Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Problem Centered Learning (PCL) Terhadap Kemampuan Menulis Teks Pidato Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Lubuk Basung
Susi Susana1, Lira Hayu Afdetis Mana2, Samsiarni2 1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra IndonesiaSTKIP PGRI Sumatera Barat 2
Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra IndonesiaSTKIP PGRI Sumatera Barat [email protected]
ABSTRACT
This research is motivated by three problems, namely (1) students have difficulty understanding the material presented. (2) teachers more often explain the material and direct assignment. (3) students do not understand the element of writing the text of the speech. So the application of some models is not effective to use. This study aims to describe the ability to write text speech of students of class X SMA Negeri 3 Lubuk Basung before and after using Problem Centered Learning (PCL) learning model. This research type is quantitative research by using method of Pre-experiment. The design of this research is One Group Pretest-Posstest Desaign. The sample of this research is the students of grade X of SMA Negeri 3 Lubuk Basung which is 28 students. The data were analyzed and then t-tested to determine the effect of using Problem Centered Learning (PCL) learning model on the ability to write speech text of grade X students of SMA Negeri 3 Lubuk Basung. The results of this study are First, the ability to write the text of the speech of the students of grade X of SMA Negeri 3 Lubuk Basung before using the Problem Centered Learning (PCL) learning model obtained an average score of 64.27 is in the range of 56-65% qualified enough. Second, the ability to write the text of the speech of the students of grade X of SMA Negeri 3 Lubuk Basung after using the Problem Centered Learning (PCL) learning model obtained an average score of 77.37 is in a good 76-85% range. Thirdly, there is a significant influence on the use of Problem Centered Learning (PCL) learning model on the ability to write the text of speech of class X students of SMA Negeri 3 Lubuk Basung because tcount (5.39)> ttable (1.70)
Keywords: Influence, Model Problem Centered learning, Writing, Text Speech.
PENDAHULUAN
Pada pelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat aspek tersebut memiliki keterkaitan satu sama lain. Menulis merupakan salah satu aspek
berbahasa yang harus dikuasai oleh siswa, karena dengan kegiatan menulis siswa dapat mengungkapkan ide, gagasan, dan pikiran yang tidak dapat disampaikan secara lisan, namun dapat diutarakan melalui tulisan kepada orang
lain tanpa bertatap muka. Kegiatan menulis tidak dapat dipisahkan dari seluruh proses yang dialami siswa selama menuntut ilmu dijenjang pendidikan, salah satunya kegiatan menulis teks pidato.
Menulis teks pidato merupakan kegiatan yang muncul dari gagasan kreatif yang dapat melatih siswa dalam bernalar.Menulis teks pidato sangat penting dilakukan oleh siswa dalam keterampilan berbahasa.Dalam menulis teks pidato, siswa membutuhkan penguasaan kosa kata yang baik.Siswa sangat diharapkan dapat mengungkapkan ide dan gagasan yang menarik agar teks pidato yang ditulis bagus dan benar.Kemampuan menulis teks pidato haruslah mendapatkan perhatian yang khusus dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Menulis teks pidato ditingkat SMA diajarkan pada siswa kelas X semester 2 dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dalam Standar Kompetensi (SK) 12 yaitu mengungkapkan informasi melalui penulisan paragraf dan teks pidato. Kompetensi Dasar (KD) 12.4 yaitu menyusun teks pidato. (Depdiknas 2006:335)
Berdasarkan hasil wawancara dengan salah seorang guru bahasa Indonesia SMA Negeri 3 Lubuk Basung yaitu Hidayati, S.Pd. pada tanggal 06 Maret 2017tentang pembelajaran menulis teks pidato ditemukan masalah sebagai berikut. Pertama, siswa kesulitan dalam mengeluarkan ide dan gagasan dalam menulis teks pidato.Kedua, dalam menulis teks pidato siswa belum mampu menggunakan ejaan dengan tepat.Ketiga, kalimat yang digunakan tidak efektif karena kurangnya motivasi dari siswa tersebut.Keempat, dalam menulis teks pidato guru telah mencoba beberapa model seperti Think Talk Write (TTW), dan metode ceramah, tetapi metode yang digunakan itu kurang efektif.
