Makalah Seminar Kerja Praktek
MDF (MAIN DISTRIBUTION FRAME)
DAN MONITORING PSB SPEEDY
Mario Christy Sinuraya (L2F005555) mario.sinuraya@gmail.com
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Abstrak
Abstrak - PT. Telekomunikasi Indonesia (TELKOM) is divided of several divisions that support all activities of the company. MDF (Main Distribution Frame) as one of the division of PT. TELKOM has an important role to maintain the quality of service for the customers. Therefore, MDF do some activities such as validation and monitoring of products from PT.TELKOM which one of their leading product is Speedy. Speedy is product that provide internet services with high speed broadband access. That access technology based on Asymmetric Digital Su bscriber Line (ADSL). SIMANIS is the tool that used to monitor and evaluate the PSB Speedy
Keywords: MDF, Speedy, SIMANIS I.PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya dalam bidang teknologi informasi dan telekomunikasi yang semakin pesat membawa akibat tingginya tuntunan masyarakat pengguna jasa telekomunikasi untuk mendapatkan layanan yang mudah dan cepat, terutama dalam dunia bisnis dengan persaingan yang ketat. PT TELKOM Kandatel Semarang memiliki banyak strategi dalam menghadapi persaingannya, salah satunya yaitu dengan meluncurkan produk baru yang diberi nama Speedy. Produk ini berbasis pada teknologi ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) yang mampu membawa data dengan laju upstream sampai dengan 64 Kbps dan downstream sampai dengan 1 Mbps, bahkan hingga 2 Mbps.
Sistem layanan Speedy merupakan kumpulan beberapa elemen yang saling mendukung sehingga membentuk satu kesatuan sistem layanan yang dapat digunakan oleh pelanggan.. Hal inilah yang mendorong minat untuk membuat suatu alat bantu guna memonitor dan mengendalikan keragaman elemen pendukung, sehingga pelanggan dapat memakai jasa layanan Speedy sesuai yang dijanjikan PT Telkom.
1.2. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan kerja praktek di PT Telkom Kandatel Semarang adalah
1. Untuk mengetahui cara kerja MDF (Main Distribution Frame) secara umum.
2. Untuk mengetahui monitoring dan evaluasi PSN (pemasangan baru) Speedy melalui tool SIMANIS.
1.3. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas, penulis membatasi pembahasan makalah ini hanya pada:
1. Pekerjaan di bidang MDF (Main Distribution Frame) secara umum.
2. Alur bisnis pemasangan Speedy.
3. Monitoring dan evaluasi pemasangan baru Speedy menggunakan alat bantu SIMANIS. II. MDF (MA IN DISTRIBUTION FRAME)
MDF adalah unit terminal berkapasitas besar sebagai tempat terminasi kabel dari sentral dan kabel primer dari tempat tambat awal kabel primer yang menuju ke jaringan.
MDF sebagai salah satu unit yang ada di PT. Telkom STO (Sentral Telepon Otomat) Johar mempunyai fungsi-fungsi khusus, yaitu :
Tempat penyambungan antara kabel primer dengan kabel dari sentral;
Tempat pengetesan dalam melokalisir gangguan;
Tempat melakukan mutasi;
Tempat mengisolir pelanggan karena administrasi;
Memungkinkan pengukuran secara terpisah antara saluran ke sentral dan saluran ke arah pelanggan.
Peralatan-peralatan yang berada di ruangan MDF sangat sensitif terhadap gangguan dari luar, oleh kerana itu ruangann MDF harus memenuhi syarat-syarat berikut :
Ruangan harus bersih dari segala kotoran;
Dilengkapi dengan Alarm Protector; Mempunyai ventilasi udara yang baik; Dilengkapi dengan alat pemadam
kebakaran;
Dilengkapi dengan tangga sorong yang tingginya disesuaikan dengan kondisi ruangan MDF/RPU
2.1 Bagian-bagian MDF
1. Siska (Sistem Informasi Customer) SISKA sebagai Sistim Informasi Customer sebagai pengganti SISKAMAYA. SISKA adalah sebuah program yang digunakan oleh PT. TELKOM Indonesia dalam melakukan pencarian, perbaikan, troubleshooting, PSB (Pasang sambungan Baru).
2. Terminal
Pada MDF/RPU terdapat terminal yang disusun secara vertikal dan horisontal yaitu :
1. Terminal blok vertikal
Adalah tempat terminasi kabel primer dan tempat penjumperan ke blok horizontal telepon).
