• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUPOKSI KEPALA DESA, BPD, DAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN (KAB.BUOL, 2011).ppt

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TUPOKSI KEPALA DESA, BPD, DAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN (KAB.BUOL, 2011).ppt"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

SUMBER :

SUMBER :

DIREKTORAT PEMERINTAHAN DESA DAN KELURAHAN

DIREKTORAT PEMERINTAHAN DESA DAN KELURAHAN

DIREKTORAT JENDERAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA

(2)
(3)

2

2

BIO DATA WIDYAISWARA :

BIO DATA WIDYAISWARA :

Nama

Nama

:

:

Drs.

Drs.

Sukhyar

Sukhyar

Rajanin

Rajanin

MSi

MSi

NIP

NIP

:

:

010072631/

010072631/

19511103197603

19511103197603

1001

1001

Pangkat/Gol

Pangkat/Gol

:

:

Pembina

Pembina

Utama

Utama

Madya

Madya

(

(

IV/

IV/

d)

d)

Tpt/Tgl

Tpt/Tgl

lahir

lahir

:

:

Tanah

Tanah

Datar

Datar

03-11-

03-11-

1951

1951

Jabatan

Jabatan

:

:

Widyaiswara

Widyaiswara

Utama

Utama

Riwayat Ringkas Pendidikan / Jabatan :

Riwayat Ringkas Pendidikan / Jabatan :

-

-

APDN

APDN

(1975)

(1975)

- Staf Ktr Bupati

- Staf Ktr Bupati

 –  – 

Camat

Camat

(1975

(1975

 –  – 

 1978 )

 1978 )

- STIA

- STIA

 –  – 

LANRI

LANRI

(

(

1978

1978

 –  – 

 1980 )

 1980 )

- Staf Ktr Gubernur Sumbar- Biro Pemerintahan

- Staf Ktr Gubernur Sumbar- Biro Pemerintahan

(1981

(1981

 –  – 

 1994)

 1994)

- Diklat Prop.Sumbar- Bidang Diklat

- Diklat Prop.Sumbar- Bidang Diklat

Struktural

Struktural

(1994

(1994

 –  – 

 1998)

 1998)

- SPAM

- SPAM

EN

EN

(1997 )

(1997 )

dan SPAD

dan SPAD

YA (1991)

YA (1991)

- Pasca

- Pasca

Sarjana (S2)

Sarjana (S2)

FISIP-UI

FISIP-UI

(1998-2000 )

(1998-2000 )

- Staf Ditjen OTDA ( 2000

- Staf Ditjen OTDA ( 2000

 –  – 

 2002 )

 2002 )

- Widyaiswara

- Widyaiswara

( 2003

( 2003

sd. S

sd. S

ekarang )

ekarang )

Keluarga : Istri ; Dr. Irfani Basri MPd, 3 (tiga) anak

Keluarga : Istri ; Dr. Irfani Basri MPd, 3 (tiga) anak

Alamat

Alamat

:

:

Jl.PPA.

Jl.PPA.

Bambu

Bambu

Apus

Apus

Raya,

Raya,

Perumahan

Perumahan

“The Bamboo” No. C3“The Bamboo” No. C3

-

-JAKTIM

JAKTIM

Telp

Telp

:

:

(021)

(021)

84591630

84591630

-

-

HP

HP

:

:

081318650110

081318650110

Profil iri

Profil iri

(4)
(5)

DASAR HUKUM

DASAR HUKUM

1.

1.

UU No. 25 Th 2004 ttg Sistem Perenc.

UU No. 25 Th 2004 ttg Sistem Perenc.

Pemb. Nasional;

Pemb. Nasional;

2.

2.

UU No. 32 Th 2004 ttg Pemerintahan

UU No. 32 Th 2004 ttg Pemerintahan

Daerah;

Daerah;

3.

3.

UU No. 33 Th 2004 ttg Perimbangan

UU No. 33 Th 2004 ttg Perimbangan

Keuangan antara Pusat dan Daerah ;

Keuangan antara Pusat dan Daerah ;

4.

4.

PP. NO.72 Tahun 2005 Tentang Desa;

PP. NO.72 Tahun 2005 Tentang Desa;

5.

