• Tidak ada hasil yang ditemukan

No. 12 Edisi September Edisi 12 September Budianto Surbakti

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "No. 12 Edisi September Edisi 12 September Budianto Surbakti"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

No. 12 Edisi September 2020

(2)

K A T A N A K A N

terdauhen, emekap kerna Deliana Fatmawati br

Kaban, si jadi wasit si pemena diberu kalak

In-donesaia sindat lisensi ibas FIFA (Federasi Sepak

Bola Intrnasional) nari. Enda tuhu jadi sejarah

ibas PSSI, makana

wasit wanita pertama

Indo-nesia yang mendapat lisensi FIFA adalah wamita

Karo bernama Delina Fatmawati br Kaban.

Tambah sie. ibas edisi No 12/September 2020

enda majalah Katantaras enggo dem umurna

sada tahun. Tapi keriahen ukur enda irayaken

kami ibas ukur saja ngenca. Lalit lilin idatas

roti tart ras rende lagu

Panjang Umurnya.

Kami

rukur ras ertaktak ibas pusuh entah pe erbahan

evaluasi,

ija ngenda ndia kelebihen ras

kekua-rangen siman pekenan ku wari sireh. Jelas

mela-la denga kekurangen.

.

Bagi sieteh ras-ras, sope bentuk majalah,

Ka-tantaras multak ibas format tabloid seh sepuluh

edisi. Erikterken lit saran ibas piga-piga singoge

nari bagepe ibas Tim Pakar nari, emaka

dung-na Katantaras isalihken kubas format majalah.

Acara pelucurenna asum e ilakoken tanggal 22

September 2019 i Museum Tranportasi TMII.

Bupati Terkelin Brahamana pe asum e reh kubas

lakon e janah acara hiburen ibabai Thio Fanta br

Pinem.

Dage bagem lebe sengkebabah kata ibas kami

nari sierkeras i dapur redaksi. Mejuah-juah kam

ngogesa ras sehat-sehat kita kerina.**

Lit piga-piga berita sigundari la banci lang

iper-diateken ras jadi percakapen jelma si enterem.

Sipemena emekap kerna pilkada 2020 i

Kabupat-en Karo. Ise saja si jadi calon partai politik, ras

ise ka si calon perorangan, mesikel jelma

siente-rem metehsa. Tambah sie, turah ka

penungku-nen uga nge ndia kerna

politik uang

sekali enda,

erurakna nge ndia entah erkelekna?

Berita-berita kerna

bakal calon

bupati/wakil

bu-pati iampeken kami, rikut pe sada

artikel opini

kerna praktek

politik uang

si iperkiraken

penulis-na mesera menekensa bas pilkada si reh alu

argu-mentasi siperlu ipepayondu entah lit perpayona

entah lahang.

Berita sipeduakan emekap kerna erupsi gunung

Sinabung si enggo piga-piga kali terjadi ibas

bu-lan Agustus enda. Tuhu dampak erupsi gunung

e mekelek kal, silang-langna man 4 kecamaten

emekap Naman Teran, Berastagi, Simpang 4, ras

Merdeka.

Berita sideban emekap kerna keputusen Menteri

BUMN Erick Thohir guna ngangkat Alexander

Ginting jadi Komisaris Utama PT Kimia Farma

Tbk, ras Febrio Nathan Kacaribu jadi

Komisa-ris PT Pupuk Indonesia. Berita enda tuhu-tuhu

maba keriahen ras kemegahen man banta kalak

Karo.

Sada berita si deban si nambahi tole kemegahenta

PILKADA BI, PILKADA PA,

PENUKUR MINAKTA...!

(3)

MEDAN

Moses Pinem, Salmen Kembaren, Imanuel Tarigan, Tridah Sembiring, Septa Sembiring, Imanuel Bukit,

Emma Sinulingga KABANJAHE

Alex Depari, Eddy Suranta Surbakti, Susanto Ginting S.Pd., Ramuan Sembiring

YOGYAKARTA Ezra Deardo Purba BANDAR LAMPUNG

Oren B. Peranginangin.

Perwakilan Eropa :

Christina Ginting (Munchen).

Jl. Marsaid I No. 44 Rt.01 Rw.06, Marga Jaya Bekasi Selatan.

E-mail : katanta_ras@yahoo.com Telp. 085782072022 dan 081281743060

Susunan Redaksi

K

ATANTARA

S

Redaksi menerima kiriman tulisan dari pembaca, berupa cerpen, puisi, dan artikel yang berkaitan dengan daerah atau suku Karo. Tulisan dapat ditulis dalam bahasa Indonesia atau bahasa Karo dan dikirimkan ke email Redaksi : katanta_ras@yahoo.com. Isi tulisan sepenuhnya menjadi tanggung-jawab penulis. Redaksi berhak mengedit artikel tanpa mengubah isi dan substansi dari tulisan. Hak cipta tulisan tetap menjadi milik penulis. Tulisan yang dimuat tidak mendapat honorarium.

Penerbit

Cv. AneskA GrAfindo

Pendiri

Jecky Edward Sembiring D. Julianus P. Liembeng Robinson Sembiring Simson Ginting Dewan Penyantun Analgin Ginting Nelson Barus Robinson Sitepu PimPinan umum/ PimPinan ReDaksi Simson Gintings,

wakil PimPinan umum/

wakil PimPinan ReDaksi

Julianus P. Limbeng.

Dewan ReDaksi

Robinson Sembiring, Hendri Sembiring Meliala

PimPinAn PerusAhAAn

Asmanta Barus,

keuangan & siRkulasi

Nurlela br. Sitepu

manageR PRoDuksi

Jecky Edward Sembiring D., Rekening

BNI No. 0753540507 An. Simson Gintings,

PeRcetakan

Aneska Grafindo

Ersada Kita Megegeh, Teridah ras Mehaga

aRtistik

Arthur Sembiring. Photografer Sadrah Ps., Jupiter Maha.

tata letak

Yosef Depari.

sekRetaRis

Eko Tarigan.

ISI DILUAR TANGGUNG JAWAB PERCETAKAN

s

taff

R

eDaksi

k

ontRibutoR

(4)

SEKILAS BERITA KARO

Kabanjahe, KATANTARAS

Seperti judul novel Sutan Takdir Alisjahbana “Tak Putus Dirundung Malang”, seperti itulah lebih ku-rang nasib penduduk dan para petani yang terkena dampak Gunung Sinabung di Tanah Karo. Gunung Sinabung kembali erupsi pada pukul 07.41 Minggu (23/08/2020) pagi. Kolom abu teramati sekitar 1.000

meter di atas puncak atau sekitar 3.460 m di atas permukaan laut. Sebelumnya gunung itu erupsi hari Jumaat tanggal 21 Agustus 2020 pagi terekam oleh seismograf dengan durasi 821 detik..

Sejak meletus pertama kali 27 Agustus 2010, gunung Sinabung terus menerus erupsi. Sempat tertidur seki-tar setahun sejak 2019. Gunung dengan ketinggian

Gunung Sinabung Terus Erupsi

TAK PUTUS DIRUNDUNG MALANG

(5)

Jakarta, KATANTARAS

Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indone-sia (DPD RI) dari Dapil Sumut DR. Badikenita Putri br Sitepu SE, M.Si terpilih menjadi Ketua Panitia Peran-cang Undang-Undang (PPUU) DPD RI dalam pemili-han Pimpinan Alat Kelengkapan DPD RI per wilayah antara lain wilayah Barat 1 dan Barat 2, serta wilayah Timur 1 dan Timur 2.

2.460 meter di atas permukaan laut ini kembali erupsi (23/8/2020). Ada dua kali erupsi yang terjadi saat itu. Setelah itu, Sinabung setidaknya sudah erupsi 21 kali hingga saat ini.

Data yang diperoleh dari Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Karo (19/8/2020) tercatat sebanyak 29 komoditi hortikultura mengalami kerusakan ringan, sedang, dan parah. Nilai total kerugian yang di rang-kum Distan Karo senilai Rp. 170, 4 milyar

”Abu vulkanis hasil letusan Sinabung membuat ta-naman hortikultura rusak hingga gagal panen. Petani pun semakin merugi karena erupsi yang masih terus terjadi hampir setiap hari,” kata Kepala Dinas Pertani-an Kabupaten Karo Metehsa Karo-Karo (20/8/2020) serperti dilansir Kompas.

Metehsa mengatakan, kerugian terbesar akibat erupsi Sinabung adalah kerusakan ladang perta-nian. Abu vulkanis hasil letusan Sinabung me-mapar hampir semua ladang warga di enam keca-matan, yakni Namanteran, Merdeka, Dolat Rayat, Simpang Empat, Berastagi, hingga Kabanjahe. Metehsa mengatakan, daerah di lingkar Gunung Sinab-ung merupakan sentra hortikultura yang sangat subur yang memasok kebutuhan sejumlah daerah di Sumut, Riau, Kepulauan Riau, Aceh, hingga Jakarta. Produk

hortikultura dari Sinabung, khususnya wortel dan ken-tang, juga diekspor ke Singapura dan Malaysia.

Setelah setahun hampir tidak ada aktivitas, Sinabung kembali erupsi pada Sabtu (8/8/2020). Kini, Sinabung pun hampir setiap hari erupsi. Abu vulkanis hasil letu-sannya menempel di daun, buah, dan menumpuk di la-han. Ladang yang sebelumnya berwarna hijau pun be-rubah menjadi abu-abu. ”Tanaman rusak hingga mati setelah beberapa hari terpapar abu,” kata Metehsa. Semenatara itu, Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsud-din meminta Pemerintah Daerah Sumatera Utara dan para pihak lainnya dapat segera bertindak cepat dan proaktif membantu masyarakat terkena dampak erup-si Gunung Sinabung di Kabupaten Karo (10/8) erup-siang. “Saya meminta Gubernur, Bupati, Aparat Keaman-an, BNPB dan pemangku kepentingan lainnya dapat segera membantu dan memberhentikan aktifitas war-ga denwar-gan radius tertentu demi keselamatan jiwa mereka, terlebih saat pendemi COVID-19, kata Azis Syamsuddin dalam keterangannya di Jakarta.

Azis mengimbau agar pihak berwenang khususnya Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dapat membagi konsentrasinya di saat pandemi COVID-19 untuk segera membantu warga di sekitar Gunung Sinabung.**

Foto Sastrawan Ginting/Antara

(6)

Medan, KATANTARAS

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengumumkan secara resmi pencalonan Iwan Sem-biring Depari SH – Ir Budianto Surbakti MM sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Karo da-lam Pilkada serentak 9 Desember 2020 mendatang. Pengumuman pencalonan Iwan Depari-Budianto Surbakti disampaikan Ketua DPP PDIP Bidang Poli-tik dan Keamanan, Puan Maharani (11/8/2020). se-cara teleconference bersama puluhan kandidat kepala daerah yang diusung PDIP di Pilkada 2020.

