St u di Pe n gu r a n ga n Bila n ga n Asa m , Bila n ga n Pe r ok sida da n
Absor ba n si da la m Pr ose s Pe m u r n ia n M in ya k Gor e n g Be k a s
de n ga n Ze olit Ala m Ak t if
W ida ya tJurusan Teknik Kim ia Fakult as Teknik Universit as Diponegoro Sem arang Jl. Pr of Soedar t o SH Tem balang 50239
e- m ail : yayat _99@yahoo.com
Abst r a k
Penelit ian aw al peningkat an kualit as m inyak goreng dengan adsorbsi dengan zeolit t elah dilak ukan. Hasil penelit ian m enunj ukkan bahw a uk uran zeolit dan perbandingan m assa zeolit m erupakan variabel yang berpengar uh. Penelit ian ini bert uj uan unt uk m em peroleh m odel m at em at ika dan kondisi opt im um pada proses pem ur nian m inyak goreng dengan zeolit . Param et er yang diam at i adalah bilangan asam , bilangan peroksida dan absorbansi. Proses opt im asi m enggunakan m et ode r espon perm ukaan/ cent ral com posit e. Pengolahan dat a m enggunakan perangkat lunak St at ica 6. Hasil penelit ian diperoleh k ondisi opt im um unt uk bilangan asam opt im um sebesar 1,7 bilangan peroksida sebesar 12,84, kadar air sebesar 1,91 % dan absor bansi sebesar 0,12 dicapai pada m asa zeolit 19,07 gr am dan diam et er zeolit 1,69 m m . Model m at em at ik a unt uk penurunan bilangan asam , bilangan peroksida, dan absorbansi secara beurut an adalah:
2 2 2 1 2 1 2 1 1 1,2394 0,0181X 0,356X 0,0001X 0,0134X X 0,0299X Y = + + + − − 2 2 2 1 2 1 2 1 2 35,3305 1,222X 13,1576X 0,0186X 0,3749X X 1,4698X Y = − − + + + 0,0568X X 0,0006X 0,0002X -0,2191X -0,0057X 0,2736 Y 1 2 22 2 2 1 3 = + 1 + +
Kat a kunci: absorbansi, adsorbsi, bilangan asam , bilangan peroksida, zeolit
1 . Pe n da h u lu a n
Kerusakan m inyak akan m em pengaruhi m ut u dan nilai gizi bahan pangan yang digoreng. Minyak yang rusak akibat proses oksidasi dan polim erisasi akan m enghasilk an bahan dengan rupa yang kurang m enarik dan cit a rasa yang t idak enak, sert a kerusakan sebagian vit am in dan asam lem ak esensial yang t erdapat dalam m inyak. Oksidasi m inyak akan m enghasilkan senyawa aldehida, ket on, hidrokarbon, alkohol, lakt on sert a senyawa arom at is yang m em puny ai bau t engik dan rasa get ir. Sedangkan pem bent ukan senyaw a polim er selam a proses m enggoreng t er j adi karena reaksi polim erisasi adisi dari asam lem ak t idak j enuh. Hal ini t erbukt i dengan t er bent uknya bahan m enyerupai gum yang m engendap di dasar t em pat penggor engan( Ket aren, 1986) . Alt ernat if penanganan m inyak goreng bekas adalah m engolah m inyak goreng bekas m enggunakan zeolit alam yang t elah diakt ifk an at au zeolit akt if. Hal ini t elah dilak uk an oleh beberapa penelit i ( Widayat dkk., 2005a dan Widayat dkk., 2005b) . Dengan pem akaian zeolit , kualit as m inyak goreng akan m eningkat karena asam lem ak bebasnya akan t erserap oleh zeolit alam . Hal
ini j uga dit unj ang bahwa, negara I ndonesia m em iliki kandungan zeolit alam yang cukup m elim pah dengan kem urnian lebih dari 84 % ( Subagj o, 1998) , m isalkan di Lam pung dan Malang. Selam a ini, zeolit alam hanya digunakan secara langsung sebagai penyubur t anah dan pencam pur m akanan t ernak. Penelit ian pengolahan m inyak goreng bekas t elah banyak dilakukan dan banyak j uga yang m enghasilkan t em uan dalam bent uk pat en. Proses pengolahan m inyak goreng bekas t elah dilakukan oleh Wulyoadi dkk. ( 2004) , dim ana m inyak goreng bekas dim urnikan dengan m em bran. Hasil yang diperoleh m enunj ukkan bahwa m inyak goreng hasil pem urnian m engalam i penurunan bilangan asam dan peroksida, nam un belum m em enuhi persyarat an ( SNI , 1988) . Dem ikian j uga dengan penelit ian yang dilakukan oleh Sum arni dkk. ( 2004) dengan m enggunakan bent onit dan arang akt if unt uk penj ernihan m inyak goreng bekas. Hasil yang diperoleh unt uk bilangan asam dan peroksida j uga m engalam i penurunan, nam un belum m em enuhi spesifikasi SNI .
