• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 KENDALA DAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 KENDALA DAN"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013: KENDALA DAN SOLUSINYA (STUDI KASUS DI SD KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA)

R. Gita Ardhy Nugraha

Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

nug.ardhy@gmail.com

PENDAHULUAN

Kurikulum 2013 telah diimplementasikan pada jenjang pendidikan dasar

dan menenengah semenjak tahun 2013. Beberapa perbaikan terhadap Kurikulum

2013 juga telah dilakukan guna menyempurnakan Kurikulum 2013 itu sendiri

seperti beberapa negara lain yang pernah melakukan perbaikan pada

kurikulumnya. Implementasi Kurikulum 2013 didasarkan pada UU No. 20 Tahun

2013 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Standar Nasional Pendidikan.

Beberapa peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan juga dikeluarkan oleh

pemerintah guna mengatur dan mendukung pelaksanaan Kurikulum 2013 di

sekolah-sekolah. Kurikulum 2013 mengembangkan dan memperkuat kompetensi

spiritual, sosial, pengetahuan, dan keterampilan (Machali, 2014) yang dimiliki

siswa melalui mata pelajaran yang terintegrasi dalam sebuah tema serta dilakukan

melalui pembelajaran saintifik.

Tahap pengimplementasian Kurikulum 2013 di sekolah tidak selamanya

berjalan dengan lancar. Ada beberapa hambatan yang dihadapi oleh guru dalam

melaksanakan Kurikulum 2013 sebagai dampak perubahan kurikulum yang terjadi

seperti di beberapa negara di luar Indonesia. Hambatan tersebut diantaranya

adalah kurangnya pengetahuan guru tentang kurikulum itu sendiri (Cheung &

Wong, 2012) dan kesulitan guru dalam menentukan aktivitas pembelajaran yang

sesuai dengan tuntutan kurikulum (Eraslan, 2013). Beberapa hambatan yang

dalam pelaksanaan kurikulum di sekolah juga ditemui di Indonesia yang sudah

menetapkan Kurikulum 2013. Guru masih merasa kesulitan dalam

(2)

yang terdapat dalam Permedikbud No. 24 Tahun 2016 (Retnawati, 2016). Solusi

yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan yang ditemukan dalam

pelaksanaan kurikulum di sekolah juga beragam, tentunya sesuai dengan kapasitas

sekolah.

Melalui artikel ini, dibahas mengenai bagaimana implementasi Kurikulum

2013 di SD Kristen Satya Wacana Salatiga. Penulis melakukan observasi untuk

menemukan masalah yang terkait dengan implementasi Kurikulum 2013 di SD

Kristen Satya Wacana Salatiga dan bagaimana cara menyelesaikan masalah yang

ditemui menurut sudut pandang salah satu guru di sekolah tersebut.

PERMASALAHAN DAN PEMBAHASAN

SD Kristen Satya Wacana adalah SD swasta yang bernaung di bawah

Yayasan Perguruan Tinggi Kristen Satya Wacana (YPTKSW) Salatiga. Pada

tahun ajaran 2016/2017, SD ini memiliki siswa sebanyak 379 orang yang tersebar

di 13 kelas. Perlu diketahui, SD Kristen Satya Wacana memiliki dua rombongan

belajar untuk tiap kelasnya, kecuali pada kelas 4 yang memiliki tiga rombongan

belajar. SD Kristen Satya Wacana Salatiga beralamat di Jl. Yos Sudarso no. 1

Salatiga, Jawa Tengah 50711. Proses pembelajaran yang berlangsung di SD

Kristen Satya Wacana telah menggunakan Kurikulum 2013 dari tahun 2013 dan

ditunjuk oleh pemerintah setempat sebagai sekolah percontohan penerapan

Kurikulum 2013.

Pelaksanaan Kurikulum 2013 di SD Kristen Satya Wacana sampai sekarang

ini masih menemui kendala. Berdasarkan informasi yang didapatkan dari salah

seorang guru kelas, kendala yang paling sering muncul dalam implementasi

Kurikulum 2013 adalah kemampuan guru dalam menyediakan aktivitas yang

sesuai dengan tuntutan kurikulum terutama yang ada di dalam buku guru dan

siswa. Kendala ini muncul karena menurut guru kelas tersebut, materi yang

disajikan sangat dangkal sehingga guru harus mencari aktivitas tambahan untuk

melengkapi dan memperkaya materi yang akan diberikan. Munculnya kendala

guru tentang penyediaan aktivitas pembelajaran yang sesuai merupakan

permasalahan manajemen yang dimiliki guru itu sendiri dalam hal perencanaan

(3)

Masalah tentang ketersediaan buku guru dan siswa dalam implementasi

Kurikulum 2013 juga diungkapkan oleh guru yang menjadi narasumber.

Diungkapkan bahwa penyaluran buku guru dan siswa untuk Kurikulum 2013 yang

telah direvisi pada tahun 2016 sangat lambat. Walaupun SD Kristen Satya

Wacana adalah SD percontohan Kurikulum 2013, tidak membuat buku guru dan

siswa datang tepat waktu. Akibatnya, kepala sekolah SD yaitu Bapak Pujiono,

S.Pd mengambil langkah untuk mendatangkan buku Kurikulum 2013 yang serupa

dari pihak lain. Keberadaan buku yang didatangkan dari pihak lain rupanya tidak

menjadi solusi yang baik. Oleh guru narasumber, dikatakan bahwa kualitas buku

pengganti tidak lebih baik dari buku guru dan siswa yang diterbitkan oleh

pemerintah. Kendala inilah yang membuat guru mencari-cari materi pendukung

tambahan dari internet dan sumber lainnya. Kondisi seperti ini juga diungkapkan

oleh Muljati (2017) yang menyebutkan bahwa ketersediaan buku guru dan siswa

merupakan salah satu kendala dalam implementasi Kurikulum 2013.

