• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III DATA HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Proses Pembelajaran Metode Yanbu a dan Metode Qiroati

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III DATA HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Proses Pembelajaran Metode Yanbu a dan Metode Qiroati"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

DATA HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Proses Pembelajaran Metode Yanbu’a dan Metode Qiroati 1) Metode Yanbu’a

Pembelajaran Metode yanbua merupakan sebuah metode praktis dan sistematis dalam membaca al-Qur’an. Metode Praktis artinya metode ini dapat berhasil sesuai target (Membaca al-Qur’an) dalam kurun Waktu yang singkat. Sedangkan metode sistematis artinya metode ini disusun secara sistematis disesuaikan dengan perkembangan jiwa anak.1

Oleh karena itu metode yanbu’a adalah metode praktis dan sistematis, maka dalam pembelajarannya haruslah sesuai dengan cara yang ditetapkan oleh mushannif (pengarang) agar tujuan yang hendak dicapai benar-benar tercapai secara maksimal.2

Adapun langkah-langkah untuk pembelajaran Metode Yanbu’a Sebagai berikut:

1. Guru menyampaikan salam sebelum kalam dan jangan salam sebelum murid tenang.

1

M. ulin nuha arwani, Thoriqoh Baca Tulis dan Menghafal al-Qur’an Yanbu’a ,.hlm II 2 Hasil observasi di TPQ matholiul huda mantingan pada, tanggal 5 juli 2015

(2)

2. Guru membacakan chadlroh kemudian murid membaca fatihah dan do’a pembuka.

3. Guru berusaha supaya anak aktif mandiri (CBSA).

4. Guru jangan menuntun bacaan murid tapi membimbing dengan cara sebagai berikut :

a. Menerangkan pokok pelajaran (yang bergaris bawah) b. Member contoh yang benar.

c. Menyimak bacaan murid dengan sabar, teliti, dan tegas. d. Menegur bacaan yang salah dngan isyarat, dan bila sudah

tidak bias baru ditunjukkan yang betul.

e. Bila anak sudah lancer dan benar guru menaikkan halaman 1 sampai dengan beberapa halaman, sesuai kemampuan murid.

f. Bila anak belum lancer dan benar jangan menaikkan dan harus mengulang.

g. Waktu belajar 60 – 75 menit.

Dan untuk keadaan yng berada dimadrasah tpq sangat lah bagus walaupun ada beberapa anak yang gak bisa diatur oleh gurunya.3

2) Metode Qiroati

3

M. ulin nuha arwani, Thoriqoh Baca Tulis dan Menghafal al-Qur’an Yanbu’a ,.JLD II

(3)

Agar kegiatan belajar mengajar Al-Qur’an dapat berjalan dengan baik sehingga tercapai keberhasilan yang maksimal maka perlu diperhatikan syarat-syarat sebagai berikut :4

1) Pendidik harus menekan kelas,dengan memberi pandangan menyeluruh terhadap semua anak didik sampai semuanya tenang,kemudian mengucapkan salam dan membeca doa iftitah. 2) Pelaksanaan pelajaran selama satu jam ditambah 15 menit untuk

variasi (doa- doa harian,bacaan shalat,do’a ikhtitam atau hafalan-hafalan lainnya)

3) Usahaan setiap anak mendapat kesempatan membaca satu persatu 4) Wawasan dan kecakapan anak harus senantiasa dikembangkaan

dengan sarana prasarana yang ada.

5) Perhatian pendidik hendaknya menyeluruh,baik terhadap anak yang maju membaca mauupun yang lainnya

6) Penghayatan terhadap jiwa dan karakter anak sangat penting agar anak tertarik dan bersemangat untuk memperhatikan pelajaran. Jika ada yang diam terus dan tidak mau membaca maka pendidik harus tetap membujuknya dengan sedikit pujian.

