• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PTSP, TRANSMIGRASI DAN TENAGA KERJA TAHUN 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PTSP, TRANSMIGRASI DAN TENAGA KERJA TAHUN 2015"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PTSP, TRANSMIGRASI DAN TENAGA KERJA TAHUN 2015 A. Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja Tahun 2015 dan Capaian Renstra

Evaluasi di sini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat keberhasilan atau capaian kinerja yang telah dilaksanakan pada masing-masing program dan kegiatan oleh Dinas Penanaman Moal dan PTSP, Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Kepulauan Anambas di Tahun 2015. Tabel 1 memerlihatkan alokasi APBD yang dikelola Perangkat Daerah baik sebelum perubahan anggaran maupun setelah perubahan anggaran.

Tabel 1. Alokasi APBD Jenis Belanja Lansung Dinas Penanaman Modal dan PTSP, Transmigrasi dan Tenaga Kerja 2015

No Jenis Belanja

Pagu Dana

Realisasi

(Rp) Capaian (%) SilPA (Rp) Sebelum

Perubahan (Rp) Setelah Perubahan (Rp) Urusan Penanaman Modal

1 Belanja Langsung 1.302.420.000 1.302.420.000 1.118.589.775 85,64 183.830.225 Urusan KeTenaga Kerjaaan

Belanja Langsung 1.643.270.800 1.427.806.650 1.343.894.050 94 83.912.600 JUMLAH

Sumber: Realisasi Fisik dan Keuangan KPMPTSP dan DISNAKERTRANS Kabupaten Kepulauan Anambas.

Realisasi keuangan Dinas Penanaman Modal dan PTSP, Transmigrasi dan Tenaga Kerja di pisah menjadi dua urusan dikarenakan pada periode 2011-2015 kedua SKPD tersebut masih belum bergabung menjadi satu dinas.

a. Realisasi Urusan penanaman Modal .

Secara keseluruhan alokasi anggaran yang dikelola oleh Urusan penanaman Modal belanja langsung sebesar Rp 1.302.420.000,- Angka ini tidak mengalami penurunan setelah terjadinya perubahan anggaran. Dari jumlah tersebut yang terealisasi sebanyak Rp1.118.589.775,- atau 85,64 Persen. Sehingga dapat diketahui besar selisih lebih perhitungan anggaran (SILPA) pada Ursan Penanaman Modal di Tahun 2015 mencapai Rp 183.830.225 .

(2)

b. Realisasi Keuangan Urusan Ketenaga Kerjaan

Secara keseluruhan alokasi anggaran yang dikelola oleh Urusan Ketenaga Kerjaan belanja langsung sebesar Rp1.643.270.800,- Angka ini mengalami penurunan setelah terjadinya perubahan anggaran menjadi Rp1.427.806.650 . Dari jumlah tersebut yang terealisasi sebanyak Rp1.343.894.050,- atau 94 Persen. Sehingga dapat diketahui besar selisih lebih perhitungan anggaran (SILPA) pada Urusan Ketenaga Kerjaan di Tahun 2015 mencapai Rp83.912.600.

Secara rinci berikut diuraikan masing-masing program dan kegiatan yang memenuhi target dan yang tidak memenuhi target, berdasarkan urusan Penanaman Modal dan Urusan Ketenagaekrjaan.

1. Realisasi Program dan Kegiatan Kegiatan yang Memenuhi Target Keluaran yang Direncanakan

Bila diperhatikan dari target masing-masing program ternyata semua program yang berhasil diwujudkan sesuai dengan target yang ditetapkan seperti terlihat di dalam Tabel 2.

Tabel 2. Realisasi Belanja Langsung Dinas Penanaman Modal dan PTSP, Transmigrasi dan Tenaga Kerja

N o Uraian Kegiatan Capaian Fisik (%) Jumlah Pagu Dana Dalam DPAP Realisasi (Rp) Capaian Keuangan (%) Urusan Penanaman Modal

Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran 1.122.090.000 961.914.775 85,72

1 Penyediaan Jasa Tenaga Pendukung Administrasi / Tenaga Perkantoran

100 363.750.000 333.585.000 91.71 2 Penyediaan Rutinitas

Perkantoran 93.00 758.340.000 628.329.775 83,41 Program Penigkatan Iklim

Investasi dan Realisasi Investasi 180.000.000 156.675.000 43,68 1 Penyediaan sarana dan sarana

PTSP 96.00 180.000.000 156.675.000 82.82

Urusan Ketenaga Kerjaan

Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran 1.249.656.650 1.167.734.050 93,44

1 Penyediaan Jasa Tenaga Pendukung Administrasi / Tenaga Perkantoran

100 525.924.000 462.178.500 87.88 2 Penyediaan Rutinitas

Perkantoran 92,38 723.732.650 705.555.550 96.80 Perlindungan dan Pengembangan

Lembaga Ketenaga Kerjaan 178.150.000 176.160.000 98.00 1 Survey Data Kebutuhan Hidup

layak (KHL) 99.85 178.150.000 176.160.000 98.88

(3)

Dari kegiatan yang dikelola Dinas Penanaman Modal dan PTSP, Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Kepulauan Anambas, ada empat kegiatan dengan realisasi keuangannya di atas 80 Persen yang dibedakan secara per Urusan sebagaimana terlihat pada Tabel 2, yaitu:

a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran (Urusan Penanaman Modal)

Program ini memiliki total anggaran sebesar Rp 1.122.090.000,-dan anggaran yang terealisasi Rp 961.914.775,-. Indikator output programnya adalah peningkatan pelayanan administrasi perkantoran. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi:

1) Penyediaan Jasa Tenaga Pendukung Administrasi/Tenaga Perkantoran;

Honorarium bagi tenaga pendukung administrasi merupakan gaji yang diperuntukkan bagi Pegawai Tidak Tetap (PTT) dan tenaga honorer pada Kantor Penanaman Modal dan PTSP. Realisasi fisik untuk kegiatan ini mencapai 100 Persen dan keuangannya 91.71 Persen. 2) Penyediaan Rutinitas Perkantoran;

