pengisian Aktivitas Harian melalui aplikasi SIM TPP-Berkinerja untuk masing-masing jabatan dilakukan dengan memilih jenis aktivitas dan waktu pelaksanaannya.

(3) Setiap Aktivitas Harian wajib divalidasi oleh atasan langsung secara obyektif sesuai uraian tugas masing-masing jabatan paling lambat sampai dengan 7 (tujuh) hari pertama bulan berikutnya. Apabila sampai dengan tenggat tersebut tidak ada keputusan dari atasan langsung, maka aktivitas harian yang diajukan tersebut dianggap disetujui.

(4) Khusus Pejabat Eselon II pada perangkat daerah dan Asisten pada Sekretariat Daerah tidak melaporkan aktivitas harian, hanya memvalidasi aktivitas harian bawahannya langsung.

(7)

jdih.pontianakkota.go.id

(5) Staf ahli tetap membuat laporan aktivitas harian kerja melalui SIM TPP Berkinerja sesuai dengan uraian aktivitas yang tersedia pada Bank Aktivitas.

(6) Pejabat penilai bertanggung jawab atas kebenaran laporan hasil pelaksanaan tugas/aktivitas harian pegawai yang dinilainya.

(7) Pejabat penilai dapat menyetujui atau menolak laporan hasil pelaksanaan tugas pegawai yang dinilai.

(8) Dalam hal pejabat penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (5) menolak, wajib disertai alasan penolakan.

(9) Jenis Aktivitas Harian sudah ditetapkan sesuai dengan nama jabatan, namun apabila terdapat jenis aktivitas harian yang belum masuk dalam bank data aktivitas jabatannya, dapat mengajukan permohonan penambahan secara resmi kepada BKPSDM untuk diverifikasi dan ditambahkan ke dalam bank aktivitas harian.

(10) Setiap pegawai yang melaksanakan tugas perjalanan dinas/pendidikan pelatihan sekurang-kurangnya 1 (satu) hari penuh tidak perlu menginput aktivitas harian, cukup melaporkannya kepada admin OPD dengan melampirkan bukti penugasan.

(11) Dalam hal memerlukan klarifikasi kebenaran Aktivitas Harian, maka atasan langsung berhak meminta konfirmasi dan apabila tidak ada perbaikan dari Pegawai maka aktivitas harian dapat ditolak.

(12) Dalam hal pejabat penilai mengalami kekosongan atau berhalangan, penilaian dilakukan oleh Plt. dan/atau Plh.

(13) Dalam keadaan tertentu, penilaian produktivitas kerja dilaporkan secara manual.

(14) Keadaan tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (7) antara lain: a. sistem aplikasi mengalami kerusakan/tidak berfungsi; atau b. pegawai belum terdaftar dalam sistem aplikasi.

(15) Bagi perangkat daerah yang ditunjuk menjadi pilot project pelaksanaan TPP,pelaporan dan penilaian produktifitas kerja dilakukan menggunakan aplikasi TPP.

5. Ketentuan Pasal 17diubah, sehingga Pasal 17 berbunyi sebagai berikut: Pasal 17

(1) Pelaksanaan penilaian produktifitas kerja dan disiplin kerja diberikan waktu percobaan perpanjangan selama 6 (enam) bulan terhitung mulai bulan Juli sampai dengan bulan Desember 2020.

(2) Penilaian produktivitas kerja dan disiplin kerja selama masa percobaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk seluruh pegawai dinilai 100 % (seratus persen).

(3) Selama proses percobaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) seluruh pegawai membuat Laporan Produktivitas Kerja secara manual terhitung mulai bulan februari sampai dengan bulan Desember 2020.

(4) Setelah masa percobaan selesai, laporan produktivitas harus di input menggunakan aplikasi yang telah dibangun.

(5) Format Laporan Produktivitas Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (3) sebagaimana tercantum dalam Lampiran IIdimaksud merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Walikota ini.

6. Ketentuan Pasal 19 diubah, sehingga Pasal 19 berbunyi sebagai berikut: Pasal19

(1) Jumlah jam kerja selama 1 (satu) minggu adalah 37,5 (tiga puluh tujuh komalima)jam.

