• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Kestabilan Sistem Menggunakan Me (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisa Kestabilan Sistem Menggunakan Me (1)"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN

Stefani Arisandi 2410030035

Gambar 1. Diagram Blok Fungsi Transfer 1

Berikut ini adalah perhitungan persamaan fungsi transfer dari diagram blok di atas.

C

(

s)

R

(s

)

=

Kp

(

s+

4

)(

3

s+

1

)

1

+

Kp

(

s+

4

) (

3

s+

1

)

s

¿

Kp

(

s+

4

)(

3

s+

1

)

(

s+

4

) (

3

s+

1

)

s+

Kp

(

s+

4

)(

3

s+

1

)

s

¿

Kp

(s)

(

s+

4

)(

3

s+

1

)

s

+

Kp

¿

Kp

(s)

3

s

3

+

13

s

2

+

4

s+

Kp

Dari perhitungan tersebut maka didapatkan persamaan fungsi transfer sebagai berikut :

Kp

(s)

3

s

3

+

13

s

2
(2)

Dari persamaan tersebut kemudian membuat table Routh-Hurwitz untuk memperoleh nilai Kp dan mengetahui kestabilan sistem tersebut.

Tabel 1. Tabel Routh-Hurwitz 1

s3 3 4

s2 13 Kp

s1

3

Kp−

52

13

0

s0

0−

(

3Kp−52

13 Kp

)

3Kp−52

13

0

3

Kp−

52

13

>

0

3Kp−52>0

3

Kp<

52

Kp<17,3

Jadi,

0

>

Kp

>

17,3

Tabel 2. Tabel Grafik Nilai Kp Nila

i Kp Grafik Performa Sistem

Ket. Grafik (Stabil/Tidak)

(3)

4 Stabil

9 Stabil

12 Stabil

17,3 Stabil

Dari grafik performa sistem yang didapatkan dari

(4)

M. Urfaa Falaq P. 2410030037 Langkah-langkah analisa kestabilan sistem dengan menggunakan metode Routh-Hurwitz adalah sebagai berikut :

Gambar 2. Diagram Blok Fungsi Transfer 2

1. Menentukan persamaan Fungsi Transfer

C

(

s)

R

(s

)

=

Kp

1

s

1

s+

5

1

+

kp

1

s

1

s+

5

1

s+

1

=

Kp

(s

)(s

+

5

)

(

s) (s

+

5

)(

s+

1

)

(

s) (s

+

5

)(

s+

1

)

+

Kp

(

s) (s

+

5

)(

s+

1

)

=

Kp

(

s

)(

s+

5

)(s

+

1

)

(

s) (s

+

5

)(

s+

1

)+

Kp

(5)

=

Kp

(

s) (s

+

5

)(s+

1

)+

Kp

(

s+

1

)

=

Kp

(

s+

1

)

(s

)(

s+

5

)(

s

+

1

)+

Kp

=

KP + S

3

+ 6S

2

+ 5S

Setelah dilakukan perhitungan secara matematis didapatkan persamaan fungsi transfer

KP + S

3

+ 6S

2

+ 5S

2. Membuat tabel Routh-Hurwitz untuk mendapatkan nilai Kp

Tabel 3. Tabel Routh-Hurwitz

s3 1 5

s

2 6 kp

s1

kp−

30

6

s

0

0

Kp

kp−

30

6

kp−

30

6

=Kp

0

kp−

30

6

>

0

Didapatkan nilai Kp untuk tuning sebesar Kp < 30

(6)

Nilai

Kp Grafik Performa Sistem

10

20

30

Dari analisa kestabilan dengan metode Routh-Hurwitz

(7)

Meta Febrianti 2410030041

Gambar 3. Diagram Blok Fungsi Transfer 3

Dari diagram blok sistem pengendalian diatas maka didapatkan persamaan :

C

(s)

R

(s)

=

K

p

(

1

s

)(

1

s+

3

)

1

+

K

p

(

1

s

)(

1

s+

1

)(

1

s+

3

)

