• Tidak ada hasil yang ditemukan

VALIDITAS DAN RELIABILITAS TES KETERAMPILAN DRIBBLING DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "VALIDITAS DAN RELIABILITAS TES KETERAMPILAN DRIBBLING DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

VALIDITAS DAN RELIABILITAS TES KETERAMPILAN DRIBBLING DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA

Mochamad Zakky Mubarok

Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi STKIP Nahdlatul Ulama Indramayu email: m.zakky@stkipnu.ac.id

Abstrak

Permainan sepak bola modern menutut setiap pemain memiliki keterampilan dribbling yang sangat baik guna menunjang penerapan taktik dan strategi dalam bermain dengan tujuan meraih prestasi maksimal. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas dribbling dalam permainan sepak bola pada tingkat perguruan tinggi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Adapun partisipan dalam penelitian ini sebanyak 30 orang mahasiswa PJKR STKIP Nahdlatul Ulama Indramayu. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah

purposive sampling. Hasil penelitian menyatakan validitas dan reliabilitas tes keterampilan dribbling sepak bola model A untuk perguruan tinggi berada dalam kategori kuat.

Sedangkan validitas dan reliabilitas tes keterampilan dribbling sepak bola untuk perguruan tinggi model B memiliki validitas dalam kategori kuat dan reliabilitas dalam kategori sangat kuat. Sehingga untuk mengukur tes keterampilan dribbling dalam permainan sepak bola untuk perguruan tinggi lebih baik menggunakan model B.

Kata kunci: validitas, reliabilitas, dribbling, sepak bola

VALIDITY AND RELIABILITY TESTS DRIBBLING SKILLS IN SOCCER GAME

Mochamad Zakky Mubarok

Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi STKIP Nahdlatul Ulama Indramayu email: m.zakky@stkipnu.ac.id

Abstract

Modern soccer games require every player to have excellent dribbling skills to support the application of tactics and strategies in playing with the aim of achieving maximum performance. The purpose of this study is to determine the level of validity and reliability of dribbling in soccer games at the college level. The method used in this research is descriptive. The participants in this study were 30 college students of PJKR STKIP Nahdlatul Ulama Indramayu. The sampling technique used in this research is purposive sampling. The results of the study stated that the validity and reliability of model A soccer dribbling skills for college were in the strong category. While the validity and reliability of dribbling soccer skills model B has strong validity and very strong reliability. Thus, to measure the test of dribbling skills in soccer games for college, it is better to use model B.

(2)

Pendahuluan

Popularitas cabang olahraga sepak bola tidak akan diragukan lagi, olahraga ini merupakan cabang olahraga nomor satu yang sangat digemari diseluruh dunia maupun di negara Indonesia. Permainan sepak bola di era modern menuntut setiap pemain memiliki keterampilan bermain yang sangat baik guna menunjang dalam penguasaan bola menjadi lebih baik, sehingga peluang untuk menciptakan gol cukup besar. Keterampilan dribbling merupakan hal yang wajib dimiliki dan dikuasai setiap pemain sepak bola yang dapat membantu menentukan sebuah hasil dalam suatu pertandingan sepak bola. Dijelaskan oleh Mubarok (2019a, hlm. 32)

dribbling adalah suatu upaya mendorong

bola secara terputus-putus dan posisi bola tidak jauh dari kaki. Gerakan dribbling senantiasa berubah-ubah umumnya dapat dilakukan dengan lambat atau mungkin sangat cepat tergantung dari tujuan atau kondisi yang terjadi dilapangan.

Permasalahan yang terjadi dila-pangan dalam penerapan taktik maupun strategi sering terputusnya aliran bola disebabkan pemain sering dan mudah kehilangan bola ketika menghadapi pen-jagaaan (pressure) dari lawan. Gifford (2008, hlm. 21) mengatakan dribbling adalah kemampuan dalam membawa bola yang bertujuan untuk melewati pemain bertahan, melindungi bola dan melakukan gerak tipu pada saat bermain.

