Lampiran Surat No. 756/EQ.S/XI/2015 tanggal 30 November 2015
PENGUMUMAN HASIL PELAKSANAAN
PENILAIAN KINERJA PHPL
Bersama ini kami sampaikan hasil kegiatan Penilaian Kinerja PHPL (Penilikan
Kedua), sebagai berikut:
I.
Nama LP-PHPL
: PT EQUALITY INDONESIA
Nomor Akreditasi
: LP-PHPL-013-IDN
Alamat
: Jl. Raya Sukaraja 72 Ciater, Bogor 16710
Telp.
: +62251 7550722, 7157103
Fax.
: +62251 7550724
: eq@equalityindonesia.com
Website
: http://www.equalityindonesia.com
Telah melaksanakan Kegiatan Penilaian Kinerja PHPL (Penilikan Kedua) Terhadap:
II.
Nama IUPHHK-HA
: PT SEROJA UNIVERSUM NARWASTU
No. SK IUPHHK-HA
: SK.97/Menhut-II/2008
Luas
: ±36.500 Ha
Lokasi
: Kabupaten Mahakam Ulu Provinsi Kalimantan Timur
Alamat Kantor
:
Jl. Basuki Rahmat No.2C Samarinda 75121, Provinsi
Kalimantan Timur
III.
Waktu Pelaksanaan
: 2 s/d 9 November 2015
IV.
Hasil Penilaian
: NILAI AKHIR PENILAIAN KINERJA PHPL PREDIKAT
LULUS
SEHINGGA
PT
SEROJA
UNIVERSUM
NARWASTU
BERHAK
MEMPERTAHANKAN
SERTIFIKAT PHPL.
Demikian, pengumuman ini disampaikan agar pihak yang berkepentingan maklum.
Bogor, 30 November 2015
PT EQUALITY INDONESIA
Amin Muchakim, S.Hut
Direktur Sertifikasi Hutan
Halaman 1 dari 4
Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari LPPHPL – 013 – IDN
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR UTAMA PT EQUALITY INDONESIA
Nomor: 020/EQI-KEP.Cert/REV-PHPL/XI/2015
TENTANG
PERUBAHAN SERTIFIKAT PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL)
PADA IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU HUTAN ALAM (IUPHHK-HA)
PT SEROJA UNIVERSUM NARWASTU DI KABUPATEN MAHAKAM ULU
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
SK IUPHHK-HA NOMOR: SK.97/MENHUT-II/2008 TANGGAL 8 APRIL 2008
DENGAN LUAS ±36.500 HEKTAR
DIREKTUR UTAMA PT EQUALITY INDONESIA
Menimbang:
a.
bahwa sehubungan dengan terbitnya Perdirjen BUK Nomor: P.14/VI-BPPHH/2015 tanggal
29 Desember 2014
jo
P.1/VI-BPPHH/2015 tanggal 16 Januari 2015;
b.
bahwa Tim Auditor PT EQUALITY Indonesia telah melaporkan hasil Penilaian/Verifikasi
dalam Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) pada PT SEROJA
UNIVERSUM NARWASTU sesuai dengan Berita Acara Penyerahan Laporan (EQI-F090)
tanggal 20 November 2015;
c.
bahwa Tim Auditor PT EQUALITY Indonesia telah menyampaikan Usulan Lembar
Rekomendasi Nomor: 122/EQI-F037 tanggal 20 November 2015dan Tinjauan Hasil
Pemeriksaan oleh Pengambil Keputusan Nomor: 060.2/EQI-F039 tanggal 23 November
2015 dan pernyataan pemeriksaan yang telah disahkan oleh Pengambil Keputusan;
d.
bahwa hasil Pengambilan Keputusan Penilaian Kinerja PHPL bagi PT SEROJA UNIVERSUM
NARWASTU sebagaimana tercantum dalam Tabel Rekapitulasi Nilai Indikator
Penilaian/Verifikasi (EQI-F077) Nomor Urut: 002.6 tanggal 23 November 2015
menunjukkan total nilai kinerja akhir 11 indikator PHPL berpredikat BAIK dan 11 indikator
bernilai SEDANG, tidak terdapat Verifier Dominan yang bernilai BURUK, serta pemenuhan
terhadap Standar Verifikasi Legalitas Kayu adalah MEMENUHI;
e.
bahwa dengan hasil Pengambilan Keputusan sebagaimana huruf d, sesuai dengan
Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor: P.14/VI-BPPHH/2014 tanggal
29 Desember 2014
jo
P.1/VI-BPPHH/2015 tanggal 16 Januari 2015, kepada PT SEROJA
UNIVERSUM NARWASTU telah memenuhi syarat dalam mempertahankan kelanjutan
S-PHPL yang telah diterima sebelumnya untuk diberikan Sertifikat Pengelolaan Hutan
Produksi Lestari (S-PHPL).
Mengingat:
1.
Undang-Undang Nomor: 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor: 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor: 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang
Nomor: 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan menjadi Undang-Undang;
2.
Peraturan Pemerintah Nomor: 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional;
3.
Peraturan Pemerintah Nomor: 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan
Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor: 3 Tahun 2008 dan Nomor: 16;
4.
Peraturan Presiden Nomor: 10 Tahun 2008 tentang Penggunaan Sistem Elektronik dalam
Kerangka Indonesia
National single Window
;
5.
ISO/IEC Guide 65-1996 (Pedoman BSN 401-2000) Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi
Produk;
6.
Pedoman KAN 402 – 2007 – Panduan Interpretasi untuk Butir-Butir Pedoman BSN
401-2000: Persyaratn Umum Lembaga Sertifikasi Produk;
7.
ISO/IEC Guide 23:1982 :
Methods of Indicating Confirmity with Standards for Third-party
Halaman 2 dari 4
Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari LPPHPL – 013 – IDN
8.
ISO/IEC 17065:2012 (SNI ISO/IEC 17065:2012): Persyaratan Sertifikasi untuk Lembaga
Produk, Proses dan Jasa.
9.
ISO/IEC 19011:2011 (SNI ISO-19011-2012) : Panduan Audit Sistem Manajemen
(Guidelines for Auditing Management Systems)
;
10.
ISO/IEC 17021:2011 (SNI ISO/IEC 17021:2011): Penilaian Kesesuaian Persyaratan
Lembaga Audit dan Sertifikasi Sistem Manajemen;
11.
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P.95/Menhut-II/2014
tanggal 12 Juni 2009 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Kehutanan Nomor
P.43/Menhut-II/2014
tentang Standar dan Pedoman Penilaian Kinerja Pengelolaan
Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu pada Pemegang Izin atau pada Hutan
Hak;
12.
Peraturan Menteri Kehutanan Nomor: P.7/Menhut-II/2011 tentang Pelayanan Informasi
Publik di Lingkungan Kementerian Kehutanan;
13.
Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK.641/Menhut-II/2011 tentang Penetapan Tanda
V-Legal;
14.
Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK.418/Menhut-VI/2012 tentang Sistem Informasi
Verifikasi Legalitas Kayu;
15.
Pertauran Menteri Kehutanan Nomor: P.18/Menhut-II/2013 tanggal 18 Maret 2013
tentang Informasi Verifikasi Legalitas Kayu melalui Portal Sistem Informasi Legalitas Kayu
(SILK) dan Penerbitan Dokumen V-Legal;
16.
Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : P.41/Menhut-II/2014
Tanggal 10 Juni 2014 Tentang Penatausahaan Hasil Hutan Kayu Yang Berasal Dari
Hutan Alam Pada Hutan Produksi;
17.
Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : P.42/Menhut-II/2014
Tanggal 10 Juni 2014 Tentang Penatausahaan Hasil Hutan Kayu Yang Berasal Dari
Hutan Tanaman Pada Hutan Produksi;
18.