Wujud dari kegiatan ini adalah menyediakan berbagai kebutuhan kantor, seperti belanja bahan habis pakai, belanja bahan/material, belanja jasa kantor, belanja perawatan kendaraan bermotor, cetak, termasuk belanja modal. Realisasi fisik dari pelaksanaan kegiatan penyediaan rutinitas perkantoran mencapai 93.00 Persen, sedangkan realisasi keuangannya 83.41 Persen.

b. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi

Program ini memiliki total anggaran 180.330.000,- dan yang terealisasi Rp. 156.675.000,-. Indikator output dari program ini adalah Terlaksananya Program Iklim Investasi dan Realisasi Investasi . Ada satu Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah :

1) Penyediaan Sarana dan Prasarana PTSP Kabupaten Kepulauan Anambas guna meningkatkan Pelayanan PTSP di Kabupaten Kepulauan Anambas dengan realisasi fisik 96.00 persen dan realisasi keuangan 82.82 persen.

(4)

a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran ( Urusan Ketenagakerjaan) Program ini memiliki total anggaran sebesar Rp 1.249.656.650,-dan anggaran yang terealisasi Rp 1.167.734.050,-. Indikator output programnya adalah peningkatan pelayanan administrasi perkantoran. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi:

1) Penyediaan Jasa Tenaga Pendukung Administrasi/Tenaga Perkantoran;

Honorarium bagi tenaga pendukung administrasi merupakan gaji yang diperuntukkan bagi Pegawai Tidak Tetap (PTT) dan tenaga honorer pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Realisasi fisik untuk kegiatan ini mencapai 100 Persen dan keuangannya 87.88 Persen. 2) Penyediaan Rutinitas Perkantoran;

Wujud dari kegiatan ini adalah menyediakan berbagai kebutuhan kantor, seperti belanja bahan habis pakai, belanja bahan/material, belanja jasa kantor, belanja perawatan kendaraan bermotor, cetak, termasuk belanja modal. Realisasi fisik dari pelaksanaan kegiatan penyediaan rutinitas perkantoran mencapai 92.38 Persen, sedangkan realisasi keuangannya 96.80 Persen.

b. Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan Program ini memiliki total anggaran Rp 178.150.000- dan yang terealisasi Rp176,160,000,-. Indikatoroutput dari program ini adalah Terlaksananya Perlindungan Dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan. Ada satu Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah :

1) Survey Data Kebutuhan Hidup Layak;

Kabupaten Kepulauan Anambas memiliki 7 Kecamatan , namun Survey Kebutuhan Hidup Layak hanya dilaksanakan di 3 Kecamatan yang memiliki pasar yakni Kecamatan Siantan, Kecamatan Palmatak dan Kecamatan Jemaja. Dari hasil survey tersebut digunakan sebagai salah satu acuan perhitungan penetapan UMK dan UMS Kabupaten Kepulauan Anambas. Nilai realisasi fisik pada kegiatan ini 99.85 Persen dan capaian keuangannya 98.88 Persen.

(5)

2. Realisasi Program dan Kegiatan yang Tidak Memenuhi Target Keluaran yang Direncanakan

Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa tidak ada satupun program yang tidak memenuhi target kinerja yang sudah ditetapkan pada (Tabel 2).

a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran (Urusan Penanaman Modal)

Program ini memiliki target 100 Persen, dengan indikator outputnya adalah peningkatan pelayanan administrasi perkantoran. Alokasi dana pada program ini sebesar Rp 1.122.090.000. Dari jumlah tersebut Rp 961.914.775 di antaranya telah berhasil direalisasikan atau 85,72 Persen dengan capaian fisiknya 99,24 Persen. Ada dua kegiatan yang dilaksanakan pada Program Pelayanan Administrasi Perkantoran ini dan kedua kegiatan tersebut secara realisasi fisiknya sudah memenuhi target seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.

b. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi

Program ini memiliki total anggaran 180.330.000,- dan yang terealisasi Rp. 156.675.000,-.diantaranya telah berhasil di realisasikan atau 82.82 dengan capaian fisiknya 96.00, Indikator output dari program ini adalah Terlaksananya Program Iklim Investasi dan Realisasi Investasi . Ada satu Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini secara realisasi fisiknya sudah memenuhi target seperti sudah di jelaskan sebelumnya.

c. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran ( Urusan Ketenagakerjaan) Program ini memiliki target 100 Persen, dengan indikator outputnya adalah peningkatan pelayanan administrasi perkantoran. Alokasi dana pada program ini sebesar Rp 1.249.656.650. Dari jumlah tersebut Rp 1.167.734.050 di antaranya telah berhasil direalisasikan atau 98.00 Persen dengan capaian fisiknya 97,24 Persen. Ada dua kegiatan yang dilaksanakan pada Program Pelayanan Administrasi Perkantoran ini dan kedua kegiatan tersebut secara realisasi fisiknya sudah memenuhi target seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.

(6)

d. Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan Program ini memiliki total anggaran Rp 178.150.000- dan yang terealisasi Rp176,160,000,-. Diantaranya telah berhasil direalisasikan atau 98.88 persen dan realisasi fisiknya 99,85 Indikatoroutput dari program ini adalah Terlaksananya Perlindungan Dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan. Ada satu Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini secara realisasi fisiknya sudah memenuhi target seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya

Sementara itu, daftar usulan Program dan kegiatan yang direncanakan untuk Tahun 2015 ini sudah tertuang di dalam Renja dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Tahun 2015 pada Dinas Penanaman Modal dan PTSP, Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Kepulauan Anambas sebagaimana terlihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Program dan Kegiatan Pada DPA Tahun 2015

No Nama Program/Kegiatan (Rp) DPA Keterangan

Urusan Penanaman Modal

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

1 Penyediaan Jasa Tenaga Pendukung

Administrasi/Tenaga Perkantoran 363.750.000 Di Akomodir 2 Penyediaan Rutinitas Perkantoran 758.340.000 Di Akomodir