5.

PP. No. 79 Tahun 2005 Pembinaan dan

PP. No. 79 Tahun 2005 Pembinaan dan

Pengawasan

Penyelenggaraan

Pengawasan

Penyelenggaraan

Pemerintah Daerah;

Pemerintah Daerah;

6.

6.

Permendagri No. 7 Tahun 2008 tentang

Permendagri No. 7 Tahun 2008 tentang

Pedoman Tata Cara Pengawasan atas

Pedoman Tata Cara Pengawasan atas

Penyelenggaraan Pemerintahan Desa

(6)
(7)

POTRET PERMASALAHAN

2

(8)

Angka Kemiskinan (juta orang) 33 34 35 36 37 38 39 40 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 Tingkat Kemiskinan (% thd Jumlah Penduduk) 19,14 18,41   18,20 17,42 16,66 15,97 17,75 16,58 10 14 18 22 26 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007

ANGKA KEMISKINAN DAN PENGANGGURAN

Angka Pengangguran (Juta Orang) 0 2 4 6 8 10 12 14 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 Agt '07 Tingkat Pengangguran (% thd Jumlah Angkatan Kerja)

11,27 10,28 9,11 9,86 9,50 9,10 8,10 6,08 4 6 8 10 12 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 A t '07

Sumber: Badan Pusat Statistik

37,70 37,19 10,95 8,13 18,88 16,77 8,17 10,22

(9)

ISU DAN

PERMASALAHAN

KEMISKINAN

PENGANGGURAN

KESEHATAN

PENDIDIKAN

DSB

(10)
(11)

Dalam upaya meningkatkan

otonomi daerah dan otonomi desa

REVISI UU

No 32 / 2004

UU PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH

UU TENTANG DESA

TUJUAN REVISI UU NOMOR 32 TAHUN 2004

1. Membuka kran APBN langsung ke Desa/Kelurahan sehingga

keterbatasan APBD bisa diatasi terutama akselerasi pembangunan

pedesaan yang didasarkan pada sistem perencanaan yang dibangun

oleh desa/kelurahan

2. Memberikan kewenangan mengatur yang lebih luas bagi desa

dalam melaksanakan fungsi ekonomi dan masyarakat , masalah

ketentraman dan ketertiban serta membuka akses sumber daya alam

yang terkandung di desa dalam rangka menunjang pembangunan

perdesaan

(12)

L a n j u t a n :

3, Menata administrasi keuangan desa secara tertib dan akuntabel

dalam rangka perencanaan dan pelaksanaan pembangunan perdesaan

4. Upaya penertiban dan pembaharuan mekanisme dan prosedur

pembentukan desa sehingga pembentukan desa-desa baru lebih

objektif dan dapat mencapai sasaran, mempermudah pelayanan

masyarakat.

5. Merumuskan secara rinci mengenai hak dankewajban perangkat

(13)

Lingkup Tugas

Kepala Desa

Keuangan dan

Administrasi

Pemerintahan dan

Otonomi Desa

Pemberdayaan

Kawasan

Koordinasi program

Pengendalian

Aparatur

Otonomi

Evaluasi

Biaya Pembangunan

APB Desa

Pelayanan

Aministratif

(14)
(15)
(16)

KEUANGAN

KELEMBAGAAN

PERSONIL

(17)
(18)

KEWENANGAN DESA

- urusan pemerintahan yg sudah ada berdasarkan hak

asal-usul desa

- urusan pemerintahan yg menjadi kewenangan kab/

kota yg diserahkan pengaturannya kepada desa

- tugas pembantuan

- urusan pemerintahan lainnya yang oleh peraturan pe

Undang-undangan diserahkan kepada desa

KEWENANGAN KELURAHAN

- Menyelenggarakan urusan pemerintahan,

Pembangunan dan kemasyarakatan

- melaks. Urusan pemerintahan yg dilimpahkan

oleh Bupati/Walikota

(19)

FUNGSI PEMERINTAH

PUBLIC REGULATION

PUBLIC GOODS

EMPOWERMENT

(20)

KEWENANGAN

LURAH

PENDELEGASIAN

PENDELEGASIAN KOORDINASI

PENDELEGASIAN UNTUK DAN A.N.