Peraturan Menteri Perdagangan Nomor: 28/M-DAG/Per/6/2009 tentang Ketentuan
Pelayanan Perijinan Ekspor dan Impor dengan Sistem Elektronik melalui INATRADE dalam
kerangka Indonesia
National Single Window
;
19.
Peraturan Menteri Perdagangan Nomor: 97/M-DAG/PER/12/2014 tanggal 24 Desember
2014 tentang Ketentuan Ekspor Produk Industri Kehutanan;
20.
Perjanjian Kerjasama antara Komite Akreditasi Nasional (KAN) dengan Lembaga Penilai
Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (LP-PHPL) tentang Penggunaan Tanda V-Legal;
21.
DPLS 13 Rev.0: Syarat dan Aturan Tambahan Akreditasi Lembaga Penilai Pengelolaan
Hutan Produksi Lestari (LP-PHPL) dan perubahannya;
22.
DPLS 14 Rev.0: Syarat dan Aturan Tambahan Akreditasi Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu
dan perubahannya;
23.
Sertifikat Akreditasi Komite Akreditasi Nasional (KAN) Nomor: LPPHPL-013-IDN tanggal 2
September 2010 yang diberikan kepada PT EQUALITY Indonesia sebagai Lembaga
Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dengan memenuhi ISO/IEC 17021: 2011 Penilaian
Kesesuaian – Persyaratan Lembaga Penyelenggara Audit dan Sertifikasi Sistem
Manajemen yang diperpanjang pada tanggal 2 September 2014 dengan masa berlaku
sampai dengan 1 September 2018 dan pengesahan dari Menteri Kehutanan melalui Surat
Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK.5842/Menhut-VI/BPPHH/2010, tanggal 2
September 2010 yang diperbaharui dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor:
SK.6067/Menhut-VI/BPPHH/2012 tanggal 5 Nopember 2012 tentang Penetapan
Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (LP-PHPL) dan Lembaga Verifikasi
Legalitas Kayu (LV-LK) sebagai Lembaga Penilai dan Verifikasi Independen (LP & VI);
24.
Sertifikat Akreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) Nomor: LVLK-006-IDN tanggal
18 Agustus 2011 yang diberikan kepada PT EQUALITY Indonesia sebagai Lembaga
Verifikasi Legalitas Kayu dengan memenuhi ISO Guide 65:1996
General requirement for
bodies operating product certification
dengan masa berlaku sampai dengan 17 Agustus
2015 dan pengesahan dari Menteri Kehutanan melalui Surat Keputusan Menteri
Kehutanan Nomor: SK 6202/Menhut-VI/BPPHH/2011 tanggal 26 Agustus 2011 yang
diperbaharui dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK.6067/Menhut-VI/2012
Halaman 3 dari 4
Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari LPPHPL – 013 – IDN
tanggal 5 Nopember 2012 tentang Penetapan Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan
Produksi Lestari (LP-PHPL) dan Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu (LV-LK) sebagai
Lembaga Penilai dan Verifikasi Independen (LP & VI);
25.
Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor: P.14/VI-BPPHH/2014 tanggal
29 Desember 2014
jo
P.1/VI-BPPHH/2015 tanggal 16 Januari 2015 tentang Standar dan
Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan
Verifikasi Legalitas Kayu (VLK);
26.
Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor: P.5/VI-BPPHH/2013 tanggal
17 September 2013 tentang Pedoman Persetujuan Hak Akses atau Nota Kesepahaman
dalam Penyediaan dan Pelayanan Informasi Verifikasi Legalitas Kayu melalui Portal Sistem
Informasi Legalitas Kayu (SILK);
27.
Manual EQUALITY Certification beserta Dokumen Sistem Sertifikasi PT EQUALITY Indonesia.
Memperhatikan:
1.
Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) Nomor: 079/EQI-F065/X/2013 tanggal 07 Oktober 2013
MEMUTUSKAN:
Menetapkan:
PERUBAHAN SERTIFIKAT PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL)
PADA IZIN USAHA
PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU HUTAN ALAM (IUPHHK-HA) PT SEROJA UNIVERSUM
NARWASTU DI KABUPATEN MAHAKAM ULU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR SK IUPHHK-HA
NOMOR: SK.97/MENHUT-II/2008 TANGGAL 8 APRIL 2008 DENGAN LUAS ±36.500 HEKTAR
PERTAMA
: PT SEROJA UNIVERSUM NARWASTU (Pemegang Sertifikat) yang telah
mendapatkan Sertifikat Nomor: 002.3/EQC-PHPL/IX/2014 dinyatakan
“LULUS” karena tidak terdapat Verifier Dominan yang bernilai BURUK, serta
pemenuhan terhadap Standar Verifikasi Legalitas Kayu adalah MEMENUHI
sesuai Peraturan Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan Nomor
P.5/VI-BPPHH/2014 tanggal 14 Juli 2014.
KEDUA
: Pemegang Sertifikat dapat mempertahankan kelanjutan Sertifikat PHPL
(S-PHPL) nomor 002.3/EQC-PHPL/IX/2014 yang berlaku mulai 28 September
2014 sampai dengan tanggal 01 Desember 2018 selama PT SEROJA
UNIVERSUM NARWASTU (Pemegang Sertifikat) tetap memenuhi persyaratan
standar sesuai Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor:
P.5/VI-BPPHH/2014 tanggal 14 Juli 2014.
KETIGA
: Sertifikat nomor 002.3/EQC-PHPL/IX/2014 direvisi menjadi nomor
002.4/EQC-PHPL/XI/2015 dengan masa berlaku mulai 23 November 2015
sampai dengan 01Desember 2018 karena adanya perubahan peraturan baru
dari Perdirjen BUK P.5/VI-BPPHH/2014 tanggal 14 Juli 2014 menjadi
Perdirjen BUK P.14/VI-BPPHH/2014 tanggal 29 Desember 2014
jo
P.1/VI-BPPHH/2015 tanggal 16 Januari 2015.
KEEMPAT
: Sertifikat dan Logo yang diterbitkan oleh PT EQUALITY Indonesia dapat
dipergunakan oleh Pemegang Sertifikat untuk tujuan publikasi dan promosi di
media cetak, brosur ataupun iklan di televisi sebagaimana Panduan Sistem
yang ditetapkan.
KELIMA
: PT EQUALITY Indonesia akan memberikan hak/sublisensi penggunaan Tanda
Legal kepada Pemegang Sertifikat melalui “Perjanjian Penggunaan Tanda
V-Legal”, mencakup kewajiban dan hak PT EQUALITY Indonesia serta kewajiban
dan hak Pemegang Sertifikat.
KEENAM
: Pemegang Sertifikat harus melaporkan kepada PT EQUALITY Indonesia apabila
terjadi hal-hal yang mempengaruhi kinerja PHPL dan/atau sistem legalitas
kayu, perubahan nama perusahaan dan/atau kepemilikan, perubahan
struktur atau manajemen Pemegang Sertifikat.
Halaman 4 dari 4
Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari LPPHPL – 013 – IDN
KETUJUH
: PT EQUALITY Indonesia akan melakukan penilaian/verifikasi lebih lanjut
terhadap kondisi sebagaimana Diktum KEENAM melalui Penilikan
(
surveillance
) atau Percepatan Penilikan (Audit Khusus).
KEDELAPAN : Penilikan (
Surveillance
) dilakukan setiap 1 (satu) tahun sekali selama masa
berlaku sertifikat dan segala biaya yang diperlukan untuk penilikan
dibebankan kepada Pemegang Sertifikat sesuai kesepakatan.
KESEMBILAN : Percepatan Penilikan (Audit Khusus) dapat dilakukan apabila diperlukan;
dengan segala biaya dibebankan kepada Pemegang Sertifikat sesuai
kesepakatan; untuk menindaklanjuti kondisi-kondisi yang berkaitan dengan:
a.
Masukan dari Pemantau Independen (PI) berkaitan dengan kinerja
Pemegang Sertifikat;
b.