Program Penigkatan Iklim Investasi dan Realisasi

Investasi

1 Penyediaan Sarana dan Prasaran PTSP 180.330.000 Di akomodir

Urusan Ketenagakerjaan

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

1 Penyediaan Jasa Tenaga Pendukung

Administrasi/Tenaga Perkantoran 525.924.000 Di Akomodir 2 Penyediaan Rutinitas Perkantoran 723.332.650 Di Akomodir

Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenaga

Kerjaan

1 Survey Data Kebutuhan Hidup layak (KHL) 178.150.000 Di Akomodir

Sumber: Renja dan DPA KPMPTSP dan DISNAKER TRANS Tahun 2015

Total anggaran yang terdapat di dalam Rencana Kerja 2015 urusan penanaman modal mencapai Rp 1.302.090.000,- untuk 2 Program dan 3 Kegiatan. Besaran pagu dan jumlah kegiatan tersebut ternyata seluruhnya diakomodir dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA). Total anggaran yang terdapat di dalam Rencana Kerja 2015 urusan Ketenaga Kerjaan mencapai Rp

(7)

1.427.806.650,- untuk 2 Program dan 3 Kegiatan. Besaran pagu dan jumlah kegiatan tersebut ternyata seluruhnya diakomodir dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA). sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya

B. Permasalahan/Hambatan dan Pemecahan Masalah

Dinas Penanaman Modal dan PTSP, Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Kepulauan Anambas masih menemui beberapa permasalahan dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya. Munculnya permasalahan tersebut tidak terlepas dari berbagai kelemahan internal maupun eksternal yang dialami masing-masing bidang di Dinas Penanaman Modal dan PTSP, Transmigrasi dan Tenaga Kerja. Sebagai gambarannya, berikut diuraikan permasalahan atau hambatan dan sekaligus dikemukakan juga alternatif pemecahan masalahnya.

1. Bidang Penanaman Modal dan PTSP a. Permasalahan

1) Aparatur di Bidang Penanaman Modal dan PTSP relatif masih kurang, baik dari sisi kualitas maupun kuantitas, sehingga pembinaan sektor ini masih sedikit terhambat.

2) Pada saat berlangsungnya kegiatan pengawasan dan pendataan izin terdapat beberapa persoalan, yaitu:

a) Banyaknya ditemukan Pedagang Usaha Menengah keatas yang belum memiliki izin.

b) Ditemukannya tumpang tindih anatara izin yang dikeluarkan Pelayan Terpadu Satu Pintu dengan izin yang di keluarkan PATEN.

c) Kurang pemahaman pedagang maupun investor tentang jenis izin. 3) Belum tersedianya bank data yang bisa dipertanggungjawabkan dengan

baik.

4) Kurangnya media atau sarana informasi yang dapat diakses oleh Investor dalam mengakses Sumber Daya di Kabupaten Kepulauan Anambas.

(8)

b. Pemecahan Masalah

1) Perlunya memberikan usulan pada BKD agar merekrut/menambah jumlah personil yang memiliki latar belakang di Bidang Penanaman Modal dan PTSP.

2) Solusi dari persoalan kegiatan peningkatan pengawasan dan Pendataan Izin, di antaranya:

a. Adanya sanksi terhadap pedagang yang belum memiliki izin baik berupa sanksi teguran ataupun sanksi pidana.

b. Harus ada regulasi dan hubungan komunikasi yang baik antara pihak Pelayanan Terpadu Satu Pintu dengan pihak PATEN.

c. Harus ada sosialisasi kepada pedagang dan investor tentang jenis perizinan secara bertahap.

3) Tersedianya bank data yang akurat tentang Bidang penanaman modal dan PTSP dengan selalu meng-up date data-data yang ada secara terjadwal.

4) Membangun jaringan informasi marketing baik secara lisan, tertulis seperti brosur dan pamflet maupun informasi yang disampaikan melalui media eletronik (social media).

2. Bidang Ketenagakerjaan dan Transmigrasi a. Permasalahan

1) Terbatasnya alat penguji/pemeriksa perusahaan.

2) Terbatasnya anggaran Daerah untuk pelatihan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian.

3) Masih rendahnya kualitas dan kompetensi calon tenaga kerja sehingga menyulitkan dalam penempatan kerja.

4) Masih banyaknya perusahaan yang belum mematuhi peraturan ketenagakerjaan.

5) Masih kurangnya pegawai pengawas dan mediator dalam penyelesaian perselisihan Hubungan Industrial dan pembinaan penegakan hukum di perusahaan.

(9)

b. Pemecah Masalah

1) Perlu adanya Peningkatan SDM dan sarana dan prasarana pada hubungan industrial sehinga dapat menguji perusahaan PMDN maupun PMA.

2) Perlu adanya penambahan anggaran di bidang ketenaga kerjaan dan ketranmigrasian agar setiap urusan di laksanakan lebih optimal.

3) Harus adanya pelatihan tenaga kerja secara berkala sehingga para calon pencari kerja mempunyai ke ahlian

4) Harus adanya tidak tegas terhadap perusahaan yang tidak mengikuti aturan yaitu berupa teguran tertulis maupun tidak pidana

5) Harus ada penambahan pegawai yang membidangi dan memahami tentang hubungan industrial.

C. ANALISIS KERJA PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

Sub bab ini menjelaskan sejauhmana kesenjangan antara harapan dan realisasi terhadap kinerja Dinas Penanaman Modal dan PTSP, Transmigrasi dan Tenaga Kerja periode sebelumnya yaitu pada tahun 2011-2015. Dari segi pelayanan, Dinas Penanaman Modal dan PTSP, Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Kepulauan Anambas mengacu pada uraian tugas, fungsi, kedudukan dan struktur organisasi. Berikut ini merupakan capaian kinerja pelayanan Dinas Penanaman Modal dan PTSP, Transmigrasi dan Tenaga Kerja.

