• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS Makalah-Replikasi-Dna, Transkripsi Dan Translasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TUGAS Makalah-Replikasi-Dna, Transkripsi Dan Translasi"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

Ba

Bahahan n gegenenetitik k yyanang g adada a papada da sesetitiap ap jajasasad d akakan an memengngalalamami i prprososeses  perbanyakan

 perbanyakan sebagai sebagai salah salah satu satu tahapan tahapan sangat sangat penting penting dalam dalam proses proses pertumbuhanpertumbuhan sel

sel ataatau u perperbanbanyayakan kan parpartiktikel el virvirus. us. ProProses ses perperbanbanyayakan kan bahbahan an gengenetietik k dikdikenaenall sebagai proses replikasi. Studi awal mengenai proses perbanyakan bahan genetik  sebagai proses replikasi. Studi awal mengenai proses perbanyakan bahan genetik  dilakukan pada jasad yang genomnya berupa molekul DNA. Meskipun demikian, dilakukan pada jasad yang genomnya berupa molekul DNA. Meskipun demikian,  perlu

 perlu diingat diingat bahwa bahwa pada pada jasad jasad tertentu, tertentu, khususnya khususnya kelompok kelompok virus virus tertentu,tertentu, geno

genomnymnya a berupberupa a molekmolekul ul NA. !enom yang NA. !enom yang berupberupa a molekmolekul ul NA ini juga NA ini juga akanakan dir

direpleplikaikasi si mesmeskipkipun un dendengan gan melmelalualui i tahtahapaapan n yayang ng sedsedikiikit t berberbedbeda a dibdibandandinging dengan replikasi genom yang berupa molekul DNA.

dengan replikasi genom yang berupa molekul DNA.

epli

eplikasi bahan kasi bahan genetgenetik ik dapat dikatakadapat dikatakan n sebagasebagai i proseproses s yang mengawalyang mengawalii  pertumbuhan

 pertumbuhan sel, sel, meskipun meskipun sebenarnya sebenarnya pertumbuhan pertumbuhan merupakan merupakan suatu suatu resultanresultan  banyak

 banyak proses proses yang yang saling saling berkaitan berkaitan satu satu sama sama rain. rain. Sel Sel mempunyai mempunyai mekanismemekanisme replikasi bahan genetik yang dilengkapi dengan sistem penyuntingan "editing# yang replikasi bahan genetik yang dilengkapi dengan sistem penyuntingan "editing# yang sangat akurat sehingga bahan genetik yang diturunkan kepada sel anakan "progeni# sangat akurat sehingga bahan genetik yang diturunkan kepada sel anakan "progeni# memp

mempunyunyai ai kompkomposisi osisi yang sangat yang sangat identidentik ik dengadengan n kompkomposisi bahan osisi bahan genetgenetik ik selsel ind

induk. uk. epepliklikasi asi bahbahan an gengenerik erik diidiikutkuti i oleoleh h pempembenbentuktukan an selsel$sel $sel anaanakan kan yayangng memb

membawa awa duplduplikat bahan ikat bahan genetigenetik k hasil replikasihasil replikasi. . %leh karena itu, %leh karena itu, kesalahkesalahan an dalamdalam  proses

 proses replikasi replikasi bahan bahan genetik genetik dapat dapat mengakibatkan mengakibatkan perubahan perubahan pada pada si&at si&at si&at si&at selsel anakan.

(2)
(3)

Mekanisme replikasi bahan genetik sangat kompleks dan melibatkan banyak  Mekanisme replikasi bahan genetik sangat kompleks dan melibatkan banyak   protein

 protein yang yang masing$masing masing$masing mempunyai mempunyai peranan peranan spesi&ik. spesi&ik. Protein$protein Protein$protein yangyang terlibat di dalam proses reprikasi bahan genetik dikode oleh gen$gen yang terdapat terlibat di dalam proses reprikasi bahan genetik dikode oleh gen$gen yang terdapat di dalam bahan genetik itu sendiri. %leh karena itu, ada kaitan &ungsional yang di dalam bahan genetik itu sendiri. %leh karena itu, ada kaitan &ungsional yang san

sangat gat erat erat dan dan tidtidak ak terpterpisahisahkan kan antantara ara proproses ses reprepliklikasi asi bahbahan an gengenetik etik dendengangan  proses

 proses ekspresi ekspresi genetik genetik dan dan metabolisme metabolisme sel sel se'ara se'ara keseluruhan. keseluruhan. (ambatan (ambatan yangyang terjadi pada proses metabolisme, misalnya penghambatan produksi energi. Dapat terjadi pada proses metabolisme, misalnya penghambatan produksi energi. Dapat  pula

 pula memengaruhi memengaruhi proses proses reprikasi reprikasi karena karena reprikasi reprikasi juga juga memerlukan memerlukan pasokanpasokan energi.

energi.

Se

Se'ar'ara a umumumum, , repreplilikakasi si babahahan n gegenenetitik k memerurupapakan kan prprososes es pepengngkokopipianan rangkaian molekul bahan genetik "DNA atau NA# sehingga dihasilkan molekul rangkaian molekul bahan genetik "DNA atau NA# sehingga dihasilkan molekul anakan yang sangat identik. Meskipun konsep dasar replikasi antara struktur bahan anakan yang sangat identik. Meskipun konsep dasar replikasi antara struktur bahan gen

genetietik k yanyang g satu satu dendengan gan lailainnynnya a adaadalah lah seruserupa, pa, namnamun un dikdiketaetahui hui ada ada banbanyak yak   perbedaan

 perbedaan dalam dalam hal hal mekanisme mekanisme rin'inya. rin'inya. Sebagai Sebagai 'ontoh, 'ontoh, bahan bahan genetik genetik yangyang  berupa

 berupa molekul molekul NA mempunyai NA mempunyai mekanisme mekanisme replikasi replikasi rin'i rin'i yang yang berbeda berbeda dengandengan replikasi molekul DNA. Pada kelompok virus, misalnya, replikasi bahan genetiknya replikasi molekul DNA. Pada kelompok virus, misalnya, replikasi bahan genetiknya terjadi di dalam sel inang yang sebenarnya merupakan jasad hidup yang lain dari terjadi di dalam sel inang yang sebenarnya merupakan jasad hidup yang lain dari  jasad

 jasad virus virus itu itu sendiri. sendiri. (al (al ini ini dapat dapat terjadi terjadi karena karena virus virus merupakan merupakan jasad jasad parasitparasit obligat. Di lain

obligat. Di lain pihak, replikasi DNA pihak, replikasi DNA pada prokariot dan pada prokariot dan eukariot terjadi eukariot terjadi dalam seldalam sel  jasad

 jasad hidup hidup yang yang bersangkutan. bersangkutan. Selain Selain itu itu perbedaan perbedaan struktural struktural molekul molekul bahanbahan gen

genetietik k mismisalnalnya ya antantara ara DNA lingDNA lingkar kar ""circular circular  DNADNA# # dendengan DNA lineagan DNA linear r jugjugaa  berimplikasi pada perbedaan mekanisme replikasi.