Selain wawancara dengan salah seorang guru tersebut, wawancara juga dilakukan dengan beberapa orang siswa kelas X SMA Negeri 3 Lubuk Basung dapat disimpulkan beberapa masalah yang dihadapi siswa dalam menulis teks pidato sebagai berikut. Pertama, siswa kurang memahami materi yang disampaikan.Kedua, guru lebih sering menjelaskan materi dan langsung penugasan.Ketiga, guru lebih banyak menggunakan metode ceramah.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan guru dan siswa terdapat beberapa permasalahan dalam menulis teks pidato.Diantaranya siswa sulit mengembangkan ide dan gagasan.Untuk pemecahan masalah ini, penulis perlu memberikan model pembelajaran yang dapat mempengaruhi minat siswa.Salah satu model yang dapat menunjang keberhasilan dalam menulis khususnya dalam menulis teks pidato, maka model yang digunakan adalah model pembelajaran Problem Centered Learning (PCL).Dengan menggunakan model pembelajaran Problem Centered Learning (PCL)siswa diharapkan dapat menulis teks. Karena model pembelajaran Problem Centered Learning (PCL)ini dapat dilakukan dengan cara siswa belajar untuk menyelesaikan suatu pusat masalah yang terdapat dalam lingkungan dan masyarakat. Kemudian siswa dapat memahami dengan jelas cara menulis teks pidato dan lebih mudah mengungkapkan idenya berdasarkan pusat suatu masalah dan dijadikan sebagai isi teks pidato yang dituliskan. Metode pembelajaran Problem Centered Learning (PCL) ini dilakukan agar dapat merangsang pemikiran siswa dan dapat meningkatkan kerja siswa lebih giat dan
lebih termotivasi dalam menulis teks pidato.
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, mendeskripsikan kemampuan menulis teks pidato siswa kelas X SMA Negeri 3 Lubuk Basung sebelum menggunakan model pembelajaran Problem Centered Learning (PCL).Kedua, mendeskripsikan kemampuan menulis teks pidato siswa kelas X SMA Negeri 3 Lubuk Basung sesudah menggunakan model pembelajaran Problem Centered Learning (PCL). Ketiga, mendeskripsikan pengaruh menggunakan model pembelajaran Problem Centered Learning (PCL) terhadap kemampuan menulis teks pidato siswa kelas X SMA Negeri 3 Lubuk Basung.
Menurut Arief dan Yarni (2003:129) pidato ialah merupakan penyampaian dan penanaman pikiran, informasi, atau gagasan dari pembicara kepada khalayak ramai.sedangkan Menurut Ramadansyah (2012:244) pidato merupakan suatu pembicaraan di depan orang banyak secara sistematis sebagai wujud ungkapan pikiran dalam bentuk gagasan untuk mencapai tujuan.Menurut Ermanto (2014:252) berpidato merupakan kegiatan berbicara untuk
menyampaikan informasi kepada para pendengar secara lisan. Berpidato biasanya pada saat berpidato tidak pernah diakhiri dengan kegiatan tanta jawab dengan para pendengarnya dan komunikasi yang terjadi hanya satu arah.