MEMINTA JAWABAN BIROKRASI SEHINGGA PELAYANAN MASYARAKAT LOKAL BISA DISELESAIKAN LURAH

(21)

Langkah Langkah :

1.

Inventarisasi Kew.

2.

Penetapan Kew yg diserahkan.

3.

Penetapan Perda Kab/Kota.

4.

Perumusan Sarana-Pembiayaan

dan Capacity Building.

5.

Sosialisasi

 – 

 Pemdes.

6.

Kesediaan Pemdes Dalam Perdes

Positif

List

Ktr

Biaya

Dll

7.

Penyerahan Urusan

(22)

Langkah Langkah :

1.

Inventarisasi Kew.

2.

Penetapan Kew yg dilimpahkan.

3.

Penetapan Perda Kab/Kota.

4.

Perumusan Sarana-Pembiayaan

dan Capacity Building.

5.

Sosialisasi

6.

Pelimpahan urusan

Positif

List

Ktr

Biaya

Dll

(23)

IMB RUMAH DESA PASAR DESA IJIN GALIAN C TUJUAN WISATA PEDESAAN PEMBERSIHAN JALAN-JALAN KAB/TEPI SUNGAI SURAT KENAL LAHIR, dsb. PENGATURAN TATA PEMUKIMAN PENGELOLAAN HUTAN DESA  (POSITIVE LIST KEWENANGAN, LIHAT PD

PERMENDAGRI NO. 30 TAHUN 2006)

JUMLAH URUSAN YANG DISERAHKAN

TERGANTUNG KESEPAKATAN KAB/KOTA DGN DESA

PRODUK HUKUM DESA (PERMENDAGRI NO. 29 TAHUN 2006)SUMBER PENDAPATAN BARU

(24)
(25)

TUGAS

MENYELENGGARAKAN URUSAN PEMERINTAHAN

MENYELENGGARAKAN URUSAN PEMBANGUNAN

(26)

TUGAS

PEMDES

MEMIMPIN PENYELENGGARAAN PEMDES BERDSRKAN

KEGIATAN YG DITETAPKAN BERSAMA DGN BPD

MENGAJUKAN RENCANA PERATURAN DESA

MENETAPKAN PERATURAN DESA

MENGAJUKAN RENCANA APBDesa

MEMBINA KEHIDUPAN MSY DESA

MEMBINA PEREKONOMIAN DESA

MENGKOORDINASIKAN PEMBANGUNAN DESA

SECARA PARTISIPATIF DAN SWADAYA MASYARAKAT

MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN

MENJALIN HUB. KERJA SAMA DGN MITRA PEMDES

PENGEMBANGAN PENDAPATAN DESA

(27)

Menetapkan PERDES

bersama KADES

Menampung

Menyalurkan Aspirasi

Masyarakat

Pengawasan Kinerja

Pemdes

(PP No. 72/Tahun

2005)

(28)
(29)

BIROKRAT YG EFEKTIF

BIROKRAT

 YANG EFEKTIF

(30)

1.

BAGAIMANA MEMAHAMI REGULASI

2.

BAGAIMANA MEMAHAMI KEBIJAKAN

3.

BAGAIMANA MEMAHAMI

ATASAN-BAWAHAN

(31)

1.

MENUMBUHKAN SALING PERCAYA

2.

MENUMBUHKAN SALING MENGHARGAI

3.

MEMELIHARA KEPENTINGAN SOSIAL

4.

MENUMBUHKAN HUBUNGAN SALING

(32)

PENDEKATAN

SITUASIONAL TRANSFORMASIONAL

DISEDUAIKAN DENGAN  ASAL USUL,

 ADAT ISTIADAT

DAN BUDAYA SETEMPAT

GOOD GOVERNANCE

1. ASAS KEPASTIAN HUKUM 2. ASAS AKUNTABILITAS

3. ASAS KETERBUKAAN 4. ASAS PROFESIONALITAS

(33)

1.

ASAS KEPASTIAN HUKUM

2.

ASAS AKUNTABILITAS

3.