Keterampilan dribbling penting dalam menunjang sebuah tim dalam pene-rapan taktik membangun sebuah serangan ke daearah lawan dalam permainan sepak bola. Dalam situasi permainan, perubahan arah dapat dimulai dengan mengejar atau menghindari lawan serta bereaksi terhadap gerakan bola (Sporis et al., 2010).

Sebuah prestasi memerlukan proses pembinaan dan pelatihan yang dilakukan secara berkelanjutan, serta perlu memper-hatikan aspek-aspek latihan yang sesuai dengan prinsip latihan. Pembinaan olah-raga prestasi adalah pembinaan olaholah-raga

melalui aspek-aspek latihan yang perlu diperhatikan dan ditingkatkan yakni aspek latihan fisik, latihan teknik, latihan taktik, dan latihan mental (Mubarok, 2019c).

Proses latihan keterampilan harus dilakukan secara baik dan berkelanjutan sesuai dengan periodesasi program latihan yang sudah direncanakan. Harsono (2017) menjelaskan latihan merupakan sebuah proses yang dilakukan dengan tujuan untuk membiasakan pemain pada saat bertanding.

Tujuan serta sasaran latihan adalah membantu atlet meningkatkan keterampi-lan dan prestasi semaksimal mungkin. Latihan menuntut kesigapan setiap pema-in dalam mengambil keputusan, sehpema-ingga harus diuji terus-menerus karena pemain dituntut memiliki kepekaan yang tinggi terhadap perubahan-perubahan situasi yang amat sering terjadi sepanjang perma-inan (Mubarok, 2018).

Penilaian atau evaluasi sebuah proses latihan sangat penting dilakukan, guna mengetahui kemajuan dan penca-paian tujuan latihan yang telah diberikan. Pelatihan olahraga prestasi merupakan se-buah proses yang dinamis, seorang pelatih akan menghadapi berbagai permasalahan yang membutuhkan pemecahan setiap masalah yang dihadapi. Informasi yang di-peroleh melalui hasil tes dan pengukuran akan semakin baik dalam pengambilan keputusan dalam latihan (Daniel et al., 2020).

Tes dan dan pengukuran keteram-pilan dribbling untuk tingkat perguruan tinggi sebenarnya sudah ada dari Nurhasan & Cholil (2012, hlm, 207), namun belum diketahui nilai validitas dan reliabilitas tes tersebut. Tes dan pengu-kuran merupakan sebuah bentuk penilaian yang bertujuan mengetahui perkembangan dari kemampuan seseorang, sehingga memudahkan dalam melakukan evaluasi. Dengan perkembangan sepak bola mo-dern, dengan karateristik bermain lebih cepat dan tingkat penjagaan (pressure) dari lawan lebih ketat maka dibutuhkan

(3)

penyesuaian untuk instrumen tes dan pengukuran keterampilan dribbling dalam permainan sepak bola.

Tes dan pengukuran dalam olahraga prestasi merupakan sebuah bentuk eva-luasi dari program perencanaan latihan. Sesuai dengan spesifikasi serta tujuan bentuk tes sumatif yaitu untuk mengetahui keterampilan dribbling dalam permainan sepak bola, maka tes ini merupakan tes subjektif karena berdasarkan hasil penilai-an kemampupenilai-an masing-masing individu. Validitas dan reliabilitas instrumen alat ukur dalam permainan sepak bola merupakan hal yang sangat penting diketahui (Mubarok, 2020).