Pengumuman ini adalah gelombang ke-III setelah pengumuman pertama 19 Februari dan 17 Juli 2020. Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, pengumuman calon kepala daerah gelombang III

ini merupakan bagian dari komitmen partai dalam menyiapkan calon pemimpin terbaik untuk rakyat da-lam pilkada serentak 2020 seperti dilasir portal berita independensi.com.

“Pilkada bagi PDI Perjuangan adalah momentum konsolidasi partai. Maka kali ini, kami akan mengu-mumkan 75 paslon kabupaten kota,” kata Hasto da-lam keterangannya, di Jakarta (11/8/2020).

Dijelaskan, pasangan calon mengikuti pengumuman dari kantor DPC maupun DPD di wilayahnya mas-ing-masing. Sementara DPP PDIP memimpin dari kantor pusatnya di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat.

Iwan – Budianto Disambut Antusias

Berdasarkan pantauan di media sosial, pasangan Iwan Depari – Budianto Surbakti mengikuti

pengu-PDIP Usung Iwan Sembiring Depari-

Budianto Surbakti di Pilkada Karo

Pasangan Iwan Sembiring Depari (baju merah) Budianto Surbakti (baju putih) setelah Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan secara resmi mengusung mereka sebagai calon Bupati dan calon Wakil Bupati Karo pada Pilkada Karo 2020.

(7)

manan di Kantor PDIP Kabupaten Karo. Pencalonan keduanya mendapat sambutan positif dari sejumlah masyarakat Karo, terutama dari pantauan media so-sial. “Saya merinding atas pencalonan keduanya, karena harapan begitu besar terhadap calon pemimp-in baru Kabupaten Karo pemimp-ini,” kata Hendra, warga Per-antauan yang rindu Kabupaten Karo maju dan bebas dari judi dan narkoba.

Iwan Depari – Budianto dinilai calon pemimpin yang bersih dan berkomitmen keras terhadap anti korupsi. Masyarakat Karo menyambut keduanya dengan an-tusias karena diyakini mampu membawa kemajuan bagi Kabupaten Karo.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada pimpinan partai yang telah memberi kepercayaan kepada kami, untuk maju sebagai kontestan pasangan calon kepala daerah dan wakil, di Pilkada Karo kali ini”, ujar Iwan

Sembiring Depari seperti diberitakn medanbisnisdai-ly.com (12/8/2020).

Merespon pencalonan keduanya, sejumlah group WA bermunculan dan juga dukungan lewat facebook, ins-tagram dan lainnya. “Ini momentum bagi Kabupaten Karo untuk maju. Kedua calon pemimpin ini bersih. Rekam jejak atau track record yang sangat baik. War-ga sanWar-gat menaruh harapan kepada Iwan – Budi,” kata Hendra.

Selama ini masyarakat juga mengharapkan agar pada Pilkada 2020 di Tanah Karo bebas dari politik uang dan pemimpin yang terpilih bersih dari politik uang. Politik uang itu dinilai sebagai biang kerok kemun-duran Kabupaten Karo, karena pemimpin yang terpi-lih dari politik uang sibuk mengembalikan uang in-vestasi politiknya ketimbang membangun daerah dan mensejahterakan rakyat.**

Dr. Badikenita Br Sitepu SE, M.Si

Terpilih Menjadi Ketua PPUU DPD RI

Jakarta, KATANTARAS

Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik

Indo-nesia (DPD RI) dari Dapil Sumut DR. Badikenita Putri br Sitepu SE, M.Si ter-pilih menjadi Ketua Panitia Perancang Undang-Undang (PPUU) DPD RI dalam pemilihan Pimpinan Alat Kelengkapan DPD RI per wilayah antara lain wilayah Barat 1 dan Barat 2, serta wilayah Timur 1 dan Timur 2.

Acara pemilihan berlangsung di Gedung DPD RI Kompleks MPR/DPR/DPD Sen-ayan, Jakarta (19/08/2020). Sementara, Drs. Ir. Hj. Eni Sumarni M.Kes dari dapil Jabar sebagai Wakil Ketua l, Ajbar dari dapil Sulawesi Barat sebagai Wakil Ketua ll dan Angelius Wake Kako. S.Pd, M.Si dari dapil NTT terpilih sebagai Wakil Ket-ua lll seperti dilansir tribunnews.com. DR. Badikenita br Sitepu SE, M.Si terpilih untuk me-wakili wilayah Barat I untuk duduk sebagai Pimpinan Panitia Perancangan Undang Undang (PPUU) DPD

(8)

Berastagi, KATANTARAS

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Karo, Gemar Tarigan ST menjelaskan pasangan bakal calon (Bacalon) perseorangan di Pilkada Karo tahun 2020 yang sah secara administrasi adalah Cuaca Ban-gun dan Agen Morgan Purba (CUAN).

Hal ini disampaikan Ketua KPUD Karo saat mem-buka Rapat Pleno termem-buka rekapitulasi dukungan per-baikan bakal pasangan calon perseorangan pemilihan bupati dan wakil bupati Karo tahun 2020 di Tingkat Kabupaten (21/8/2020) di Hotel Sibayak Berastagi, seperti dilansir portal berita orbitdigitaldaily.com. Seperti diketahui, hasil rekapitulasi dukungan per-baikan bakal pasangan calon perseorangan pemilihan bupati dan wakil bupati Karo Tahun 2020, pasangan Cuaca Bangun dan Agen Morgan Purba dinyatakan lolos. Dengan jumlah dukungan yang memenuhi

syarat sebanyak 24.805 dukungan, dari melebihi batas minimal dukun-gan sejumlah 23.900. Dengan demikian maka pasangan balon dari in-dependen Cuaca Bangun dan Agen Morgan Pur-ba berhak mendaftar ke KPU Karo mulai tanggal 4 September hingga 6 September 2020

“Cuaca Bangun dan Agen Morgan Purba lolos, dan berhak mendaftarkan ke KPU Karo tanggal 4-6 September 2020,” kata Gemar disela-sela aca-ra aca-rapat pleno di Hotel Sibayak Berastagi.

Di-KPU Karo, Paslon CUAN Lolos

Administrasi Perseorangan

RI melalui musyawarah mufakat seluruh anggota DPD RI wilayah Barat 1 yang dipimpin langsung oleh wakil ketua III DPD RI Sultan Bachtiar Najamu-din. Perlu diketahui bahwa PPUU merupakan alat kelengkapan DPD RI non Komite.

Sebelumnya diselenggarakan pemilihan Pim-pinan Alat Kelengkapan (Alkel) DPD RI periode 2020-2021 yang dipimpin langsung oleh Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, Wakil ketua DPD RI Nono Sampono, Mahyudin, Sultan B. Najamudin.**

Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Dukungan Perbaikan Bakal Pasangan Calon Perseorangan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Karo di Hotel Sibayak Berastagi

tambahkan Gemar, memang ada surat masuk permo-honan pergantian calon wakil bupati Karo dari Cuaca Bangun, tetapi sampai saat ini belum dapat diperoses. Menurutnya, pihak KPU Karo akan melakukan pe-manggilan kepada Cuaca Bangun dan di waktu lain akan berkunjung/ bertemu dengan Agen Morgan Pur-ba untuk klarifikasi terkait kebenaran dari surat yang disampaikan oleh Cuaca Bangun. Setelah itu, KPU Karo akan pleno dan memutuskan apakah pergantian wakil tersebut dapat diterima atau tidak.

Memang muncul pertanyaan dengan nasib Indra Sembiring Maha yang sudah digadang-gadang Cua-ca Bangun untuk menggantikan posisi Agen Morgan Purba sebagai bacalon Wakil Bupati Karo, dimana sudah secara bersama sama melakukan sosialisasi se-lama ini.**

(9)

Kabanjahe, KATANTARAS

Teka-teki terkait pasangan Cory Sebayang di Pilkada Karo kini tampaknya sudah terjawab. Cory Sebayang memilih pengusaha muda Theo Ginting sebagai Calon Wakil Bupati dalam Pilkada 2020.

Kepastian ini terjawab saat Cory Sebayang bertemu dengan tim pemenangan se-Kecamatan Tiganderket di Dusun Genting, Kecamatan Tiganderket, Kabupat-en Karo (20/8/2020). Di hadapan para tim pemKabupat-enan- pemenan-gannya, Cory memperkenal Theo Ginting sebagai sosok yang mendampingi dirinya di Pilkada 9 De-sember 2020 seperti dilansir portal berita sipayo.com “Pendamping saya dari sosok anak muda, adek Theo Ginting, ” ucap Cory Sebayang dihadapan tim pe-menangannya. Kemudian Cory mengajak seluruh tim pemenangannya untuk saling bekerjasama dalam menghadapi Pilkada Karo mendatang.

“Kami tidak bisa bekerja sendirian. Kami butuh dukungan teman-teman untuk memenangkan Co-ry-Theo,” ucapnya.

Sementara itu, Theo dihadapan tim pemenangannya mengaku tidak menyangka dipercaya mendampingi Cory Sebayang di Pilkada 2020. Menurutnya, ke-percayaan yang diberikan saat ini merupakan sebuah

amanah yang besar.

“Ini panggilan dari Tuhan. Ini kepercayaan besar dan tugas besar,” ucap Theo Ginting.

Untuk itu, Theo berharap seluruh tim bekerjasama untuk memenangkan hati masyarakat Karo.

“Mari kita saling bahu membahu di proses Pilkada ini untuk kemenangan masyarakat Karo,” ucapnya. Seperti diketahui, Theo Ginting merupakan manajer Karo United FC dan memiliki hubungan dekat dengan Presiden Karo United FC Arya Mahendra Sinulingga. Meskipun sejak menjadi Staf Khusus Menteri BUMN tanggal 5 Movember 2019 ia mengundurkan diri dari Perindo dimana sebelumnya merupakan Ketua DPP Partai Perindo, namun diperkirakan masih memiliki pengaruh yang kuat di Perindo Kab Karo. Karena itu Cory Sebayang memilih untuk berkoalisi dengan Perindo dengan memilih Theo Ginting sebagai dampingnya, begitu menurut pandangan seorang pen-gamat yang tidak ingin jati dirinya diungkapkan. Dengan demikan, Partai Gerindra dan Partai Perin-do resmi bergabung maka posisi dukungan telah me-menuhi syarat 7 kursi DPRD Kabupaten Karo men-gajukan calon bupati dan wakilnya. Saat ini Partai Gerindra memiliki 5 kursi dan Partai Perindo 2 kursi di DPRD Kabupaten Karo.**

Theo Ginting Dampingi Cory

Sebayang di Pilkada Karo

Komut Baru Kimia Farma,

Alexander Ginting Pilihan Erick Thohir

Jakarta, KATANTARAS

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir merombak susunan komisaris di PT Kimia Farma Tbk. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Sa-ham Tahunan ( RUPST) Kimia Farma yang diseleng-garakan di Jakarta (29/7/2020), Untung Suseno

Su-tarjo dibeehekntikan dengan hormat dari jabatannya sebagai Komisaris Utama.

