• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lingkungan Pemasaran Produk Kopi id

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Lingkungan Pemasaran Produk Kopi id"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS

MANAJEMEN PEMASARAN

LINGKUNGAN PEMASARAN PRODUK KOPI

Disusun untuk memenuhi tugas Manajemen Pemasaran

Disusun oleh :

Nama : Zakiah Rifqi Hutami

NIM : H0812199

Kelas : AB-5B

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)

LINGKUNGAN PEMASARAN PRODUK KOPI

Kopi merupakan salah satu komoditas pertanian yang sangat berperan dalam menghasilkan devisa negara. Sebagian kopi dipasarkan dalam bentuk biji, sebagian lainnya diolah menjadi bentuk olahan yang siap dikonsumsi. Kopi memiliki pangsa pasar yang luas, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Hal ini membentuk suatu lingkungan pemasaran, dimana perusahaan kopi harus membangun manajemen pemasaran agar pemasaran produk terus berjalan.

Manajemen pemasaran sangat dipengaruhi kekuatan internal dan eksternal perusahaan. Diantara kekuatan-kekuatan itu, ada kekuatan yang dapat dan tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan. Lingkungan pemasaran merupakan komponen kekuatan-kekuatan di luar aspek pemasaran yang dapat mempengaruhi kemampuan manajemen dalam membangun dan memelihara hubungan dengan pelanggan yang terdiri dari lingkungan mikro dan lingkungan makro.

A. Lingkungan Mikro 1. Pemasok

(3)

2. Pasar

Indonesia merupakan produsen kopi terbesar setelah Brasil dan Vietnam. Kopi Indonesia memiliki potensi pasar yang cukup baik di pasar dunia. Hal ini terbukti dari kopi luwak khas Indonesia memiliki harga tinggi di pasar internasional, bersaing dengan kopi lain seperti Starbucks. Selain kopi luwak, ada kopi-kopi lokal lain yang berkualitas baik dan laku di pasar seperti kopi Gayo, Lintong, Arabica Bengkulu, kopi Toraja, kopi Kintamani, kopi Wamena, kopi Bejawa, kopi Jawa, dan kopi Lampung.

Kopi juga dapat dinikmati dalam berbagai bentuk seperti permen, roti, kue, dan lain-lain. Saat ini konsumsi kopi tidak terbatas pada pasar kuliner saja, tetapi juga merambah kosmetik. Hal ini membuat pemasaran kopi semakin baik karena dapat dikonsumsi dalam beragam bentuk. 3. Perantara Pemasaran (Distributor)

Kegiatan distribusi kopi merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari sistem pemasaran kopi. Penyebaran kopi di seluruh dunia dapat berjalan dengan baik karena adanya peran perantara. Kopi didistribusikan di toko-toko untuk dijual langsung. Selian penjualan langsung, penjualan dapat dilakukan dengan media elektronik, seperti website, e-mail, jejaring sosial, atau melalui reseller dan perantara lainnya. Dengan adanya perantara, kopi bisa sampai pada konsumen. B. Lingkungan Makro

1. Demografi

(4)

Faktor usia menentukan respon konsumen terhadap kopi. Semakin tinggi usia konsumen, maka akan memiliki respon konsumen yang semakin baik terhadap produk kopi. Hal tersebut dapat dilihat dari kondisi masyarakat kita yaitu sebagian besar konsumen kopi berasal dari usia di atas 30 tahun. Ada juga konsumen yang usianya kurang dari 30 tahun namun konsumsi dan daya belinya tidak seberapa dibandingkan dengan konsumen usia di atas 30 tahun.

Dilihat dari segi pendapatan, kopi dengan merk terkenal dan masuk pasar internasional menjadi pilihan utama bagi masyarakat kalangan menengah ke atas yang memiliki pendapatan besar. Sedangkan masyarakat kalangan menengah ke bawah, terutama yang berpendapatan kecil akan memilih kopi lokal atau kopi dengan harga murah. Dari sisi jenis kelamin, konsumen kopi lebih didominasi laki-laki. Sedangkan perempuan biasanya lebih memilih mengkonsumsi teh atau susu.

2. Kondisi Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi baik maka tingkat pendapatan masyarakat juga akan meningkat, selain itu dari peningkatan pendapatan yang terjadi masyarakat akan mampu memenuhi kebutuhan hidupnya lebih baik. Masyarakat yang mampu memenuhi kebutuhan hidupnya merupakan masyarakat yang sejahtera. Masyarakat sejahtera dapat ditandai dengan kemampuan daya beli terhadap suatu komoditas atau produk.

(5)

3. Kondisi Sosial Budaya

Warung kopi merupakan salah satu budaya Indonesia. Warung kopi selalu dijadikan tempat masyarakat untuk bercengkerama dengan masyarakat lainnya. Keberadaan warung kopi di Indonesia juga banyak jumlahnya, namun saat ini mereka harus bersaing dengan kafe-kafe yang sudah mulai menjamur di Indonesia.

Di Indonesia, sebagian masyarakat memiliki budaya minum kopi di pagi hari. Kopi merupakan salah satu minuman utama selain susu dan teh. Masyarakat yang begadang pada malam hari memiliki kebiasaan minum kopi. Kandungan dalam kopi membuat mereka dapat menahan kantuk.

4. Faktor Politik dan Hukum

Menteri Perdagangan telah mengatur ketentuan ekspor kopi dalam Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia No. 41/M-DAG/PER/9/2009 tentang Ketentuan Ekspor Kopi. Hal ini bertujuan agar kegiatan ekspor kopi menjadi lebih jelas. Ekspor kopi hanya bisa dilakukan oleh perusahaan eksportir terdaftar, yang ditetapkan oleh Kementerian Perdagangan. Dengan peraturan yang telah ditetapkan, diharapkan pemerintah dapat menjaga mutu dan citra perkopian Indonesia. Untuk komoditas kopi, pemerintah Indonesia membuat kebijakan pajak ekspor nol persen, sehingga diharapkan kopi Indonesia memiliki daya saing yang cukup tinggi.

5. Teknologi

(6)

masyarakat tidak hanya mengenal satu jenis kopi saja, tetapi juga jenis kopi lainnya seperti cappuccino, espresso, americano, dan latte. Selain itu, teknologi produksi kopi juga berkembang. Perkembangan teknologi ini diharapkan dapat membantu produksi kopi menjadi lebih efisien. 6. Persaingan

Indonesia memiliki produk kopi yang sangat terkenal yaitu kopi luwak. Kopi luwak adalah kopi yang proses pemilihan buah kopi serta pengelupasan buahnya dilakukan oleh luwak. Kopi luwak menguasai pemasaran kopi dan produknya sangat diperhitungkan dalam dunia bisnis kopi. Kopi luwak memiliki saat ini memiliki harga tinggi di pasar internasional. Namun kopi luwak harus bersaing dengan brand-brand

(7)

DAFTAR PUSTAKA

Deptan. 2013. Pemasaran Kopi. http://cybex.deptan.go.id/penyuluhan/pemasaran-kopi. Diakses pada tanggal 22 September 2014.

Sari. 2014. 5 Kekuatan Kopi Indonesia Jadi Kiblat Dunia.

http://www.merdeka.com/uang/5-kekuatan-kopi-indonesia-jadi-kiblat-dunia.html. Diaskes pada tanggal 22 September 2014.

Referensi

Dokumen terkait