7) Motivasi berupa himbauan da pujian sangat penting bagi anak terutam anak Pra TK .aak jangan selalu dimarahi, diancam atau ditakut-takuti. Tetapi kadang kala perlu dipuji dengan kata-kata

(4)

manis ,didekati serta ucapan dan pendapatnya ditanggapi dengan baik

8) Pendidik senantiasa menanti kritikan yang sifatnya membangun demi meningkatkan mutu TKQ. Jangan cepat merasa puas 9) Jaga mutu pendidikan dengan melatih anak semaksimal mungkin 10) Idealnya untuk masing-masing kelas/jilid terdiri dari :

a) Pra taman kanak- kanak :10 anak b) Jilid I :15 anak

c) Jilid II s/d Al-Qur’an :20 anak

11) Agar lebih mudah dalam mengajar, sebaiknya disediakan alat-alat peraga dan administrasi belajar mengajar di dalam kelas antara lain:

a) Buku data anak didik b) Buku absensi anak didik

c) Kartu/catatan prestasi anak didik (dipegang anak didik)si anak didik (dipegang pendidik)

d) Catatan prestasi5

Dan untuk kenaikan jilid pada Metode Qiroati sistemnya sebagai berikut;

a. Langsung membaca huruf huruf hijaiyah yang berharokat tanpa mengeja

(5)

b. Langsung Praktik bacaan tajwid dimulai dari yang mudah dan cara yang mudah

c. Belajar dengan system modul, mulai dari modul yang rendah sampai modul yang tinggi dan diselesaikan secara bertahap. d. Belajar sesuai kemampuan. Guru menaikan halaman sesuai

kemampuan yang di miliki santri. Secara baik dan benar.

e. Siswa belajar dengan petunjuk guru dan membaca contoh dengan tepat. Selanjutnya Siswa membaca sendiri berdasarkan contoh yang diberikan oleh guru.

Dalam keadaan disekolah tpq disini santri saat diajarkan cukup tenang dan bisa memperhatikan gurunya. Dengan kendalanya yaitu santri gak bisa diatur suka main sendiri kadang ada juga yang tidur

3) Data Guru TPQ Matholiul Huda dan TPQ Tsamrotul Hidayah

Adapun data guru dan karyawan yang ada di TPQ Matholiul Huda sebagai berikut:6

No Nama Pendidikan Terakhir

1. Ahmad suprihatin MA

2. Sholicha MTS

3 M.syahid Romadhon, Spd.i Sarjana

4 Nilna muna SLTA

5 Muna malihah Sarjana

6 Siti Rodliyah, Spd.i Sarjana

(6)

7 Nur faizah ,Spd.i Sarjana 8 Siti muftiroh sarjana

9 Kurnia zulfa Ponpes

10 Umi salamah Ponpes

11 Titik puji rahayu Spd.i MA

12 Mufarihah MA

13 Lali rahmah Ponpes

14 Muflihah MA

15 Yusrotun ni’mah MA

Adapun data guru dan karyawan yang ada di TPQ Tsamrotul Hidayah sebagai berikut:7

NO Nama Pendidikan Akhir

1. Khotimah Spd.i Sarjana

2 Umi Kulsum MA

3 Umamah MA

4 Ibu ida MA

5 Bpak hambali Sarjana 6 Ibu siti Fatimah Ponpes

7 Ibi masriah Ponpes

8 Ibu sholicha Spd.i Sarjana

9 Ibu fidho MA

(7)

10 Ibu ulfatun ni’mah Spd.i Sarjana

11 Marfuah Ponpes

12 Ibu alfiyah Ponpes

13 Kusmi handayani Spd.i Sarjana

4) Data Santri TPQ Matholiul Huda dan TPQ Tsamrotul Hidayah

Adapun Data Santri TPQ Tsamrotul Hidayah Sebagai berikut :8

JILID SANTRI LAKI SANTRI PEREMPUAN TOTAL

I 12 8 20 II 12 14 26 III 10 11 21 IV 6 8 14 V 8 6 14 VI 14 14 28 JUMLAH 128

Adapun Data Sntri TPQ Matholiul Huda Sebagai berikut :9

JILID SANTRI LAKI SANTRI PEREMPUAN TOTAL

I 13 12 25

8

Hasil observasi di TPQ Tsamrotul Hidayah mindahan pada, tanggal 5 juli 2015 9

(8)