Dribbling merupakan keterampilan

yang sangat penting dalam suatu pertan-dingan sepakbola pada pemain sepak bola elit dapat melakukan 150-250 tindakan

dribbling selama pertandingan

Dikarena-kan penelitian ini, ditujuDikarena-kan melakuDikarena-kan penyusunan kembali tes yang telah terse-dia untuk keterampilan dribbling dalam permainan sepak bola untuk tingkat per-guruan tinggi, maka peneliti mengunakan tes dribbling dari Nurhasan & Cholil (2012, hlm. 207) sebagai tes model A. Sedangkan untuk pembanding tes model A yaitu tes model B peneliti mengadaptasi tes tersebut dengan mengurangi jarak dalam melakukan dribbling pada tes model A.

Pengurangan jarak disesuaikan kem-bali dengan ukuran panjang dari lapangan sepak bola serta tujuan utama pelaksanaan dari melakukan dribbling. Dengan jarak 2 meter antar rintangan hasil pengukuran kecepatan dalam melakukan keterampilan

dribbling akan lebih efektif dan sesuai

dengan tujuan pelaksanaan dribbling yaitu melewati hadangan lawan (pressure) serta setiap pemain dapat menjaga bola selalu dekat dengan kaki, sehingga tidak mudah direbut oleh lawan.

Instrumen untuk sebuah tes dan pengukuran keterampilan harus memiliki tingkat validitas dan reliabilitas yang baik. Validitas adalah ketepatan alat ukur untuk

dapat mengukur apa yang hendak diukur (Ginanjar, 2016 hlm 85). Sedangkan reliabilitas bisa diartikan konsistensi, jadi hasil pengukuran dinyatakan konsisten atau reliabel apabila menghasilkan skor yang relatif sama bila dilakukan secara berulang-ulang pada orang yang sama dan pada waktu yang relatif sama (Ginanjar, 2016, hlm. 89).

Berdasakan pemaparan yang telah dikemukanan, tentang pentingnya memili-ki keterampilan dribbling dalam perma-inan sepak bola. Penulis tertarik ingin mengetahui seberapa besar validitas dan reliabilitas untuk tes keterampilan

drib-bling dalam permainan sepak bola, untuk

digunakan sebagai alat ukur mengetahui keterampilan sepak bola pada tingkat perguruan tinggi atau mahasiswa.

Metode

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, karena penelitian ini ingin mengungkap masalah yang terjadi pada masa sekarang yaitu berusaha mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas tes keterampilan

dribbling dalam permainan sepak bola.

Partisipan dalam penelitian ini adalah 30 orang mahasiswa dari Prodi PJKR STKIP Nahdlatul Ulama Indramayu yang berjumlah 30 orang. Teknik pengam-bilan sampel dalam penelitian ini meng-gunakan purposive sampling. Purposive

sampling adalah pengambilan sampel

dengan pertimbangan tertentu atau menentukan sampel penelitian dengan tujuan tertentu (Ginanjar, 2019, hlm. 141). Karateristik yang dijadikan sampel penelitian ini merupakan mahasiswa yang memiliki kemampuan kognitif dan afektif yang baik serta memiliki keterampilan bermain sepak bola yang sangat baik terutama dalam keterampilan dribbling.

Tata cara pelaksanaan dan peralatan yang digunakan untuk mengetahui kete-rampilan dribbling dalam permainan sepak bola baik untuk tes model A dan tes model B, yaitu: 1) Perlengkapan: Cones

(4)

12 buah, bola 10 buah, stopwatch, rompi, peluit dan alat tulis; 2) Pelaksanaan tes: Setiap testee baik tes model A atau tes model B berada pada titik garis awal (start) pada saat peluit dibunyikan sebagai tanda testee mulai melakukan dribbling melewati setiap pembatas (cones) dan mengikuti setiap arah panah sampai ke titik garis akhir (finish). Pada saat melaku-kan dribbling, testee wajib menggunamelaku-kan kaki kanan dan kaki kiri secara bergantian, jika terjadi salah arah saat melakukan dribbling waktu tetap berjalan dan testee harus kembali mengikuti arah yang sesuai tanpa menggunakan bagian tubuh lain. Gerakan tes dinyatakan gagal apabila: testee tidak menggunakan kedua kaki secara bergantian (kaki kanan dan kaki kiri) saat melakukan dribbling serta

testee salah masuk ke titik garis akhir

(finish); 3) Cara penskoran atau penilaian tes: Catatan waktu testee saat melakukan

dribbling pada saat peluit dibunyikan

tanda mulai pada titik awal (start) sampai ke titik garis akhir (finish). Untuk lebih jelas mengenai pelaksanaan baik tes model A dan tes model B dapat dilihat pada Gambar 1 .

