• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH VIDEO SELF MODELLING BERPAKAIAN TERHADAP KEMANDIRIAN BERPAKAIAN PADA ANAK TUNAGRAHITA DI SEKOLAH LUAR BIASA BUDI ASIH GOMBONG - Elib Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH VIDEO SELF MODELLING BERPAKAIAN TERHADAP KEMANDIRIAN BERPAKAIAN PADA ANAK TUNAGRAHITA DI SEKOLAH LUAR BIASA BUDI ASIH GOMBONG - Elib Repository"

Copied!
76
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH VIDEO SELF MODELLING BERPAKAIAN TERHADAP KEMANDIRIAN BERPAKAIAN PADA ANAK TUNAGRAHITA

DI SEKOLAH LUAR BIASA BUDI ASIH GOMBONG

SKRIPSI

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan

Diajukan oleh : EFI NURIYANTI NIM : A11200777

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG

(2)
(3)
(4)
(5)

PROGRAM STUDY S1 KEPERAWATAN STIKES Muhammadiyah Gombong

Skripsi, Juni 2016

Efi Nuriyanti1) , Eka Riyanti2), Irmawan Andri N3)

PENGARUH VIDEO SELF MODELLING BERPAKAIAN TERHADAP

KEMANDIRIAN BERPAKAIAN PADA ANAK TUNGRAHITA DI SEKOLAH LUAR BIASA BUDI ASIH GOMBONG

XIV + 53 hal + 2 gambar + 4 tabel+ 14 lampiran

ABSTRAK

Latar Belakang : Anak Tunagrahita mengalami kesulitan dalam merawat diri, kesulitan dalam lingkungan sekitar, serta keterbatasan dalam sensori dan gerak. Karena keterbatasan tersebut anak Tunagrahita mengalami defisit kemandirian berpakaian.

Tujuan Penelitian : Mengetahui pengaruh video self modelling berpakaian terhadap kemandirian berpakaian pada anak Tunagrahita di SLB Budi Asih Gombong.

Metode Penelitian : Metode dari penelitian ini merupakan pre eksperimental dengan one group pre and post test without control group design yaitu hanya menggunakan satu kelompok subjek yang sama sebelum dan sesudah dikenai eksperimental treatment. Penelitian dilakukan dengan menggunakan uji paired t test. Sempel yang digunakan terdiri dari 20 reponden dengan menggunakan teknik purposive sampling (non probability sampling).

Hasil penelitian : Video self modelling berpakaian berpengaruh terhadap kemandirian berpakaian anak Tunagrahita, dengan nilai t-hitung diperoleh sebesar 7,28 sedangkan untuk t-tabel berdasarkan df=19 dengan taraf 5% sebesar 2,09 dan nilai signifikasi sebesar 0,000. Oleh karena t-hitung lebih besar dari t-tabel (7,28>2,09) dan nilai signifikasi lebih kecil dari taraf signifikasi 5% (p=0,000<0,05).

Kesimpulan : Video self modelling sebagai suatu teknik intervensi untuk mengubah perilaku anak layak dimanfaatkan dan merupakan suatu tindakan untuk memandirikan anak agar tidak berkembang menjadi berkepribadian inferior.

Kata kunci : Video self modelling, Kemandirian, Tunagrahita

(6)

vi

Bachelor of Nursing Program

Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong

Research, June 2016

Efi Nuriyanti1) , Eka Riyanti2), Irmawan Andri N3)

THE INFLUENCE OF DRESSING SELF-MODELLING VIDEO TOWARD

THE DISABLED CHILDREN’ INDEPENDENCE TO GET DRESS IN

THE BUDI ASIH SPECIAL NEED SCHOOL KEBUMEN

xvii + 53 Pages + 2 Figures + 4 Tables + 14 Appendices

ABSTRACT

Background : Children with disabilities have difficulties in taking care of themselves, adapting to the environment, and having limitations in sensory and motion. Because of these limitations, they have deficit independence to get dress by themselves.

Objective : To find out the influence of dressing self-modelling video toward the disabled children’ independence to get dress in the Budi Asih Special School Kebumen.

Methods : The study used pre-experimental study with one group pre and post test without control group design meaning that only one group of the same subject that was used before and after the experimental treatment. The data were analyzed by using paired t test. The samples consisted of 20 respondents taken by using purposive sampling technique (non-probability sampling).

Result : Dressing self-modeling video influenced the children’ independence to get dress with t-count value 7.28. The t-table based on df = 19 with a 5% level of significance value of 2.09 and 0.000. Therefore count > t-table (7.28> 2.09) and the significant value is smaller than the significance level of 5% (p = 0.000 <0.05).

Conclusion : Dressing self-modelling video as an intervention technique to change disabled children’s behaviour is valuable and is one of the ways to help them to be more independent.

(7)

MOTTO

Kebanggaan kita yang terbesar bukan karena tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kita jatuh. (confusius)

Kaca, persolen dan nama baik adalah sesuatu yang gampang sekali pecah dan tak akan dapat direkatkan kembali tanpa bekas yang Nampak.

(Benjamin Frankin)

Katakanlah pada kehidupan anda, wahai hidup engkau memamang keras. namun aku jauh lebih keras dan tak mudah dikalahkan

Ada tiga hal yang harus dimiliki dalam hidup PERUBAHAN, PILIHAN dan PRINSIP.

Tidak akan disebut gagal bagi mereka yang menikmati hidup

Jika ada yang berkata “ Hidup itu sulit”. Tanyakan kepada nya “Sulit”

jika dibandingkan dengan apa?

