• Tidak ada hasil yang ditemukan

B2TE-BPPT LAPORAN KEMAJUAN I. Mei Adjat Sudradjat 5/24/2012 PROGRAM KEMENTERIAN NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "B2TE-BPPT LAPORAN KEMAJUAN I. Mei Adjat Sudradjat 5/24/2012 PROGRAM KEMENTERIAN NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

B2TE-BPPT

LAPORAN KEMAJUAN I

Mei 2012

Adjat Sudradjat 5/24/2012 PROGRAM

KEMENTERIAN NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI

INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN

PEREKAYASA

Penerangan Rumah Perdesaan Surya Sistem AC

Di Kabupaten Tulang Bawang, Lampung

(2)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI……….. 2 BAB I PENDAHULUAN ... 3 Latar Belakang ... 3 Lokus Kegiatan ... 4 Fokus Kegiatan ... 4 Bentuk Kegiatan ... 4

BAB II PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN ... 5

Pengelolaan Administrasi Manajerial ... 5

Perencanaan Anggaran ... 5

Pengelolaan Anggaran ... 5

Rancangan Pengelolaan Aset ... 6

Metode-Proses Pencapaian Target Kinerja ... 6

Sinergi Koordinasi Kelembagaan-Program ... 14

Kerangka Pemanfaatan Hasil Litbangyasa ... 15

BAB III RENCANA TINDAK LANJUT ... 16

Rencana Pelaksanaan Pencapaian Target Kinerja ... 16

Rencana Koordinasi Kelembagaan – Program ... 16

Rencana Pengembangan ke Depan ... 17

BAB IV PENUTUP ... 17

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Secara topografi wilayah Indonesia terdiri dari beribu-ribu pulau yang mengakibatkan banyaknya daerah pedesaan dan terpencil. Dimana kondisi ini mengakibatkan kesulitan dalam program penyediaan listrik bagi daerah-daerah terpencil tersebut, dikarenakan ketersediaan sumber energi konvensional cukup sulit didapatkan dan harganya cukup mahal. Oleh karena itu diperlukan suatu solusi teknologi yang dapat memanfaatkan sumber energi yang tersedia di lokasi-lokasi terpencil. Dari sisi teknologi , solusi pemanfaatan teknologi energi surya merupakan pilihan yang tepat bagi pemenuhan kebutuhan energi listrik didaerah-daerah terpencil .

Beberapa sistem PLTS yang telah dan sudah diterapkan pada saat ini adalah sistem komunikasi, sistem refrigerator penyimpan vaksin, sistem pompa air dan sistem catu daya kebutuhan perumahan dan perkantoran. Pada sistem ini dapat dibagi lagi menjadi sistem sistem tersebar dan terpusat.

Untuk kebutuhan beban fasilitas umum seperti puskesmas, rumah ibadah, umumnya dipakai sistem PLTS terpusat. Sistem ini terdiri dari rangkaian modul surya dengan kapasitas antar 500 Wp s/d 50 kWp, tergantung dari jumlah beban yang dibutuhkan, sistem tegangan beban adalah sistem tegangan bolak-balik ( 220 Volt AC ).

Sistem ini terdiri dari rangkaian modul surya, penyimpan energi (batere) dan inverter yang merubah arus searah menjadi arus bolak-balik.

Permasalahan di Indonesia umumnya adalah rasio elektrifikasi yang masih dibawah 70 %, yang berarti lebih dari 30 % dari jumlah penduduk belum mendapat aliran listrik dari jaringan PLN, dikarenakan kondisi geografi di Indonesia yang menyebabkan banyak perdesaan terletak didaerah yang terpencil, termasuk di Kabupaten Tulang Bawang Propinsi Lampung masih terdapat sekitar 30 % penduduk belum teraliri listrik jaringan PLN. Salah satu kecamatan yang masih banyak terdapat belum teraliri listrik di Kabupaten Tulang Bawang adalah Kecamatan Dente Teladas, oleh karena itu kegiatan

(4)

program insentif riset ini diarahkan ke kecamatan tersebut, dan penempatan sistem akan dilaksanakan untuk melistriki kantor Kecamatan Dente Teladas Kabupaten Tulang Bawang.

