I
BUPATI
SRAGEN
PERATURAN BUPATI SRAGtrNNOMOR
Iq
TAHUN 2OI8 TENTANGPEDOMAN PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI
DI LINGKUNGAN PEMtrRINTAH KABUPATEN SRAGEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Menimbang :4.
BUPATI SRAGEN,
bahwa dalam rangka pelaksanaan pembangunan Zona
Integritas menuju
Wilayah BebasKorupsi
dan WilayahBirokrasi
Bcrsih dan
Melayani
di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Sragen, perlq'diatur
pedoman pelaksanaan;bahwa
berdasarkan pertimbangan
sebagaimanadimaksud
dalamhuruf a, perlu
menetapkan PeraturanBupati
tentang Pedoman Pembangunan Zona IntegritasMenuju
Wilayah BebasKorupsi dan
Wiiayah BirokrasiBersih
dan
Melayani
Di
Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Sragcn;Undang-Undang
Nomor
13
Tahun
1950
tentangPembentukan
Daerah-daerah
Kabupaten
dalamLingkungan Propinsi
Jawa
Tengah
(Berita
Negara Republik IndonesiaTahun
1950 Nomor 42;Undang-Undang
Nomor
28
Tahun
L99)
tentang Penyelenggara Negarayang Bersih
dan
Bebas
dariKorupsi, Kolusi
dan
Nepotisme (Lembaran
Negara Republik IndoncsiaTahun
1999 Nomor75,
Tambahan Lembaran Nega.ra l?epublik Indonesia Nomor 3851);Undang-Undang
Nomor
31
Tahun
1999
tentangPemberantasan
Tindak
Pidana
Korupsi
(Lembaran NegaraRepublik
IndonesiaTahun
1999 Nomor
l4O,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3874
)
sebagaimelnatelah diubah
dengan
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2OOl tentang Perulahan Atas
Undang-Undang
Nomor
3i
Tahun
1999
tentangPemberantasan
Tindak
Pidana
Korupsi
(Lembaran NegaraRepublik
IndonesiaTahun
2OOl Nomor
134,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
41 150 ):
Mengingat
:
1.b.
c
.-:--F-Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2OO2 tentang Komisi Pemberantasan
Tindak
Pidana
Korupsi
(
Lembaran NegaraRepublik
IndonesiaTahun
2OO2Nomor
137,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a25O );
Undang-Undang
Nomor
23
Tahun
2Ol4
tentangPemerintah
Daerah
(Lembaran
Negara
RepublikIndonesia
Nomor 5587)
sebagaimana
telahdiubah
beberapakali terakhir
dengan Undang-UndangNomor
9 Tahun 2Ol5
tentang Perubahan Kedua AtasUndang-Undang
Nomor
23
Tahun
2OL4
tentangPemerintahan
Daerah
(Lembaran
Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);Peraturan Pemerintah Nomor
60 Tahun
2O0B tentangSistem
Pengendalian
Intern
Pemerintah
(Lembaran NegaraRepublik
IndonesiaTahun 2008
Nomor
127,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a8e0);
Peraturan
Mcntcri
PendayagunaanAparatur
Negara ReformasiBirokrasi
Nomor 52
tahun 2Ol4
tentangPedoman
Pembanglrnan
Zona
Integritas
MenujuWilayah
BebasKorupsi
dan Wilayah Birokrasi
Bersih dan Melayanidi
lingkungan Instansi Pemerintah;Peraturan Dacrah
Kabupaten Sragen Nomor5
Tahun2016
tentang
Pcmbentukandan
Susunan
PerangkatDaerah
Kabupaten
Sragen
(Lembaran
DaerahKabupaten
SragcnTahun 2016 Nomor
5,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sragen Nomor 3);MtrMUTUSKAN:
Menetapkan
:
PERATURAN BUPATITENTANG
PEDOMANPEMBANGUNAN
ZONA
INTEGRITASMENUJU
WILAYAHBEBAS DARI KORUPSI DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH
DAN
MELAYANI
DI
LINGKUNGAN
PEMERINTAH KABUPATEN SRAGtrN.BAB I
KDTENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati
ini,
yangdimaksud
dengan:1.