Erick Thohir mengangkat Alexander Kaliaga Ginting menjadi Komisaris Utama Kimia Farma. Alexander merupakan purnawirawan TNI berpangkat Brigadir

(10)

Jenderal. Selain itu, dia juga Staf Khusus Menteri

Kesehatan Terawan Agus Putranto Bidang Pemban-gunan dan Pembiayaan Kesehatan (PPK) dan sejak 2019 hingga sekarang, masuk dalam Tim Dokter Kepresidenan RI.

Alexander Kaliaga Ginting merupakan dokter spe-sialis paru dan pernapasan. Ia mendapatkan gelar kedokteran dari Fakultas Kedokteran Universitas Su-matera Utara dan mendapatkan gelar sebagai dokter spesialis pulmonologi dan kedokteran respirasi dari Universitas Indonesia.

Alexander pernah berkarir di rumah sakit swasta hingga negeri seperti RSPAD Gatot Soebroto dima-na perdima-nah menjabat sebagai Ketua Komite Medik RSPAD Gatot Soebroto (2017 – 2018). Di dunia in-ernasional, ia pernah menjadi peserta dalam Kongres Kesehatan Dunia, International Committee on Mili-tary Medicine (ICMM) di Vigyan Bhawan, New Del-hi, India tahun 2017.

Ia pernah terlibat dalam Tim Pemeriksa Kesehatan pada Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur Wilayah DKI Jakarta Tahun 2012. Ia juga ikut ambil andil da-lam tim pemeriksaan Kesehatan Para Menteri.**

Kabanjahe, KATANTARAS

Puluhan tenaga medis dan perawat khusus pasien Covid-19 di RSU Kabanjahe, melakukan unjuk rasa (14/8/2020) menuntut adanya pemotongan uang lelah dari Gugus Tugas, dana insentif dari pusat, uang daya tahan tubuh jaga malam dan uang BPJS

Puluhan perawat itu sempat berencana melakukan unjuk rasa ke Inspektorat Kabupaten Karo untuk-mempertanyakan hak-hak perawat pasien Covid-19. “Kami meminta kejelasan tentang hak petugas ruang isolasi Covid-19,” kata perawat di hadapan aparat Kepolisian Polres Karo di gerbang masuk ke RSU Kabanjahe. Waka Polres Karo, Kompol H Pangga-bean bersama Kabag OPS, Kompol D Munte, men-yarankan agar tidak unjuk rasa ke kantor bupati, tapi difasilitasi pertemuan dengan manajemen RSU Ka-banjahe seperti dilansir analisadaily.com.

Saran itu diterima perawat. Pertemuan dihadiri Bupa-ti Karo,Terkelin Brahmana, Direktur RSU Kabanja-he, dr Arjuna Wijaya, para manajemen RSU Kaban-jahe dan Sekretaris Ekspetorat Pemkab Karo, Ryadi Tarigan.

Pada kesempatan itu, perwakilan tenaga medis khu-susnya dari perawat memempertanyakan pemo-tongan uang lelah. Ditandatangani Rp 40.000, tapi diterima Rp 25.000 sampai Rp 30.000 pemotogan untuk pajak. “Termasuk pemotongan dana daya tah-an tubuh jaga malam, utah-ang BPJS sebesar 1 persen. Bahkan di saat unjuk rasa di halaman RSU, perawat mengakui bantuan sembako dari pihak donatur mer-eka tidak terima, kecuali foto saja saat penerimaan bantuan sembako dari pihak donator,” kata perawat. Sekretaris Ekspetorat, Riady Tarigan mengatakan, semua kegiatan berkaitan dengan Covid-19 tidak ada

Puluhan Tenaga Medis di RSU

Kabanjahe Unjuk Rasa

(11)

pajak. Bantuan kepada RSU Kabanjahe dalam pen-anganan Covid-19 sebesar Rp 3.3 miliar. dr Arjuna Wijaya mengatakan, soal pemotongan itu tidak benar. Kalau soal uang makan, itu karena kesepakatan. Se-harusnya itu bentuk makanan bagi perawat tiap hari dinilaikan Rp 40.000/orang. “Tapi karena perawat meminta diganti uang saja, makan kita sepakati jadi uang. Itulah ceritanya,” kata Arjuna

Setelah keluhan para perawat dijawab dan dijelaskan direktur RSU dan bupati, maka para perawat itu me-nerima penjelasan tersebut dan membubarkan diri. “Dalam waktu satu minggu masalah ini agar dibuat juknis dan Juklak nya,” kata Arjuna.

Hadir juga dalam mediasi itu Wakapolres Karo Kom-pol Hasian Panggabean, Kabagops KomKom-pol Diarma Munte serta pihak inspektorat Kabupaten Karo.**

Jakarta, KATANTARAS

Melalui pergantian susunan jajaran ko-misaris dan direksi perusahaan lantaran telah habis masa jabatannya, PT Pupuk Indonesia (Persero) turut mengangkat Febrio Nathan Kacaribu, Ph.D menja-di salah satu pejabat baru dalam jajaran komisaris.

Pengangkatan Kacaribu sebagai salah satu komisaris di perusahan BUMN tersebut tertuang dalam SK Menteri BUMN Erick Thohir bernomor: 262/

MBU/08/2020 tanggal 4 Agustus 2020.

Febrio Nathan Kacaribu sebelumn-ya menjabat sebagai Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF), Kemente-rian Keuangan Republik Indonesia yang dilantik pada 3 April 2020 lalu.

Febrio lahir di Sidikalang, Suma-tra Utara, pada tanggal 27 Februari 1978. Mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi pada 2002 dari

Universi-Febrio Kacaribu, PhD

diangkat sebagai

(12)

tas Indonesia, dan dilanjutkan dengan gelar Master of International & Development Economics, dari Aus-tralian National University di tahun 2005. Di tahun 2014, memperoleh Gelar Ph.D dari University of Kansas AS.

Menjabat sebagai Kepala Riset Ekonomi Makro dan Keuangan LPEM sejak tahun 2015 dan dilantik

se-Novelis Ita Sembiring sekarang mengasuh sebuah acara rutin lewat saluran (channel) Youtube bertajuk Roti Pagi. Acara itu membicarakan masalah-masalah kehidupan sehari-sehari ditinjau dari segi iman Ka-tolik. Seperti topik Sukacita Dalam Dukacita, Mem-bantu Saaat Kitapun Butuh, Berdamai Tanpa Rasa Damai, New Normal Secara Normal dan lain-lain. Dengan nara sumber para Romo (pastor).

Acara Roti Hidup lahir dari pengalaman pribadi Ita Sembiring pada masa pandemi Covd-19. Ketika itu ia harus diopname di rumah sakit karena terkena demam berdarah (DB). Ia masuk rumah sakit 25 Ma-ret 2020 dan pulang ke rumah 3 April 2020. Selagi dalam proses pmulihan tanggal 7 April puterinya ter-kena DB dan 10 April puteranya juga terter-kena DB. Selama di rumah sakit yang pada masa itu kondisinya seram-seram karena pasien Covid-19, ujar Ita melalui pesan suara lewat whatsapp. “Saya merasa bersyukur kepada Tuhan karena atas karunyaNya penglihatan dan pendengaran saya diubahkan” ujarnya. Dia

me-lihat penderitaan yang dialaminya belum seberapa dibandingkan dengan penderitaan yang dialami pa-sien Covid-19 itu. “Suara jeritan papa-sien yang terden-gar setiap malam tidak mengganggu tidur saya. Itu merupakan lagu sendu yang patut saya berempati” ujar Ita Sembiring yang kampung leluhurnya desa Gurukinayan.

Merasakan akan kebaikan Tuhan, Ita Sembiring ber-janji kepada diri sendiri ingin melayani Tuhan, den-gan segala kekuaranden-gan dan keterbatasannya. “Saya menggunakan talenta yang ada pada saya, dengan membuat acara Roti Pagi itu” ujar Ita Sembiring penulis novel Dua Impal dan Kupu-Kupu Cinta yang tokoh-tokohnya orang Karo.

Acara Roti Pagi memberikan pencerahan bagi yang menyaksikannya. Misalnya topik New Normal Secara Normal, tentang protokol kesehatan berkaitan dengan Covid-19. Nara sumber Romo Lucky mengatakan pernyataan Presiden Jokowi berdamai dengan Covid 19, artinya kita bisa memerima kenyataan bahwa kita

Novelis Ita Sembiring

PENGASUH ACARA “ROTI PAGI”

YANG MENCERAHKAN

bagai Kepala Badan Kebijakan Fiskal pada 3 April 2020. Bidang keahliannya meliputi Ekonomi & Proyeksi Bisnis, Model Ekonomi, Ekonomi Keuan-gan, Ekonomi Moneter, dan Analisis Kebijakan Publik. Perlu diketahui, pengangkatan Febrio terse-but melalui serangkaian proses seleksi terbuka yang dilakukan oleh Panitia Seleksi yang diketua Wakil Mentei Keuangan.**

(13)

hidup di masa pandemi ini, yang tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi di seluruh dunia. “Karena itu kita harus mematuhi protokol kesehatan: mengenakan masker, sering cuci tangan, dan physical distancing” ujar Romo Lucky. Semua itu adalah demi kesehatan diri kita sendiri. Justru kalau kita tidak perduli akan kesehatan diri sendiri itu malah yang tidak normal, ujar Romo Lukcy.

“Masih ada kegelisahan dalam memasuki new nor-mal. Ada yang merasa tidak nornor-mal. Sebagai orang beriman, apa modal kita memasuki masa new normal ini sehingga merasa normal” bertanya Ita Sembiring. “Kita harus memasuki new normal dengan bekal iman, beriman dalam pengharapan. Pengharapan bah-wa semua ini akan berlalu” ujar Romo Lucky. “Dan kita akan hidup normal seperti sedia kala.”

***

Ita Sembiring memang kreatif dan enerjik. Selama ini, tidak hanya produktif dalam menulis novel, ia juga menulis skenario film, menjadi produser, pe-main teater, pemandu gelar wicara (talk show di tv) dan banyak lagi kegiatannya. Tokoh yang pernah sebagai “tamu” diantaranya Presiden Joko Widodo,

Andi F Noya , Joe Taslim dan Deddy Corbuzjer, sejak beberapa bulan ini, terutama ketika wabah Covid-19 muncul, di saluran youtubenya dia mengasuh acara “Roti Pagi”.