Berdasarkan hasil kegiatan Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Kepulauan Anambas, dimana salah satu tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui capaian paruh waktu dari pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015, maka jika dilihat dari dokumen Review RPJMD, indikator tingkat pengangguran terbuka dan indikator jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN dan PMA) memiliki capaian indikator sasaran berstatus hijau. Status hijau ini bermakna bahwa capaian tersebut telah sesuai jalurnya (on the track).

Indikator sasaran itu adalah sebagaimana terdapat dalam RPJMD periode sebelumnya yaitu 2011-2015 yang diamanatkan kepada KPM dan Disnaker sebagai penanggungjawab. Secara keseluruhan, terdapat 89 indikator sasaran dan meliputi seluruh bidang urusan yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah.

(10)

Tabel 4 Capaian Kinerja Dinas Penanaman Modal, PTSP, Transmigrasi dan Tenaga Kerja

Sumber : RPJMD KKA Tahun 2011-2015 dan Sumber Lainnya

a. Kinerja Pelayanan Bidang Penanaman Modal dan PTSP

Dengan adanya Peraturan Daerah No. 9 Tahun 2014 tanggal 28 November 2014 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Kepulauan Anambas yang merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang menyelenggarakan urusan pemerintah dibidang penanaman modal, melaksanakan koordinasi dan menyelenggarakan pelayanan administrasi dibidang perizinan secara terpadu dengan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, simplikasi, keamanan dan kepastian. Maka semakin jelas bahwa KPMPTSP bertugas mengembangkan penanaman modal serta melaksanakan koordinasi dan menyelenggarakan No Indikator Satuan

Target Renstra Perangkat Daerah Realisasi Capaian

2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 1. Rasio Daya Serap Tenaga Kerja PMDN dan PMA % 10 20 40 80 NA 13,5 NA NA NA 2. Jumlah Investasi PMA dan PMDN % 5 10 20 40 NA 1.549.5 04.150. 000 9.318.6 00.000. 000 3. Tingkat Penganggura n Terbuka % 10.336 7.336 4.336 2.336 1.336 3,22 6 0,98 1,3 4,5 4. Pencari Kerja yangditempa tkan Orang 250 500 750 1.000 1.244 21 76 213 271 62 5. Jumlah Tenaga Kerja Berbasis Wira Usaha Orang 42 84 126 168 210 - 42 14 14 - 6 Jumlah Kasus Hubungan Industrial Per Tahun Kasus 16 16 16 16 16 1 6 4 5 2 7 Besaran Pemeriksaan Perusahaan Perus ahaan 21 21 21 21 21 - 41 38 41 - 8 Besaran Pekerja/Bur uh Yang Menjadai Peserta Jamsostek Orang 1.660 1.740 1.820 1.900 1.959 - 548 530 1.663 2.568

(11)

pelayanan administrasi dibidang perizinan secara terpadu dengan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, simplikasi keamanan dan kepastian.

Untuk mengisi struktur organisasi tersebut maka diperlukan adanya sumber daya yang berkualitas. Tetapi jika dikaitkan dengan tuntutan tugas seperti diatas, maka masih terdapat beberapa kelemahan yang perlu segera diatasi. Hal tersebut antara lain adalah kondisi teratas sumberdaya manusia masih belum memadai, sebagian pegawai belum memahami masalah penanaman modal dan perizinan secara detail serta sarana dan prasarana pendukung operasional kerja masih kurang, jasa dibidang pelayanan perizinan. Selain itu kebijakan penanaman modal baik penanaman modal asing (PMA) maupun penanaman modal dalam negeri (PMDN) yang masih ditangani pusat merupakan kendala lainnya dalam menciptakan iklim kondusif bagi kegiatan penanaman modal di Kabupaten Kepulauan Anambas.

Keberadaan Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu sebagai wujud komitmen Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas dalam upaya meningkatkan penanaman modal dan peningkatan mutu pelayanan perizinan. Peningkatan pelayanan mutu perizinan akan lebih efektif tercapai apabila ditunjang oleh kelembagaan yang memiliki kewenangan dalam melakukan deregulasi dan debiroktratisasi pelayanan perizinan. Kelembagaan badan perizinan akan memiliki kewenangan dalam pengintegrasian jenis-jenis perizinan, penyusunan standar pelayanan yang mengacu pada SPM serta adanya kepastian hukum dalam pelayanan perizinan.

Peluang investasi akan terbuka lebar apabila pelayanan perizinan memiliki kepastian hukum. Dengan adanya PERBUP No. 13 Tahun 2015, ada 35 jenis perizinan dan 16 NonPerizinan yang dilaksanakan oleh Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (KPMPTSP) Kabupaten Kepulauan Anambas.

Komitmen Pemerintah untuk mempercepat pembangunan infrastruktur dan ketersediaan sarana dan prasarana merupakan kekuatan yang signifikan dalam mendorong peningkatan kegiatan penanaman modal di daerah. Demikian pula potensi sumberdaya alam, situasi dan kondisi keamanan yang kondusif serta dukungan masyarakat terhadap kegiatan investasi merupakan daya tarik

(12)

tersendiri bagi para pemilik modal untuk berinvestasi di Kabupaten Kepulauan Anambas.

Kinerja keuangan KPMPTSP periode 2011-2015 berfluktuasi. Pada tahun 2011, rata-rata realisasi anggaran mencapai 63,40 persen. Tercatat pada tahun 2011 bahwa terdapat 3 program dengan realisasi serapan anggaran paling tinggi dengan realisasi mencapai 63,43 persen yaitu i) Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi, ii) Sementara untuk program dengan realisasi terendah adalah Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investai dengan realisasi anggaran sebesar 63,39 persen.

Pada tahun 2012, kinerja keuangan KPMPSTP mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya yaitu meningkat hingga 14,74 persen. Tercatat bahwa pada tahun 2012, rata-rata serapan anggaran sebesar 78,14 persen. Program dengan capaian realisasi tertinggi berhasil dicapai oleh Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi dengan capaian realisasi mencapai 86,91 persen. Sementara program dengan realisasi capaian terendah yaitu Program Penigkatan Promosi dan Kerjasama Investasi dengan realisasi anggaran sebesar 68,1persen.

