• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kebijakan Pengendalian Internal Satuan Pengawasan Internal Universitas Brawijaya (SPI-UB)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kebijakan Pengendalian Internal Satuan Pengawasan Internal Universitas Brawijaya (SPI-UB)"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

Kebijakan

Pengendalian Internal

Satuan

Pengawasan

Internal Universitas

Brawijaya

(SPI-UB) Malang, 14 September 2015

(2)

Satuan pengawasan internal (SPI)

Satuan Pengawasan Internal Universitas Brawijaya (SPI

UB) adalah Institusi Fungsional pengawasan internal segala kegiatan di Universitas Brawijaya yang bersifat non akademik.

Berkedudukan langsung dibawah Pimpinan BLU-UB • Rentang kendali SPI-UB meliputi:

– Bidang Keuangan,

– Bidang Sumber Daya Manusia, – Bidang Teknologi Informasi,

(3)

JENIS

A

UDIT

KEUANGAN SARANA PRASARANA PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA TEKNOLOGI INFORMASI

JENIS

A

UDI

T

KEUANGAN

PENGADAAN

BARANG & JASA

PENGELOLAAN

ASET

SUMBER DAYA

MANUSIA

TEKNOLOGI

INFORMASI

2015 SEBELUMNYA

(4)

Dasar Hukum SPI UB

• Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara Pasal 55 ayat (4) dan Pasal 58 ayat (1) dan (2)

Undang-Undang (UU)

• PP No. 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Peraturan Pemerintah (PP)

• Permendiknas No. 44 Tahun 2011 tentang Sistem SPIP di Lingkungan Kemdiknas • Permendiknas No. 18 Tahun 2011 tentang Koordinasi Dan Pengendalian Program Di

Lingkungan Kemdiknas sebagaimana telah diubah dengan Permendiknas No. 38 Tahun 2011.

• Permendiknas No. 47 Tahun 2011 tentang Satuan Pengawasan Intern di Lingkungan Kemdiknas.

Peraturan Menteri

• Keputusan Rektor Universitas Brawijaya No 559/SK/2013 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Tim Pelaksana SPI UB

(5)

Tujuan spi

1. Membantu Pimpinan UB untuk melakukan

perencanaan dan pelaksanaan/ audit, serta mengevaluasi tindak lanjut hasil audit.

2. Mengidentifikasi segala kemungkinan untuk memperbaiki dan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya.

3. Merekomendasikan perbaikan menyeluruh atas sistem

pengendalian internal dan operasional secara objektif.

4. Memastikan kepatuhan terhadap hukum, peraturan, dan kebijakan yang berlaku di UB.

(6)

Wewenang spi

1. Mendapatkan akses secara penuh dan tidak terbatas

terhadap unit-unit kerja.

2. Menetapkan ruang lingkup kerja dan menerapkan

teknik-teknik audit yang diperlukan.

3. Memperoleh bantuan, dukungan, maupun kerjasama dari personel unit kerja yang terkait, terutama dari unit kerja yang diaudit.

4. Mendapatkan kerjasama penuh dari seluruh unsur Pejabat

Pengelola Universitas.

5. Mendapatkan dukungan sumberdaya yang memadai untuk

pelaksanaan tugasnya.

6. Mendapatkan bantuan dari tenaga ahli, baik dari dalam

(7)

LINGKUP KERJA SPI

AUDIT

KE-UANG AN ASET & BMN SDM IT

REVIU

LAPORAN KEUANGAN RKA MONEV PENDAMPINGAN IRJEN EKTERNAL KAP BPK

(8)

JADWAL/TAHAPAN AUDIT

No Kegiatan

1 Permintaan Data Awal 2 Desk Evaluation

3 Entry Meeting

4 Pekerjaan Lapangan: Interview dan penelaahan dokumen

5 Analisis dan Pendalaman

6 Penyusunan Draft Laporan & Permintaan Tanggapan 7 Exit Meeting Finalisasi (LHP)

8 Klarifikasi Temuan dengan Rektor/Warek II 9 Penyusunan & Penerbitan Laporan

(9)

TEKNIK AUDIT

SECARA UMUM

(10)
(11)

a. Untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi tercapainya efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan penyelenggaraan pendidikan yang memadahi.

b. Untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi

keandalan pelaporan keuangan, pengamanan asset Negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.

c. Memberikan pernyataan tentang kewajaran informasi

yang disajikan dalam laporan keuangan.

d. Melaporkan hasil audit dengan data yang memadai dan memberikan masukan kepada pimpinan dan bagian terkait agar dapat dilakukan perbaikan.