ASAS KETERBUKAAN

4. ASAS PROFESIONALITAS

(34)

PROGRAM MENGANGKAT SEKDES

YG ADA SEKARANG MENJADI PNS:

Yang sudah jadi Sekdes sebelum

tanggal 15 Oktober 2004 dan

masih menjabat hingga saat ini

Diangkat sesuai Pendidikannya

(35)

Sekdes diisi PNS

Dengan syarat sbb:

Pengetahuan/Pengalaman Teknis

Pemerintahan

Pengetahuan Administrasi dan

Administrasi Keuangan

Pengetahuan Perencanaan dan

Pembangunan

Kemampuan Koordinasi Penyusunan

Peraturan

Memahami SOS BUD

(36)

1.

 Yang tidak memenuhi syarat,

selambat-lambatnya 6 (Enam) Bulan

diberhentikan

 –

 diisi dari PNS yang ada

2.

Diberi Pesangon : 1 s/d 5 Tahun : 5 Juta

Selebihnya 1 Juta Per Tahun

Beban : APBD

(37)
(38)

 A. LAPORAN KEPALA DESA

1. LPPD Kepala Desa

- Akhir Tahun Anggaran

- Akhir Masa Jabatan

2. LKPJ Kepala Desa

- Akhir Tahun Anggaran

- Akhir Masa Jabatan

3. Penginformasian LPPD kepada masyarakat

 B. LAPORAN ADMINISTRASI KEUANGAN SPD

- Laporan Pertanggungan Jawab SPD kepada

Kepala Desa

- Laporan Administrasi Keuangan SPD kepada

Kepala Desa

(39)

Urusan pemerintahan yang diserahkan

Kabupaten/Kota

 Tugas Pembantuan

 Urusan Pemerintahan lainnya yang oleh

peraturan perundang-undangan diserahkan

kepada desa

Urusan pemerintahan berdasarkan hak asal

 – 

(40)

Contoh ;

SISTEMATIKA LPPD AKHIR MASA JABATAN

KEPALA DESA

BAB I PENDAHULUAN

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA

BAB III KEWENANGAN DESA:

A. URUSAN HAK ASAL USUL DESA

B. URUSAN PEMERINTAHAN YANG DISERAHKAN PADA DESA

BAB IV TUGAS PEMBANTUAN :

A. TUGAS PEMBANTUAN YANG DITERIMA

B, TUGAS PEMBANTUAN YANG DIBERIKAN

BAB V URUSAN PEMERINTAHAN LAINNYA

A. KERJASAMA ANTAR DESA

B. KERJASAMA DENGAN PIHAK KETIGA

C. BATAS DESA

D. PENCEGAHAN DAN PENANGULANGAN BENCANA

(41)
(42)

PENDAPATAN ASLI DESA

PENDAPATAN SBG AKIBAT PENYERAHAN OTONOMI

BAGI HASIL PAJAK DAN RETRIBUSI

BAGIAN DARI DANA PERIMBANGAN KAB/KOTA

UTK DESA ( ALOKASI DANA DESA )

BANTUAN PEM, PEM PROP / KAB / KOTA

HIBAH DAN BANTUAN PIHAK KETIGA

PINJAMAN

DLL

(43)

BAGIAN DARI DANA PERIMBANGAN KEUANGAN ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH  YANG DITERIMA KABUPATEN/KOTA

ARAHAN

KEBIJAKAN

UMUM

KEBIJAKAN

 ALOKASI DANA DESA

SETELAH DIKURANGI ALOKASI DASAR UNTUK BELANJA PEGAWAI NEGERI SIPIL

MINIMAL 10% UNTUK

SELURUH DESA

PEMERINTAHAN DESA BERWENANG

MENGATUR DAN MEGURUS SESUAI KEPENTINGAN

(44)

PERBAIKAN SARANA PUBLIK SKALA KECIL

( REHABILITASI )

PENYERTAAN MODAL UTK BUMDES

PENGADAAN KETAHANAN PANGAN

LINGKUNGAN DAN TATA PEMUKIMAN

TEKNOLOGI TEPAT GUNA

PENINGKATAN KESEHATAN DAN PENDIDIKAN

SOSIAL BUDAYA

PEMBERDAYAAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

DSB YG DIANGGAP PENTING

BELANJA PUBLIK &

PEMBERDAYAAN MSY

( 70 % )

