• Tidak ada hasil yang ditemukan

disimpulkan bahwa usaha peternakan ayam ras petelor layak untuk dikembangkan di Kecamatan Petang. Untuk menjamin keberhasilan pengembangan usaha

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "disimpulkan bahwa usaha peternakan ayam ras petelor layak untuk dikembangkan di Kecamatan Petang. Untuk menjamin keberhasilan pengembangan usaha"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

EXECUTIVE SUMMARY

Kabupaten Badung merupakan kabupaten yang mengandalkan sektor pariwisata dalam pengembangan ekonomi wilayahnya. Perkembangan sektor pariwisata di Kabupaten Badung lebih banyak terjadi di wilayah Badung Selatan, mengakibatkan munculnya ketimpangan pembangunan di Kabupaten Badung. Pembangunan menjadi lebih terfokus di Wilayah Badung Selatan dibandingkan wilayah Badung Utara, sehingga pertumbuhan wilayah Badung Selatan relatif lebih pesat dibandingkan wilayah Badung Utara. Namun sejak beberapa tahun ini, pemerintah daerah Kabupaten Badung mulai memperhatikan pertumbuhan perekonomian di wilayah Badung Utara. Wilayah Kabupaten Badung bagian utara merupakan daerah pegunungan yang berudara sejuk. Wilayah ini sangat potensial untuk dikembangkannya usaha-usaha agribisnis baik di sektor perkebunan maupun peternakan yang terintegrasi dengan sektor pariwisata. Untuk mengetahui layak atau tidaknya pengembangan agrobisnis komoditas ayam ras petelor di Badung Utara khususnya di Kecamatan Petang, maka dilakukan analisis kelayakan usaha yang ditinjau dari aspek teknis, aspek finansial, aspek sumber daya manusia, dan aspek pasar.

Ditinjau dari aspek teknis lokasi peternakan di Kecamatan Petang layak untuk dimanfaatkan sebagai lokasi pengembangan peternakan ayam ras petelor. Lokasi peternakan terletak jauh dari lingkungan pemukiman, dengan suhu udara 27,10C dan kelembaban 57%, sirkulasi udara sangat baik, serta tekstur tanah yang mudah menyerap air, namun diperlukan perbaikan akses jalan dilingkungan kandang, serta pengadaan sumber air bersih dan listrik. Ditinjau dari aspek finansial, usaha peternakan ayam ras petelor di Kecamatan Petang layak untuk dilakukan, ditunjukkan dengan nilai NPV Rp 5.742.964.855,96, IRR 30%, Net B/C 2,99, BEP 4,96 tahun, dan PBP 0,42 tahun. Nilai switching value : harga telur Rp 984,23/bt, produksi telur 73,82%, harga pakan Rp 5.582,21/kg. Ditinjau dari aspek Sumber Daya Manusia, calon peternak belum memiliki pengalaman yang memadai dalam memelihara ayam ras petelor. Ditinjau dari aspek pasar, pengembangan usaha peternakan ayam ras petelor di Kecamatan Petang layak untuk dilakukan. Kebutuhan telur di Kabupaten Badung (2016) untuk kebutuhan harian masyarakat dan konsumsi wisatawan sebanyak438.402 butir/hari, sedangkan produksi telur yang telah dihasilkan di Kabupaten Badung sebanyak 71.272 butir/hari, sehingga terjadi kesenjangan antara jumlah produksi dengan permintaan sebesar 367.918 butir/hari. Secara keseluruhan dari hasil analisis yang telah dilakukan, dapat

(2)

disimpulkan bahwa usaha peternakan ayam ras petelor layak untuk dikembangkan di Kecamatan Petang.

Untuk menjamin keberhasilan pengembangan usaha peternakan ayam ras petelor di Kecamatan Petang, maka penataan kandang dan bangunan lainnya harus disesuaikan dengan layout zone peternakan yang direkomendasikan dengan pertimbangan aspek keamanan dan biosekuriti. Selain itu juga diperlukan adanya kajian lebih lanjut mengenai detail perencanaan bisnis (business plan), pendampingan oleh akademisi dan dinas terkait, penyusunan strategi pemasaran, dan konsep pengembangan agribisnis peternakan yang berkelanjutan.

