• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK ELEKTRONIKA DEPA (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PROGRAM STUDI D3 TEKNIK ELEKTRONIKA DEPA (1)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

SEMINAR PROPOSAL PROYEK AKHIR

ELECTRONIC SPEED CONTROLLER UNTUK BRUSHLESS DC MOTOR DENGAN METODE PID

Oleh:

AHMAD RIFKI NRP. 1103131016

Pembimbing 1: Pembimbing 2:

Akhmad Hendriawan, S.T., M.T. Dr. EngBambang Sumantri S.T., M.Sc. NIP. 1975501272002121003 NIP. 19781210.200312.1.002

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK ELEKTRONIKA DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO

(2)

SEMINAR PROPOSAL PROYEK AKHIR

Judul :

ELECTRONIC SPEED CONTROLLER UNTUK BRUSHLESS DC MOTOR DENGAN METODE PID

Oleh : AHMAD RIFKI NRP. 1103131016

Telah diseminarkan dan disahkan menjadi Proyek Akhir (PA) di

Program Studi D3 Teknik Elektronika, Departemen Teknik Elektro, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya,

pada tanggal _________ 2016 Disetujui Oleh:

Mengetahui

Ketua Program Studi D3 Teknik Elektronika

Ir. Moch. Rochmad, M.T. NIP. 19620304.1991.03.1.002

Dosen Pembimbing PA:

1. Akhmad Hendriawan S.T., M.T. NIP. 1975501272002121003

2. Bambang Sumantri S.T., M.Sc. . NIP. 19781210.200312.1.002 Dosen Penguji TPPA :

1. ……….. NIP.

(3)

I. JUDUL PROYEK AKHIR

ELECTRONIC SPEED CONTROLLER UNTUK BRUSHLESS DC MOTOR DENGAN METODE PID

II. PENDAHULUAN

Seiring dengan perkembangan jaman, kebutuhan akan sistem penggerak menggunakan motor listrik secara efisien dan torsi yang tinggi serta perawatan yang murah semakin meningkat. Akan tetapi motor yang sering digunakan saat ini yaitu motor induksi, motor DC/AC belum mampu untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Motor BLDC merupakan suatu motor synchronous 3 fasa yang memiliki karakteristik mumpuni untuk memenuhi kebutuhun tersebut. Bidang yang saya amati adalah kontrol motor brushless direct current (BLDC). Selama ini pengaplikasian motor brushless DC dalam ilmu robotika maupun kedirgantaraan misalnya: multicopter dll terdapat beberapa kendala maupun kelemahan yang dapat berakibat fatal apabila tidak segera diatasi. Diantaranya masalah kecepatan motor yang tidak konstan akibat pergantian beban (misalkan: propeller), arah putaran motor yang salah sehingga berakibat fatal apabila diaplikasikan pada pesawat sebagai contoh kegagalan salah satu tim dirgantara PENS dalam kontes robot terbang Indonesia tahun 2014.

Untuk mengatasi hal-hal tersebut diperlukan suatu alat yaitu esc (electronic speed controller) dan beberapa fitur tambahan. Selama ini esc yang terdapat di pasaran belum terdapat monitoring arah putaran motor, pengaturan kecepatan motor agar konstan meskipun tanpa beban maupun dengan beban (propeller) yang dipakai berubah-ubah, dan serial port communication. Maka dari itu, saya membuat esc dengan penambahan fitur dan beberapa metode penyelesaian diantaranya PID controller untuk mengatasi masalah kecepatan motor brushless DC, Back EMF sensorless brushless DC Motor untuk mengetahui kecepatan dan arah putaran motor serta port serial komunikasi.

Dengan hal tersebut diharapkan mampu mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat, terutama bagi para pemula hobby aeromodeling sehingga dapat mencegah sejak dini segala bahaya yang disebabkan oleh penggunaan motor brushless DC.

(4)

Adapun permasalahan yang dibahas dalam proyek akhir ini, yaitu:

1. Menjaga kecepatan motor brushless DC agar tetap konstan meskipun besarnya beban (dalam penelitian ini menggunakan propeller) berubah-ubah..

2. Bagaimana cara membuat warning system jika putaran motor salah? 3. Bagaimana cara membalik putaran motor dengan penerapan metode

yang digunakan?