(45)

Sistem

Perencanaan Program dan Keuangan

Kelurahan

Kabupaten

Kecamatan

RASK

Evaluasi

 Administratip

Operasional

LK

(46)

KEUANGAN KELURAHAN

Keuangan Kelurahan bersumber dari:

a. APBD Kabupaten/Kota yang dialokasikan sebagaimana peran

daerah lainnya;

b. Bantuan Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah

Kabupaten/Kota, dan bantuan pihak ketiga

c. Sumber-sumber lain yang sah dan tidak mengikat.

d. Alokasi anggaran Kelurahan yang berasal dari APBD

Kabupaten/Kota memperhatikan faktor-faktor,

sekurang-kurangnya:

a. jumlah penduduk;

b. kepadatan penduduk;

c. luas wilayah;

d. kondisi geografis/karakteristik wilayah;

e. jenis dan volume pelayanan; dan

(47)
(48)

PKPBM didukung strategi penguatan kapasitas masyarakat, kelembagaan dan kemitraan.

(1) Penguatan kapasitas masyarakat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan kolektif masyarakat kawasan perdesaan dalam :

a.melaksanakan penataan ruang desa secacra partisipatif; b berpartisipasi dalam pelaksanaan PPTAD;

c. berpartisipasi dlm kerjasama jejaring  penataan ruang partisipatif

&PPTAD; dan

d. melaksanakan Forum PKPBM Antara Desa.

(2) Sasaran penguatan kapasitas masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi komunitas kawasan:

a. perdesaan terpencil; b. perdesaan tertinggal;

c. perdesaan pesisir pantai;

d. perdesaan di pinggir dan dalam hutan; e. perdesaan kritis dan rawan bencana;

f. perdesaan berbatasan dengan Negara tetangga; g. perdesaan desa adapt;

h. perdesaan di pinggir area pertambangan; i. perdesaan di pinggir area industri;

 j. perdesaan dataran tinggi dan di pinggir situ atau danau; dan k. perdesaan daerah aliran sungai

Bagian Pertama

(49)

Penguatan kapasitas kelembagaan dalam PKPBM meliputi :

a. Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa;

b. Lembaga Kemasyarakatan sbg mitra pemerintah desa dlm pemberdayaan masyarakat;

c. Kelembagaan usaha ekonomi kecil, badan usaha milik desa, koperasi dan sejenisnya;

d. Kader Pemberdayaan Masyarakat; dan e. Forum PKPBM antar desa.

Kegiatan penguatan kapasitas masyarakat dan kelembagaan meliputi :

a. fasilitasi;

b. pelatihan berbasis kompetensi; c. pendampingan;

d. pemagangan;

e. studi banding pola percontohan keberhasilan (best practice); f. penyusunan dan pelaksanaan rencana aksi;

g. advokasi; dan

h. kegiatan lain sesuai kebutuhan.

Kegiatan dilakukan dalam bentuk proses belajar partisipatif yang

diarahkan untuk menghasilkan aksi bersama yang produktif. Bagian Kedua

(50)

Bagian Ketiga Kemitraan

a. PKPBM dilaksanakan melalui kemitraan multi-pihak pemangku kepentingan.  b. Untuk mendukung kemitraan antar desa dibentuk Forum PKPBM Antar Desa.

c. Pembentukan Forum PKPBM Antar Desa ditetapkan dengan Keputusan Camat berdasarkan usulan masyarakat yang fasilitasi oleh Badan/Dinas/Kantor PMD.

Bentuk dan struktur Forum PKPBM Antar Desa disusun sesuai kebutuhan lokal.  Tugas Forum PKPBM Antar Desa meliputi :

a. menyelenggarakan rapat dan musyawarah antar desa;

 b. membahas hal-hal strategis dalam penyusunan rencana PKPBM;

c. melakukan koordinasi dengan pemerintah desa untuk membahas rencana PKPBM dalam musrenbangdes; dan

d. memberikan dukungan atas pelaksanaan PKPBM oleh masyarakat.

