SUB KLASIFIKASI SKA
Ahli Teknik Bangunan Gedung
NO KODE
201
DESKRIPSI
Ahli Teknik Bangunan Gedung adalah ahli yang memiliki kompetensi
merancang, melaksanakan dan mengawasi pekerjaan struktur
bangunan gedung yang menguasai bangunan gedung.
Ahli Teknik Jembatan
203
Ahli Teknik Jembatan adalah ahli yang memiliki
kompetensimerancang bentuk dan struktur jembatan, melaksanakan
dan mengawasi pekerjaan konstruksi jembatan.
Ahli Teknik Dermaga
208
Ahli Teknik Dermaga adalah ahli yang memiliki kompetensi merancang
bentuk dan struktur dermaga, melaksanakan dan mengawasi
pekerjaan konstruksi dermaga dan melakukan pengawasan pekerjaan
dermaga.
PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN ARU
UNIT LAYANAN PENGADAN
Sehubungan dengan pertanyaan dari masing-masing penyedia seperti yang tersebut pada alamat tertuju surat ini maka, kami sampaikan terima kasih kepada Bapak/Ibu atas partisipasi dalam mengikuti proses pelelangan e- procurement yang dilaksanakan oleh Pokja Konstruksi I melalui LPSE Kabupaten Kepulauan Aru. Kami juga mengucapkan terimakasih atas pertanyaan yang sangat kritis serta informasi penting yang menambah wawasan kami selaku Kelompok Kerja ULP dalam pelaksanaan tugas dibidang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah di Daerah ini.
Pertanyaan pada Paket Tambatan Perahu Paket I
1. Yang terhomat Panitia Pokja Konstruksi I ULP Kab, Kep Aru, di dalam BAB IV LDP, No. 3 huruf K mengenai Personil Inti memakai SKA Bangunan Gedung dan SKT instalasi penerangan daya fhase 1 dll, apakah ini tdk menyalahi aturan? karna pekerjaan yg dilelang/ditawarkan ini pekerjaan Sipil. mhn penjelesan?
2. Pada LDP Dokumen pengadaan pembangunan tambatan perahu paket 1 dan 2 dimintakan SKA Ahli bangunan gedung dan SKT
pelaksana bangunan gedung sementara pekerjaan adalah pembangunan tambatan perahu apakah ini kekeliruan yg
tidak disengaja atau sebaliknya, terlepas sengaja atau tidak namun Pokja/PPK wajib mempertimbangkan hal ini dikarena SKA
dan SKT dimaksud tidak relevan dengan pekerjaan yg dilelang, selanjutnya permintaan SKT tukang cor besi beton tanpa no
kode, agak membingungkan karena sesuai daftar sub klasifikasi tenaga tarampil tidak ditemukan sub klasifikasi tukang cor
besi beton, yg ada tukang besi beton (TS012) dan atau tukang cor beton (TS013) mohon penjelasan mengunakan TS012 atau
TS013 ?
3. Mengingat Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 05/PRT/M/2014 Tentang Pedoman Sistim Manajemen Keselamat Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum.BAB III Pasal 4 ayat 1. Setiap Penyelengaraan Pekerjaan Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum WAJIB menerapkan SMK3 Pertanyaannya? kenapa Pokja I ULP Kab.Kep. Aru Tidak memasukan didalam persyaratan Lelang? Karna didalam BAB III pasal 19 huruf a.yg dimaksud tugas dan tanggung jawab dan wewenang penyedia jasa PelaksanaanKonstruksi meliputi: a. Berhak meminta penjelasan kepada Pokja ULP tentang Resiko K3 Konstruksi termasuk kondisi dan potensi bahaya yng dapat terjadi pada saat Rapat Penjelasan Pekerjaan (aanwizjing) atau pada waktu sebelum batas akhirpemasukan penawaran. b. Menyampaikan RK3K Penawaran sebagai lampiran dokumen penawaran mohon ditinjau lagi...