Sebagai penutup, kiranya mernarik cupilkan novel Ita Sembiring -yang menjadi Profil terbitan perdana Tabloid Katantaras November 2018 - berjudul “No Vlvere : Biarkan Aku Pulang” : rumah adalah ruang semua rindu buat ayah, ibu, dan saudara-saudaramu. Tempat kau melepas lelah sejenak setelah mengejar mimpi seharian penuh. Rumah adalah satu-satunya tempat kau bisa melihat lebih dekat rupa cinta itu. Itulah makna rumah, tempat untuk pulang.

Tapi para pengungsi dimanapun mereka berada, khu-susnya pengungsi Gunung Sinabung, tidak lagi pun-ya rumah untuk pulang. Seperti jeritan Djaga Depari dalam lirik lagu Simulih Karaben, di aku kuja mu-lih-ku...latih kal rukur suari ras berngi....begitulah kurang lebih jeritan semua orang yang tidak punya lagi tempat untuk pulang: rumah.

Selamat kepada Ita Sembiring atas prakarsanya buat acara Roti Pagi yang mencerahkan. Tuhan mem-berkatimu. (simagin)

Bangganya Kita! Wasit Wanita

Pertama Indonesia Berlisensi FIFA,

Deliana Fatmawati Br Kaban

Jakarta, KATANTARAS

Sepak bola Indonesia mencetak sejarah dengan memiliki wasit perempuan yang mengantongi lisensi FIFA. Dia adalah Deliana Fatmawati Junior br Ka-ban, kelahiran Medan, 8 Juli 1988. Dengan lisensi yang dikantongi sejak 2017, Deliana Fatmawati bisa memimpin pertandingan (pengadil laga) internasion-al yang didaftarkan ke FIFA

Deliana mengaku sangat cinta dengan sepakbola. Hal itulah yang kemudian membuatnya menekuni dunia perwasitan. “Memisahkan saya dengan sepak bola itu susah “ ujar Delina yang tim favoritnya di Liga Ing-gris adalah Arsenal.

“Awalnya dari suka nonton pertandingan, terus

men-jadi pemain di zaman SMA. Saya awalnya menjad-ikannya hobi, tapi setelah dipikir-pikir dan semakin ke sini, berkarier di sepak bola asyik juga,” tutur De-liana.

Deli, sapaan akrabnya, sempat mendapat ganjalan terjun ke dunia sepakbola karena tidak diizinkan orang tuanya. Dalam budaya Karo memang tidak la-jim seorang anak gadis gemar main sepakbola apalagi ditekuni dengan serius. Namun, setelah mendapatkan panggilan dari tim nasional sepak bola wanita U-17 untuk berlaga dalam sebuah event di Korea Selatan, orang tua Deli akhirnya merestui.

Selain itu, Deli pernah dipanggil tim nasional untuk cabang olahraga lain, yaitu futsal dan hoki. “Tahun

(14)

2011 dan 2013 saya membela timnas futsal Indonesia di SEA Games dengan posisi kiper. Sedangkan pada SEA Games 2015, saya dipanggil timnas hoki,” kata Deli yang mengagumi Gianluigi Buffon mantan pen-jaga gawang Juventus yang banyak menganggapnya sebagai penjaga gawang terbaik dunia.

“Setelah tak berkecimpung sebagai pemain, karena saya sangat suka dengan sepakbola, saya cari cara supaya tidak jauh dari dunia sepakbola. Lalu, dunia perwasitanlah yang saya pilih. Berhenti sebagai pe-main agar fokus di bidang tersebut,” kata Deli. Ia ma-sih ingat betul kekagetan ibunya saat memohon restu jadi wasit. ”Ngapain ko jadi wasit. Nanti diprotes dan dimarahi orang,” katanya menirukan ucapan ibunya. Tapi Deliana jalan terus tanpa restu orang tua.

“Saya pilih profesi wasit karena ada nuansa yang beda di profesi ini. Tantangannya sangat mengasyik-kan kalau kita terus menggelutinya,” kata Deliana Menurut Deliana, wasit itu instrumen penting dalam sebuah pertandingan dan semua harus saling respek. “Menjadi wasit memang tidak mudah. Seorang wasit harus bisa memutuskan sesuatu hanya dalam hitungan beberapa detik. Inilah yang perlu dipahami banyak in-san sepak bola. Sudut pandang wasit tidak seluas penon-ton di tribun, atau sebanyak yang penonpenon-ton saksikan di

TV.” ujar Deliana seperti dikutip dari Tempo.

Ia menilai, benar atau salah, wasit harus dihormati. “Ada banyak cara yang baik untuk menyampaikan pan-dangan kepada wasit. Tidak perlu emosi, main pukul, tendang, atau lempar sesuatu. Toh, setiap pertandingan pasti akan ada evaluasi,” tutur perempuan lulusan Ju-rusan Kepelatihan Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, UPI Bandung, tersebut.

Deliana Fatmawati merintis menjadi wasit interna-sional dari level terbawah. Ia mengambil lisensi C3 pada 2011. Dilanjutkan dengan lisensi C2 setahun kemudian, tapi sempat terganjal karena ada peruba-han kuota jumlah wasit perempuan. Pada 2015 dia kembali ikut ujian untuk ambil lisensi C2 dan lulus. Sedangkan lisensi FIFA ia raih tahun 2017.

Mengutip dari laman resmi FIFA tercatat bahwa Indo-nesia saat ini memiliki 11 orang wasit sepakbola yang memiliki lisensi internasional dari FIFA. Sepuluh di antaranya merupakan wasit untuk sepakbola pria dan satu lainnya untuk sepakbola wanita, yakni Deliana Fatmawati. Meskipun tidak mudah, Deli menganggap menjadi wasit yang memimpin pertandingan di level internasional juga merupakan salah satu cara untuk membanggakan Indonesia di pentas dunia. (simagin)

(15)

Jakarta, KATANTARAS

Tim catur Indonesia yang diperkuat GM Susanto Megaranto, WGM/IM Irine Kharisma Sukandar dkk gagal melangkah lebih jauh di Olimpiade Catur Dar-ing, tim Merah-Putih yang berlngsung 21 – 23 Agus-tus 2020, terhenti di penyisihan Grup A Divisi Utama kejuaraan yang baru dihelat perdana tersebut.

Namun pecatur muda Indonesia IM Gilbert Elroy Tarigan bermain menawan dan mampu mencuri satu poin dari regu China yang secara akumulasi peringkat pecatur-pecaturnya menduduki urutan pertama dari seluruh peserta turnamen catur daring ini.

Memegang buah putih, Gilbert yang merupakan Pe-lajar SMAN 14 Bekasi, memiliki elo rating 2084 me-maksa IM Qi b Chen yang berelo rating lebih tinggi (2359) bertekuk lutut. Meskipun akhiurnya tim Indo-nesia gagal membuat kejutan dan menyerah 1,5 - 4,5 dari unggulan teratas tim China.

Dari sembilan laga penyisihan Grup A Divisi Utama, Indonesia menuai tiga kemenangan atas Vietnam, Mongolia dan Zimbabwe, dua seri melawan Iran dan Uzbekistan, dan empat kekalahan masing-masing dari Cina, Jerman, India dan Georgia. Dengan hasil itu, mereka hanya berada di peringkat ketujuh dari 10 tim yang ada dengan delapan poin kemenangan regu dan 27,0 poin kemenangan papan. Maka itu, mereka gagal lolos dari Divisi Utama karena hanya dua tim terbaik dari masing-masing grup Divisi Utama yang berhak ke babak playoff.

Di babak kesembilan yang merupakan babak terakhir. Indonesia harus mengakui keunggulan tim Georgia yang merupakan lawan terakhir. Indonesia akhirnya kalah dengan skor 2-4. Di babak tersebut Gilbert El-toy Tarigan tidak diturunkan.

Dengan hasil tersebut, tim Indonesia dengan point 8 akhirnya harus puas berada di posisi 7 besar pool A. Hasil ini sudah sesuai dengan harapan Ketua umum PB Percasi GM Utut Adianto yang berharap Indone-sia mampu meraih posisi 7 besar di pool A.**

Tim Indonesia di Urutan 7 Olimpiade Catur Online

MI GILBERT ELROY TARIGAN MAIN

MENAWAN LAWAN CINA

SORA BALI RAS KESAH,

ULA DAYAKEN

(16)

Y

uni Astria br Sitepu, mahasiswi Pendi-dikan Panncasila dan Kewarganegaraan (PPKn) FIS Univeristas Negeri Medan, meraih juara 1 Cipta Cerpen Tingkat Na-sional dalam rangka “Festival Literasi Uhamka Jilid IV” dengan judul cerpen “Aku Menolak Menyerah”. Acara tersebut secara rutin dilaksanakan oleh Him-punan Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka, Jakarta.

Acara perlombaan cipta cerpen tersebut mengusung tema “Eratkan Bangsa Dengan Bahasa”. Dengan tema besar festival tahun 2020 yaitu “Konservasi dan Revitalisasi Bahasa dan Sastra Indonesia Pada Zaman Modern”.

Yuni, demikian panggilannnya, banyak menulis tent-nag pariwisata, cerpen dan puisi dimana beberapa puisinya penah dimuat diHarian Analisa, terbitan Medan. Misalnya pusi berjudul Rindu-Rumah/Tak seperti rumahmu yang mewah dan/banyak jendela/

Lebih Jauh Dengan

Yuni Astria Br Sitepu

rumahku tampak bak gubuk yang buruk/ dan kumuh/ terima kasih mereka didalamnya kian merajalela/ canda tawa setiap saat memaksaku untuk semakin amuh.

Kemudian beberapa puisi bertemakan hari Ke-merdekaan Indonesia juga pernah dimuat Harian Analisa.

