UJI KUALITATIF PROTEIN DALAM URIN DENGAN TES REBUS
Pengujian kadar protein dalam urin secara kualitatif dilakukan dengan tes rebus. Tes ini dilakukan dengan mendidihkan urin dalam suasana asam (asam asetat 6%). Protein dalam susunan asam lemah, apabila dipanaskan akan mengalami denaturasi. Hasil positif didapatkan bila muncul endapan atau kekeruhan pada larutan uji saat dibiarkan dingin dan dibaca hasilnya berdasarkan tabel dibawah ini:
Keterangan Interpretasi
- Tetap jernih, bandingkan dengan urine kontrol
+1 Tampak kekeruhan minimal dimana huruf cetak pada kertas masih dapat dibaca, menembus kekeruhan ini (kuantitatif ~0,01-0,05 g%)
+2 Kekeruhan nyata dengan butir-butir halus, garis tebal dibaliknya masih dapat terlihat (kuantitatif ~0,05-0,20 g%) +3 Tampak gumpalan-gumpalan nyata (kuantitatif ~0,20-0,50 g
%)
+4 Tampak gumpalan-gumpalan besar atau membeku (kuantitatif > 0,50 g%)
(Wirawan, dkk., 1983) Reaksi positif palsu dapat terjadi apabila pasien mengosumsi obat-obatan yang mengandung protease, tolbutamid, sulfonamid dan lain-lain sehingga hasil metabolismenya terkumpul di urin. Adanya protein pada urin dalam jumlah sedikit, tidak selalu menunjukkan keadaan patologis, misalnya fisiologis albuminuria, false albuminuria dan postural albuminuria (Dewi, 2010).
II. TUJUAN
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, D.A.P. 2010. Penuntun Praktikum Kimia Klinik. Denpasar: Bagian Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
Gandasoebrata, R. 2006. Penuntun Laboratorium Klinik. Jakarta Timur: Dian Rakyat.