(4)

REPLIKASI DNA,

REPLIKASI DNA, TRANSKRIPSI DN

TRANSKRIPSI DNA

A & TRAN

& TRANSLASI RNA

SLASI RNA

1.

1. PePengengertrtian Replian Replikaikasisi

eplikasi merupakan peristiwa

eplikasi merupakan peristiwa sintesis DNA "autokatalisis# karena sintesis DNA "autokatalisis# karena DNA mamDNA mampupu mensi

mensintesis diri ntesis diri sendirsendiri. i. eplieplikasi DNA dapat kasi DNA dapat terjadi dengan adanya sintesis rantaiterjadi dengan adanya sintesis rantai nu

nuklkleoeotitida da bbararu u ddarari i rarantntai ai nunuklkleoeotitidda a lalamma a mmelelalaluui i pproroseses s mmenengggugunanakkanan komplementasi pasangan basa untuk menghasilkan suatu molekul DNA baru yang sama komplementasi pasangan basa untuk menghasilkan suatu molekul DNA baru yang sama den

dengan gan momoleklekul ul DNA lamaDNA lama, , proproses ses yayang ng terjterjadi adi terstersebuebut t dipdipengengaruaruhi hi oleoleh h en)en)imim helikase, en)im polimerase, dan ligase "Ne'el, *++#.

helikase, en)im polimerase, dan ligase "Ne'el, *++#. e

eplplikikasasi i DNDNA A bebersrsi&i&atat  semikonservatif  semikonservatif , , yyaiaitu tu kekedudua a ununtatai i tutungnggagal l DNDNAA  bertindak sebagai 'etakan untuk pembuatan untai$untai DNA

 bertindak sebagai 'etakan untuk pembuatan untai$untai DNA baru- seluruh untai tunggalbaru- seluruh untai tunggal 'etakan dipertahankan dan untai yang baru dibuat dari nukleotida$nukleotida "Ne'el, 'etakan dipertahankan dan untai yang baru dibuat dari nukleotida$nukleotida "Ne'el, *++#.

*++#.

2.

2. KopKoponen Ponen Pentinenting !alag !ala Repli Replikasikasi

eplikasi bahan genetik ditentukan oleh beberapa komponen utama yaitu "Amir, eplikasi bahan genetik ditentukan oleh beberapa komponen utama yaitu "Amir, dkk 

dkk , *++#/, *++#/ .

. DNA "etakanDNA "etakan, yaitu molekul , yaitu molekul DNA atau NA yDNA atau NA yang akan ang akan direplikasi.direplikasi. *.

*. #olek$l #olek$l !eoksiri%on$k!eoksiri%on$kleoti!aleoti!a, , yayaitu itu dAdA00PP, , d00d00PP, , d10d10PP, , dan dan d!d!0P0P. . DeoDeoksiksi ribonukleotida terdiri atas tiga komponen yaitu basa purin atau pirimidin, gula 2$ ribonukleotida terdiri atas tiga komponen yaitu basa purin atau pirimidin, gula 2$ karbon "deoksiribosa# dan gugus &os&at.

(5)

3. Eni DNA polierase, yaitu en)im utama yang mengkatalisis proses polimerisasi nukleotida menjadi untaian DNA. 4n)im DNA polimerase memiliki &ungsi lain, yaitu mengoreksi DNA yang baru terbentuk, membetulkan setiap kesalahan replikasi, dan memperbaiki DNA yang rusak. Adanya &ungsi tersebut menjadikan rangkaian nukleotida DNA sangat stabil dan mutasi jarang terjadi "Desy, *++#.

5. Eni priase, yaitu en)im yang mengkatalisis sintesis primer untuk memulai replikasi DNA.

2. 4n)im pembuka ikatan untaian induk, yaitu eni 'elikase dan eni girase.

6. Molekul protein yang menstabilkan untaian DNA yang sudah terbuka, yaitu protein SS( " single strand binding protein).

7. Eni DNA ligase, yaitu suatu en)im yang ber&ungsi untuk menyambung &ragmen$ &ragmen DNA

). #o!el Replikasi

*a%ar 1. 0iga kemungkinan terjadinya replikasi DNA "Pray, *++8# Ada 3 'ara terjadinya replikasi DNA dalam sel eukariot, yaitu "Desy, *++#/

1. #o!el konser+ati , yaitu dua rantai DNA lama tetap tidak berubah, ber&ungsi sebagai 'etakan untuk dua rantai DNA baru. eplikasi ini mempertahankan molekul

(6)

dari DNA lama dan membuat molekul DNA baru "Desy, *++#. Pada replikasi konservati& seluruh tangga berpilin DNA awal tetap dipertahankan dan akan mengarahkan pembentukan tangga berpilin baru. Pada replikasi semikonservati&  tangga berpilin mengalami pembukaan terlebih dahulu sehingga kedua untai  polinukleotida akan saling terpisah. Namun, masing$masing untai ini tetap dipertahankan dan akan bertindak sebagai 'etakan (template)  bagi pembentukan untai polinukleotida baru. Sementara itu, pada replikasi dispersi& kedua untai  polinukleotida mengalami &ragmentasi di sejumlah tempat. 9emudian, &ragmen$ &ragmen polinukleotida yang terbentuk akan menjadi 'etakan bagi &ragmen nukleotida baru sehingga &ragmen lama dan baru akan dijumpai berselang$seling di dalam tangga berpilin yang baru "Susanto, *++8#.

2. #o!el seikonser+ati , yaitu dua rantai DNA lama terpisah dan rantai baru disintesis dengan prinsip komplementasi pada masing$masing rantai DNA lama. Akhirnya dihasilkan dua rantai DNA baru yang masing$masing mengandung satu rantai 'etakan molekul DNA lama dan satu rantai baru hasil sintesis "Desy, *++#. ). #o!el !ispersi , yaitu beberapa bagian dari kedua rantai DNA lama digunakan

sebagai 'etakan untuk sintesis rantai DNA baru. %leh karena itu, hasil akhirnya diperoleh rantai DNA lama dan baru yang tersebar pada rantai DNA lama dan baru. eplikasi ini menghasilkan dua molekul DNA lama dan DNA baru yang saling  berselang$seling pada setiap untai"Desy, *++#.