Kegiatan ini dilaksanakan secara bermitra dengan BAPPEDA Pemerintah Daerah Kabupaten Tulang Bawang. Untuk menerapkan sistem penerangan surya untuk fasilitas umum dengan sistem AC diperlukan contoh lokasi daerah yang belum berlistrik, akan tetapi sudah menjadi bagian dari rencana pengembangan pemerintah daerah tingkat II Kabupaten Tulang Bawang. Suatu demo plant akan dibangun pada salah suatu fasilitas umum, yang selanjutnya dapat digunakan sebagai referensi bagi pembangunan sistem penerangan umum surya dengan sistem AC lainnya.

Lokus Kegiatan

Kabupaten Tulang Bawang, Lampung Fokus Kegiatan

Energi Terbarukan

Bentuk Kegiatan

Bentuk kegiatan pada program ini terdiri dari • Studi literature dan pengumpulan data sekunder • Pemilihan lokasi penempatan

• Pembuatan desain sistem PLTS serta pemilihan komponen. • Pemilihan komponen sistem

• Pengadaan barang

• Instalasi sistem dan komisioning. • Monitoring dan evaluasi.

Adapun tahapan pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut:

1. Diskusi dengan para mitra untuk menentukan lokasi fasilitas umum untuk pelaksanaan kegiatan ini.

2. Survey dalam rangka pengumpulan data konsumsi ystem listrik dan operasionalisasi fasilitas umum di daerah terpencil

3. Disain, detail engineering, sistem penerangan dengan teknologi inverter. 4. Pengadaan alat dan komponen ystem

(5)

5. Instalasi demo plant sistem pembangkit listrik surya dengan teknologi inverter di lokasi terpilih.

6. Komissioning dan pengujian sistem.

7. Pelatihan operasionalisasi dan pemeliharaan 8. Penyusunan laporan kegiatan

BAB II PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN

Pengelolaan Administrasi Manajerial

Perencanaan Anggaran

Perencanaan anggaran seperti terlihat pada Rencana Anggaran dan Biaya (RAB) pada tabel dibawah ini.

No. Uraian Jumlah (Rp)

1 Gaji dan upah 52,880,000

2 Bahan Habis Pakai 145,400,000

3 Perjalanan 46,730,000

4 Lain - lain 4,990,000

Jumlah Biaya 250.000.000

Pengelolaan Anggaran

Pengelolaan anggaran akan disesuaikan semaksimal mungkin seperti terlihat pada aliran dana atau cash-flow seperti tabel berikut dibawah ini.

(6)

Rancangan Pengelolaan Aset

Pada tahun pertama setelah selesai pemasangan, kinerja sistem akan dimonitoring, dan dilanjutkan dengan evaluasi atau analisa kinerja sistem , dan akhirnya setelah didapatkan hasil evaluasi. Aset akan sepenuhnya dikelola oleh pihak BAPPEDA /BALITBANGDA Pemerintah Daerah Kabupaten Tulang Bawang, yang selama masa monitoring akan melaporkan kinerja sistem per tiga bulanan.

Metode-Proses Pencapaian Target Kinerja

Target kinerja pada kegiatan ini adalah didapatkannya suatu desain penerangan fasilitas umum surya dengan sistem AC, yang pada akhirnya akan dipakai untuk melistriki fasilitas umum didaerah terpencil, serta meningkatan kerja sama antara BPPT dan instansi diluar BPPT seperti misalnya pemerintah daerah untuk medorong implementasi hasil perekayasaan teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

(7)

Untuk mencapai target tersebut diatas dimulai dengan proses pembuatan proposal yang diajukan ke Kementerian Riset dan Teknologi melalui program Insentif Riset PKPP tahun 2012. Pada proposal yang diajukan telah dipilih mitra penerapan sistem PLTS ini adalah BAPPEDA/BALITBANGDA Kabupaten Tulang Bawang Propinsi Lampung.

Setelah proposal kegiatan disetujui maka dilakukan koordinasi dengan BAPPEDA Kabupaten Tulang Bawang dan sekaligus dilaksanakan pemilihan dan survey lokasi. Lokasi yang dipilih adalah Kecamatan Dente Teladas.