Rencana pemecahan masalah ini menggunakan model pembelajaran yaitu model pembelajaran Problem Centered Learning (PCL).Menurut Istarani (2012:37) ialah dapt diuraian sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah, masalah yang bersifat terbuka. Artinya jawaban dari masalah tersebut belum pasti.Seriap siswa, bahkan guru dapat mengembangkan kemungkinan jawabanya.Dalam modelpembelajaran ini terdapat tahap-tahap dalam penyelenggaraannya.Tahap Pertama, adanya masalah yang jelas untuk dipecahkan.Masalah ini harus tumbuh dari siswa sesuai dengan taraf kemampuannya.Kedua, mencari data atau keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah tersebut. Misalnya dengan cara membaca buku-buku, meneliti, bertanya, berdiskusi dan lainnya. Ketiga, menepatkan jawaban sementara dari masalah tersebut.Dugaan
jawaban ini tentu saja yang berdasarkan kepada data yang diperoleh, pada langkah kedua tersebut.Keempat, menguji kebenaran jawaban sementara tersebut.Dalam langkah ini siswa harus berusaha memecahkan masalah sehingga betul-betul yakin bahwa jawaban tersebut benar-benar cocok.Kelima, menarik kesimpulan.Artinya siswa harus sampai pada kesimpulan terakhir tentang jawaban dari masalah tadi.Dalam melaksanakan penelitian yang dilakukan adalah tes unjuk kerja yaitu menulis teks pidato.Dalam menulis teks pidato ini dilakukan tiga kali pertemuan.Pertama, siswa diberikan tugas menulis teks pidato dengan tema “bahaya merokok pada remaja”pada tes awal (pretest) menulis teks pidato sebelum menggunakan model pembelajaran problem model pembelajaran problem centered learning (PCL)centered learning (PCL).Kedua, siswa diberikan perlakuan dengan menerapkan model pembelajaran problem centered learning (PCL) dan menulis teks pidato dengan tema“ kenakalan remaja”. Ketiga, siswa ditugaskan menulis teks pidato dengan tema “bahaya narkoba” pada tes akhir (posstes).Setelah selesai tugas diperiksa sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan.
Rumusan tujuan penelitian untuk mendiskripsikan kemampuan menulis teks pidato sebelum menggunakan model pembelajaran problem centered learning (PCL) siswa kelas X SMA Negeri3Lubuk Basung.Mendiskripsikan kemampuan menulis teks pidato sesudah menggunakan model pembelajaran problem centered learning (PCL).Siswa kelas X SMA Negeri3Lubuk Basung.Mendeskripsikan pengaruh penggunaan model pembelajaran problem centered learning (PCL) terhadap kemampuan menulis teks pidato siswa kelas X SMA Negeri3Lubuk Basung. Berdasarkan kesimpulan di atas, penelitian ini penting dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh model pembelajaran problem centered learning (PCL) terhadap kemampuan menulis teks pidato siswa, maka penelitian ini akan melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Problem Centered Learning (PCL)Terhadap Kemampuan Menulis Teks Pidato Siswa Kelas X SMA Negeri3Lubuk Basung.
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif menurut Sugiyono (2011:7),
penelitian kuantitatif adalah penelitian yang ilmiah karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu kongkrit/empiris, objektif, terukur, rasional, dan sistematis.Data berupa angka-angka, dimulai dari pengumpulan data, kemudian penafsiran data, dan terakhir ditampilkan hasilnya.dengan metode penelitian eksperimen, menurut Sugiyono (2011:72) penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain
dalam kondisi yang
terkendalikan.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 3 Lubuk Basung tahun ajaran 2016/2017.Jumlah siswa 149 orang tersebar pada 6 kelasMenurut Arikunto (2006:107) yang menyatakan bahwa apabila subjek penelitian kurang dari 100 lebih baik diambil semuanya, apabila subjek lebih dari 100 diambil 10-15% atau 20-25% dari populasi yang ada. Mengingat populasi lebih dari 100 orang, perlu dilakukan penarikan sampel.Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik sampel bertujuan (purposive sampling). Sampel bertujuan atau purposive sampling dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan
atas strata, random, daerah, tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu.
Dengan demikian sampel penelitian ini berjumlah 28 orang.Variabel dalam penelitian ini yaitu variabel bebas dan variabel terikat, variabel adalah objek penelitian atau apayang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2010:161). Pada penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat.Pertama, variabel bebas adalah variabel yang diperkirakan akan berpengaruh terhadap variabel lain. Pada penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah pembelajaran yang mengunakan model pembelajaran Problem Centered Learning (PCL).Kedua, variabel terikat adalah kondisi yang diharapkan berubah setelah diberi perlakuan.Sebagai variabel terikat adalah kemampuan menulis teks pidato siswa kelas X SMA Negeri 3 Lubuk Basung.Data dalam penelitian ini berjumlah dua yaitu sebagai berikut.Pertama, skor dari hasil tes kemampuan menulis teks pidato sebelum menggunakan Model Pembelajaran Problem Centered Learning
(PCL)SMANegeri 3 Lubuk
Basung.Kedua, skor dari hasil tes kemampuan menulis teks pidato sesudah
menggunakan Model Pembelajaran Problem Centered Learning (PCL) siswa kelas X SMA Negeri 3 Lubuk Basung.Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes unjuk kerja.Tes unjuk kerja yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menulis teks pidato.