Informasi lain yang menunjukkan Pemegang Sertifikat tidak memenuhi lagi
persyaratan sesuai standar yang berlaku;
c.
Laporan dari Pemegang Sertifikat terhadap kondisi sebagaimana diktum
KEENAM;
d.
Perubahan nama perusahaan dan/atau kepemilikan;
e.
Pemenuhan standar kembali sebagai tindak lanjut terhadap pengaktifan
sertifikat yang dibekukan sertifikasinya.
KESEPULUH : Sertifikat dapat dibekukan apabila Pemegang Sertifikat tidak bersedia
dilakukan penilikan sesuai jangka waktu yang ditetapkan atau terdapat
temuan ketidaksesuaian yang tidak dilakukan tindakan koreksi/perbaikan
sebagai hasil Penilikan, Audit Khusus atau hal-hal lain sebagaimana
kesepakatan yang diatur dalam Surat Perjanjian Kerja (Kontrak).
KESEBELAS
: Sertifikat dapat dicabut apabila:
a.
Pemegang Sertifikat tetap tidak bersedia dilakukan penilikan setelah 3
(tiga) bulan penetapan pembekuan sertifikat;
b.
Secara hukum terbukti melakukan pelanggaran antara lain melakukan
penebangan di luar blok yang sudah ditentukan, pelanggaran Hak Azasi
Manusia (HAM), membeli dan/atau menerima dan/atau menyimpan
dan/atau mengolah dan/atau menjual kayu ilegal;
c.
Pemegang Sertifikat kehilangan haknya untuk menjalankan usahanya
atau izin usahanya dicabut;
d.
Hal-hal lain sebagaimana kesepakatan yang diatur dalam Surat Perjanjian
Kerja (Kontrak).
KEDUABELAS : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di: Bogor
Pada Tanggal: 23 November 2015
PT EQUALITY Indonesia
Ir. Agustri Warsono
Direktur Utama
Salinan Keputusan ini disampaikan kepada Yth.:
1.
Direktur Utama PT SEROJA UNIVERSUM NARWASTU;
2.
Direktur Jenderal Pengeloaan Hutan Produksi Lestari u.p. Direktur Usaha Hutan Produksi di
Jakarta;
3.
Sekretaris Direktorat Pengelolaan Hutan Produksi Lestari u.p. Kepala Bagian Program dan
PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI
DENGAN PREDIKAT :
B A I K
DITETAPKAN DI BOGOR TANGGAL
02 DESEMBER 2013
BERLAKU SAMPAI DENGAN TANGGAL
01 DESEMBER 2018
TANGGAL REVISI : 23 NOVEMBER 2015
Ir. AGUSTRI WARSONO
Direktur Utama
NOMOR : 002.4/EQC-PHPL/XI/2015
DIBERIKAN KEPADA PEMEGANG IUPHHK-HA
PT SEROJA UNIVERSUM NARWASTU
SK IUPHHK-HA
: 97/Menhut-II
/2008
TANGGAL
:
8 April 2008
LUAS
: ±
36.500 Hektar
LOKASI A. KABUPATEN
:
MAHAKAM ULU
B. PROVINSI
:
KALIMANTAN TIMUR
ALAMAT PERUSAHAAN
:
Jalan Basuki Rahmat No.2C Samarinda 75121, Provinsi Kalimantan Timur
Telp. (0541) 746231-74616, Fax : (0541) 746182
PENILAIAN KINERJA TELAH DILAKSANAKAN OLEH LEMBAGA PENILAI PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (LP-PHPL) :
PT EQUALITY INDONESIA
DINYATAKAN MEMENUHI KRITERIA DAN INDIKATOR PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI:
Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor: P.14/VI-BPPHH/2014
jo
P.1/VI-BPPHH/2015 tentang
Standar dan Pedoman Pelaksanaan Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu, Lampiran 1.1 dan Lampiran 2.1
PT EQUALITY INDONESIA Jl. Raya Sukaraja No.72, Bogor-16710 Telp : (0251) 7550722; Fax : (0251) 7550724 Website : http://www.equalityindonesia.com Email : eq@equalityindonesia.com EQI-F084.3.2/20140813
LEMBAGA PENILAI PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI LP-PHPL – 013 – IDN
EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 1 dari 15
(1) Identitas LP-PHPL :
a.
Nama Lembaga : PT EQUALITY INDONESIA
b. Nomor Akreditasi : LPPHPL- 013-IDN
c. Alamat
: Jln. Raya Sukaraja No. 72 Kabupaten Bogor
d. Nomor Telepon
: 0251-7550722
Nomor Fax
: 0251-7550324
: eq@equalityindonesia.com
e. Direktur
: Agustri Warsono
f. Tim Audit
: Amin Muchakim, S.Hut (L. Auditor/Auditor Produksi & VLK)
Asep Kurniawan, S.Hut S.Hut (Auditor Prasyarat)
Dinda Talitha, S.Hut (Auditor Ekologi)
Taryadi, S.P (Auditor Sosial)
g. Tim Pengambilan Keputusan :
Ir. Agustri Warsono (Ketua Tim Pengambil Keputusan)
Ir. Muchlis Hidayat (Anggota)
Wiyono, S.Hut, M.Si (Anggota)
(2) Identitas Auditee :
Nama Pemegang Izin
: PT SEROJA UNIVERSUM NARWASTU
SK IUPHHK-HA
: SK.97/Menhut-II/2008
Tanggal
: 08 April 2008
Luas Areal
: ± 36.500 Hektar
Lokasi
: Kabupaten Mahakam Ulu
Provinsi Kalimantan Timur
Alamat kantor
: Jl. Basuki Rahmat No. 2C, Samarinda,
Provinsi Kalimantan Timur 75121
Telp. : 0541-746231, 746186
Fax. : 0541-746182
Pengurus :
a.
Komisaris Utama
: Tuan Djohan Tobing
b.
Komisaris
: Tuan Tambi dan Tuan Ir. Rahardjo Benyamin
c.
Direktur Utama
: Tuan Ir. Muhammad Saleh Selamat
d.
Direktur
: Tuan Kamal Mirdat
EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 2 dari 15
(3) Ringkasan Tahapan Penilaian:
Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan
Koordinasi dengan Instansi Kehutanan
2 November 2015 Koordinasi dengan Dinas Kehutanan Provinsi
Kalimantan Timur dan BP2HP Wilayah XIII di Samarinda.
Koordinasi bertujuan untuk menyampaikan rencana
Penilikan penilaian kinerja PHPL di PT Seroja Universum Narwastu (Auditee) dan minta masukan terkait dengan kinerja Auditee selama ini
Pertemuan Pembukaan 4 November 2015 Pertemuan dilaksanakan di Kantor Camp PT Seroja
Universum Narwastu di Muara Ratah, Mahakam Ulu, Kalimantan Timur.
Perkenalan anggota Tim Audit, menyampaikan
tujuan dan ruang lingkup penilaian,
menyampaikanjadwal/rencana kerja penilaian,
menyampaikan metodologi dan prosedur penilaian, serta mengkonfirmasikan kepada Auditee tentang tanggal, waktu, tempat, dan peserta pertemuan penutupan.
Pertemuan pembukaan diakhiri dengan pembuatan
BAP Verifikasi Dokumen dan
Observasi Lapangan
4 – 7 November 2015 Tim Audit menghimpun, mempelajari data dan
dokumen Auditee dan menganalisis menggunakan kriteria dan indikator pada Lampiran 1 dan Lampiran 2.1 Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-BPPHH/2014.
Untuk menguji kebenaran data, Tim Audit
melakukan pengamatan, pencatatan, uji petik, dan menganalisis menggunakan kriteria dan indikator pada Lampiran 1.1 dan Lampiran 2.1Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-BPPHH/2014.