KUKIBARKAN MERAH PUTIH #1

Yuni Astria Sitepu

Bila kujelajahi sekuat telapak kaki melangkah sang saka merah putih berkobar di ujung tiang suatu isyarat bakal ada kemeriahan merekah

mengenang suatu momen yang begitu terkenang

KUKIBARKAN MERAH PUTIH #2

Segala sudut sengaja dihiasi pesona merah putih dengan sedikit pernak ornamen daerah setempat be-gitu menggungah dan membuatku tersentuh seolah kenang yang begitu lama tiada pesona karat

KUKIBARKAN MERAH PUTIH #3

Dari segala penjuru sudut terdengar teriakan kuat

Peraih Juara 1 Cipta Cerpen

Tingkat Nasional

(17)

begitu bersemangat menyampaikan kata “Merdeka” terik matahari tak menyurutkan sorot mata melihat hujan juga tak menyurutkan kehangatan menjelma

KUKIBARKAN MERAH PUTIH #4

Merdekalah Indonesiaku dari segala penjuru te-riakan “Merdeka” saksi betapa rindunya mereka merasakan Indonesia yang merdeka dari malu malu akan kebodohan kami dalam beragama

Kemudian simaklah tulisannya yang dkutip dari In-tipkuliah.com yang merupakan sosial media khusus bagi mahasiswa dan alumni Unimed. Ternyata dari tulisan itu tampak perjalanan hidup Yuni penuh den-gan perjuanden-gan. Bagaimana ibunya yang berjuang memenuhi kebutuhan keluarga karena sejak Yuni di sekolah dasar ayahnya kena stroke. Kisah itu dia tuangkan dalam tulisan dengan bahasa yang sangat menyentuh :

“Yun” atau “Uni” adalah pangilan yang kerap membuat saya menoleh. Sebenarnya nama saya Yuni Astria Br Sitepu. Perempuan Karo, yang tengah mer-ajut masa depan di Universitas Negeri Medan. Masih hangat di ingatan saya, ketika hendak lulus SMA. Ayah yang sudah stroke sejak saya mengecap pendidikan di Sekolah Dasar (SD), sehingga hanya ibu yang bekerja. Bukan hal yang mudah, ketika me-lihat ibu sendiri yang berjuang memenuhi kebutuhan keluarga.

Tak jarang air mata saya berderai melihat kerasnya perjuangan ibu. Satu sisi, saya ingin segera memban-tu ibu, di sisi lain saya sudah bertekad lama ingin menjadi bagian masa depan dengan mengecap pen-didikan di tingkat yang lebih tinggi.

Dengan memberanikan diri, saya menyampaikan keinginan saya kepada ibu untuk kuliah. Ibu hanya berpesan, “tetaplah berjuang dan berdoa”. Hatiku serasa runtuh, dan seketika itu aku menanangis. Terlahir dari keluarga yang bukan berada. Merupa-kan anak ke-3 dari 4 bersaudara. Kuliah? MaMerupa-kan saja sudah syukur. Memilih bekerja setelah tamat SMA, adalah jalan yang terlihat paling tepat. Kedua saudara atasan saya, memang sukses dalam dunia pekerjaan walaupun berlatar belakang SMA. Realita itu tidak sedikitpun mampu menggoncangkan pendi-rian saya untuk berani melangkah demi mengecap pendidikan di Perguruan Tinggi.

SBMPTN 2017, adalah masa peperangan sekaligus kemenangan saya. Keluarga yang mendogmatis kuli-ah saya akan berhenti di tengkuli-ah jalan. Mencemooh keputusan yang saya ambil. Sehingga tak jarang de-raian air mata saya terurai ketika mendengar nase-hat psimis mereka.

Bidikmisi adalah bagian dari kemenangan saya. Pen-didikan yang saya cecap saat ini, bertahan karena subsidi biaya pendidikan dan kehidupan. Yang lain menganggap bahwa kami beruntung. Dan bagiku, aku lebih dari beruntung.

Kesempatan yang telah diberikan dari program bi-dikmisi ini, serasa telah memberikan tanggungjawab besar bagi diri saya sendiri. Bilamana yang saya miliki dalam apapun bentuknya, hendaknya saya bagikan.

Untuk itu, selama masa menjadi mahasiswa dan se-lamanya saya berkomitmen untuk menjadi pengabdi negara. Saya tidak mau menjadi mahasiswa biasa-bi-asa saja. Terjun ke dunia menulis dan berkkarya se-jak menjadi mahasiswa adalah pilihan saya. Selain memberikan banyak manfaat, juga memberikan ke-bahagiaan yang hakiki.

Sustainable Development Goals (SDGs) /Pembangu-nan Berkelanjutan terkait kualitas pendidikan yang adil, direalisasikan dengan salah satu program bea-siswa yaitu beabea-siswa bidikmisi. Prioritas peningka-tan beasiswa pendidikan dicetus sejak tahun 2010 dan 2015. Perkembangannya, tahun 2018 sebanyak 90.000 mahasiswa mendapatkan beasiswa bidikmisi. Pada tahun 2019, penerima bidikmisi meningkat menjadi 130.000. Artinya semakin banyak generasi penerus bangsa yang mampu menembus batasannya sendiri.

Negara yang maju adalah negara dengan kualitas pendidikan yang tinggi. SDGs, dalam membangk-itkan dunia pendidikan Indonesia. Program bidik-misi, menjadi langkah terbaik dalam menunjang ketercapaian SDGs. Ekonomi bukan lagii pembatas mimpimu meraih masa depan melalui pendidikan. Bersama bidikmisi; Menggapai Asa, Memutus rantai kemiskinan.

Memang Yuni penulis yang berbakat dan dia akan ter-us mengembangkan diri sehingga suatu saat menjadi seorang penulis ternama.(simagin)

(18)

U

ang saja tida cukup, tapi uang sangat berarti bagi keberhasilan kampanye. Uang menjadi penting karena kampanye memiliki pengaruh pada hasil pemilu dan kampanye tidak akan bisa berjalan tanpa uang. Dengan demikian tampak bahwa uang memang wajar sangat penting dalam pemilu termasuk dalam pilkada yang disebut sebagai ongkos politik. Tapi di lapan-gan ternyata ongkos politik itu berkembang denlapan-gan ongkos-ongkos yang lain guna menjamin kemenan-gan seorang kadidat yang disebut praktek politik uang (money politics).

Apa itu politik uang? Konsultan dan ahli hukum Gary Goodpaster mendefinisikan politik uang sebagai bagian dari korupsi yang terjadi dalam proses pemilu, yang meliputi pemilihan presiden, pemilihan legisla-tif, dan pemilihan kepala daerah. Ia menyimpulkan politik uang adalah transaksi suap-menyuap yang dilakukan oleh aktor untuk kepentingan mendapatkan keuntungan suara dalam pemilihan.

Masyarakat yang anti politik uang khususnya da-lam konteks pilkada 2020 di Kabupaten Karo, telah menyuarakan kepedulian mereka yang menurut mere-ka keadaannya sudah sangat memprihatinmere-kan. Meremere-ka ingin agar praktek busuk politik uang tidak terjadi lagi dalam pilkada mendatang. Setidaknya bisa bekurang secara signifikan. Di media sosial gerakan ini sangat vocal dan garang. Spanduk-spanduk sudah disebarkan di beberapa tempat sampai ke pedesaan sebagai upaya mengedukasi masyarakat dan menegakkan nilai-nilai demokrasi dalam pilkada. Tujuannya agar masyarakat tidak tergiur kepada tawaran uang dengan imbalan su-ara mereka diberikan kepada kandiditat tertentu.

Sejauh ini tidak ada data yang menunjukkan be-rapa persen masyarakat pemilih di Kabupaten Karo yang pernah menerima uang dari pasangan calon kepala daerah. Tapi berdasarkan pengamatan diyakini

peraktek politik uang memang terjadi secara masif, namun seperti begu ganjang, semuara orang membic-arakannya tapi tidak bisa dibuktikan secara hukum. Sebagai rujukan kiranya dapat dipergunakan hasil survei Sindikasi Pemilu dan Demokrasi (SPD) yang menyatakan mayoritas masyarakat di Sumatera, Jawa, dan Kalimantan mau menerima uang dari pasangan calon kepala daerah ketika Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

Berdasarkan hasil survey itu yang dilakukan pada Januari hingga Maret 2020, melibatkan 400 respon-den, masyarakat di Sumatera yang mau menerima politik uang sebesar 62,95%. Sedangkan di Jawa, masyarakat yang mau menerima politik uang sebe-sar 60% dan di Kalimantan, masyarakat yang mau menerima politik uang sebanyak 64,77%. Kondisi politik uang di Sumatera (62,95%) dapat diasum-sikan mewakili kondisi di Kabukaten Karo. Sebagai catatan, survei tersebut tampaknya hanya menekank-an pada politik umenekank-ang kmenekank-andidat terhadap pemilih (vote buying). Padahal selain itu, ada dua jenis lagi poli-tik uang yaitu polipoli-tik uang kandidat terhadap partai (jual beli nominasi kandidat/candidacy buying) atau isitlah yang populer di masyarakat “ongkos perahu”, dan politik uang terhadap penyelenggara sehingga tim sukses dari kandidat punya akses ke TPS.

Dalam kondisi pandemi Covid 19 dimana ekonomi kurang baik yang menimpa masyarakat, maka poten-si money politics juga bisa lebih tinggi dibanding kondisi pada pilkada-pilkada sebelumnya. Karena ada relasinya, relasi antara kondisi ekonomi den-gan hal itu seperti dikatakan Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, Abhan, dalam diskusi virtual ‘Politik Uang di Pilkada 2020 di bulan Juli 2020 lalu. Dalam konteks Kabupaten Karo, ditambah dampak erupsi Gunung Sinabung yang beberapa kali terja-di selama bulan Agustus 2020 ini, terja-ditengarai juga mempengaruhi kondisi ekonomi rakyat di desa-desa

POLITIK UANG DALAM PILKADA

Sulit Diberantas

(19)

yang secara langsung terkena dampaknya.

Memang larangan politik uang pada pemilihan kepala daerah telah diatur dalam Undang-undang Pilkada Nomor 10 Tahun 2016 yang menyebutkan larangan praktik politik uang berlaku di sepanjang tahapan. Tidak hanya sebatas tahapan kampanye, masa tenang, maupun hari H pencoblosan. Hukuman atas praktik ini bisa dijatuhkan pada siapapun pihak yang terlibat, tidak hanya pemberi, melainkan juga penerima.

Pasal 187A Ayat (1) UU Pilkada menyebutkan bahwa setiap orang yang menjanjikan atau member-ikan uang atau materi lainnya untuk mempengaruhi pemilih dipidana dengan pidana penjara paling sing-kat 36 tahun dan paling lama 72 tahun. Sementara, sanksi administrasi diatur dalam Pasal 73 sanksi ad-ministrasi paling berat ialah diskualifikasi peserta Pilkada. Namun dalam pelaksanaanya langkah pen-indakan sulit dilakukan baik terkait dengan substansi hukum itu sendiri maupun karena faktor-faktor lain.

Dilema Hukum

Tantangan penanganan praktik politik uang ban-yak dihadapi di lapangan karena pemberi dan pener-ima sama-sama kena hukum. Karena itu sulit meng-hadirkan saksi, terutama saksi penerima. Orang tidak mau menjadi saksi atau pelapor karena akan kena ketentuan pelanggaran hukum sebagai pihak pener-ima. Undang-Undang tentang KPK mengatur terkait justice collaborator atau saksi pelaku yang bekerja sama dengan penyidik atau jaksa penuntut umum da-lam mengungkap kasus. Sedangkan, hal tersebut be-lum pernah diterapkan selama gelaran pilkada yang berpedoman pada Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada.