Some beautiful paths cant be discovered without getting lost #Erol Ozan

When You look closely to the path you have travel on, you will realize that God always with you, directing every step you took

#Laila Gifty

Success is a journey, not a destination

Stay Focus and Complete the journey

(8)

viii

PERSEMBAHAN

1. Yang utama dari segalanya sembah sujud dan syukur kepada Sang khalik, Alloh SWT taburan cinta dan kasih sayang mu telah memberianku kekuatan, membekaliku dengan ilmu serta memperkenalkanku dengan cinta. Atas karunia serta kemudahan yang engkau berikan akhirnya skripsi yang sederhana ini dapat terselesaikan. Sholawat dan salam selalu terlimpahkan keharibaan mu Rosullulloh Muhammad SAW.

2. Ayahanda dan Ibunda Tercinta, Bapak Ahmad Nurjito & ibu Lasirah. yang telah memberikan kasih sayang, segala dukungan dan cinta kasih yang tiada terhingga yang tiada mungkin dapat ku balas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta, persembahan.

3. Alm.Eyang putri Supinah yang memberikan kenangan yang terlalu indah dilupakan

4. My Brother’S and Sister tercintah ndu Feri Fitra Fiani(Feyuridha fitra fia), ndu Dika Aliffah (Dikem), si bontot Jagad Nuh Hayyan (Jagad NUK-nuk), tiada yang paling mengharukan saat kumpul bersama kalian, terimakasih atas doa dan bantuan kalian selama ini maaf belum bisa menjadi panutan seutuhnya, tapi aku akan menjadi panutan terbaik untuk kalian semua.

5. Abang Tersayang terimakasih atas perhatian dan kesabaranmu yang telah memberikanku semangat dan inspirasi. Semoga engkau pilihan terbaik buatku dan masa depanku #My_ARMY

6. Teruntuk sahabat seperjuangan dalam penggarapan karya ini Elite yanuar P dan Avin Rizki F. Jatuh bangunku berjuang bersama kalian sukses bersama nggeh.

(9)

KATA PENGANTAR

Syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi penelitian yang berjudul ‘’ Pengaruh video self modelling berpakaian terhadap kemandirian berpakaian pada anak Tunagrahita di Sekolah Luar Biasa Budi Asih Gombong. ’’ sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang tulus dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung. Ucapan terimakasih dan penghargaan yang tulus penulis haturkan kepada :

1. M. Madkhan Anis, S,Kep.,Ns. selaku ketua STIKES Muhammadiyah Gombong.

2. Isma Yuniar, S.Kep., Ns. M.Kep, selaku ketua Program Studi S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong.

3. Eka Riyanti, M. Kep, Sp. Kep. Mat, selaku pembimbing I yang telah berkenan memberikan bimbingan, waktu dan pengarahan.

4. Irmawan Andri N, S.Kep., Ns. selaku pembimbing II yang telah berkenan memberikan bimbingan, waktu dan pengarahan.

5. Kepala Sekolah Sekolah Luar Biasa Budi Asih Gombong beserta staffnya yang bersedia mengijinkan penulis melakukan penelitian. 6. Seluruh Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES

Muhammadiyah Gombong yang telah memberikan banyak pengetahuan dan wawasan kepada penulis.

7. Kedua orang tua tercinta serta seluruh keluargaku yang telah memberikan dukungan baik material, moril maupun spiritual.

(10)

x

9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan, semangat, dan doa dalam penyusunan proposal ini.

Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami mengharap saran dan kritik yang sifatnya membangun demi perbaikan dan penyempurnaan skripsi ini.

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dibidang Ilmu Keperawatan khususnya dan kita semua pada umumnya.

Gombong, Juni 2016

(11)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

ABSTRAK ... v

ABSTRACT ... vi

MOTTO ... vii

PERSEMBAHAN ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.3.1 Tujuan Umum ... 5

1.3.2 Tujuan Khusus ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

1.5 Keaslian Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tunagrahita ... 9

2.1.1 Definisi Tunagrahita ... 9

2.1.2 Faktor-faktor Penyebab Tunagrahita ... 10

2.1.3 Klasifikasi Anak Tunagrahita ... 11

2.1.4 Karakteristik Anak Tunagrahita ... 12

2.2 Kemandirian ... 14

2.2.1 Definisi Kemandirian ... 14

2.2.2 Aspek-aspek Kemandirian... 15

2.2.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kemandirian ... 16

2.2.4 Ciri-ciri individu Yang Memiliki Kemandirian...19

2.3 Kemampuan Berpakaian (Seragam Sekolah) Anak Tunagrahita ... 20

2.3.1 Ruang Lingkup Perawatan Diri Pada Anak Tunagrahita ... 20

2.4 Video Self Modelling... 22

2.5 Anak Usia Sekolah ... 24

2.6 Kerangka Teori Penelitian... 26

2.7 Kerangka Konsep Penelitian ... 27

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian... 28

3.2 Populasi dan Sampel ... 29

3.2.1 Populasi ... 29

(12)

xii

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian ... 30

3.4 Variabel Penelitian ... 30

3.5 Instrumen Penelitian... 31

3.6 Definisi Operasional... 32

3.7 Tehnik Pengumpulan Data ... 33

3.8 Pengolahan Data dan Analisa Data ... 35

3.8.1 Pengolahan Data... 35

3.8.2 Analisa Data ... 35

3.9 Validitas dan Reabilitas Instrumen ... 37

3.10 Etika Penelitian ... 38

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 40

4.2 Pembahasan ... 43

4.3 Keterbatasan Penelitian ... 52

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan... 50

5.2 Saran ... 51 DAFTAR PUSTAKA

(13)

DAFTAR TABEL

(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Permohonan Responden Lampiran 2 : Lembar Persetujuan Sebagai Responden Lampiran 3 : Lembar Permohonan Pengambilan VSM Lampiran 4 : Lembar Persetujuan Pengambilan VSM Lampiran 5 : Lembar Data Demografi Responden