Pengumpulan data yang akan dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan, dilakukan melalui langkah-langkah berikut. Pertama, siswa mengerjakan tes awal (pretest) menulis teks pidato dengan tema “bahaya merokok bagi remaja”.Kedua, siswa menulis teks pidatosetelah guru menjelaskan materi pidato dan menerapkan model pembelajaran problem centered learning (PCL) dengan tema “kenakalan remaja”.Ketiga, siswa mengerjakan tes akhir (posstest) menulis teks pidato dengan tema “bahaya narkoba”.
HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Kemampuan Menulis Teks Pidato Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Problem Centered Learning (PCL) Siswa Kelas X SMA Negeri3Lubuk Basung
Diperoleh gambaran hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri3Lubuk Basung sebelum menggunakan model pembelajaran problem centered learning
(PCL)untuk seluruh indikator siswa yang berkualifikasi tergolong baik sekali (BS) dengan nilai berkisar antara 86-95% dengan frekuensi 2 orang (7,14%) yang berada pada nilai ubah 9. Kedua, kemampuan munulis teks pidato siswa yang tergolong baik sekali (B) dengan kisaran 76-85% dengan frekuensi 8 orang (28,57%) yang berada pada nilai ubah 8. Ketiga, kemampuan menulis teks pidato siswa yang tergolong lebih dari cukup (LdC) dengan kisaran nilai antara 66-75% dengan frekuensi 6 orang (21,42%) yang berada pada nilai ubah 7. Keempat, kemampuan menulis teks pidato siswa yang tergolong hampir cukup (HC) dengan kisaran nilai rata-rata 45-55% dengan frekuensi 6 orang (21,42%) yang berada pada nilai ubah 5. Kelima, kamampuan menulis teks pidato siswa yang tergolong kurang (K) dengan kisaran nilai rata-rata 36-44% dengan frekuensi 6 orang (21,42%).
Berdasarkan data tersebut diperoleh rata-rata hitung 66,66. Berdasarkan rata-rata hitung tersebut disimpulkan bahwa tingkat kemampuan menulis teks pidato sebelum menggunakan model pembelajaran problem centered learning (PCL) siswa kelas X SMA Negeri3Lubuk
Basungberada pada rentangan 66-75% lebih dari cukup (LdC).
Diagram:1 Kemampuan Menulis Teks
Pidato Sebelum
Menggunakan Model Pembelajaran Problem Centered Learning (PCL) Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Lubuk Basung
b. Kemampuan Menulis Teks Pidato Sesudah Menggunakan Model Pembelajaran Problem Centered Learning (PCL) Siswa Kelas X SMA Negeri3Lubuk Basung
Diperoleh gambaran hasil belajar siswa berdasarkan kemampuan menulis teks pidato sesudah menggunakan model pembelajaran Problem Centered Learning (PCL) siswa kelas X SMA Negeri 3 Lubuk Basung dapat dijabarkan sebagai berikut ini.Pertama, kemampuan menulis teks pidato siswa yang tergolong sempurna (S)
0 4 8 12 16 20 24 28 Bu ru k se ka li Bu ru k Ku ra n g se ka li Ku ra n g Ha m p ir cuk u p Cuk u p Lebih d ar i cu ku p Baik Baik se ka li Se m p u rn a Fr e ku e n si Kualifikasi 6 6 6 8 2
dengan nilai berkisar antara 96-100% denga frekuensi 5 orang (17,85%).Kedua, kemampuan munulis teks pidato siswa yang tergolong baik sekali (BS) dengan kisaran 86-95% dengan frekuensi 4 orang(14,29%).Ketiga, kemampuan menulis teks pidato siswa yang tergolong baik (B) dengan kisaran nilai antara 76-85% dengan frekuensi 8 orang (28,58%). Keempat, kemampuan menulis teks pidato siswa yang tergolong lebih dari cukup (LdC) dengan kisaran nilai antara 66-75% dengan frekuensi 7 orang (25%). Kelima, kemampuan menulis teks pidato siswa yang tergolong hampir cukup (HC) dengan kisaran nilai 45-55% dengan frekuensi 4 orang (14,28%)
Berdasarkan data tersebut diperoleh rata hitung79,75. Berdasarkan rata-rata hitung tersebut disimpulkan bahwa tingkat kemampuan menulis dongeng sesudah menggunakan model pembelajaran problem centered learning (PCL) siswa kelas X SMA Negeri3Lubuk Basung berada pada rentang 78-85% berkualifikasi baik.