Pertemuan Penutupan 7 November 2015 Menyampaikan ucapan terima kasih kepada Auditee
atas bantuan dan kerjasamanya selama penilaian.
Menyampaikan Daftar Periksa PHPL.
Memberitahukan temuan observasi dan
ketidaksesuaian.
Membacakan atau memperlihatkan laporan
ringkasan ketidaksesuaian.
Pertemuan Penutupan diakhiri dengan pembuatan
BAP
Pengambilan Keputusan 23 November 2014 Rapat Pengambilan Keputusan (PK) menelaah
hasil-hasil dan kesimpulan penilaian yang telah disampaikan Tim Auditor untuk menjamin bahwa penilaian telah dilaksanakan secara efektif dan efisien sesuai dengan Prosedur PT EQUALITY Indonesia serta mengambil keputusan mengenai predikat kinerja PHPL Auditee.
(4) Resume Hasil Penilaian :
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 3 dari 15
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
1. Prasyarat 1.1. Kepastian Kawa-san Pemegang Izin/Hak Pengelolaan BAIK (86,67%)
Auditee memiliki dokumen legal dan administrasi
tata batas lengkap sesuai dengan tingkat realisasi pelaksanaan tata batas yang telah dilakukan; terkini berupa Instruksi kerja dari BPKH Wilayah IV Samarinda Nomor 109/ITK/BPKH IV-2/2014 tang-gal 15 September 2014 tentang Instruksi kerja pelaksanaan penataan batas sendiri/ persekutuan areal kerja IUPHHK-HA PT SUN. (Baik)
Realisasi tata batas (luar) areal kerja Auditee belum
dilaksana-kan di lapangan, namun terdapat bukti upaya untuk merealisasikan tata batas temu gelang. Bukti-bukti administratif mengenai tata batas luar areal kerja Auditee tersedia. (Sedang)
Dalam kurun waktu setahun ini di areal kerja
auditee tidak terjadi konflik batas dengan pihak lain khususnya masyarakat disekitar batas areal. Disamping posisi desa yang jauh dari areal kerja auditee, juga telah terjalin hubungan yang baik dan pengakuan dari para pihat atas eksistensinya. (Baik)
Berdasarkan Surat Direktur Inventarisasi dan
Pemantauan SDH, Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan No. S.332/ VII/IPSDH-2/2013 tanggal 1 Oktber 2013 tentang Hasil Pemeriksaan Peta Penafsiran Citra Satelit; terdapat HL (hutan lindung) seluas 2.083 Ha dan APL (Areal Penggunaan Lain) seluas 654 Ha di dalam areal kerja auditee, sehingga auditee melakukan revisi RKUPHHK-HA PT SUN Berbasis IHMB periode tahun 2011 s/d 2020 yang disahkan oleh Menteri Kehutanan dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.52/BUHA-2/2014 tanggal 09 Desember 2014 tentang Persetujuan revisi RKUPHHK-HA Berbasis IHMB periode tahun 2011 - 2020 atas nama PT Seroja Universum Narwastu Provinsi Kalimantan Timur. (Baik)
Tidak terdapat penggunaan kawasan di luar sektor
kehutanan di dalam areal kerja Auditee (N/A)
1.2. Komitmen
Pemegang Izin/Hak
Pengelolaan
BAIK (88,89%)
Auditee telah memiliki dokumen visi, misi dan
tujuan perusahaan sesuai dengan kerangka PHL. (Baik)
Auditee telah melaksanakan sosialisasi visi - misi -
tujuan perusahaan baik di level internal, kepada mitra kerja, maupun kepada masyarakat setempat, dibuktikan dengan adanya Berita Acara, Daftar Hadir dan Dokumentasi Foto kegiatan. (Baik)
Auditee telah berupaya mengimplementasikan PHL
namun demikian hanya sebagian yang sesuai dengan visi dan misi PHL.(Sedang)
1.3. Jumlah dan
kecukupan tenaga
profesional terlatih dan
tenaga teknis pada
seluruh tingkatan untuk
BAIK (86,67%)
Keberadaan tenaga profesional bidang kehutanan
di lapangan tersedia pada setiap bidang kegiatan pengelolaan hutan tetapi jumlahnya baru 81,82% yang sudah bersertifikat GANIS PHPL dari ketentuan yang berlaku. (Baik)
EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 4 dari 15
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
mendukung pemanfaatan implementasi penelitian, pendidikan dan Latihan
Tahun 2015 auditee telah merealisasikan
peningkatan kompetensi SDM dalam pemenuhan GANIS PHPL sebesar 130% dari kebutuhan. (Baik)
Auditee telah memiliki dokumen ketenagakerjaan
tetapi tidak lengkap sesuai peraturan yaitu belum
tersedia laporan ketenagakerjaan yang
disampaikan kepada Dinas Tenaga Kerja
Kabupaten Mahakam Ulu dan/atau Provinsi Kalimantan Timur. (Sedang)
1.4. Kapasitas dan
mekanisme untuk
perencanaan pelaksanaan
pemantauan periodik,
evaluasi dan penyajian umpan balik mengenai
kemajuan pencapaian
(kegiatan) Pemegang
Izin/Hak Pengelolaan
SEDANG (75,00 %)
Auditee telah mengembang-kan struktur
organisasi yang dilengkapi dengan uraian tugas (job description) yang sesuai dengan kerangka PHPL
berdasarkan Keputusan Direksi nomor :
027/SUN/SMD/VI/ 2010 tentang Penetapan Struktur Organisasi dan uraian Tugas & Tanggung Jawab, namun demikian pada tahun 2015 masih terdapat jabatan yang kosong dan pejabat dalam struktur organisasi belum sesuai dengan bidang keahlian sebagai Ganis PHPL. (Sedang)
Auditee telah mempunyai perangkat SIM dan
mengem-bangkan perangkat sisten informasi Manajemen (SIM) dalam pelaksanaannya dituang-kan dalam bentuk SOP SIM yang berada di bawah tanggung jawab staf Direksi sebagai tenaga pelaksana. (Baik)
Auditee telah memiliki organisasi SPI/internal
auditor, tetapi belum berjalan dengan efektif dalam mengontrol seluruh tahapan kegiatan pengelolaan hutan. (Sedang)
Auditee telah melaksanakan sebagian tindak
koreksi dan pencegahan manajemen berbasis hasil monitoring dan evaluasi. (Sedang)
1.5. Persetujuan tanpa
paksaan berdasarkan
informasi yang lengkap
BAIK (80,95%)
Auditee telah melakukan kegiatan sosialisasi
rencana penebangan kepada masyarakat dalam
bentuk sosialisasi RKT 2014 dan telah
mendapatkan persetujuan masyarakat setempat berupa Berita Acara. (Baik)
Auditee telah memperoleh persetujuan dalam
proses tata batas dari sebagian para pihak, yakni dari aparat Kementerian Kehutanan. (Sedang)
Auditee telah memperoleh persetujuan dalam
proses dan pelaksanaan CSR/CD dari sebagian para pihak. (Sedang)
Auditee telah memperoleh persetujuan dalam
proses penetapan kawasan lindung dari para pihak. (Baik).
2. Produksi
2.1. Penataan areal kerja jangka panjang dalam pengelolaan hutan lestari
SEDANG (77,78%)
Auditee memiliki Dokumen Rencana Kerja Usaha
Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam Pada Hutan Produksi (RKUPHHK-HA) berbasis Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala (IHMB) Periode Tahun 2011 – 2020 yang disahkan Menteri
Kehutanan melalui SK Nomor:
EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 5 dari 15
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
Menindaklanjuti SK Menteri Kehutanan No. SK.942/Menhut-II/2013 tanggal 23 Desember 2013 tentang Penunjukan Kawasan Hutan Kalimantan Timur, RKUPHHK direvisi dan disahkan melalui keputusan Menteri Kehutanan No. SK.52/ BUHA-2/2014 tanggal 9 Desember 2014.