Lampiran 6 : Lembar Observasi Memakai Seragam Sekolah Lampiran 7 : Lembar Analisa Tugas Memakai Seragam Sekolah Lampiran 8 : Lembar Observasi (Cheklist Intervensi VSM) Lampiran 9 : Surat Ijin Uji Validitas & Reliabilitas

Lampiran 10 : Surat Ijin Penelitian Lampiran 11 : Hasil Uji Reliabilitas

(16)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Perilaku perawatan diri atau yang sering disebut dengan istilah selfcare erat kaitanya dengan perilaku manusia yang lain seperti: makan, mandi dan memakai baju dengan benar. Suatu tindakan yang sederhana seperti apabila seseorang melihat memilih dan memakai pakaian dengan benar merupakan hasil dari pengaruh berbagai sumber saat yang lalu dan kini. Keperawatan mandiri (Selfcare) adalah kegiatan memenuhi kebutuhan dalam mempertahankan kehidupan kesehatan dan kesejahteraan individu baik dalam keadaan sehat maupun sakit dilakukan dan diprakarsai individu sendiri, Jika selfcare dibentuk dengan efektif maka hal tersebut akan membantu membentuk integritas struktur dan fungsi manusia tanpa harus mengalami ketergantungan keperawatan diri (Orem, 2001).

Ketergantungan keperawatan diri dijelasakan oleh WHO sebagai ketidakmampuan untuk melakukan kegiatan harian seperti mempertahankan kebersihan diri makan dan kesadaran akan bahaya sebagai salah satu hal masalah terbesar dalam kesehatan didunia. Jumlah anak dengan Tunagrahita di dunia diestimasikan antara 1-8% dari total jumlah penduduk, sedangkan di Indonesia diperkirakan angka prevalensi anak dengan Tunagrahita sebesar 3%. Angka ini diperkuat dengan data statistic yang menunjukkan di Indonesia pada tahun 2003 terdapat 5.250.000 anak dengan Tunagrahita (Muttaqin, 2008).

(17)

melakukan aktivitas perawatan diri secara mandiri (Ling, 2008). Anak usia sekolah juga menghadapi konflik jika aktifitasnya terbatas, sehingga anak merasa bersalah, cemas, takut, atau bahkan menunjukan perubahan perilaku yang tidak diharapkan (Pott & Mandleco, 2007). Pada fase ini anak dapat berkembang menjadi kepribadian inferior (rendah diri). Salah satu penyebab timbulnya rendah diri pada anak adalah ketidakmampuan untuk melakukan perawatan diri secara mandiri.

Peningkatan kemampuan diri anak Tunagrahita membutuhkan dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak seperti keluarga, guru sekolah, tanaga kesehatan sehingga mereka dapat mengembangkan kemampuan perawatan diri. Peran perawat anak dalam mendukung dan memberikan perhatian pada status kesehatan anak usia sekolah khususnya yang mengalami Retardasi Mental atau Tunagrahita sangat dibutuhkan baik oleh anak maupun keluarga (Maunder, 2006). Istilah self care/perawatan diri, biasanya digunakan untuk usia anak sekolah yang memang diharapkan telah mampu mengusai dan meningkatkan keterampilan melindungi dirinya sendiri (Tork et al., 2007). Pada konsep diatas individu tersebut adalah anak dengan Tunagrahita yang diharapkan mampu melakukan perawatan diri secara mandiri tanpa bantuan dari orang lain. Salah satu bentuk perawatan diri adalah kegiatan memakai pakaian dengan benar.

Anak dengan Tunagrahita perlu dilatih keterampilan – keterampilan sosial yang dapat melatih kemandirian anak dalam pemenuhan kegiatan sehari-hari. Pendekatan dalam mengajarkan anak Tunagrahita tentang ketrampilan-ketrampilan sosial adalah menekankan pada pembelajaran social (social learning). Pendekatan belajar sosial (social learning) ini mengkaji perilaku dalam hal konteks social dan implikasinya dalam fungsi personal (Bandura, 2001).

(18)

3

digunakan dalam pelatihan keterampilan social antara lain: modelling (permodelan/pemberian contoh), role playing (permainan peran), dan rehearshal (latihan/pengulangan). Modelling adalah belajar melalui observer bukan sekedar meniru tetapi melalui proses kognitif, modelling bisa dilakukan dengan menggunakan media objek yang sebenarnya yaitu manusia, suara-suara dan gambar hidup. Gambar hidup ini akan memperlihatkan perilaku tertentu. Untuk menggunakan gambar hidup bisa menggunakan video. Bandura juga menemukan bahwa orang akan meniru dan melakukan perilaku dengan atau tanpa kehadiran model pada waktu lain. Jika seorang anak tidak mempunyai model maka ia tidak akan mampu meniru perilaku model.

Dalam video modelling, model yang digunakan dalam video bisa orang dewasa, teman sebaya, kelompok, saudara kandung, diri sendiri sebagai model (video self modelling/VSM) maupun kombinasi atau campuran dari berbagai model (Kathleen, 2007). VSM adalah amplikasi spesifik permodelan video yang memungkinkan anak untuk meniru perilaku yang ditargetkan dengan mengamati dia atau dirinya yang berhasil melakukan perilaku tertentu (Dorwick, 2011). Ketika seseorang melihat dirinya sendiri berhasil melakukan sesuatu, maka hal ini merupakan informasi yang paling tepat tentang bagaiman cara yang terbaik untuk melakukan sesuatu sehingga berhasil dan hal ini akan meningkatkan kemandirian anak.