Dari hasil diskusi dengan Sekretaris BAPPEDA Tulang Bawang, diketahui bahwa sekitar 30 % dari jumlah penduduk di Kabupaten Tulang Bawang masih belum menerima aliran listrik dari PLN, dikarenakan lokasi yang cukup terisolir dan kemampuan masyarakat yang belum memadai untuk mendapatkan aliran listrik dari PLN, oleh karena itu dengan kegiatan PKPP di Kabupaten Tulang Bawang ini disambut dengan baik oleh BAPPEDA Kabupaten Tulang Bawang dengan harapan selain memberikan suatu contoh prototype sistem PLTS untuk kebutuhan fasilitas umum juga akan meningkatkan kemampuan pengetahuan PLTS personil BAPPEDA untuk merencanakan program PLTS di Kabupaten Tulang Bawang

Gambar 1. Sosialisasi dan koordinasi Program di Kantor BAPPEDA Kabupaten Tulang Bawang-Lampung

(8)

Kecamatan Dente Teladas berjarak kurang lebih 70 km dari ibukota Kabupaten Tulang Bawang, perjalanan melalui jalan perkebunan tebu milik perkebunan swasta.

Kecamatan ini merupakan salah satu Kecamatan yang berada di wilayah Kabupaten Tulang Bawang yang berasal dari sebagian wilayah (pemecahan) Kecamatan Gunung Meneng. Kecamatan Dente Teladas mempunyai luas wilayah 67.848,32 Ha dan pada watu tebentuknya secara administrasi memiliki 8 kampung/desa/kelurahan yaitu; Kampung Teladas, Kekatung, Kuala Teladas, Mahabang, Sungai Nibung,Pasiran Jaya, Bratasena Adiwarna, Bratasena Mandiri dengan jumlah penduduk 39.941 Jiwa.

(9)

Kantor Kecamatan Dente Teladas belum mendapatkan aliran listrik PLN, akan tetapi sudah mempunyai jaringan rumah dikarenakan pernah mendapatkan diesel generator kecil.

Kebutuhan listrik di Kantor Kecamatan Dente Teladas pada saat ini adalah seperti pada tabel berikut dibawah ini:

No Jenis Beban Jumlah Daya (Watt) Jam Operasi (Jam) Energi (Wh) 1 Lampu dalam 8 11 5 440 2 Lampu Luar 5 11 12 660 3 Kipas Angin 2 60 6 720 4 Komputer 2 100 8 1600

Total Kebutuhan Energi/hari 3400

(10)

Dari Hasil kunjungan dan diskusi maka proses dilanjutkan dengan pembuatan desain sistem PLTS yang akan diterapkan untuk memenuhi kebutuhan beban di kantor kecamatan Dente Teladas. Blok diagram sistem PLTS seperti terlihat pada gambar 4 dibawah ini.

Gambar 4. Blok Diagram sistem PLTS dengan inverter

Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)ni terdiri dari komponen-komponen utama rangkaian modul surya 1, 6 kWp, penyimpan energi batere 9,6 kWh, Inverter 3kVA dengan dilengkapi dengan komponen Maximum Power Point

Tracker (MPPT), yang terintegrasi didalam inverter serta unit pencatatan data

(11)

Spesifikasi komponen-komponen sistem.

(12)
(13)

Batere

Batere yang dipakai terdiri dari 8 blok batere FIAM GEL XL 105, dengan masing-masing blok mempunyai kapasitas 100 Ah dengan tegangan 12 Volt dengan dimensi 560 (L) x 126 (W) dan 230 (H) mm

Rancangan sistem PLTS merupakan sistem dimana modul surya diletakan dibawah permukaan tanah dengan memakai tiang penyangga, sedangkan batere dan inverter akan diletakkan dibawah modul surya didalam kabinet.

Adapun gambar penyangga modul surya seperti terlihat pada gambar dibawah ini, detail desain enjiniring penyangga modul surya dapat dilihat pada lampiran.