Auditee telah melakukan kegiatan penataan areal
kerja di lapangan (batas petak dan blok) RKT 2014-2015 sebagian sesuai dengan Rencana Jangka Panjang (RKUPHHK).
Kegiatan pemeliharaan batas blok/petak hanya
pada sebagian petak RKT sehingga tanda batas petak RKT diareal kerja Auditee hanya sebagian yang terlihat jelas di lapangan.
2.2. Tingkat pemanenan lestari untuk setiap jenis hasil hutan kayu utama dan nir kayu pada setiap tipe ekosistem
BAIK (83,33%)
Auditee telah memiliki data potensi tegakan
berdasarkan hasil IHMB (2010) dan survey potensi
tegakan 3 tahun terakhir (2013-2015).
Kelengkapan peta pendukung kegiatan IHMB (jalur survey, posisi sample plot, tally sheet, dll) tersedia lengkap dilapangan.
Auditee telah memiliki PUP sesuai dengan Dokumen
RKUPHHK, data pengukuran riap tegakan/PUP/ yang sudah dianalisis, namun pengukuran riap tidak dilakukan setiap tahun.
Perhitungan Jatah Tebangan Tahunan (JTT) tidak
berdasarkan data pertumbuhan riap tetapi berdasarkan hasil cruising yang dilakukan 1 tahun sebelum penebangan.
2.3. Pelaksanaan
penerapan tahapan
sistem silvikultur untuk
menjamin regenerasi
hutan
BAIK (80,95%)
Auditee telah mengembangkan SOP untuk seluruh
tahapan kegiatan sistem silvikultur yang diterapkan, namun isi sebagian SOP belum sesuai dengan pedoman pelaksanaan atau ketentuan teknis.
Auditee telah melaksanakan sebagian tahapan kegiatan TPTI dan belum sepenuhnya sesuai dengan SOP yang dibangun.
Terdapat pohon inti dan pohon yang disisakan (tidak
ditebang) dari jenis-jenis komersial yang tersebar
merata dalam jumlah yang (dengan
mempertimbangkan kemampuan riap pertumbuhan tegakan setempat mampu menjamin terjadinya kelestarian pemanenan hasil pada rotasi ke-2 (> 25 batang/Ha).
Auditee belum secara rutin melakukan monitoring
atau pemantauan terhadap tingkat kecukupan tegakan permudaan namun demikian berdasarkan uji petik menunjukan bahwa terdapat pohon induk jenis komersial yang menjamin ketersediaan permudaan tingkat semai dan terdapat permudaan tingkat tiang dan/atau pancang dari jenis-jenis komersial yang tersebar merata dalam jumlah yang
EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 6 dari 15
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
pemanenan hasil pada rotasi ke -3 (> 100 batang tiang/Ha).
2.4. Ketersediaan dan
penerapan teknologi
tepat guna untuk
pemanfaatan hutan
BAIK (90,48 %)
Auditee memiliki SOP pemafaatan/ pengelolaan
hutan ramah lingkungan untuk seluruh kegiatan pengelolaan hutan, dan isinya sesuai untuk karakteristik kondisi setempat.
Hasil verifikasi dokumen dan observasi lapangan
terhadap kegiatan penebangan dan penyaradan menunjukkan bahwa implementasi RIL telah dilakukan pada 2 tahapan kegiatan perencanaan pemenanen dan pemanenan kayu.
Berdasarkan hasil uji petik yang dilaksanakan oleh
Auditee dan Auditor menunjukan bahwa tingkat kerusakan tegakan tinggal (tingkat pohon) akibat
kegiatan penebangan dan penyaradan < 15%.
Berdasarkan hasil uji petik yang dilaksanakan oleh
Auditee menunjukan bahwa nilai Faktor Eksploitasi (FE) sebesar 0,89 sementara hasil uji petik dari Auditor nilai FE sebesar 0,79 (FE > 0,7).
2.5. Realisasi
penebangan sesuai
dengan rencana kerja penebangan/
pemanenan/
pemanfaatan pada areal kerjanya
SEDANG (71,43%)
Auditee telah memiliki dokumen RKT 2014 dan
2015 secara lengkap sesuai dengan dokumen
RKUPHHK. Dokumen RKT disyahkan secara Self
Approval oleh Direktur Utama PT Seroja Universum Narwastu.
Peta Rencana Kerja RKT 2014-2015 skala
1:50.000 telah menggambar-kan areal yang boleh ditebang dan areal yang ditetapkan sebagai
kawasan lindung disahkan secara Self Approval.
Namun hanya sebagian blok tebangan yang sesuai dengaan peta RKUPHHK yaitu Blok RKT 2015.
Berdasarkan observasi lapangan, terdapat
implementasi peta kerja berupa penandaan pada sebagian batas blok/petak tebangan dan areal yang ditetapkan sebagai kawasan lindung.
Realisasi volume tebangan total mencapai 65,25%
(<70%) dari rencana tebangan tahunan pada lokasi yang sesuai dengan RKT yang disahkan serta tidak melebihi luas yang direncanakan.
2.6. Tingkat investasi dan
reinvestasi yang
memadai dan memenuhi
kebutuhan dalam pengelolaan hutan, administrasi, penelitian dan pengembangan, serta peningkatan kemampuan sumber daya manusia SEDANG (66,67%)
Kondisi finansial perusahaan kurang baik karena
nilai Likuiditas > 150%, Solvabilitas < 150% dan
nilai Renatibiltas positif (sudah memberi
keuntungan usaha). Catatan Kantor Akuntan Publik terhadap Laporan Keuangan tahun 2014 “Wajar Dengan Pengecualian”.
Secara keseluruhan, anggaran pengelolaan hutan
PT SUN sebesar Rp. 32.880.790.000 dengan realisasi sebesar Rp. 20.888.588.780 atau 64% dari rencana. Persentase alokasi dana (anggaran)
EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 7 dari 15
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
untuk seluruh kegiatan pengelolaan hutan sebesar 136% dari kebutuhan kelola hutan yang seharusnya (realisasi).
Perbedaan proporsi alokasi anggaran pada tahun
2014-2015 sebesar 97,79%, hal ini berarti alokasi dana untuk seluruh bidang kegiatan tidak proporsional (perbedaan >50%).
Realisasi pendanaan untuk kegiatan teknis
kehutanan berjalan lancar namun tidak sesuai dengan tata waktu.
Realisasi modal kegiatan pembinaan hutan,
perlindungan hutan dan penanaman tanah kosong tahun 2014 di areal kerja Auditee sebesar 72,42% dari rencana anggaran atau pada selang 60% - 80%.
Berdasarkan Laporan Bulanan TPTI realisasi
kegiatan pembinaan hutan mencapai 72%, namun hasil observasi lapangan menunjukan bahwa pada tahun 2015 Auditee baru melaksanakan kegiatan penanaman rehabilitasi dan penanaman kanan kiri jalan di Blok Eks. RKT 2014.