II 10 9 19 III 7 8 15 IV 8 10 18 V 12 11 23 VI 11 11 22 VII 12 11 23 JUMLAH 145

B. Variabel penelitian dan karakter penilaian

Sebagaimana telah dikemukakan bahwa, penelitian ini adalah penelitian diskrptif kuantitaif . Dalam penelitian ini terdapat Indikator variabel adalah

a. Hasil belajar di TPQ Matholiul Huda dan TPQ Tsamrotul Hidayah.dengan indicator sebagai berikut :

1) Siswa dapat membaca sesuai tajwid

2) Siswa dapat membaca sesuai makhorijul huruf 3) Siswa dapat belajar membaca dengan tartil 4) Siswa dapat membaca dengan tampil bernada

b. Karakter Penilaian

Untuk memberikan nilai pada hasil belajarnya santri adalah sebagai berikut :

(9)

1. Sangat Rendah 10-20 KL-

2. Rendah 30-40 KL+

3 Sedang 50-60 KL

4. Tinggi 70-80 L

5. Sangat Tinggi 90-100 L+

C. Populasi dan Sampel a.) Populasi

Populasi adalah kesuluruhan obyek penelitian.10Sedangkan yang dimaksud dengan sampel adalah contoh atau sebagiandari populasi yang dipilih oleh peneliti untuk diteliti dengan teknik tertentu didasrkan sifat dan keadaan populasi11.

Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa di TPQ matholiul huda yang berjumlah 165 siswa dan TPQ tsamrotul hidayah berjumlah 156 siswa jepara tahun 2015/2016. Yang membedakan dari kedua TPQ tersebut. Adalah Tabel berikut

Tabel Siswa TPQ Matholiul Huda Mantingan :

NO JILID JENIS KELAMIN JUMLAH L P 1 Jilid I 13 12 25 10

Ibid., Suhersimi arikunto, hlm 102

(10)

2 Jilid II 10 9 19 3 Jilid III 7 8 15 4 Jilid IV 8 10 18 5 Jilid V 12 11 23 6 Jilid VI 11 11 22 7. Jilid VII 12 11 23 JUMLAH KESELURUHAN 73 72 145

Tabel Siswa TPQ Tsamrotul hidayah Mindahan :

NO JILID JENIS KELAMIN JUMLAH L P 1 Jilid I 12 8 20 2 Jilid II 12 14 26 3 Jilid III 10 11 21 4 Jilid IV 6 8 14 5 Jilid V 8 6 14 6 Jilid VI 14 14 28 JUMLAH KESELURUAN 62 61 123

(11)

b.) Sampel

Sugiyono menyatakan jumlah sampel yang diharapkan 100% mewakili populasi adalah sama dengan jumlah sampel mendekati populasi, maka peluang kesalahan generalisasi semakin kecil dan sebaliknya makin kecil jumlah sampel menjahui populasi, maka besar kesalahan generalisasi.12

Sehingga dalam penelitian ini tidak menggunakan sampel yang artinya bahwa penelitian ini adalah prnelitian populasi.Hasil dari penelitian ini berlaku untuk seluruh populasi yang diteliti oleh penulis.