(3)

KATA PENGANTAR “Om Swastyastu”

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya Dokumen Study Kelayakan Pengembangan Agrobisnis Komoditi Ayam Ras Petelor di Kecamatan Petang dapat disusun sesuai dengan rencana.

Study Kelayakan Pengembangan Agrobisnis Komoditi Ayam Ras Petelor di Kecamatan Petang memiliki peranan yang sangat penting untuk menentukan apakah suatu rencana usaha layak atau tidak untuk diwujudkan. Dalam menyusun study kelayakan ini dilakukan analisis kelayakan usaha dari aspek teknis meliputi: lingkungan, kandang, dan areal perkandangan; aspek finansial meliputi: biaya investasi, biaya operasi, penerimaan, pendapatan, BEP, cash flow, NPV, PBP, dan switching value; aspek manajemen meliputi: manajemen pakan, kesehatan dan pencegahan penyakit; aspek sumber daya manusia; dan aspek pasar.

Pembangunan usaha peternakan ayam ras petelor di Kecamatan Petang Kabupaten Badung diharapkan dapat memberikan multiplier effect bagi pertumbuhan perekonomian di Kecamatan Petang pada khususnya dan Kabupaten Badung pada umumnya. Oleh karena itu, kajian ini memiliki arti yang sangat penting sebagai bahan pertimbangan dan pedoman dalam pengembangan usaha peternakan ayam ras petelor.

Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan kajian ini. Kami menyadari sepenuhnya bahwa kajian ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran akan kami terima dalam upaya menyempurnakan hasil kajian ini.

“Om Santih, Santih, Santih Om”

Mangupura, November 2017 KEPALA BADAN PENELITIAN

DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BADUNG

I WAYAN SUAMBARA, SH., MM Pembina Utama Muda NIP. 19631025 198810 1 002

(4)

DAFTAR ISI

EXECUTIVE SUMMARY ... i

KATA PENGANTAR... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Maksud dan Tujuan... 3

1.3 Dasar Hukum... 4

1.4 Definisi Operasional ... 6

BAB II LANDASAN TEORI ... 7

2.1 Usaha Peternakan Ayam Ras Petelor ... 7

2.2 Karakteristik Ayam Ras Petelor ... 8

2.3 Manajemen Produksi Ayam Ras Petelor ... 14

2.3.1 Ramsum Ayam Ras Petelor... 15

2.3.2 Kandang Ayam Ras Petelor ... 16

2.4 Telur Ayam Ras ... 23

BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN... 29

3.1 Rancangan Penelitian ... 29

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 29

3.3 Instrumen Penelitian... 29

3.4 Jenis dan Sumber Data ... 30

3.4.1 Jenis Data... 30

3.4.2 Sumber Data ... 30

3.5. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data ... 31

3.6 Analisis Data ... 31

3.6.1 Analisis Kelayakan Finansial... 31 BAB IV ANALISIS KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN AYAM RAS PETELOR

(5)

4.2 Aspek Finansial ... 51

4.2.1 Biaya Investasi ... 52

4.2.2 Biaya Operasi... 53

4.2.3 Penerimaan Usaha (Benefit)... 55

4.2.4 Analisa Pendapatan Peternak... 55

4.2.5 Analisis Break Even Point (BEP) ... 57

4.2.6 Proyeksi Arus Kas (cash flow)... 57

4.2.7 Analisis Kriteria Investasi... 58

4.3 Aspek Manajemen ... 60

4.3.1 Manajemen Pakan ... 60

4.3.2 Manajemen Kesehatan dan Pencegahan Penyakit ... 65

4.4 Analisis Kelayakan Aspek Sumber Daya Manusia ... 74

4.5 Analisis Kelayakan Aspek Pasar ... 75

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI... 78

5.1 Simpulan ... 78

5.2 Rekomendasi... 78

DAFTAR PUSTAKA... 80

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel 2.2 Tabel 2.3

Hal

Perbandingan produktivitas ayam ras petelur dengan ayam buras... 10

Performa beberapa strain ayam petelur... 11

Kandungan Gizi Telur Ayam.. ... 24

Tabel 2.4 Tingkatan Mutu Fisik Telur Konsumsi... 25

Tabel 2.5 Persyaratan Mutu Biologis Telur Konsumsi... 26

Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4 Tabel 4.5 Tabel 4.6 Tabel 4.7 Tabel 4.8 Suhu dan kelembaban udara yang nyaman bagi ayam petelur... 41

