TUGAS 3
PENYEDIAAN ENERGI
“Pembangkit Listrik Tenaga Uap”Nama : Hesty Dzulhijjati Handayani
NIM : 2311111030
Universitas Jenderal Achmad Yani
Jurusan Teknik Kimia
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
Mengetahui pengaruh tekanan terhadap efisiensi siklus rankine.
Membandingkan kebutuhan bahan bakar untuk dikonversi menjadi energi listrik dengan jenis bahan bakar yang divariasikan.
1.2 Batasan masalah
Bahan bakar yang digunakan untuk dibandingkan adalah Paddy straw dan QrC550.
Variasi tekanan operasi yang digunakan adalah 10, 20, dan 40 bar.
Pembakaran dilakukan dengan udara stoikiometri.
Pembakaran yang dilakukan merupakan reaksi bebas abu.
Efisiensi boiler yang digunakan adalah hasil perhitungan dari neraca massa pembakaran.
BAB II
STUDI KASUS
2.1 Komposisi Bahan Bakar
Bahan bakar yang digunakan adalah Paddy Straw dan QrC550 dengan komposisi sebagai berikut :
Tabel 1 Komposisi Paddy Straw Unsur Prosentase Massa
C 35,97
H 5,28
O 43,08
N 0,17
Ash 15,5
Tabel 2 Komposisi QrC550
Unsur Prosentase Massa
C 87,1
H 2,4
O 6,9
N 0,5
Ash 3,10
2.2 Pembakaran bahan bakar
Tabel 3 Komposisi Paddy Straw yang digunakan dalam perhitungan
Tabel 4 Komposisi QrC550 yang digunakan dalam perhitungan
Unsur Prosentase Massa
C 89,9
H 2,5
O 7,1
N 0,5
Sehingga dapat digambarkan sebagai berikut :
2.3 Skema PLTU
S
B
30oC 40 bar
40 bar
Sat. steam 300 oC
30oC
P = 10 bar 20 bar 40 bar
C
1 2
3
4
0,5 bar
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Perhitungan
Berikut adalah hasil perhitungan menggunakan Ms.Excel
Tabel 5 Hasil perhitungan siklus rankine dengan bahan bakar Paddy Straw
P (bar) η (%)
WT/ m.bb (MJ/kg
bb)
m.bb [kg/jam bb] Untuk 10 Mwatt Energi
10 19,39 3,06 11764,5413
20 22,95 3,57 10095,5639
40 26,23 3,99 9014,4487
Tabel 6 Hasil perhitungan siklus rankine dengan bahan bakar QrC550
P (bar) η (%)
WT/ m.bb (MJ/kg
bb)
m.bb [kg/jam bb] Untuk 10 Mwatt Energi
10 19,39 6,61 5449,911
20 22,95 7,70 4676,759
40 26,23 8,62 4175,934
3.2 Grafik
8 13 18 23 28 33 38 43
Gambar 2 Grafik hubungan antara tekanan operasi dengan efisiensi siklus rankine
0.1500 0.1700 0.1900 0.2100 0.2300 0.2500 0.2700 8800
Efisiensi vs Kebutuhan Bahan Bakar untuk 10 MW (Paddy Straw)
Efisiensi vs Kebutuhan Bahan Bakar untuk 10 MW (QrC550)Ƞ
K
Gambar 3 Grafik hubungan antara efisiensi siklus dengan kebutuhan bahan bakar untuk menghasilkan energy listrik 10 MW
10 40
Paddy Straw QrC550 P(bar)
Kebutuhan Bahan Bakar untuk 10 MW (kg/jam)
Gambar 4 Diagram perbandingan antara kebutuhan bahan bakar paddy straw
dengan QrC550 untuk menghasilkan energi listrik 10 MW
3.3 Pembahasan
Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa tekanan mempengaruhi efisiensi dari siklus rankine. Semakin besar tekanan maka efisiensi siklus semakin besar (dapat dilihat pada gambar 2) karena berdasarkan buku termodinamika teknik jilid 2, semakin besar tekanan maka temperatur rata-rata penambahan energy melalui proses perpindahan kalor akan meningkat. Meningkatnya temperatur rata-rata penambahan energi tersebut membuat efisiensi siklus meningkat. Jika efisiensi siklus semakin besar maka jumlah energi listrik yang dapat dihasilkan turbin pun semakin besar (dapat dilihat pada tabel 5 dan tabel 6).
Meningkatnya efisiensi juga mempengaruhi kebutuhan bahan bakar. Semakin besar efisiensi siklus maka kebutuhan bahan bakar semakin kecil (dapat dilihat pada gambar 3).
dikarenakan komposisi unsur C dan N dalam QrC550 lebih banyak dibandingkan dengan unsur C dan N dalam Paddy Straw.
3.4 Kesimpulan
Kesimpulan dari tugas ini adalah :
Semakin besar tekanan maka efisiensi siklus rankine semakin besar sehingga kebutuhan bahan bakar semakin kecil.
LAMPIRAN
CONTOH PERHITUNGAN
1. Menghitung Neraca Massa Pembakaran
O : yO1 x M1
F3 = 19,8473 kmol/jam
yCO2,3 . F3 = 3,55 yCO2,3 = 0,1789
yH2O,3 . F3 = 3,1 yH2O,3 = 0,1562
yN2,3 = 1- 0,1782 – 0,1570 = 0,6649
2. Menghitung Efisiensi Boiler
Cpfg = (0,1789 x 19,0223) + (0,6649 x 29,4119) = 22,9596 J/mol.K
HHV = (0,3536 x FC) + (0,1559 x VM) + (0,0078 x ASH)
= 15,6273 MJ/kg = 15627,3 kJ/kg
λ = 2400 kJ/kg
26,4885 x (300-25) = 1057,41 kJ/ kg.bb
ML =
(
Cpuapairrugi−rugi panas
(
mfuelx LHV)
−(¿)Hin = 125,7 kJ/kg
4. Perhitungan pada Boiler dalam siklus Rankine
Hin = 125,7 kJ/kg Hout = 2800,3 kJ/kg QB = (ṁ Hout – Hin)
= 533,4319 (2800,3 – 125,7) = 1426716,9400kJ/jam
5. Perhitungan pada Superheater dalam siklus Rankine
Hin = 2800,3 kJ/kg Hout = 2962 kJ/kg QS = (ṁ Hout – Hin)
Sat.steam 40 bar
300oC
= 86255,9370 kJ/jam
6. Perhitungan pada Turbin dalam siklus Rankine
Turbin dianggap isentropi maka S3 = S4 S3 = 6,3642 kJ/kg.K
S3 = S4 = x. Ss + (1-x) Sw
6,3642 = x. 7,5858 + (1-x) 1,0990 x = 0,8117
Hmix = H4 = x. Hs + (1-x) Hw
= 0,8117 (2647,1) + (1-0,8117)343,8 = 2213,3405 kJ/kg
WT = (ṁ Hout – Hin)
= 533,4319 (2213,3405 – 2962) = 399358,8668 kJ/jam
7. Perhitungan pada Pompa dalam siklus Rankine
WP
=
ṁx x ∆Ƞ PP
=
533,4319x0,001004x(40−10)x105
0,85
= 2488804,9408 J/jam = 2488,8049 kJ/jam
Ƞrankine = WT−WP QB+QS
= 399358,8668−2488,8049
1426716,9400+86255,9370 = 0,2623 = 26,23%
9. Perhitungan bahan bakar yang dibutuhkan untuk menghasilkan listrik 10 Mwatt
10 Mwatt = x ṁ 0,001109 = 9014,4487 kg/jamṁ