• Tidak ada hasil yang ditemukan

T PKN 1302578 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T PKN 1302578 Chapter5"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Erwin Susanto, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN, HABITUASI, DAN EKSTRAKURIKULER TERHADAP PENGEMBANGAN CIVIC DISPOSITION SISWA DI SMA NEGERI SE-KOTA BANDAR LAMPUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan pada

bab sebelumnya, maka penulis mengambil beberapa simpulan sebagai berikut:

1. Pembelajaran PKn berpengaruh positif signifikan terhadap pengembangan

civic dispositions siswa SMA Negeri se-Kota Bandar Lampung. Hubungan

antara pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan terhadap pengembangan

civic disposition, hal ini dikarenakan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan

sudah menjadi bagian inheren dari instrumentasi serta praksis pendidikan

nasional untuk mencerdaskan kehidupan Bangsa Indonesia melalui koridor

“value-based education”. Pembelajaran merupakan core activity dalam kegiatan di sekolah, guru harus cerdas dalam memilih dan memilah materi,

media, metode, strategi dan penilaian pembelajaran mana yang nantinya akan

diterapkan di dalam kelas guna mengembangkan civic disposition siswa.

2. Habituasi berpengaruh positif signifikan terhadap pengembangan civic

dispositions siswa SMA Negeri se-Kota Bandar Lampung. Habituasi

merupakan kegiatan pembiasaan, penciptaan situasi dan kondisi serta

penguatan di mana nantinya siswa dapat berprilaku sesuai dengan karakter

yang akan dibentuk dan dikembangkan. Proses habituasi bersifat kontinyu,

dengan kata lain proses habituasi ini harus dilakukan secara

berkesinambungan, terus menerus hingga karakter baik yang akan dibentuk

dan dikembangkan pada siswa berjalan secara optimal.

3. Ekstrakurikuler berpengaruh positif signifikan terhadap pengembangan civic

dispositions siswa SMA Negeri se-Kota Bandar Lampung. Kegiatan

ekstrakurikuler yang dilakukan siswa bertujuan agar siswa dapat

mengembangkan kepribadian dan kemampuan siswa di berbagai bidang

akademik. Sebagai contoh ekstrakurikuler pramuka mengembangkan sikap

(2)

123

Erwin Susanto, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN, HABITUASI, DAN EKSTRAKURIKULER TERHADAP PENGEMBANGAN CIVIC DISPOSITION SISWA DI SMA NEGERI SE-KOTA BANDAR LAMPUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Pembelajaran PKn, habituasi dan ekstrakurikuler berpengaruh signifikan

terhadap pengembangan civic dispositions siswa SMA Negeri se-Kota Bandar

Lampung. Pembelajaran, habituasi dan ekstrakurikuler yang ditujukan untuk

mengembangkan civic disposition dapat dikatakan sebagai pendidikan

karakter secara makro dan secara mikro. Dalam konteks makro, pendidikan

karakter bukan hanya komitmen dari pihak sekolah saja, tetapi komitmen

seluruh sektor kehidupan Bangsa Indonesia. Dalam konteks mikro,

pelaksanaan pendidikan karakter diterapkan melalui kegiatan di satuan

pendidikan, di mana pembelajaran dan ekstrakurikuler dijadikan ujung tombak

dalam pembentukan dan pengembangan karakter.

B. Implikasi

Berdasarkan temuan-temuan dan simpulan penelitian, penulis

merekomendasikan beberapa hal sebagai berikut:

1. Pembelajaran PKn berpengaruh positif signifikan terhadap pembentukan civic

disposition. Walaupun mempunyai pengaruh yang positif terhadap

pembentukan civic disposition, kualitas pembelajaran PKn hendaknya selalu

ditingkatkan, baik materi, metode, media, sumber belajar maupun evaluasi

pembelajaran sehingga mampu memberikan kontribusi yang lebih optimal

terhadap pembentukan civic disposition. Untuk itu, pembelajaran PKn

hendaknya menciptakan suasana dan lingkungan belajar yang kondusif dan

efektif sehingga siswa dapat belajar dalam suasana nyaman, inspiratif dan

penuh semangat.