4. Bagaimana Integrasi antara hardware kontroller, software dan motor brushless DC.

5. Bagaimana membuat hardware, software yang sesuai dengan kebutuhan alat.

Adapun batasan-batasan masalah yang dibuat agar dalam pengerjaan proyek akhir ini dapat berjalan dengan baik dan tidak menyimpang adalah sebagai berikut:

1. Dalam penelitian, difokuskan pada perancangan dan pembuatan sistem kontrol motor brushless dc.

2. Motor brushless DC yang digunakan tidak jauh dari spesifikasi sebagai berikut:

- KV(RPM/V): 920-1200 - Lipo cells: 3-4s

- Dimensions (diameter x lebar): ±(27 x 23) mm

3. Pengujian berupa esc saja tanpa menggunakan perangkat sistem seperti mulicopter dll.

IV. TINJAUAN PUSTAKA

4.1 Brushless DC Motor (BLDC)

BLDC motor merupakan motor listrik synchronous AC 3 fasa yang memiliki kelebihan dibandingkan dengan motor DC biasa. BLDC memiliki biaya perawatan yang lebih rendah dan kecepatan lebih tinggi karena tidak menggunakan brush. BLDC memiliki BEMF (back EMF) berbentuk trapezoidal. Motor BLDC ini dapat dikendalikan dengan metode six-step maupun metode PWM sinusoidal.

4.2 Pengendalian BLDC

Secara umum, terdapat dua metode pengendalian BLDC yaitu metode six-step dan metode PWM sinusoidal.

(5)

Metode ini sering digunakan dalam pengendalian BLDC komersial karena sederhana dan mudah untuk diimplementasikan. Kelemahan dari metode ini memiliki rugi-rugi daya yang tinggi, arus rms yang tinggi, serta tingkat kebisingan tinggi. PWM yang digunakan dalam metode ini

merupakan PWM square dengan frekwensi tertentu sehingga menciptakan suatu gelombang AC berbentuk square.

4.2.2 Metode PWM Sinusoidal

Metode ini memiliki arus rms kecil dibandingkan metode six-step sehingga rugi-rugi daya yang timbul lebih kecil. Hal ini karena metode PWM sinusoidal akan menghasilkan gelombang sinus yang besarnya arus berubah tehadap waktu sedangkan PWM six-step menghasilkan sinyal square atau trapezoidal, nilainya sebagian besar tetap setiap waktu. 4.3 Metode Pendeteksi Perubahan Komutasi

Agar BLDC dapat dikendalikan dengan baik (kecepatan dan torsi konstan), diperlukan adanya suatu timing yang tepat. Timing perubahan komutasi yang tidak tetap akan mengakibatkan slip sehingga kecepatan dan torsi motor tidak konstan. Apabila terjadi slip saat kecepatan tinggi

kecepatan motor akan cenderung turun bahkan kemungkinan motor berhenti berputar. Untuk menentukan perubahan komutasi, maka terdapat dua metode yaitu sersorless (back EMF) dan dengan menggunakan sensor (contohnya hall effect). Kedua metode ini memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing.

4.4 Sensor hall

Salah satu menentukan timing yang tepat adalah menggunakan 3 buah sensor hall. Pada umumnya ketiga sensor hall terpisah 120 derajat antara satu dengan yang lainnya.

(6)

5.1 Tujuan

Tujuan dari pembuatan alat ini adalah sebagai berikut :

1. Merancang dan membuat suatu alat yang mampu membantu masyarakat dalam hal keamanan dan optimalisasi pengunaan motor brushless dc.

2. Mengimplementasikan metode six-step untuk mengendalikan kecepatan BLDC dengan mikrokontroller AVR dan back EMF / Hall effect sebagai feedback dalam menentukan timing perubahan komutasi.

3. Penambahan metode dan fitur dari alat yang sudah ada. 5.2 Manfaat

Bagi Masyarakat/Pengguna

Program ini dapat mengatasi masalah yang dihadapi masyarakat salah satunya para hobby aeromodelling dalam penggunaan motor brushless dc.

Bagi mahasiswa:

Program ini dapat meningkatkan kreatifitas mahasiswa dalam pengembangan teknologi yang dapat berguna bagi masyarakat sehingga fungsi mahasiswa dalam tri darma perguruan tinggi dapat tercapai.

VI. KONTRIBUSI PROYEK AKHIR

(7)

VII. METODE PROYEK AKHIR

Gambar 1. Metodologi Pelaksanaan 7.1 Studi Literatur

Merupakan tahapan pengumpulan data dan studi jurnal serta penelitian-penelitian yang mendukung proyek akhir . Berikut merupakan studi literature yang dilakukan:

a. Metode kontrol kecepatan BLDC motor b. Hardware yang mendukung sebagai controller. 7.2 Perancangan dan Pembuatan Alat

Studi Literatur Studi Literatur

Desain dan Perancangan Sistem

Desain dan Perancangan Sistem

Pembuatan Hardware Pembuatan Hardware

Pengujian dan Analisa Pengujian dan Analisa

Analisa dan Penyempurnaan Sistem

(8)

Gambar 2. Diagram Sistem

Gambar . Perancangan Flowchart Sistem Gambar 3. Perkiraan Desain Alat

START

INISIALISASI PWM, UART, ADC

SET INPUT

PWM DIRECT IS TRUE

ALGORITMA INVERTER 3 FASA

BRUSHLESS DC MOTOR

STOP

BUZZER ON DAN SISTEM OFF

PID

(9)

7.3 Pengujian alat

Pengujian alat dilakukan untuk menetukan keandalan dari sistem yang telah dirancang. Pengujian hardware, software apakah sesuai dengan yang diharapkan dan melakukan perbaikan apabila terdapat kesalahan.