2. Terminal blok horizontal
Adalah tempat terminasi kabel dari sentral dan tempat penjumperan ke blok vertikal
3. Kabel chamber
Adalah ruang tempat penyimpanan baik kabel tanah tanam langsung maupun kabel duct dengan kapasitas besar yang telah diinstal di ruang MDF untuk memperhandal jika ada penambahan jaringan
2.2 Peralatan MDF
Peralatan-peralatan yang digunakan di dalam MDF adalah
Computer
Papan tulis dan spidol Tangga sorong Test phone
Knip tang dan tang buaya
Krone (insertion tool) dan pistol jumper
Meja pengukur
2.3
Pekerjaan MDF
Pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan oleh unit MDF meliputi :
1. Pada telepon rumah
Pekerjaan yang di lakukan MDF pada telepon rumah yaitu :
Melaksanakan pasang baru sambungan telepon.
Melaksanakan omset saluran pelanggan. Mencabut Kabul jumper
Pasang kembali nomor yang dicabut Pengukuran Arrester
2. Speedy
Pekerjaan yang di lakukan MDF pada Speedy hampur sama dengan pekerjaan pada telepon rumah namun dilakukan kepada pelanggan Speedy.
3. Validasi data
Validasi data bertujuan agar
klem-klem di terminal vertikal MDF diketahui
nomor teleponnya dan benar-benar valid.
Langkah-langkah melakukan validasi data
yaitu :
1. Menyiapkan buku daftar kabel primer, alat tulis dan test phone.
2. Menentukan primer yang akan divalidasi.
3. Menempelkan ujung-ujung test phone pada klem yang akan di cek.
4. Menanyakan nomor telepon yang sedang dites.
5. Mencocokkan hasilnya dengan buku, beri tanda menggunakan pensil apabila ada yang tidak sama tulis sebelahnya. 6. Apabila pada waktu diadakan
pengetesan ada pelanggan yang sedang berkomunikasi, matikan test phone agar pelanggan tidak terganggu.
7.
Melakukan berulang-ulang sesuai dengan banyaknya urat kabel yang akan divalidasi.
III. MONITORING PSB SPEEDY 3.1 Proses pemasangan baru speedy
Proses pasang baru speedy dilayani dalam dua tahap yaitu tahap penjualan (selling) dan tahap aktivasi.
Tahap selling sendiri dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu pelanggan langsung dating ke plasa telkom, melalui web, melalui sms dan melalui. saluran telepon 147. Setelah proses registrasi selesai baru dilanjutkan ke proses aktivasi yang ditangani oleh datel dan divisi multimedia. Berikut akan dibahas lebih lanjut mengenai proses pasang baru Speedy.
3.1.1. Proses Bisnis Selling
Proses selling merupakan proses penjualan yang dilakukan oleh pihak TELKOM dengan cara menawarkan produk secara langsung kepada pelanggan melalui percakapan telepon.
Pada Proses Bisnis Selling ada beberapa program di lingkungan telkom yang memudahkan untuk memproses dan menditeksi pemasangan maupun pemutusan layanan speddy pada pelanggan, yaitu :
SISKA
SISKA merupakan sebuah sistem informasi untuk menangai bisnis proses seperti pelayanan, validasi, gangguan, pasang baru dan lain-lain yang digunakan di lingkungan internal PT Telkom. Aplikasi SISKA ini menggunakan text base sebagai user interfacenya dan kurang nyaman dalam hal penyediaan informasi maupun untuk monitoring dan pelaporan.
Gambar 3.1. Tampilan Software SISKA
SMART
Smart merupakan software yang digunakan untuk memonitoring pelanggan yang melakukan pemasangan baru Speedy, dan mengetahui status modem yang digunakan, bundling atau Free Modem.
Gambar 3.2. Tampilan Software Smart Operation Speedy Support System
(OS3)
Operation Speedy Support System (OS3) merupakan suatu software yang digunakan untuk memonitoring pelanggan Speedy, pemakaian (usage) data download dan upload dari pelanggan, status pelanggan. 3.1.2 Aktivasi layanan Speedy
Proses aktivasi layanan speedy merupakan proses lanjutan setelah work order
dibuat oleh personil Plasa TELKOM. Proses ini dilakukan setelah petugas plasa telkom melakukan input aktivasi. Petugas selanjutnya memastikan ketersedian akses dan aktivasi port telah dilakukan dengan benar. Data yang diperlukan dalam proses ini berupa data teknis jaringan.