¿

K

p

s(

s

+

3

)

s

(

s

+

1

)(

s+

3

)+

K

p

s

(

s+

1

)(s+

3

)

¿

K

p

s

(s

+

3

)

×

(8)

¿

K

p

(

s+

1

)

s

(

s+

1

) (s

+

3

)+

K

p

¿

K

p

(

s+

1

)

s

3

+

4

s

2

+

3

s

+

K

p

Tabel 5. Tabel Kriteria Routh Hurwitz

s3 1 3

s

2

4

K

p

s1

(

1

3

4

K

p

)

4

=

(

K

p

12

)

4

=−

3

Kp

(

1 0

4 0

)

4

=

(

0

0

)

4

=

0

s

0

(

6

K

p

(

K

p

12

)

4

0

)

(

K

p

12

)

4

=

1

(

6

0

(

K

p

12

)

4

0

)

(

K

p

12

)

4

=

0

Kemudian S0 diambil penyebutnya saja untuk dicari nilai K p

(

K

p

12

)

4

=

0

(

K

p

12

)

4

<

0

Kp−12<0

K

p

>

12

Maka sistem akan stabil jika nilai Kp pada rentang 0 sampai 12

(9)

Kp

-5

-1

0

(10)

8

12

16

(11)

Wigy Apriandi 2410030052

Gambar 4. Diagram Blok Fungsi Transfer 4

Gambar diatas merupakan gambar sistem pengendalian yang diuraikan kedalam diagram blok pengendaliannya. Dari diagram blok pengendalian tersebut diuraikan kembali kedalam persamaan domain s atau fungsi transfer tiap komponennya seperti dibawah ini:

1. Fungsi Transfer Sensor

H (s)

(12)

H s( ) TO s( ) PV s( )

1 3s1

2. Fungsi Transfer Controller

Gc( )s M s( ) E s( ) Kp

3. Fungsi Transfer Control Valve

Gv( )s F s( ) M s( )

1 s 1

4. Fungsi Transfer Plant

Gs( )s To s( ) F s( )

1 2s1

Dari keempat fungsi transfer komponen tersebut maka dapat didapatkan fungsi transfer diagram blok seperti dibawah ini:

Toset s( ) To( )s

Kp s 1

( ) 2s 1(  ) 3s 1(  )

1 Kp

s1

( ) 2s( 1) 3s( 1)

[ ]

Toset s( ) To( )s

Kp

Kp(s1) 2s( 1) 3s( 1)

R (s)

GC (s)

E (s) M (s)

Gv (s)

M (s) F (s)

GS (s)

(13)

Toset s( ) To( )s

Kp

6s311s26sKp 1

Dari persamaan 6s311s26sKp1 didapatkan

akar-akar persamaan dengan Metode Routh Hurwitz untuk menganalisa kestabilan sistem tersebut sehingga didapatkan range nilai Kp untuk sistem tersebut adalah 0 < Kp < 10.

Tabel7. Tabel Metode Routh Hurwitz

S3 6 6

S2 11 Kp+1

S1 60 Kp

11

0

S0 Kp+1 0

Untuk mengetahui performance system dari nilai Kp tersebut maka dibuatlah grafik performance system seperti dibawah ini:

Tabel 8. Tabel Grafik Performa Sistem Heat Exchanger Nilai

Kp Grafik Performa Sistem

(14)

2

4

6

8

(15)

Dari grafik diatas terlihat bahwa tidak ada yang menunjukkan bahwa sistem tersebut stabil, padahal bila dilihat dari perhitungan dengan menggunakan Metode Routh-Hurwitz jelas terlihat stabil.