(ipotesis :atson ;1ri'k mengusulkan bahwa tiap untaian sulur ganda DNA digunakan sebagai suatu 'etakan bagi replikasi DNA keturunan atau anak yang bersi&at

(7)

komplementer. Dengan 'ara ini, dua dupleks keturunan molekul ; molekul DNA yang sama dengan DNA induk akan terbentuk, masing ; masing mengandung satu untaian utuh dari DNA induk. (ipotesis ini telah dibuktikan dalam per'obaan yang 'ermat dilakukan oleh Matthew Meselson dan <ranklin Stahl pada tahun 27. Mereka membutuhkan sel ; sel  E.coli selama beberapa generasi pada medium dengan ammonium klorida "N(51l# digunakan sebagai sumber nitrogen satu ; satunya yang

mengandung 2 N, isotop nitrogen =berat>, sebagai ganti atom N yang biasa yaitu, isotop

yang banyak dijumpai 5 N. Dengan demikian, sekuruh komponen nitrogen sel yang

tumbuh pada medium ini, termasuk bom pada DNA$nya menjadi sangat diperkaya oleh

2 N. DNA yang diisolasi dari sel menunjukkan densitas kira ; kira ? lebih berat

daripada "5 N# DNA normalnya. Meskipun ini hanya merupakan perbedaan ke'il,

'ampuran DNA "2 N# berat dan "5 N# ringan di dalam larutan sesium klorida pekat dapat

dipisahkan dengan sentri&ugasi. Sesium klorida digunakan karena larutan molekul ini menunjukkan berat jenis yang mendekati DNA. Bila suatu larutan 1s1l disentri&ugasi untuk waktu yang lama pada ke'epatan tinggi, larutan tersebut men'apai suatu keseimbangan dengan 1s1l membentuk gradient densitas yang berkesinambungan. %leh karena gaya sedimentasi, konsentrasi 1s1l pada dasar tabung lebih tinggi dan karena itu, larutan menjadi lebih pekat daripada di bagian atas. Spesimen DNA yang dilarutkan di dalam 1s1l akan men'apai posisi keseimbangan pada tabung dimana densitasnya akan setara dengan larutan 1s1l. 9arena "2 N# DNA sedikit lebih pekat

daripada "5 N# DNA, "2 N# DNA akan men'apai posisi keseimbangan yang lebih rendah

(8)

Meselson dan Stahl memindahkan sel ; sel E.coli yang tumbuh pada media 2 N,

dimana seluruh untaian DNA menjadi =berat>, ke dalam media segar dengan N(51l

yang mengandung isotop 5 N normal. Media segar menunjukkan sel ; sel ini tumbuh

dalam media 5 N sehingga men'apai sebanyak dua kalinya. DNA kemudian diisolasi

dari sel ; sel dan densitasnya dianalisa dengan prosedur pengendapan yang telah disebutkan di atas. DNA hanya membentuk suatu pita tunggal pada gradient 1s1l pada  pertengahan densitas antara DNA =ringan> normal yang mengandung 5 N dan DNA

=berat> dari pertumbuhan sel ; sel, khusus pada 2 N. (al ini merupakan hasil yang tepat

diharapkan bila ulur pada DNA dari sel ; sel keturunan mengandung satu untaian 5 N

 baru dan satu untaian 2 N lama dari DNA induk, yang se'ara skematis dapat dilihat pada

(9)

*a%ar 2. (asil eksperimen Meselson dan Stahl untuk menentukan replikasi DNA yang terjadi di alam "Pray, *++#

Bila sel ; sel dibiarkan meningkat lagi dua kali jumlah pada media 5 N, DNA yang

diisolasi memperlihatkan dua pita, satu menunjukkan densitas yang setara dengan DNA ringan yang normal dan lainnya menunjukkan densitas DNA baru yang terlihat setelah sel pertama jumlahnya mejadi dua kali, Meselson dan Stahl dengan demikian tiba pada kesimpulan bahwa tiap dupleks DNA keturunan pada dua generasi sel ; sel mengandung satu untaian induk dan satu untaian yang baru dibuat, tepat dengan  pernyataan hipotesis :atson$1ri'k. enis replikasi ini disebut seikonser+ati , karena hanya satu untaian induk dipertahankan pada tiap DNA keturunan. Pengamatan mereka dengan jelas meniadakan replikasi konservati&, dimana satu dupleks DNA keturunan

(10)

mempunyai dua untaian baru. (al ini juga meniadakan suatu mekanisme dispersi&  dimana tiap untaian keturunan DNA mengandung potongan pendek dari kedua induk  dan DNA baru yang bergabung bersama se'ara a'ak "@ehninger, et.al., *++2#.

-. #ekanise Dasar Replikasi DNA

Model replikasi DNA se'ara semikonservati& menunjukkan bahwa DNA anakan terdiri atas pasangan untaian DNA induk dan untaian DNA hasil sintesis  baru. Model ini memberikan gambaran bahwa untaian DNA induk berperanan sebagai 'etakan "template# bagi pembentukan untaian DNA baru. Seperti diketahui, molekul DNA untai$ganda terdiri atas dua untai molekur DNA yang berpasangan se'ara komplementer yaitu antara basa nukleotida A dengan 0, dan antara 1 dengan !. %leh karena itu, proses replikasi DNA harus diawali dengan pemutusan "denaturasi# ikatan antara untaian DNA yang satu dengan untaian komplementernya. (al ini dimaksudkan agar masing$masing untaian DNA tersebut dapat bertindak  sebagai 'etakan, sebab proses pemasangan nukleotida$nukleotida baru dengan 'etakannya akan terhalangi jika kedua untai itu masih berada dalam keadaan  berikatan. Dengan demikian, salah satu bagian yang sangat penting dalam proses replikasi DNA adalah denaturasi antara untaian DNA yang satu dengan untaian komplementernya.