(14)

Sampai saat ini memasuki bulan kelima, sudah 50 persen pekerjaan selesai dilakukan dengan indikator telah dilaksanakannya pekerjaan-pekerjaan dari mulai persiapan sampai pada proses pengadaan barang hasil rancangan sistem, selanjutnya akan dilakukan integrasi seluruh komponen untuk menjadi keseluruhan sistem, selanjutnya untuk dikirim ke lokasi untuk diinstalasi.

Sinergi

Koordinasi

Kelembagaan-Program

Kegiatan pengkajian teknologi sistem PLTS ini diusulkan oleh perekayasa Balai Besar Teknologi Energi, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (B2TE – BPPT), melalui program Insentif Riset PKPP Kementerian Riset dan Teknologi. Pada pelaksanannya dileukan kerjasa dengan BAPPEDA/BALITBANGDA Kabupaten Tulang Bawang Propinsi Lampung. Diharapkan ketiga lembaga penelitian iniakan bersinergi dengan baik terutama antara B2TE-BPPT dengan BAPPEDA/BALITBANGDA Kabupaten Tulang Bawang, penyebaran pengetahuan sekaligus penerapan Teknologi PLTS dapat berjalan dengan baik, dan dapat membantu program pembangunan pemerintah pada pemenuhan kebutuhan listrik bagi seluruh rakyat Indonesia.

(15)

Indikator keberhasilan sinergi koordinasi kelembagaan program adalah terjalinnya kerjasama yang baik diantara ketiga lembaga pusat dan daerah sampai terpasangnya sistem PLTS ini di Kecamatan Dente Teladas Kabupaten Tulang Bawang dan sistem berjalan dengan baik, dan dimanfaatkan. Indikator yang lebih luas lagi adalah akan terjalinnya kerjasama lanjutan dalam bentuk Kontrak Kerjasama antara BPPT dan Kabupaten Tulang Bawang untuk melaksanakan penerapan pembangkit PLTS di Kabupaten Tulang Bawang khususnya dan Propinsi Lampung pada umumnya.

Sampai saat ini baru dilakukan sosialisasi dan koordnasi untuk melaksanakan Kerjasama penerapan sistem PLTS terpusat dengan menggunakan komponen inverter di Kecamatan Dente Teladas.

Kerangka Pemanfaatan Hasil Litbangyasa

Hasil litbangyasa pada kegiatan ini yaituPLTS sistem terpusat dengan memakai komponen inverter skala kecil yang dapat dipakai sebagai catu daya fasilitas umum, di daerah perdesaan yang belum berlistrik seperti misalnya perkantoran , rumah ibadah, PUSKESMAS atau sekolah.

Untuk memanfaatkan sistem PLTS ini diperlukan kerjasama dengan pemerintah daerah yang banyak memiliki daerah-daerah yang belum berlistrik, akan tetapi untuk melaksanakan kerjasama dan sosialisasi diperlukan program dari pemerintah Pusat seperti misalnya Program Insentif PKPP atau program Speklok dari Kementerian Ristek dan Teknologi, sebagai contoh dan jadi pemicu bagi pemerintah daerah.

Indikator keberhasilan pemanfaatan adalah terjadinya pengadaan sistem PLTS sejenis yang dilakukan oleh Pemerintah Derah untuk membangun daerahnya di bidang Kelistrikan.

Saat ini untuk pemanfaatan PLTS sistem terpusat skala kecil dengan menggunakan inverter, baru akan dilakukan melalui program Insentif Riset PKPP Kementerian Riset dan Teknologi di Kabupaten Tulang Bawang.

(16)

BAB III RENCANA TINDAK LANJUT

Rencana Pelaksanaan Pencapaian Target Kinerja

Rencana Tindak lanjut untuk menyelesaikan target program setelah proses pengadaan bahan dan komponen sistem tersedia adalah :

1. Merancang sistem sesuai dengan perencanaan. 2. Mengirimkan sistem ke lokasi.

3. Menginstalasi sistem di Kecamatan Dente Teladas Kabupaten Tulang Bawang bersama sama dengan para personil BAPPEDA/BALITBANGDA Kabupaten Tulang Bawang.

