SAJIAN PURBO ASMORO DAN CAHYO KUNTADI
SKRIPSI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
guna mencapai derajat sarjana S1
Program Studi Seni Pedalangan
Jurusan Pedalangan
diajukan oleh
R. Mohammad Luthfi Badaralam
NIM 12123101
Kepada
FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN
INSTITUT SENI INDONESIA
Kupersembahkan kepada
Ayah dan Bunda,
A. Mubarok Cholil & Rr. Fitri Kusumawardhani
Kedua Adikku,
R. Muhamad Iqbal Fajaralam & R. Muhammad Akbar Syahalam
Kedua Eyangku,
R.Ngt. Noeswantari & Muthiathun
Kedua Idolaku,
Ki Purbo Asmoro & Mas Cahyo Kuntadi
Seluruh dosen Jurusan Pedalangan yang telah berjasa selama ini,
Khususnya Bapak Sunardi, Bapak Suyanto, Bapak Suwondo, Bapak
Sudarko, Bapak B.Subono dan Bapak Bambang Suwarno
Sahabat Jurusan Pedalangan angkatan ’12,
Bili, Grendi, Bayu , Wikan, Mas Seno, Roma, Alfian, Tetuko , Dhimas
Agung, Agung Mbil, Faishol, Suryadi, Pringgo, Didit
Sahabat ISI Surakarta,
Panji, Iskan Adit, Hermawan, Mbak Pepy, Mas Tulus, Mas Gun, Birgitta,
Cucuk, Acy, Lukman, Jonet, CandraOA, Sa’id
Sahabat yang menyemangatiku,
Rico, Luke, Danang, Putut, Agus Wibisono, Fiki, Adit Bagas, Mas Damar,
Angga, Winda, Ayu Tacik, Uyik, Nia, Dika, Devita, Herman
Teman kos Puja,
Sinung, Sony, Dimas, Awang, Feri, Anan, Dompet
MOTTO
Penelitian ini berusaha mengungkap permasalahan yang
berkaitan
dengan
pertunjukan
wayang
kulit
lakon
Pandhawa
Boyong
sajianPurbo Asmoro dan Cahyo Kuntadi, dengan rumusan
masalah: (1) Bagaimana alur
lakon Pandhawa Boyong
pada umumnya dan (2)
Bagaimana perbandingan
garap lakon
pada sajian
lakon Pandhawa Boyong
sajian Purbo Asmoro dan Cahyo Kuntadi. Dua permasalahan ini dikaji
berdasarkan teori
garap
yang dikemukakan Sumanto serta teori
sanggit
dan
garap
dari Sugeng Nugroho. Penelitian ini bersifat kualitatif, dengan
teknik pengumpulan data melalui observasi, studi pustaka, dan
wawancara. Teknik analisis data dilakukan dengan metode perbandingan
untuk mengetahui persamaan dan perbedaan garap dari Purbo Asmoro
dan Cahyo Kuntadi.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat
rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan
skripsi berjudul “Perbandingan
GarapLakon Pandhawa Boyong
sajian Purbo
Asmoro dan Cahyo Kuntadi”. Penulisan skripsi ini diajukan sebagai salah
satu syarat memperoleh gelar Sarjana Seni Pedalangan pada program
Studi S1 Seni Pedalangan.
Dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini tidak terlepas dari
bantuan, bimbingan, serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu
penulis dengan senang hati menyampaikan terima kasih kepada yang
pihak yang telah berperan dan berjasa dalam penulisan ini.
Terimakasih kepada Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta dan
civitas akademik yang telah memberikan sarana dan prasarana untuk
menyelesaikan tugas akhir ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih
kepada Bapak Sudarsono, S.Kar., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pedalangan,
yang telah memberikan sarana dan prasarana yang berada di Jurusan
Pedalangan. Terimakasih yang tidak terhingga penulis ucapkan kepada
Bapak Sunardi, S.Sn., M.Sn., selaku pembimbing tugas akhir, yang telah
sabar membimbing dari awal hingga akhir penulisan skripsi ini.
Ungkapan terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Suwondo,
S.Kar., M.Hum., selaku Penasihat Akademik, yang telah mengarahkan
program perkuliahan hingga proses tugas akhir selama ini. Penghargaan
dan terima kasih penulis haturkan kepada Ki Purbo Asmoro, S.Kar.,
M.Hum., dan Ki Cahyo Kuntadi, S.Sn., M.Sn., selaku narasumber utama
mata kuliah Bimbingan Tugas Akhir, yang telah mengarahkan tata cara
menulis tugas akhir.
Rasa terima kasih penulis ucapkan kepada orang tua penulis, Drs.
Abdullah Mubarok Cholil dan Rr. Fitri Kusumawrdhani, S.Sos, dengan
restu, doa, dukungan, dan telah memberikan segalanya kepada penulis
selama menempuh perkuliahan ini. Untuk teman - teman Jurusan
Pedalangan, penulis mengucapkan terima kasih atas dukungan
semangatnya.
Terima kasih juga penulis haturkan kepada semua pihak yang
telah membantu dan mendukung secara lahir dan batin dalam proses
karya ilmiah ini, yang tidak dapat peneliti sebut satu per satu. Berkat
dorongan serta motivasi, pengerjaan skripsi ini dapat berjalan dengan
lancar. Skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, penulis masih banyak
mengharapkan kritik serta saran untuk kebaikan tulisan ini. Semoga karya
kecil ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Surakarta,23 Januari 2017
KATA PENGANTAR
vi
BAB II ALUR LAKON PANDHAWA BOYONG SECARA UMUM13
A.