(12)
(13)

Tujuan Audit Pengadaan

Mengarahkan pengadaan yang ada di lingkungan Universitas Brawijaya menerapkan prinsip prinsip pengadaan yaitu efisien, efektif, transparan, terbuka, bersaing, adil/tidak diskriminatif, akuntabel.

(14)

Review

Dokumen

Pengadaan

Interview

Cek Fisik

Barang

(15)

• Dasar Perencanaan Kebutuhan

Perencanaan

• Prosedur & Dokumen Pengadaan/SPK

Pelaksanaan

•Kesesuaian Spesifikasi Teknis, jumlah Barang & Jasa

•Penyerahan barang & Jasa

•Kebermanfaatan barang & Jasa

(16)

Perpres 70 Tahun 2012 tentang

Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah

Keputusan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP)

(17)
(18)

Meningkatkan

efektivitas

dan

efisiensi sumber daya manusia

setiap satuan kerja yang diaudit

dalam

lingkungan

Universitas

(19)

1.

Kelengkapan Struktur Organisasi dan Tupoksi

Masing-masing Bagian

2.

Kedisiplinan PNS terkait Absensi, Kepangkatan

Dosen, Jabatan Fungsional Dosen, dan Tugas

Belajar Dosen.

3.

Kelengkapan Dokumen Kontrak Perjanjian kerja

4.

Tindak

Lanjut

Atas

Temuan

Hasil

Audit

(20)
(21)

a. Melakukan verifikasi terhadap efektifitas dari penerapan teknologi informasi.

b. Melakukan verifikasi apakah penerapan teknologi

informasi sudah memenuhi aspek efisiensi,

availability system, reliability, confidentiality, dan

integrity, serta aspek keamanan.

c. Melaporkan hasil audit dengan data yang memadai dan memberikan masukan kepada bagian terkait agar dapat dilakukan perbaikan.

(22)

Review Dokumen Melakukan kegiatan on-site audit Inspeksi sarana prasarana IT

(23)
(24)

ditujukan dalam rangka

mengevaluasi,

memonitor dan merekomendasi

beberapa aspek operasional perkembangan

pengendalian internal

setiap satuan kerja

terutama dalam hal:

1.

Monitoring tindak lanjut temuan audit internal

2.

Monitoring tindak lanjut temuan audit eksternal

3.

Evaluasi terhadap perencanaan, dan

(25)
(26)

BANTUAN KEUANGAN BERSIFAT UMUM BERSIFAT KHUSUS PENGGUNAAN DISERAHKAN SEPENUHNYA KEPADA PENERIMA BANTUAN PERUNTUKAN DAN PENGGUNAAN DIATUR PEMBERI BANTUAN BEGITU PULA MEKANISME LPJ

(27)

Laporan Pertanggungjawaban Keuangan (SPJ)

dibuat oleh

Ketua Pelaksana

Kegiatan/Peneliti/Pengabdi dengan mengacu

pada Peraturan Menteri Keuangan (PMK)

(28)

Lembaga Eksternal Lembaga Penyelenggara Program/Perguruan Tinggi Penerima Dana Dana Bantuan/ Hibah

Pegawai, Tenaga Ahli, Narasumber, dll (PNS &

nonPNS)

Badan Penyedia Jasa, (Pelatihan, Workshop, Seminar dll) Material/Barang : (ATK,dll) Upah/Honorarium Fee Pembelian

(29)

Prinsip Tata Kelola Keuangan Efektif Efisien Akuntabel Transparan

(30)

Tanggung Jawab Pengelolaan Keuangan Tepat Sasaran Tepat Waktu Tepat Acuan Tepat Prosedur Tepat Administrasi

(31)

Pastikan perencanaan dan

anggaran disusun dengan seksama

Pelaksanaan dikelola dengan tertib

(32)

1. Perencanaan

o Tidak didasarkan pada data yang akurat

o Tidak berdasarkan pada analisis kebutuhan

o Tidak memperhitungkan kendala dan resiko yang

timbul

o Tidak mengantisipasi dinamika/perubahan

o Penyusunan rencana dilakukan secara subyektif

o Tidak didukung referensi yang memadai

o Kurangnya peran pimpinan dalam mengendalikan

perencanaan

Kelemahan Dalam Pengelolaan

Keuangan Negara

(33)

2.