(19)

selalu menjadi problem untuk dirinya sendiri dan orang lain). Sekolah Luar Biasa Budi Asih adalah salah satu Sekolah Luar Biasa yang berada di kawasan Gombong, yang terbagi dalam berbagai jenjang yaitu mulai dari tingkat SD sampai dengan SMA. Klasifikasi anak Retardasi Mental di Sekolah Luar Biasa Budi Asih didapat berdasarkan menurut Tes IQ dan tes Psikologis. Menurut pengamatan dan informasi yang didapat peneliti dari kepala sekolah Sekolah Luar Biasa Budi Asih Gombong rata-rata penyandang Tunagrahita tidak bisa melakukan perawatan diri secara mandiri.

Berdasarkan hasil pengamatan kepada 10 murid penyandang Tunagrahita terlihat belum mampu mengurus dirinya sendiri khususnya dalam hal berpakaian. Hal ini terlihat dari kondisi yang tampak sehari-hari di sekolah, pada waktu pagi hari saat anak sampai di sekolah baju mereka kelihatan rapi, setelah pelajaran selesai dan saat istirahat siang baju mereka terlihat tidak rapih, seperti kerah baju yang terlipat kedalam, resleting celana yang tidak terpasang setelah buang air besar/kecil, baju yang tidak dimasukkan kedalam celana, dan sebagian dari mereka tidak bisa memasang kancing baju dengan benar. Hasil wawancara kepada 10 wali murid sebagian dari mereka menyatakan apabila seorang anaknya sudah tidak nyaman dengan keadaanya mereka meminta bantuan kepada orang tuanya untuk merapihkan bajunya. Hasil wawancara dari 5 guru di Sekolah Luar Biasa gombong menyatakan selama ini guru telah mengajarkan cara memakai seragam sekolah melalui metode bina diri setiap minggu, namun hal tersebut belum berhasil, hal ini masih tampak jelas pada penyandang Tunagrahita sebagian dari mereka tidak bisa memasang kancing baju dengan benar.

(20)

5

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : “Bagaimana Pengaruh Video Self Modelling Berpakaian dengan Kemandirian Berpakaian pada Anak Tunagrahita di Sekolah Luar Biasa Budi Asih Gombong?.”

1.3Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui Pengaruh Video Self Modelling Berpakaian dengan Kemandirian Berpakaian pada Anak Tunagrahita di Sekolah Luar Biasa Budi Asih Gombong.

1.3.2 Tujuan Khusus

1) Mengidentifikasi kemampuan anak Tunagrahita dalam berpakaian sebelum melihat Video Self Modelling di Sekolah Luar Biasa Budi Asih Gombong

(21)

1.4Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat teoritis

1) Bagi institusi pendidikan Sekoah Luar Biasa

Diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan bagi staff pengajar dalam memotivasi dan meningkatkan kinerja pengajar dalam memberikan pendidikan perawatan diri/selfcare khususnya dalam berpakaian.

2) Bagi peneliti lain

Diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk mengembangkan penelitian tentang VSM terhadap kamandirian self care.

1.4.2 Manfaat praktis 1) Staff pengajar

Sebagai bahan masukan untuk memberikan motivasi dan dukungan kepada siswa khususnya siswa yang penyandang Tunagrahita.

2) Wali murid

(22)

7

1.5 Keaslian Penelitian

1. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Lita Susanti (2013). “Meningkatkan Kemampuan Memakai Seragam Sekolah melalui Media Model Bagi Anak Tunagrahita ringan.” Desain penelitian yang digunakan adalah tindakan kelas (clasroom action research). Subyek penelitian ini adalah satu orang siswa Tunagrahita ringan kelas III di Sekolah Luar Biasa Kartini Batam siswa laki-laki yang berinisial MA. berumur 12 tahun, Subyek penelitian yang penulis ambil ini memiliki karakteristik seperti anak Tunagrahita pada umumnya. Peserta didik yang menjadi subyek penelitian ini tergolong pada anak Tunagrahita ringan, yang tingkat IQ nya berkisar 50-70. Analisa data yang digunakan bersifat kualitatif yaitu menggambarkan dengan kata-kata yang dipisah menurut katagori untuk memperoleh kesimpulan.

Keberhasilan penilaian dapat diketahui dari siklus I dan siklus II yang telah dilakukan siswa. Hasil penilaian kegiatan menunjukkan adanya peningkatan dari siklus I ke siklus II. Dengan demikian upaya penelitian menggunakan media model untuk meningkatkan kemampuan memakai seragam sekolah melalui media model bagi anak Tunagrahita ringan diSLB Kartini Batam terbukti efektif.

(23)

garis. Strategi dalam penetapan responden menggunakan non probability sampling dengan purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa video permodelan diri atau video self modelling merupakan salah satu intervensi yang efektif untuk meningkatkan kemampuan menggosok gigi bagi anak Autisme Spectrum Disorders.

Perbedan penelitian ini dengan penelitian yang sebelumnya terdapat pada populasi, sempel dan lokasi penelitian, bahwa penelitian ini dilakukan di Sekolah Luar Biasa Budi Asih Gombong dan meneliti pengaruh pengaruh Video Self Modelling berpakaian dengan kemandirian berpakaian pada anak penyandang Tunagrahita.

(24)

DAFTAR PUSTAKA

Agung. (2008). Retardasi Mental. Dari http://www.arsip_skripsi.com/gu-agung-gu/2008/retardasi-mental.html. ( diakses tanggal 13 mei 2013 )

Allan,A.Rofik. (2011). Pertumbuhan dan Perkembangan Anak. Jakarta :EGC Ali,M.Dkk. Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : Bumi

Aksara.

Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rhineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rhineka Cipta

Bandura, A. (1986). Social Foundation of Thought and Action : A Social Cognitive Theory. New Jersey : Prentice Hall inc.Englewood Cliffts

Bandura, A. (2001). Social Cognitif Theory : An Agentic Perspective Annual Review of psychology.52,1-26

Ciptono & Supriyanto S. (2010). Bina Diri Anak Tunagrahita Karya Ilmiah disampaikan pada Penelitian Guru Bimbingan Khusus BP Diksus Prov Jawa Tengah, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, Tanggal 2-6 Agustus 2010

Dian, R. (2011). Faktor-faktor Yang Berhubungan dengan Kemampuan Perawatan Diri Anak Tunagrahita di Kabupaten Banyumas Jawa Tengah. Fakultas Ilmu Keperawatan Program Magister Keperawatan Depok. Skripsi S1 Ilmu Keperawatan.

Desmita. (2011).Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung :PT Remaja Rosdakarya

Direktorat Pendidikan Luar Biasa. (2006). Informasi Pelayanan Pendidikan Bagi Anak Tunagrahita. Dari http://www.ditplb.or.id/profile.php?id=45 (diakses tanggal 13 mei 2013).

Dowicks, P.W. (2011). Self Model Theory : Learning From The Future. John wileye sons. Ltd.

Effendi, M. (2006). Pengantar Psikopedagodik Anak Berkelainan. Jakarta : PT Bumi Aksara.

(25)

Gunarsa, D.S. (2011). Dari Anak Sampai Lanjut Usia : Bunga Rampar Psikologi Anak. Jakarta : Bpk.Gunung Mulia

Hastono, S.p. (2007). Analisa Data Kesehatan. Jakarta : Fakultas Kesehatan Masyarakat UI

Jaimovich, S., Compos, M. C., Compos, M.S.,& Moore, J.B. (2009) Spanish Version ot the Child and Adolescent Self-Care Perormance Questionnaire : Psychometric Testing. Pediatric Nursing Journal, March-April 2009.

Kathleen,M.,&Emily,H. (2007) Video Modelling For Individual With Autisme : A Review Of Model Types and Effects. Education of Treatment of Children, 30, 183-213.

Lestari.D. (2011). Peran Orang Tua Dalam Memandirikan Anak Retardasi Mental di SLB-C Dharma Putra Kediri. Jurusan Keperawatan Politehnik Kemenkes Semarang.Skripsi S1 Ilmu Keperawatan.

Ling, F. (2008). Self_Care Behavior Of School-aged Children With Heart Disease Pediatric Nursing Journals, 34(2), 131-138.

Lita Susanti. (2013). Meningkatkan Kemampuan Memakai Seragam Sekolah Melalui Media Model Bagi Anak Tunagrahita Ringan. Jurnal Ilmiah tanggal 26 April 2011.

Maunder, E.Z. (2006). Emotion Work In The Paliative Nursing Care Of Children and Young People. Internasional Journal of Palliative Nursing 12 (1) Meleong, L.J. (2010). Metedologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja

Rosdakarya.

Mohammad. A. (2008). Hubungan Peran Orang Tua dengan Tingkat Kemandirian nak Retardasi Mental Usia 10-14 Tahun di SLB Prof.Dr.Sri seowedi musjchun Sofyan. Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan.

(26)

Murphy, J.J&Dvis,M.W. (2005). Video Ecxeptions : An Empirical Case Study of Self Modelling with a Developmental Disabled Child. Journal of Systematic Therapies, 24, 66-79.

NANDA. (2013). Nursing Diagnosis. Definitions of Clasification 2012-2013 philadelphia. KSA : Nanda Internasional.

Notoatmojo, Soekidjo. (2005). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi. Jakarta : Rhineka Cipta.

Notoatmojo, Soekidjo. (2010). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rhineka Cipta.

Nursalam & F, E (2008). Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

O’Brien, R. (2010). A Case Study Investigating the Potential Impact of Video Modelling on the Teaching of a Student with Autism. Universitas of Limetrick. Dari http://ulir.ul.le/bitstream/10344/543/4/ROBmthesis.pdf. (Diunduh tanggal 3 januari 2012)

Orem,D.,E. (2001). Nursing Concept of Practice.6th Ed.St.Louis: Mosby Inc. Parker, Deborah K. (2006). Menumbuhkan Kemandirian dan Harga Diri Anak.

Jakarta :Prestasi Pustakarya

Pott,N.k & Mandleco, B.L. (2007). Pediatric Nursing. Caring for Children and their families. 2nd Ed; New York : Thompson Corp.

Riwidikdo,H.(2007). Statistik Kesehatan. Jakarta : Mitra Cendekia.

Sandra, M. (2010). Anak Bukan Kiamat : Metode Pembelajaran dan Terapi Untuk Anak Berkebutuhan Khusus. Yogyakarta : Kata Hati

Sari. N. (2010). Hubungan Komunikasi Asertif Orang Tua dengan Anak Tunagrahita. Skripsi S1 Jurusan Ilmu Keperawatan.

Saryono. (2008). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Prakatik. Edisi Revisi VI. Jakarta : Rhineka Cipta.

Semium. Y. (2006). Kesehatan Mental 2. Yogyakarta : Penerbit Kanisius, Hal. 266-271

Scunk&Zimmerman. (2007). Video Self Modelling. Dari http://faculty.uae.edu/sfps/selfmodelling.htm (diunduh 5 januari 2013) Sugiyono. (2007). Metode Penelitian kualitatif, Kuantitatif R&B.Bandung : Alfa

(27)

modelling terhadap Kemampuan Menggososk Gigi Pada Anak Dengan Sprectrum autisme Disorders Di Karasidenan Banyumas. Tesis S2 Ilmu Keperawatan.