dari hasil menulis teks pidato setelahmendapatkan perlakuan penggunaan model pembelajaran problem centered learning (PCL) baik
dibandingkan dengan sebelum menggunakan model pembelajaran problem centered learning(PCL).
Diagram:2 Kemampuan Menulis Teks PidatoSesudah
Menggunakan Model Pembelajaran Problem Centered Learning (PCL) Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Lubuk Basung
c. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Problem Centered Learning (PCL)Terhadap Kemampuan Menulis Teks Pidato SiswaKelas X SMA Negeri 3 Lubuk Basung
Berdasarkan analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh terhadap penggunaan model pembelajaran problem centered learning (PCL) siswa kelas X SMA Negeri 3Lubuk Basung karena thitung>ttabel (5,39>1,70). Jadi, disimpulkan bahwa kemampuan menulis teks pidato SMA Negeri 3Lubuk Basung setelah menggunakan model pembelajaran problemcentered learning (PCL) lebih
0 4 8 12 16 20 24 28 Bu ru k se ka li Bu ru k Ku ra n g se ka li Ku ra n g H amp ir cu ku p Cuk u p Leb ih d ari … Baik Baik se ka li Se m p u rn a Fr e ku e n si Kualifikasi 4 4 5 8 7
baik daripada sebelum menggunakan model pembelajaran problem centered learning (PCL).Hal tersebut juga terbukti dalam pelaksanaan pembelajaran yang menunjukkan suasana yang tenang dan fokus dalam pembelajaran menulis, khususnya menulis teks pidato.
KESIMPULAN
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian, penelitian ini mengemukakan saran sebagai berikut ini.Pertama, bagi siswa di SMA Negeri 3 Lubuk Basung, agar sering berlatih menulis sehingga mampu dalam menulis teks pidato.Kedua, bagi guru mata pelajaranbahasa Indonesia di SMA Negeri 3 Lubuk Basung, agar menggunakan model pembelajaran Problem Centered Learning (PCL)dalam menulis teks pidato.Ketiga, bagi peneliti lain, sebagai rujukan dan perbandingan untuk penelitian selanjutnya.Keempat, bagi peneliti sendiri, untuk menambah wawasan dan pengetahuan dalam meningkatkan keterampilan menulis teks pidato siswa menggunakan model pembelajaran Problem Centered Learning (PCL).
DAFTAR PUSTAKA
Arief, Ermawati dan Yarni Munaf. 2003. Pengajaran Keterampilan
berbicara (buku ajar). Padang: FBSS Universitas Negeri Padang. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Prakmatik. Jakarta: Rineka Cipta.
Ermanto dan Emidar. 2014. Bahasa Indonesia Pengembangan Kepribadian Di Perguruan Tinggi. Padang: UNP Press. Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran
Inovatif. Medan: Media Persada. Ramadansyah. 2012. Paham dan
Terampil Berbahasa dan Bersastra Indonesia. Bandung: Dian Aksara Press.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta Bandung.