• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Logam Timbal (Pb) dan Timah (Sn) Pada Minuman Beralkohol Dengan Menggunakan Alat Spektrofotometer Serapan Atom

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Logam Timbal (Pb) dan Timah (Sn) Pada Minuman Beralkohol Dengan Menggunakan Alat Spektrofotometer Serapan Atom"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini tingkat kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya hidup

sehat sudah cukup baik, namun adakalanya mereka kurang memperhatikan

kebersihan makanan dan minuman yang mereka konsumsi sehari-hari. Hal ini

tentu berbahaya bagi kesehatan masyarakat itu sendiri, karena mengkonsumsi

makanan dan minuman yang tidak terjaga kebersihannya berarti memungkinkan

berbagai penyakit masuk ke dalam tubuh (Darmono, 1988).

Penggunaan alkohol telah dicirikan secara jelas sebagai faktor utama

dalam banyak masalah yang berkaitan dengan remaja, seperti kematian di jalan

raya, kematian dan luka yang tidak disengaja, hubungan seks yang beresiko,

prestasi yang buruk di sekolah, depresi, dan bunuh diri. Statistiknya sangat

mencengangkan. Meskipun demikian, saat ini banyak anak muda minum secara

ilegal dan tidak bertanggung jawab. Remaja di seluruh penjuru Amerika Serikat

berisiko mengalami masalah-masalahyang berkaitan dengan alkohol. Minum

minuman keras di usia dini akan berakibat pada ketagihan dan masalah fisiologi

atau psikologi lainnya di kehidupan selanjutnya. Anak muda yang akan memasuki

perguruan tinggi tanpa dibekali fakta-fakta nyata tentang penyalahgunaan alkohol

akan membuat mereka tidak siap dan rentan di dalam lingkungan “peminum”

dibanyak kampus (Snyder, 2004).

(2)

Beberapa logam yang biasa ditemukan dalam makanan adalah arsen,

cadmium, tembaga, timbal, raksa, seng dan timah. Logam-logam tersebut dapat

ditemukan dalam jumlah yang berbeda. Ada beberapa unsur logam yang termasuk

unsur mikro merupakan kelompok logam berat, diantaranya adalah timbal, raksa

dan arsen yang hampir tidak mempunyai fungsi biologic sama sekali dan dapat

menyebabkan keracunan (toksisitas) pada makhluk hidup. Logam-logam berat

tersebut akan masuk ke dalam tubuh manusia, terakukulasi dan akhirnya

menyebabkan beberapa akibat negativ yaitu timbulnya kerusakan jaringan,

terutama jaringan hati dan ginjal. Daya toksisitas logam ini dipengaruhi oleh

beberapa faktor, yaitu kadar logam yang termakan, lamanya mengonsumsi, umur,

jenis kelamin, kondisi fisik dan kemampuan jaringan tubuh untuk mengakumulasi

logam. Beberapa logam toksik dapat menyerang saraf sehingga menimbulkan

kelainan tingkah laku (Darmono, 1988).

Semua alkohol bersifat memabukkan. Etil alkohol tingkat kemabukannya

lebih rendah dibandingkan lainnya, seperti metil alkohol dan butil alkohol, karena

adanya pergantian antara karbon dioksida dan air. Seperti contoh, metil alkohol

atau alkohol dari hutan atau kayu, yang dapat dioksidasi di dalam tubuh, dapat

diubah menjadi asam formiat dan formaldehid. Formaldehid memiliki afinitas

yang khusus pada saraf optikdan dapat membuat kebutaan (Hafen, 1977).

Dalam pembentukan alkohol dari fermentasi yang berasal dari buah, jus

ataupun serealyang disisakan pada tempat yang panas. Pelepasan sel ragi, yang

secara manual berada di dalam larutan ataupun terdeposit di dalam air, yang

nantinya akan diubah menjadi gula di dalam fermentasi saat menjadi alkohol.

Perubahan terus berlanjut sampai tidak terdapat lagi gula ataupun lebih banyak

(3)

alkohol yang menyerang ragi. Di dalam pembuatan minuman beralkohol, proses

fermentasi sangat dikontrol secara berhati-hati untuk memastikan produk yang

dihasilkan adalah etil alkohol (Hafen,1977).

Ragi, tumbuhan mikroskopik, yang secara luas terdapat di alam. Ragi

tersebar di udara seperti debu, yang dapat jatuh ke tiap bahan-bahan yang sesuai

dan di mulai lah proses fermentasi. Proses fermentasi yang sama terjadi dalam

pengembangan kue dengan ragi di dalam pembakaran. Gas karbon dioksida akan

tertangkap seperti gelembung-gelembung di dalam adonan, yang membuat

pori-pori di dalam roti. Kebanyakan alkohol diperoleh dari pembakaran yang kelebihan

pemanasan. Didalam membuat minuman beralkohol, kiranya, karbon dioksida

dapat terlepas ke udara (Hafen, 1977).

Minuman beralkohol merupakan minuman yang mengandung etil alkohol

atau etanol. Di dalam minuman beralkohol tersebut terdapat cemaran logam yang

tidak diketahui kadarnya. Sehingga, penulis melakukan analisis kandungan logam

pada minuman beralkohol dan memilih karya ilmiah yang berjudul “Analisis

Logam Timbal (Pb) dan Timah (Sn) Pada Minuman Beralkohol Dengan

Menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom”.

(4)

1.2 Permasalahan

1. Apakah minuman beralkohol,cemaran logam timbal (Pb) dan timah (Sn)

telah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) ?

2. Berapakah kadar cemaran logam timbal (Pb) dan timah (Sn) yang terdapat

dalam minuman beralkohol tersebut ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui ada atau tidaknya kandungan logam timbal (Pb) dan

timah (Sn) dalam minuman beralkohol

2. Untuk menentukan kadar logam timbal (Pb), timah (Sn) dalam minuman

beralkohol serta kelayakan minuman beralkohol tersebut berdasarkan

ketetapan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Badan

Standarisasi Nasional (BSN) tahun 2009 mengenai batas maksimum

cemaran logam berat dalam pangan

1.4 Manfaat

Dapat memberikan informasi tentang kadar kandungan cemaran logam

berat minuman beralkohol, apakah telah sesuai dengan Standar Nasioanal

Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

Meulaboh menetapkan bahwa pelelangan umum untuk Paket Pekerjaan Renovasi Aula KPPN Meulaboh dinyatakan. GAGAL karena jumlah peserta yang memasukkan penawaran

[r]

Artikel Penelitian dengan judul “Analisis Kadar Saponin dan Total Bakteri Asam Laktat pada Yogurt Ganyong ( Canna edulis ) Sinbiotik Substitusi Kacang Merah (

26 Saya bisa menghabiskan rokok lebih dari satu batang. dalam

Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan saya lakukan adalah terletak pada variabel dan objek penelitian, dimana penelitian saya tentang Pengaruh Store Atmosphere

Ada hubungan antara sosial budaya Ibu nifas dengan Konsumsi sumber protein hewani pada ibu nifas di BPS Sumiati desa Gribig Gebog Kudus tahun

Pertanyaan yang sama peneliti ajukan kepada guru SMP Negeri 4 Seunagan pertanyaannya yaitu: apakah kepala sekolah terkendala dalam menjalin kerja sama dengan

Berdasarkan hasil jawaban responden bahwa responden menyatakan adanya kepuasan ekstrinsik dalam hal menyelesaikan pekerjaan (Nilai Open Minded), yang menjawab