Pada tahun 2013, kinerja keuangan KPMPSTP mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya yaitu meningkat hingga 17,65 persen. Tercatat bahwa pada tahun 2013, rata-rata serapan anggaran sebesar 95,79 persen. Program dengan capaian realisasi tertinggi berhasil dicapai oleh Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi dengan capaian realisasi mencapai 96,71 persen. Sementara program dengan realisasi capaian terendah yaitu Program Pelayanan Administrasi Perkantoran anggaran sebesar 94,91 persen.

Pada tahun 2014, kinerja keuangan KPMPSTP mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya yaitu meningkat tipis hingga 3,41 persen. Tercatat bahwa pada tahun 2014, rata-rata serapan anggaran sebesar 99,20 persen. Program dengan capaian realisasi tertinggi berhasil dicapai oleh Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi dengan capaian realisasi mencapai 98,61 persen. Sementara program dengan realisasi capaian terendah

(13)

yaitu Program Pelayanan Administrasi Perkantoran anggaran sebesar 98,70 persen.

Pada tahun 2015, kinerja keuangan KPMPSTP mengalami Penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yaitu menurun hingga 14,79 persen. Tercatat bahwa pada tahun 2014, rata-rata serapan anggaran sebesar 84.41 persen. Program dengan capaian realisasi tertinggi berhasil dicapai oleh Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan capaian realisasi mencapai 86 persen. Sementara program dengan realisasi capaian terendah yaitu Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi anggaran sebesar 82,82 persen

b. Kinerja Pelayanan Bidang Ketenagakerjaan dan Transmigrasi

Untuk bidang Ketenagakerjaan belum adanya tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis kompentensi, berbasis masyarakat mauapun berbasis kewirausahaan merupakan tantangan yang dihadapi oleh Dinas Penanaman Modal PTSP, Transmigrasi dan Tenaga Kerja dalam meningkatkan kemampuan dan keterampilan masyarakat menjadi tenaga kerja yang terampil dan siap pakai.

Untuk bidang Transmigrasi belum adanya data yang akurat mengenai luas lahan kawasan Transmigrasi yang ada di Kabupaten Kepulauan Anambas. Untuk itu perlu dukungan dari Pemerintah Daerah untuk melakukan pendataan ulang terhadap luas lahan Transmigrasi yang ada di Kabupaten Kepulauan Anambas.

Melalui Dinas Penanaman Modal dan PTSP, Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Kepulauan Anambas diharapkan dapat diwujudkan pelayanan publicsecara menyeluruh di bidang investasi yang mampu memberikan kepuasan bagi seluruh masyarakat dan para pemangku kepentingan.

Dalam hal tersebut, tuntutan para pemangku kepentingan untuk memperoleh seluruh pelayanan investasi dan perizinan yang cepat, mudah serta transparan pada 1 (satu) tempat / PD yang didukung dengan kemudahan untuk memperoleh akses informasi, jaminan dan perlindungan hukum serta kepastian untuk melakukan kegiatan usaha, merupakan tuntutan yang tidak boleh ditawar

(14)

Untuk bidang Ketenagakerjaan, meningkatkan kemampuan dan keterampilan masyarakat menjadi tenaga kerja yang terampil dan siap pakai, dirasaperlu mengoptimalkan keberadaan Kursus Latihan Kerja (KLK) Antang sebagai pusat pelatihan dan kursus di Kabupaten Kepulauan Anambas.

Untuk bidang Transmigrasi perlunya data yang akurat mengenai luas lahan kawasan Transmigrasi yang ada di Kabupaten Kepulauan Anambas. Agar Pemerintah Daerah dapat mewujudkan kawasan Transmigrasi menjadi Kota Terpadu Mandiri (KTM).

Kinerja keuangan Disnaker periode 2011-2015 berfluktuasi. Pada tahun 2011, realisasi anggaran mencapai 49,22 persen. Tercatat pada tahun 2011 bahwa terdapat 1 program.

Pada tahun 2012, kinerja keuangan Disnaker mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya yaitu meningkat hingga 36,14 persen. Tercatat bahwa pada tahun 2012, rata-rata serapan anggaran sebesar 85,36 persen. Program dengan capaian realisasi tertinggi berhasil dicapai oleh Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan capaian realisasi mencapai 91 persen. Sementara program dengan realisasi capaian terendah yaitu Program Perlindungan dan Penggembangan Lemabag Ketenagakerjaan dengan realisasi anggaran sebesar 76,18 persen.

Pada tahun 2013, kinerja keuangan Disnaker mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya yaitu meningkat hingga 12,73 persen. Tercatat bahwa pada tahun 2013, rata-rata serapan anggaran sebesar 98,09 persen. Program dengan capaian realisasi tertinggi berhasil dicapai oleh Program Peningkatan Kualitas Produktivitas Tenaga Kerja dengan capaian realisasi mencapai 99,30 persen. Sementara program dengan realisasi capaian terendah yaitu Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan anggaran sebesar 95,77 persen.

Pada tahun 2014, kinerja keuangan Disnaker mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yaitu menurun tipis hingga 2 persen. Tercatat bahwa pada tahun 2014, rata-rata serapan anggaran sebesar 96,09 persen. Program dengan capaian realisasi tertinggi berhasil dicapai oleh Program

(15)

Pengembangan Wilayah Transmigrasi dengan capaian realisasi mencapai 99,27 persen. Sementara program dengan realisasi capaian terendah yaitu Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja anggaran sebesar 93,92 persen.

Pada tahun 2015, kinerja keuangan Disnaker mengalami Peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya yaitu meningkat tipis hingga 0,07 persen. Tercatat bahwa pada tahun 2014, rata-rata serapan anggaran sebesar 96.16 persen. Program dengan capaian realisasi tertinggi berhasil dicapai oleh Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan dengan capaian realisasi mencapai 98,88 persen. Sementara program dengan realisasi capaian terendah yaitu Program Pelayanan Administrasi Perkantoran anggaran sebesar 93,44 persen.

D. Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD

Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan Rencana Kerja SKPD dan capaian Rencana Strategis SKPD serta kondisi kekinian, maka perlu diidentifikasi berbagai permasalahan baik internal maupun eksternal di lingkup SKPD dalam rangka penentuan isu-isu strategis. Permasalahan dimaksud meliputi:

1. Permasalahan Internal

a. Jumlah dan kualitas Sumber Daya Manusia yang ada di Dinas Penanaman Modal dan PTSP, Transmigrasi dan Tenaga Kerja masih kurang, sehingga pembinaan di Bidang pendataan dan pengawasan penanamanm modal, serta penyelesaian kasus tenagakerja belum maksimal.

b. Masih banyaknya jabatan struktural yang belum terisi, sehingga proses pelayanan masih terkendala.

c. Lemahnya daya kontrol pemerintah di sektor penanaman modal, tenaga dan transmigrasi, sehingga mengakibatkan adanya distorsi mekanisme memperlambat perizinan dan penyelesaian permasalahan ketenaga kerjaan.

d. Rendahnya kapasitas dan kualitas sarana dan prasarana Pelayanan Terpadu satu pintu

e. Kinerja pemerintah dalam pelayanan publik belum sesuai dengan standar pelayanan prima, seperti pelayanan yang cepat, tepat, ramah, transparan.

(16)

f. Belum adanya regulasi secara jelas yang mengatur masalah Ketenagakerjaan di tingkat lokal.

g. Masih tingginya tingkat Pengangguran. h. Rendahnya Perluasan kesempatan Kerja

i. Rendahnya Kompentensi dan Produktivitas Tenaga Kerja. j. Manajemen Ketenagakerjaan yang masih belum baik. k. Keterbatasan SDM masyarakat/ penduduk.

l. Sarana dan Prasarana Infrastruktur yang masih terbatas dalam penyelenggaraan pelayanana publik

m. Belum adanya SDM Aparatur pelayanan di PTSP yang Mengikuti Pendidikan, kursus, pelatihan untuk meningkatkan pelayanan publik 2. Permasalahan Eksternal

a. Letak geografis antar pulau yang sulit terjangkau diperburuk lagi dengan iklim/keadaan cuaca yang kurang kondusif yaitu pada bulan-bulan tertentu, dimana laut tidak dapat dilayari oleh kapal yang bertonase kecil. b. Aksesibilitas antar pulau relatif terbatas, akibat sarana dan prasarana

transportasi dan komunikasi yang belum memadai.

c. Terdapat kesenjangan ekonomi antara satu daerah dengan daerah lainnya d. Adanya tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas

Penanaman Modal dan PTSP, Transmigrasi dan Tenaga Kerja dengan instansi lain.

e. Terbatasnya anggaran yang tersedia untuk pelaksanaan tugas Perangkat Daerah.

f. Perkembangan dan kemajuan IPTEK yang sangat cepat

Selain permasalahan tersebut, juga terdapat banyak peluang yang dapat dimanfaatkan secara optimal dalam pengembangan pelayanan oleh Dinas Penanaman Modal dan PTSP, Trasnmigrasi dan Tenaga Kerja. Peluang dimaksud meliputi:

1. Letak geografis Kabupaten Kepulauan Anambas yang berbatasan dengan Kabupaten/Kota serta negara tetangga yang perkembangannya relatif lebih maju;

(17)

2. Dibukanya kawasan Batam, Bintan, dan Karimun sebagai kawasan ekonomi khusus (Special Economic Zone);

3. Adanya kebijakan otonomi daerah yang dapat diterapkan untuk memudahkan daerah dalam membuat peraturan daerah dan meningkatkan sektor Penanaman Modal dan Tenaga Kerja di Kepulauan Anambas;

4. Sumberdaya kelautan dan perikanan memiliki potensi besar yang dapat diolah untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri maupun ekspor;

5. Hasil perkebunan, pertanian dan peternakan dapat dikembangkan menjadi agroindustri yang lebih berdaya saing;

6. Meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap terwujudnya good governance; 7. Tekat pemerintah dan stakeholders untuk menyelenggarakan pemerintahan

yang transparan, akuntabel dan efisien sehingga mutu pelayanan publik dapat ditingkatkan;

8. Adanya keinginan yang besar dari seluruh lapisan masyarakat untuk berperan dalam proses pembangunan;

9. Potensi sumber daya alam yang belum dikelola secara optimal; 10. Pendapatan dan daya beli masyarakat yang semakin meningkat

11. Setiap kebijakan terkoordinasi dengan baik antara daerah, provinsi dan nasional;

Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan tersebut, maka isu-isu strategis daerah senantiasa berkembang sehingga perlu diidentifikasi secara berkesinambungan. Mengingat isu-isu strategis merupakan dasar dalam penetapan prioritas pembangunan daerah Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun 2017. Adapun isu-isu strategis dimaksud meliputi:

1. Meningkatnya kemampuan aparatur di bidang manajemen administrasi perkantoran;

2. Tersedianya lapangan kerja yang mampu menyerap tenaga kerja melalui pemanfaatan potensi daerah;

3. meningkatnya Pemahaman Masyarakat terhadap proses perizinan. 4. Kurangnya informasi pasar kerja;

5. Rendahnya penempatan tenaga kerja;

6. Masih rendahnya laporan kondisi Ketenagakerjaan oleh perusahaan kepada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

(18)

E. Review Terhadap Rancangan Awal RKPD

Menginjak tujuh tahun usianya pada 2016 ini, Kabupaten Kepulauan Anambas masih menghadapi isu-isu mendasar seperti pelayanan pendidikan dan kesehatan serta utilitas dasar seperti listrik dan air bersih. Terdapat pula isu-isu lain yang mengindikasikan perkembangan daerah seperti pencemaran dan pengembangan permukiman. Isu-isu strategis daerah yang teridentifikasi adalah: 1. Pelayanan dasar (pendidikan dan kesehatan) yang lebih berkualitas, merata,

dan terjangkau. Pelayanan pendidikan masih perlu ditingkatkan lagi khususnya dari sisi kualitas tenaga pendidik dan pemenuhan standar sarana dan prasarana pendidikan. Demikian pula halnya dengan pelayanan kesehatan. Pelayanan ini harus diberikan semaksimal mungkin sehingga menjamin kesamaan akses antar warga di tengah kondisi geografis kepulauan.