Denaturasi yang terjadi pada saat awal replikasi DNA adalah proses en)imatis. %leh karena molekul DNA adalah biomolekul yang sangat vital bagi  jasad, maka denaturasi DNA terjadi se'ara parsial dan bertahap. Denaturasi awal

terjadi pada bagian DNA yang dikenal sebagai ori "origin o& repli'ation# atau titik  awal replikasi. lkatan hidrogen antara A$0 dan 1$! akan terputus dan diikuti dengan  pembukaan untaian DNA. ntaian DNA membuka membentuk struktur yang disebut sebagai garpu replikasi "repli'otion &ork#. !arpu replikasi akan bergerak  sehingga molekul DNA induk membuka se'ara bertahap. Masing$masing untaian DNA induk yang sudah terpisah satu sama lain ber&ungsi sebagai 'etakan untuk 

(11)

 penempelan nukleotida$nukleotida yang akan menyusun molekul DNA baru.  Nukleotida$nukleotida baru akan dipolimerisasi menjadi untaian DNA baru dengan urutan sesuai dengan urutan 'etakan DNA komplemennya. Basa nukleotida A dipasangkan dengan basa 0 yang ada pada 'etakannya, sedangkan basa 1 dipasangkan dengan basa !. %leh karena itu, untaian DNA baru yang terbentuk  merupakan komplemen untaian DNA induk. Proses polimerisasi nukleotida terjadi  pada kedua untaian DNA 'etakan sehingga pada akhir satu kali putaran replikasi akan dihasilkan dua molekur DNA baru yang identik. Masing$masing molekul DNA untai$ganda yang terbentuk terdiri atas untai DNA induk dan untai DNA baru hasil  polimerisasi selama proses replikasi. Dalam putaran replikasi berikutnya akan terjadi  proses yang serupa sehingga DNA anakan menjadi DNA induk untuk replikasi  berikutnya.

. Ta'apan Replikasi

Proses replikasi dalam molekul DNA dimulai pada suatu titik yang disebut dengan Origin of Replication "%ri#. Pada titik ini, DNA akan membentuk seperti gelembung ke'il, dimana ikatan hidrogen antara basa$basa terputus dan pasangan basanya terpisah. (eliks mulai membuka uliran "Ma, et.al., 8#.

0ahapan replikasi DNA pada sel eukariot adalah sebagai berikut "Anonymous,

*+#/

. Cnisiasi dalam proses replikasi DNA terjadi adalah pemutusan ikatan hidrogen antara  basa$basa nitrogen dari dua untai yang antiparalel. Pemutusan ikatan tersebut terjadi  pada rantai yang kaya akan ikatan A$0. (al tersebut dikarenakan ikatan antara adenin dan timin yang hanya merupakan ikatan rangkap dua, sedangkan pada ikatan antara sitosin dan guanin adalah ikatan rangkap tiga. (elikase adalah en)im yang ber&ungsi

(12)

untuk membuka untai ganda DNA. 0itik awal dimana terjadinya  splitting   disebut sebagai origin of replication. Struktur yang dihasilkan disebut dengan replication  fork .

*a%ar ). 0ahap pemutusan ikatan hydrogen pada basa ; basa nitrogen

*. Salah satu hal penting dalam tahapan replikasi DNA adalah pengikatan primase NA  pada titik awal rantai induk 3$2. Primase NA dapat menarik nukleotida NA yang  berikatan dengan nukleotida DNA dari untai 3$2 dikarenakan ikatan hidrogen antar   basanya. Nukleotida NA adalah primer " starter # untuk ikatan nukleotida DNA.

*a%ar -. 0ahap pembentukan NA primer  3. 0ahapan elongasi berbeda untuk 'etakan 2$3 dan 3$2, yaitu/

a. 1etakan 2$3

1etakan 2$3 disebut sebagai leading strand karena DNA polimerase E dapat memba'a 'etakan dan se'ara kontinu menambah nukleotida "komplemen dari 'etakan nukleotida, sebagai 'ontoh adenin berlawanan dengan timin#.

(13)

 b. 1etakan 3$2

1etakan 3$2 tidak dapat diba'a dengan DNA polimerase E. eplikasi dari 'etakan ini rumit dan DNA barunya disebut lagging strand . Pada lagging strand  NA primase menambah lebih banyak NA primer. DNA polimerase E memba'a 'etakan. arak antara dua NA primer disebut sebagai  fragmen Okazaki.

*a%ar . 0ahap pembentukan leading strand dan lagging strand 

(14)

NA primer penting untuk DNA polimerase E berikatan dengan nukleotida pada  bagian ujung 3. ntai baru dielongasi dengan mengikat lebih banyak DNA

nukleotida.

5. Pada lagging strand DNA Polimerase C $ eksonuklease memba'a &ragmen dan memindahkan NA Primer. arak didekatkan dengan adanya pengaruh DNA  polymerase "menambahkan nukleotida komplementer pada jarak tersebut# dan DNA

ligase "menambahkan &os&at pada gap antara &os&at dan gula#.

*a%ar 0. 0ahap pemba'aan &ragmen oleh DNA polimerase C$eksonuklease 2. @angkah terakhir dari tahapan replikasi DNA adalah terminasi. 0ahapan ini terjadi

ketika DNA polymerase men'apai titik akhir untai. 9ita dapat dengan mudah memahami bahwa pada akhir tahapan lagging strand , ketika NA primer  dipindahkan tidak mungkin bagi DNA polimerase untuk mengisi kekosongan tersebut "karena tidak ada primer#. Sehingga, ujung dari untai induk dimana primer  terakhir tidak direplikasi. jung dari DNA linear terdiri dari DNA noncoding   yang  berulang ; ulang dan disebut telomere. Sebagai hasilnya, bagian dari telomere

dipindahkan pada tiap siklus replikasi DNA.

6. eplikasi DNA tidak sempurna sebelum terjadi mekanisme perbaikan terhadap kesalahan$kesalahan yang mungkin terjadi selama replikasi. 4n)im seperti nuklease

(15)

akan memindahkan nukleotida yang salah dan DNA polimerase akan mengisi kekosongan "gap# tersebut.

*a%ar . DNA hasil replikasi

.1. Pe%ent$kan leading strand

Pada replikasi DNA, untaian pengawal "leading strand # ialah untaian DNA yang disintesis dengan arah 2FG3F se'ara berkesinambungan. Pada untaian ini, DNA  polimerase mampu membentuk DNA menggunakan ujung 3F$%( bebas dari sebuah  primer NA dan sintesis DNA berlangsung se'ara berkesinambungan, searah dengan

arah pergerakan garpu replikasi "Ne'el, *++#.

.2. Pe%ent$kan lagging strand

 Lagging strand ialah untaian DNA yang terletak pada sisi yang berseberangan dengan leading strand  pada garpu replikasi. ntaian ini disintesis dalam segmen$ segmen yang disebut  fragmen Okazaki. Pada untaian ini, primase membentuk primer 

(16)

NA. DNA polimerase dengan demikian dapat menggunakan gugus %( 3F bebas pada  primer NA tersebut untuk mensintesis DNA dengan arah 2FG3F. <ragmen primer NA tersebut lalu disingkirkan "misalnya dengan Nase ( dan DNA Polimerase C# dan deoksiribonukleotida baru ditambahkan untuk mengisi 'elah yang tadinya ditempati oleh NA. DNA ligase lalu menyambungkan &ragmen$&ragmen %ka)aki tersebut sehingga sintesis lagging strand menjadi lengkap "Ne'el, *++#.