Sunanto,J.,Takeuchi,K.,&Nakata,H. (2005). Pengantar Penelitian Dengan Subjeyek Tunggal. Centar for research on Internasional cooperation In Education Development (CRIED) Universitas of Tsukuba.

Tawilah,S.A.W.Abdusalam. (2007) Pendekatan Berbusana Islami Penampilan sesuai tuntutan Al-Qur’an dan As Sunnah. Jakarta :Almahira

Tork,H., Lohrmann,C.,& Dassen,T. (2007) Care Dependency Among School-Aged Children : Literature Review. Nursing and Health Science,9, 142-149 Votroubek, W & Tabbaco, A. (2010). Pediatric Homecare for Nurses A Family-

Centeredaproach.3rdEd.USA: Jones & Bartlett’s Publishare

Wibowo,S,M. (2010). Penanganan Tunagrahita. Karya Ilmiah dipersiapkan untuk Semiloka’’Penatalaksanaan Anak-anak Tunagrahita di RS Santosa Bandung Wiyanti, Novan A. (2014). Bina Karakter Anak Usia Dini: Panduan Orang Tua

dan Guru dalam Membentuk kemandirian dan Kedisiplinan Anak. Yogyakarta: Ar-ruzz Media

Yulita Rintyastini & Suzy Yulia C.S. (2006). Bimbingan Konseling untuk Kelas VII. Jakarta :Esis

(28)

SURAT PERMOHONAN UNTUK BERPARTISIPASI

SEBAGAI RESPONDEN PENELITIAN

Yang bertanda tangan dibawah ini, Saya :

Nama : Efi Nuriyanti

Umur : 21 Tahun

Alamat : Lemahduwur Rt.02/Rw.03. Kec. Kuwarasan, Kab. Kebumen

Pekerjaan : Mahasiswa S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong

Nomor kontak : 085799098501

Dengan ini mengajukan hormat kepada Bapak/Ibu, Saudara untuk bersedia agar

putra/putri,Bapak/Ibu/Saudara menjadi partisipan penelitian yang akan saya lakukan dengan judul” Pengaruh Video Self Modelling Berpakaian Terhadap Kemandirian Berpakaian pada Anak Tunagrahita di Sekolah Luar Biasa Budi Asih Gombong”.

Penelitian tersebut bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh video self modelling terhadap

pemenuhan kemandirian berpakaian khususnya memakai seragam sekolah. Manfaat

penelitian tersebut diharapkan mendapatkan intervensi terapi video self modelling sehingga

akan meningkatkan kemampuan dirinya dalam keterampilan sehari-hari.

Putra/Putri/Bapak/Ibu/Saudara akan diamati kemampuan dalam memakai seragam sekolah

kemudian mendapatkan intervensi dengan pemutaran video self modelling dan kembali

diamati. Penelitian ini akan dilakukan dirumah dan disekolahan. Penelitian juga akan

melibatkan orang tua dan guru sekolah untuk mendapatkan data lengkap. Apabila ada

pernyataan yang mendalam pada penelitian ini, maka dapat menghubungi peneliti dengan

nomor kontak diatas . Demikian permohonan ini saya buat atas kerjasama yang baik saya

ucapkan terimakasih. Gombong, 29 April 2016

Peneliti,

(29)

SURAT PERNYATAAN BERSEDIA

BERPARTISIPASI MENJADI RESPONDEN

Yang bertanda tangan dibawah ini saya,

Nama :………

Umur :………

Alamat :………..

Menyatakan bahwa,

1. Telah mendapatkan penjelasan tentang penelitian ”Pengaruh Video Self Modelling Berpakaian Terhadap Kemandirian Berpakaian Pada Anak Tunagrahita Di Sekolah Luar Biasa Budi Asih Gombong”.

2. Telah diberikan kesempatan untuk bertanya dan mendapatkan jawaban terbuka dari peneliti.

3. Memahami prosedur penelitian yang akan dilakukan, tujuan, manfaat dan kemungkinan dampak buruk yang terjadi dari penelitian yang dilakukan. Dari pertimbangan diatas dengan ini saya memutuskan tanpa paksaan dari pihak manapun juga, bahwa saya bersedia/tidak bersedia* putra/putri saya ikut berpartisipasi menjadi responden penelitian ini.

Demikian pernyataan ini saya buat untuk dapat digunakan seperlunya.

Gombong, 29 April 2016

Sanksi Yang membuat pernyataan

(30)

SURAT PERMOHONAN

PENGAMBILAN VIDEO SELF MODELLING

Yth, Bapak/ibu/wali murid

Sekolah Luar Biasa Budi Asih Gombong ditempat Yang bertanda tangan dibawah ini, Saya :

Nama : Efi Nuriyanti Umur : 21 Tahun

Alamat : Lemahduwur Rt.02/Rw.03. Kec. Kuwarasan, Kab. Kebumen Pekerjaan : Mahasiswa S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong Nomor kontak : 085799098501

Dengan ini mengajukan hormat kepada Bapak/Ibu,Saudara untuk mendapatkan persetujuan pengambilan video Self Modelling yang akan saya laksanakan disekolah Luar Biasa Budi Asih Gombong. Berkenaan dengan penelitian yang akan saya lakukan dengan judul” Pengaruh Video Self Modelling Berpakaian Terhadap Kemandirian Berpakaian Pada Anak Tunagrahita Di Sekolah Luar Biasa Budi Asih Gombong”. Sehubungan dengan hal itu, Saya dari pihak peneliti tidak akan mengupload atau mempublikasikan hasil pengambilan video Self Modelling tersebut. Demikian permohonan ini saya buat atas kerjasama yang baik saya ucapkan terimakasih.