3.1.3 Instalasi
Berikut perangkat Speedy disisi Pelanggan :
Komputer
Spesifikasi minimum untuk layanan Speedy:
1. Pentium II 450 MHz.
2. Memory (RAM) sebesar 64 MByte. 3. Hardisk dengan kapasitas 2 GByte.
4. Dapat menggunakan sistem operasi Windows atau Linux
5. Memiliki aplikasi untuk browsing seperti Internet Explorer.
Untuk memantau pemakaian Speedy secara mudah, PT.Telkom menyediakan aplikasi Speedy Alert System untuk dijalankan pada perangkat komputer. Aplikasi ini dapat digunakan untuk mengetahui informasi pemakaian Speedy (Usage) secara realtime sesuai dengan quota yang dimiliki dan untuk mengetahui informasi tagihan pada periode sebelumnya. Namun aplikasi ini hanya bisa dijalankan pada perangkat komputer yang menggunakan Windows XP dan memiliki aplikasi Internet Explorer versi 6 keatas.
Modem ADSL
Modem adalah salah satu komponen dari CPE yang berfungsi melakukan modulasi dan demodulasi sinyal informasi. Dengan adanya kebijakan “Liberalisasi Terminal” pelanggan Speedy diberi kebebasan memilih merk modem yang beredar dipasaran.
Modem ADSL berdasarkan letaknyanya terdiri dari dua tipe yaitu :
Internal
Modem internal merupakan device berupa card yang terpasang pada motherboard PC yang berfungsi sebagai network card sekaligus Modem Router ADSL.
Eksternal
Modem eksternal adalah modem yang terpisah dari perangkat PC yang biasanya dilengkapi aksesoris seperti kabel interface untuk menghubungkan PC dengan modem. Splitter
memisahkan sinyal suara dan data tersebut dinamakan dengan splitter. Splitter merupakan suatu filter analog yang didalamnya terdiri atas rangkaian low pass filter (LPF) dan high pass filter (HPF). LPF hanya akan melewatkan sinyal berfrekuensi rendah yang kurang dari 4 KHz dan HPF hanya akan melewatkan sinyal berfrekuensi tinggi yang lebih dari 26 KHz. Jika pada teknologi ADSL, frekuensi rendah digunakan untuk suara dan frekuensi tinggi digunakan untuk data, maka tentunya keluaran dari LPF akan berupa sinyal suara yang dapat dihubungkan ke pesawat telepon dan keluaran dari HPF akan berupa data yang dapat dihubungkan ke modem.
Connector
Connector adalah komponen dari CPE yang berfungsi sebagai interface antara dua kondisi yang berbeda. Media yang digunakan untuk menghubungkan modem ADSL dengan Terminal (PC). Pada umumnya terdapat tiga buah konektor yang digunakan Speedy yaitu RJ45, RJ11, dan USB .
3.2. Sistem Manajemen Instalasi PSB Speedy
Proses PSB Speedy di pelanggan melibatkan banyak unit internal Telkom, pihak supplier modem dan mitra tenaga teknisi instalasi kabel rumah. Banyak kasus yang mengakibatkan terhambatnya dan ketertundaan pemasangan Speedy di pelanggan baru. Berbagai penyebab yang mengakibatkan hal tersebut jika ditarik kesimpulan adalah belum ada sistem yang merangkum semua proses awal hingga akhir pemasangan Speedy secara sistem dan terintegrasi. Unit-unit internal yang terlibat langsung dalam proses pemasangan adalah : divisi Datin (Data dan Internet) melalui Sales Force dan EGC (Education and Game Centre) melakukan penjualan ke pelanggan, Customer Care lewat Plasa, Gerai, dan SCC (Sales and Customer Care) melayani pelanggan yang ingin berlangganan produk Speedy. Tiket PSB akan di chek oleh unit ANO (Access Network Operation) untuk memastikan jaringan layak untuk layanan Speedy data broadband, sub unit yang melakukan pengecekan : CCAN (Corporate Customer Access Network) mengecek jaringan dan crossconect DLC- FRK, MDF akan menjumper port yang diinginkan, CPE memastikan pemasangan IKR (Instalasi Kabel Rumah) di pelanggan, TDC (Test Dispatch and Close) akan mengclosing tiket PSB
sebagai hasil kelayakan layanan Speedy. Vendor Modem mengirim dan menyediakan modem ADSL Speedy ke sub unit CPE, mitra IKR menyediakan tenaga teknisi untuk pelaksanaan pemasangan ke pelanggan.