Widayat dkk. ( 2005b) m elakukan penelit ian pendahuluan unt uk m eningkat kan kualit as m inyak goreng bekas dengan m enggunakan
zeolit akt if. Hasil penelit ian m enunj ukkan bahwa bilangan asam dan bilangan peroksida m engalam i penurunan sam pai m em enuhi SNI . Hasil yang lain m enunj ukkan bahwa variabel ukuran zeolit dan m assa zeolit m erupakan variabel proses yang paling berpengaruh t erhadap pr oses pem ur nian m inyak goreng bekas.
Lopez ( 1990) m enem ukan proses pengolahan m inyak goreng dengan cara m engk ont akan dengan larut an yang m engandung et hylen diam in t et ra asam aset at , n- propil- 3,4,5 t ri-hidrobenzoat , m ono- t ert ilbut il hidroquinone. ( Bernard dkk ., 1991) m enem ukan adsorbent dengan kom posisi 35% karbon ak t if, 15-40% kalsium silikat , m agnesium silikat at au cam puran keduanya, 25- 40% serat selulosa, 2% resin binder dan 0- 3% t anah diat om . Munson ( 1997) m engolah m inyak goreng bekas dengan cara m engkont akan dengan m agnesium silikat dan sedikit alkali, dim ana dapat m ereduksi asam lem ak bebas dalam m inyak. Filt er yang digunakan harus disint esa sehingga m em but uhkan biaya yang m ahal. Nagasaku dkk. ( 2002) m enem ukan m et ode pengolahan lim bah m inyak dengan m enam bahkan senyawa alkali, dan Levy ( 2003) m enem ukan m et ode dan kom posisi unt uk m em urnikan m inyak yang dapat dikonsum si yait u silika, asam alum ina, t anah liat dan asam sit rat .
Minyak m erupakan t rigliserida yang t ersusun at as t iga unit asam lem ak, berwuj ud cair pada suhu kam ar ( 25°C) dan lebih banyak m engandung asam lem ak t idak j enuh sehingga m udah m engalam i oksidasi ( Bekkum dkk., 1981) .
Zeolit m erupakan m ineral yang t erdiri dari k rist al alum inosilikat t erhidrasi y ang m engandung kat ion alkali at au alkali t anah dalam kerangka t iga dim ensinya. I on- ion logam t ersebut dapat digant i oleh kat ion lain t anpa m erusak st rukt ur zeolit dan dapat m enyerap air secara rever sibel ( Bekkum dkk., 1981) .
Kerangka dasar st rukt ur zeolit t erdiri dari unit - unit t et rahedral AlO4 dan SiO4 yang saling berhubungan m elalui at om O dan di dalam st rukt ur t ersebut Si4+ dapat digant i dengan Al3+ sehingga rum us em piris zeolit m enj adi :
M2/ nO.Al2O3.xSiO2.yH2O ( 1)
Dim ana:
M = kat ion alkali at au alkali t anah n = valensi logam alkali
x = bilangan t ert ent u ( 2 s/ d 10) y = bilangan t ert ent u ( 2 s/ d 7)
Zeolit t erdiri dari 3 kom ponen yait u kat ion yang dipert ukarkan, kerangka alum inosilikat dan fase air. I kat an ion Al–Si–O m em bent uk st rukt ur krist al sedangkan logam alkali m erupakan sum ber kat ion yang m udah dipert ukarkan ( 1; 14) . Karena dalam st rukt ur zeolit m uat an ion Al3+ lebih kecil daripada Si4+ m aka ion Al3+ cenderung bersifat negat if dan m engikat kat ion alkali at au alkali t anah unt uk dinet ralkan m uat annya. Kat ion alkali at au alkali t anah dalam zeolit inilah yang selanj ut nya dim anfaat kan dalam proses ion exchange ( Sut art i dan Rachm awat i, 1994) . Zeolit alam yang t elah diakt ivasi dengan asam m ineral ( H2SO4) , akan lebih t inggi daya pem ucat nya karena asam m ineral t ersebut bereaksi dengan kom ponen berupa garam Ca dan Mg yang m enut upi pori–pori adsorben. Di sam ping it u asam m ineral m elarut kan Al2O3 sehingga dapat m enaikkan perbandingan j um lah SiO2 dan Al2O3 dari ( 2- 3) : 1 m enj adi ( 5–6) : 1. Zeolit dengan per bandingan j um lah SiO2 dan Al2O3 t inggi bersifat hidrofilik dan akan m enyerap m olekul yang t idak polar ( Sut art i dan Rachm awat i, 1994) .