Selain itu, para pelaku politik uang harus me-menuhi unsur TSM (terstruktur, sistematis, dan ma-sif). Ketiga unsur itu menjadi hal krusial dalam pen-anganan politik uang sebagaimana tercantum dalam UU 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota atau biasa disebut UU Pilka-da. Apabila para pelaku hanya memenuhi salah satu unsur tersebut, maka tidak memungkinkan dilakukan penegakan dan penindakan hukum dapat berjalan. Akibatnya banyak pelaku yang tidak memenuhi tiga unsur TSM kemudian dinyatakan tidak bersalah

Selanjutnya, ada juga faktor struktur hukum

un-tuk menindak pelaku. Penyelesaian politik uang tidak bisa dilakukan Bawaslu saja, tetapi juga harus meli-batkan tiga institusi, yaitu Bawaslu, kepolisian, dan kejaksaan dalam Sentra Penegakan Hukum Terpadu.

Taktik Tim Sukses

Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Muhammad Afifudin mengungkapkan cara kerja praktik politik uang menggunakan sistem putus sel yang biasa dilancarkan para kandidat dalam pilkada. Orang-orang yang melakukan kerja politik memba-gi-bagi uang itu diputus sel-nya. Sistem itu bekerja ketika kandidat atau tim suksesnya menyuruh orang tertentu sebagai eksekutor pendistribusi uang kepada masyarakat jelang pencoblosan. Orang-orang terse-but dipastikan tak memiliki keterkaitan atau menjadi bagian dari struktur pemenangan kandidat. Mereka biasanya dipilih dari luar tim sukses atau orang-orang yang memiliki SK penugasan dari kandidat. Di hari H [pencoblosan] itu posisinya dimungkinkan dilaku-kan semua orang.

Kesimpulan

Pertama, ihwal subyek pelaku. Undang-undang hanya melarang pelaksana, peserta, dan tim kampa-nye (yang didaftarkan ke KPU). Aturan ini tidak akan dapat menjangkau pihak lain yang melakukan politik uang untuk dan atas nama pasangan calon atau par-tai politik tertentu. Dengan begitu, politik uang yang dilakukan oleh pihak lain akan lepas dari jeratan hu-kum.

Kedua, sulitnya pembuktian unsur-unsur politik uang. Bagi-bagi uang yang dilakukan oleh kandidat, partai, atau tim pendukungnya belum tentu termasuk politik uang, walaupun hal itu jelas-jelas ditujukan dalam rangka mempengaruhi pemilih. Waktu untuk memeriksa laporan politik uang sangat sempit

Dengan gambaran di atas, tidak mengherankan bila politik uang sulit diberantas. Sekarang harapan terbesar ada pada masyarakat pemilih sendiri yang harus tegas menolak segala bentuk politik uang. Tapi persoalannya apakah mereka sudah memiliki kesada-ran politik yang demikian tinggi? Bila tidak. maka akan berlakulah ucapan seorang kandidat tua yang konon merasa yakin dirinya bisa menang di pilkada kali ini selama manuk pet denga jaung (selama ayam masih mau makan jagung). Ucapan itu memang san-gat melecehkan demokrasi.***

(20)

Membicarakan lirik lagu karya-karya Djaga Depari tidak akan pernah habis-habisnya. Kita akan temukan keindahan lirik yang puitis dan mengandung makna yang dalam. Seperti lirik lagu “Muro Perik“ yang lajimnya dinyanyikan oleh wanita, berbicara tentang pergulatan hidup. Pergulatan semacam itu juga diala-mi oleh kita yang hidup di era modern ini, sehingga tetap relevan untuk diperbincangkan.

Pada bait pertama,, Djaga Depari dengan bahasa yang mudah dimengerti mengungkapkan tentang „akumu-lasi“ beban hidup.

Wayah e wayah mulih ko perik Bias me gelah tadingken sitik La kin pe itambahi ateku nggo mesui

Tokoh dalam lagu itu berbicara kepada burung, megutarakan keluh kesahnya, dengan harapan bu-rung-burung itu bisa mengerti tentang keadaan hidu-pnya yang sedang dirundung persoalan berat. La kin pe itambahi ateku nggo mesui. Ungakapan ini sung-guh luar biasa. Di tangan seniman besar kita Djaga Depari bahasa Karo sangat ampuh dalam melukiskan

DENDANG RINDU

DAN SENDU

SEORANG GADIS

Oleh Simson Ginting

MURO PERIK

Wayah e wayah mulih ko perik

Bias me gelah tadingken sitik

La kin pe itambahi ateku nggo mesui

Penadingken ateku jadi

Ingetenku surai berngi

Bicara kin gelgel bagenda paksana

muro

Lit ka me temanku arih ras

petung-ko-tungko

O turang si besan kuja kena kudilo

Ola kal pagi arihta jadi lolo

Kuja kam turang ku alo-alo

Kuja kam turang ku alo-alo

Wayah e perik e wayah mulih ko perik

Wayah e perik mulih ko perik

(21)

tentang ate mesui.

Apa gerangan persoalan yang dihadapi si gadis itu? Penadingken ateku jadi

Ingetenku surai berngi

Kekasihnya (idaman hati, bisa juga melambangkan suatu keadaan yang ideal) pergi jauh (tidak menjadi realitas), sehingga dia merasa susah sekali, dan pen-deritaan itu ditambahi pula oleh ulah burung-burung tersebut yang menggasak padinya yang tengah men-guning. Janganlah kau tambahi penderitaanku ini, la kin pe itambahi ateku enggo mesui, pintanya kepada burung-burung di ladang.

Penderitaan yang radikal

Kita segera mengerti keadaan hidup si gadis dalam lirik lagu ini. Yang menimbulkan suasana drama-tis adalah tindakannya mengungkapkan keluhannya kepada burung. Secara rasional itu adalah tindakan yang bodoh dan sia-sia. Apa gunanya berbicara kepa-da burung? Apalagi soal penderitaan hidup. Tapi se-cara emosional hal itu justeru memberikan gambaran yang sangat jelas betapa berat beban hidup yang dip-ikul gadis itu. Cara Djaga Depari mengungkapkan-nya sangat halus. Tidak dengan raungan atau ekspresi yang telpus-telpus (blak-blakan).

Untuk membantu penghayatan kita, sekedar per-bandingan, dapat diambil sebagai contoh tindakan seseorang meratapi anak atau orang yang sangat di-kasihi meninggal dunia. Saking sedihnya, si peratap itu tidak lagi menangis, tapi berbicara, ataupun yang sudah meninggal itu dijadikan sebagai teman berbic-ara. Katakanlah penyebab dari kematian itu adalah penyakit yang diderita oleh si almarhum dalam waktu yang cukup lama. Datanglah sanak famili yang dari jauh sudah meraung-raung seraya berkata “Ibegi kami kam sakit kedekah enda anakku“. Lalu orang tua yang meninggal itu menjawabnya, “Enggo malem kal pinakitku ndai, bibi nindu anakku. Enggo sehat kal aku, emaka kam pe kerina kutadingken sehat-sehat-lah nindu man bibi tuandu ena anakku“.

Bila kita berfikir secara rasional, berbicara kepada orang yang sudah meninggal adalah tindakan yang aneh dan sia-sia. Tapi karena tanjakan emosi sudah mencapai puncaknya, kadar kesedihan sudah menca-pai voltase yang demikian tinggi, sehingga perasaan

sedih itu sudah tidak memadai lagi jika diungkapkan lewat tangisan. Melainkan dengan cara berbicara me-wakili orang yang meninggal tersebut!

Agaknya kurang lebih seperti itulah keadaan yang dialami gadis yang digambarkan dalam lirik lagu „Muro Perik“. Karena beban hidupnya sudah de-mikian berat, lalu datang burung-burung yang tidak perduli dengan keadaan dirinya, mereka dijadikan se-bagai tempat untuk menumpahkan isi hatinya. Dalam kesendiriannya, siapa lagi yang bisa dia sapa?

Apa yang menyebabkan gadis itu demikian menderita hidupnya? Dalam larik ke 4 dan ke 5 bait pertama tampak bahwa penyebab utama kegundahan gadis itu adalah kepergian kekasihnya. Penadingken ateku jadi, ingetenku surai berngi. Dua kalimat pendek itu sudah memberikan gambaran yang memadai men-genai penderitaan gadis itu. Kekasihnya pergi, atau tidak berada di sampingnya lagi, menjadi persoalan yang sangat berat dan menjadi beban pikiran siang malam. Lalu muncul masalah burung-burung yang menggrogoti padi (sumber hidup).

Dalam keadaan yang demikian, perempuan itu beran-dai-andai - mekanisme psikologis yang sering terja-di dalam terja-diri manusia. Semacam katarsis.Bicara kin gelgel bagenda paksana muro, lit ka me temanku arih ras petungko-tungko, ujarnya berandai-andai.

Pengarang Morris West dalam novelnya “Salaman-der“ menulis: tak ada penderitaan yang lebih berat dari pada saat nestapa terkenang masa bahagia. Itu-lah yang terjadi pada diri gadis dalam lirik lagu itu. Ketika masih bersama kekasihnya dulu, dia punya teman sebagai tempat untuk mengadu, dan sang keka-sih biasa mendengarkan keluh kesahnya atau berdis-kusi soal kehidupan ini. Ah, kalaulah dia ada disisiku pada saat-saat begini (paksa muro)....! pikirnya. Ke-rinduan yang perih sebenarnya.

Lalu bait berikutnya menggambarkan jerit rindu sang gadis.

O turang si besan kuja kena kudilo Ola kal pagi arihta jadi lolo Kuja kam turang ku alo-alo Kuja kam turang ku alo-alo

Dimanakah kini kekasihnya itu berada? Sekarang si gadis itu mengarahkan hatinya kepada kekasihnya.

(22)

Tadi dia berbicara kepada burung, sekarang kepada manusia, sang kekasih. Dimana abang berada? Ola kal pagi arihta jadi lolo, terkandung perasaan cemas jika apa yang diidam-idamkan itu tidak terwujud. Ija kam turang ku alo-alo, hati si gadis sudah demikian rindu, dia mau menyongsong kekasih hatinya itu, tapi kemana dia menyongsongnya? Tidak ada keterangan. Kerinduan

Kalau kita amati banyak lagu-lagu karya Djaga Depa-ri yang berbicara tentang keDepa-rinduan. Piso SuDepa-rit, Pinta Pinta, Pio Pio bahkan juga Si Mulih Karaben, semua bernuansa seperti itu. Namun tidak jelas kerinduan terhadap apa. Disitulah kehebatan lirik lagu karya Djaga Depari sebagai puisi. Kita sebagai penikmat dapat merasakan kerinduan itu, karena di bawah alam sadar kita, juga ada mengendap perasaan rindu akan sesuatu yang juga tidak dapat kita terangkan dengan tuntas.