Untuk menguatkan kesewadayaan dan partisipasi masyarakat Kepala Desa memfasilitasi  pembentukan Kader Pemberdayaan Masyarakat PKPBM.

Pembentukan Kader Pemberdayaan Masyarakat dapat dilakukan dengan cara : a. mebentuk Kader Pemberdayaan Masyarakat PKPBM; atau

 b. memanfaatkan Kader Pemberdayaan Masyarakat yang telah ada di desa.

c. Kader Pemberdayaan Masyarakat adalah mitra Pemerintah Desa yang bertugas :

memberdayakan masyarakat di desanya untuk berpartisipasiaktif dan produktif dalam PKPBM;mewakili desanya di forum PKPBM Antar Desa; dan

(51)

Dalam rangka mendukung terselenggarannya Forum PKPBM Antar Desa,

di Kabupaten/Kota dan Provinsi dibentuk Lembaga Kemitraan PKPBM.

Lembaga Kemitraan PKPBM dibentuk atas prakarsa masyarakat yang

difasilitasi oleh Badan/Dinas/Kantor Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.

Bentuk dan struktur Lembaga Kemitraan PKPBM disusun sesuai dengan

kebutuhan Provinsi dan Kabupaten/Kota bersangkutan.

Pembentukan Lembaga Kemitraan PKPBM Kabupaten/Kota ditetapkan

dengan Keputusan Bupati/Kota.

Pembentukan Lembaga Kemitraan PKPBM Provinsi ditetapkan dengan

keputusan Gubernur.

(1) Lembaga Kemitraan PKPBM Kabupaten/Kota mempunyai tugas antara lain:

a. mengkoordinir ketertiban multi-pihak pemangku kepentingan PKPBM (non pemerintah) di Kab/Kota berkonsultasi dengan Pemerintah Kab/Kota Cq. Badan/Dinas/Kantor PMD;

b. menggalang dukungan dari multi-pihak pemangku kepentingan PKPBM dalam pelaksanaan dan pengembangan PKPBM; dan

(52)

(2) Pemerintah Kab/Kota berkewajiban memfasilitasi kerjasama Forum PKPBM Antar

Desa lintas kecamatan.

(3) Lembaga Kemitraan PKPBM Provinsi mempunyai tugas antara lain : a. mengkoordinir keterlibatan pemangku kepentingan PKPBM (non pemerintah) di

wilayah provinsi berkonsultasi dgn Pemerintah Provinisi cq. Badan/Dinas/Kantor

PMD;

b. menggalang dukungan dari berbagai pihak di wilayah dan di luar provinsi dalam

rangka memfasil itasi terwujudnya kesewadayaan masyarakat desa;

c. mendorong kerjasama antar Lembaga Kemitraan PKPBM lintas Kab/Kota dlm

melakukan penguatan kapasitas Forum PKPBM Antar Desa dlm mengembang kan

kesewadayaan masyarakat desa; dan d. mengikuti musrenbang Profinsi.

(4) Pemerintah Provinsi berkewajiban memfasilitasi kerjasama antar Lembaga

(53)

Tahapan Pembangunan Kawasan Perdesaan Masyarakat meliputi : a. Persiapan dan pemasyarakatan Perdesaan Berbasis Masyarakat

meliputi :

b. Perencanaan; c. Penetapan; d. Pelaksanaan;

e. Pemanfaatan dan pemeliharaan; dan f. Pengendalian dan pengawasan.

(1) Tahap persiapan PKPBM meliputi :

a. penyiapan Kader Pemberdayaan Masyarakat PKPBM; b. pembentukan Foruk PKPBM Antar Desa;

c. sosialisasi kebijakan PKPBM; dan

d. diskusi kelompok perencanaan partisipatif.

(2) Penyiapan kader pemberdayaan masyarakat dan pembentukan Forum PKPBM Antar Desa adalah untuk mendukung perencanaan partisipatif. Bagian pertama

Tahapan

Bagian kedua Persiapan

(54)

Perencanaan PKPBM harus memperhatikan : a. RTRWP dan RTRWK/K;

b. Permasalahan ruang desa; c. Profil desa dan

d. Potensi unggulan desa.