(8)

jdih.pontianakkota.go.id

a. Hari Senin sampai dengan hari Kamis jam kerja: 07.15 WIB -pukul 15.30 WIB;dan Istirahat: 30 (tiga puluh) menit.

b. Hari jumat

Jam kerja: 07.15WIB -14.45 WIB; dan Istirahat selama 1 (satu) jam.

(3) PNS yang masuk kerja setelah pukul 07.15 WIB dinyatakan terlambat masuk kerja.

7. Ketentuan Pasal 21 diubah, sehingga Pasal 21 berbunyi sebagai berikut: Pasal 21

Pengurangan pemberian TPP didasarkan atas:

a. Pegawai yang tidak masuk kerja tanpa keterangan mendapat pengurangan TPP sebesar 3 % (tiga persen) untuk setiap 1 (satu) hari ketidakhadiran dalam komponen TPP berdasarkan Disiplin Kerja, yang mana perhitungannya dilakukan dengan rumus:

TPP Displin Kerja = Besaran TPP x [40% - 3% (untuk setiap hari tidak masuk kerja tanpa keterangan)].

b. setiap PNS yang tidak mengikuti apel gabungan dikenakan pengurangan sebesar 2 % (dua persen)dari komponen TPP berdasarkan Disiplin Kerja; c. dalam hal PNS tidak mengikuti apel gabungan sebagaimana dimaksud

pada huruf b karena alasan yang sah, tidak dikenakan pengurangan TPP dengan melampirkan dokumen pendukung;

d. pegawai yang terlambat masuk kerja, dikenakan pengurangan TPP dengan ketentuan sebagai berikut:

LAMA

KETERLAMBATAN BESARAN PENGURANGAN (per hari)

31 menit s.d ≤ 60 menit 0,5 %

61 menit s.d ≤ 90 menit 1%

≥ 91 menit dan atau tidak melakukan

perekaman kehadiran 1,25 %

Pengurangan TPP akibat keterlambatan masuk kerja dihitung dengan rumus: TPP Displin Kerja = Besaran TPP x (40% - prosentase keterlambatan)

e. pegawai yang melanggar disiplin Pegawai Negeri Sipil dan telah dikenai Sanksi Disiplin berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil dikurangi sebesar:

1. disiplin ringan 5 % (lima persen);

2. disiplin sedang 10% (sepuluh persen); dan 3. disiplin berat 15% (lima belas persen).

f. pengurangan sebagaimana dimaksud pada huruf e diberikan selama 1 (satu) bulan untuk setiap jenis hukuman disiplin.

g. Pengurangan TPP berdasarkan Disiplin Kerja kepada PNS yang diberikan

Sanksi Disiplin sebagaimana dimaksud huruf e, dikenakan pada bulan saat keluarnya surat penjatuhan Sanksi Disiplin.

h. pengurangan sebagaimana dimaksud pada huruf d tidak diberlakukan untuk PNS yang melaksanakan tugas luar kantor yang dibuktikan dengan disposisi, surat tugas, undangan dan/atau bukti pendukung lainnya yang sah. Untuk PNS yang melakukan perjalanan dinas keluar daerah/pusat lebih dari 8 (delapan) jam tidak perlu melakukan absensi, sedangkan untuk PNS yang melaksanakan tugas luar kantor kurang dari 8 (delapan) jam tetap wajin melakukan absensi.

(9)

jdih.pontianakkota.go.id

i. PNS yang melakukan perjalanan dinas keluar daerah/pusat tidak perlu menginputkan aktivitas harian, tapi membuat laporan perjalanan setelah kembali melaksanakan tugas, sedangkan PNS yang melaksanakan tugas luar kantor kurang dari 8 (delapan) jam tetap wajib menginputkan laporan aktivitas harian produktivitas kerja melalui aplikasi SIM TPP Berkinerja.

j. Keterlambatan penyampaian Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara dan Laporan Harta Kekayaan Aparatur Sipil Negara dikenai pengurangan TPP dengan ketentuan:

1. terlambat menyampaikan dikenakan pengurangan 5 % (lima persen)dari aspek disiplin kerja yang dikenakan pada bulan saat PNS

terakhir kali melaporkan laporan tersebut; dan

2. tidakmenyampaikan dikenakan pengurangan 15 % (lima belas persen),

diberikan pada bulan Desember tahun berjalan.