Tabel sampel TPQ Matholiul Huda Mantingan :

NO JILID JENIS KELAMIN JUMLAH L P 1. Jilid III 7 8 15 JUMLAH KESELURUHAN 15

Tabel Sampel Tsamrotul hidayah Mindahan :

NO JILID JENIS KELAMIN JUMLAH L P 12

Sugiyono,metode penelitian administrasi, Ed.revisi, (Bandung : alfabeta, 2006) cet 14, hlm 90

(12)

1. Jilid III 10 11 15 JUMLAH

KESELURUHA N

D. Teknik Pengumpulan Sampel

Dalamm teknik pengambilan sempel ini subyek yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah sebagaian dari santri yang belajar di TPQ Matholiul Huda dan TPQ Tsamrotul Hidayah yang diteliti. Penelitian adalah Penelitian sampling, sehingga hanya sebagian populasi saja yang dijadikan subyek penelitian.

Kemudian karena jumlah santri yang belajar di TPQ Matholiu huda dan TPQ Tsamrotul hidayah jumlahnya lebih dari 100, maka peneliti mengambil sampel dengan perincian santri yang di ambil dengan menggunakan metode Qiroatidari TPQ Tsamrotul hidayah 21 santri dan santri yang belajar dengan menggunakan metode yanbu’a di TPQ Matholiul huda berjumlah 15 santri.

Suharsimmi arikunto, dalam bukunya Prosedur Penelitian Suatu

Pendekatan Praktek, memberikan petunjuk sebagai berikut :Apabila

subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga

penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jummlah subyeknya besar atau lebih dari 100, maka dapat diammbil anatara 10-15%

(13)

atau 20-25% atau lebih.13 Dikarenakan jumlah populasi lebih dari 100,maka diambil 25% dari jumlah populasi yaitu sebanyak 36 santri seluruhnnya.

Berikut Tabel yang dibawah ini : a. TPQ Matholiul Huda NO Nama Nilai 1 Rizky KL- 2 Dani KL- 3 Niam L+ 4 Revi L+ 5 Juli L+ 6 Syifa KL -7 Rafli L+ 8 Dika L+ 9 Yoga L -10 Ima L -11 Ani KL 12 Lia KL 13 Putri L 14 Vivi L 15 Dila KL 13

Suharsimi arikunto,Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktek, (jakarta:Rineka,2002),hlm112

(14)

b. TPQ Tsamrotul Hidayah NO Nama Nilai 1 Rinda L+ 2 Reva L+ 3 Adit L -4 Ibra L+ 5 Lia L -6 Reza KL -7 Mutia L+ 8 Yoga L -9 Dina L -10 Zahra L+ 11 Fitrotun L+ 12 Dhani KL 13 Alya KL 14 Aji KL 15 Lailatus KL -16 Ilham L+ 17 Laila L -18 Danang L- 19 Shinta - 20 Rafa -

(15)

21 Ina -

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendukung kelancaran penelitian ini, maka peneliti menggunakan beberapa metode sebagai berikut :

a) Metode wawancara (interviu)

Metode pengumpulan data dengan tanya jawab secara lisan yang senantiasa mengabdi kepada tujuaan penyelidikan. Metode ini digunaka untuk mmendapatkan sebuah data tentang kegiatan pembelajarannya.

b) Metode Observasi

Metode Observasi adalah suatu cara untuk mengumpulkan data atau keterangan-keterangan yang diinginkan dengan jalan mengadakan pengamatan pengajaran secara langsung.

c) Metode Tes

Metode tesadalah merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang telah ditentukan.14 Metode tes mengetahui sejauh mana penggunaan dan pemahaman metode qiroati dan metode yanbu’a pada baca tulis alquran.