Daerah adalah Kabupaten Sragen.2.
Pemerintah
Daerah
adalah
Pemerintah
KabupatenSragen.
3.
Bupati adalah Bupati Sragen.4.
Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah KabupatenSrqcrcn 4. 5. 6. 7. 8.
5. 6.
Inspektur adalah Inspektur Kabupaten Sragen
Kepala
Organisasi Perangkat Daerahyang
selanjutnyadisingkat Kepala OPD adalah Kepala
Organisasi Perangkat Daerahdi
Lingkungan Pemerintah KabupatenSragen.
Perangkat Daerah adalah
unsur
pembantu
bupati
danDewan
Perwakilan Ralryat Daerah
dalam penyelenggaraanUrusan
Pemerintahan
yang
menjadikewenangan daerah.
Zona Integritas yang
selanjutnyadisingkat
ZI
adalahpredikat
yangdibcrikan
kepada Perangkat Daerah yangpimpinan dan jajarannya
mempunyaikomitmen untuk
mewujudkan
Wialayah
Bebas Korupsi
/
WilayahBirokrasi Bersih
Melayanimelalui reformasi
birokrasi,khususnya
dalam
hal
pencegahan
korupsi
danpeningkatan kualitas pelayanan publik.
Dokumen Pakta Integritas adalah
surat
pernyataan yangberisi
ikrar
untuk
mencegah
dan
tidak
melakukan kolusi, korupsi dan nepotisme.7.
8.
9.
10.
Menuju Wilayah
Bebasdari
Korupsi yang
selanjutnyadisingkat
MenujuWBK
adalah predikat yang diberikan kepadasuatu
unit
kerja yang memenuhi sebagian besarmanajemen perubahan, penataan tatalaksana, penataan
sistem
manajemenSDM, penguatan
pengawasan, danpenguatan akunta bilitas kinerja.
11.Menuju Wilayah Birokrasi
Bersih
dan
Melayani
yang selanjutnyadisingkat
Menuju
WBBM
adalah predikat yangdiberikan
kepadasuatu
unit
kerja yang memenuhisebagian
besar
manajemen
perubahan,
penataantatalaksana, penataan
sistem
manajemen
SDM,penguatan
pengawasan,
penguatan
akuntabilitas kinerja, dan penguatan kualitas pelayanan publik.l2.Tim
Penilai Internal
yang
selanjutnya
disingkat
TPIadalah Tim yang mempunyai tugas melakukan penilaian
perangkat daerah dalam rangka
memperoleh predikat Menuju WBK/
Mcnuju WBBM.13.
Komponen Pengungkit
merupakan
komponen
yangmenjadi
faktor
penentu
pencapaian
sasaran
hasil pembangunanZ<>na Integritas menuju WBK/
WBBM.14. Komponen
Hasil
merupakan komponen
yang
menjadipenentu
pencapaianprogram reformasi
birokrasi
danpenyelenggaraan Good Gouernance.
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2
Maksud dan
tujuan
pcraturanini
adalah :1.
Peraturanini
dima"ksudkan sebagai acuan bagi instansinernerintah
dan nemangkrt kenentinsanlainnva
dalammembang:url zona integritas
menuju
wilayah bebas darikorupsi
(WBI{)/Wilayah
Birokrasi Bersih
Melayani (WBBM);dan2.
Tujuan
pen5rusunanperaturan
ini
adalah
memberikankeseragaman
pcmahaman
dan
tindakan
dalam membangun zona integritas menuju WBK/WBBM.BAB III RUANG LINGKUP
Pasal 3
Ruang Lingkup Peraturan Bupati
ini
mengatur :a. Tahapan Pembangunan Zl;
b.
Syarat dan mekanisme penetapan organisasi perangkat daerah berpredikat Menuju WBK dan Menuju WBBM;c.