.). *arp$ replikasi

!arpu replikasi atau 'abang replikasi "replication fork # ialah struktur yang terbentuk ketika DNA bereplikasi. !arpu replikasi ini dibentuk akibat en)im helikase yang memutus ikatan$ikatan hidrogen yang menyatukan kedua untaian DNA, membuat terbukanya untaian ganda tersebut menjadi dua 'abang yang masing$masing terdiri dari sebuah untaian tunggal DNA. Masing$masing 'abang tersebut menjadi H'etakanH untuk   pembentukan dua untaian DNA baru berdasarkan urutan nukleotida komplementernya.

DNA polimerase membentuk untaian DNA baru dengan memperpanjang oligonukleotida "NA# yang dibentuk oleh en)im primase dan disebut primer   "Ne'el, *++#.

DNA polimerase membentuk untaian DNA baru dengan menambahkan nukleotida dalam hal ini, deoksiribonukleotida ke ujung 3F$hidroksil bebas nukleotida rantai DNA yang sedang tumbuh. Dengan kata lain, rantai DNA baru "DNA HanakH# disintesis dari arah 2FG3F, sedangkan DNA polimerase bergerak pada DNA HindukH dengan arah 3FG2F. Namun demikian, salah satu untaian DNA induk pada garpu

(17)

replikasi berorientasi 3FG2F, sementara untaian lainnya berorientasi 2FG3F, dan helikase  bergerak membuka untaian rangkap DNA dengan arah 2FG3F. %leh karena itu, replikasi

harus berlangsung pada kedua arah berlawanan tersebut "Ne'el, *++#.

/. Replikasi DNA pa!a Sel E$kariot

Pada eukariot, proses replikasi DNA adalah sama dengan replikasi dari bakteri atau DNA prokariotik dengan beberapa modi&ikasi ke'il. Pada eukariot, molekul DNA lebih besar daripada di prokariot dan tidak melingkar, juga banyak tempat untuk  memulai replikasi "Anonymous*, *+#.

Pada eukariot replikasi DNA hanya terjadi pada &ase S di dalam inter&ase. ntuk  memasuki &ase S diperlukan regulasi oleh sistem protein kompleks yang disebut siklin dan kinase tergantung siklin atau cyclindependent protein kinases "1D9s#, yang akan diaktivasi oleh sinyal pertumbuhan yang men'apai permukaan sel. Beberapa 1D9s akan melakukan &os&orilasi dan mengakti&kan protein$protein yang diperlukan untuk  inisiasi pada masing$masing %C. Berhubung dengan kompleksitas struktur kromatin, &ork replikasi pada eukariot bergerak hanya dengan ke'epatan 2+ pb tiap detik. Sebelum melakukan penyalinan, DNA harus dilepaskan dari nukleosom pada &ork replikasi sehingga gerakan &ork replikasi akan diperlambat menjadi sekitar 2+ pb tiap detik. Dengan ke'epatan seperti ini diperlukan waktu sekitar 3+ hari untuk menyalin molekul DNA kromosom pada kebanyakan mamalia. Sederetan sekuens tandem yang terdiri dari *+ hingga 2+ replikon mengalami inisiasi se'ara bersamaan pada waktu tertentu selama

(18)

&ase S. Deretan yang mengalami inisiasi paling awal adalah eukromatin, sedangkan deretan yang agak lambat adalah heterokromatin "Susanto, *++8#.

DNA sentromir dan telomir bereplikasi paling lambat. Pola sema'am ini men'erminkan aksesibilitas struktur kromatin yang berbeda$beda terhadap &aktor  inisiasi. Seperti halnya pada prokariot, satu atau beberapa DNA helikase dan SSB yang disebut dengan protein replikasi A atau repli'ation protein A "P$A# diperlukan untuk  memisahkan kedua untai DNA "Susanto, *++8#.

Proses replikasi DNA eukariot sama dengan replikasi DNA prokariotik ke'uali untuk aspek$aspek dibawah ini "Anonymous3, *+#/

. DNA eukariot mempunyai beberapa tempat =Origin Of Replication>, maka beberapa replikasi &ork menghasilkan banyak gelembung sepanjang DNA. eplikasi &ork  dibentuk pada urutan mereplikasi se'ara otonom "AS# yang mengandung  bp dikenal dengan origin replication element  "%4#.

*. Polimerase DNA E dan I adalah en)im$en)im replikasi DNA dalam sel eukariotik. Polimerase DNA E mempunyai aktivitas polimerase 2F 3 F dan sintesis primer pada lagging strand kemudian diperpanjang dengan multisubunit DNA polymerase. Polimerase DNA J mengoreksi aktivitas eksonuklease 32 dan melaksanakan keduanya dan sintesis lagging strand dalam suatu kompleks bakteri dimer DNA  polimerase CCC. K polimerase DNA menghilangkan &ragmen utama dari %ka)aki pada

@agging strand. Polimerase DNA L bertanggung jawab untuk replikasi DNA mt.

3. 0elomere, struktur di ujung kromosom eukariotik linear, terdiri dari banyak salinan tandem urutan oligonukleotida pendek dengan 0!y dalam satu untai dan 1yA di untai komplementer, di mana  dan y biasanya dalam rentang  sampai 5. 0elomerase

(19)

mengandung NA yang ber&ungsi sebagai template untuk sintesis untai 0!y dari telomer. 9omponen protein dari telomerase bertindak sebagai reverse transkripsi selular untuk sintesis NA dan DNA. Setelah perpanjangan untai 0!y oleh telomerase, pelengkap untai 1yA disintesis oleh DNA polimerase selular, dimulai dengan sebuah primer NA.

0. Replikasi DNA pa!a Sel Prokariot

Suatu kromosom mengandung satu molekul DNA yang biasanya sangat besar, misalnya beberapa kromosom bakteri tersusun oleh sebanyak 5  +6  pasang basa.

Selain itu dalam banyak hal, DNA berbentuk tertutup atau struktur lingkar. Beberapa kromosom bakteri berbentuk linier. (anya sedikit diketahui mengenai kromosom  bakteri linier "Ngili, *++#.