4. Yth. POKJA I ULP Kab. Kepulauan Aru, kami mohon penjelasan seperti yang diutarankan oleh peserta dengan id 3774674 yaitu personil yang diisyaratkan pada BAB IV LDP, NO.3 HURUF K, demikian terimakasih. wassalam
Pertanyaan pada Paket Tambatan Perahu Paket II
1. Yang terhormat Pokja Konstruksi I ULP kab, Kep. Aru Di Dalam Dokumen Lelang BAB IV LDP huruf K daftar Personil Inti no. 3 huruf a,b,d dan f mohon ditinjau lagi, SKA dan SKTyang diminta tdk sesuai dgn kualifikasi/ klasifikasi pada paket yang di lelang/ ditawarkan ini paket pekerjaan SIPIL, tenaga teknik yg diminta adalah tenaga teknik pekerjaan Bagunan Gedung. mohon penjelasan?
2. Pertama-tama saya pribadi menyampaikan terima kasih dan apresiasi yg setinggi-tingginya
kepada Pokja I dan PPK krn berkenaan mengakui dan menghormati lembaga resmi
5 SKT tanpa meminta berijasah lulusan sekolah tertentu, artinya bisa berijasah SMU/SMA,
SMK, STM,
persyaratan ini sama dengan yang dimintakan saat penerbitan SKA/SKT oleh LPJK yang dituangkan dalam Permen PU no 9 thn 2013 dan Peraturan LPJK no 7 thn 2013 seperti kutipan pasal 7 ayat 3
berikut ini
“ Dalam hal Pemohon adalah tenaga kerja terampil dengan Kualifikasi Kelas 3,
persyaratan melampirkan ijazah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dapat tidak dilampirkan “.
Harapan kami ini bertanda baik, serta permintaan ijasah seperti diatas dapat dipersyaratkan pada DP-DP berikutnya.
Untuk personil inti dengan status pegawai tidak tetap wajib melampirkan soft copy surat pernyataan bermeterai yang menyatakan bersedia ditempatkan penuh waktu dilokasi pekerjaan selama pelaksanaan pekerjaan dalam dokumen penawaran.
Soft copy SKA/SKT wajib dilampirkan dalam dokumen penawaran.)
Untuk peralatan dengan status kepemilikan sewa, wajib melampirkan soft copy surat perjanjian sewa bermeterai dalam dokumen penawaran.)
Sehubungan banyak pendapat di kalangan penyedia tentang poin 1 diatas, maka mhon POKJA jelaskan :
A.
Soft copy surat pernyataan. Soft copy SKA/SKT dan Soft copy surat perjanjian sewadilampirkan dalama dokumen penawaran, Apakah dilampirkan di isian data kualifikasi halaman 9 yang suadah ada pada sistem SPSE ataukah di dokumen penawaran harga (lampiran dari surat penawaran) ataukah dilampirkan pada dokumen penawaran teknik ?
B.
Soft copy SKA/SKT dimaksud, apakah hanya untuk pegawai tidak tetap saja ataukahtermasuk untuk pegawai tetap ?
Jawaban Pokja :
Setelah mempelajari isi pertanyaan dari penyedia pada paket pekerjaan Pembangunan Tambatan Perahu Paket I dan II maka Pokja Berkesimpulan bahwa ada 3 hal penting yang membutuhkan jawaban dari Pokja Konstruksi I ULP, masing-masing :
1. SKA – SKT yang disyaratkan dalam Dokumen Pengadaan; 2. Tentang Resiko K-3 Konstruksi;
3. Posisi Hasil Scan atau Soft Copy SKA-SKT, Surat Pernyataan tenaga dan Surat Perjanjian Sewa Alat pada Dokumen Penawaran,
maka;
1. Pokja menyampaikan permintaan maaf yang sebesar-besarnya atas kelalaian yang terjadi dalam menyampaikan persyaratan khususnya pada Tenaga Teknis yang dibutuhkan dan akan ditindak lanjuti dengan Adenddum Dokumen Pengadaan.
2. Resiko K-3 tidak dipersyaratkan oleh PPK dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK)
3. Hasil Scan atau Soft copy SKA-SKT dan Surat Pernyataan Tenaga hanya diminta bagi tenaga teknis yang merupakan pegawai tidak tetap perusahaan, serta Hasil Scan atau Soft Copy Surat Perjanjian Sewa Alat.
Kedudukan atau posisi Hasil Scan atau Soft Copy SKA-SKT serta Surat Perjanjian Sewa Alat terdapat dalam Dokumen Penawaran Administrasi (Surat Penawaran beserta lampirannya)
Demikian dapat kami sampaikan atas kerjasama yang baik kami ucapkan terimakasih.