Pada bait terakhir, si gadis kembali berbicara kepa-da burung-burung di lakepa-dang. Pengulangan kepa-dari larik pertama pada bait pertama. Pengulangan ini memberi aksentuasi pada perik.

Wayah e perik e wayah mulih ko perik Wayah e perik mulih ko perik

Perik, dapat kita pandang sebagai simbol dari perso-alan atau masalah. Berlalulah hendaknya persoperso-alan

ini, desah si gadis dari atas pantar, dengan mata yang sendu. Sebuah episode dalam kehidupan manusia yang tengah menghadapi persoalan hidup, tentu berharap agar persoalan itu dapat diatasi. Atau, kalau penyele-saiannya berada di luar dirinya, ia berharap agar masa-lah itu segera berlalu seperti badai yang berlalu. Kalau paksa muro kita anggap sebagai satu periode atau masa atau musim (musim dalam bahasa Karo), maka ada masanya persoalan hidup datang menerpa kehidupan siapa saja. Kadang silih berganti (rum-put-umput). Persoalan yang satu belum teratasi cul lagi persoalan lain. Dalam situasi seperti itu, mun-cul kerinduan akan kehadiran seseorang yang dapat menolong. Kalaupun tidak mampu menolong secara langsung setidaknya secara piskologis kehadirannya akan memberikan kekuatan moril untuk menghadapi atau mengatasi tantangan itu.

Sepintas lirik lagu Muro Perik kelihatan bersahaja, namun sebenarnya mengandung makna yang dalam. Ia berkisah tentang pergulatan hidup, yang dilam-bangkan dengan perik paksa muro dan kekasih yang jauh. Intinya, kerinduan terhadap seseorang yang muncul pada saat menghadapi sebuah persoalan hi-dup yang berat. Adakah manusia yang tidak pernah merasakan keadaan yang kurang lebih seperti itu? Adakah yang tanpa sadar pernah mendesahdalam ke-luh bicara kin gelgel bagenda paksana muro, lit ka me temanku arih ras petungko-tungko? Djaga Depari memang juga seorang penyair. *

PADA PILKADA KABUPATEN KARO

HINDARI

POLITIK

UANG

(23)

Seorang penulis mengatatakan banyak orang mengejar uang. Padahal uang tidak membuat manu-sia bahagia Sepanjang hidup banyak orang

menge-SETIA PADA KOMITMEN

jar hal-hal yang salah karena dipikir memiliki lebih banyak uang dan membeli lebih banyak barang akan membuat mereka lebih bahagia. Ternyata salah.

Iwan Sembiring Depari SH sebagi seo-rang pengacara, di sepanjang karir juga ti-dak pernah mengejar uang. Godaan untuk memperoleh uang dengan cara mudah cukup sering menghampirinya. Pernah

disorong-kan kepadanya uang ratusan juta rupiah agar menelikung klien

yang dibelanya Dengan tegas tawaran itu ditolaknya.

Bag-inya komitmen harus di-pegang teguh. Tidak boleh

berkhianat kepada orang yang memberi

keper-cayaan. ”Hingga saat ini saya tidak

kekuran-gan klien untuk dibela, kepercayaan yang diberikan kepada kita

harus dijaga. Saya yakin dan percaya

Tuhan mencukupi kebutuhan

umat-Nya yang berser-ah kepadaNya,” ujar pria

kela-hiran Kabanja-he, 6 November 1960 ini

“Saya memang bukan orang kaya, tapi nilai-nilai hidup yang saya pegang tidak bisa dihargai dengan uang,” ujar anggota Dewan Penasehat Peradi ini.

(24)

Bidang pengacara dipilihnya sebagai profesi karena ingin bebas mengeluarkan pendapat dan bersikap kritis. Dengan menjadi pengacara tidak akan gam-pang diintervensi pihak lain. Sikap tegas terhadap komitmen sedikit banyak dipengaruhi sikap ayahn-ya ayahn-yang berlatar belakang militer. Didikan aayahn-yahnayahn-ya yang seorang pejuang, Nongkah Sembiring Depari, membuatnya menjadi seorang pekerja keras. Perin-tah dari ayah wajib dilaksanakan. Namun sikap keras itu diimbangi ibunya yang berhati lembut, Rasa br Bukit. Pertemuan sikap itu menciptakan pribadi Iwan yang tegas namun sabar. Setiap hari membantu orangtuanya bertani dan bejualan di Los Ijuk (Lokasi Pasar Buah Berastagi) membuatnya mengerti apa arti kehidupan yang diperjuangkan.

Walau sebagian besar aktivitasnya di Medan, dia tidak lupa dengan kampung halamannya Tanah Karo. Sebagai bentuk kecintaannya terhadap kampung halamannya, alumni SMA Negeri Berastagi ini tak ja-rang melakukan aksi sosial seperti penyuluhan baha-ya HIV/AIDS, penyuluhan bahabaha-ya penbaha-yalahgunaan Narkoba dengan mendatangkan narasumber yang berkompeten. .Bagi anak ketujuh dari11 bersaudara ini, masyarakat Karo harus terus diedukasi untuk ke-baikan Tanah Karo.

Menyikapi masalah penyakit masyarakat berupa judi dan penyalahgunaan Narkoba di Tanah Karo, Ketua Sembiring Empat Sada Bapa Indonesia ini menyatakan perlu kekompakan unsur Forkopim-da Forkopim-dan niat. Saatnya ForkopimForkopim-da duduk bersama, bersinergi dan membuat solusi untuk kebaikan mas-yarakatnya. Diantara Forkopimda harus sepaham apa yang diputuskan dan dilaksanakan. Masing-masing perangkat yang ada di tiap lembaga harus difung-sikan maksimal sesuai tugasnya. Jangan masing-mas-ing bawa ego sektoral, jalan sendiri-sendiri. Kepala daerah harus menjadi leader.

“Intinya adalah kekompakan dan niat tulus untuk kebaikan dan kesejahteraan masyarakat. Bila ada ok-num-oknum aparat yang membacking, harus ditindak tegas,” sebut Iwan yang besar di Berastagi ini.

Masyarakat juga kata kader PDI Perjuangan ini, harus proaktif, jangan bersikap masa bodoh. Jangan biarkan penyimpangan-penyimpangan terjadi. Bila ada penyimpangan terjadi segera laporkan kepada in-stansi berwenang. Di era global saat ini banyak cara yang bisa dipergunakan untuk mendapat perhatian,

namun harus dengan bijak.

Menurut Iwan, Tanah Karo sudah harus berben-ah dan berubberben-ah. Warga Karo harus bangkit mengejar ketertinggalannya dari daerah lain. Pertanian, wisata dan pengadaan air harus jadi prioritas. Untuk men-gubah Tanah Karo, PDI Perjuangan telah memberi kepercayaan kepada Iwan Sembiring Depari dan pas-angannya Budianto Surbakti untuk bertarung pada Pilkada serentak 9 Desember 2020

“Ini amanah yang harus dijalankan. Mari berjuang bersama untuk perubahan Karo lebih baik. Dukungan masyarakat sangat penting. Tanpa dukungan, kami bukan apa-apa,” kata Dewan Pengawas Yayasan Pengembangan Persahabatan Indonesia Amerika ini.

Dari perkawinannya dengan Herlina Susna br Sitepu, dikaruniai tiga orang anak, yaitu Alfons Sembiring Depari SS, Angelica br Sembiring Depari dan Yoga Alexander Sembiring Depari.

.

(25)

Sukses bukan hasil kerja keras semata, tapi bagian terbesar kare-na kasih dan anugerah Tuhan. Hal itu sangat dirasakan oleh Per-tua Ir.Budianto Surbakti,MM dalam perjalan hidupnya. Masa

remajanya telah menempa dan memotivasi dirinya untuk menjadi seorang pemenang dalam hidup

ini dengan berserah kepada Tuhan.

Sebagai anak sulung dari 4 bersaudara, dia ditempa orangtuanya Pt Em.Dalam

Sur-bakti dan Intan Br Sembiring Pelawi. un-tuk bersikap mandiri dan menjadi pekerja

keras. Sejak kecil dia membantu orang tu-anya yang membuka kede kopi di samp-ing Pajak Sore, Padang Bulan, Medan

(Bioskop Hirako). Kehidupan spiritu-alnya selalu terjaga. Ibunya mendidik anak-anaknya untuk rajin mengikuti

ibadah Minggu sejak masa KAKR di GBKP Km 4 Padang Bulan Medan. .Sambil sekolah dia aktif mengikuti kegiatan Permata (kaum muda gere-ja) dan menjadi Ketua Pengurus Ro-hani Kristen di SMA Negeri 4 Medan di tahun 1988-1990.

Kede kopi merupakan forum komunikasi dari berbagai lapisan masyarakat. Kedai kopi ayahnya yang dekat dengan kampus USU (Uni-versitas Sumatera Utara) membuatnya bertemu dengan banyak orang dari berbagai latar belakang sosial termasuk para dosen/guru sekolah yang

mi-num disana.

Sambil melayani pelanggannya, dia sering

men-Semua Berkat Anugerah

Tuhan

(26)

dengar cerita sukses mereka. Dari cerita tersebutlah dia mendapatkan inspirasi kemudian berkinginan un-tuk merantau setamat SMA guna menuntut ilmu dan mengejar sukses di Jawa.

Imannya mengatakan bahwa kehidupan keluar-ganya harus berubah menjadi lebih baik seperti ulat kepompong yang bertransformasi menjadi kupu-ku-pu yang indah, harus mengalami penderitaan dan per-juangan dahulu baru sukses

Setelah menamatkan pendidikan di SMA Negeri 4 Medan tahun 1990, pria kelahiran Sei Batang Seran-gan, Langkat, 28 Agustus 1971 ini berangkat ke Pu-lau Jawa untuk menuntut ilmu. Namun keinginannya kuliah di ITB tak terwujud walau sudah test UMPTN 3 tahun dan gagal lulus. Baginya kegagalan bukan untuk ditangisi tetapi merupakan jalan melainkan sukses yang tertunda, sepanjang masih ada kemauan dan tekad yang kuat untuk belajar.

Saat merantau dan menumpang di rumah sauda-ranya di Bandung, Budianto tahu menempatkan diri. Bangun pagi harus lebih dulu dari pada pemilik ru-mah dan mengerjakan pekerjaan yang bisa dikerja-kannya. Untuk menambah uang saku yang terbatas dari orangtua, dia bekerja sebagai guru les privat anak SD dan SMP.