3. Ekologi
3.1. Keberadaan,
kemantapan dan kondisi kawasan dilindungi pada setiap tipe hutan
BAIK (83,33%)
Luas kawasan lindung sesuai dengan dokumen
perencanaan yang ada yaitu RKU dan telah menyesuaikan dengan peta penunjukkan kawasan hutan dan paerairan yang baru (Baik, 3)
Kawasan lindung yang sudah ditata batas di
lapangan mencapai 79 % (Sedang, 2)
Kondisi kawasan lindung yang berhutan mencakup
> 80 % (Baik, 3)
Terdapat pengakuan kawasan lindung dari para
pihak (Baik, 3)
Terdapat laporan pengelolaan sesuai dengan
ketentuan terhadap sebagian kawasan alindung hasil tata ruang yang ada dalam RKU (Sedang, 2) 3.2. Perlindungan dan
pengamanan hutan
SEDANG (76,19 %)
Tersedia prosedur yang mencakup seluruh jenis
gangguan yang ada (Baik, 3)
Jenis, jumlah dan fungsi sarana prasarana sesuai
dengan ketentuan tetapi sebagian tidak difungsikan dengan baik (Sedang, 2)
Tersedia SDM perlindungan hutan dengan jumlah
dan kualifikasi personil yang memadai sesuai dengan ketentuan (50 %) (Sedang, 2)
Kegiatan perlindungan hutan diimplementasikan
melalui tindakan tertentu dengan
mempertimbangkan seluruh jenis gangguan yang ada namun pelaporannya perlu diperbaiki (Baik, 3) 3.3. Pengelolaan dan
pemantauan dampak
terhadap tanah dan air
akibat pemanfaatan
SEDANG (66,67 %)
Tersedia prosedur pengelolaan yang mencakup
seluruh dampak terhadap tanah dan air akibat pemanfaatan hutan, namun belum tersedia prosedur pemantauan dampak terhadap air, akibat
EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 8 dari 15
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
hutan pemanfaatan hutan (Sedang, 2)
Tersedia sarana prasarana pengelolaan dan
pemantauan sesuai dengan ketentuan dan berfungsi dengan baik tetapi jumlahnya kurang memadai (Sedang, 2)
Tersedia SDM pengelolaan dan pemantauan dengan
jumlah dan kualifikasi kurang memadai (lebih dari 50 %) (Sedang, 2
Terdapat dokumen dan ada implementasi kegiatan
pengelolaan dampak terhadap tanah dan air lebih dari > 50 % (Sedang, 2)
Terdapat dokumen dan ada implementasi kegiatan
pemantauan dampak terhadap tanah dan air lebih dari > 50 % (Sedang, 2)
Terdapat indikasi terjadinya dampak yang besar dan
penting terhadap tanah dan air serta ada upaya pengelolaan dampak (Baik, 3
3.4. Identifikasi spesies flora dan fauna yang
dilindungi dan/atau
langka (endangered),
jarang (rare), terancam
punah (threatened) dan
endemik
SEDANG (66,67%)
Tersedia prosedur identifikasi jenis yang dilindungi
dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di areal kerja, kecuali burung (Sedang, 2)
Terdapat implementasi identifikasi flora dan fauna
tetapi tidak mencakup seluruh jenis dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di areal kerja (Sedang, 2) 3.5. Pengelolaan flora
untuk :
a. Luasan tertentu dari
hutan produksi yang tidak terganggu, dan bagian yang tidak rusak.
b. Perlindungan
terhadap species
flora dilindungi
dan/atau jarang,
langka dan terancam punah dan endemic
SEDANG (73,33%)
Tersedia prosedur pengelolaam flora tetapi tidak
mencakup seluruh jenis dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di areal kerja pemegang ijin (Sedang, 2)
Terdapat implementasi pengelolaan flora tetapi
tidak mencakup seluruh jenis dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di areal kerja pemegang ijin (Sedang, 2)
Tidak ada gangguan terhadap kondisi seluruh
spesies flora dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di areal kerja pemegang ijin (Baik, 3)
3.6. Pengelolaan fauna untuk :
a. Luasan tertentu dari
hutan produksi yang tidak terganggu, dan bagian yang tidak rusak.
b. Perlindungan
terhadap species
fauna dilindungi
dan/atau jarang,
langka dan terancam punah dan endemik
SEDANG
(73,33%) Tersedia prosedur pengelolaam fauna tetapi tidak mencakup seluruh jenis dilindungi dan/atau langka,
jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di areal kerja pemegang ijin (Sedang, 2)
Terdapat implementasi pengelolaan fauna tetapi
tidak mencakup seluruh jenis dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di areal kerja pemegang ijin (Sedang, 2)
Tidak ada gangguan terhadap kondisi seluruh
spesies fauna dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di areal kerja pemegang ijin (Baik, 3)
EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 9 dari 15
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
4. Sosial
4.1. Kejelasan deliniasi
kawasan operasional
perusahaan/ pemegang izin dengan kawasan masyarakat hukum adat
dan/atau masyarakat
setempat
BAIK (85,71%)
Unit Manajemen telah memiliki dokumen/ laporan
yang lengkap mengenai pola penguasaan dan pemanfaatan SDA/SDH setempat, identifikasi hak-hak dasar masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat setempat, dan rencana pemanfaatan SDH oleh pemegang izin.
Unit Manajemen telah memiliki mekanisme
penataan batas/rekonstruksi batas kawasan secara partisipatif dan penyelesaian konflik yang diketahui para pihak.
Unit Manajemen memiliki mekanisme mengenai
pengakuan hak-hak dasar masyarakat hukum adat dan masyarakat setempat dalam perencanaan pemanfataan SDH, yang legal, lengkap dan jelas.
Unit Manajemen telah memiliki bukti-bukti tentang
luas dan batas kawasan pemegang izin dengan sebagian (kawasan yang dimiliki) masyarakat hukum adat/setempat.
Unit Manajemen telah memperoleh persetujuan oleh
sebagian para pihak dan masih ada konflik.
4.2. Implementasi
tanggung jawab sosial
perusahaan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. BAIK (93,33%)
Unit Manajemen telah memiliki dokumen yang
lengkap menyangkut tanggung jawab sosial Pemegang izin sesuai dengan peraturan perundangan yang relevan.
Unit Manajemen telah memiliki mekanisme yang
lengkap dan legal tentang pemenuhan kewajiban sosial pemegang izin terhadap masyarakat
Unit Manajemen memiliki bukti-bukti pelaksanaan
kegiatan sosialisasi mengenai hak dan kewajibannya terhadap masyarakat dalam mengelola SDH, namun hanya sebagian.
Unit Manajemen telah memiliki bukti yang lengkap
tentang realisasi pemenuhan tanggung jawab sosial terhadap seluruh masyarakat.
Unit manajemen telah memiliki laporan/dokumen
yang lengkap terkait pelaksanaan tanggung jawab sosial pemegang izin termasuk ganti rugi.
4.3. Ketersediaan
mekanisme dan
implementasi distribusi manfaat yang adil antar para pihak
BAIK (90,48%)
Unit Manajemen telah memiliki data dan informasi
yang lengkap dan jelas tentang masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat setempat yang terlibat, tergantung, terpengaruh oleh aktivitas pengelolaan SDH.
Unit Manajemen telah memiliki mekanisme
mengenai peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat yang lengkap dan jelas.
Unit Manajemen telah memiliki dokumen rencana
mengenai kegiatan peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat yang dilakukan melalui program kelola sosial, yang lengkap dan jelas.
Unit Manajemen telah memiliki bukti implementasi
sebagian (< 50%) kegiatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat hukum adat dan/atau
masyarakat setempat oleh pemegang izin.
Unit Manajemen telah memiliki sebagian bukti
dokumen/laporan mengenai pelaksanaan distribusi manfaat kepada para pihak namun masih ada
EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 10 dari 15
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
beberapa dokumen laporan yang belum dilengkapi.
4.4. Keberadaan
mekanisme resolusi
konflik
SEDANG (66,67%)
Unit Manajemen telah memiliki mekanisme resolusi
konflik namun belum lengkap (minimal 50%).
Terdapat konflik dan tersedia peta konflik namun
belum lengkap (minimal 50%).
Unit Manajemen telah memiliki organiasai, sumber
daya manusia, dan pendanaan yang kurang memadai dalam mengelola konflik,
Unit Manajemen, telah memiliki dokumen/laporan
penanganan konflik, namun belum lengkap dan kurang jelas mencakup seluruh potensi dan konflik yang akan terjadi.
4.5. Perlindungan,
Pengembangan dan
Peningkatan
Kesejah-teraan Tenaga Kerja
SEDANG (66,67)
Unit Manajemen telah merealisasikan sebagian
besar hubungan industrial dengan seluruh karyawan
PT Seroja Universum Narwastu telah merealisasikan
sebagian besar (lebih dari 60 %) dari rencana pengembangan kompetensi.