Pengaruh Kelembaban Terhadap Suhu Yang Dirasakan Ayam 43 Biaya Investasi... 53

Rata-rata Biaya Variabel Usaha Ayam Petelur... 54

Rata-rata Biaya Tetap Usaha Ayam Petelur... 54

Rata-rata Penerimaan Peternak Ayam Petelur... 55

Rata-Rata Pendapatan Peternak Ayam Petelur... 56

Hasil Analisis Kriteria Investasi... 58

(7)

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Gambar 2.2 Gambar 2.3 Gambar 2.4 Gambar 2.5 Gambar 2.6 Gambar 2.7 Gambar 2.8 Gambar 2.9 Gambar 2.10 Hal White Leghorn... 12

Lohmann Brown, Hisex brown, dan Bovans brown... 13

Kandang postal ayam petelor pada fase starter... 18

Kandang postal bentuk panggung. ... 19

Kandang baterai... 20

Kandang tipe V empat lajur ... 21

Kandang tipe V 6 lajur... 21

Kandang tipe AA 8 lajur... 22

Kandang tipe W 8 lajur... 22

Bagian-bagian Telur. ... 24

Dalam Telur. ... Gambar 2.11 Berbagai Mutu Telur Diukur Dari Tingginya Kantung Udara di 26 Gambar 2.12 Gambar 2.13 Gambar 4.1 Gambar 4.2 Gambar 4.3 Gambar 4.4 Gambar 4.5 Gambar 4.6 Gambar 4.7 Gambar 4.8 Gambar 4.9 Gambar 4.10 Gambar 4.11 Gambar 4.12 Gambar 4.13 Gambar 4.14 Telur Segar... 27

Telur Kurang Segar... 28

Survey Lokasi Kandang... 36

Lokasi Peternakan Jauh dari Jalan Raya... 37

Jalan Setapak di Areal Kandang... 37

Pengukuran Intensitas Cahaya di Dalam Kandang……….. 40

Pengukuran Suhu dan Kelembaban di Lingkungan Peteranakan…… 41

Pengukuran Suhu dan Kelembaban Di Dalam Kandang………. 42

Lokasi Peternakan... 44

Pembagian zona di areal peternakan... 47

Tempat desinfeksi ... 48

Design Kandang Ayam Petelur Tipe V... 50

Kandang Individu Untuk Ayam Petelur... 50

Kandang ayam... 51

Jumlah Penduduk di Kabupaten Badung Tahun 2011-2015………… 76 Jumlah Wisatawan Nusantara dan Mancanegara Yang Berkunjung 77 ke Kabupaten Badung Tahun 2012 – 2016...

Referensi

Dokumen terkait

Mata kuliah Perpajakan Lanjutan memberikan pengetahuan lanjutan berkenaan dengan perhitungan masing-masing jenis pajak yang meliputi kredit PPh, kredit PPN & PPn-BM,

Sehubungan dengan evaluasi Pekerjaan Pengawasan Konstruksi Fisik Pembangunan Convention Hall/Auditorium Tahap IV, bersama ini dengan hormat kami mengundang

Berdasarkan hasil analisis data mengenai pengaruh gaji, fasilitas dan tunjangan terhadap kinerja karyawan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa gaji dengan nilai t

Mengajar yang dilandasi oleh persepsi yang positif akan memperoleh hasil yang baik karena dengan adanya persepsi terhadap mata pelajaran yang baik dalam diri guru (khusunya

Although, the grafts were obscured in the sections avail- To determine the time-course of expression of FGF-2 able and could not be adequately evaluated, the number of and reaction

Karena itu, tugas Kiri Islam yang merupakan salah satu gagasan progressifnya adalah: Pertama, melokalisasi Barat pada batas-batas alamiahnya dan menepis mitos dunia

Penelitian ini menggunakan pendekatan R & D (Research and Development)dengan lima langkah utama (Borg & Gall), yaitu: 1) Menganalisis produk yang akan dikembangkan;

dianggap penting karena ada kecenderungan yang kuat bahwa reflesi teks berpihak pada.. ideologi yang berada di belakang pemikiran