7.4 Analisis

Analisis dilakukan terhadap hasil dari pengujian sehingga dapat ditentukan karakteristik dari sistem. Dengan demikian dapat dilakukan lagi penyempurnaan terhadap alat yang telah diciptakan sehingga dapat berfungsi optimal bagi masyarakat yang menggunakan.

7.5 Pembuatan Laporan Akhir

Pada tahap ini dilakukan pembuatan laporan kegiatan berdasarkan data data yang telah diperoleh dari awal proses pembuatan alat hingga pengujian alat dan analisa.

VIII. JADWAL PELAKSANAAN

Kegiatan PA ini akan berlangsung selama kurang lebih 5 bulan penuh. Jadwal pelaksanaan kegiatan proyek akhir yang meliputi kegiatan-kegiatan persiapan, perencanaan, implementasi dan penyusunan laporan proyek akhir disusun sebagai berikut:

(10)

No

. Jenis Kegiatan

Bulan

Tempat Pelaksanaan

1 2 3 4 5

1 Studi Literatur dan survei tempat.

Perpustakaan serta Lingkungan PENS

2 Perencanaan desain alat Laboratorium TA

3 Pembelian Komponen Toko Komponen Elektronik

4 Pembuatan Alat Laboratorium TA

5 Pengujian Peralatan Laboratorium TA

6 Bimbingan Teknis Kampus PENS dan bengkel

7 Monitoring dan Evaluasi Laboratorium TA

8 Pembuatan Laporan &

pengumpulan hasil karya Laboratorium TA

IX. PERSONALIA PROYEK AKHIR Data Mahasiswa

Nama Mahasiswa : Ahmad Rifki

NRP : 1103131016

Departeman : Teknik Elektro

Program Studi : D3 Teknik Elektronika

Data Dosen Pembimbing I

Nama : Akhmad Hendriawan S.T., M.T.

NIP : 1975501272002121003

Departemen : Teknik Elektro

Program Studi : Teknik Elektronika

Jabatan Fungsional : Staff Pengajar

Data Dosen Pembimbing II

Nama : Bambang Sumantri S.T., M.Sc.

NIP : 19781210.200312.1.002

Departemen : Teknik Elektro

Program Studi : Teknik Elektronika

Jabatan Fungsional : Staff Pengajar

X. PERKIRAAN BIAYA PROYEK AKHIR

(11)

biaya(Rp)

XI. DAFTAR PUSTAKA

[1] Mavilor Infranor Group Company. November 2004. Geometry on Hall Sensor

Gambar

Gambar 1. Metodologi Pelaksanaan
Gambar . Perancangan Flowchart SistemGambar 3. Perkiraan Desain Alat
Tabel 1. Rencana Kerja
Tabel 2. Anggaran Dana

Referensi

Dokumen terkait

Jika seseorang memiliki sikap pemikiran kritis dengan kategori tinggi maka dalam hasil belajar yang diperoleh dapat tercapai secara maksimal, namun bila seseorang

Panitia Seleksi sesuai dengan Berita Acara Penetapan Peringkat Teknis nomor 21/PL.K.002/I/BM.LBW/2012 tanggal 13 Februari 2012 dengan ini mengumumkan Daftar Peringkat

[ Bila penyandang dana mempunyai hubungan bisnis dengan pendaftar (atau dengan orang-tuanya) Harus melampirkan dokumen -dokumen yang tersebut berikut ini. 1) Dokumen pendaftaran

bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Pemerintah

Ruang lingkup dalam penelitian ini dibatasi pada pembahasan mengenai hubungan antara kualitas dengan kepuasan dan keputusan pasien Askes untuk menggunakan kembali

The example of phenomenon language choice between the Karonese fruit and vegetable sellers when they meet the purchasers who speak karonese language or switch and mix with

Serat rambut perendaman selama 60 menit belum mengalami kerusakan dan lapisan minyak sudah berkurang dari sebelumnya sehingga serat ini dapat meningkatkan

menunjukkan parameter jumlah biji yang rontok per malai tidak berbeda nyata.