2 . M e t odologi
Percobaan dilakukan dengan m em asukkan m inyak goreng bekas dan zeolit alam yang t elah diakt ivasi dengan m assa dan diam et er t ert ent u ke dalam beaker glass sepert i pada gam bar 1. Proses adsor bsi dilakukan pada suhu 60°C selama 15 menit dan kecepatan pengadukan skala 4.
Analisa hasil percobaan m eliput i 4 param et er, yait u bilangan asam yang diukur dengan m et ode t it rasi asam –basa, bilangan peroksida dengan m et ode iodom et ri, kadar air dengan m et ode oven t erbuka dan t ingkat absorbansi m enggunakan spect rofot om et er ( spect ronic 20) ( Sudar m adj i dan Haryono, 1995; SNI , 1998) .
3 . H a sil da n Pe m ba h a sa n
Param et er yang diperoleh dari hasil penelit ian ( Widayat dkk., 2005b) , yait u variabel ukuran zeolit dan m assa zeolit selanj ut nya diopt im asi dengan m et ode respon perm ukaan/ cent ral
com posit e t erhadap param et er bilangan asam ,
bilangan peroksida, absorbansi dan kadar air. Pengolahan dat a m enggunakan perangkat lunak St at ist ica 6.
Ga m ba r 1 . Rangkaian alat percobaan
4 .1 M ode l Em pir is Bila n ga n Asa m da n V a lida si
Hubungan em piris ant ara bilangan asam dengan variabel berubah dapat dinyat akan dengan persam aan berikut :
2 2 2 1 2 1 2 1 1 0299 , 0 0134 , 0 0001 , 0 356 , 0 0181 , 0 2394 , 1 X X X X X X Y − − + + + = ( 2) dim ana :
Y1 = Bilangan asam hasil pengam at an X1 = Massa zeolit
X2 = Diam et er zeolit
Validasi dat a dengan m em bandingkan nilai prediksi dengan hasil pengam at an t erhadap bilangan asam . Hasil v alidasi sepert i disaj ik an dalam Gam bar 2. t erlihat bahw a nilai MS ( m ean square) residual sebesar 0,014. Mean square residual m erupakan selisisih rat a- rat a kuadrat ant ara hasil pengam at an dan nilai prediksi. Sem akin kecil MS residual sem akin sedikit penyim pangan yang t erj adi. MS residual unt uk bilangan asam m em
per-lihat kan bahwa hasil pengam at an t elah sesuai dengan nilai prediksi at au sedikit m engalam i penyim pangan sehingga persa-m aan dapat dit erapkan unt uk penent uan bilangan asam . x x x x x x x x x x 0 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 10 12 14 16 18 20 22 24 Observed Value P re d ic te d Va lu e x x x x x x x x x x 0 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 10 12 14 16 18 20 22 24 x x x x x x x x x x 0 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x 0 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 0 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 10 12 14 16 18 20 22 24 10 12 14 16 18 20 22 24 Observed Value P re d ic te d Va lu e
Ga m ba r 2 . Grafik Hubungan ant ara Nilai Predik si dengan Hasil Pengam at an Bilangan Asam
4 .2 Opt im a si Bila n ga n Asa m
Opt im asi bilangan asam dapat diprediksi m enggunakan grafik surface 3 dim ensi sepert i pada gam bar 3. Opt im asi bilangan asam berada dalam kondisi saddle point dengan t it ik krit is m assa zeolit 19,07 gram dan diam et er zeolit 1,69 m m sehingga didapat kan nilai bilangan asam sebesar 1,71. Secara t eori, sem akin banyak zeolit dan sem akin kecil diam et er zeolit yang digunakan, proses adsorbsi berlangsung sem akin baik karena luas per m ukaan t em pat berlangsungnya proses adsorbsi sem akin besar. Hal ini dim ungkinkan karena kecepat an pengadukan ( skala 4) t idak m am pu m engaduk zeolit yang digunakan secara sem purna sehingga proses adsorbsi t idak berj alan dengan baik.