Dari penelitian genetika telah diketahui bahwa inisiasi replikasi terjadi pada sisi tertentu yang disebut sisi inisiasi atau origin o& the 'hromosome "ori 1#. rutan nukleotida dalam daerah ini mengikat pada berbagai protein untuk menginisiasi kedua garpu "Ngili, *++#.

eplikasi kromosom bakteri bisa dibagi ke dalam tiga tahap/ inisiasi, elongasi, dan terminasi. Cnisiasi yakni pembentukan garpu$garpu replikasi pada molekul awal. 4longasi menggambarkan perkembangan garpu$garpu ini mengelilingi kromosom, serentak dengan sintesis DNA atau pertumbuhan rantai. 0erminasi yakni penggabungan garpu$garpu yang saling mendekati, menghasilkan dua kromosom sempurna yang dapat  berpisah satu sama lain "Ngili, *++#.

(20)

eplikasi kromosom bakteri sepanjang 2.+++ kb memakan waktu sekitar 5+ menit dan terjadi dalam seluruh siklus pembelahan bakteri. Maka, setiap garpu mereplikasikan sekitar 2+ kb DNA per menit. "Dalam sel eukariot, replikasi DNA terbatas pada bagian siklus pembelahan sel mitosis yang disebut &ase S, yang bisa  berlangsung selama beberapa jam#. @aju replikasi DNA dikoordinasikan dengan laju  pembelahan sel. Maka, kultur bakteri yang tumbuh dalam medium kaya akan memiliki waktu pembentukan yang pendek dan harus menjalankan replikasi kromosom lebih 'epat daripada yang ditumbuhkan dalam medium miskin dimana pembentukannya mungkin tiga sampai empat kali lebih lama "Ngili, *++#.

Seperti diketahui, replikasi suatu replikon bisa dibagi ke dalam tiga tahap yakni inisiasi, elongasi, dan terminasi. Selama &ase elongasi, pertumbuhan rantai DNA  berlangsung pada garpy replikasi. Cni adalah tahap yang bagus untuk meneliti beberapa

en)im penting dan protein lain yang terlibat dalam replikasi. Proses seperti ini yang terjadi dalam bakteri 4.'oli adalah yang paling dipahami, dan berman&aat sebagai  prototipe untuk sistem lain. Beberapa en)im dan protein terlibat didalamnya "Ngili,

*++#.

4n)im yang bertanggung jawab untuk sintesis rantai DNA baru pada garpu replikasi yakni en)im DNA polimerase. 4n)im ini memakai untai DNA tunggal yang terbuka gulungannya sebagai templat. 0erdapat tiga ma'am DNA polimerase dalam 4.'oli, yakni DNA polimerase C,CC, dan CCC. DNA polimerase C adalah yang paling melimpah, dan DNA polimerase CCC adalah yang paling sedikit. 9edua en)im ini

(21)

mempunyai peran penting dalam keseluruhan proses replikasi DNA. Peranan  polimerase CC belum diketahui dengan jelas "Ngili, *++#.

<ase elongasi dari replikasi DNA dalam bakteri tampak melibatkan banyak  en)im dan protein, yang sebagian bergabung dengan kompleks &ungsional terpisah seperti holoen)im DNA polimerase CCC. Cnisiasi replikasi juga menggunakan beberapa  protein, dan mutasi pada gennya sangat membantu dalam mengidenti&ikasi protein$  protein ini "Ngili, *++#.

Mutasi yang mempengaruhi replikasi disebut mutasi DNA. Banyak mutasi yang telah diidenti&ikasi pada 4.'oli mengkode untuk berbagai protein yang berkaitan dengan  pertumbuhan rantai DNA pada garpu replikasi. Sebagai 'ontoh, gen dna! mengode untuk primase "protein Dna !#. Namun sebagian mengkode protein dengan melibatkan inisiasi siklus replikasi pada ori 1. 1ontoh untuk gen seperti ini misalnya dnaA, B dan 1 "Ngili, *++#.

eplikasi DNA kromosom prokariot, khususnya bakteri, sangat berkaitan dengan siklus pertumbuhannya. Daerah ori pada  E. coli, misalnya, berisi empat buah tempat pengikatan protein inisiator DnaA, yang masing$masing panjangnya  pb. Sintesis protein DnaA ini sejalan dengan laju pertumbuhan bakteri sehingga inisiasi replikasi juga sejalan dengan laju pertumbuhan bakteri. Pada laju pertumbuhan sel yang sangat tinggi, DNA kromosom prokariot dapat mengalami reinisiasi replikasi pada dua ori yang baru terbentuk, sebelum putaran replikasi yang pertama berakhir. Akibatnya, sel$sel hasil pembelahan akan menerima kromosom yang sebagian telah bereplikasi "Ngili, *++#.

(22)

Protein DnaA membentuk struktur kompleks yang terdiri atas 3+ hingga 5+ buah molekul, yang masing$masing akan terikat pada molekul A0P. Daerah ori akan mengelilingi kompleks DnaA$A0P tersebut. Proses ini memerlukan kondisi superkoiling negati& DNA "pilinan kedua untai DNA berbalik arah sehingga terbuka#. Superkoiling negati& akan menyebabkan pembukaan tiga sekuens repetiti& sepanjang 3 pb yang kaya dengan A0 sehingga memungkinkan terjadinya pengikatan protein DnaB, yang merupakan en)im helikase, yaitu en)im yang akan menggunakan energi A0P hasil hidrolisis untuk bergerak di sepanjang kedua untai DNA dan memisahkannya "Ngili, *++#.

ntai DNA tunggal hasil pemisahan oleh helikase selanjutnya diselubungi oleh  protein pengikat untai tunggal atau single$stranded binding protein "SSB# untuk 

melindungi DNA untai tunggal dari kerusakan &isik dan men'egah renaturasi. 4n)im DNA primase kemudian akan menempel pada DNA dan menyintesis NA primer yang  pendek untuk memulai atau menginisiasi sintesis pada untai pengarah. Agar replikasi

dapat terus berjalan menjauhi ori, diperlukan en)im helikase selain DnaB. (al ini karena pembukaan heliks akan diikuti oleh pembentukan putaran baru berupa superkoiling positi&. Superkoiling negati& yang terjadi se'ara alami ternyata tidak 'ukup untuk mengimbanginya sehingga diperlukan en)im lain, yaitu topoisomerase tipe CC yang disebut dengan DNA girase. 4n)im DNA girase ini merupakan target serangan antibiotik sehingga pemberian antibiotik dapat men'egah berlanjutnya replikasi DNA  bakteri "Ngili, *++#.

(23)

Seperti telah dijelaskan di atas, replikasi DNA terjadi baik pada untai pengarah maupun pada untai tertinggal. Pada untai tertinggal suatu kompleks yang disebut  primosom akan menyintesis sejumlah NA primer dengan interval .+++ hingga *.+++  basa. Primosom terdiri atas helikase DNA B dan DNA primase "Ngili, *++#.