Gombong, 29 April 2016 Peneliti

(31)

SURAT PERNYATAAN BERSEDIA

PENGAMBILAN VIDEO SELF MODELLING

Yang bertanda tangan dibawah ini saya,

Nama :………

Umur :………

Alamat :………..

Menyatakan bahwa,

1. Telah mendapatkan penjelasan tentang Pengambilan Video self Modelling . 2. Telah diberikan kesempatan untuk bertanya dan mendapatkan jawaban

terbuka dari peneliti.

3. Memahami prosedur pengambilan video self modelling.

Dari pertimbangan diatas dengan ini saya memutuskan tanpa paksaan dari pihak manapun juga, bahwa saya bersedia/tidak bersedia* putra/putri saya berpartisipasi dalam pengambilan video Self Modelling.

Demikian pernyataan ini saya buat untuk dapat digunakan seperlunya. Gombong, 29 April 2016

Sanksi Yang membuat pernyataan

(32)

DATA DEMOGRAFI RESPONDEN

Nama/inisial Partisipan :……….

Umur :………

Jenis Kelamin :………

Pendidikan :………

Alamat Sekolah :………...

Nama Ayah/Ibu/Wali :………..

Umur :………..

Pendidikan :………..

(33)

LEMBAR OBSERVASI

Format observasi “ Pengaruh Video Self Modelling Berpakaian terhadap Kemandirian Berpakaian Pada Anak Tunagrahita di Sekolah Luar Biasa Budi Asih Gombong

Tahun 2016”.

Lembar pengumpulan data – Memakai seragam sekolah

Nama Responden : Tanggal lahir/umur :

Dilakukan v

Tidak Dilakukan/salah x Analisa tugas Skor

0 1

1. Ambil seragam dari tempatnya 2. Angkat baju

3. Masukkan tangan kanan kedalam lubang lengan kanan baju

4. Masukkan tangan kiri kedalam lubang lengan kiri baju

5. Tutup kancing baju 6. Rapihkan kerah baju 7. Ambil celana/rok

8. Masukkan kaki kanan ke lubang celana/rok kanan

9. Masukkan kaki kiri ke lubang celana kiri

10. Pasang resleting celana/rok Keterangan :

0 : jika tidak dilakukan/salah 1 : jika dilakukan

Skor

Ketergantungan total : 0 Ketergantungan berat : 1-3 Ketergantungan sedang : 4-6 Ketergantungan ringan : 7-9

(34)

LEMBAR ANALISA TUGAS

Analisa Tugas memakai seragam observasi “ Pengaruh Video Self Modelling Berpakaian terhadap Kemandirian Berpakaian Pada Anak Tunagrahita di Sekolah Luar Biasa Budi Asih Gombong Tahun 2016”.

Lembar Analisa tugas memakai seragam sekolah Analisa tugas Alat dan bahan

1. Ambil seragam dari tempatnya Baju, celana dan rok 2. Angkat baju

3. Masukkan tangan kanan kedalam lubang lengan kanan baju

4. Masukkan tangan kiri kedalam lubang lengan kiri baju

5. Tutup kancing baju 6. Rapihkan kerah baju 7. Ambil celana/rok

8. Masukkan kaki kanan ke lubang celana/rok kanan

9. Masukkan kaki kiri ke lubang celana kiri

(35)

LEMBAR OBSERVASI

Format checklist “Pengaruh Video Self Modelling Berpakaian terhadap Kemandirian Berpakaian Pada Anak Tunagrahita di Sekolah Luar Biasa Budi Asih Gombong Tahun 2016 ”

Nama responden : Umur : Intervensi

Hari -1 Hari- 2 Hari ke-3 Hari ke-4 Hari ke-5 Hari ke-6

Berikan tanda checklist (v) pada kolom apabila responden menonton video

Mengetahui orang tua/wali

(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)

5. An.E

Interval 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

P1 - + - + - + + - - -

P2 - + - - - + + - + -

0 +𝑁

𝑇 𝑋100 = %

3 + 5

10 𝑋100 = 80%

Tahap I

90 + 80 + 80 + 80 + 80 + 80

5 𝑥100 =

410

(44)
(45)

2 + 7

10 𝑋100 = 90%

10. An.E

Interval 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

P1 - + - + - + + - - +

P2 - + - + - + + - + -

0 +𝑁

𝑇 𝑋100 = %

4 + 4

10 𝑋100 = 80%

Tahap II

90 + 80 + 80 + 80 + 90 + 80

5 𝑥100 =

420

5 𝑥100 = 84%

Tahap I, Tahap II

=82% + 84%

(46)

HASIL UJI NORMALITAS DATA

EXAMINE VARIABLES=Kemampuan_berpakaian_sebelum_intervensi_video_self_modelling

Kemampuan_berpakaian_setelah_intervensi_video_self_modelling

/PLOT BOXPLOT HISTOGRAM NPPLOT

/COMPARE GROUPS

/STATISTICS DESCRIPTIVES EXTREME

/CINTERVAL 95

/MISSING LISTWISE

/NOTOTAL.

Explore

Notes

Output Created 24-JUN-2016 15:43:38

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data

File 20

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values for

dependent variables are treated as

missing.

Cases Used Statistics are based on cases with no

missing values for any dependent

(47)

Syntax EXAMINE

VARIABLES=Kemampuan_berpakaian

_sebelum_intervensi_video_self_model

ling

Kemampuan_berpakaian_setelah_inter

vensi_video_self_modelling

/PLOT BOXPLOT HISTOGRAM

NPPLOT

/COMPARE GROUPS

/STATISTICS DESCRIPTIVES

EXTREME

/CINTERVAL 95

/MISSING LISTWISE

/NOTOTAL.