Lakon
Pandhawa Boyong
14
B. Sumber Cerita
Lakon Pandhawa Boyong
14
1. Versi Pustaka
15
2. Versi Pedalangan
22
BAB III ALUR LAKON PANDHAWA BOYONG SAJIAN PURBO-
ASMORO DAN CAHYO KUNTADI
31
A. Alur
Lakon Pandhawa Boyong
Sajian Purbo Asmoro
31
1. Bagian
Pathet Nem
31
2. Bagian
Pathet Sanga
36
3. Bagian
Pathet Manyura
38
B. Alur
Lakon Pandhawa Boyong
Sajian Cahyo Kuntadi
40
1. Bagian
Pathet Nem
40
2. Bagian
Pathet Sanga
43
3. Bagian
Pathet Manyura
45
C. Perbandingan alur lakon Pandhawa Boyong sajian-
Purbo Asmoro dan Cahyo Kuntadi
47
D. Perbandingan
Sanggit Lakon
53
E. Perbandingan Penokohan
57
1. Tokoh Protagonis
58
4. Tokoh Peran Pembantu
68
BAB IV PERBANDINGAN GARAP LAKON PANDHAWA-
SAJIAN PURBO ASMORO DAN CAHYO KUNTADI
76
A. Perbandingan
Garap Sabet
76
1.
Sabet
Representatif
78
2.
Sabet
Tematik
82
B. Perbandingan
Garap Catur
88
1.
Janturan
88
a.
Janturan Ageng
88
b.
Janturan Alit
91
2.
Pocapan
95
a.
Pocapan Baku
95
b.
Pocapan Blangkon
97
3.
Ginem
98
a.
Ginem Baku
99
b.
Ginem Blangkon
103
C. Perbandingan
Garap Iringan Pakeliran
107
1.
Gendhing Wayangan
108
a.
Gendhing Pambuka atau Gendhing Jejer
108
b.
Gendhing Playon
110
c.
Gendhing Perangan
111
2
. Sulukan
112
a.
Pathetan
113
b.
Sendhon
114
c.
Ada-ada
116
BAB V PENUTUP
118
A. Kesimpulan
118
B. Saran
120
DAFTAR PUSTAKA
121
DAFTAR NARASUMBER
123
DAFTAR DISKOGRAFI
124GLOSSARIUM
125
Lampiran 1 NASKAH PANDHAWA BOYONG PURBO-
ASMORO
128
Lampiran 2 NASKAH PANDHAWA BOYONG CAHYO-
KUNTADI
164
Gambar 1. Fragmen Baratayuda Cahyo Kuntadi menggambarkan- Abimanyu dan Lesmana Mandrakumara-
gugur hingga nasihat Bisma kepada Duryudana. 54 Gambar 2. Fragmen Baratayuda Cahyo Kuntadi di awali
dari Kresna Duta, Bisma gugur, Durna gugur
dan Karna tanding. 54
Gambar 3. Wrekudara menyerahkan gadaRujak Polo yang telah diubah menjadi patung menyerupai
dirinya kepada Drestarastra. 56
Gambar 4. Tokoh Wrekudara koleksi Purbo Asmoro 59
Gambar 5. Tokoh Yudistira koleksi Purbo Asmoro 60
Gambar 6. Tokoh Duryudana koleksi Purbo Asmoro 62
Gambar 7. Tokoh Sengkuni koleksi Purbo Asmoro 63
Gambar 8. Tokoh Drestarastra koleksi Purbo Asmoro 64
Gambar 9. Tokoh Aswatama koleksi Purbo Asmoro 65
Gambar 10. Tokoh Kresna koleksi Purbo Asmoro 66
Gambar 11. Tokoh Semar koleksi Purbo Asmoro 67
Gambar 12. Tokoh Sarabasanta koleksi Purbo Asmoro 68
Gambar 13. Tokoh Gendari koleksi Purbo Asmoro 69
Gambar 14 . Tokoh Banuwati koleksi Purbo Asmoro 70
Gambar 15. Tokoh Baladewa koleksi Purbo Asmoro 71
Gambar 16. Tokoh Arjuna koleksi Purbo Asmoro 72
Gambar 17. Komposisi tanceban paseban njawi pasangrahan Bulupitu, Sengkuni dihadap Gojaksa dan Surabasah
yang disajikan Purbo Asmoro. 78
Gambar 19. Komposisi tanceban paseban njawi pasangrahan Bulupitu, Sengkuni dihadap Gojaksa dan
Surabasah yang disajikan Cahyo Kuntadi. 79 Gambar 20. Wrekudara mengangkat gada Rujak polo yang
di sajikan Cahyo Kuntadi. 81 Gambar 22. Duryudana mengangkat jasad Lesmana Mandrakumara. 83 Gambar 23. Kartamarma lari dari kejaran prajurit Pandhawa
dan melompati pintu kandang kuda. 84 Gambar 24. Fragmen Duryudana dan Kresna, Duryudana
menolak ajakan perdamaian dari Pandhawa. 85 Gambar 25. Sabetan akrobatik Cahyo Kuntadi dalam
budhalan raksasa. 86
Tabel 1. Perbandingan Lakon Pandhawa Boyong sajian Purbo -
Asmoro dan Cahyo Kuntadi. 48
Tabel 2. Perbedaan dan persamaan penokohan lakon Pandhawa-