Dari kedua masalah yang ditemukan melalui wawancara singkat dengan

narasumber, penulis memberikan beberapa saran terkait penyelesaian kendala

yang ditemui. Pertama, berkaitan dengan kemampuan guru dalam menyediakan

aktivitas yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013. Guru perlu terlebih dahulu

memahami tentang konsep Kurikulum 2013 itu sendiri dan memahami isi dari

Permendikbud No. 20-24 Tahun 2013. Selain itu, guru dapat meminta pendapat

dari guru yang lebih berpengalaman dalam implementasi Kurikulum 2013 ke

dalam aktivitas yang sesuai. Sekolah juga dapat mengadakan pelatihan khusus

bagi guru (Budi, 2014) agar guru dapat menerapkan aktivitas-aktivitas

pembelajaran yang dengan mendatangkan pakar atau guru lain yang sudah ahli di

bidangnya.

Kedua, berkaitan dengan ketersediaan buku guru dan siswa sebagai acuan

dalam pemberian materi. Pada era teknologi yang berkembang dengan cepat,

informasi dengan mudahnya didapatkan melalui internet. Jika buku guru dan

siswa datang terlambat, maka sebaiknya guru mencarinya melalui internet karena

(4)

pengembangan materi sesuai dengan kompetensi dasar yang terdapat di

Permendikbud No. 24 Tahun 2016. Guru perlu melakukan pengembangan materi

karena dalam Kurikulum 2013, guru berperan sebagai developer atau pengembang (Alawiyah, 2016) baik dari segi aktivitas, metode, dan/ atau materi pembelajaran.

Jika guru kesulitan dalam mengembangkan materi yang sesuai, guru dapat

meminta bantuan dari guru lain atau mencari tutorialnya melalui internet.

PENUTUP

Kendala yang ditemukan dalam implementasi Kurikulum di SD Kristen Satya

Wacana Salatiga merupakan kendala umum yang sering ditemui. Sebagai guru

yang profesional, kendala yang ditemukan sebaiknya dicarikan solusinya dan

diselesaikan agar pelaksanaan Kurikulum 2013 di sekolah-sekolah menjadi

semakin baik. Guru tidak perlu malu dalam meminta bantuan kepada guru lain

atau kepala sekolah untuk membantu dirinya dalam mencari solusi dari

kendala-kendala yang ditemui ketika mengimplementasikan Kurikulum 2013 pada proses

pembelajaran.

UCAPAN TERIMA KASIH

Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Rah Seto Sumirat, M.Pd selaku guru

kelas 5 SD Kristen Satya Wacana yang telah bersedia menjadi narasumber dalam

penulisan artikel ini.

DAFTAR PUSTAKA

Alawiyah, F. (2016). Peran Guru dalam Kurikulum 2013. Jurnal Aspirasi (Trial), 4(1), 65-74.

Budi, B. S. (2014). Strategi Guru Dalam Menghadapi Kurikulum 2013 Di SMA Negeri 2 Surakarta. SOSIALITAS: Jurnal Ilmiah Pendidikan Sosial Antropologi, 4(1).

Cheung, A. C., & Wong, P. M. (2012). Factors Affecting the Implementation of Curriculum Reform in Hong Kong: Key Findings from a Large‐Scale Survey Study. International Journal of Educational Management, 26(1), 39-54.

(5)

Katuuk, D. A. (2014). Manajemen Implementasi Kurikulum: Strategi Penguatan Implementasi Kurikulum 2013. Jurnal Cakrawala Pendidikan, 1(1), 13-26.

Machali, I. (2014). Kebijakan Perubahan Kurikulum 2013 dalam Menyongsong Indonesia Emas Tahun 2045. Jurnal Pendidikan Islam, 3(1), 71-94.

Muljati, W. H. (2017). Masalah Kurikulum 2013 Bukan Hanya Guru. Retrieved

June 7, 2017, from Sinarharapan.co:

http://sinarharapan.co/news/read/140806114/masalah-kurikulum-2013-bukan-hanya-guru-span-span-

Referensi

Dokumen terkait

pelaporan pelaksanaan kebijakan teknis bidang tata lingkungan, pengelolaan sampah dan limbah B3, pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup dan penataan

Aplikasi untuk Susunan Tata Surya digunakan untuk memberikan informasi tentang angkasa raya yang dapat menarik minat dan bakat di bidang astronomi, karena penyampaian

Profil respon dan aktivitas siswa SMP pada pembelajaran fisika berbasis Hipothetical Learning Trajector (HLT). Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Tulisan ini menawarkan suatu sistem atau konsep pengolahan data berbasis komputer dengan software DBase III PLUS untuk meningkatkan efisiensi sistem dan kecepatan

Kejahatan HAKI dalam Islam memang tidak ada nash eksplisit yang menjelaskannya, namun dasar yang dipakai untuk melarang tindak pidana tersebut adalah memakai kaidah maslahah

lebih besar pada sampel daun Pterocarpus indicus dari Jalan Arif Rahman Hakim dibandingkan dengan sampel daun pada Taman Benzena, ITS, serta memiliki stomata dengan

Penelitian terdahulu yang menggunakan metode RULA berjudul evaluasi ergonomi menggunakan metode RULA (rapid upper limb assessment) untuk mengidentifikasi alat bantu

Dan upaya-upaya dalam penanggulangan penyalahgunaan narkotika oleh Pegawai Negeri Sipil dilakukan mulai dari upaya preventif yang dilakukan dengan cara