Resources Processor Time 00:00:03.59

Elapsed Time 00:00:02.46

[DataSet0]

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

(48)

Kemampuan_berpakaian_se

Statistic Std. Error

Kemampuan_berpakaian_se

belum_intervensi_video_self

_modelling

Mean 5.90 .416

95% Confidence Interval for

Mean

Std. Deviation 1.861

Minimum 3

Maximum 8

Range 5

Interquartile Range 4

Skewness -.492 .512

Kurtosis -1.128 .992

(49)

telah_intervensi_video_self_

modelling

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 7.49

Upper Bound 8.91

5% Trimmed Mean 8.28

Median 9.00

Variance 2.274

Std. Deviation 1.508

Minimum 5

Maximum 10

Range 5

Interquartile Range 2

Skewness -.581 .512

Kurtosis -.676 .992

Extreme Values

(50)
(51)

a. Only a partial list of cases with the value 9 are shown in the table of upper

extremes.

b. Only a partial list of cases with the value 7 are shown in the table of lower

extremes.

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Kemampuan_berpakaian_se

belum_intervensi_video_self

_modelling

.173 20 .120 .867 20 .010

Kemampuan_berpakaian_se

telah_intervensi_video_self_

modelling

.252 20 .002 .896 20 .035

(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)

HASIL UJI PAIRED T TEST

FREQUENCIES VARIABLES=Jenis_Kelamin Umur_Responden PendidikanResponden

Kemampuan_berpakaian_sebelum_intervensi_video_self_modelling

Kemampuan_berpakaian_Setelah_intervensi_video_Self_Modelling

/BARCHART PERCENT

/ORDER=ANALYSIS.

Frequencies

Notes

Output Created 24-JUN-2016 16:46:10

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data

File 20

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are

treated as missing.

Cases Used Statistics are based on all cases with

(61)

Syntax FREQUENCIES

/BARCHART PERCENT

/ORDER=ANALYSIS.

Resources Processor Time 00:00:01.42

Elapsed Time 00:00:00.93

(62)

N Valid 20 20 20 20 20

Missing 0 0 0 0 0

Frequency Table

Jenis_Kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid laki-laki 10 50.0 50.0 50.0

Perempuan 10 50.0 50.0 100.0

Total 20 100.0 100.0

Umur_Responden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 5 th - 11 th 6 30.0 30.0 30.0

12 thn- 16 thn 13 65.0 65.0 95.0

17 thn - 25 thn 1 5.0 5.0 100.0

Total 20 100.0 100.0

PendidikanResponden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

(63)

SMP 4 20.0 20.0 100.0

Total 20 100.0 100.0

Kemampuan_berpakaian_sebelum_intervensi_video_self_modelling

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Ketergantungan ringan 9 45.0 45.0 45.0

Ketergantungan sedang 7 35.0 35.0 80.0

Ketergantungan berat 4 20.0 20.0 100.0

Total 20 100.0 100.0

Kemampuan_berpakaian_Setelah_intervensi_video_Self_Modelling

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Mandiri 5 25.0 25.0 25.0

Ketergantungan ringan 12 60.0 60.0 85.0

(64)

Total 20 100.0 100.0

(65)
(66)
(67)
(68)

T-TEST PAIRS=Kemampuan_berpakaian_sebelum_intervensi_video_self_modelling WITH

Kemampuan_berpakaian_Setelah_intervensi_video_Self_Modelling (PAIRED)

/CRITERIA=CI(.9500)

/MISSING=ANALYSIS.

T-Test

(69)

Output Created 24-JUN-2016 16:47:11

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data

File 20

Missing Value Handling Definition of Missing User defined missing values are treated

as missing.

Cases Used Statistics for each analysis are based

on the cases with no missing or

out-of-range data for any variable in the

analysis.

Resources Processor Time 00:00:00.00

(70)

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Kemampuan_berpakaian_se

belum_intervensi_video_self

_modelling

2.75 20 .786 .176

Kemampuan_berpakaian_Se

telah_intervensi_video_Self_

Modelling

1.90 20 .641 .143

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Kemampuan_berpakaian_se

belum_intervensi_video_self

_modelling &

Kemampuan_berpakaian_Se

telah_intervensi_video_Self_

Modelling

20 .679 .001

Paired Samples Test

(71)
(72)

SAVE OUTFILE='C:\Users\Toshiba\Documents\Untitled1Uji T 2016.sav'

(73)
(74)
(75)
(76)

Gambar

Tabel 4.3.  Distribusi Frekuensi Kemampuan Berpakaian Sebelum dan Setelah
Gambar 2.6. Kerangka Teori Penelitian ...............................................................

Referensi

Dokumen terkait

( Kepribadian adalah organisasi dalam diri individu yang bersifat dinamis, tentang sistem psikofsikal yang membentuk penyesuaian diri yang unik dari invidu).A.  DEFINISI

penelitian dapat disimpulkan bahwa yogurt berbasis air kelapa gading, bulan, hijau dan tanpa air kelapa memiliki aktivitas antimikroba berspektrum luas (menghambat bakteri gram

[r]

[r]

Data rata-rata waktu pertama jatuh mencit, jumlah kumulatif jatuh mencit selama (3x60) menit, dan persen proteksi pada penentuan dosis kafein.

Informasi yang dibutuhkan pada data tersebut adalah tentang perjalanan waktu dan bagaimana perjalanan waktu dapat mempengaruhi sisi kehidupan tokoh, kehidupan

Untuk itu, dalam menilai keberhasilan pelaksanaan kinerja organisasi dilaporkan beberapa indikator kinerja sebagai kriteria keberhasilan kinerja suatu organisasi,

Hasil penelitian yang dilakukan di SMA Negeri 3 Magetan terkait dengan variabel kurikulum muatan lokal (X 1 ) dan budaya sekolah (X 2 ) terhadap karakter peserta didik (Y)