4 .3 M ode l Em pir is Bila n ga n Pe r ok sida da n V a lida si
Model em piris bilangan peroksida dengan variabel berubah dapat dit am pilkan dengan persam aan 3. Hasil validasi dat a t erhadap m odel dapat sepert i disaj ikan pada Gam bar 4.
2 2 2 1 2 1 2 1 2 4698 , 1 3749 , 0 0186 , 0 1576 , 13 222 , 1 3305 , 35 X X X X X X Y + + + − − = ( 3)
Dari Gam bar 4, nilai MS ( m ean square) residual unt uk bilangan peroksida sebesar 29,8098. Hal ini m enunj ukkan bahwa hasil pengam at an m engalam i penyim pangan yang cukup j auh dari nilai yang diprediksikan.
1
2
4
5
6
7
3
Ket erangan Gam bar: 1. St at if
2. Beaker glass 3. Ther m om et er 4. Magnet ik st ir er
5. Pengat ur sk ala kecepat an pengadukan 6. Tom bol on/ off
Ga m ba r 3 . Grafik Surface 3 Dim ensi unt uk Hubungan Bilangan Asam dengan Massa dan Diam et er Zeolit
6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 Observed Values 10 12 14 16 18 20 22 24 Predic ted Values
Ga m ba r 4 . Grafik Hubungan ant ara Nilai Predik si dengan Hasil Pengam at an Bilangan Peroksida
4 .4 Opt im a si Bila n ga n Pe r ok sida
Opt im asi bilangan peroksida dapat diprediksi m enggunakan grafik surface 3 dim ensi sepert i pada Gam bar 5.
Hasil opt im asi bilangan asam berada dalam kondisi saddle point dengan t it ik krit is m assa zeolit 19,07 gram dan diam et er zeolit 1,69 m m sehingga didapat kan nilai bilangan asam sebesar 1,71. Pada karakt erist ik m inyak goreng bilangan asam m erupakan par am et er yang ut am a. Dengan kondisi yang diperoleh pada hasil diat as selanj ut nya dim asukkan pada m odel m at em at ika bilangan peroksida diperoleh nilai bilangan perok sida 12,84. Sedangk an hasil opt im asi bilangan perok sida dengan m odel persam aan 3 diperoleh pada k ondisi saddle point dengan t it ik krit is m assa zeolit 43,28 gram dan diam et er zeolit 1,04 m m sehingga didapat kan nilai bilangan asam sebesar 15,75. 35 30 25 20 15 10
Ga m ba r 5 . Grafik Surface 3 Dim ensi unt uk Hubungan Bilangan Peroksida dengan Massa dan Diam et er Zeolit
4 .5 M ode l Em pir is Absor ba n si da n V a lida si
Model m at em at ika unt uk hubungan
absorbansi m inyak dengan variabel berubah sepert i disaj ikan pada persam aan 4. Hasil validasi dat a t erhadap m odel dapat sepert i disaj ikan pada Gam bar 6.
0,0568X X 0,0006X 0,0002X -0,2191X -0,0057X 0,2736 Y 2 2 2 1 2 1 2 1 3 + + + = ( 4)
Dari grafik pada Gam bar 6, nilai MS residual unt uk absorbansi m inyak adalah 0,0029387. Hal ini m enunj ukkan bahw a hasil pengam at an m engalam i sedikit penyim pangan dari nilai prediksi dan persam aan dapat digunakan unt uk m enent ukan t ingkat absorbansi m inyak.
0,04 0,06 0,08 0,10 0,12 0,14 0,16 0,18 0,20 0,22 0,24 0,26 0,28 Observed Values 0,08 0,10 0,12 0,14 0,16 0,18 0,20 0,22 0,24 0,26 0,28 Predicted Values
Ga m ba r 6 . Grafik Hubungan ant ara Nilai Predik si dengan Hasil Pengam at an Absorbansi Minyak
4 .6 Opt im a si Absor ba n si M in ya k
Hasil grafik 3 dim ensi unt uk t ingkat absorbansi m inyak sepert i disaj ikan pada Gam bar 7. Opt im asi t ingkat absorbansi
m inyak berada dalam kondisi saddle point dengan t it ik krit is m assa zeolit 22,01 gram dan diam et er zeolit 1,81 m m sehingga didapat kan nilai absorbansi m inyak goreng bekas sebesar 0.14. Hal ini dikarenakan j ika digunakan zeolit yang banyak dengan diam et er yang sangat kecil, akan banyak zeolit yang larut dalam m inyak sehingga m inyak sem akin keruh dan nilai adsorbansinya m eningkat . Dengan hasil yang diperoleh pada bilangan asam yait u pada kondisi m assa zeolit 19,07 gr am dan diam et er zeolit 1,69 m m dim asukkan ke m odel m at em at ika pada persam aan 4 diperoleh hasil absorbansi sebesar 0,21.