(1) Langkah-langkah perencanaan PKPBM meliputi : a. musyawarah masyarakat tingkat desa;

b. musyawarah masyarakat antar desa;

c. penetapan lingkup kegiatan dan wilayah sasaran PKPBM; dan d. penyusunan dokumen perencanaan PKPBM.

(2) Output rencana PKPBM mencakup; a. tata ruang desa;

b. PPTAD; dan

c. Penguatan kapasitas masyarakat, kelembagaan dan kemitraan. Bagian Ketiga

(55)

a. Dokumen rencana PKPBM diusulkan untuk dibahas pada Musrenbangdes untuk ditetapkan dalam RPJM dan RKP Desa.

b. Dokumen rencana PKPBM desa diusulkan dan dibahas dalam

Musrenbang Kecamatan yang merupakan dokumen rencana PKPBM antar Desa.

c. Dokumen rencana PKPBM kabupaten/Kota untuk ditetapkan dalam RPJM dan RKP Kabupaten/Kota yang merupakan dokumen rencana PKPBM

Kabupaten/Kota.

d. Dokumen rencana PKPBM Kab/Kota diusulkan dan dibahas sebagai dokumen rencana PKPBM Prov dlm Musrenbang Prov untuk ditetapkan dlm RPJM dan RKP Provinsi dan

e. Dokumen rencana PKPBM Provinsi diusulkan dan dibahas sebagai

dokumen rencana PKPBM Nasional dlm Musrenbang Nas utk ditetapkan dlm RPJM dan RKP Pemerintah.

Pelaksanaan PKPBM mencakup :

a. pemasyarakatan rencana PKPBM;

b. Penguatan kapasitas masyarakat, kelembagaan dan kemitraan;

c. Pelaksanaan penataan ruang partisipatif dan pengembangan PPTAD; dan d. Monitoring dan evaluasi.

Bagian Keempat

Bagian Kelima Pelaksanaan

(56)

(1) Pemanfaatan hasil PKPBM meliputi : a. penggunaan tata ruang desa;

b. pendayagunaan hasil PPTAD; dan c. pemeliharaan hasil PKPBM.

(2) Tata cara pemanfaatan dan pemeliharaan hasil PKPBM lintas desa diatur dengan kesepakatan antar desa; lintas kecamatan diatur dengan kesepakatan antar

kecamatan; lintas Kabupaten diatur dengan kesepakatan antar kabupaten.

Mendagri melakukan pengendalian atas program PKPBM yg sifatnya lintas wilayah provinsi.

Gubernur melakukan pengendalian atas progr am PKPBM yg sifatnya lintas wilayah kab. Bup/Walikota melakukan pengendalian atas program PKPBM masing-2 Kab/Kota.

Camat melakukan pengendalian & pengawasan program PKPBM lintas desa yang mencakup :

• persiapan dan pemasyarakatan kebijakan PKPBM;

• perencanaan dan pelaksanaan musyawarah di desa dan antar desa;

• penetapan rencana pola tata desa PPTAD; dan

• pelaksanaan dan pemanfaatan tata ruang desa dan PPTAD.

Dalwas dilakukan melalui kegiatan supervisi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan.

• Pengawasan dilakukan melalui was sos oleh masyarakat dan pengawasan

fungsional.

• Was sos oleh masyarakat dilakukan pada saat perencanaan tata ruang desa,

pelaksanaan & pemanfaatan tat ruang desa, pemanfaatan ruang di luar desa dan pelaksanaan PPTAD.

• Untuk mendukung peran serta masyarakat dalam melakukan pengawasan sosial

dapat dibentuk unit pengaduan masyarakat/dgn memanfaatkan lembaga yang sudah ada.