Analisis dan pengolahan data untuk mencari besaran validitas dengan menggu-nakan total skor (composite skor)

sedangkan untuk mencari tingkat reliabi-litas menggunakan test-retest yang diana-lisis menggunakan uji korelasi person

product moment (Ginanjar, 2016). Selanjutnya untuk mengetahui tingkat koefisien korelasi dijelaskan oleh Ginanjar (2016, hlm. 98) dan dapat di lihat pada Tabel 1.

Model A Model B

Gambar 1. Perbedaan Tes Model A dan Model B

Tabel 1. Tingkat Koefisien Korelasi

Koefisien Korelasi Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,00 Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat

(5)

Hasil dan Pembahasan

Hasil analisis dan pengolahan data, didapatkan besaran validitas tes keteram-pilan dribbling model A sebesar 0,71 masuk kedalam kategori kuat, besaran validitas tes keterampilan dribbling model B sebesar 0,78 masuk kedalam kategori kuat. Untuk lebih jelas perbedaan skor validitas dapat dilihat pada tabel 2.

Sedangkan besaran reliabilitas tes keterampilan dribbling model A sebesar 0,76 masuk kedalam kategori kuat, besaran reliabilitas tes keterampilan

dribbling model B sebesar 0,80 masuk

kedalam kategori sangat kuat. Untuk lebih jelas perbedaan skor reliabilitas dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 2. Perbedaan Tingkat Validitas Tes Model A dan Tes Model B

Variabel r hitung Tingkat Koefisien Korelasi

Model A 0,71 Kuat

Model B 0,78 Kuat

Tabel 3. Perbedaan Tingkat Reliabilitas Tes Model A dan Tes Model B

Variabel r hitung Tingkat Koefisien Korelasi

Model A 0,76 Kuat

Model B 0,80 Sangat Kuat

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, dapat digambarkan antara tes keterampilan dribbling model A dengan tes keterampilan dribbling model B dapat dijadikan acuan sebagai alat ukur kete-rampilan dribbling sepak bola pada ting-kat mahasiswa adalah tes keterampilan sepak bola dengan menggunakan model B, karena memiliki tingkat validitas dan reliabilitas lebih tinggi dari tes keteram-pilan sepak bola dengan model A.

Keterampilan dribbling dalam per-mainan sepak bola merupakan salah satu faktor kemampuan pemain yang harus ditingkatkan oleh setiap pelatih. Dijelas-kan oleh Mubarok (2019b) untuk dapat menguasai bola dalam teknik dribbling diperlukan sebuah metode latihan yang baik dan tepat yang dilakukan secara intensif serta didukung dengan kondisi fisik yang baik agar tujuan sepakbola dengan penguasaan bola yang baik akan tercapai. Selanjutnya Taga & Asai (2012) mengatakan bahwa pelatihan dribbling yang dilakukan secara intensif (DRI-TI) dapat memberikan dampak terhadap peningkatan bermain sepak bola.

Keterampilan dalam permainan sepak bola merupakan kemampuan dalam

melakukan sebuah gerakan dari teknik

dengan sebaik mungkin sehingga

mendukung terhadap sebuah permainan. Mubarok (2019a, hlm. 30) mengatakan keterampilan bermain sepak bola adalah kemampuan serta kesanggupan seorang pemain dalam menguasai teknik-teknik dasar sepak bola dan mengaplikasikannya ke dalam permainan sepak bola dengan efektif dan efisien.

