Oleh Kelompok 6:
Ekonomi Kerakyatan adalah sistem ekonomi yang berbasis pada kekuatan ekonomi rakyat. Dimana ekonomi rakyat sendiri adalah sebagai kegiatan ekonomi atau usaha yang dilakukan oleh rakyat kebanyakan (popular) yang dengan secara swadaya mengelola sumberdaya ekonomi apa saja yang dapat diusahakan dan dikuasainya, yang selanjutnya disebut
sebagai Usaha Kecil dan Menegah (UKM) terutama meliputi sektor pertanian, peternakan, kerajinan, makanan, dsb., yang ditujukan
terutama untuk memenuhi kebutuhan dasarnya dan keluarganya tanpa harus mengorbankan kepentingan masyarakat lainnya.
Didalam Ekonomi Kerakyatan setiap masyarakat berpartisipasi baik dalam penentuan kebijakan atau dalam kegiatan ekonomi sesuai dengan
peranannya masing-masing, tanpa menutup atau menghalangi
Konsep Ekonomi Kerakyatan Bung Hatta
Tulisan Bung Hatta
“
Ekonomi Rakyat dalam
Bahaya
”
ini telah menjadi dasar konsep
ekonomi kerakyatn sebagai tandingan untuk
mengenyahkan sistem ekonomi kolonial
Belanda yang didukung atau dibantu oleh
kaum aristokrat dalam sistem feodalisme di
dalam negeri dan pihak-pihak swasta asing
tertentu sebagai komprador pihak kolonial
Belanda.
kesejahteraan dan kemakmuran bangsa
Indonesia harus dicapai dengan menerapkan
• Peningkatan tenaga beli rakyat yang merata merupakan salah satu pilar utama dari ekonomi kerakyatan yang dikonsep oleh Bung Hatta.
• Secara ringkas, pilar ekonomi kerakyatan seperti yang dikonsepkan oleh Bung Hatta, dapat dibaca pada pasal 33 UUD 1945 dan penjelasannya dimana Bung Hatta ikut memformulasikannya.
• Konsep ekonomi rakyat dibentuk oleh Bung Hatta sebagai tandingan atas ekonomi kolonial. Yang dimaksud ekonomi rakyat ketika itu adalah ekonomi kaum pribumi atau kaum penduduk asli Indonesia.
• Ekonomi kerakyatan merupakan konsep baru yang mereaksi konsep ekonomi kapitalis liberal yang dijadikan pegangan era ekonomisme Orde Baru.
• Pembangunan yang berorientasi kerakyatan dan berbagai kebijaksanaan yang berpihak pada kepentingan rakyat. Dari pernyataan tersebut jelas sekali bahwa konsep, ekonomi kerakyatan dikembangkan sebagai upaya untuk lebih
Tujuan yang diharapkan dari penerapan Sistem Ekonomi Kerakyatan :
Mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia melalui peningkatan kemampuan masyarakat dalam mengendalikan jalannya roda perekonomian. Membangun Indonesia yang berdikari secara ekonomi, berdaulat secara politik,
dan berkepribadian yang berkebudayaan
Mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan Mendorong pemerataan pendapatan rakyat
Meningkatkan efisiensi perekonomian secara nasional
Menciptakan negara yang demokrasi, keadilan sosial, dan bersifat populistik Tersedianya peluang kerja dan penghidupan yang layak bagi seluruh anggota
masyarakat
Terselenggaranya sistem jaminan sosial bagi anggota masyarakat yang membutuhkan, terutama fakir miskin dan anak-anak terlantar
Terdistribusikannya kepemilikan modal material secara relatif merata di antara anggota masyarakat
Tujuan yang akan dicapai dari penguatan ekonomi
kerakyatan adalah untuk melaksanakan amanat
konstitusi, khususnya mengenai:
• Perwujudan tata ekonomi yang disusun sebagai usaha bersama yang berasaskan kekeluargaan yang menjamin keadilan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia (pasal 33 ayat 1).
• Perwujudan konsep Trisakti “Berdikari di bidang
ekonomi, berdaulat di bidang politik, dan berkepribadian dibidang kebudayaan.”
• Perwujudan cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup rakyat banyak dikuasai negara (pasal 33 ayat 2).
• Perwujudan amanat bahwa tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak (pasal 27