Unit Manajementelah memiliki dokumen standar
jenjang karir, namun baru sebagian yang telah diimplementasikan.
Unit Manajemen telah memiliki dokumen tunjangan
kesejahteraan karyawan dan baru sebagian diimplementasikan B. Verifikasi Legalitas Kayu 1.1. Areal unit manajemen hutan terletak di kawasan hutan produksi 1.1.1.
Pemegang izin
mampu menunjukkan
keabsahan Izin Usaha
Pemanfaatan
Hasil
Hutan Kayu (IUPHHK)
dan izin lain yang
berada dalam kawasan
hutan yang dikelola
IUPHHK.
MEMENUHI Auditee memperoleh Izin Pemanfaatan Hasil Hutan
Kayu (IUPHHK) pada Hutan Alam melalui Surat
Keputusan Menteri Kehutanan Nomor :
SK.97/Menhut-II/2008 tanggal 8 April 2008, Tentang Pemberian Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam Kepada PT Seroja Universum Narwastu Atas Areal Hutan Produksi Seluas ± 36.500 Ha di Kabupaten Kutai Barat Provinsi Kalimantan Timur.
Hasil overlay antara peta kawasan yang diizinkan
dengan Peta Penunjukan Kawasan Hutan
Kalimantan Timur sesuai Surat Keputusan Menteri Kehutanan Keputusan Menteri Kehutanan No. SK.942/Menhut-II/2013 tanggal 23 Desember
2013, sebagian areal kerja Auditee berubah fungsi
menjadi menjadi HL seluas 2.687 Ha dan APL seluas 510 Ha, sehingga sisa areal yang mempunyai fungsi HP menjadi 33.303 Ha.
Keberadaan Unit Manajemen lain didalam areal
kerja Auditee berupa ijin diluar sektor kehutanan tidak ada. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa verifier ini masuk kategori tidak dapat
diterapkan (Not Applicable-NA).
EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 11 dari 15
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
dan Rencana Kerja
Tahunan (RKT/ Bagan
Kerja/RTT)
disahkan
oleh yang berwenang.
2.1.1. RKUPHHK/RPKHdan Rencana Kerja
Tahunan (RKT/Bagan
Kerja/RTT) disahkan oleh yang berwenang
MEMENUHI Dokumen RKUPHHK Periode 2011-2020
berbasis IHMB telah disyahkan melalui
Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : No. SK.148/VI-BPHA/2010 tanggal 3 November 2010. RKUPHHK Revisi juga telah disyahkan melalui keputusan Menteri Kehutanan No. SK.52/BUHA-2/ 2014 tanggal 9 Desember 2014.
Dokumen Rencana Kerja Tahunan Usaha
Pemanfaatan Hutan Kayu dalam Hutan Alam (RKTUPHHK-HA) Tahun 2014 yang disahkan secara
Self Approval oleh Dirut PT SUN melalui SK Dirut No. 01.02/SUN-Kpts/RKT-SA/I/2014 tanggal 3 Januari 2014.
Dokumen Rencana Kerja Tahunan Usaha
Pemanfaatan Hutan Kayu dalam Hutan Alam (RKTUPHHK-HA) Tahun 2015 yang disahkan secara
Self Approval oleh Dirut PT SUN melalui SK Dirut No. 01.03/SUN-Kpts/RKT-SA/I/2015 tanggal 6 Januari
2015.
Peta rencana kerja yang merupakan lampiran
Dokumen RKUPHHK dan RKT tersedia lengkap
Auditee memiliki peta lokasi areal yang tidak boleh
ditebang (kawasan lindung) berupa Peta Lampiran
RKTUPHHK/RKT. Peta dibuat dan telah
ditandatangani oleh Direktur PT SUN. Hasil uji petik menunjukan keberadaan kawasan lindung terbukti di lapangan.
Penandaan lokasi blok tebangan/blok RKT pada
Peta Kerja berupa bloking berwarna yang menunjukan tahun RKT dan stempel perusahaan di masing-masing petak kerja RKT. Hasil uji petik dilapangan menunju-kan bahwa penandaan batas blok RKT berupa rintisan dicat warna merah dan dipasang plang batas blok. Sementara itu batas petak berupa rintisan dicat warna kuning dan dipasang patok batas.
2.2. Adanya Rencana Kerja yang sah
2.2.1. Pemegang
Izin/Hak Pengelolaan
mempunyai rencana
kerja yang sah sesuai dengan peraturan yang berlaku
MEMENUHI Auditee memiliki Dokumen RKUPHHK Periode
2011-2020 berbasis IHMB yang disyahkan melalui Keputusan Menteri Kehutanan No. SK.148/VI-BPHA/2010 tanggal 3 November 2010. RKUPHHK Revisi juga telah disyahkan melalui keputusan Menteri Kehutanan No. SK.52/BUHA-2/ 2014 tanggal 9 Desember 2014.
Auditee adalah pemegang IUPHHK-HA sesuai
dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.97/Menhut-II/2008 tanggal 8 April 2008 Tentang Pemberian Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam Kepada PT Seroja
EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 12 dari 15
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
Universum Narwastu Atas Areal Hutan Produksi Seluas ± 36.500 Ha di Provinsi Kalimantan Timur. Hasil verifikasi dokumen menunjukan bahwa Auditee tidak memanfaatkan kayu hutan alam untuk pembangunan Hutan Tanaman Industri, dengan demikian verifier 2.2.1.b. ini masuk kategori tidak
dapat diterapkan (Not Applicable).
3.1. Pemegang Izin/Hak
Pengelolaan menjamin
bahwa semua kayu yang diangkut dari Tempat Penimbunan Kayu (TPK) hutan ke TPK Antara dan dari TPK Antara ke
industri primer hasil
hutan(IPHH)/pasar mempunyai identitas fisik dan dokumen yang sah 3.1.1. Seluruh kayu bulat
yang ditebang/dipanen
atau yang
dipanen/dimanfaatkan telah di– LHP-kan
MEMENUHI Dokumen LHP KB bulan November 2014 sd.
Oktober 2015 dibuat oleh Petugas Pembuat LHP, diperiksa dan disahkan oleh Pejabat Pengesah LHP (P2LHP).
Uji Petik antara LHP KB dengan Buku Ukur
menunjukan adanya kesesuaian demikian juga dengan uji petik antara LHP KB dengan fisik kayu juga ada kesesuaian.
3.1.2. Seluruh kayu yang diangkut keluar areal izin dilindungi dengan surat keterangan sahnya hasil hutan
MEMENUHI Kayu yang diangkut dari TPn hutan menuju TPK
Hutan dilindungi dengan dokumen internal berupa “Bontrip”.
Kayu yang diangkut dari TPK hutan menuju TPK
Antara dilindungi dengan surat keterangan sahnya hasil hutan berupa Dokumen SKSKB berserta lampirannya.
Kayu yang diangkut dari TPK Antara dapat diangkut
menuju TPK Antara II -Barong Tongkok/TPK Antara III - Muara Pahau atau dapat langsung dijual ke industri kayu dilindungi dengan surat keterangan sahnya hasil hutan berupa Dokumen FAKB berserta lampirannya.
Hasil uji petik persediaan kayu yang tercantum di
LMKB sesuai dengan dokumen surat keterangan sahnya hasil hutan terkait.
3.1.3. Pembuktian asal usul kayu bulat (KB) dari pemegang IUPHHK-HA.
MEMENUHI
Tanda-tanda legalitas hasil hutan kayu yang
dipanen oleh
Auditee
telah sesuai dengan
dokumen penatausahaan hasil hutan dan bisa
dilacak-balak.