4. Memonitor dan menganalisa sistem terpasang.

Rencana

Koordinasi

Kelembagaan – Program

Kementerian Riset dan Teknologi, B2TE-BPPT dan BAPPEDA/BALITBANGDA Kabupaten Tulang Bawang akan selalu berkoordinasi dari mulai perencanaan sampai dengan selesainya program yaitu didapatkan sistem terpasang di Kecamatan Dente Teladas. Apabila kegiatan ini sukses akan ditawarkan kepada Pmerintah Daerah Kabupaten Tulang Bawang untuk melakukan kerjasama alih teknologi dengan tujuan agar personil pemerintah daerah Kabupaten Tulang Bawang mampu melakukan pengkajian dan Penerapan teknologi sistem PLTS, di seluruh daerah Kabupaten Tulang Bawang.

(17)

Rencana Pengembangan ke Depan

Pemanfaatan sistem PLTS terpusat skala kecil dengan menggunakan komponen inverter dapat dikembangkan lagi menjadi sistem PLTS yang lebih besar utuk mencatu kebutuhan beban yang lebih besar dengan cara menambah masing-masing kapasitas komponen atau dapat dengan menggabungkan dengan sumber pembangkit listrik lainnya seperti mesin diesel, mikrohydro.

BAB IV PENUTUP

Kegiatan penerapn PLTS di Kabupaten Tulang Bawang ini diharpakan akan memeberikan contoh dan penguasaan teknologi PLTS bagi personil BAPPEDA/BALITBANGDA serta akan menambah pilihan teknologi untuk pembangunan khususnya pembangunan kelistrikan dengan memakai teknologi enjergi terbarukan.

Program Insentif riset Kementerian Riset dan Teknologi ini merupakan wadah yang sangat baik untuk melaksanakan dan mempercepat penerapan hasil litbangyasa yang pada akhirnya akan membantu dan mendorong program pemerintah khususnya di bidang kelistrikan dengan memanfaatkan energi terbarukan, yang akhirnya selain terjadi diversifikasi pemakaian energi juga akan memicu dunia usaha pada bidang pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di pusat maupun didaerah.

(18)

L A M P I R A N

(19)
(20)
(21)
(22)

Gambar

Gambar 1. Sosialisasi dan koordinasi Program di Kantor BAPPEDA Kabupaten Tulang  Bawang-Lampung
Gambar 2. Kondisi Jalan menuju Kantor Kecamatan Dente Teladas
Gambar 3. Kantor Kecamatan Dente Teladas sebagai lokasi penempatan PLTS
Gambar 4. Blok Diagram sistem PLTS dengan inverter

Referensi

Dokumen terkait

Pengukuran Pengujian pada panjang gelombang infra merah untuk mengetahui keberadaan gugus fungsi pada zat warna tersebut, dengan demikian senyawa turunan karotein

Pada tanggal 19 Maret 2009 telah diadakan pertemuan ISC di ruang pertemuan Menkokesra dengan agenda pertemuan antara lain laporan kegiatan Dana Kemitraan Indonesia untuk HIV dan

Fakulteta za arhitekturo Inštitut za arhitekturo in prostor Ljubljana 2012 ISSN 1580-5573 UDK COBISS GreGor Čok 114 - 115 UrbanistiČna delavnica.. Škofja

pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Palu. Berdasarkan analisis data tes dilakukan dengan teknik statistik uji-t dua pihak untuk menguji perbedaan rerata skor hasil

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik secara garis besar bahwa pemberian perlakuan berupa penerapan konseling kelompok self management

Tujuan dari pembuatan tugas akhir ini adalah sebagai salah satu syarat untuk mencapai derajat sarjana Teknik Informatika dari Program Studi Fakultas Teknologi Industri

dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “ Rancang Bangun Sistem Keamanan Rumah Menggunakan Red Laser Pointer, Light Dependent Resistor, Dan Kamera Digital ”

Pada Siklus IV kreativitas dimana mahasiswa lebih atau penuh dengan ide-ide meraka sendiri dalam mengembangkan LKS sudah mulai mencapai kategori baik, dan mahasiswa mempunyai