Pembinaan dan pcngawasan; dan d. Evaluasi dan pelaporan.BAB IV
TAI-IAPAN PEMBANGUNAN ZI Bagian Kesatu
Penca n angan Pemb angunan ZI
Pasal 4
Pencanangan
pembangunan
ZI
dilaksanakan
secararesmi oleh Bupati.
Pencanangan
Pembangunan
ZI
dilakukan
seteiahpimpinan dan seluruh atau
sebagian besar pegawainyamenandatangani dokumen pakta integritas.
Penandatanganan
dokumen pakta
integritas sebagaimanadimaksud pada
ayat (21dapat
dilakukan secaramasal
/
screntak pada
saat
pelantikan,
baik sebagai CPNS, PNS,maupun pelantikan
dalam rangka mutasi kepegawaian.(4) Penandatanganan
dokumen
pakta
integritas,
dapatdilanjutkan
/
dilengkapi
setelah
pencananganpembangunan ZI.
(5) Pencanangan
pcmbangunan
ZI
dilaksanakan
secaraterbuka
dan
dipublikasikan secara
luas
agar
semuapihak
termasuk masyarakat
dapat
memantau,mengawal, mcngawasi
dan
berperan
serta
dalamprogram kegiatan reformasi
birokrasi
khususnya
dibidang
pencegahankorupsi
dan
peningkatan
kualitas pelayanan publik.(6) Penandatanganan Piagam Pencanangan Pembangunan
ZI
oleh Bupati dan disaksikanunsur
masyarakat.(7)
Unsur
masyarakat
sebagaimanadimaksud
pada
ayat(71 denat dari
unsur
oersuruantinssi.
tokoh masvarakat(1) (2\
(1)
/
Lembaga Sr'i'rrrlayaMasyarakat
(
LSM
)
dan
dunia usaha.Bagian Kedua
Proses Pembangunan ZI Menuju WBK
/
WBBM Pasal 5Sekretaris
Daerah
mengkoordinasikan
pengajuanperangkat
dacrah
untuk
ditetapkan
sebagaiperangkat dacrah
yang akan
diusulkan
sebagaiWBK/WBBM
ke
Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.Sebelum pengajuan
usulan calon
perangkat daerah sebagai WBK/WBBM ke Kementerian PendayagunaanAparatur
Ncgara
dan
Reformasi
Birokrasisebagaimana
dimaksud
pada ayat (1)
dilakukanpenilaian olch TPI terhadap
persyaratan WBK/WBBM.TPI
di
koordinasikanoleh Inspektur dan
ditetapkan dengan Keputusan Bupati.TPI
sebagaimanadimaksud
pada
ayat (3)
secaramandiri
mengevaluasi
dan
menilai
kelengkapanpersyaratan pcrangkat daerah
yang akan
diajukanuntuk
ditetapkan sebagai perangkat
daerah berpredikat menuju WBKApabila
hasil
penilaian
mandiri
sebagaimanadimaksud
pada
ayat (4)
memenuhi
persyaratanpengajuan
prcdikat WBK, maka
Perangkat Daerahdiusulkan
kepadaBupati
untuk
ditetapkan
sebagaicalon
perangkat
daerah
berpredikat
WBK,
danselanjutnya
diusulkan kepada
Kementerian PendayagunaanAparatur
Negara
dan
Reformasi Birokrasi.Pasal 6
Setelah Kemcnterian Pendayagunaan Aparatur Negara
dan
Reformasi
Birokrasi menyetujui
dan/atau
menetapkan perangkat daerah
sebagaiZI
MenujuWBK/WBBM, selanjutnya menentukan
komponen-komponen yang harus dibangun.Komponen
yang
harus
dibangun
sebagaimanadimaksud pada ayat (1) meliputi ;
a.
komponen pcngungkit sebesar 6Ooh(
enam puluh persen ); danb.