Digdyo Niti Santoso 2410030055

Langkah-langkah analisa kestabilan sistem dengan menggunakan metode Routh-Hurwitzadalah sebagai berikut :

Gambar 5. Diagram Blok Fungsi Transfer 5

Menentukan persamaan Fungsi Transfer

C

(

s)

R

(s

)

=

Kp

1

2

s

1

3

s+

10

1

+

kp

1

2

s

1

3

s

+

10

1

2

s+

1

=

Kp

(

2

s

)(

3

s+

10

)

(

2

s

)(

3

s+

10

)(

2

s+

1

)

(

2

s

)(

3

s+

10

)(

2

s+

1

)

+

Kp

(16)

=

Kp

(

2

s)(

3

s

+

10

)

(

2

s

)(

3

s+

10

)(

2

s

+

1

)+

Kp

(

2

s

)(

3

s+

10

)(

2

s+

1

)

=

Kp

(

2

s

)(

3

s+

10

)(

2

s

+

1

)+

Kp

(

2

s+

1

)

=

Kp

(

2

s+

1

)

(

2

s) (

3

s

+

10

) (

2

s+

1

)+

Kp

¿

2

Kp s

+

Kp

12

s

3

+

4 6

s

2

+

20

s+

kp

Setelah dilakukan perhitungan secara matematis didapatkan

persamaan fungsi transfer

2

Kp s+

Kp

12

s

3

+

4 6

s

2

+

20

s+

kp

Membuat tabel Routh-Hurwitzuntuk mendapatkan nilai Kp Tabel 9. Tabel Routh-Hurwitz

s3 12 20

s

2 46 kp

s1

12

kp−

920

46

(17)

s0

(

12

kp−

920

)

46

Kp

12

kp−

920

46

=

Kp

0

0

12

kp−

920

46

=

0

12

Kp−

920

460

>

0

12 Kp - 920 > 0 12 Kp > 920 Kp > 76,67

Didapatkan nilai Kp untuk tuning sebesar 0 > Kp > 76,67

Mendapatkan Gambar osilasi dari Matlab Tabel 10. Tabel Performa Sistem Matlab

Nilai

Kp Grafik Performa Sistem

10

(18)

30

40

50

(19)

76,6 7

Dari analisa kestabilan dengan metode Routh-Hurwitz yang dilakukan didapatkan denumerator sebesar

Gambar

Gambar 1. Diagram Blok Fungsi Transfer 1
Tabel 1. Tabel Routh-Hurwitz 1
Gambar 2. Diagram Blok Fungsi Transfer 2
Tabel 3. Tabel Routh-Hurwitz
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil analisa semakin besar eigenvalue yang dihasilkan, maka semakin besar pula nilai dari energi gelombang (E), Wave Stepness (Ho/Lo), Fluks energi gelombang

Performa motor PMDC dengan menggunakan Ziegler Nichols dapat diamati pada Gambar 8 hingga Gambar 10 melalui hasil pengamatan dari overshoot terkecil, rise time dan settling

Ketika diberikan beban 33 gram, robot memperlihatkan pergerakan dinamis yang sangat besar sehingga melewati wilayah pengujian dengan nilai settling time sekitar 2,42 detik, error

Sistem kendali suhu dirancang dengan Labview bertujuan untuk meredam sistem berosilasi dan mengurangi nilai overshoot pada pengendali PID serta mempercepat settling time

Dari hasil percobaan yang ditunjukkan oleh gambar 11 dan gambar 12 terlihat dengan harga Ki yang besar (Kp dan Kd tetap) akan memperbesar overshoot dan undershoot. Dan juga dengan

Ketika diberikan beban 33 gram, robot memperlihatkan pergerakan dinamis yang sangat besar sehingga melewati wilayah pengujian dengan nilai settling time sekitar 2,42 detik, error

Dalam performansi saat kendaraan mengalami deselerasi pengujian 4 memiliki delay time, rise time dan settling time yang cukup cepat serta overshoot yang cukup kecil yaitu delay time

Gambar 11 Respon Frekuensi Sistem PLTMH dengan PID Tabel 1 Respon Frekuensi Menggunakan PID Beban Kw 128 118 108 Settling time s 9.33 20 30 Overshoot max Hz 51 50.63 50.61