Ketika melakukan keterampilan

dribbling diharuskan bergerak dengan

lincah dan eksplosif guna mendukung strategi sebuah tim dalam melaksanakan variasi serangan maupun bertahan.

Drib-bling berguna untuk mengontrol bola dan

menguasainya sampai seorang rekan satu tim bebas dan memberikannya dalam posisi yang lebih baik (Mubarok, 2019a, hlm.33).

Validitas dan reliabilitas tes kete-rampilan dribbling perlu dilakukan. Se-perti dijelaskan oleh Nurhasan & Cholil (2012, hlm. 372) setiap tes harus memenuhi kriteria 1) tes harus mengukur kemampuan-kemampuan penting; 2) tes itu harus meyerupai permainan yang sesungguhnya; 3) tes itu harus mendorong bentuk gerakan yang baik; 4) tes itu harus

(6)

dilakukan hanya seorang pelaku saja; 5) harus menarik dan mempunyai arti; 6) tes itu harus cukup sukar; 7) tes itu harus dilengkapi dengan cara menskor yang diteliti; 8) tes itu harus dapat membedakan tingkat kemampuan; 9) tes itu harus mempunyai cukup jumlah percobaan; 10) tes itu harus dipertimbangkan dengan bukti-bukti statistika.

Karakteristik sepak bola modern dengan penjagaan yang sangat ketat dari lawan dan kualitas dribbling yang baik sangat dibutuhkan guna membatu pene-rapan sebuah taktik dan strategi sebuah tim. Sejalan dengan hasil penelitian Ali (2011) mengata-kan bahwa kemampuan untuk mengeksekusi pola gerakan teram-pil secara efisien dan efektif adalah aspek terpenting dari kinerja sepak bola dan pemain harus menerapkan keterampilan kognitif, persepsi, dan motorik untuk situasi yang berubah dengan cepat. Selanjutnya hasil penelitian Russell et al. (2010) menjelaskan bahwa keterampilan

dribbling diperlukan pemain untuk bergerak dalam membangun serangan kedaerah pertahanan lawan dan gerakan yang dilakukan dengan kecepatan konstan.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitan dapat disimpulkan bahwa validitas dan reliabi-litas tes keterampilan dribbling sepak bola model A untuk perguruan tinggi berada dalam kategori kuat. Sedangkan validitas dan reliabilitas tes keterampilan dribbling sepak bola untuk perguruan tinggi model B memiliki validitas dalam kategori kuat dan reliabilitas dalam kategori sangat kuat.

Sehingga untuk mengukur tes keterampilan dribbling dalam permainan sepak bola untuk perguruan tinggi lebih baik menggunakan model B. Untuk memudahkan dalam pelaksanaan tes kete-rampilan dribbling tes model B, penulis menyebunya dengan Zakky Dribbling

Soccer Measurement (ZDSM).

Selanjut-nya perlu pengkajian lebih lanjut, terkait dengan nilai validitas dan reliabilitas keterampilan lain dalam permainan sepak bola selain tes dribbling.

Daftar Pustaka

Ali, A. (2011). Measuring soccer skill

performance: A review.

Scandinavian Journal of Medicine and Science in Sports, 21(2), 170–

183. https://doi.org/10.1111/j.1600-0838.2010.01256.x

Daniel, L. F., Reina, R., Gorla, J. I., Bastos, T., & Roldan, A. (2020). Validity And Reliability Of A Test Battery To Assess Change Of Directions With Ball Dribbling In Para-Footballers With Cerebral Palsy. Brain Sciences, 10(2).

https://doi.org/10.3390/brainsci1002 0074

Gifford, C. (2008). Keterampilan Sepak

Bola: Panduan Dasar Teknik , Latihan, Dan Taktik. Yogyakarta:

PT Citra Aji Parama.