Pada tahun 1992, dia memutuskan meninggalkan Bandung dan akhirnya

diter-ima kuliah di Jurusan Teknik Elektro Fakultas Politeknik Universitas Indonesia, Depok.

Kehidupan kerokhanian yang ditanamkan orang tuanya sejak kecil membuat Budian-to selalu terlibat dalam kegiatan gereja. Sam-bil kuliah, dia men-jadi Guru Sekolah Minggu di GBKP Depok dan juga aktif di perseku-tuan kampusnya serta juga aktif di kegiatan Permata. Kemudian dipilih menjadi Ketua Per-mata Klasis

Jakar-ta Jakar-tahun 1999-2002 Di lingkungan kampus UI, dia menjadi pengurus Pusat Persekutuan Oikumene antar Fakultas se-Universitas Indonesia dan kegiatan ma-hasiswa lainnya.

Dalam berorganisasi di Permata GBKP ini, men-tal Budianto ditempa dan belajar menjadi seorang pemimpin sejak muda. Ia percaya seperti kata Firman Tuhan,” Barangsiapa setia kepada perkara-perkara kecil,maka kepadanya akan diberikan perkara-perk-ara besar.( Lukas 16:10).

Di lingkungan Permata GBKP ini juga, dia ini bertemu dengan istrinya Serininta Br Siregar bere Peranginangin Sinurat yang juga saat itu sebagai mahasiswa jurusan Akutansi Fakultas Ekonomi UI. Mereka sama-sama aktif di Permata GBKP. Nora ini saat mahasiswa pernah menjadi Ketua Permata GBKP Runggun Depok.

Seusai menyelesaikan kuliah di Politeknik UI, Budianto,langsung bekerja di perusahaan asing dari Prancis PT Schneider Indonesia yang bergerak di bidang kelistrikan dunia. Memulai dari level bawah sebagai Design Engineer, Budianto bekerja dengan tekun. Semua pekerjaan yang dilimpahkan kepadan-ya selalu diusahakan dikerjakan dengan baik. Bag-inya kepercayaan yang diberikan harus dijaga se-baik-baiknya. Dia terinspirasi dari nasehat seorang seniornya, untuk mendapat perhatian dan meraih kepercayaan pimpinan, maka bekerjalah melampaui target yang diberikan.

Delapan belas tahun dia bekerja di perusahaan

as-ing tersebut dengan jabatan terakhir sebagai Wakil Di-rektur Sales Power Gener-ation/Energi Indonesia. Dia juga memperoleh apresiasi dari

pimpinannya karena berhasil bernegosiasi bisnis

den-gan berbagai pihak asing yang selama ini dinilai sulit untuk mencapai

suatu kesepakatan, misalnya dari negara

Jepang dan India. Dalam kesibukan-nya bekerja termasuk

(27)

melakukan perjalanan bisnis ke berbagai belahan dunia, anggota Persatuan Insinyur Indonesia ini tak lupa melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Karena baginya ilmu sangat penting dalam menjalani hidup. Dia memutuskan menimba ilmu meraih gelar sarjana (S1) dengan kuliah sambil bekerja di Fakultas Teknik Universitas Indonesia Ju-rusan Teknik Industri lulus tahun 2004 dan melanjut-kan pendidika S2 di Universitas Gajah Mada dengan konsentrasi Manajemen Strategis lulus tahun 2008. Saat ini dia juga sedang menimba ilmu sebagai ma-hasiwa S3 di Fakultas Ekonomi Universitas Indone-sia. Selain bekerja di perusahaan asing itu, dia juga memiliki berbagai kegiataan bisnis lainnya.

Tim Humas Moderamen GBKP ini juga mem-perdalam pengetahuannya dengan mengikuti berb-agai pelatihan dan seminar di dalam dan luar negeri seperti pelatihan manajemen proyek internasional di Malaysia, keterampilan kepemimpinan, keterampilan presentasi dan komunikasi, 8 etos kerja, Seven Hab-its, dan lainnya.

Ayah seorang putri bernama Josephine Ilona Sur-bakti ( Bapa Josephine) ini juga pernah bekerja di pe-rusahaan asing bergerak bidang listrik milik Belgia dan menduduki jabatan Senior Regional Sales Man-ager Power untuk wilayah Asia Tenggara. Namun hanya bertahan 3 tahun.Saat ini ia tetap bekerja di PT Comeca Indonesia perusahaan dari Prancis yang bergerak di bidang kelistrikan. Dia dipercaya menjadi Senior Sales Manager Power dan Infrastruktur untuk Indonesia.

Dia bekerja dengan sepenuh hati, rendah hati dan be-rupaya berteman dengan semua orang. Karena baginya,

peluang akan terbuka lebar bila orang senang pada kita. Bergaul dengan orang asing tidak membuat Ketua DPP HMKI (Himpunan Masyarakat Karo Indone-sia) ini lupa dengan akar budayanya. Dia tak malu menunjukkan jati dirinya sebagai orang Karo.

Dia juga berupaya memperdalam pengetahuannya tentang adat istiadat Karo. Prinsip tolong-menolong yang sangat dirasakannya pengaruhnya selama dalam perantauan, tak dilupakannya dengan keberadaannya saat ini. Tinggal di Depok, keluarganya sangat terbu-ka bagi orang yang ingin menumpang atau tinggal di rumahnya. Dia juga berupaya membahagiakan orangtuanya sebagai ucapan terima kasih atas per-juangan mereka untuk menyukseskan anak-anaknya. Kini, selain bekerja di perusahaan asing, Budian-to juga sering dipanggil menjadi narasumber semi-nar terutama di lingkungan gereja khususnya untuk kaum muda/Permata. Semangat, pengalaman dan kegigihannya dinilai bisa membangkitkan motivasi . Karena baginya, keberadaannya saat ini tak lepas dari kerja keras, gigih serta anugerah dari Tuhan. Ora Et Labora, bekerja dan berdoa adalah prinsipnya dalam hidup.

Kesuksesan menurut Pertua (Pt) di GBKP Len-teng Agung Depok ini tidak datang dengan serta mer-ta, tetapi melalui proses yang harus diperjuangkan dari bawah hingga akhirnya bisa mencapai jenjang yang lebih tinggi. Budianto memegang teguh filosofi hidupnya : kerja keras, tekun, dan rendah hati dalam melayani sesama manusia akan mendatangkan berkat dari Tuhan, itu panggilan hidup yang merujuk kepa-da kecerkepa-dasan spiritual, yakni kemampuan memberi makna pada kehidupan ini.

Sumber : karobritana.com

P

ILIH

SI

(28)

La Banci

Ngebon

K e d e n t a r a s

Pengakun Sekalak

Mantan Tim Sukses

Namanya yang sebenarnya Orat, tepatnya Orat Sembiring Kembaren. Tapi karena kepiawiannya dalam berbicara terutama sebagai juru kampanye (jurkam), maka khalayak ramai menyebutnya Orator Sembiring. Ada pula yang menyebutnya dengan julu-kan Sembiring Si Beluh Ngerana, ditambah dengan embel-embel bernada humor ; si la mantangken bi-ang terlebih adi pere-pere.

Sudah lama dia menjadi jurkam. Baik dalam pileg maupun dalam pilkada. Semua calon itu baik calon legaslatif maupun bupati dam wakilnya, ternyata semua terpilih. Termasuk dua bupati yang sekarang dan yang tedahulu. Tapi dia tidak pernah sesumbar mengklaim bahwa hasil tersebut berkat andilnya semasa kampanye. “Itu hasil kerja kolektif dalam kelompok tim sukses” ujarnya kepada wartawan yang pernah mewawanncarainya beberapa tahun lalu.

Tapi diluar perkiraan orang, Orat telah memutus-kan mengundurmemutus-kan diri dari kegiatan politik khusus-nya duduk dalam tim sukses seorang calon sebagai jurkam. Dua orang yang terkenal sebagai juru kasak kusuk di Kabupaten Katimukmuk Simole, dengan berbagai cara berupaya membujuk Orat supaya ber-sedia menjadi tim sukses dari serorang bakal calon di pilkada 9 Desember 2020 mendatang. Mereka duduk di meja paling pojok di Kedentaras. Percakapan di-antara mereka berlangsung selama 70 menit. Ternya-ta Orat sudah tidak mempan lagi dirayu. Sekalipun dengan iming-iming yang menggiurkan. Selain akan memperoleh uang yang jumlahnya sangat besar, dia juga akan diberikan jabatan, sebagai salah satu kepa-la dinas, seandianya si bakal calon itu nanti menang alias terpilih menjadi bupati.

“Calon tah ndai erguni-guni senna. Gia otak-na bagi si kurang, he he he ..melumbar kal jelmaotak-na

Gambar

Foto Sastrawan Ginting/Antara
Foto Jupiter Maha Simulih Karaben. Ketika senja turun, langit memerah sebelum matahari lenyap di ufuk Barat dan malam segra tiba, semua kegiatan ekonomi di hari itu pun berkahir

Referensi

Dokumen terkait

Setelah didapatkan peserta pelatihan IbM STIE Pelita Nusantara, maka dilaksanakan program pelatihan manfaat dan potensi ekonomi tanaman herbal.Pelatihan dilaksanakan di balai

1) Adanya kepercayaan dari guru pembimbing kepada praktikan untuk melaksanakan pembelajaran di kelas. 2) Guru pembimbing yang sangat perhatian, sehingga segala

Berdasarkan data curah hujan bulan Agustus 2020 dari stasiun-stasiun BMKG dan pos-pos hujan kerjasama terpilih pada 15 Zona Musim (ZOM) di Bali dapat disajikan dalam

Nantikan Ciptaan Baru Esensi kematian Yesus Kristus menebus kita adalah implikasi jangka panjang dari Sumpah Kekal Allah kepada Abram (Abraham) yang dicatat dalam Kejadian 15..

Nyanyikan bersama-sama dengan penuh keyakinan dan sadari bahwa kita sedang bertekad untuk melakukan Firman Tuhan yang sudah kita dengar8. WARTA HASIL ACM – 13

Meski sederhana, makan malam bersama seluruh anggota keluarga merupakan salah satu momentum paling efektif untuk merekatkan seluruh anggota keluarga. Kehangatan dan komunikasi dari

Ajak setiap anggota keluarga untuk membersihkan rumah secara regular dan ajar mereka untuk menjaga kebersihan dan keindahan rumah dengan selalu menyimpan kembali barang yang

Kedua lembaga yang bekerja di Kota Bandung ini yang kemudian menjalin kerja sama hibah dengan IHPCP Jabar untuk penyediaan peralatan suntik steril selama empat bulan