Bagian keenam : Pemanfaatan dan Pemeliharaan

(57)

Mendagri, Gubernur, Bup/Walikota, dan Camat, melakukan pembinaan thd pelaks PKPBM.

a. penetapan standarisasi dan supervise Penataan Ruang Partisipatif, PPTAD dan Pengaturan Kapasitas Masyarakat, Kelembagaan dan Kemitraan;

b. pemberian fasilitas penguatan kelembagaan;

c. pemberian fasilitas PKPBM lintas batas provinsi dengan provinsi lainnya; dan d. koordinasi penyusunan rencana, serta monitoring dan evaluasi Penataan Ruang

Partisipatif, PPATD dan Penguatan Kapasitas Masyarakat, Kelembagaan dan Kemitraan.

a. pemberian fasilitas pelaksanaan PKPBM lintas Kabupaten/Kota; b. koordinasi penguatan kelembagaan; dan

c. monitoring dan evaluasi Penataan Ruang Partisipatif, PPATD dan Penguatan Kapasitas Masyarakat, Kelembagaan dan Kemitraan.

 melakukan pembinaan terhadap Camat dalam hal : a. penetapan panduan operasional;

b. pemberian fasilitasi perencanaan dan penganggaran;

c. penguatan kelembagaan; fasilitasi musyawarah masyarakat; dan

d. pendelegasian urusan kepada Camat dalam hal pelaksanaan PKPBM lintas kecamatan.

a. pemberian fasilitasi musyawarah masyarakat; b. penguatan kapasitas kelembagaan; dan

c. pemberian fasilitas perencanaan, pelaksanaan, pengawasan & pelestarian program PKPBM antar desa.

PEMBINAAN

Mendagri melakukan pembinaan yang meliputi :

Gubernur melakukan pembinaan terhadap Bupati/Walikota dalam hal :

Bupati/Walikota

(58)

Pendanaan PKPBM bersumber dari :

a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinisi;

c. Anggaran Pendapatan dan Belanja Dearah Kabupaten;

d. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa; dan

e. Sumber lain yang sah dan tidak mengikat.

Pedoman Umum dan Petunjuk Teknis Operasional

Pembangunan Kawasan Perdesaan Berbasis Masyarakat

akan ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri.

(59)

UPAYA UPAYA PEMERINTAH PUSAT TELAH DIMULAI MELALUI

KEMENTERIAN DALAM NEGERI YAITU PROGRAM NASIONAL

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ( P N P M ) MANDIRI

PEDESAAN , YANG MELIBATKAN MASYARAKAT DESA /

KELURAHAN MULAI DARI PERENCANAAN , PELAKSANAAN

PEMANFAATAN, SAMPAI

KEBERLANJUTAN PROGRAM

DENGAN PRINSIP

DARI, OLEH DAN UNTU K M ASYARAKAT

D O U M )

PROGRAM INI JUGA MENGEDEPANKAN

KEGOTONG

ROYONGAN

DAN

KESWADAYAAN

MASYARAKAT DI DESA/

KELURAHAN.

Referensi

Dokumen terkait

35 Antara berikut, faktor manakah yang menyebabkan penghijrahan penduduk ke kawasan seperti di atas?.. Tindakan Natasha ini

Dalam suatu perencanaan bendung, diawali dengan survei dan investigasi dari lokasi yang bersangkutan guna memperoleh data yang berhubungan dengan perencanaan yang lengkap

Aktiva diambil alih untuk ruas jalan tol Cikampek - Padalarang diambil alih dari PT Citra Ganesha Marga Nusantara (CGMN) merupakan biaya pembangunan ruas tol Cikampek -

Selain itu, keterbatasan data juga membuat perolehan hasil penelitian yang tidak sepenuhnya sesuai dengan kenyataan sehingga penulis menggunakan berbagai macam asumsi dalam melakukan

Prinsip syariah dijelaskan pada Pasal 1 Butir 13 UU tersebut yaitu aturan perjanjian berdasarkan Hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan

1. Penerapan Media Audio yang digunakan pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Ketrampilan Menulis di Kelas III Madrasah Ibtidaiyah Negeri Purwokerto, secara umum

Tanjung kemirai merupakan lokasi penambangan timah dan nilai Pb pada sedimen juga lebih tinggi daripada air yaitu 3,85±0,06 ppm oleh karena itu tingkat

berkembang dalam kehidupan masyarakat, seperti pelacuran yang erat kaitannya dengan aspek ekonomi. Problem lainnya yang sering dihadapi anak, yakni kekerasan yang