Pelaksanaan

o Ketidaktaatan terhadap jadwal pelaksanaan kegiatan

o Kurangnya pengendalian pimpinan dalam

mengendalikan pelaksanaan

o Tidak berjalannya evaluasi secara periodik menurut

tahapan-tahapan kegiatan

o Penugasan/penunjukan personel kurang sesuai

dengan tuntutan pelaksanaan kegiatan (tidak kompeten)

o Pelaksana kurang memahami perangkat pelaksanaan

kegiatan, seperti petunjuk teknis, pedoman operasional, dan lain-lain

o Tidak tegasnya pimpinan terhadap penyimpangan

(34)

o Pemberian kewenangan yang berlebihan kepada

bawahan.

o Bawahan melakukan tindakan-tindakan di luar

otoritasnya.

o Pelaksanaan secara sengaja dan terencana melakukan

penyimpangan untuk kepentingan diri sendiri atau kelompok tertentu.

o Pelaksana dan pimpinan kurang memiliki

tanggungjawab.

o Melaksanakan kegiatan tanpa memperhitungkan

resiko.

(35)
(36)

Temuan Ketidakpatuhan Terhadap Peraturan

Kerugian Negara

1 Belanja dan/atau pengadaan barang/jasa fiktif

2 Rekanan pengadaan barang/jasa tidak menyelesaikan pekerjaan 3 Kekurangan volume pekerjaan dan/atau barang

4 Kelebihan pembayaran selain kekurangan volume pekerjaan dan/atau barang 5 Pemahalan harga (Mark up)

6 Penggunaan uang/barang untuk kepentingan pribadi

7 Pembayaran honorarium dan/atau biaya perjalanan dinas ganda

dan/atau melebihi standar yang ditetapkan

8 Spesifikasi barang/jasa yang diterima tidak sesuai dengan kontrak 9 Belanja tidak sesuai atau melebihi ketentuan

10 Pengembalian pinjaman/piutang atau dana bergulir macet

11 Kelebihan penetapan dan pembayaran restitusi pajak atau penetapan kompensasi kerugian 12 Penjualan/pertukaran/penghapusan aset negara/ tidak sesuai ketentuan dan merugikan negara/ 13 Pengenaan ganti kerugian negara belum/tidak dilaksanakan sesuai

ketentuan

14 Entitas belum/tidak melaksanakan tuntutan perbendaharaan (TP) sesuai ketentuan 15 Penghapusan hak tagih tidak sesuai ketentuan

16 Pelanggaran ketentuan pemberian diskon penjualan

17 Penentuan HPP (harga pokok pembelian) terlalu rendah sehingga penentuan harga jual lebih rendah dari yang seharusnya 18 Jaminan pelaksanaan dalam pelaksanaan pekerjaan, pemanfaatan barang dan

pemberian fasilitas tidak dapat dicairkan

(37)

Potensi Kerugian Negara

1 Kelebihan pembayaran dalam pengadaan barang/jasa tetapi pembayaran pekerjaan belum dilakukan sebagian atau seluruhnya

2 Rekanan belum melaksanakan kewajiban pemeliharaan barang hasilpengadaan yang telah rusak selama masa pemeliharaan

3 Aset dikuasai pihak lain

4 Pembelian aset yang berstatus sengketa

5 Aset tidak diketahui keberadaannya

6 Pemberian jaminan pelaksanaan dalam pelaksanaan pekerjaan, pemanfaatan barang dan pemberian fasilitas tidak sesuai ketentuan

7 Pihak ketiga belum melaksanakan kewajiban untuk

menyerahkan aset kepada negara

8 Piutang/pinjaman atau dana bergulir yang berpotensi tidak tertagih 9 Penghapusan piutang tidak sesuai ketentuan

(38)