14

Suharsimi arikunto, Dasar-dasar evaluasi pendidikan, (Jakarta : PT. bumi aksara.2002) hlm.53

(16)

d) Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah barang-barang tertulis.Didalam melaksanakan metode dokumentasi,peneliti menyelidiki benda-benda tertulis sepewrti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat.15 Hal ini diharapkan penulis mendapatkan data yang kongkrit mengenai data penggunaan metode yanbu’a dan penggunaan metode qiroati di jilid III Tpq matholiul huda dan Tpq tsamrotul hidayah

F. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul maka langkah berikutnya adalah menganalisi data tersebut dalam menganalisis data yang diperoleh dari penelitian, penulis menggunakan analisis dengan langakah-langkah sebagai berikut :

1. Deskripsi Data penelitian

Pada analisis penulis akan menyajikan nilai hasil Tes yang penulis sajikan perindikator, hal demikian untuk memudahkan menganalisis serta menghindari kesalahpahaman dalam memahai hasil penelitian. Dalam analisa ini pula penulis sajikan mean, median ,modus dan grafik dari masing-masing variable.

2. Analisis uji hipotesa

(17)

Analisis ini digunakan untuk menguji hipotesis yang penulis gunakan untuk perhitungan lebih lanjut dengan analisis statistic,dalam hal ini menggunakan rumus t-test yaitu :

To = M1-M2 SEM1-M2

Ket :

To = t-test hasil analisis

M1 = mean dari sampel x1 (kelompok metode yanbu’a) M2 = mean dari sampel x2 (kelompok dari metode Qiroati) SEM1-M2 = Standar eror mean x1 dan x

3. Analisis lebih lanjut

Analisis ini sebagai pengolahan lebih lanjut yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah ada. Untuk menguji adalah dengan membandingkan to (t-score dari hasil pengolahan data) dengan tt (t-score dari table) ketentuannya :

1. Jika to < tt (t-hasil tes lebih kecil dari t dari table pada taraf signifikansi tertentu,misalnya 5 %)

(18)

Tidak signifikan tidak ada perbedaan yang bearti anatara kedua mean /nilai rata-rata.

2. Jika to > tt (t-hasil tes sama atau lebih besar dari t dari table pada taraf signifikansi tertentu misalnya 5%) Signifikan ada perbedaan yang bearti antar kedua mean /nilai rata-rata.

G. Materi Pembelajaran Metode yanbu’a dan Metode qiroati di jilid 3

1. Metode Yanbu’a16 a. Jilid 3

1) Guru hendaknya niat baik dan ikhlas karena Allah. 2) Salam sebelum Kalam sesudah murid tenang.

3) Murid disuruh membaca Fatikhah dan do’a. Dianjurkansebelum murid membaca Fatikhah, guru membaca Hadlrohdulu agar dapat mendapat barokah Ahlil Qur’an.

4) Mengajarjuz 3 hampir sama dengan mengajarjuz sebelumnya; a) Sebaiknya satu kelas paling banyak 20 murid.

b) Terangkan pokok pelajaran dan berikan contoh kemudianmurid disuruh membaca sampai akhir halaman secara bersama, setelah itu murid disimak satu persatu atau dengan mudarosah.

c) Guru jangan menuntun bacaan murid, guru hanyamenyimak dan menegur bila ada yang salah.

d) Usahakan setiap murid bisa membaca dengan lancar danbenar.

16

Thoriqoh baca tulis dan menghafal al-qur’an yanbu’a jilid 1-7 (kudus : 25 R.akhir 1425/13 juni 2004)

(19)

e) Jangan dinaikkan ke halaman berikutnya sebelum murid lancar dan benar.

5) Halaman (1-3) pengenalan tanwin. Perhatikanlah bacaan tanwin jangan sampai miring (tidak pas).

6) Halaman (14-27). Pengenalan sukun serta menempatkan makhrojsetiap huruf, terutama huruf yang serupa harus bisa beda (17, 19,21) juga pengenalan Qolqolah (23-24) dan hams pada ta’dankaf (20-21).

7) Halaman (28-33). Pengenalan tasydid dan ghunnah pada mimdan nun tasydid (30).