2. Pengendalian pencemaran dan perbaikan kualitas lingkungan hidup Pencemaran yang perlu dikendalikan didominasi oleh limbah rumah tangga. Oleh karena itu, pengelolaan sampah menjadi penting diprioritaskan. Kualitas lingkungan hidup khususnya terkait dengan tutupan hutan dan ekositem bahari.

3. Penyediaan utilitas dasar (listrik dan air bersih)

Kebutuhan dasar listrik dan air bersih itu belum seluruhnya terpenuhi sehingga menjadi hal yang perlu dikedepankan guna mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan produktif.

4. Pengembangan sektor kelautan dan perikanan serta pariwisata bahari

Sejalan dengan sumber daya utama yang dimiliki oleh daerah dan keselarasannya dengan prioritas nasional, maka prioritas pada sektor kelautan, perikanan, dan pariwisata bahari harus menjadi agenda terdepan pembangunan daerah.

5. Ketahanan pangan dan kestabilan harga Tingkat daya beli masyarakat menjadi faktor penentu dari kesejahteraan. Oleh karenanya, daya beli ini harus ditingkatkan dan tidak dibiarkan tergerus oleh inflasi melalui jaminan pasokan kebutuhan pangan dan barang esensial lainnya serta menstabilkan harga kebutuhan

(19)

Dinas Penanaman Modal dan PTSP, Transmigrasi dan Tenaga Kerja 26

.

6. Perbaikan konektivitas wilayah

Konektivitas wilayah, baik antar kecamatan maupun antar kabupaten/kota masih menjadi persoalan serius. Dampak dari isu konektivitas ini meluas, mulai dari logistik daerah hingga pertumbuhan ekonomi. Transportasi udara yang terputus dan transportasi laut yang rentan dengan faktor cuaca ditambah dengan infrastruktur jalan yang masih perlu ditingkatkan lagi. Demikian pula dengan cakupan layanan komunikasi yang sering terkendala, menjadi hal-hal yang perlu ditangani untuk meningkatkan konetivitas wilayah.

7. Pembangunan kawasan permukiman

Pertumbuhan penduduk daerah perlu diiringi dengan pengembangan kawasan permukiman secara memadai. Selain sebagai salah satu bentuk pelayanan publik, pengembangan kawasan permukiman juga akan berimbas pada peningkatan aktivitas ekonomi lokal.

8. Peningkatan integritas moral, karakter, dan budaya

Diperlukan peran pemerintah untuk membentengi generasi muda agar terhindar dari pengaruh-pengaruh negatif seperti pergaulan bebas penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang. Generasi muda perlu dibentuk sebagai generasi yang bermoral, berkarakter, dan berbudaya untuk menjamin masa depan daerah dan bangsa yang lebih baik. Ini juga penting untuk menjadikan Budaya Melayu sebagai budaya yang hidup dan menjadi penciri daerah. Seiring dengan hal-hal tersebut, perbaikan dari dalam pemerintahan daerah juga perlu dilakukan sehingga dapat terwujud pemerintahan yang bersih (good governace). Tanpa pemerintahan yang bersih, maka membangun masyarakat yang bermoral, berkarakter dan berbudaya menjadi hal yang sulit dan kontradiktif.

Prioritas RKPD Tahun 2017 ditetapkan dengan mempertimbangkan (a) sasaran-sasaran pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun 2016-2021, (b) tema, sasaran pokok, dan bidang-bidang pembangunan pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2017, dan (c) hasil identifikasi isu-isu strategis daerah. Ketiga hal tersebut dipadukan sehingga RKPD Tahun 2017 dapat sinkron dengan dokumen perencanaan dan

(20)

Dinas Penanaman Modal dan PTSP, Transmigrasi dan Tenaga Kerja 27

target daerah serta nasional sekaligus menjawab kebutuhan masyarakat.

Pertimbangan lain yang juga digunakan dalam penetapan prioitas ini adalah bahwa Tahun 2016 merupakan tahun pertama dalam periode lima tahun berikutnya (2016-2021) sehingga perlu dijadikan sebagai tahun peletakkan fondasi yang kokoh guna memuluskan pembangunan untuk tahun-tahun berikutnya. Beban pencanangan dan pemenuhan target perlu dibagi secara proporsional dalam koridor waktu lima tahun tersebut.Prioritas RKPD Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun 2017 harus diletakkan dalam koridor lima tahun, dengan Tahun 2016 sebagai tahun pertama. Dalam koridor lima tahun tersebut, pembangunan ditahapkan dengan ilustrasi seperti terlihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Tahapan Pembangunan Kabupaten Kepulauan Anambas Periode2016-2021

Sumber: BaPPeda Kabupaten Kepulauan Anambas

Berdasarkan pentahapan tersebut maka tema RKPD Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun 2017 adalah sebagai berikut :

a. Penyediaan pelayanan pendidikan yang bermutu; b. Penyediaan pelayanan kesehatan yang berkualitas; c. Pembenahan infrastruktur air bersih;

d. Pengembangan konektivitas wilayah, permukiman,dan penataan ruang; e. Penghembangan Perikanan, Pertanian dan Ketahanan Pengan, serta

Pariwisata dengan Lingkungan Hidup yang lestari;

(21)

Dinas Penanaman Modal dan PTSP, Transmigrasi dan Tenaga Kerja 28

dan iklim investasi yang kondusif;

g. Pembangunan sarana prasarana perkantoran dan penyelenggaraan layanan umum pemerintahan;

h. Penyelenggaraan birokrasi yang bersih, professional serta penguatan otonomi desa;

i. Peningkatan peran kepemudaan, perempuan, dan pembangunan sosial budaya yang berbasis akhlakhul karimah.