2. Proses habituasi berpengaruh positif terhadap pembentukan civic disposition

siswa. Untuk mempertahankan atau meningkatkan proses habituasi terhadap

pembentukan civic disposition, maka habituasi ini perlu dijaga konsistensi

pelaksanaannya.

3. Ekstrakurikuler berpengaruh terhadap pembentukan civic disposition siswa.

Ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilakukan di jam luar sekolah. Hal

ini berarti diperlukan komitmen yang kuat dari sekolah bagi kelangsungan

setiap kegiatan ekstrakurikuler. Dengan kata lain, ekstrakurikuler ini tidak

(3)

124

Erwin Susanto, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN, HABITUASI, DAN EKSTRAKURIKULER TERHADAP PENGEMBANGAN CIVIC DISPOSITION SISWA DI SMA NEGERI SE-KOTA BANDAR LAMPUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Pendidikan karakter secara simultan dan komprehensif dilaksanakan pada

seluruh program sekolah.

C. Saran

Berdasarkan simpulan dan implikasi di atas, maka penulis memberikan

saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi guru, dalam melaksanakan proses pembelajaran hendaknya dapat

menciptakan proses pembelajaran yang kreatif, inovatif dan menyenangkan.

Berkaitan dengan hal tersebut, pembelajaran yang dimaksud adalah

pembelajaran yang menggunakan pendekatan ilmiah sebagaimana yang

diterapkan dalam kurikulum 2013 sehingga dapat mengembangkan potensi

siswa, yakni meliputi sikap, keterampilan dan pengetahuan. Di samping itu,

perlu adanya dukungan penuh dari guru untuk ikut terlibat secara aktif dalam

implementasi habituasi dan kegiatan ekstrakurikuler guna menunjang

pembentukan karakter siswa.

2. Bagi siswa, hendaknya dapat mengikuti setiap kegiatan pembelajaran yang

dapat mengembangkan civic disposition siswa seperti pembelajaran yang

kontekstual. Siswa hendaknya mengikuti program habituasi yang ada di

sekolah seperti upacara bendera, kegiatan keteladanan dan sebagainya. Dalam

kegiatan ekstrakurikuler, siswa hendaknya memprogram sendiri kegiatan

ekstrakurikuler apa saja yang akan diikuti sesuai dengan minat dan bakat

siswa, agar pembentukan civic disposition siswa dapat terlaksana secara

objektif.

3. Bagi sekolah, diharapkan pihak sekolah mampu memfasilitasi kebutuhan baik

untuk pembelajaran PKn, habituasi dan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah

sehingga baik siswa maupun guru dapat melaksanakannya secara optimal.

Khusus untuk kegiatan ekstrakurikuler, pihak sekolah diharapkan

memfasilitasi siswa agar mereka dapat memprogram (memilih kegiatan,

jadwal dsb) sendiri kegiatan ekstrakurikuler yang akan diikuti siswa.

4. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai

referensi untuk penelitian lebih lanjut mengenai pembelajaran, habituasi,

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian di lapangan mengenai pemanfaatan lingkungan berbasis ICT sebagai sumber belajar dalam mengembangkan civic disposition siswa di.. SMK Negeri 13

Pengembangan Habituasi Pendidikan Karakter Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Di Sekolah (Studi Kasus Pendidikan Karakter Di SMAN 3 Bandung). Tesis, Sekolah Pascasarjana,

PENGEMBANGAN SIKAP TOLERANSI MELALUI PEMBINAAN KEAGAMAAN DALAM MEMANTAPKAN CIVIC DISPOSITION. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Penerapan Metode Experiental Based Learning dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Menumbuhkan Civic Disposition pada Siswa.. Universitas Pendidikan Indonesia |

PENERAPAN SISTEM POIN DALAM MENINGKATKAN CIVIC DISPOSITION SISWA TERHADAP TATA TERTIB SEKOLAHA. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Pembinaan Narapidana Tindak Pidana Korupsi Untuk Mengembangkan Watak Kewarganegaraan (Civic Disposition).. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Pembinaan Narapidana Tindak Pidana Korupsi Untuk Mengembangkan Watak Kewarganegaraan (Civic Disposition). Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Pengaruh Implementasi Metode E-Voting Sebagai Media Partisipasi Politik Pada Pemilihan Ketua Osis Di Sma N 1 Manonjaya Terhadap Peningkatan Civic Responsibility. Universitas