BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Tema Resital dan Pemilihan Repertoar
Karya-karya musisi dunia banyak yang menceritakan tentang kisah percintaan, terutama yang berasal dari karya yang berbentuk Opera. Pada era Barok, tema musik mulai berubah dari yang mula-mula bertemakan cinta / hormat kepada Tuhan (hanya ditampilkan di kapel atau gereja), menjadi bertemakan sosial, cinta kepada sesama, alam, dan kenyataan hidup, yang dapat ditampilkan di luar gereja. Pada era Klasik dan Romantik, tema musik lebih mengarah pada aktualisasi diri dan kisah percintaan manusia, yang biasanya dikemas dalam suatu pertunjukan opera.
Penulis akan memberikan gambaran tentang kisah cinta manusia, baik cinta kepada sesama ciptaan Tuhan maupun cinta manusia kepada Tuhan, serta cinta Tuhan kepada manusia. Bermula dari ketertarikan seorang pria terhadap kecantikan dan kemolekan tubuh seorang wanita, sehingga timbullah rasa cinta dan ingin memiliki. Rasa cinta manusia tidak hanya ditujukan kepada sesamanya, tetapi juga kepada Tuhan. Oleh karena kasihNya yang terlebih dulu tercurah, manusia pun meresponnya dengan mematuhi firmanNya sebagai wujud kasihnya.
Beberapa repertoar yang akan disajikan juga akan menunjukkan beberapa teknik vokal yang berbeda, warna suara, timbre, interval, tempo, dinamika dan penjiwaan yang berbeda, yang disesuaikan dengan genre komposisi tersebut. Beberapa repertoar juga akan dinyanyikan dalam berbagai bahasa yaitu Italia, Jerman, Inggris, Perancis, dan Indonesia. Berikut ini daftar repertoar dan alasan pemilihan repertoar yang disusun secara urut sesuai dengan pelaksanaan resital.
1. “Dichterliebe“
Mai“,“Aus Mainen Thranen Spriessen“, dan “Die Rose, die Lilie, die Taube“ akan dinyanyikan pada resital kali ini.
a. “Im Wunderschonen Monat Mai“
Lagu ini menceritakan tentang keindahan dan kerinduan akan cinta yang dirasakan pada bulan Mei. Komposisi ini bertanda sukat 2/4, tanda kunci E minor dan tanda tempo Langsam, dan mempunyai nada terendah pada E4 dan nada tertinggi pada F5.
b. “Aus Mainen Thränen spriessen“
Lagu ini menggambarkan tentang air mata, bunga dan desahan nafas yang seolah bagaikan nyanyian burung Nightingale. Komposisi ini bertanda sukat 2/4, tanda kunci G mayor dan tanda tempo Lambat, dan mempunyai nada terendah pada E4 dan nada tertinggi pada C5. c. “Die Rose, die Lilie, die Taube die Sonne“
Lagu ini menceritakan tentang cintanya yang melebihi dari keindahan bunga Mawar, bunga Lili, matahari dan burung merpati. Komposisi ini bertanda sukat 2/4, tanda kunci C mayor dan tanda tempo Gaily, dan mempunyai nada terendah pada C4 dan nada tertinggi pada D5.
2. “Wie Melodien zieht es Mir“
Wie Melodien zieht es Mir karya Johannes Brahms (1833-1897) pada
era Romantik ini merupakan lieder op. 105 no.1. Komposisi ini menceritakan tentang kehidupan yang diibaratkan seperti sebuah melodi dan bunga yang mekar. Komposisi ini bertanda sukat 4/4, tanda kunci C mayor dan tanda tempo moderato, dan mempunyai nada terendah pada C4 dan nada tertinggi pada F#5.
3. Rec. “Frondi tenere“ (aria : “Ombra mai fu“)
kunci G mayor dan tanda tempo Larghetto, dan mempunyai nada terendah pada D4 dan nada tertinggi pada G5.
4. “Apres un Reve“
“Apres un Reve“ merupakan karya Gabriel Faure (1866-1925) pada era Romantik, merupakan trois melodies Op 7 no.1 yang berbahasa Perancis. Komposisi ini menceritakan tentang mimpi di malam hari. Komposisi ini bertanda sukat 3/4, tanda kunci F mayor, tanda tempo andantino, nada terendah pada D4 dan nada tertinggi pada G5.
5. “Cintaku Jauh di Pulau“
"Cintaku Jauh di Pulau“ merupakan karya komponis Indonesia FX Soetopo (1937-2006), dengan teks diambil dari puisi karya Chairil Anwar. Komposisi ini menceritakan tentang kerinduan akan seorang kekasih yang jauh di seberang pulau. Komposisi ini bertanda sukat 2/4, tanda kunci C minor dan tanda tempo andante con expresivo, dan mempunyai nada terendah pada As4 dan nada tertinggi pada Es5.
6. “Non posso disperar“
”Non posso disperar” merupakan karya komponis Sergio de Luca (15?? - 16??) di era Renaisance, yang menceritakan tentang keteguhan dan ketegaran hati raja Romulus yang ditolak cintanya oleh Ericlea, walaupun sebenarnya ia merasa sakit hati. Komposisi yang bertanda sukat 4/4, tanda kunci E minor dan tanda tempo Andante grazioso ini, mempunyai nada terendah pada D4 dan nada tertinggi pada Fis5.
7. “Dalla sua pace“
8. “Amarilli, mia bella“
“Amarilli, mia bella“ merupakan karya dari komponis Giulio Caccini (1545-1618) pada era Renaisance. Komposisi dengan tempo moderato, bersukat 2/4, dan nada dasar do = Bes ini mempunyai beberapa teknik Mordente dan Gruppetto. Nada terendah pada Es4 dan nada tertinggi pada
F5. Komposisi ini bercerita tentang pujian atas ketulusan cinta sang kekasih.