Kekurangan Penerimaan Negara

1 Penerimaan negara atau denda keterlambatan pekerjaan belum/tidak ditetapkan dipungut/diterima/disetor ke kas negara 2

Penggunaan langsung penerimaan negara

3 Penerimaan negara diterima atau digunakan oleh instansi yang tidak berhak 4 Pengenaan tarif pajak/PNBP lebih rendah dari ketentuan

(39)

Administrasi

1 Pertanggungjawaban tidak akuntabel (bukti tidak lengkap/tidak valid)

2 Pekerjaan dilaksanakan mendahului kontrak atau penetapan anggaran

3 Proses pengadaan barang/jasa tidak sesuai ketentuan (tidak menimbulkan kerugian negara) 4 Pemecahan kontrak untuk menghindari pelelangan

5 Pelaksanaan lelang secara performa

6 Penyimpangan terhadap peraturan perundang-undangan bidang pengelolaan perlengkapan atau barang milik negara/perusahaan 7 Pembentukan cadangan piutang, perhitungan penyusutan atau amortisasi tidak sesuai ketentuan 8 Penyetoran penerimaan negara atau kas di bendaharawan ke kas negara melebihi batas waktu yang ditentukan

9 Pertanggungjawaban/penyetoran uang persediaan melebihi batas waktu yang ditentukan

10 Sisa kas di bendahara pengeluaran akhir tahun anggaran belum/tidak disetor ke kas negara 11 Pengeluaran investasi pemerintah tidak didukung bukti yang sah

12 Kepemilikan aset tidak/belum didukung bukti yang sah 13 Pengalihan anggaran antar MAK tidak sah 14 Pelampauan pagu anggaran

(40)

Indikasi tindak pidana 1 Indikasi tindak pidana korupsi

2 Indikasi tindak pidana perbankan 3 Indikasi tindak pidana perpajakan 4 Indikasi tindak pidana kepabeanan 5 Indikasi tindak pidana kehutanan 6 Indikasi tindak pidana pasar modal 7 Indikasi tindak pidana khusus lainnya

Disiplin Pegawai 1

Absensi Alpha

2

Keterlambatan kehadiran ketentuan

masuk kerja

Pembatasan Hak Akses

(41)

Temuan 3E

Ketidakhematan/pemborosan/ketidakekonomisan

1 Pengadaan barang/jasa melebihi kebutuhan

2 Penetapan kualitas dan kuantitas barang/jasa yang digunakan tidak sesuai standar 3 Pemborosan keuangan negara/perusahaan atau kemahalan harga

Ketidakefisienan

1 Penggunaan kuantitas input untuk satu satuan output lebih besar/tinggi dari yang seharusnya

2 Penggunaan kualitas input untuk satu satuan output lebih tinggi dari seharusnya

Ketidakefektifan

1 Penggunaan anggaran tidak tepat sasaran/tidak sesuai peruntukan

2 Pemanfaatan barang/jasa dilakukan tidak sesuai dengan rencana yang ditetapkan

3 Barang yang dibeli belum/tidak dapat dimanfaatkan

4 Pemanfaatan barang/jasa tidak berdampak terhadap pencapaian tujuan organisasi

5 Pelaksanaan kegiatan terlambat/terhambat sehingga mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi

6 Pelayanan kepada masyarakat tidak optimal

7 Fungsi atau tugas instansi yang diperiksa tidak diselenggarakan dengan baik termasuk target penerimaan tidak tercapai

(42)
(43)

01 Penyetoran ke kas negara (Rekening Rektor) 02 Pengembalian barang kepada negara

03 Perbaikan fisik barang/jasa dalam proses pembangunan atau penggantian barang/jasa oleh rekanan

04 Penghapusan barang milik negara

05 Pelaksanaan sanksi administrasi kepegawaian

06 Perbaikan laporan dan penertiban administrasi / kelengkapan

administrasi

07 Perbaikan sistem dan prosedur akuntansi dan pelaporan 08 Peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia

pendukung sistem pengendalian

09 Perubahan atau perbaikan prosedur, peraturan dan kebijakan 10 Perubahan atau perbaikan struktur organisasi

11 Koordinasi antar instansi termasuk juga penyerahan

penanganan kasus kepada instansi yang berwenang

12 Pelaksanaan penelitian oleh tim khusus atau audit lanjutan

oleh unit pengawas intern

13 Pelaksanaan sosialisasi 14 Lain-lain

(44)

Referensi

Dokumen terkait