komponcn hasil sebesar 4Ooh (empatpuluh
persen) Komponenpcngungkit
sebesar 60%;0(
enam
puluhpersen
)
sebagaimana dimaksudpada
ayat (21terdiri
atas : q mqt.'qlFrYl.sr-l nr.rrrhahen' (2) (3) (4) (5) (1) (2) (3)
t-b.
penataan tata laksana;c.
penataan sistem manajemen sumberdaya manusia;d.
penguatan akuntabilitas;e.
penguatan pengawasan; danf.
peningkatan kualitas pelayananpublik
(4)
Komponenhasil
sebesar 40% { empatpuluh
persen )sebagaimana dimaksud pada ayat (21terdiri atas :
a.
keberhasilan/terwujudnya
pemerintahan
yangBersih dan Bebas KKN; dan
b.
keberhasilan/terwujudnya
peningkatan
kualitas pelayananpublik
kepada masyarakat.Pasal 7
(1)
Tahapan
pelaksanaan pembangunan
ZI
Menuju WBK/WBBM dilaksanakan oleh Tim Pembangunan ZIMenuju
WBK/WBBM
yang
ditetapkan
denganKeputusan Bupati.
(2)
Susunan
KeanggotaanTim
sebagaimana dimaksudayat(1) sebagai
berikut
:a.
Pengarah
: Bupatib. Wakil
Pengarah
: WakilBupati
;c.
Ketua
: Sekretaris Daerahd.
Sekretaris
: Inspektur Kabupaten Sragene.
Anggota
:1. Asisten
Pemerintahan
dan
KesejahteraanRakyat Setda;
2.
Asisten Administrasi Umum Setda;3.
Asisten
Perekonomian
dan
pembangunanSetda;
4.
Kepala BAPPEDA LITBANG;5.
Kepala
Badan
Kepegawaianpendidikan
danPelatihan;
6. Kepala Badan
Pendapatan,pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah;7.
Kepala Bagian Pemerintahan Setda;8.
Kepala Bagian Organisasi Setda;9.
Kepala BagianHukum
Setda;1O. Kepala OPD yang ditetapkan sebagai
ZI
Menuju wBK/WBBM11. Kepala OPD lainnya sesuai kebutuhan.
BAB V
PERSYARATAN DAN MEKANISME PENGAJUAN PERANGKAT DAERAH BERPREDIKAT MENUJU WBK DAN MENUJU
WBBM
Bagian Kesatu
Persyaratan Pengajuan Perangkat Daerah Berpredikat Menrrirr WRK
(1)
(2)
Pasal 8
Sekretaris
Daerah
mengkoordinasikan
danmemproses pengajuan perangkat daerah berpredikat menuju WBK
Pengajuan perangkat
daerah
berpredikat
menujuWBK
sebagaimana
dimaksud
ayat (1)
harusmempertimbangkan
predikat Wajar
TanpaPengecualian
pada
Laporan
Hasil
pemeriksaanBadan Pemeriksa
Keuangan
atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerahdan Nilai
Akuntabilitas
Kinerja Pemerintah minimal bernilai CC.Perangkat Daerah
yang diajukan agar
memenuhikriteria
sebagaiberikut
:a.
setingkat EselonII
dan Eselon III;b.
memiliki peran
dan
penyelenggaraan
fungsi pelayanan strategisc.
dianggaptelah
melaksanakanprogram
reformasi birokrasi secara baik; dand.
mengelola sumber daya yangcukup
besar.Bagian Kedua
Persyaratan Pengajuan Perangkat Daerah Berpredikat Menuju WBBM
Pasal 9
Sekretaris
Daerah
mengkoordinasikan
danmemproses pengajuan perangkat daerah berpredikat menuju WBBM.