Primer baik pada untai pengarah maupun pada untai tertinggal akan mengalami elongasi dengan bantuan holoen)im DNA polimerase CCC. 9ompleks multisubunit ini merupakan dimer, separuh akan bekerja pada untai pengarah dan separuh lainnya  bekerja pada untai tertinggal. Dengan demikian, sintesis pada kedua untai akan berjalan dengan ke'epatan yang sama.Masing$masing bagian dimer pada kedua untai tersebut terdiri atas subunit a, yang mempunyai &ungsi polimerase sesungguhnya, dan subunit e, yang mempunyai &ungsi penyuntingan berupa eksonuklease 3;2. Selain itu, terdapat subunit b yang menempelkan polimerase pada DNA "Ngili, *++#.

Begitu primer pada untai tertinggal dielongasi oleh DNA polimerase CCC, mereka akan segera dibuang dan 'elah yang ditimbulkan oleh hilangnya primer tersebut diisi oleh DNA polimerase C, yang mempunyai aktivitas polimerase 2; 3, eksonuklease 2 ;  3, dan eksonuklease penyuntingan 3 ; 2. 4ksonuklease 2$3 membuang primer, sedangkan polimerase akan mengisi 'elah yang ditimbulkan. Akhirnya, &ragmen$ &ragmen %ka)aki akan dipersatukan oleh en)im DNA ligase. Se'ara in vivo, dimer  holoen)im DNA polimerase CCC dan primosom diyakini membentuk kompleks berukuran  besar yang disebut dengan replisom. Dengan adanya replisom sintesis DNA akan  berlangsung dengan ke'epatan ++ pb tiap detik "Ngili, *++#.

(24)

9edua garpu replikasi akan bertemu kira$kira pada posisi 8+1 dari ori. Di sekitar daerah ini terdapat sejumlah terminator yang akan menghentikan gerakan garpu replikasi. 0erminator tersebut antara lain berupa produk gen tus, suatu inhibitor bagi helikase DnaB. 9etika replikasi selesai, kedua lingkaran hasil replikasi masih menyatu. Pemisahan dilakukan oleh en)im topoisomerase CO. Masing$masing lingkaran hasil replikasi kemudian disegregasikan ke dalam kedua sel hasil pembelahan "Ngili, *++#.

. Per%e!aan Replikasi DNA pa!a Sel E$kariot !an Prokariot

EUKARIT PRKARIT

eplikasi DNA terjadi di nukleus eplikasi DNA terjadi di nukleus eplikasi DNA terjadi pada &ase S "&ase

sintesis# dalam &ase inter&ase pada siklus sel

eplikasi terjadi pada semua &ase dalam siklus sel

0erdapat 2 ma'am DNA polimerisasi yang terlibat dalam proses replikasi

0erdapat 3 ma'am DNA polimerisasi yang terlibat dalam proses replikasi

0erdapat banyak titik awal replikasi "ori# 0itik awal replikasi "ori# lebih sedikit dibanding eukariot

Pergerakan garpu replikasi pada replikasi eukariot bergerak lebih lambat

Pergerakan garpu replikasi pada replikasi  prokariot bergerak lebih 'epat dibanding pada

(25)

Selanjutnya gelembung replikasi akan  bertemu, dan sintesis DNA anak selesai

eplikasi terjadi kedua arah. Selanjutnya

gelembung replikasi akan bertemu, dan sintesis DNA anak selesai

(26)

. Transkripsi

0ranskripsi DNA merupakan proses pembentukan NA dari DNA sebagai 'etakan. Proses transkripsi menghasilkan mNA, rNA dan tNA. Pembentukan NA dilakukan oleh en)im NA polymerase. Proses transkripsi terdiri dari 3 tahap yaitu /

. Cnisiasi / en)im NA polymerase menyalin gen, sehingga pengikatan NA  polymerase terjadi pada tempat tertentu yaitu tepat didepan gen yang akan ditranskripsi. 0empat pertemuan antara gen "DNA# dengan NA polymerase disebut promoter. 9emudian NA polymerase membuka double heliks DNA. Salah satu utas DNA ber&ungsi sebagai 'etakan. Nukleotida promoter pada eukariot adalah 5′-GNNCAATCT-3′ da 5′- TATAAAT-3′! "im#ul N meu$ukka ukleotida %#i&a #erupa A' T' G' C(! )ada prokariot' uruta promotor*a adalah 5′-TTGACA-3′ da 5′-TATAAT-3′!

*. 4longasi / 4n)im NA polymerase bergerak sepanjang molekul DNA, membuka double heliks dan merangkai ribonukleotida ke ujung 3 dari NA yang sedang tumbuh.

3. 0erminasi / terjadi pada tempat tertentu. Proses terminasi transkripsi ditandai dengan terdisosiasinya en)im NA polymerase dari DNA dan NA dilepaskan. mNA pada eukariota mengalami modi&ikasi sebelum ditranslasi, sedangkan  pada prokariota misalnya pada bakteri, mNA merupakan transkripsi akhir gen. mNA yang baru ditranskrip ujung 2nya adalah pppNpN, dimana N adalah komponen basa$gula nukleotida, p adalah &os&at. mNA yang masak memiliki

(27)

struktur 7m!pppNpN, dimana 7m! adalah nukleotida yang membawa 7 metil guanine yang ditambahkan setelah transkripsi. Pada ujung 3 terdapat  pNpNpA"pA#npA. 4kor poli A ini ditambahkan berkat bantuan polymerase poli

"A#. tetapi mNA yang menyandikan histon, tidak memiliki poli A.

(asil transkripsi merupakan hasil yang memiliki intron "segmen DNA yang tidak  menyandikan in&ormasi biologi# dan harus dihilangkan, serta memiliki ekson yaitu ruas yang membawa in&ormasi biologis. Cntron dihilangkan melalui proses yang disebut spli'ing. Proses splicing  terjadi di nukleus.