8) Halaman (34-44). Pengenalan hamzah washol dan lamta’rif. 9) KotakI : Pelajaran Pokok (Keterangan ditandai ●)

Kotak II : Pelajaran Tambahan (Keterangan ditandai ▲)

Kotak III : Pelajaran Menulis (Keterangan ditandai ◊)

Kotak IV : Untuk Keterangan.17

2. Metode Qira’ati18 a. Jilid 3 (tiga)

Buku jilid 3 (tiga) terdiri dari 44 halaman yang berisikan materi pembelajaran sebagai berikut:

17 Jilid 3 18

H.dachlan salim zarksyi, metode praktik belajar membaca Al-Qur’an (semarang : yayasan pendidikan Al-Qur’an Raodhatul mujawwidin)

(20)

1) Nun sukun (ْ ن) dan tanwin yang dibaca dengung ( ءافخإ ) ْ َت نَأاَهَلاَسًْْمَلاَس ْ

ْ ناَس نِإ .

2) Dhomah diikuti wawu (و) dibaca pendek ( َْوْْ,ِباَب لَلا اْوُلوُأْْ,َك يَلوُأْْ, نُك يِرَأَس ِْر هَلا اْيِلوُأ ).

Pada baris bawah berisikan fawatihus suwar bihijaiyyah (mad lazim yang belum berharokat/masih asli) dibaca seperti membaca huruf hijaiyah yang asli atau pendek.

3) Bacaan dengung nun bertasydid ( ْ نِإ) dan mim bertasydid (ْ نُث). Pada baris bawah isinya sama dengan bagian 2 di atas.

4) Huruf bertasydid selain nun dan mim yang cara membacanyasedikit ditekan tidak boleh dengung. Pada baris bawahmengulang harokat dan angka.

5) Bacaan mim sukun (ْ م) yang dengung dan tidak dengung.

6) Bacaan idghom bilaghunnah, nun sukun (ْ ن) atau tanwinbertemu dengan lam ( ْْل ) atau ro ( ْْر ) َْك نُدَلْ نِهْ,ِهِلُسُرْ نِه.

7) Bacaan idghom bighunnah, nun sukun ( ْ ن ) atau tanwin bertemusalah satu huruf ya, nun, mim, atau wawu (وْ مْ نْ ي) dibacadengung.

8) Bacaan iqlab, nun sukun ( ْ ن ) atau tanwin bertemu denganba (ب) dibaca dengung.

(21)

Setelah selesai pada jilid 3 (tiga) siswa dipandang mampu diajukan untuk mengikuti ujian jilid pada tim penguji sebagai syarat mengikuti pelajaran jilid 4 (empat). 19

Gambar

Tabel Siswa TPQ Matholiul Huda Mantingan :
Tabel Siswa TPQ Tsamrotul hidayah Mindahan :
Tabel sampel TPQ Matholiul Huda Mantingan :  NO  JILID  JENIS  KELAMIN  JUMLAH  L  P  1

Referensi

Dokumen terkait

Adapun salah satu hasil observasi yang telah dilakukan yaitu observasi subyek penelitian dengan melihat sikap patuh pada para santri di pondok pesantren putri Al-Amanah

Penelitian kuantitatif digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah total sampling dan

Menurut sugiyono (2015:126), menyatakan proposive sampling yaitu teknik penentuan sempel dengan pertimbangan- pertimbangan tertentu. Untuk mendapatkan informasi terkait upacara

Bedasarkan penelitian ini, jumlah populasinya lebih dari 100 orang responden, maka sampel diambil mengguanakan teknik random sampling ini adalah teknik pengambilan

Pendekatan kuantitatif digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara acak, pengumpulan data menggunakan

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu berupa kuesioner, kuesioner merupakan pengambilan data yang dilakukan dengan cara membagikan

Pada penelitian ini, peneliti menyajikan data sesuai dengan apa yang diteliti di lapangan yang mana berkaitan dengan pelaksanaan bimbingan belajar Al-Qur’an santri

7 Jadi data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber asli melalui prosedur dan teknik pengambilan data seperti observasi dan wawancara langsung