8. Ketentuan Pasal 25 diubah, sehingga Pasal 25 berbunyi sebagai berikut: Pasal 25

(1)Jumlah total TPP yang dibayarkan dihitung secara kumulatif dalam 1 (satu) bulan paling banyak 100% (seratus persen) dan dibayarkan berdasarkan hasil penilaian Produktifitas Kerja dan hasil penilaian Disiplin Kerja dengan rumus:

Total TPP = { Besaran TPP x [(prosentase total hasil penilaian produktivitas

kerja) + (prosentase total hasil penilaian disiplin kerja)] } - PPh. (2)TPP dibayarkan sebulan sekali pada bulan berikutnya sesuai dengan

Format Daftar Penerimaan sebagaimana tercantum dalam Lampiran III dimaksud merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Walikota ini.

(3)Daftar Penerimaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan ke Badan Keuangan Daerah Kota Pontianak selambat-lambatnya tanggal 7 (tujuh) dengan melampirkan Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak dari Kepala Perangkat Daerah.

(4)Dalam hal tanggal 7 (tujuh) sebagaimana dimaksud pada ayat (3) bertepatan pada hari libur, maka penyampaian Daftar Penerimaan dilaksanakan pada hari kerja berikutnya.

(5)Batas waktu penyampaian daftar penerimaan dan surat perintah pencairan dana pada tanggal 10 (sepuluh) setiap bulannya.

(6)Format Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak sebagaimana dimaksud pada ayat (3) sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV dimaksud merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Walikota ini.

(7)TPP bulan Desember dibayarkan pada bulan Januari tahun berikutnya. 9. Ketentuan Pasal 27 diubah, sehingga Pasal 27 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 27

(1) BerdasarkanPeraturanWalikota ini, selain mendapatkan TPP PNSdiberikanPenghasilan Lainnyaberupa honorarium,remunerasi, insentif pajak dan Retribusi Daerah yang ditetapkan lebih lanjut dengan Peraturan Walikota atau Keputusan Walikota.

(2) TPP tidak diberikan kepada:

a. PNS yang diberhentikan untuk sementara atau dinonaktifkan; b. PNS yang diberhentikan dengan hormat atau tidak dengan hormat; c. PNS Pemerintah Kota Pontianak yang diperbantukan/dipekerjakan

pada instansi/lembaga Negara dan/atau lembaga lainnya di luar Pemerintah Kota Pontianak.

(10)

jdih.pontianakkota.go.id

(3) Pemberian TPP untuk Guru, Pengawas Sekolah, Penilik Sekolah dan Pamong Belajardiatur dengan Peraturan Walikota tersendiri.

10. Ketentuan Pasal 29 diubah, sehingga Pasal 29 berbunyi sebagai berikut: Pasal 29

(1) Pembayaran TPP bagi CPNS dibayarkan sesuai dengan Jabatan yang tercantum pada Surat Keputusan Pengangkatan sebagai CPNS.

(2) Pembayaran TPP bagi CPNS dibayarkan terhitung mulai tanggal Surat Pernyataan Menjalankan Tugas.

(3) Pembayaran TPP bagi CPNS formasi jabatan pelaksana dibayarkan sebesar 80% (delapan puluh persen) dari nilai TPP kelas jabatannya sampai dengan terbitnya Surat Keputusan Pengangkatan dari CPNS menjadi PNS.

(4) Pembayaran TPP bagi CPNS formasi jabatan fungsional dibayarkan sebesar 80% (delapan puluh persen) dari nilai TPP jabatan fungsional tersebut.

(5) Pembayaran TPP bagi PNS Formasi Jabatan Fungsional tertentu yang belum diangkat kedalam Jabatan Fungsional Tertentu dibayarkan 1 (satu) kelas dibawah kelas jabatan Fungsional Tertentu yang akan didudukinya.