9. “Bist du bei mir“
“Bist du bei mir” (If Thou art by) merupakan karya komponis J.S. Bach (1685-1750) di era Barok yang berbahasa Jerman. Komposisi ini menceritakan tentang kekuatan iman oleh karena penyertaan Tuhan dalam hidupnya. Komposisi ini bertanda sukat 3/4, tanda kunci Es mayor dan tanda tempo Langsam, dan mempunyai nada terendah pada D4 dan nada tertinggi pada A5.
10. “Jadikan Indah Dunia“
Lagu/musik dari "Jadikan Indah Dunia“ diciptakan oleh komponis Indonesia Paulus Dwi Hananto, sedangkan liriknya ditulis oleh Aurellia Candida Doretha. Komposisi ini menceritakan tentang ajakan untuk hidup rukun dan damai di tengah berbagai perbedaan, dan mewujudkan kasih sebagai pengikat yang mempersatukan. Komposisi ini bertanda sukat 4/4, dan kemudian berganti menjadi 2/4 dan 3/4. Tanda kunci Bes mayor, dan tanda tempo Moderato Espressivo, serta nada terendah di F4 dan nada tertinggi di F5.
11. “Comfort ye my people“ dan “Ev’ry valley“
kunci E mayor. “Comfort ye my people” yang bertanda tempo Larghetto ini mempunyai nada terendah pada E4 dan nada tertinggi pada Gis5, sedangkan “Ev’ry valley” yang bertanda tempo Andante ini mempunyai nada terendah pada Dis4 dan nada tertinggi pada Gis5.
Dari beberapa repertoar di atas, diharapkan akan mampu menjadikan resital ini mempunyai daya tarik tersendiri bagi para penikmat musik.
B. Tujuan Resital
Tujuan umum dari pelaksanaan Resital Vokal ”Cinta Yang Mengubahkan” ini untuk memenuhi salah satu syarat akademik yaitu memperoleh gelar Sarjana Musik di Program Studi Seni Musik, Fakultas Seni Pertunjukan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
Tujuan khususnya adalah menyampaikan dan menyajikan suatu cerita cinta yang sering dialami seseorang, dikemas lewat beberapa komposisi yang ditampilkan, sehingga pemirsa paham akan arti, makna, dan pengaruh cinta, baik dari sisi baik maupun dari sisi buruknya, dalam kehidupan ini.
C. Manfaat Resital
Pelaksanaan Resital Vokal ”Cinta Yang Mengubahkan” ini kiranya dapat bermanfaat bagi penyaji dan mahasiswa terutama mayor vokal, sebagai bahan pembelajaran dan menimba pengalaman dalam bernyanyi, dan dapat bermanfaat bagi pihak perguruan tinggi ( UKSW ), masyarakat pencinta musik dan umum sebagai sarana hiburan dan tontonan yang baik dan bermutu.
D. Daftar Repertoar
Daftar repertoar yang akan ditampilkan adalah sebagai berikut :
Judul Komposisi Pencipta
1. “Dichterliebe“ Robert Schuman ( 1810-1856 )
c. “Die Rose, die Lilie, die Taube“
2. “Wie melodien zieht es Mir“ Johannes Brahms ( 1833-1897 )
3. Rec. “Frondi tenere“ G.F. Handel ( 1685-1759 )
( aria : “Ombra mai fu“ )
4. “Apres un Reve“ Gabriel Faure ( 1866-1925 )
5. “Cintaku Jauh di Pulau“ Lagu : FX Soetopo ( 1937-2006 ) Syair : Chairil Anwar
6. “Non posso disperar“ Sergio de Luca ( 15?? - 16??)
7. “Dalla sua pace“ WA Mozart ( 1756-1791 )
8. “Amarilli, mia bella“ Giulio Caccini ( 1545-1618 )
9. “Bist du bei mir J.S. Bach ( 1685-1750 )
10. “Jadikanlah Indah Dunia“ Lagu : Paulus DH ( 1967-skrg) Syair : Aurella CD
11. “Comfort ye my people“ G.F. Handel ( 1685-1759 )
12. “Ev’ry valley“ G.F. Handel ( 1685-1759 )
E. Pelaksanaan Resital 1. Waktu
Resital vokal ini akan dilaksanakan pada : Hari : Sabtu
Tanggal : 25 April 2015 Pukul : 18.00 – 19.30 WIB
2. Tempat : Gedung Gereja - GKJ Karangayu
Jl. Puspanjolo Barat Raya no. 23 Semarang 50141 3. Metode Pelaksanaan :
terdiri dari tiga pemain piano, yang bergantian mengiringi repertoar yang akan disajikan dan satu tim Paduan Suara Dewasa Campuran akan turut memeriahkan acara ini saat jeda sesi 1 selesai.
Resital ini akan didukung oleh pengaturan pencahayaan yang diprogram sedemikian rupa sehingga bisa mendukung suasana saat komposisi-komposisi ditampilkan. Resital ini juga akan dipandu oleh seorang pemandu acara yang sekaligus merangkap sebagai narator pada setiap komposisi yang ditampilkan. Resital ini akan direkam secara video dan audio, yang akan digunakan untuk analisis repertoar dalam penyusunan laporan akhir.
4. Pengorganisasian
Untuk mendukung berlangsungnya pelaksanaan resital ini, maka dibutuhkan beberapa orang yang bekerja dalam suatu tim produksi sebagai berikut :
Ketua : Alfasian Bayu Aji
Seksi Dokorasi/Perlengkapan : Samuel BN, Ardana, Wahyu AS Seksi Publikasi : Wiyono Jati