Notulensi Presentasi Laporan Project Bas

Notulensi Presentasi Laporan Project Based Learning Mata Kuliah Ekologi Pangan dan Gizi Oleh Kelompok 5

Senin, 23 Mei 2016 Presentan :

 Nafiah Yusi

 Annisa Rachmawati  Nabilah Nurhidayanti

Pertanyaan dan saran oleh kelompok 4 dan audiens beserta jawabannya : A. Kelompok 4 :

 Bella (191) :

1. Dengan alat transportasi berupa tossa atau motor dalam pendistribusian, apakah ada kerusakan produk selama pengiriman?

2. Dengan hanay menggunakan kantung plastic apakah cukup dalam proses pendistribusian membantu untuk menjaga kualitas ikan asap?

3. Pada musim hujan, bagaimana memaksimalkan ikan yang banyak? 4. Apakah ada kendala di saat ikan sulit didapat?

Jawaban oleh Ika ( 207) :

1. 2. 3.

Jawaban oleh Nafiah (210) :

4.

 Nur Wulan (203) :

1. Apakah disediakan pelatihan untuk para pekerja pengasapan ikan? 2. Jenis bahan bakar pengasapan yang ada berupa bahan organic (sabut

kelapa) dan bahan anorganik (ban bekas), apakah keduanya mempengaruhi kualitas produk?

3. Apakah perbedaan retailer yang mendapat ikan dari produsen maupun wholesaler? Mana yang lebih menguntungkan?

4. Responden berjumlah 7 orang dan kelompok anda menarik kesimpulan, apakah jumlah responden mencukupi?

Komentar : presentasi sudah cukup jelas pengan poin – poin yang jelas dan pembahasan komprehensif. Harapan ada gambar 1 foto di setiap proses pembuatan.

1. 2.

Jawaban oleh Rini (211) :

3. 4.

 Alya (205) :

1. Terhadap masalah – masalah yang pernah terjadi, apakah sudah ada pembenahan? Berupa apa?

2. Keracunan yang pernah terjadi disebabkan oleh apa?

3. Apa yang dilakukan lebih lanjut untuk ikan asap yang sudah rusak pada hari itu?

4. Apakah ada penyeleksian ikan?

5. Bagaimana cara pengambilan sampel ikan untuk uji laboratorium?

Jawaban oleh Rini (211) :

1.

Jawaban oleh Suci (212) :

2. 3. 4.

Jawaban oleh Maygha (214) :

5.

 Viki (221) :

1. Apakah kualitas ikan asap saat produksi hingga didistribusikan dan dikonsumsi tetap terjaga?

2. Apa indikatornya?

3. Perlakuan apa yang dilakukan agar kualitas produk tetap terjaga dengan baik?

Jawaban oleh Maygha (214) :

1. 2.

Jawaban oleh Annisa (216) :

 Rahmi (151) :

1. Apakah ada pengaruh terhadap pencemaran air limbah yang produksinya berada di sekitar sumur?

2. Penyakit apa sajakah yang mungkin terjadi dalam produksi?

3. Bagaimana bila sisa ar limbah tersebut kembali terserap dan bercampur dalam sumur tersebut?

Jawaban oleh Annisa (216) :

1. 2.

Jawaban oleh Karunia (217) :

3.

 Minanda (153) :

Ikan yang tidak habis terjual akan disimpan lalu keesokan harinya direbus kemudian dijual kembali, seperti apa prosesnya? Mengingat ikan asap bentuknya kering (tidak basah)

Saran :

- Dalam bagian produksi dijelaskan alur yang jelas, kalau bisa dalam bentuk gambar agar audiens lebih bisa memahami

- Ditayangkan dokumentasi hasil pengamatan agar audiens bisa lebih percaya dengan pengamatan yang dilakukan.

Jawaban oleh Karunia (217) :

 Ulfah (161) :

Apakah bakteri – bakteri yang ditayangkan dalam slide merupakan dugaan kelompok anda atau memang berdasarkan uji laboratorium bakteri tersebut terbukti ada?

Jawaban oleh Karunia (217) :

 Devy (164) :

Pada kesimpulan dipaparkan bahwa tingkat konsumsi iakan di Bandarharjo tinggi, baik yang jarang ataupun sering. Apakah maksud pernyataan tersebut?