Sementara prioritas pembangunan daerah untuk tahun 2017 dapat diuraikan sebagai berikut :

“Percepatan Pemenuhan Kebutuhan Dasa Masyrakat sebagai Fondasi Menuju Pembangunan yang Berkelanjutan.”

Tabel 5.

No Pembangunan Prioritas Program Kinerja PD PJ Indikator Target 5. Pengembangan perikanan, pertanian dan ketahanan pangan, serta pariwisata dengan lingkungan hidup yang lestari;

Pengembangan Wilayah Transmigrasi Jumlah Kawasan Transmigrasi yang dikembangkan 1 Dinas Penanaman Modal dan PTSP, Transmigrasi dan Tenaga Kerja 6. Pengembangan ekonomi kerakyatan, ketenaga kerjaan, dan iklim investasi yang kondusif; Program Peningkatan Kualitasdan Produktivitas Tenaga Kerja Jumlah Tenaga Kerja yang dilatiholeh Dinas 15 orang Dinas Penanaman Modal dan PTSP, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan Persentase kasus perselisihan industrial yang berhasil diselesaikan tahun2016- 2021 60% Dinas Penanaman Modal dan PTSP, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Program Peningkatan Promosidan KerjasamaInvestasi Nilai Investasi yang terealisasi (PMA/PMDN) 56.912.24 5.000 Dinas Penanaman Modal dan PTSP, Tenaga Kerja dan Transmigrasi

(22)

Dinas Penanaman Modal dan PTSP, Transmigrasi dan Tenaga Kerja 29 Program Peningkatan IklimInvestasi dan Realisasi Investasi Jumlah PMA Dan PMDN 2PMA& 17PMDN Dinas Penanaman Moda dan PTSP, Tenaga Kerja dan Transmigrasi 7 Pembangunan sarana prasarana perkantoran dan penyelenggaraan pelayanan umum pemerintahan; Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Jumlah bulan pelayanan administrasi keuangan 12 bulan Seluruh PD 8 Penyelenggaraan birokrasi yang bersih, professional serta penguatan otonomi desa; Program Disiplin Peningkatan Aparatur Persentase Kepatuhan Aparatur 75% Dinas Penanaman Modal, Tramsigrasi dan Tenaga Kerja,Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup, Badan BPPPD, Badan Kepegawaian ,Pendidikan dan Pelatihan Daerah

Sumber: BaPPeda Kabupaten Kepulauan Anambas

Reviu terhadap rancangan akhir RKPD ini dilakukan terhadap prioritas pembangunan Tahun 2017, prioritas program dan kegiatan, indikator kinerja program/kegiatan, tolak ukur atau target sasaran program/kegiatan, serta pagu indikatif yang dialokasikan untuk setiap program/kegiatan Perangkat Daerah yang bersangkutan. Setelah melalui tahapan pembahasan Rancangan Akhir Renja 2017 bersama TAPD, Forum Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas, dan Musrenbang Kabupaten Kepulauan Anambas serta mempertimbangkan asumsi pendapatan daerah Tahun 2017, maka Dinas Penanaman Modal dan PTSP Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Kepulauan Anambas memeroleh empat program dengan enam kegiatan dan juga terdapat lima kegiatan tambahan yang masih dipertimbangkan oleh TAPD untuk diakomodir. Masing-masing program dan kegiatan tersebut akan diuraikan pada Bab III huruf C.

(23)

Dinas Penanaman Modal dan PTSP, Transmigrasi dan Tenaga Kerja 30 F. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat

Usulan program dan kegiatan masyarakat diperoleh melalui musyawarah perencanaan pembangunan desa, kecamatan serta forum Perangkat Daerah yang dilaksanakan pada Bulan Maret 2016 di Kabupaten Kepulauan Anambas yang dihadiri oleh masyarakat serta perangkat Desa/Kecamatan. Dari semua usulan yang terkumpul, tidak terdapat usulan program dan kegiatan yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Penanaman modal dan PTSP, Transmigrasi dan Tenaga Kerja yang di usulkan oleh masyarakat.

Gambar

Tabel 1.  Alokasi APBD Jenis Belanja Lansung  Dinas Penanaman Modal dan  PTSP, Transmigrasi dan Tenaga Kerja  2015
Tabel 2.  Realisasi Belanja Langsung  Dinas Penanaman Modal dan PTSP,  Transmigrasi dan Tenaga Kerja
Tabel 3. Program dan Kegiatan Pada DPA Tahun 2015
Tabel 4 Capaian Kinerja Dinas Penanaman Modal, PTSP,  Transmigrasi dan Tenaga Kerja

Referensi

Dokumen terkait

diantaranya adalah reaktor jenis kubah tetap ( Fixed-dome ), reactor terapung ( Floating drum ), reaktor jenis balon dan reaktor fiberglass, dari beberapa

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas disahkannya buku tentang Skema Sertifikasi Okupasi Nasional Pariwisata bidang Tata Boga yang dapat digunakan sebagai panduan atau

Total jumlah subjek untuk kelompok urea dan niasinamid adalah sama yaitu 33 subjek mendapatkan krim urea 10% atau niasinamid 4% berdasarkan random alokasi menggunakan

Berdasarkan hal tersebut penelitian mengenai inventarisasi tumbuhan Rhododendron pada hutan pegunungan di Taman Nasional Lore Lindu Sulawesi Tengah ini perlu dilakukan

[r]

Untuk meningkatkan kemampuan berbicara pada anak, maka perlu dilakukan strategi untuk meningkatkan kemampuan tersebut.Salah satu strategi yang dapat

Desa wisata Melikan merupakan sentra gerabah, seperti Kasongan dan Manding di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Melikan terletak sekitar kurang lebih 13 km sebelah

Adapun tahap tindakan yang dilakukan, meliputi (a) melaksanakan tindakan dalam pembelajaran pada sub tema Perubahan Wujud Benda sesuai dengan Rencana Pelaksanaan