• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan Yuridis Terhadap Tindak Pidana Pedophilia Menurut UU No. 23 Tahun 2002 Tetang Perlindungan Anak Dikaitkan Dengan Psikologi Kriminal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tinjauan Yuridis Terhadap Tindak Pidana Pedophilia Menurut UU No. 23 Tahun 2002 Tetang Perlindungan Anak Dikaitkan Dengan Psikologi Kriminal"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

11

ABSTRAK

Meilinda Theresia1 Liza Erwina2

Marlina3

Hasil dari penelitian ini bahwa,ketentuan hukum terhadap pelaku tindak pidana pedophilia adalah ancaman hukuman pidana penjara maksimal 15 (lima belas) tahun dan minimal 3 (tiga) tahun, serta pidana denda maksimal sebanyak Rp300.000.000 (tiga ratus juta rupiah) sebagaimana yang ditetapkan dalam ketentuan pasal 82 UU Perlindungan Anak.Sedangkan dalam UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas UU Perlindungan Anak diubah dengan ancaman pidana maksimal 15 (lima belas) tahun, minimal 5 (lima) tahun dan denda maksimal sebanyak Rp5.000.000.000,- (lima milyar rupiah). Tindak pidana pedophilia merupakan salah satu bentuk penyakit jiwa kelainan ketertarikan seksual yang menjadi suatu tindakan anti sosial yang menimbulkan kerugian dan ketidakpatutan dalam masyarakat, sehingga dalam masyarakat terdapat kegelisahan dan ketakutan. Pengalaman masa kecil yang tidak mendukung proses pendewasaan dan trauma karena pernah mengalami kekerasan seksual dan non seksual dari orang dewasa merupakan faktor penyebab terjadinya tindak pidana pedophilia, yang berakibat pada munculnya trauma fisik, trauma psikis dan disorientasi moral pada anak sebagai korban tindak pidana pedophilia, sehingga perlu adanya langkah antisipatif dan korelatif sebagai upaya penanggulangannya.

Seiring dengan perkembangan jaman, jenis-jenis kejahatan terhadap anak semakin berkembang.Salah satunya adalah kejahatan seksual yang saat ini marak terjadi, yang dilakukan oleh orang dewasa terhadap anak-anak atau lebih sering dikenal dengan istilah pedophilia. Tindak pidana pedophilia ditinjau dari segi psikologis jelas menitik beratkan sejauh manakah pengaruh kejiwaan yang dapat menimbulkan tingkah keabnormalan individu dalam tingkah lakunya tersebut. Perbuatan cabul yang dialami seorang anak secara terus menerus, akan memberikan dampak yang buruk bagi perkembangan fisik maupun psikis anak, serta tidak menutup kemungkinan anak korban pedofil juga akan menjadi seorang pedofil di masa yang akan datang. Sehingga, adapun permasalahan hukum yang diteliti dan dibahas terkait dengan hal tersebut adalah bagaimanakah ketentuan hukum serta tinjauan psikologi kriminal terhadap pelaku tindak pidana pedophilia dan bagaimana penerapan sanksi pidana terhadap tindak pidana pedophilia menurut Putusan Pengadilan Negeri.

Penelitian ini merupakan penelitian normatif yang dilakukan dengan mengumpulkan bahan hukum primer, sekunder dan tersier melalui studi kepustakaan. Bahan hukum yang dikaji adalah UU No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Jo. UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas UU Perlindungan Anak dan KUHP. Bahan hukum tersebut kemudian dianalisis secara kualitatif dan dipaparkan secara deskriptif analitis.

1Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, Departemen Hukum Pidana 2

Dosen Pembimbing I

3

Dosen Pembimbing II

ix

Referensi

Dokumen terkait

Status gizi siswa Sekolah Dasar di Kecamatan Bangko Kabupaten Rokan Hilir berdasarkan pendidikan orang tua Pada penelitian ini, status gizi responden berdasarkan

bahwa oleh karena hewan-hewan tertentu tersebut merupakan hewan yang dilarang untuk dimasukan ke wilayah Provinsi Papua sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi

Berdasarkan hasil yang diperoleh hasil bahwa sistem pendukung keputusan penerimaan bantuan beras miskin dapat membantu pihak desa khususnya panitia dalam memilih penerima

Penjajakan nilai prioritas diperoleh dari partisipasi atau responden melakukan evaluasi setiap himpunan elemen secara berpasangan sesuai dengan tingkat kepentingan elemen

Dalam menyusun perancangan film animasi 2D sebagai media bantu pembelajaran tradisi lisan parikan Jawa ini untuk anak Sekolah Dasar dibutuhkan jalan cerita yang

Respon dari penderita terhadap buku memiliki rata-rata 88% dengan kriteria sangat baik digunakan.Dengan demikian, buku perencanaan menu ini layak, praktis dan efektif untuk

Kebiasaan atau pembiasaan merupakan salah satu faktor yang turut mempengaruhi seseorang dalam menulis. Seperti telah disampaikan di atas, bahwa pada dasarnya setiap

Kemudian dilakukan pemodelan variabel persentase rumah tangga miskin dan faktor-faktor memengaruhinya, terdiri dari: mengidentifikasi pola hubungan dengan menggunakan