Jawaban oleh Ratu (213) :

1. Standar yang bagaimana dalam memproduksi ikan asap?

2. Solusi apa yang kelompok anda tawarkan agar para produsen ikan asap bisa memproduksi ikan asap dengan kualitas baik sesuai standar yang dimaksud?

Jawaban oleh Ratu (213) :

1. 2.

 Muslim (167):

1. Apakah ada kerjasama antara produsen dengan wholesaler dan retailer? Jika ada bagaimana tupoksinya?

2. Sejauh mana hambatan tahun ajaran baru mempengaruhi pendistribusian?

Jawaban oleh Iinaas (219) :

1. 2.

 Evi (170) :

Keluhan responden yang dipaparkan salah satunya adalah anemia. Apakah hubungan ekologi pangan dan gizi ikan asap dengan anemia?

Jawaban oleh Iinaas (219) :

 Amirul (176) :

Bahan bakar berupa karet ban bekas apakah tidak berbahaya?

Jawaban oleh Nabilah (222) :

 Dety (190) :

Apa saja kendala kelompok anda saat melakukan pengamatan?

Jawaban oleh Nabilah (222) :

 Annisa RTU (195) :

1. Ikan bahan baku tidak tampak bersih dan segar. Seberapa lama waktu yang dibutuhkan dari ikan ditangkap hingga mulai diproses pengasapan?

3. Mengapa distribusi harus jam 00.00 sedangkan ikan diolah kurang lebih 6 jam sebelumnya?

4. Bagaimana cara produsen menjamin mutu?

5. Ban bekas untuk bahan bakar, apakah itu tidak berbahaya bagi kesehatan? 6. Bagaimana keterkaitan antara IMT terhadap status gizi?

7. Bagiman dengan mengukur tensi? Kuesioner dianggap kurang terpercaya karena kemungkinan responden hanya mengira – ngira apakah dia

hipertensi atau tidak

Jawaban oleh Nabilah (222) :

1.

Jawaban oleh Putri (223) :

2. 3. 4.

Jawaban oleh Nugraheni (224) :

5. Ban bekas terbuat dari karet (dengan kandungan kimia Isobutene Isoprene Rubber-IIR). Jika dibakar, pembakaran yang terjadi adalah pembakaran tidak sempurna yang akan menghasilkan gas karbon monoksida (CO), ditandai dengan asap yang sangat hitam, dan gas karbon dioksida (CO2). Apabila gas CO terhisap melalui pernafasan, gas tersebut akan bereaksi dengan haemoglobin dalam darah, sehingga dapat menghambat transfer oksigen yang membahayakan kehidupan manusia. Gas CO2 juga

merupakan salah satu gas rumah kaca, yang jika kandungannya didalam udara berlebihan dapat menimbulkan efek rumah kaca. Satu alasan lain sebagai pemicu terjadinya pemanasan global, padahal hasil pembakaran itu sendiri tidak baik untuk kesehatan manusia.

6. Indeks massa tubuh (IMT) adalah nilai yang diambil dari perhitungan antara berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) seseorang. IMT merupakan altenatif untuk tindakan pengukuran lemak tubuh karena murah serta metode skrining kategori berat badan yang mudah dilakukan. Dengan menghitung IMT kita akan mengetahui seseorang itu obesitas atau tidak. Jadi obesitas atau tidak yang menjadi penentu status gizi orang tersebut. 7. Untuk tensi, kelompok kami melakukan pengukuran langsung pada

responden. Jadi data yang kami peroleh bukan dari hasil kira-kira

responden. Memang kami menggunakan kuesioner, akan tetapi kuesioner itu diisi oleh kami bukan diisi oleh responden.

Daftar Pustaka:

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/32574/4/Chapter%20II.pdf

 Larisa R (198) :

1. Apakah ada kriteria tertentu untuk kelompok anda dalam pengambilan sampling sentra pengasapan ikan kaliasin?

2. Apa perbedaan produsen dengan pemilik modal dalam sentra tersebut?

Jawaban oleh Puti (224) :

 Ari P (199) :

1. Apa saran anda untuk ikan asap yang ditempeli oleh lalat?

2. Apakah terdapat tempat cuci tangan dalam tempat produksi ikan asap tersebut?