(6) Dalam hal setelah terbitnya keputusan belum ditetapkan kelas jabatan dan/atau tidak tersedianya kotak/wadah jabatan pada peta jabatan, TPP diberikan sebesar 100% (seratus persen) dari nilai TPP kelas jabatan terendah.

(7) Bagi PNS yang bekerja sebagai tenaga titipan di Pemerintah Daerah Kota Pontianak dapat diberikan TPP sesuai dengan kelas jabatan ditempat dititipkan, dan apabila tidak memiliki kelas jabatan, maka diberikan TPP berdasarkan kelas jabatan terendah.

(8) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (6) dapat diberikan apabila dari instansi asal tidak diberikan tunjangan yang sejenis.

11. Ketentuan Pasal 30 diubah, sehingga Pasal 30 berbunyi sebagai berikut: Pasal 30

Dengan berlakunya Peraturan Walikota ini, maka:

a. Ketentuan mengenai Pasal yang menyangkut tentang jam kerja sebagaimana diatur dalam Peraturan Walikota Nomor 5 Tahun 2009 tentang Hari Kerja dan Jam Kerja Bagi Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan Pemerintah Kota Pontianak (Berita Daerah Kota Pontianak Tahun 2009 Nomor 5) dan Peraturan Walikota Nomor 31 Tahun 2018 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kota Pontianak (Berita Daerah Kota Pontianak Tahun 2018 Nomor 31);

b. Peraturan Walikota Nomor 20 Tahun 2017 tentang Tata Cara Pemberian dan Pemanfaatan Insentif Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Berita Daerah Kota Pontianak Tahun 2017 Nomor 20);

c. Peraturan Walikota Nomor 1 Tahun 2018 tentang Pemberian Tambahan Penghasilan Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kota Pontianak (Berita Daerah Kota Pontianak Tahun 2018 Nomor 1);

d. Peraturan Walikota Nomor 30 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Walikota Nomor 1 Tahun 2018 tentang Pemberian Tambahan Penghasilan Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kota Pontianak (Berita Daerah Kota Pontianak Tahun 2018 Nomor 30);

(11)

jdih.pontianakkota.go.id

Peraturan Walikota Nomor 1 Tahun 2018 tentang Pemberian Tambahan Penghasilan Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kota Pontianak (Berita Daerah Kota Pontianak Tahun 2018 Nomor 33); dan

f. Peraturan Walikota Nomor 54 Tahun 2018 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Walikota Nomor 1 Tahun 2018 tentang Pemberian Tambahan Penghasilan Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kota Pontianak (Berita Daerah Kota Pontianak Tahun 2018 Nomor 54), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal II

Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Pontianak.

Ditetapkan di Pontianak pada tanggal 1 Juli 2020 WALIKOTA PONTIANAK,

ttd

EDI RUSDI KAMTONO Diundangkan di Pontianak

pada tanggal 1 Juli 2020

SEKRETARIS DAERAH KOTA PONTIANAK, ttd

MULYADI

Referensi

Dokumen terkait

Hasil ini berbeda dengan penelitian ini, bahwa Rancangan isi pesan iklan smartfren dengan meng- gunakaan tema emosional dengan disampaikan se- cara humor, membuat pemirsa

Beberapa Ketentuan dalam Peraturan Walikota Nomor 5 Tahun 2011 tentang Pakaian Dinas Walikota, Wakil Walikota dan Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan

(2) Kegiatan hari bebas kendaraan bermotor (car free day), kegiatan olah raga, bersepeda dan kegiatan lainnya yang dilaksanakan setiap hari Minggu dari pukul

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT   PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK   NOMOR  31 TAHUN 2015

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Walikota Nomor 19 Tahun 2017 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Bantuan Material Penataan Lingkungan di Pemerintah Kota

melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan dibidang konsumsi pangan, promosi penganekaragaman pangan, penghitungan

▪ kategori buruk. Kategori Hasil penilaian prestasi pekerjaan sebagaimana dimaksud pada poin c menjadi dasar acuan keberlanjutan perikatan kerja Penyedia Jasa