Salah satu alat bantu yang bisa mensolusikan dari masalah sebagaimana yang timbul, maka dibuat suatu inovasi alat bantu yang terintegrated, dapat bekerja secara otomatis, real time dan dapat dipakai semua pihak yang memerlukan. Sebuah aplikasi atau program dibuat untuk menjawab tantangan diatas yang diberi nama SIMANIS kepanjangan dari Sistem Manajemen Instalasi PSB Speedy.
Secara garis besar SIMANIS bekerja berdasar output data dari sumber yang sudah ada, terlihat dalam gambar berikut :
Gambar 3.3 Hirarki sistem SIMANIS Customer Operation Center (COC)
COC adalah sebuah aplikasi berbasis web yang menyediakan alat bantu monitoring untuk beberapa hal yang bersumber dari database SISKA. COC dibuat untuk melengkapi aplikasi SISKA yang memuat informasi yang tidak tersedia oleh SISKA. Adapun informasi yang diambil untuk dalam hal kemudahan mengakses keperluan aplikasi SIMANIS terdapat pada menu “Komersial – Det_MTS_Kring”. Informasi tersebut diambil dengan cara meng-capture text yang dimunculkan oleh COC tanpa perlu terhubung langsung dengan database SISKA sehingga dari segi keamanan cara pengambilan seperti ini adalah legal.
Adapun cara kerja dari SIMANIS seperti yang ditunjukan pada gambar di atas adalah sebagai berikut:
1. Secara rutin setiap 20 menit sekali SIMANIS meng-capture data dari COC untuk mendapatkan data – data pasang baru speedy yang ”kring” pada saat itu berupa nomer speedy, nomer telepon, loket penerbit dan lain – lain.
COC OS3
SIMANIS
2. Setelah data tersebut didapat kemudian disimpan dalam database SIMANIS. 3. Langkah berikutnya adalah mengecek
nomer speedy – nomer speedy yang ada di database SIMANIS dengan aplikasi OS3 untuk mendapatkan data usage-nya. Setelah data hot usage didapat kemudian data tersebut disimpan kembali di database SIMANIS.
4. Mengolah data – data yang ada di database SIMANIS untuk keperluan alat bantu monitoring.
Berikut tampilan dari alat bantu SIMANIS :
Gambar 3.4. Tampilan alat bantu SIMANIS SIMANIS sebagai alat bantu monitoring dan pengendali bertujuan agar kegiatan pemasangan PSB Speedy di pelanggan yang meliputi instalasi kabel rumah dan setting modem ADSL dapat dilaksanakan sesuai SLG Telkom ke pelanggan Speedy yaitu maksimum 3 X 24 jam. Untuk menggunakan alat bantu ini, dilakukan langkah – langkah sebagai berikut :
1. Membuka aplikasi Internet Explorer, kemudian ketik alamat
http://10.85.250.222/psb/.
2. Akan muncul tampilanseperti ditunjukkan pada gambar 3.4. Pada halaman tersebut, akan diminta untuk memasukkan user name dan password. Ketik ”telkom“ untuk input text user dan pasword, lalu klik tombol login. 3. Pada bagian statistik kondisi PSB
Speedy, dapat diketahui jumlah pelanggan psb yang harus ditangani, yang meliputi jumlah usage nol, ISP lain, Customer Care, Pending Customer, Pending Telkom, Modem sendiri, dan CPE, seperti ditunjukkan pada gambar 3.5 berikut :
Gambar 3.5 Statistik Kondisi PSB Speedy pada SIMANIS
4. Pada bagian statistik penggunaan modem ADSL, dapat diketahui jumlah modem yang tersedia, yang telah digunakan, yang tidak digunakan, serta modem yang rusak, dari masing – masing vendor modem, seperti ditunjukkan pada gambar 3.6 :
Gambar 3.6 Statistik Penggunaan Modem ADSL pada SIMANIS
5. Pada bagian statistik installer modem ADSL, terdapat informasi mengenai siapa yang bertanggungjawab terhadap pemasangan modem dalam psb speedy. Hal yang termasuk didalamnya ialah nama teknisi (installer), tanggal order, jumlah modem yang dibawa oleh installer, jumlah modem yang telah dibayar maupun yang belum dibayar oleh installer. Berikut tampilan dari statistik installer modem ADSL pada SIMANIS :
Gambar 3.7 Statistik Installer Modem ADSL pada SIMANIS
6. Pengisian data pada alat bantu SIMANIS dilakukan secara terpusat
pada satu operator, sehingga tidak terjadi kerancuan data.