Pengajuan perangkat
daerah
berpredikat
menujuWBBM
sebagaimanadimaksud pada ayat
(1) harusmempertimbangkan
predikat Wajar
TanpaPengecualian pada Laporan Hasil pemeriksaan
Badin
Pemeriksa
Keuangan
atas
Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah selama2
(dua)tahun
berturut-turut
dan Nilai
Akuntabilitas Kinerja
pemerintah minimal bernilai CC.Perangkat Daerah
yang diajukan
menuju
WBBMadalah perangkat daerah
yang
sebelumnya sudah berpredikat WBK.Pasal 1O
TPI
secara
mandiri
mengevaluasi
dan
menilaikelengkapan persyaratan
perangkat daerah
yangakan diajukan
untuk
ditetapkan
sebagai perangkai daerah berpredikat menuju WBBM.Dalam
hal
hasil
penilaian
mandiri
sebagaimanadimaksud
pada
ayat (1)
memenuhi
persyaratanpengajuan berpredikat
WBBM,
maka
perangkatDaerah diusulkan
kepadaBupati
untuk
ditetapkan sebagaicalon
perangkat daerahberpredikat
WBBM,dan
dilanjutkan
diusulkan kepada
Menteri PendayagunaanAparatur
Negara
dan
ReformasiEli-^l--o oi (3) (1) (2) (3) (1) (2)
(1) (2) (4) (5) (3) Bagian Ketiga
Mekanisme Pen gajuan Perangkat Daerah Berpredikat
Menuju WBK/WBBM Pasal 1 1
TPI
merekomcndasikan
kepada
Bupati
untuk
menetapkan
dan
mengusulkan
1
(satu)
ataubeberapa
pcrangkat
d'aerahuntuk
ditetapkan
dan diusulkan-
scbagai
perangkat
daerah
berpredikat wBK/WBBM.Bupati
mengusulkan
1
(satu
)
atau
beberapaunit
f.".j"
berpic,lit<at menuju
WBK/WBBM
kepadaMenteri
Pcndayagunaan
Aparatur
Negara
dan Reformasi Birokrasiuntuk dilakukan
reviu WBK atau evaluasi WBBM dengan melampirkanhasil
penilaianinternal
discrtai denganbukti
pendukungSetelah menrima rekomendasi
hasil reviu
WBK atauevaluasi
wB13M
dari
Menteri
PendayagunaanAparatur
Ncgara
dan
Reformasi
Birokrasi,
Bupati menetapkan- predikat
WBK/WBBM
dan/atau
melakukan Pembinaan kembali'Bupati dapat
mencabut
penetapan
WBK/WBBMdalamhaltcrnyatasetelahpenetapann]raterdapat
kejadian/peristiwa yang
mengakibatkantidak
dapat dipenuhinya lagiindikator
yang mendukung'Tim
Penilai Nasionalmelakukan
evaluasi penetapan WBK/WBBM sccara berkala.BAB IV
PEMI3INAAN DAN PENGAWASAN Pasal 12
Tim
Pembangunan
Zl Menuju
WBK/WBBMmelaksanakan
pembinaan
terhadap
terwujudnya perangkat dacrah berpredikat MenujuWBK/WBqM'
.ir"p.ktorat
melaksanakan pengawasandan
evaluasiatas
pelaksanaan pembangunan
ZI
dan
kinerja WBK/WBBM Yang telah ditetaPkan'Inspektorat
mclaporkan pelaksanaan pembangunanZl ieru4u
WBK/WBBM secaraberkala pada
setiapakhir tlhun
d,an/atau
sewaktu-waktu
apabilaJiperlukan kcpada
Bupati dan
Kementerian PendayagunelanAparatur
Negara
dan
Reformasi Birokrasi.(1)
(21
!
BAB V
KETENTUAN PENUTUP Pasal 13
Peraturan
Bupati
ini mulai
berlaku
pada
tanggal diundangkan.Agar
setiap orang
mengetahuinya,
memerintahkanpengundangan
Peraturan Bupati ini
denganpenempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Sragen"
di
Sragen
,
(,rl tz"februo'"
&dttr
GEN,UNTUNG YUNI SUKOWATI
di
Sragen9z fef,Narr
9o r&DAERAH KABUPATEN SRAGEN,
BAWANTO B.
DAERAH KABUPATEN SRAGEI\i TAHUN 2018