0,31 0,26 0,21 0,16 0,11
Ga m ba r 7 . Grafik Surface 3 Dim ensi unt uk Hubungan Kadar Air dengan Massa dan Diam et er Zeolit
-0,5 0,0 0,5 1,0 1,5 2,0 2,5 Observed Values 0,8 1,0 1,2 1,4 1,6 1,8 2,0 2,2 2,4 2,6 Predicted Values
Ga m ba r 8 . Grafik Hubungan ant ara Nilai Predik si dengan Hasil Pengam at an Kadar Air
4 .7 M ode l Em pir is Ka da r Air da n V a lida si
Model m at em at ika unt uk hubungan em piris kadar air dengan variabel berubah disaj ikan pada persam aan 5. Hasil validasi dat a t erhadap m odel dapat sepert i disaj ikan pada Gam bar 8. 2 2 2 1 2 1 2 1 4 0074 , 0 0406 , 0 0011 , 0 551 , 0 0792 , 0 1525 , 1 X X X X X X Y + − − + + = ( 5)
Dari Gam bar 8 dapat dilihat bahwa nilai MS residual adalah 0,509855. Nilai ini relat if besar dibandingkan dengan penyim pangan yang t erj adi pada bilangan asam .
4 .8 Opt im a si Ka da r Air D a la m M in ya k Grafik surface 3 dim ensi unt uk kadar air dalam m inyak dengan variabel berubah m assa dan diam et er zeolit sepert i disaj ikan dalam Gam bar 9. Hasil opt im asi penurunan kadar air berada dalam kondisi saddle point dengan t it ik krit is m assa zeolit 14 gram dan diam et er zeolit 1,16 m m sehingga didapat kan nilai k adar air sebesar 2,03 % . Hal ini dikarenakan daya serap adsorben ( zeolit ) t erhadap zat yang diadsorbsi ( m inyak goreng bekas) t ergant ung pada perbedaan energi pot ensial ant ara adsorben dan zat yang diadsorbsi. Jika proses adsorbsi berlangsung, m ula–m ula daya serap adsorben t erhadap zat yang diadsorbsi besar karena perbedaan energi pot ensial besar. Tet api j ika proses berlangsung t erus m enerus m aka beda energi pot ensial ant ara adsorben dan zat yang diadsorbsi sem akin kecil dan j ika t elah m encapai t it ik opt im um m aka kenaikan zat yang diadsorbsi sem akin kecil m eskipun dilakukan penam bahan adsorben ( Ket aren, 1986) . Dengan hasil yang diperoleh pada bilangan asam yait u pada kondisi m assa zeolit 19,07 gram dan diam et er zeolit 1,69 m m dim asukkan ke m odel m at em at ika pada persam aan 5 diperoleh hasil kadar air sebesar 1,19% .
2 1 0
Ga m ba r 9 . Grafik Surface 3 Dim ensi unt uk Hubungan Kadar Air dengan Massa dan Diam et er Zeolit
4 . Ke sim pu la n
Dari hasil penelit ian diperoleh kesim pulan m odel m at em at ika unt uk hubungan
penurunan bilangan asam , bilangan peroksida, absorbansi dan kadar air dalam m inyak dengan variabel berubah m assa dan diam et er zeolit secara berurut an adalah sebagai berikut : 2 2 2 1 2 1 2 1 1 0299 , 0 0134 , 0 0001 , 0 356 , 0 0181 , 0 2394 , 1 X X X X X X Y − − + + + = , 2 2 2 1 2 1 2 1 2 4698 , 1 3749 , 0 0186 , 0 1576 , 13 222 , 1 3305 , 35 X X X X X X Y + + + − − = , 0,0568X X 0,0006X 0,0002X -0,2191X -0,0057X 0,2736 Y 2 2 2 1 2 2 1 3 1 + + + = , dan 2 2 2 1 2 1 2 1 4 0074 , 0 0406 , 0 0011 , 0 551 , 0 0792 , 0 1525 , 1 X X X X X X Y + − − + + = .