Dalam Tata Usaha Kayunya, Auditee telah
menerapkan SI-PUHH Online. Hasil verifikasi
dokumen, wawancara, dan observasi lapangan
dengan cara penelusuran terhadap tunggak
kayu di hutan dan tumpukan kayu di TPK
Hutan, memnunjukan bahwa Auditee secara
EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 13 dari 15
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
konsisten membubuhkan tanda PUHH
3.1.4. Pemegang Izinmampu membuktikan
adanya catatan angkutan kayu ke luar TPK
MEMENUHI Auditee menerbitkan SKSB dan FAKB yang
dilengkapi dengan Daftar Kayu Bulat (DKB).
Petugas Penerbit SKSKB dan FAKB ditetapkan
melalui SK dari Instansi terkait dan/atau SK Direksi PT SUN.
SKSKB/FAKB diterbitkan oleh petugas perusahaan
yang ditunjuk sehingga tidak ada lagi Berita Acara Pemeriksaan (BAP) oleh Pejabat Penerbit Surat Keterangan Sahnya Kayu Bulat (P2SKSKB).
3.2. Pemegang Izin/Hak
Pengelolaan telah
melunasi kewajiban
pungutan pemerintah
yang terkait dengan kayu
Dokumen SPP PSDH diterbitkan oleh Pejabat
Penagih Dinas Kehutanan Kabupaten terkait sudah sesuai dengan LP-KHP yang disahkan.
Auditee telah membayar PSDH sesuai dengan SPP
PSDH. Pembayaran PSDH ditujukan kepada Bendaharawan Penerima Setoran Murni PSDH melalui Bank Mandiri Cabang Jakarta Gedung Pusat Kehutanan dengan nomor rekening 102.0004.204.001.
Pembayaran Provisi Sumber Daya Hutan telah
dilakukan sesuai dengan persyaratan ukuran dan dibayarkan sesuai dengan tarif yang ditentukan. 3.2.1. Pemegang Izin menunjukkan bukti pelunasan Dana Reboisasi (DR) dan/atau Provisi Sumberdaya Hutan (PSDH)
MEMENUHI Dokumen SPP DR/PSDH diterbitkan oleh petugas
dari Dinas Kehutanan Kabupaten Kutai Barat sudah sesuai dengan LHP yang disahkan yaitu
25.961,86 m3 (November 2014 sd. Oktober 2015)
dengan tagihan DR sebesar USD 25.961,86 dan tagihan PSDH sebesar Rp 1.950.880.179.
Auditee telah membayar DR sebesar USD
426.087,92 dan PSDH sebesar Rp 1.950.880.179 sesuai dengan SPP DR/PSDH. Pembayaran DR/PSDH ditujukan ke Bendaharawan Penerima melalui Bank Mandiri Cabang Jakarta Gedung Pusat Kehutanan.
Pembayaran DR/PSDH telah dilakukan sesuai
dengan persyaratan ukuran dan dibayarkan sesuai
dengan tarif yang ditentukan. Ketentuan
pembayaran DR/PSDH mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2014 tanggal 14 Februari 2014 dan Peraturan Menteri Kehutanan
Nomor P. 68/Menhut-II/2014 tanggal 15
September 2014. 3.3. Pengangkutan dan
perdagangan antar pulau terdaptar (PKAPT)
3.3.1. Pemegang
Izin/Hak Pengelolaan
yang mengirim kayu bulat
antar pulau memiliki
pengakuan sebagai
Pedagang Kayu Antar
MEMENUHI Auditee telah diakui sebagai Pedagang Kayu Antar
Pulau Terdaftar (PKAPT). Dokumen PKAPT diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Perdagangan
Dalam Negeri, melalui surat Nomor
128/PDN/PKAPT/12/2010 tanggal 10 Juli 2013 dengan PKAPT No. 17.01.1.03186 yang berlaku
EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 14 dari 15
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
Pulau Terdaftar (PKAPT). sampai dengan tanggal 7 Juli 2018.
3.3.2. Pengangkutan
kayu bulat yang
menggunakan kapal
harus kapal yang
berbendera Indonesia
dan memiliki izin yang sah
MEMENUHI
Kapal pengangkut kayu dari TPK Antara
menuju industri kayu PT Cipta Wijaya Mandiri di
Semarang -Jawa Tengah seluruhnya berizin dan
berbendera indonesia.
3.4.1. Implementasi
Tanda V-Legal
MEMENUHI Auditee telah mengimplementasikan pembubuhan
Tanda V-Legal pada kayu bulat dan pada lampiran dokumen sahnya hasil hutan (DKB).
4.1. Pemegang Izin/Hak
Pengelolaan telah
memiliki
AMDAL/DPPL/UKL dan
UPL & melaksanakan
kewajiban yang dipersyaratkan dalam dokumen lingkungan tersebut 4.1.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan
telah memiliki dokumen AMDAL/DPPL/UKL-UPL meliputi ANDAL, RKL dan RPL yang telah disahkan sesuai peraturan yang berlaku meliputi seluruh areal kerjanya
MEMENUHI Auditee memiliki dokumen AMDAL yang lengkap
dan telah disahkan oleh Kepala Dinas
Pertambangan dan Lingkungan Hidup/Ketua Komisi AMDAL Daerah Kabupaten Kutai Barat melalui surat No. 660.1/016/SK-AMDAL/VIII/2007 Tanggal 28 Agustus 2007. 4.1.2. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan memiliki laporan pelaksanaan RKL dan RPL yang menunjukkan penerapan tindakan
untuk mengatasi dampak
lingkungan dan
menyediakan manfaat
sosial
MEMENUHI Auditee telah menyusun Dokumen RKL/RPL yang
mengacu pada Dokumen AMDAL. Dokumen RKL/RPL telah disyahkan oleh Kepala Dinas Pertambangan dan Lingkungan Hidup/Ketua Komisi AMDAL Daerah Kabupaten Kutai Barat melalui surat No. 660.1/016/SK-AMDAL/VIII/2007 Tanggal 28 Agustus 2007.
Auditee telah mengimplementasikan
pengelolaan/pemantauan lingkungan sesuai
dengan Dokumen RKL/RPL.
5.1. Pemenuhan
ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
5.1.1. Prosedur dan
Implementasi K3
MEMENUHI Auditee mempunyai dokumen SOP tentang K3
namun implementasi dilapangan masih terbatas.
Terdapat daftar peralatan K3 namun
ketersediaannya dilapangan masih terbatas.
Auditee secara konsisten membuat catatan
kecelakaan kerja meskipun tidak ada kejadian kecelakaan kerja (NIHIL). Selama periode bulan
EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 15 dari 15
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
November 2014 sd Oktober 2015 terdapat 1 kejadian kecelakaan kerja pada bulan 23 Mei 2015 yang dibuktikan dengan Berita Acara Kecelakaan Kerja.
5..2. Pemenuhan hak-hak tenaga kerja
5.2.1. Kebebasan
berserikat bagi pekerja
MEMENUHI
Auditee belum mempunyai Serikat Pekerja
namun terdapat kebebasan untuk mendirikan atau membentuk Serikat Pekerja atau Serikat Buruh sesuai Surat Edaran Direktur Utama PT Seroja
Universum Narwastu No.
010/SE/SUN-Dirut/I/2013. 5.2.2. Adanya Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Peraturan Perusahaan (PP)
MEMENUHI Auditee mempunyai dokumen Peraturan
Perusahaan yang mengatur hak dan kewajiban antara PT Seroja Universum Narwastu dengan
Karyawannya. Peraturan Perusahaan sudah
disahkan berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Timur Nomor : Kep. 560/973/BPHI & JAMSOSTEK /2013.
5.2.3. Perusahaan tidak mempekerjakan anak di bawah umur
MEMENUHI Auditee tidak mempekerjakan pekerja yang masih di
bawah umur. Pekerja paling muda berumur 19 tahun dan yang tertua berumur 58 tahun.