Ginanjar, A. (2016). Statistika Dalam

Pendidikan Jasmani: Aplikasi Microsoft Excel. Indramayu: Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi STKIP Nahdlaltul Ulama Indramayu.

Ginanjar, A. (2019). Metode Penelitian

Kuantitatif dalam Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Indramayu:

Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi STKIP Nahdlaltul Ulama Indramayu.

Harsono. (2017). Kepelatihan Olahraga

Teori dan Metodologi. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Mubarok, M. Z. (2018). Pengaruh Bentuk

Latihan Envelope Run dan

Boomerang Run Dengan Metode

Latihan Repetisi Terhadap

Peningkatan Kelincahan Pemain Sepak Bola. Biormatika: Jurnal

Ilmiah Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, 4(02), 301–311. http://www.ejournal.unsub.ac.id/ind

(7)

ex.php/FKIP/article/view/381

Mubarok, M. Z. (2019a). Belajar dan

Mahir Bermain Sepak Bola.

Indramayu: Program Studi

Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi STKIP Nahdlaltul Ulama Indramayu.

Mubarok, M. Z. (2019b). Pengaruh

Latihan Small Sided Games

Mengunakan Metode Interval

Terhadap Peningkatan Dribbling Pemain Sepakbola. Biormatika :

Jurnal Ilmiah Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, 5(02), 144–

149.

https://doi.org/10.35569/biormatika. v5i02.513

Mubarok, M. Z. (2019c). Teori Latihan

Olahraga. Indramayu: Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi STKIP Nahdlaltul Ulama Indramayu.

Mubarok, M. Z. (2020). Validitas Dan Reliabilitas Tes Keterampilan Passing Dan Stop Passing Dalam Permainan Sepak Bola. Jurnal

Kependidikan Jasmani Dan Olahraga, 4(2), 38–45.

Nurhasan, & Cholil, D. H. (2012). Tes

Dan Pengukuran Keolahragaan.

Bandung: FPOK UPI Bandung. Russell, M., Benton, D., & Kingsley, M.

(2010). Reliability And Construct Validity Of Soccer Skills Tests That Measure Passing, Shooting, And Dribbling. Journal of Sport Sciences, 28(13), 1399–1408. https://doi.org/10.1080/02640414.20 10.511247

Sporis, G., Jukic, I., Milanovic, L., & Vucetic, V. (2010). Reliability And Factorial Validity Of Agility Tests For Soccer Players. Journal of

Strength and Conditioning Research, 24(3), 679–686. https://doi.org/JSC.0b013e3181c4d3 24

Taga, K., & Asai, T. (2012). The Influence of Short-term Intensive Dribbling Training on Ball Skill.

Gambar

Tabel 1. Tingkat Koefisien Korelasi

Referensi

Dokumen terkait

Bahasa Inggris 21 ASTO WISANG GENI

31 Maka kataNya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepadaNya: "Jikalau kamu tetap dalam firmanKu (tidak menyimpang dan tidak sembarangan menampung pengjaran dari sumber

[r]

Disiplin tentu tidak akan muncul begitu saja pada diri siswa tanpa didasari dengan penegakan peraturan yang efektif oleh pihak guru di sekolah, melalui

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kawasan Jati Bali, pola pengaturannya tidak mengikuti sepenuhnya dari konsepsi arah orientasi ruang , perletakan bangunan

Abstrak: Pondok pesantren memiliki fungsi sebagai lembaga pendidikan dan dakwah serta lembaga kemasyarakatan yang telah memberikan warna daerah terutama pedesaan. Ia

Hasil penelitian ini bahwa dari hasil dekomposisi wavelet diperoleh karaktersitik sinyal seismik gempa vulkanik yang terekam di stasiun Wanagama saat letusan Merapi 2010 yaitu

Masa ini sering disebut sebagai masa topan badai (“strum and drang)” yaitu masa yang penuh dengan gejolak akibat pertentangan nilai-nilai. Masa transisi inilah