Aplikasi SIMANIS sangat bermanfaat bagi semua pihak, yaitu:
1. Sub Unit CPE sebagai pengendali instalasi PSB Speedy, sehingga dapat menjawab secara cepat permasalahan bila terjadi ketidaksesuaian waktu pelaksanaan dengan SLG (Service Level Guarantee) PT Telkom. Sebagai alat bantu menjaga stok atau ketersediaan modem ADSL Speedy. 2. Manajemen dalam monitoring waktu
pemasangan dan pertanyaan pelanggan ataupun membuat kebijakan dan keputusan strategi pemasaran, sekaligus untuk evaluasi proses bisnis yang ada.
3. Unit Customer Care dalam menjaga loyalitas dan kepuasan pelanggan pemakai layanan Speedy. Sebagai alat bantu untuk membantu kesulitan pelanggan yang melakukan pasang sendiri.
4. Unit Sales dapat memonitor hasil penjualannya apakah sudah terpasang atau belum di pelanggan.
Akan tetapi, alat bantu SIMANIS mempunyai beberapa batasan sebagai berikut :
1. Input terhadap ketersediaan modem yg dipasok vendor dilakukan secara manual oleh user yang ditunjuk. 2. Monitoring dan pengendalian umur
PSB yang belum terpasang dilakukan oleh sistem, beradasar status PS (PiS) COC dan usage dari OS3 (Radius). 3. Pengelompokan pelanggan dilakukan
secara manual oleh operator yang ditunjuk setelah terlebih dahulu melakukan pengecekan katagori no speedy dan SISKA.
4. Bisa diakses oleh banyak user, setelah terlebih dahulu minta ijin ke administrator.
4. PENUTUP 4.1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan di atas maka didapatkan kesimpulan berikut:
1. MDF merupakan sebuah divisi pada PT. TELKOM yang merupakan pusat
kabel-kabel telepon, baik untuk jaringan telepon maupun Speedy.
2. Pengaturan pemberian nomor telepon pelanggan dilakukan oleh MDF, sehingga pada MDF perlu diadakan validasi untuk memastikan pelanggan mendapatkan nomor telepon yang sesuai dengan yang diberikan oleh perusahaan. 3. Alat bantu SIMANIS, digunakan untuk
monitoring dan pengendalian instalasi psb Speedy dan penggunaan modem ADSL di Kandatel Semarang.
4. Aplikasi SIMANIS masih dikembangkan agar lebih bisa mengakomodir kebutuhan semua pihak yang terkait dengan instalasi PSB Speedy.
4.2. Saran
Berdasarkan hasil kerja praktek di PT TELKOM, penyusun memberikan saran sebagai berikut:
1. Sebaiknya MDF melakukan validasi
secara rutin dan terjadwal untuk
menjaga mutu pelayanan kepada
konsumen.
2. Sebaiknya
dilakukan
pengembangkan
alat
bantu
SIMANIS
yang
secara
otomatis
dapat merekap data sehingga proses
rekap data dapat lebih efisien karena
tidak dilakukan secara manual.
3. Sebaiknya
PT
TELKOM
meregenerasi
perangkat
yang
digunakan
pada
Speedy
sesuai
dengan
usia
teknis
perangkat
sehingga kualitas tidak mengalami
penurunan
DAFTAR PUSTAKA
[1] TELKOM Training Centre. 2007. Fungsi dan Karakteristik Network Element. [2] TELKOM Training Centre. 2007. Materi
Training Speedy Teknika.
[3] TELKOM Training Centre. 2007. Parameter Pengukuran dan Broadband Access.
[4] TELKOM Training Centre. 2007. O&M SETUP ADSL.
[5] Stallings,William. 2001. Dasar-Dasar Komunikasi Data. Jakarta : Salemba Teknik. 2001
BIODATA PENULIS
Mario Christy Sinuraya (L2F005555)
Pria pengemar kwetiau ini dilahirkan di Jakarta, 2 Agustus 1987. Menempuh pendidikan dasar di SD Tarakanita II Jakarta, SLTP Charitas Jakarta dan kemudian dilanjutkan di SMA Kolese Gonzaga Jakarta. Dari tahun 2005 hingga saat ini masih menyelesaikan studi Strata-I di Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Semarang Angkatan 2005, konsentrasi Informatika dan Komputer.
Mengetahui/Mengesahkan Dosen Pembimbing
R. RIZAL ISNANTO, S. T., M.M.,M . T. NIP.197007272000121001