Spli'ing dimulai dengan terjadinya pemutusan pada ujung 2, selanjutnya ujung 2 yang bebas menempelkan diri pada suatu tempat pada intron dan membentuk struktur  seperti laso yang terjadi karena ikatan 2$*&os&odiester. Selanjutnya tempat  pemotongan pada ujung 3 terputus sehingga dua buah ekson menjadi bersatu. rNA

dan tNA merupakan hasil akhir dari proses transkripsi, sedangkan mNA akan mengalami translasi.

tNA adalah molekul adaptor yang memba'a urutan nukleotida pada mNA dan mengubahnya menjadi asam amino. Struktur molekul tNA adalah seperti daun semanggi yang terdiri dari 2 komponen yaitu

. @engan aseptor/ merupakan tempat menempelnya asam amino, *. @engan D atau D(/ terdapat dihidrourasil pirimidin,

(28)

3. @engan antikodon/ memiliki antikodon yang basanya komplementer dengan  basa pada mNA

5. @engan tambahan

2. @engan 0/ mengandung 0,  dan 1

3. Translasi RNA

Pada prokariota yang terdiri dari satu ruang, proses transkripsi dan translasi terjadi bersama$sama. 0ranslasi merupakan proses penerjemahan kodon$kodon pada mNA menjadi polipeptida. Dalam proses translasi, kode genetik merupakan aturan yang penting. Dalam kode genetik, urutan nukleotida mNA dibawa dalam gugus tiga  ; tiga. Setiap gugus tiga disebut kodon. Dalam translasi, kodon dikenali oleh lengan

antikodon yang terdapat pada tNA.

Mekanisme translasi adalah/

. Cnisiasi. Proses ini dimulai dari menempelnya ribosom sub unit ke'il ke mNA. Penempelan terjadi pada tempat tertentu yaitu pada 2$A!!A!!$3, sedang pada eukariot terjadi pada struktur tudung "7m!pppNpN#. Selanjutnya ribosom bergeser ke arah 3 sampai bertemu dengan kodon A!. 9odon ini menjadi kodon awal. Asam amino yang dibawa oleh tNA awal adalah metionin. Metionin adalah asam amino yang disandi oleh A!. pada bakteri, metionin diubah menjadi N&ormil metionin. Struktur gabungan antara mNA,

(29)

Pada eukariot, kompleks inisiasi terbentuk dengan 'ara yang lebih rumit yang melibatkan banyak protein initiation &a'tor.

*. 4longation. 0ahap selanjutnya adalah penempelan sub unit besar pada sub unit ke'il menghasilkan dua tempat yang terpisah . 0empat pertama adalah tempat P "peptidil# yang ditempati oleh tNA$N&ormil metionin. 0empat kedua adalah tempat A "aminoasil# yang terletak pada kodon ke dua dan kosong. Proses elongasi terjadi saat tNA dengan antikodon dan asam amino yang tepat masuk  ke tempat A. Akibatnya kedua tempat di ribosom terisi, lalu terjadi ikatan  peptide antara kedua asam amino. Ckatan tNA dengan N&ormil metionin lalu lepas, sehingga kedua asam amino yang berangkai berada pada tempat A. ibosom kemudian bergeser sehingga asam amino$asam amino$tNA berada  pada tempat P dan tempat A menjadi kosong. Selanjutnya tNA dengan antikodon yang tepat dengan kodon ketiga akan masuk ke tempat A, dan proses  berlanjut seperti sebelumnya.

3. 0erminasi. Proses translasi akan berhenti bila tempat A bertemu kodon akhir  yaitu AA, A!, !A. 9odon$kodon ini tidak memiliki tNA yang membawa antikodon yang sesuai. Selanjutnya masuklah release &a'tor "<# ke tempat A dan melepaska rantai polipeptida yang terbentuk dari tNA yang terakhir. 9emudian ribosom berubah menjadi sub unit ke'il dan besar.

(30)

KESI#PULAN

eplikasi merupakan peristiwa sintesis DNA "autokatalisis# karena DNA mampu mensintesis diri sendiri. Ada tiga hipotesis mengenai repikasi DNA yaitu hipotesis replikasi se'ara konservati&, hipotesis replikasi se'ara semikonservati&, dan hipotesis replikasi se'ara disperti&. eplikasi DNA bersi&at semikoservati&, yaitu kedua untai tunggal DNA bertindak sebagai 'etakan untuk pembuatan untai$untai DNA baru, seluruh untai tunggal 'etakan dipertahankan dan untai yang baru dibuat dari nukleotida$ nukleotida. Proses replikasi DNA berlangsung melalui beberapa tahapan dasar yaitu "# denaturasi "pemisahan# untaian DNA induk, "*# peng$=awal>$an "initiation, inisiasi# sintesis DNA, "3# pemanjanan untaian DNA, "5# ligasi &ragmen$&ragmen DNA, dan "2# peng$=akhir>$an "termination, terminasi# sintesi DNA.

0ranskripsi DNA merupakan proses pembentukan NA dari DNA sebagai 'etakan. Proses transkripsi menghasilkan mNA, rNA dan tNA. Pembentukan NA dilakukan oleh en)im NA polymerase. Sedangkan translasi merupakan proses penerjemahan kodon$kodon pada mNA menjadi polipeptida. Dalam proses translasi, kode genetik merupakan aturan yang penting. Dalam kode genetik, urutan nukleotida mNA dibawa dalam gugus tiga ; tiga. Setiap gugus tiga disebut kodon. Dalam translasi, kodon dikenali oleh lengan antikodon yang terdapat pada tNA.

(31)

DA4TAR PUSTAKA

Amir, <. M.- Malik, A.- Darmawati- <ikri . M., *++, 4P@C9ASC DNA, http/QQwww.s'ribd.'omQdo'Q3*3+*23Qeplikasi$Dna, diakses pada tanggal * Maret *+

Anonymous, *+, S04PS %< DNA 4P@C1A0C%N, http/QQwww.dnarepli'ation.in&oQ

stepso&dnarepli'ation.php, diakses pada tanggal * Maret *+

Anonymous*, *+, 4P@C1A0C%N DNA 49AR%0, http/QQwww.mole'ular$plant$

 biote'hnology.in&oQDNA$r,epli'ation$and$repairQeukaryoti'$DNA$repli'ation, diakses tanggal * Maret *+

Anonymous3, *+, DNA 4P@C1A0C%N CN P%9AR%04S AND 49AR%04S,

http/QQwww.tutorvista.'omQbiologyQdna$repli'ation$in$prokaryotes$and$eukaryotes, diakses tanggal * Maret *+

unaidi, :., *++, 4P@C9ASC DNA, http/QQme'k)o)p.blogspot.'omQ*++Q+Qreplikasi$ dna$html, diakses pada tanggal * Maret *+

@ehninger, A.@.- Nelson, D.@. and 1o, M.M., *++2, @4(NCN!4S PCN1CP@4S %< BC%1(4MCS0R, :( <reeman, @td., New Rork 

 Ne'el, *++, DNA dan NA, www.s'ribd.'omQdo'Q*35*72+QDNA dan NA , diakses  pada tanggal * Maret *+

Referensi

Dokumen terkait