Kondisi opt im um diperoleh bilangan asam opt im um sebesar 1,7 bilangan peroksida sebesar 12,84, kadar air sebesar 1,91 % dan absorbansi sebesar 0,12 dicapai pada m asa zeolit 19,07 gram dan diam et er zeolit 1,69 m m .
Uca pa n Te r im a Ka sih
Pada kesem pat an ini penulis m engucapkan Terim a Kasih kepada Dam ar Pracoyo dan Dwi Apriyant i, yang t elah m em bant u selam a pelak sanaan penelit ian ini.
D a ft a r Pu st a k a
Bekkum , H. V., Flanigen, E. M., Jansen, J. C. ( 1991) I nt roduct ion t o zeolit e science and
pract ise, Elsevier, Net herland.
Bernard, Robin D., Gardner, John, G., Ueki J., ( 1991) Cooking oil filt er, US Pat en No.
4.988.440.
Bert ram , B, Abram s, C, Kauffm an, J. ( 2002) Adsorbent filt rat ion syst em for t reat ing used cooking oil or fat in frying operat ions,
US Pat en No. 6.368.648.
Ket aren, S. ( 1986) Pengant ar t eknologi
m inyak dan lem ak pangan, Penerbit
Universit as I ndonesia, Jakart a.
Lopez, M. ( 1990) Process for t he t reat m ent of frying and/ or cooking oil, US Pat en No.
4.968.518.
Levy ( 2003) Met hods and com posit ions for purifying edible oil, US Pat en No.
6.638.551.
Munson, J. R. ( 1997) Tr eat m ent of cooking oils and fat s w it h m agnesium silicat e and alkali m at erials, US Pat en No. 5.597.600 Nagasaku, K., Mat sunaga, A, Jang, S. ( 2002)
Treat m ent m et hod of wast e oil or wast e edible oil, US Pat en No. 6.478.947.
Richardson, J. T. ( 1989) Principles of cat alyst
developm ent , Plenum Press, New York.
Subagj o ( 1998) Zeolit , Laborat orium Konversi Term okim ia, I nst it ut Tek nologi Bandung, I ndonesia.
Sudarm adj i, S, Haryono B. ( 1995) Prosedur
analisa unt uk bahan m akanan dan pert anian, 3t h edit ion, Libert i, Yogyakart a
Sum arni, Hadi Praset y o S, Pala, Z.N., Suryono, R. ( 2004) Pengaruh wakt u akt ifasi, konsent rasi pelarut , ukuran bent onit dan berat arang akt if pada proses penj ernihan m inyak goreng bekas m enggunakan bent onit akt if dan arang akt if, Prosiding Sem inar Nasional Fundam ent al dan Aplikasi Teknik Kim ia, Jurusan Teknik Kim ia, FTI , I TS Surabaya.
Sut art i, M., Rachm awat i, M. ( 1994) Zeolit
t inj auan lit erat ur, Pusat Dokum ent asi dan
I nform asi I lm iah, Lem baga I lm u Penget ahuan I ndonesia, Jakart a.
SNI ( 1998) Cara uj i m inyak dan lem ak, Badan St andardisasi Nasional, I ndonesia Widayat , Pracoyo, D., Apriyant i, D. ( 2005a)
St udi awal peningkat an kualit as m inyak goreng bekas dengan zeolit alam ,
Prosiding Makalah Sem inar Nasional Kej uangan Teknik Kim ia 2005, Jurusan
Teknik Kim ia, FTI UPN ” Vet eran” Yogyakart a, 25- 26 Januari 2005.
Widayat , Suherm an, Haryani, K. ( 2005b) Opt im asi proses adsorbsi m inyak goreng bekas dengan adsorbent zeolit alam : St udi pengurangan bilangan asam , Prosiding
Sym posium Nasional Rekayasa Aplikasi dan Perancangan I ndust ri, Fak. Teknik
Universit as Muham m adiyah Surakart a.
Wulyoadi, Sasm it o, Kaseno ( 2004) Pem urnian m inyak goreng bekas dengan m enggunakan filt er m em bran, Prosiding
Sem inar Rekayasa Kim ia dan Proses,
Teknik Kim ia Universit as Diponegoro, Sem arang.